Anda di halaman 1dari 8

Nama : Muthiatulfitri

Nim : 22034094
Jobsheet Gelombang

1. Ujung tali digetarkan dengan periode 0,8 s. Simpangan maksimum yang dibentuk adalah 20
cm. Jika pada saat t = 0,4 s ujung tali mengalami simpangan maksimum dan gelombang yang
terbentuk merambat dengan laju 8 m/s, Tentukan persamaan simpangan gelombang !

Jawab :

Untuk menentukan persamaan simpangan gelombang, kita perlu mengetahui panjang


gelombang, frekuensi, dan amplitudo gelombang tersebut.
Frekuensi gelombang dapat dihitung dengan memanfaatkan periode gelombang, yaitu f = 1/T.
Dalam hal ini, periode gelombang adalah 0,8 s, sehingga frekuensi gelombang adalah:
f = 1/0,8 = 1,25 Hz
Panjang gelombang dapat dihitung dengan memanfaatkan laju rambat gelombang dan frekuensi
gelombang, yaitu λ = v/f. Dalam hal ini, laju rambat gelombang adalah 8 m/s, sehingga panjang
gelombang adalah:
λ = v/f = 8/1,25 = 6,4 m
Amplitudo gelombang sudah diberikan dalam soal, yaitu 20 cm = 0,2 m.
Untuk menentukan persamaan simpangan gelombang, kita dapat menggunakan persamaan
umum gelombang sinusoidal:
y(x,t) = A sin(kx - ωt + φ)
dengan A adalah amplitudo, k adalah bilangan gelombang (k = 2π/λ), ω adalah frekuensi sudut
(ω = 2πf), dan φ adalah konstanta fasa awal.
Substitusi nilai-nilai yang telah diketahui:
A = 0,2 m
k = 2π/λ = 2π/6,4 = 0,982 rad/m
ω = 2πf = 2π × 1,25 = 7,85 rad/s
φ = 0 (karena pada saat t=0 simpangan maksimum)
Sehingga persamaan simpangan gelombang adalah:
y(x,t) = 0,2 sin(0,982x - 7,85t)

2. Sebuah gelombang berjalan mempunyai persamaan simpangan y = 0.5 sin 𝜋 (40t+8x) m


Tentukan :
a) Cepat rambat gelombang
b) Amplitudo
c) Frekuensi Sudut
d) Frekuensi gelombang
Jawab :

Diketahui persamaan simpangan gelombang:


y = 0.5 sin π(40t + 8x) m

a) Cepat rambat gelombang dapat dicari dengan rumus:


v = λf
dengan λ = panjang gelombang dan f = frekuensi gelombang.
Kita perlu menghitung dulu panjang gelombang dan frekuensi gelombang. Untuk mencari
panjang gelombang, kita perlu menyamakan argumen sin dengan argumen sin standar, yaitu sin
ωt atau sin (2πft) dengan ω = 2πf. Maka:
π(40t + 8x) = 2πf(t + x/v)
20t + 4x = (t + x/v)
19t = x/v
v = x/19t
Substitusi nilai x = 1 m dan t = 0,025 s, maka:
v = 1/19(0,025) ≈ 2,11 m/s
Jadi, cepat rambat gelombang adalah 2,11 m/s.

b) Amplitudo adalah 0,5 m.


c) Frekuensi sudut dapat dicari dengan rumus:
ω = 2πf
Maka:
ω = 2π(40) = 80π rad/s

d) Frekuensi gelombang dapat dicari dengan rumus:


f = ω/2π
Maka:
f = 80π/2π = 40 Hz
Jadi, frekuensi gelombang adalah 40 Hz.

3. Pada permukaan air laut terdapat dua gabus yang terpisah satu sama lain sejauh 60 cm.
Keduanya naik turun bersama permukaan air laut sebanyak 20 kali dalam 10 sekon. Bila salah
satu dipuncak gelombang yang lain di lembah gelombang sedangkan diantara dua gabus terdapat
satu bukit, maka tentukan :
a) Periode gelombang
b) Cepat rambat gelombang

Jawab :

Diketahui:
- Jarak antara dua gabus, d = 60 cm = 0.6 m
- Jumlah naik-turun yang terjadi dalam satu periode, n = 20
- Waktu yang diperlukan untuk satu periode, T = 10 s

(a) Periode gelombang dapat dihitung dengan rumus:


