SK Payung Pelayanan Lab
SK Payung Pelayanan Lab
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS MAUK
Nomor : 440/286/UKP/PKM-MAUK/2020
TENTANG
PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MAUK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA PUSKESMAS MAUK
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Mauk
pada tanggal : 22 Juni 2020
KEPALA PUSKESMAS MAUK
Taufit Wirawan
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 27 Tahun
2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 63/KEP/MAN/2003, tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
364/MENKES /SK/III/2003 Tentang Laboratorium
Kesehatan
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1674/MENKES /SK/XII/2005 Tentang Pedoman
Jejaring Pelayanan Laboratorium Kesehatan;
10. KMK No. 413 Tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan Dan Pengendalian Covid 19 revisi ke 5.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Mauk
pada tanggal : 22 Juni 2020
KEPALA PUSKESMAS MAUK
Taufit Wirawan
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MAUK
NOMOR : 440/286/UKP/PKM-MAUK/2020
TENTANG : PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS
MAUK
BAB I
PENDAHULUAN
2. TENAGA TEKNIS
BAB IV
JAM BUKA PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MAUK DILUAR
JAM KERJA
1. SARANA
Gambaran Sarana laboratorium puskesmas mauk merupakan
segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik bangunan/ruangan
laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruangan
Laboratorium Puskesmas mauk yang meliputi:
2. PRASARANA
Prasarana laboratorium merupakan jaringan/instalasi yang
membuat suatu sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Prasarana-prasarana Laboratorium
Puskesmas yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Pencahayaan cukup;
b. Ruangan mempunyai sirkulasi udara yang baik;
c. Suhu ruangan antara 22°C s/d 28°C;
d. Pengambilan dahak dilakukan diruang tempat pengambilan
dahak(sputum boat);
e. Tersedia fasilitas air bersih yang mengalir dan debit air yang cukup
pada bak cuci. Air tersebut harus memenuhi syarat kesehatan;
f. Tersedia wadah (tempat sampah) khusus/terpisah yang
dilengkapi dengan penutupnya untuk pembuangan limbah padat
medis infeksius dan non infeksius pada laboratorium. Pengelolaan
(pewadahan, pengangkutan dan pemusnahan) limbah padat
dilakukan sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.
3.2.1.Peralatan Utama
a. Fotometer mikrolab 300;
b. Hematology Analyzer sysmex poch 100i;
c. Mikroskop Olympus;
d. Pipet Mikro 10 µl-100 µl, 100 µl-1000 μl;
e. Sentrifuge listrik Makro;
f. Tabung LED (westergren set);
g. Hb Quik Check;
h. Easy touch;
i. Accu Check.
3.2.2 Peralatan Penunjang
a. Corong Kaca;
b. Objek Glass;
c. Deck glass / Kaca penutup;
d. Tabung EDTA K3;
e. Tabung Sentrifuge;
f. Tabung Reaksi ( 10 mm );
g. Termometer ruang (skala);
h. Termometer Kulkas (digital);
i. Lampu Bunsen Kaca;
j. Blood Lanset Dengan Autoklik;
k. Tissue Lensa;
l. Tourniquet;
m. Pipet tetes;
n. Pot spesimen dahak bertutup ulir ;
o. Pot spesimen urine bermulut lebar;
p. Wadah pengering tabung;
q. Wadah klorin tabung reaksi bekas pakai;
r. Wadah pengering slide;
s. Wadah pengecatan BTA;
t. Wadah pot urine;
u. Wadah penampungan dahak;
v. Lidi;
w.Sikat tabung reaksi;
x. Spuit disposible 3cc;
y. Spuit disposible 1cc;
z. Tip kuning dan tip biru.
