SK Pelayanan Dan Jenis-Jenis Pemeriksaan
SK Pelayanan Dan Jenis-Jenis Pemeriksaan
PUSKESMAS MAUK
Jl. R. Mahmud No. 2 Kelurahan Mauk Timur Kecamatan Mauk
Kabupaten Tangerang – 15530
Telp / Fax. (021) 59330159, Email : puskesmasmauk@yahoo.com
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS MAUK
Nomor : 440 / /UKP/PKM-MK/2020
TENTANG
Ditetapkan di : MAUK
Pada tanggal : 02 April 2020
KEPALA PUSKESMAS MAUK
BAB I
PENDAHULUAN
2. TENAGA TEKNIS
Tenaga teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
a. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai
kompetensi dan kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan
standar prosedur operasional;
b. Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium;
c. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan;
d. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja
laboratorium;
e. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratorium
atau tenaga kesehatan lain;
f. Menyiapkan bahan rujukan spesimen.
BAB III
JAM BUKA PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MAUK
BAB V
SARANA, PRASARANA, PERLENGKAPAN DAN PERALATAN
1. SARANA
Gambaran Sarana laboratorium puskesmas mauk merupakan segala
sesuatu yang berkaitan dengan fisik bangunan/ruangan laboratorium
itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruangan Laboratorium
Puskesmas mauk yang meliputi:
a. Ukuran ruang 8.5 m x 5 m2;
b. Langit-langit berwarna terang dan mudah dibersihkan;
c. Dinding berwarna terang, keras, tidak berpori, kedap air, dan mudah
dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia (keramik);
d. Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin, tidak berpori, warna terang,
dan mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia (epoxi,
vinyl);
e. Pintu terdiri dari pintu depan dengan Uk 2 m x 75 cm;
f. Kamar kecil/WC pasien laboratorium berada di luar ruangan
laboratorium dan kamar kecil / WC petugas berada di dalam ruangan
laboratorium.
2. PRASARANA
Prasarana laboratorium merupakan jaringan/instalasi yang membuat
suatu sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Prasarana-prasarana Laboratorium Puskesmas yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Pencahayaan cukup;
b. Ruangan mempunyai sirkulasi udara yang baik;
c. Suhu ruangan antara 22°C s/d 28°C;
d. Pengambilan dahak dilakukan diruang tempat pengambilan dahak
(sputum booth);
e. Tersedia fasilitas air bersih yang mengalir dan debit air yang cukup
pada bak cuci. Air tersebut harus memenuhi syarat kesehatan;
f. Tersedia wadah (tempat sampah) khusus/terpisah yang dilengkapi
dengan penutupnya untuk pembuangan limbah padat medis infeksius
dan non infeksius pada laboratorium. Pengelolaan (pewadahan,
pengangkutan dan pemusnahan) limbah padat dilakukan sesuai
prosedur dan peraturan yang berlaku.
BAB VI
PENGELOLAAN REAGEN
BAB VII
ALUR PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MAUK
LOKET
LABORATORIUM
KASIR
Keterangan Gambar :
1. Pasien datang mendaftarkan diri di loket pendaftaran Puskesmas;
2. Pasien menuju ruang pemeriksaan dokter untuk diperiksa, dan bila
diperlukan diberi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium;
3. Menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan Laboratorium kepada
petugas laboratorium;
4. Menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium kepada pasien langsung
dengan catatan hasil normal, jika hasil kritis diserahkan langsung oleh
petugas laboratorium ke Dokter atau petugas yang mengajukan
pemeriksaan laboratorium;
5. Pasien melakukan pembayaran pemeriksaan laboratorium yang sudah
terinci sesuai Perda.