T = n × (1/f)
dengan f adalah frekuensi gelombang. Kita ingin mencari T, sehingga rumus di atas dapat ditulis
ulang menjadi:
f = n/T
Substitusi nilai yang diketahui:
f = 20/10 = 2 Hz
Sehingga periode gelombang adalah:
T = 1/f = 1/2 = 0.5 s

(b) Cepat rambat gelombang dapat dihitung dengan rumus:


v = λ/T
dengan λ adalah panjang gelombang. Kita belum mengetahui λ, namun kita dapat mencarinya
dengan menggunakan informasi tentang bukit dan lembah gelombang.
Karena salah satu gabus berada di puncak gelombang sementara yang lain berada di lembah
gelombang, maka jarak antara puncak dan lembah gelombang adalah setengah panjang
gelombang. Oleh karena itu, kita dapat menghitung panjang gelombang sebagai:
λ = 2d = 1.2 m
Substitusi nilai yang diketahui:
T = 0.5 s
λ = 1.2 m
Sehingga:
v = λ/T = 1.2/0.5 = 2.4 m/s
Jadi, cepat rambat gelombang adalah 2.4 m/s.

4. Sebuah gelombang berjalan mempunyai persamaan simpangan y = 0,5 sin 0,5π (100t-0,25x), t
dalam sekon dan x dan y dalam cm. Tentukan :
a) Cepat rambat gelombang
b) Amplitudo
c) Frekuensi Sudut
d) Frekuensi gelombang

Jawab :

Dari persamaan simpangan gelombang:


y = 0,5 sin 0,5π(100t - 0,25x)
Maka dapat diketahui:

a) Cepat rambat gelombang


Cepat rambat gelombang (v) dapat ditemukan dengan menggunakan rumus: v = λf
di mana λ adalah panjang gelombang dan f adalah frekuensi gelombang.
Untuk menentukan panjang gelombang, kita perlu mengamati koefisien x pada fungsi sinus:
0,5π x (-0,25) = -0,125π x

Sehingga dapat diketahui bahwa panjang gelombang (λ) adalah: λ = 2π / (-0,125π) = -16 m
Panjang gelombang negatif menunjukkan bahwa gelombang ini bergerak ke arah negatif sumbu
x.
Untuk menentukan frekuensi gelombang, kita perlu mengamati koefisien t pada fungsi sinus:
0,5π x 100t = 50πt

Sehingga dapat diketahui bahwa frekuensi sudut (ω) adalah: ω = 50π rad/s
Frekuensi gelombang (f) dapat ditemukan dengan menggunakan rumus: f = ω / 2π = 25 Hz
Maka, cepat rambat gelombang (v) dapat ditemukan dengan rumus: v = λf = (-16 m) x (25 Hz) =
-400 m/s
Cepat rambat gelombang negatif menunjukkan bahwa gelombang ini bergerak ke arah negatif
sumbu x.

b) Amplitudo
Amplitudo (A) gelombang adalah: A = 0,5 = 0,5 cm

c) Frekuensi sudut
Frekuensi sudut (ω) telah ditemukan sebelumnya, yaitu: ω = 50π rad/s

d) Frekuensi gelombang
Frekuensi gelombang (f) telah ditemukan sebelumnya, yaitu: f = 25 Hz
5. Bandingkan intensitas dan amplitudo gelombang gempa bumi yang melewati dua lokasi yang
berjarak 10 km dan 20 km dari pusat gempa (episentrum).

Jawab :

Intensitas gelombang gempa bumi pada suatu lokasi bergantung pada amplitudo gelombang,
jarak dari pusat gempa, serta sifat fisik dari batuan atau tanah di sekitar lokasi tersebut. Namun,
dalam kasus ini, kita dapat membuat beberapa asumsi untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Dalam kondisi ideal, jika gelombang gempa bumi memiliki amplitudo yang sama, maka
intensitasnya akan berkurang dengan jarak dari pusat gempa sesuai dengan hukum kuadrat jarak.
Artinya, jika intensitas pada jarak 10 km adalah I1, maka intensitas pada jarak 20 km akan
menjadi I2 = I1/(2^2) = I1/4. Ini berasumsi bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam sifat
fisik tanah atau batuan di sekitar dua lokasi tersebut, yang dapat mempengaruhi dampak
gelombang gempa bumi. Namun, dalam kenyataannya, hal ini mungkin tidak selalu berlaku.
Gelombang gempa bumi bisa merambat melalui lapisan-lapisan batuan yang berbeda dan
memiliki karakteristik yang berbeda, yang dapat mempengaruhi intensitas gelombang pada jarak
yang berbeda. Selain itu, faktor-faktor seperti topografi dan struktur tanah di sekitar lokasi juga
dapat mempengaruhi intensitas gelombang. Oleh karena itu, untuk membandingkan intensitas
gelombang gempa bumi pada dua lokasi yang berbeda, diperlukan data yang lebih detail tentang
sifat fisik tanah atau batuan di sekitar lokasi tersebut.