3.2.3 Reagensia
Jenis–jenis reagensia yang tersedia di Laboratorium
Puskesmas mauk adalah sebagai berikut:
BAB VI
PENGELOLAAN REAGEN
A. Penerimaan Reagensia
1. Petugas laboratorium memeriksa daftar reagen yang datang ;
2. Petugas memeriksa keadaan kemasan reagensia (tersegel, tidak
terbuka dan tidak rusak maupun robek);
3. Petugas memeriksa tanggal kadaluarsa reagen yang datang.
B. Penyimpanan Reagensia
1. Petugas menyimpan reagen sesuai dengan prosedur penyimpanan
yang tertera di dalam kemasan reagen;
2. Petugas selalu mengontrol suhu kulkas agar sesuai dengan syarat
penyimpanan reagen (untuk Reagen yang harus berada didalam
kulkas), dengan cara :
Letakkan thermometer dalam kulkas;
Atur suhu kulkas sesuai dengan syarat suhu dalam
penyimpanan reagen;
Usahakan kulkas agar selalu dalam keadaan hidup;
Catat suhu setiap hari dalam checklist pemantauan suhu;
Bersihkan kulkas setiap 2 bulan sekali;
Reagen yang sudah di buka bisa bertahan dalam keadaan stabil
bila di simpan pada suhu (2-8)0C;
Jika suhu penyimpanan di lemari pendingin di luar (2- 8) 0C,
maka reagen yang belum terbuka dapat bertahan 1 minggu,
sedangkan reagen yang sudah di buka dapat bertahan 3 hari.
C. Kontrol Kadaluarsa Reagen
Petugas memasangkan label exp.date pada reagen
D. Pemesanan Reagen
1. Petugas laboratorium mengecek persediaan yang akan habis
(tinggal 1 box atau 20 test);
2. Petugas mencatat reagen yang akan habis dan melaporkan kepada
kepala puskesmas;
3. Petugas laboratorium memeriksa kembali laporan yang diberikan
4. Petugas mengajukan pemesanan reagen kebagian pembelanjaan
barang.
E. Distribusi Reagensia
1. Petugas laboratorium membuat permintaan tertulis reagen kepada
penanggung jawab Gudang obat
2. Penanggung jawab Gudang obat menelaah permintaan tertulis dari
petugas laboratorium untuk menilai ketersediaan
3. Penanggung jawab Gudang obat menyiapakan reagen tersedia yang
diminta
4. Penanggung jawab Gudang obat membuat pencatatan serah terima
reagen kepada petugas laboratorium
5. Petugas laboratorium menandatangani pencatatan serah terima
reagen;
6. Reagen diterima petugas laboratorium dan disimpan di ruang
laboratorium
F. Penyedian dan pelabelan reagen
Pelabelan adalah suatu kegiatan untuk mengetahui informasi
mengenai hal – hal yang berkaitan dengan reagen, agar reagensia
yang ada diketahui jenis dan sifatnya serta ketersediaanya di
laboratorium dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Petugas membuat kartu stock penggunaan reagen;
2. Petugas membuatkan label pada setiap reagen yang tidak ada
labelnya atau reagen yang dibuat sendiri;
3. Petugas menuliskan tanggal penerimaan reagen pada label;
4. Petugas menuliskan nama reagen pada label;
5. Petugas menuliskan tanggal pertama kali dibuka pada label;
6. Petugas menuliskan Expired Date pada label;
7. Petugas menuliskan konsentrasi reagen pada label;
8. Petugas menuliskan jumlah kandungan isi reagen pada label;
9. Petugas menempelkan label berupa kertas warna merah, kuning,
hijau, biru, ungu sesuai dengan urutan warna yang sudah dibuat
untuk pelabelan Expired Date reagen;
10. Petugas memastikan label terpasang benar dan tidak mudah
lepas;
11. Petugas melakukan stok opname reagen disetiap akhir bulan.
BAB VII
ALUR PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MAUK
LOKET
LABORATORIUM
KASIR
Keterangan Gambar :
1. Pasien datang mendaftarkan diri di loket pendaftaran Puskesmas;
2. Pasien menuju ruang pemeriksaan dokter untuk diperiksa, dan bila
diperlukan diberi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium;
3. Menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan Laboratorium kepada
petugas laboratorium;
4. Pasien melakukan pembayaran pemeriksaan laboratorium yang sudah
terinci sesuai Perda;
5. Petugas laboratorium menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium
kepada pasien langsung dengan catatan hasil normal, jika hasil kritis
diserahkan langsung oleh petugas laboratorium ke Dokter atau
petugas yang mengajukan pemeriksaan laboratorium.
