Pedoman Pelayanan Unit Kerja Ugd 2023
Pedoman Pelayanan Unit Kerja Ugd 2023
DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS KUTA II
Jalan Sri Rama, Legian, Kuta – Kabupaten Badung (80361)
Email : pkmkuta2@gmail.com Telp. (0361) 750245
Website : http://dikes.badungkab.go.id/puskesmaskutadua
DISAHKAN OLEH :
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unit Gawat Darurat (UGD) pada sebuah Puskesmas merupakan salah satu pintu
masuk utama pasien yang membutuhkan pertolongan di Puskesmas. Sebagian besar
pasien yang masuk ke UGD adalah pasien gawat darurat berdasarkan kondisi
sesungguhnya atau berdasarkan persepsi pasien dan keluarganya. UGD harus
mampu memiah dan memberikan pelayanan dengan respon yang cepat dan
penangan yang tepat pada pasien yang benar benar dalam kondisi gawat darurat
medik. Oleh sebab it, Ugd memerlukan sebuah pedoman pelayanan yang standar
dalam penanganan pasien gawat darurat sehingga tepat dan cepat dalam upaya
penyelamatan jiwa dan menghindarkan resiko keccatan yang mungkin terjadi.
Pedoman pelayanan Unit Gawat Darurat UPTD Puskesmas Kuta II ini disususn
berdasarkan berbagai peraturan dan perundangundangan yang berlaku untuk menjadi
acuan bagi pelayanan UGD dakam berbagai aspek. Pelayanan UGD merupakan
pelayanan yang multidisiplin, multiprofesi dan terintegrasi yang bertanggung jawab
dalam pelayanan pasien gawat darurat di UGD, sehingga mutlak diperlukan sebuah
pedoman untuk memberikan pelayanan yang standard an seragam untuk semua
pasien yang dating ke UGD.
Setiap UGD wajib memiliki kemampuan penanganan lve saving padaanak dan
dewasa, membuka pelayanan selama 24 jam, mempunyai Sumber Daya Manuai
(SDM) yang terlatih dan terampil yang dibuktikan dengan sertivikat yang masih
berlaku.
Berbagai perencanaan dan pemenuhan menuju tercapainya standart yang
diterapkan melalui program kerja UGD UPTD Puskesmas Kuta II setiap tahunnya.
emenuhan standar dari seg SDM, Fasilitas dan mutu pelayanan selslu merupakan
tujuan utama untuk dicapai dalam pelaksanaan pelayanan UGD UPTD Puskesmas
Kuta II.
Adapun petunjuk teknis untuk tiap pelayanan akan di atur khusus pada panduan
pelayanan yang sesuai dan terintegrasi secara menyelurh dengan pelayanan unit unit
lainnya di UPTD Puskesmas Kuta II, serta di tuangkan dalam bentuk standar
Opersionam prosedur yang sesuai untuk UPTD Puskesmas Kuta II sehingga
pelayanan UGD akan berfokus pada pelayanan penyelamatan nyawa dan
pencegahan kecacactan lebih lanjut.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan umum
Menjadi acuan pelayanan Unit Gawat Darurat dalam fungsinya untuk usaha
penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut bagi pasien gawat
darurat serta meningkatkan mutu pelayanan kegawatdaruratan yang cepat tepat,
terstandar dan bermutu di UPTD. Puskesmas Kuta II
2. Tujuan khusus
Menjadi acuan pelayanan triase, Skrining, assesmen dan pelayanan, stabilisasi dan
rujukan, elayanan ambulans, administrasi pelayanan, penangan bencana,
discaharge planning bagi pasien gawat darurat baik pasien trauma maupun non
trauma.
C. Sasaran Pedoman
Yang menjadi sasaran pedoman ini adalah dokter, paramedic maupun petugas
lainnya yang diberikan kewenangan melakukan pelayanan di Ruang Tindakan UGD
UPTD Puskesmas Kuta II,.
2. Triage
a. Pengertian
Triase adalah cara pemilahan penderita untuk menentukan
prioritas penanganan pasien berdasarkan tingkat kegawatanya dan
masalah yang terjadi pada pasien. Triase terutama dilakukan di ruang
tindakan. Pelaksanaan Triase di dalam keadaan sehari hari dilakukan
oleh dokter dan atau perawat yang kompeten di ruang tindakan.