6. Perhatikan gambar berikut.

Pola simpangan gelombang yang sedang merambat ke kanan yang dipotret pada saat tertentu.
Frekuensi gelombang adalah 0,25 Hz.
a) Berapa apmlitudo, panjang gelombang, dan laju perambatan gelombang?
b) Manakah dari titik A, B, C, atau D yang bergetar dengan fase berbeda 3π/2 dengan titik O?
c) Berapa beda fase antara titik A dan D?
d) Berapa perubahan simpangan titik A satu detik kemudian?

Jawab :

a) Berapa apmlitudo, panjang gelombang, dan laju perambatan gelombang?


- Dari gambar, kita dapat mengukur amplitudo gelombang dengan mengukur jarak dari puncak
gelombang ke garis tengah. Dalam gambar ini, amplitudo gelombang sekitar 2,25 cm.
- Kita juga dapat mengukur panjang gelombang dengan mengukur jarak antara dua titik yang
berulang pada pola gelombang. Dalam gambar ini, panjang gelombang sekitar 5,5 cm.
- Laju perambatan gelombang dapat dihitung dengan rumus: v = λf, di mana v adalah laju
perambatan gelombang, λ adalah panjang gelombang, dan f adalah frekuensi gelombang. Dalam
hal ini, frekuensi gelombang adalah 0,25 Hz. Oleh karena itu:
- v = 5,5 cm x 0,25 Hz = 1,375 cm/s
- Sehingga, amplitudo gelombang sekitar 2,25 cm, panjang gelombang sekitar 5,5 cm, dan laju
perambatan gelombang sekitar 1,375 cm/s.

b) Manakah dari titik A, B, C, atau D yang bergetar dengan fase berbeda 3π/2 dengan titik O?
- Fase gelombang pada suatu titik tergantung pada posisi relatif titik tersebut terhadap puncak
gelombang pada saat tertentu. Puncak gelombang pada saat t=0 terletak pada titik O, sehingga
kita dapat menghitung fase relatif tiap titik terhadap titik O pada saat tersebut.
- Fase pada titik A pada saat t=0 adalah 3π/2, fase pada titik B adalah 0, fase pada titik C adalah
π/2, dan fase pada titik D adalah π.
- Fase 3π/2 merupakan fase yang sama dengan π/2 yang telah mundur 1/4 panjang gelombang,
sehingga titik yang bergetar dengan fase 3π/2 adalah titik C.

c) Berapa beda fase antara titik A dan D?


- Beda fase antara titik A dan D adalah π/2 + π - 3π/2 = π/2 rad.

d) Berapa perubahan simpangan titik A satu detik kemudian?


- Perubahan simpangan titik A satu detik kemudian dapat dihitung dengan menggunakan rumus
simpangan gelombang: y(x, t) = A sin(2π(x/L) - 2πft), di mana A adalah amplitudo, x adalah
jarak dari titik yang diamati ke titik asal gelombang, L adalah panjang gelombang, f adalah
frekuensi gelombang, dan t adalah waktu.
- Dalam hal ini, kita ingin mencari perubahan simpangan titik A setelah satu detik. Kita perlu
mengetahui jarak x dari titik A ke titik asal gelombang. Dari gambar, kita dapat menghitung
bahwa jarak x dari titik A ke titik asal gelombang adalah sekitar 2 cm.
- Kita dapat menghitung simpangan gelombang pada titik A saat t = 0 sebagai berikut:
- y(A, 0) = 2,25 sin(2π(2/5,5) - 2π(0,25 x 0)) ≈ 1,38
- Kita dapat menghitung simpangan gelombang pada titik A saat t = 1 s sebagai berikut:
- y(A, 1) = 2,25

Anda mungkin juga menyukai