Anda di halaman 1dari 5

Makalah Kelompok 5

Pembangunan Rumah Potong Ternak Dan Unggas Terpadu

Disusun oleh :

1. Ainur Mutasyah (200302019)


2. Fardilla Helena V (200302038)
3. Ferlika Putri Susanto (200302040)

Dosen pembimbing :

Abdullah Mujaddid S.E., M.M, B.K.P

Semester 6 / Kelas Akuntansi A / Sore

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2023
Soal penugasan :
1.Identifikasi penyimpangan yang terjadi (5W+H) !
2.Tetapkan besarnya jumlah kerugian keuangan !

Jawaban penugasan :

1. Penerapan 5W + 1H

What -> ( Apa yang menjadi dasar dilakukannya audit PKKN atas kasus pembangunan rumah
potong ternak dan unggas terpadu? )
Jawaban : Adanya dugaan penyimpangan berupa Tindak Pidana Korupsi (TPK) yang terjadi
pada pembangunan fasilitas publik.

Who -> ( Siapa yang seharusnya memiliki tanggung jawab penuh atas kontrak pelaksanaan
pembangunan rumah potong ternak dan unggas terpadu? )
Jawaban : PT Bintang Terang selaku kontraktor pelaksana, tetapi memberikan kuasa penuh
kepada Sdr. Agusman untuk melaksanakan kontrak pembangunan rumah potong ternak dan
unggas terpadu, atas pemberian kuasa tersebut PT Bintang Terang menarik fee kepada Sdr.
Agusman sebesar 2,50% dari nilai kontrak setelah minus PPN.

When -> ( Kapan dilaporkan terjadi adanya penyimpangan pada saat melakukan
pembangunan? )
Jawaban : Kasus ini terjadi pada saat Progres fisik berdasarkan dokumen kontraktor dan
Konsultan Pengawas, BAST 15 Desember 2020 adalah selesai 100%. Akan tetapi, terdapat
temuan audit dari Eksternal Auditor yang dilakukan dengan pendekatan uji petik terhadap
pembangunan Rumah Potong Ternak dan Unggas Terpadu pada 23 Feb 2021. Temuan audit
tersebut mengungkapkan bahwa realisasi fisik pembangunan Rumah Potong Hewan tersebut
hanya mencapai 97%. Dengan demikian terdapat kelebihan bayar senilai 3%. Selain itu, Atas
informasi laporan hasil audit dari eksternal auditor tsb, pihak penyidik menindak lanjuti dengan
penyidikan. Hasil BAP terhadap Konsultan Pengawas pada 20 April 2021, terungkap bahwa
realisasi fisik pada 15/12/2020 adalah sebesar 90%. Where -> ( Dimana terjadinya
penyimpangan yang mengharuskan auditor melakukan audit PKKN tersebut? ) Pada proyek
pembangunan Rumah Potong Ternak dan Unggas Terpadu pada Dinas Peternakan dan Perikanan
Pemprov Setianegara.

Why -> ( Kenapa penyimpangan itu bisa terjadi pada pembangunan fasilitas publik berupa
kegiatan pembangunan rumah potong ternak dan unggas terpadu? )
Jawaban : Karena kurangnya sistem pengendalian intern atau fraud control plan dari
pemerintahan yang menyebabkan terjadinya penyimpangan berupa Tindak Pidana Korupsi dan
dapat merugikan keuangan negara.
How -> (Bagaimana kasus penyimpangan itu terjadi? )

Jawaban : Terdapat pemangakasan dana anggaran pembangunan yang tidak sesuai dengan apa
yang telah direalisasi dari awal kontrak pembangunan tersebut dilaksanakan.

2.Tetapkan besarnya jumlah kerugian keuangan !

DATA HASIL AUDIT


VOLUME FISIK Harga Setelah PPN
TANGGAL
(M3) Rp/M3
Kontrak Audited Selisih Kontrak
3 Februari 2020 19.800.000.000 0 2.200.000.000 22.000.000.000
23 Februari 2021 19.800.000.000 594.000.000 19.206.000.000 21.126.600.000
Selasa, 20 April
19.800.000.000 1.980.000.000 17.820.000.000 19.602.000.000
2021
59.400.000.000 2.574.000.000 39.226.000.000

Nilai kontrak = 22.000.000.000


Temuan Audit pada tanggal 23 Februari 2021 :
Realisasi = 22.000.000.000 x 97%
= 21.340.000.000
Lebih Bayar 3% senilai 660.000.000
Dalam hal tersebut, pada tanggal 23 Maret 2021 temuan audit ditindak lanjuti dalam bentuk
pengembalian uang senilai Rp 660.000.000 ke Kas Negara

KERUGIAN KARENA KEMAHALAN HARGA


Total Harga Kemahalan Harga
TANGGAL
Kontrak Markup Harga PPN 10% NET

3 Februari 2020 19.800.000.000 22.000.000.000 2.200.000.000 19.800.000.000

23 Februari 2021 19.206.000.000 21.126.600.000 594.000.000 20.532.600.000


Selasa, 20 April
2021 17.820.000.000 19.602.000.000 1.980.000.000 17.622.000.000

56.826.000.000 62.728.600.000 4.774.000.000 57.954.600.000


KERUGIAN KARENA PEKERJAAN FIKTIF
VOLUME FISIK (M3) Nilai Pekerjaan Fiktif
TANGGAL Harga Wajar
Kontrak Audited Selisih Jumlah PPN 10% NET
19.800.000.000 0 2.200.000.000
3 Februari 2020 - - -
19.800.000.000 594.000.000 19.206.000.000
23 Februari 2021 - - -
Selasa, 20 April
19.800.000.000 1.980.000.000 17.820.000.000
2021 0,025 445.500.000 40.500.000 405.000.000
59.400.000.000 2.574.000.000 39.226.000.000
Jumlah 445.500.000 40.500.000 405.000.000

JUMLAH KERUGIAN KEUANGAN


58.359.600.000
NEGARA

Penjelasan perhitungan :
Nilai Kontrak sesudah PPN 22.000.000.000
Nilai Kontrak sebelum PPN 19.800.000.000
PPN dipotong langsung oleh bendaharawan negara, sehingga harus dikeluarkan dari kerugian.
Temuan Audit pada tanggal 23 Februari 2021 :
Realisasi : 19.800.000.000 x 97%
19.206.000.000
Lebih Bayar 3% senilai 594.000.000
Dalam hal tersebut, pada tanggal 23 Maret 2021 temuan audit ditindak lanjuti dalam bentuk pengembalian uang senilai Rp.
594.000.000 ke kas negara
Temuan Audit pada tanggal 20 April 2021 :
Realisasi : 19.800.000.000 x 90%
17.820.000.000
kelebihan biaya 10% senilai 1.980.000.000

Simpulan hasil audit :


• Telah terjadi penyimpangan terhadap pembangunan rumah potong ternak dan unggas
terpadu.
• Terdapat pengalihan pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan oleh penyedia jasa
kepada pihak ketiga, yaitu dari PT Bintang Terang sebagai pemegang kontrak pekerjaan
kepada Sdr. Agusman.
• Terdapat kelebihan bayar senilai 3%, dikarenakan realisasi fisik pembangunan Rumah
Potong Hewan tersebut hanya mencapai 97%.* Terdapat realisasi fisik pada tanggal 15
Desember 2020 sebesar 90%.

Anda mungkin juga menyukai