Anda di halaman 1dari 16

Kriteria perencanaan Tubuh

Bendungan Utama
Stabil terhadap erosi akibat
rembesan dan Longsoran
 Timbunan harus stabil terhadap erosi akibat
rembasan dan Sliding
 Overtopping tidak terjadi
 Tinggi bendungan adalah tinggi setelah
proses settlement berakhir
 Lebar puncak cukup lebar untuk menahan
erosi akibat gelombang
 Kapasitas Spillway cukup
 Erosi akibat gelombang dan hujan tidak
terjadi
Ingatkah Bagaimana Menetapkan Tinggi
Bendungan?

 Tinggi bendungan ditetapkan berdasar


kebutuhan waduk dan menampung
sedimen yang terbawa.
 Kadang juga untuk menampung banjir
 Yuk kita ingat bagaimana menetapkan
tampungan tampungan di Waduk
Bendungan dan WadukUntuk
Menentikan Tinggi Bendungan
 Tampungan Sedimen
 Tampungan Mati
 Tampungan Efektif
 Tampungan Banjir
 Tinggi Jagaan
 Lihat lampiran berikut:
Kapasitas Spillway dan
Overtopping
 Q Banjir Rancangan ditetapkan
berdasar SNI atau bisa juga dengan
ketentuan lain berdasarkan
pertimbangan setempat
 Kapasitas Spillway, Tampungan Banjir
dan Tinggi jagaan adalah satu kesatuan
perencanaan
Design Kriteria lanjutan:
 Pondasi harus memenuhi syarat, kuat
menahan beban dan koefisien
rembesan kecil
 Aliran air yang melewati bangunan
pelengkap tidak menimbulkan
kerusakan timbunan
 Timbunan harus stabil pada semua
kondisi
PONDASI
 Pondasi adalah tanah asli dibawah
timbunan.
 Pondasi yang kurang memenuhi syarat
bisa diperbaiki.
 Perbaikan pondasi tergantung pada
jenis material pondasi dan
kerusakannya
Hubungan Bangunan Hidraulik
dan Bendungan
 Spillway untuk membuang kelebihan
air. Aliran di atas Spillway berkecepatan
tinggi yang menimbulkan aliran dinamis
yang bisa membuat timbunan retak.
 Conduit / Saluran pembawa juga
berpotensi menyebabkan leakage
(kebocoran).
Pencegahan Erosi Timbunan
secara detail
 Kapasitas spillway ditentukan berdasar
prediksi hidrologi, penelusuran waduk dan
cukup tinggi jagaan
 Tinggi Jagaan harus cukup untuk: kenaikan
air akibat banjir luar biasa kenaikan air
akibat gelombang (angin) kenaikan air akibat
gempa juga kenaikan air akibat 1 pintu macet
 Kalau menggunakan PMF cukup + 1,75 m
Bendungan Urugan

 Material yang digunakan untuk


urugan/timbunan adalah
 Batu (Rockfill Dam)
 Batu kombinasi dengan Tanah (Zonal Dam)
 Tanah (Earthfill Dam atau disebut
Homogeneaus Dam
 Semua material berpotensi settelment dan
berbeda tinggi dan waktunya
Batas Settlement
 Settlement pada timbunan
 Dan pondasi mangalami konsolidasi
akibat beban timbunan di atasnya.
 Batas settlement yang diperbolehkan
2% dari tinggi bendungan.
 Untuk bendungan dengan tinggi < 30m
1%.
Upstream slope protection
 Proteksi permukaan berfungsi menahan
longsor akibat gelombang
 Pada umumnya merupakan konstruksi
batu rip-rap, dry dumped atau hand rip-
rap.
 Bila proteksi tipis, hand rip-rap lebih
murah dibanding dumped rip-rap.
Macam bendungan type
urugan
 Bendungan tanah (earthfill dam)
biasanya disebut juga Homogeneous
Dam
 Bendungan Batu (rockfill dam) di
Indonesia disebut Bendungan Sekat
 Bendungan Zonal Tirai
 Bendungan Zonal Inti Miring
 Bendungan Zonal Inti Tegak
Bendungan Tanah (homogen)
 Dibuat dari bahan tanah yang kedap air
dengan nilai K = 1.10-5
 Gradasi bahan terdiri dari campuran
clay,sand, sandy gravel
 Untuk mengurangi rembesan diberi
drainasi di bagian hilirnya, toe drain,
horizontal drain atau vertikal drain
Bendungan Batu (Sekat)
 Merupakan bendungan urugan Batu.
Bendungan Zonal
 Merupakan kombinasi bahan batu dan
tanah.

Anda mungkin juga menyukai