Sedangkan dalam keadaan bencana dilakukan oleh perawat dan
dilakukan di luar atau di depan gedung puskesmas.
4. Cidera
5. Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan atau
manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaaan manusia, kerugian
harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum
serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan masyarakat dan
pembangunan nasional yang memerlukan pertolongan dan bantuan.
Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau
kegagalan dari salah satu system / organ di bawah ini, yaitu:
a. Susunan saraf pusat
b. Pernafasan
c. Kardiovaskuler
d. Hati
e. Ginjal
f. Pancreas
Kegagalan (kerusakan) System / organ tersebut dapat disebabkan oleh:
a. Trauma / cedera
b. Infeksi
c. Keracunan (poisoning)
d. Degerenerasi (failure)
e. Asfiksi
f. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss
of water and electroli)
g. Dan lain-lain.
Kegagalan sistim susunan saraf pusat, kardiovaskuler, pernafasan dan
hipoglikemia. dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4 – 6),
sedangkan kegagalan sistim/organ yang lain dapat menyebabkan
kematian dalam waktu yang lama.
Dengan demikian keberhasilan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat
(PPGD) dalam mencegah kematian dan cacat ditentukan oleh:
1) Kecepatan menemukan penderita gawat darurat
2) Kecepatan meminta pertolongan
3) Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan ;
a) Ditempat kejadian
b) Dalam perjalanan ke rumah sakit
c) Pertolongan selanjutnya secara mantap di rumah sakit
BAB II STANDAR KETENAGAAN
Tabel 2. Jenis, Kualifikasi dan Jumlah tenaga Dokter dan Pramedis di layanan
tindakan UGD UPTD. Puskesmas Kuta II
No Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah
1 Penanggung Jawab Dokter Umum 1
2 Dokter Dokter Umum 5
Perawat 20
3 paramedis
Bidan 13
B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan layanan Tindakan UGD Puskesmas yaitu:
1. Untuk jaga pagi
yang bertugas sejumlah 3 (orang) orang dengan standar minimal
bersertifikat BLS/BTCLS/PPGD
katagori
1 dokter umum
1 orang perawat
1 orang bidan
2. Untuk jaga sore
yang bertugas sejumlah 4( orang ) orang dengan standar minimal
bersertifikat BLS/BTCLS/PPGD
katagori
1 dokter umum
2 orang perawat
1 orang bidan
C. Jadwal Kegiatan
A. Denah Ruang
1 20 21
29
3
2 22
19
23
18
4 24
17
6 16
5
1
5
7 14 25
28 27 26
8 9 10 11 12 13
keterangan :
1. pintu timur
2. kursi
3. meja administrasi
4. kursi
5. kursi
6. meja petugas
7. kursi
8. jendela
9. jendela
10. jendela
11. jendela
12. jendela
13. jendela
14. lemari BHP
15. pembatas
16. meja tindakan
17. oksigen
18. bed tindakan
19. oksigen
20. lemari steril
21. meja persiapan
22. tempat sampah non infeksius
23. tempat sampah infeksius
24. pintu utama UGD
25. watafel
26. kursi roda
27. kursi penunggu
28. timbangan digital
29. oksigen konsentrator
B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dn sarana
Ruang tindakan UGD UPTD Puskesmas KUta II berlokasi di lantai 1 gedung
utama yang terdiri dari ruang ruang triase/ruang resusistsi/ruang tindakan
bedah/ ruangan tindakan non bedah sekaligus ruangan observasi. Ruang
tersebut terdiri dari 1 (satu) tempat tidur.
2. Peralatan
A. Lingkup Kegiatan
1. Kegiatan di Dalam Gedung
2. Kegiatan di luar gedung
3. Dokumentasi
B. Metode
Metode pemeriksaan layanan tindakan UGD di Puskesmas menggunakan
metode pemeriksaan fisik dan penunjang diagnostik jika diperlukan.
C. Langkah Kegiatan
1. Pendaftaran pasien yang datang ke IGD dilakukan oleh pasien / keluarga
dibagian admission
2. Bila keluarga tidak ada petugas IGD bekerja sama dengan securiti untuk
4. Bila pasien dalam keadaan gawat darurat, maka akan langsung diberikan
A. Pengertian
Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi:
1. Asesmen resiko
2. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
3. Pelaporan dan analisis insiden
4. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
5. Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh:
1. Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
2. Tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )
S Situasi
Saya menelepon tentang (nama pasien, umur,
dan lokasi)………….
