Analisa KB 4 Modul 5

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

ANALISISA KB 4

MATERI FUNGSI HADIS TERHADAP AL - QUR’AN

(JURNAL 1 - HAMDANI KHAIRUL FIKRI)

A. Ada 5 konsep yang saya temukan di dalam bahan ajar.


1. Dasar Hukum Hadis menjadi Sumber Hukum Islam Kedua.
Al-Qur’an sebagai sumber hukum utama bagi umat Islam. Al-Qur’an memuat
pedoman bagi manusia agar mampu menjalani hidup dan kehidupannya didunia ini
dengan selamat.
2. Hadis sebagai Bayan.
Hadits memiliki fungsi utama adalah sebagai Bayan. Sebagaimana Firman Allah
Swt :
Artinya“......Dan Kami turunkan al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka
memikirkan,.....”
Maka dengan dalil tersebut, hadis memiliki fungsi untuk menjelaskan berbagai
persoalan yang ada didalam Al-Qur’an agar mudah dipahami oleh umatnya dan bisa
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bayan Taqrir.
Adalah fungsi hadis sebagai untuk memantapkan, menetapkan, dan
mengokohkan apa yang telah ada dalam Al-Qur’an. Tidak perlu penjelasan akan tetapi
perlu penegasan agar umat islam tidak keliru dalam mengambil kesimpulan.
4. Bayan Tafsir.
Berarti hadis berfungsi menjelaskan makna yang samar, merinci ayat yang
maknanya global atau mengkhususkan ayat yang maknanya umum. Hadis yang
berfungsi sebagai bayan tafsir ini terdiri dari :
a. Tafshil al-Mujmal : merinci dari apa yang terdapat dalam ayat al-Qur’an yang masih
bersifat umum dan global.
b. Tabyin al-Musytarak : Menjelaskan ayat Al-Qur’an yang mengandung kata bermakna
ganda.
c. Takhshish al-Amm : adalah hadis yang mengkhususkan atau mengecualikan ayat
yang bermakna umum
5. Pentingnya Hadis.
Dari uraian diatas tergambar bagaimana pentingnya posisi hadis dalam Islam.
Umat Islam tidak akan mampu memahami ajaran Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an
ketika tidak ada hadis. Lalu hadis itu apa? Hadis sendiri adalah segala hal mencakup
ucapan, perilaku dan ketetapan Rasulullah Saw.
Artinya, bahwa hadis sendiri sesungguhnya mencerminkan diri Rasulullah Saw. Maka,
tidak heran seandainya para Ahli hadis sangat berhati-hati ketika melakukan kajian
terhadap hadis.
B. Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas
sosial.
Dalam materi bahan ajar ini juga Guru menjelaskan kompetensi yang harus
dicapai serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang
akan dipelajari, Membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan
jumlah peserta didik, tiap-tiap kelompok ditugaskan sesuai dengan pokok-pokok bahasan
yang akan dipelajari, Sesuai dengan tugas dalam kelompoknya, peserta didik mengamati
dan mencatat realitas sosial secara langsung atau melalui media pembelajaran yang
digunakan misalnya penggunaan audio visual yang berkaitan dengan hal-hal yang
berhubungan dengan pelajaran yang ditugaskan. Salah satu strategi dan pendekatan
pembelajaran yang ditawarkan dan dipandang dapat memenuhi kriteria tersebut di atas
adalah melalui pendekatan contextual teaching and learning (pendekatan pembelajaran
kontekstual) atau sering disingkat dengan CTL.

C. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran


bermakna.

 Terimalah peserta didik apa adanya.


 Kenali dan bina peserta didik melalui penemuannya terhadap diri sendiri.
 Usahakan sumber belajar yang mungkin dapat diperoleh peserta didik untuk dapat
memlilh dan menggunakannya.
 Gunakan pendekatan iquiry-discovery.
 Tekankan pentingnya pendekatan diri sendiri dan biarkan peserta didik mengambil
tanggung jawab sendiri untuk memenuhi tujuan belajarnya.

Anda mungkin juga menyukai