PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
30- 50% lanjut usia hadapi peristiwa jatuh serta 40% lanjut usia peristiwa
jatuh kesekian. Lanjut usia di Indonesia hadapi kasus penyeimbang( jatuh)
minimun satu kali sebanyak 75% serta 45% antara lain dapat hadapi kasus
penyeimbang sebanyak 2 kali ataupun lebih disebabkan sebab kendala
muskuloskeletal, berbentuk melemahnya kekuatan otot serta menyusutnya
fleksibilitas. Kasus penyeimbang badan( jatuh) pada lanjut usia di Jawa Timur
sebanyak 75%. Dari presentase lebih dari 50% dengan angka peristiwa
penyeimbang badan( jatuh) pada lanjut usia akibat dari kendala muskuloskeletal,
berbentuk melemahnya kekuatan otot serta menyusutnya fleksibilitas Bagi World
Health Organization ( 2016)
Bersumber pada permasalahan diatas, penulis tertarik buat mengenali apakah ada
pengaruh balance exercise terhadap penyeimbang badan lanjut usia.
masalah lansia yang sering dijumpai yaitu menurunnya fungsi fisiologis yang
dapat menyebabkan masalah salah satunya keseimbangan tubuh yang mengakibatkan
resiko jatuh.akibatnya banyak lansia yang mengalami kejadian jatuh.Gangguan
muskuloskeletal menyebabkan gangguan keseimbangan dan proses berjalan
(keseimbangan dinamis).Penangan dan pencegahan lansia yang mengalami resiko jatuh
secara non farmakologi dapat dilakukan dengan latihan balance excercise. Tujuan
literature review ini adalah untuk menganalisis pengaruh balance excercise terhadap
keseimbangan tubuh lansia melalui literature review.
1. 2 Rumusan Masalah
1. 3 Tujuan penelitian
1. 3. 1 Tujuan Umum
1. 3. 2 Tujuan Khusus
1. 4 Khasiat Penelitian
1. 4. 1 Teoritis.
Hasil riset ini bisa menggambarkan daya guna dari pengaruh intervensi balance
exercise buat penyeimbang badan pada lanjut usia.
1. 4. 2 Instan.
1. Hasil riset diharapkan bisa menolong penderita lanjut usia buat bisa tingkatkan
penyeimbang badan serta mutu hidupnya.
2. Hasil riset ini diharapkan bisa menolong praktisi kesehatan dalam membagikan
intervensi yang efisien buat bisa tingkatkan penyeimbang badan serta mutu hidup
lansia
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian ini hendak disajikan teori- teori yang relevan serta kerangka
pikir. Pada bagian konsep lanjut umur berisi penjelasan pergantian dalam proses
menua. pada bagian konsep penyeimbang berisi definisi hingga klasifikasi
penyeimbang bagi sebagian teori. serta pada bagian balance exercise hendak
dibahas definisi, khasiat berserta teknic dalam balance exercise. Pastinya
menimpa hal- hal di dasar ini sangat relavan buat mengenali sepanjang mana para
pakar membicarakan proses terbentuknya sesuatu analisis
2. 1. 1 Definisi
Lanjut umur ialah sesi lanjut dari sesuatu proses kehidupan yang diisyarati dengan
penyusutan keahlian guna badan. Penyusutan guna badan tersebut antara lain
penyusutan guna organ serta guna badan yang bertabiat alamiah ataupun
fisiologis. Pada lanjut umur hendak hadapi sebagian penyusutan fisiologi, antara
lain ialah penyusutan sistem musculoskeletal, pergantian pada tulang, otot, sendi
yang bisa menyebabkan pergantian penampilan, kelemahan, serta lambatnya
pergerakan( Novta, 2015).
Batasan- batasan usia yang mencakup batas usia lanjut usia dari bermacam
komentar pakar yang dilansir dari Nugroho( 2018):
a. Bagi undang- undang no 13 tahun 1998 dalam bab I pasal 1 ayat II yang
berbunyi“ lanjut umur merupakan seorang yang menggapai umur 60 tahun keatas”
b. Bagi World Health Organization:
1. Umur pertengahan: 45– 59 tahun;
Menua ataupun jadi tua merupakan sesuatu kondisi yang terjalin di dalam
kehidupan manusia. Proses penuaan ialah proses yang berhubungan dengan usia
seorang. Manusia hadapi pergantian cocok dengan bertambahnya usia. Terus
menjadi bertambahnya usia seorang hingga berkuranglah guna organ
badan( Sunaryo, 2016). Kendala pada sistem muskuloskeletal betul- betul
berfungsi besar terbentuknya efek jatuh terhadap lanjut umur( aspek murni
kepunyaan lanjut umur). Atrofi otot yang terjalin pada lanjut usia bisa
menimbulkan penyusutan kekuatan otot, paling utama otot- otot ekstrimitas dasar(
Kusnanto, 2017).
Efek jatuh pada lanjut usia salah satunya dipengaruhi oleh kendala penyeimbang
postural pada lanjut usia yang diakibatkan sebagian perihal, antara lain ialah:
Penuaan, kecelakan serta penyakit yang dialami. Kendala penyeimbang postrural
jadi salah satu pemicu terbentuknya efek jatuh pada lanjut umur yang bisa
menimbulkan patah tulang, keseleo pada otot, perlukaan jaringan apalagi jatuh
bisa menimbulkan kematian pada lanjut usia. bila penyeimbang postural lanjut
usia tidak dikontrol, hingga hendak bisa tingkatkan efek jatuh pada lanjut
usia( Siburian, 2006)
Lanjut usia hadapi pergantian morfologis pada otot yang menimbulkan pergantian
fungsional otot, sehingga terjalin penyusutan kekuatan otot, kontraksi otot,
elastisitas, serta fleksibilitas( Nurdianti, 2017).
2. 1. 4 Pergantian pada lanjut usia
Ada pula pergantian yang terjalin pada lanjut usia selaku berikut:
( Sunaryo, 2016).
bungkuk
d.( kifosis), persendian membengkak serta jadi kaku, kram, tremor, tendon
berkerut serta hadapi skelerosis( Maryam, 2018).
b. Kartilago. Jaringan kartilago pada persendian jadi lunak serta hadapi granulasi
serta kesimpulannya permukaan sendi jadi rata. Berikutnya, keahlian kartilago
untuj re- genarisi menurun serta degenerasi yang terjalin cenderung ke arah
progresif. Proteoglikan yang ialah komponen bawah matriks kartilago menurun
ataupun lenyap secara bertahap. Sehabis matriks hadapi deteriorasi, jaringan fibril
pada kolagen kehabisan kekokohannya, serta akhirnya
DAFTAR PUSTAKA
KARYA TULIS ILMIAH (1). (n.d.).
PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN TUBUH
LANSIA SKRIPSI. (n.d.).
Priyanto, A., & Pramuno Putra, D. (n.d.). PENGARUH BALANCE EXERCISE
TERHADAP KESEIMBANGAN POSTURAL PADA LANSIA (Studi di
Wilayah Kerja Puskesmas Burneh).
PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP
KESEIMBANGAN USIA LANJUT
KTI
Oleh :
Nama :Amsal Julianti Panjaitan
NIM : 2111202003