A. Ada 5 konsep yang saya temukan di dalam bahan ajar.
1. Dasar Hukum Hadis menjadi Sumber Hukum Islam Kedua. Al-Qur’an sebagai sumber hukum utama bagi umat Islam. Al-Qur’an memuat pedoman bagi manusia agar mampu menjalani hidup dan kehidupannya didunia ini dengan selamat. 2. Hadis sebagai Bayan. Hadits memiliki fungsi utama adalah sebagai Bayan. Sebagaimana Firman Allah Swt : Artinya“......Dan Kami turunkan al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,.....” Maka dengan dalil tersebut, hadis memiliki fungsi untuk menjelaskan berbagai persoalan yang ada didalam Al-Qur’an agar mudah dipahami oleh umatnya dan bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Bayan Taqrir. Adalah fungsi hadis sebagai untuk memantapkan, menetapkan, dan mengokohkan apa yang telah ada dalam Al-Qur’an. Tidak perlu penjelasan akan tetapi perlu penegasan agar umat islam tidak keliru dalam mengambil kesimpulan. 4. Bayan Tafsir. Berarti hadis berfungsi menjelaskan makna yang samar, merinci ayat yang maknanya global atau mengkhususkan ayat yang maknanya umum. Hadis yang berfungsi sebagai bayan tafsir ini terdiri dari : a. Tafshil al-Mujmal : merinci dari apa yang terdapat dalam ayat al-Qur’an yang masih bersifat umum dan global. b. Tabyin al-Musytarak : Menjelaskan ayat Al-Qur’an yang mengandung kata bermakna ganda. c. Takhshish al-Amm : adalah hadis yang mengkhususkan atau mengecualikan ayat yang bermakna umum 5. Pentingnya Hadis. Dari uraian diatas tergambar bagaimana pentingnya posisi hadis dalam Islam. Umat Islam tidak akan mampu memahami ajaran Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an ketika tidak ada hadis. Lalu hadis itu apa? Hadis sendiri adalah segala hal mencakup ucapan, perilaku dan ketetapan Rasulullah Saw. Artinya, bahwa hadis sendiri sesungguhnya mencerminkan diri Rasulullah Saw. Maka, tidak heran seandainya para Ahli hadis sangat berhati-hati ketika melakukan kajian terhadap hadis. B. Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial. Dalam materi bahan ajar ini juga Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari, Membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah peserta didik, tiap-tiap kelompok ditugaskan sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang akan dipelajari, Sesuai dengan tugas dalam kelompoknya, peserta didik mengamati dan mencatat realitas sosial secara langsung atau melalui media pembelajaran yang digunakan misalnya penggunaan audio visual yang berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan pelajaran yang ditugaskan. Salah satu strategi dan pendekatan pembelajaran yang ditawarkan dan dipandang dapat memenuhi kriteria tersebut di atas adalah melalui pendekatan contextual teaching and learning (pendekatan pembelajaran kontekstual) atau sering disingkat dengan CTL.
C. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran
bermakna.
Terimalah peserta didik apa adanya.
Kenali dan bina peserta didik melalui penemuannya terhadap diri sendiri. Usahakan sumber belajar yang mungkin dapat diperoleh peserta didik untuk dapat memlilh dan menggunakannya. Gunakan pendekatan iquiry-discovery. Tekankan pentingnya pendekatan diri sendiri dan biarkan peserta didik mengambil tanggung jawab sendiri untuk memenuhi tujuan belajarnya.