BAB VIII
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM PUSKESMAS MAUK
BAB X
PROSEDUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM PUSKESMAS MAUK
BAB XI
PEMANTAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM
BAB XII
PENILAIAN KETEPATAN WAKTU PENYERAHAN HASIL
BAB XIII
RENTANG NILAI YANG MENJADI RUJUKAN
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
BAB XIV
RENTANG NILAI KRITIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Batas
No Pemeriksaan satuan Batas Atas
Bawah
1 Hemoglobin Dewasa g/dl 5 20
Hemoglobin
2 g/dl 5 25
Bayibarulahir
3 Hematokrit % 20 60
4 Eritrosit /µl 2.000.000 10.000.000
5 Leukosit/WBC /µl 1.000 50.000
6 Trombosit/Platelet /µl 20.000 800.000
7 LED mm/jam - 100
Batas Batas
No Pemeriksaan Satuan Sampel
Bawah Atas
1 Glukosa dewasa Mg / dl 30 500 Serum / sampel
2 Glukosa newborn Mg/dl 30 325 Serum /sampel
3 Glukosa anak Mg/dl 46 445 Serum /sampel
4 Asam Urat Mg /dl 1 17 Serum /sampel
5 Kolesterol Mg/dl 50 400 Serum /sampel
BAB XV
EVALUASI TERHADAP RENTANG NILAI
BAB XVI
WAKTU PENYERAHAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
BAB XVII
PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG KRITIS
BAB XVIII
MONITORING PEMERIKSAAN HASIL LABORATORIUM YANG KRITIS
BAB XIX
PEMANTAUAN WAKTU PENYAMPAIAN HASIL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM PASIEN URGENT ATAU GAWAT DARURAT
BAB XX
MUTU LABORATORIUM
1. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu (quality assurance) laboratorium adalah
keseluruhan proses atau semua tindakan yang dilakukan untuk
menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan. Kegiatan ini
berupa Pengendalian Mutu Internal (PMI), Pengendalian Mutu Eksternal
(PME) dan Peningkatan Mutu.
1.1. PENGENDALIAN MUTU INTERNAL ( PMI/ Internal Quality Control )
Pengendalian Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan
dan pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium
secara terus menerus agar tidak terjadi atau mengurangi
kejadian kesalahan atau penyimpangan sehingga diperoleh
hasil pemeriksaan yang tepat. Pengendalian Mutu Internal (PMI)
meliputi tahapan sebagai berikut :
a. Tahap Pra Analitik;
b. Tahap Analitik;
c. Tahap Pasca Analitik;
d. Manfaat;
e. Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan dengan
mempertimbangkan aspek analitik dan klinis;
f. Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluaran hasil
yang salah tidak terjadi dan perbaikan penyimpanan dapat
dilakukan segera.
Pengendalian mutu internal (PMI) dilakukan dengan cara :
a. mempersiapkan buku laporan PMI;
b. Melakukan QC dengan serum control;
c. melakukan Pra-analitik, Analitik dan Pasca-analitik dengan benar;
d. melakukan pemeliharaan dan kalibrasi alat secara rutin sesuai SOP;
e. Melakukan uji kualitas reagen;
f. Mencatat semua kegiatan PMI pada buku laporan PMI.
BAB XXI
PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN PELAYANAN
LABORATORIUM DENGAN PROSEDUR PDCA
Dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien di ruang
pelayanan dilakukan melalui prosedur PDCA yang berkesinambungan
antara lain
1. Tim mutu mensosialisasikan ke ruang laboratorium tentang
Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien;
2. Membuat PDCA berdasarkan hasil kinerja atau keadaan di
Laboratorium;
3. Mensosialisasikan hasil PDCA ke seluruh staff pada saat lokbul
(lokakarya bulanan);
4. Melaksanakan perbaikan mutu dan keselamatan pasien;
5. Tim mutu mengevaluasi dan memonitor pelaksanaan dan perbaikan;
6. Tim mutu menindaklanjuti hasil evaluasi dan monitoring.
BAB XXII
PELAYANAN LABORATORIUM BERESIKO TINGGI
B. Pengelolaan spesimen
1. Setiap spesimen diperlakukan sebagai bahan infeksius;
2. Setiap Mengetahui dan melaksanakan cara penerimaan, pengambilan,
pengiriman, pengolahan, dan penyimpanan spesimen dengan benar;
3. Semua spesimen darah dan cairan tubuh disimpan pada wadah yang
memiliki konstruksi yang baik, dengan karet pengaman untuk
mencegah kebocoran ketika dipindahkan;
4. Setiap orang yang memproses spesimen darah dan cairan tubuh
(contoh: membuka tutup tabung vakum) menggunakan sarung
tangan dan masker);
5. Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut cuci tangan dan
mengganti sarung tangan;
6. Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagai limbah
infeksius dan dikelola sesuai ketentuan yang berlaku;
7. Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harus
didekontaminasi dengan desinfektan setelah selesai melakukan
kegiatan laboratorium.