BAB VIII
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM PUSKESMAS MAUK
1. Darah Hematologi :
Darah Lengkap
Darah Rutin
Hb
Golongan Darah
Kimia Darah :
Gula Darah
Asam Urat
Kolesterol Total
Trigliserida
HDL
LDL
SGOT
SGPT
Ureum
Creatinin
Imunologi dan serologi
HIV
Syphilis
Hbs Ag
Widal
Rapid Antibodi Sars Cov-2 2019
Rapid Antigen Sars Cov-2 2019
2. Urine Urine Rutin
Protein Urine
HCG Test
3. Dahak BTA ( Bakteri Tahan Asam )
BAB IX
PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN SPESIMEN, PENGAMBILAN
DAN PENYIMPANAN SPESIMEN
B. PENERIMAAN SPESIMEN
Prosedur yang dilakukan petugas laboratorium dalam penerimaan
spesimen agar tidak terjadi kesalahan antara spesimen yang akan
diperiksa dengan identitas pasien.
Langkah – langkah :
1. Petugas menerima spesimen harus memeriksa dan mencocokan
data pasien antara spesimen yang diterima dengan formulir
permintaan pemeriksaan dan mencatat di buku register
laboratorium;
2. Petugas juga harus memperhatikan kondisi spesimen yang
diterimanya. Jika spesimen yang diterima tidak sesuai dengan data
dan tidak memenuhi persyaratan hendaknya ditolak.
C. PENGAMBILAN SPESIMEN
Sebelum dilakukan pengambilan spesimen petugas laboratorium
melakukan pencegahan terhadap kejadian yang tidak diharapkan
dengan melakukan pengendalian mutu pra analitik, analitik, dan pasca
analitik.
Langkah – langkah :
1. Untuk melakukan pengambilan spesimen petugas harus menjelaskan
dan memberitahu kepada pasien tentang spesimen yang akan diambil
dan diperiksa;
2. Petugas menggunakan APD;
3. Petugas menyiapkan inform consent untuk ditandatangani pasien.
Apabila setuju untuk dilakukan pemeriksaan pasien menandatangani
inform consent dan petugas mempersilahkan pasien memasuki ruang
sampling;
4. Kemudian petugas mengidentifikasi pasien dengan menanyakan
nama, umur, alamat pasien sesuai dengan formulir rujukan
laboratorium;
5. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan sesuai pemeriksaan yang diperlukan;
6. Petugas melakukan pengambilan specimen sesuai dengan
pemeriksaan yang akan dilakukan.
D. PENYIMPANAN SPESIMEN
Penyimpanan spesimen dilakukan jika pemeriksaan ditunda atau
spesimen akan dikirim ke laboratorium lain, penyimpanan spesimen di
dalam lemari es dengan suhu 2-8⁰C.
Langkah – langkah :
1. Petugas Laboratorium membuat spesimen yang akan disimpan;
2. Memberi label pada spesimen yang akan disimpan sesuai identitas
pasien di formulir permintaan pemeriksaan laboratorium;
3. Meletakkan spesimen pada tempat/rak penyimpanan spesimen dan
memasukkan ke refrigerator sesuai suhu yang dibutuhkan specimen.
BAB X
PROSEDUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PUSKESMAS MAUK
BAB XIV
RENTANG NILAI KRITIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Batas
No Pemeriksaan satuan Batas Atas
Bawah
1 Hemoglobin Dewasa g/dl 5 20
2 Hemoglobin Bayi baru lahir g/dl 5 25
BAB XV
EVALUASI TERHADAP RENTANG NILAI
BAB XVIII
MONITORING PEMERIKSAAN HASIL LABORATORIUM YANG KRITIS
BAB XIX
PEMANTAUAN WAKTU PENYAMPAIAN HASIL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM PASIEN URGENT ATAU GAWAT DARURAT
Langkah – langkah:
BAB XX
MUTU LABORATORIUM
1. PENGENDALIAN MUTU
BAB XXI
PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
PELAYANAN LABORATORIUM DENGAN PROSEDUR PDCA
BAB XXII
PELAYANAN LABORATORIUM BERESIKO TINGGI
a. BTA
b. HIV/AIDS
A. Prosedur kerja
Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat
menimbulkan bahaya/resiko terhadap petugas yang berada di dalam
laboratorium maupun lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi/
mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium harus
melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja
laboratorium.