Masalah yang ingin disampaikan…..
Tanda- tanda vital :
B Background/ latar belakang
Status mental pasien :
Kulit:…
Alat Bantu…
A Assesment/ Penilaian
Sampaikan masalah yang sedang terjadi dan
katakan penilaian anda.
R Rekomendasi
Apakah (katakan apa yang ingin disarankan)
Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan?
Jika ada perubahan tatalaksana, tanyakan…
a. Golongan Opioid
1) Fentanil
2) Kodein HCL
3) Morfin HCl
4) Morfin Sulfat
5) Petidin HCl
6) Sufentanil
b. Antiaritmia
1) Lidokain
2) Amiodaron
c. Obat antagonis adrenergik
1) Efinefrin
2) Norefineprin
d. Sound Alike Look Alike Drugs
4. PENERAPAN 7 BENAR DALAM PEMBERIAN OBAT
5. PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
Indikator Usaha Menurunkan Infeksi Nosokomial:
a. Menggunakan panduan hand hygiene terbaru yang diakui umum.
b. Mengimplementasikan program kebersihan tangan yang efektif.
Semua petugas di rumah sakit termasuk dokter melakukan kebersihan tangan
pada 5 MOMEN yang telah ditentukan, yakni:
1) Sebelum kontak dengan pasien
2) Sesudah kontak dengan pasien
3) Sebelum tindakan asepsis
4) Sesudah terkena cairan tubuh pasien
5) Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Ada 2 cara cuci tangan yaitu :
1) HANDWASH – dengan air mengalir, waktunya : 40 – 60 detik
2) HANDRUB – dengan gel berbasis alcohol, waktunya : 20 – 30 detik
c. Alat Pelindung Diri
Alat yang digunakan untuk melindungi petugas dari pajanan darah, cairan
tubuh, ekskreta, dan selaput lendir pasien seperti sarung tangan, masker, tutup
kepala, kacamata pelindung, apron/ jas, dan sepatu pelindung.
1. Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM
puskesmas, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien,
masyarakat dan lingkungan sekitar sehingga proses pelayanan puskesmas
berjalan baik dan lancar.
2. Tujuan khusus
a. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK (Penyakit Akibat Kerja)
dan KAK (Kecelakaan Akibat Kerja).
b. Peningkatan mutu, citra dan pelayanan rawat jalan puskesmas.
Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen mutu merupakan suatu sistem
kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai mutu produk
atau jasa yang diberikan kepada pelanggan. Pengendalian mutu pada pelayanan klinis
diperlukan agar produk layanan klinis terjaga kualitasnya sehingga memuaskan masyarakat
sebagai pelanggan.
Ishikawa (1995) menyatakan bahwa pengendalian mutu adalah pelaksanaan langkah-
langkah yang telah direncanakan secara terkendali agar semuanya berlangsung sebagaimana
mestinya, sehingga mutu produk yang direncanakan dapat tercapai dan terjamin. Dalam
pengertian Ishikawa tersirat pula bahwa pengendalian mutu itu dilakukan dengan orientasi pada
kepuasan konsumen. Dalam bahasa layanan kesehatan keseluruhan proses yang
diselenggarakan oleh puskesmas ditujukan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagai
konsumen.
Pada unit Layanan tindakan UGD Puskesmas Kuta II selalu dilakukan survey kepuasan
pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan penerima layanan di Puskesmas Kuta II. Hasil
dari survey pelanggan di analisa sehingga dapat merumuskan follow up dari permasalahan
yang ada. .
Jika ada KTD, KTD, KPC dan KNC segera melaporkan pada Ketua Tim Mutu dan
Keselamatan Pasien untuk segera di follow up bersama-sama dengan Anggota Tim Mutu dan
keselamatan pasien Puskesmas Kuta II
BAB IX PENUTUP
Penanggung jawab penyelenggaraan pelayanan klinis di Rawat darurat Puskesmas Kuta
II adalah Kepala Puskesmas Kuta II. Sedangkan penanggungjawab utama penyelenggaraan
seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten Badung adalah dinas kesehatan
kabupaten Badung. Puskesmas bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan
kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten Badung sesuai dengan
kemampuannya.