C. Pengelolaan limbah
I. Limbah padat medis
1. menggunakan sarung tangan dan sepatu pada saat menangani
dan membawa limbah medis;
2. Membuat label khusus pada bahan kimia berbahaya dan mudah
terbakar;
3. Memberi plastik limbah berlabel biohazard pada wadah limbah
medis;
4. Menggunakan wadah limbah medis yang dilengkapi dengan
tutupnya;
5. Menempatkan wadah limbah padat pada tempat yang sesuai, jauh
dari jangkauan anak-anak dan pasien serta tidak dekat dengan
ruang makan atau ruang tunggu;
6. Cleaning servis mengosongkan wadah setiap hari atau sampai ¾
bagiaannya sudah penuh walau belum 1 hari dan tidak memungut
limbah medis tanpa menggunakan sarung tangan;
7. Mencuci wadah limbah medis dengan larutan desinfektan dan
dibilas dengan air minimal sekali setiap hari atau bila kelihatan
kotoran/kontaminan setelah dipakai;
8. Melepas sarung tangan dan mencuci tangan setelah melakukan
penanganan limbah;
Limbah medis yang disimpan selama 90 hari di TPS limbah medis
diambil oleh pihak ke tiga yang sudah ber MOU dengan Puskesmas
Mauk.
II. Cair
Sebelum darah dibuang Melakukan desinfeksi dengan menggunakan
larutan hipoklorit 0,1 %, tabung darah direndam dalam larutan
hipoklorit selama 24 jam lalu dibuang ke dalam aliran IPAL.
BAB XXIII
KEWAJIBAN MENGGUNAKAN APD
BAB XXIV
PEMANTAUAN TERHADAP PENGGUNAAN APD
BAB XXV
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
BAB XXVI
PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
BAB XXVII
PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
B. SUMBER LIMBAH
1. Limbah medis;
2. Padat;
3. Sisa spesimen (sputum);
4. Cair;
5. Reagensia kadaluarsa;
6. Produk sisa proses laboratorium tentang prosedur penanganan limbah
klinik;
7. Sisa spesimen (darah, urine dan cairan tubuh).
Pengelolaan Limbah Medis :
I.I. Padat
1. Menggunakan sarung tangan dan sepatu pada saat menangani dan
membawa limbah medis;
2. Membuat label khusus pada bahan kimia berbahaya dan mudah
terbakar;
3. Memberi plastik limbah berlabel biohazard pada wadah limbah medis;
4. Menggunakan wadah limbah medis yang dilengkapi dengan tutupnya;
5. Menempatkan wadah limbah padat pada tempat yang sesuai, jauh
dari jangkauan anak-anak dan pasien serta tidak dekat dengan ruang
makan atau ruang tunggu;
6. Cleaning servis mengosongkan wadah setiap hari atau sampai ¾
bagiaan nya sudah penuh walau belum 1 hari dan tidak memungut
limbah medis tanpa menggunakan sarung tangan;
7. Mencuci wadah limbah medis dengan larutan desiinfektan dan dibilas
dengan air minimal sekali setiap hari atau bila kelihatan
kotoran/kontaminan setelah dipakai;
8. Melepas sarung tangan dan mencuci tangan setelah melakukan
penanganan limbah.
I.2. Cair
Sebelum darah dibuang Melakukan desinfeksi dengan menggunakan
larutan hipoklorit 0,1 %, tabung darah direndam dalam larutan
hipoklorit selama 24 jam lalu dibuang kedalam aliran limbah cair ke
IPAL.
BAB XXVIII
KALIBRASI DAN VALIDASI INSTRUMEN
BAB XXX
RUJUKAN LABORATORIUM
BAB XXXII
ORIENTASI PROSEDUR DAN PRAKTIK KESELAMATAN/KEAMANAN KERJA
BAB XXXIII
PELATIHAN DAN PENDIDIKAN
BAB XXXIV
PENCATATAN DAN PELAPORAN
BAB XXXV
PENUTUP