B. Pengelolaan spesimen
1. Setiap spesimen diperlakukan sebagai bahan infeksius;
2. Setiap petugas mengetahui dan melaksanakan cara penerimaan,
pengambilan, pengiriman, pengolahan, dan penyimpanan spesimen
dengan benar;
3. Semua spesimen darah dan cairan tubuh disimpan pada wadah yang
memiliki konstruksi yang baik, dengan karet pengaman untuk
mencegah kebocoran ketika dipindahkan;
4. Setiap orang yang memproses spesimen darah dan cairan tubuh
(contoh: membuka tutup tabung vakum) menggunakan sarung
tangan dan masker);
5. Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut cuci tangan dan
mengganti sarung tangan;
6. Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagai limbah
infeksius dan dikelola sesuai ketentuan yang berlaku;
7. Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harus
didekontaminasi dengan desinfektan setelah selesai melakukan
kegiatan laboratorium.
C. Pengelolaan limbah
I. Limbah padat medis
1. Petugas selalu gunakan sarung tangan dan sepatu pada saat
menangani dan membawa limbah medis;
2. Petugas membuat label khusus pada bahan kimia berbahaya
dan mudah terbakar;
3. Petugas memberi plastik limbah berlabel biohazard pada wadah
limbah medis;
4. Petugas menggunakan wadah limbah medis yang dilengkapi
dengan tutupnya;
5. Petugas menempatkan wadah limbah padat pada tempat yang
sesuai, jauh dari jangkauan anak-anak dan pasien serta tidak
dekat dengan ruang makan atau ruang tunggu;
6. Cleaning servis mengosongkan wadah setiap hari atau sampai ¾
bagiaannya sudah penuh walau belum 1 hari dan tidak
memungut limbah medis tanpa menggunakan sarung tangan;
7. Petugas mencuci wadah limbah medis dengan larutan
desinfektan dan dibilas dengan air minimal sekali setiap hari
atau bila kelihatan kotoran/kontaminan setelah dipakai;
8. Petugas melepas sarung tangan dan mencuci tangan setelah
melakukan penanganan limbah;
Limbah medis yang disimpan selama 90 hari di TPS limbah
medis diambil oleh pihak ke tiga yang sudah berMOU dengan
Puskesmas mauk.
II. Cair
Sebelum darah dibuang petugas melakukan desinfeksi dengan
menggunakan larutan hipoklorit 0,1 %, tabung darah direndam dalam
larutan hipoklorit selama 24 jam lalu dibuang ke dalam aliran limbah.
BAB XXIII
PROTEKSI DIRI PADA MASA PANDEMI COVID-19
BAB XXV
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
BAB XXVI
PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
BAB XXVII
PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
A. JENIS LIMBAH
Limbah medis
B. SUMBER LIMBAH
1. Limbah medis;
2. Padat;
3. Sisa spesimen (sputum);
4. Cair;
5. Reagensia kadaluarsa;
6. Produk sisa proses laboratorium tentang prosedur penanganan
limbah klinik;
7. Sisa spesimen (darah, urine dan cairan tubuh).
Langkah – langkah:
I.2. Cair
BAB XXVIII
KALIBRASI DAN VALIDASI INSTRUMEN
BAB XXX
RUJUKAN LABORATORIUM
BAB XXXI
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO LABORATORIUM
BAB XXXII
ORIENTASI PROSEDUR DAN PRAKTIK KESELAMATAN/KEAMANAN
KERJA
Orientasi prosedur dan praktik keselamatan / keamanan kerja adalah
upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi petugas laboratorium
supaya petugas laboratorium dapat mengerti dan melaksanakan upaya
pencegahan terhadap bahaya yang mungkin terjadi serta mengetahui
cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan di laboratorium, sehingga
dapat mengurangi dan mencegah terjadinya bahaya dilaboratorium.
Langkah – langkah yang perlu diperhatikan dalam orientasi prosedur dan
praktik keselamatan / keamanan kerja antara lain sebagai berikut :
BAB XXXIII
PELATIHAN DAN PENDIDIKAN
BAB XXXIV
PENCATATAN DAN PELAPORAN
BAB XXXV
PEMERIKSAAN LABORATORIUM SELAMA PANDEMI COVID
BAB XXXVI
PENUTUP
Ditetapkan di : Mauk
pada tanggal : 22 Juni 2020
KEPALA PUSKESMAS MAUK
Taufit Wirawan