Askep Kelolaan Jiwa - Fredrick Immanuel - Isolasi Sosial
Askep Kelolaan Jiwa - Fredrick Immanuel - Isolasi Sosial
Disusun Oleh :
Fredrick Immanuel
NIM : 2022-04-14901-024
ii
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan “Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Jiwa pada Tn.Y
dengan diagnosa Isolasi Sosial di Ruang Benuas RSJ Kalawa Atei”. Laporan
pendahuluan asuhan keperawatan ini disusun guna melengkapi tugas Praktik
klinik Program Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa.
Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes., selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Profesi
Ners STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Isna Wiranti, S.Kep., Ners selaku Koordinator Praktik Klinik Program
Profesi Ners.
4. Ibu Khairina Liyiny Hilma, S.Kep., Ners selaku Pembimbing Lahan Ruang
Benuas RSJ Kalawa Atei yang telah banyak memberikan saran dan
bimbingannya dalam menyelesaikan asuhan keperawatan.
5. Ibu Suryagustina., Ners, M.Kep. selaku Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
asuhan keperawatan ini.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan
asuhan keperawatan ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan asuhan keperawatan ini
mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca dan
mudah-mudahan laporan pendahuluan asuhan keperawatam ini dapat mencapai
sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Fredrick Immanuel
iii
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................1
1.1 Konsep Isolasi Sosial: Menarik Diri.................................................................1
1.1.1 Definisi Isolasi Sosial: Menarik Diri.....................................................1
1.1.2 Rentang Respon....................................................................................2
1.1.3 Penyebab............................................................................................... 2
1.1.4 Tanda dan gejala...................................................................................3
1.1.5 Mekanisme Koping............................................................................... 4
1.1.6 Akibat yang ditimbulkan.......................................................................4
1.1.7 Pohon Masalah...................................................................................... 5
1.2 Manajemen Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien dengan Gangguan Konsep
Diri: Isolasi Sosial (Menarik Diri)................................................................... 6
1.2.1 Pengkajian............................................................................................. 6
1.2.2 Diagnosa Keperawatan........................................................................10
1.2.3 Rencana Tindakan Keperawatan.........................................................11
1.2.4 Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Isolasi Sosial...............12
BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN JIWA......................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
iv
1
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
Menyendiri Manipulasi
Merasa sendiri
Otonomi Impulsif
Menarik diri
Bekerjasama Narsisme
Ketergantungan
Saling bergantung
1.1.3 Penyebab
A. Faktor Predisposisi
Beberapa faktor pendukung yang dapat menyebabkan isolasi sosial
adalah :
a) Faktor Perkembangan
Kurangnya stimulasi, kasih sayang, perhatian dan kehangatan dari ibu /
pengasuh kepada bayi akan memberikan rasa tidak aman yang dapat
menghambat terbentuknya rasa percaya.
b) Faktor komunikasi dalam keluarga
Masalah komunikasi dalam keluarga dapat menjadi kontribusi untuk
mengembangkan gangguan tingkah laku. Sikap bermusuhan / hostilitas.
Sikap mengancam dan menjelek – jelekkan anak. Ekspresi emosi yang
tinggi. Orang tua atau anggota keluarga sering berteriak, marah untuk
persoalan kecil / spele, sering menggunakan kekerasan fisik untuk
mengatasi masalah, selalu mengkritik, mengkhayalkan, anak tidak
diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya tidak memberi
pujian atas keberhasilan anak .
c) Faktor sosial budaya
Isolasi sosial atau mengasingkan diri lingkungan merupakan faktor
pendukung terjadinya gangguan berhubungan. Contoh : Individu yang
berpenyakit kronis, terminal, menyandang cacat atau lanjut usia.
Demikianlah kebudayaan yang mengizinkan seseorang untuk tidak
keluar ruman (pingit) dapat menyebabkan isolasi sosial.
3
d) Faktor biologi
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa, insiden
tertinggi skizofrenia di temukan pada keluarganya yang anggota
keluarga menderita skizofrenia.
B. Faktor Presipitasi
Stresor presipitas terjadi isolasi sosial dapat ditimbulkan oleh faktor
h. Status Mental
Kontak mata klien kurang/tidak dapat mempertahankan kontak mata,
kurang dapat memulai pembicaraan, klien suka menyendiri dan kurang
mampu berhubungan dengan orang lain, adanya perasaan keputusasaan
dan kurang berharga dalam hidup.
1) Penampilan
Biasanya pada Klien menarik diri klien tidak terlalu
memperhatikan penampilan, biasanya penampilan tidak rapi, cara
berpakaian tidak seperti biasanya (tidak tepat)
2) Pembicaraan
Cara berpakaian biasanya di gambarkan dalam frekuensi, volume
dan karakteristik. Frekuansi merujuk pada kecepatan Klien
berbicara dan volume di ukur dengan berapa keras klien berbicara.
Observasi frekuensi cepat atau lambat, volume keras atau lambat,
jumlah sedikit, membisu, dan di tekan, karakteristik gagap atau
kata-kata bersambungan.
3) Aktifitas Motorik
Aktifitas motorik berkenaan dengan gerakan fisik klien. Tingkat
aktifitas
: letargik, tegang, gelisah atau agitasi. Jenis aktifitas : seringai atau
tremor. Gerakan tubuh yang berlebihan mungkin ada hubunganya
dengan ansietas, mania atau penyalahgunaan stimulan. Gerakan
motorik yang berulang atau kompulsif bisa merupakan kelainan
obsesif kompulsif
4) Alam Perasaan
Alam perasaan merupakan laporan diri klien tentang status
emosional dan cerminan situasi kehidupan klien. Alam perasaan
5) Afek
Afek adalah nada emosi yang kuat pada klien yang dapat di
observasi oleh perawat selama wawancara. Afek dapat di
gambarkan dalam istilah sebagai berikut : batasan, durasi,
intensitas, dan ketepatan. Afek yang labil sering terlihat pada
mania, dan afek yang datar,tidak selaras sering tampak pada
skizofrenia
6) Persepsi
Ada dua jenis utama masalah perseptual : halusinasi dan ilusi.
Halusinasi di definisikan sebagai kesan atau pengalaman sensori
yang salah. Ilusi adalah persepsi atau respon yang salah terhadap
stimulus sensori. Halusinasi perintah adalah yang menyuruh klien
melakukan sesuatu seperti membunuh dirinya sendiri, dan melukai
diri sendiri.
7) Interaksi Selama Wawancara
Interaksi menguraikan bagaimana klien berhubungan dengan
perawat. Apakah klien bersikap bermusuhan,tidak kooperatif,
mudah tersinggung, berhati-hati, apatis, defensive,curiga atau
sedatif
8) Proses Pikir
Proses pikir merujuk “ bagaimana” ekspresi diri klien proses diri
klien diobservasi melalui kemampuan berbicaranya. Pengkajian
dilakukan lebih pada pola atas bentuk verbalisasi dari pada isinya
9) Isi Pikir
Isi pikir mengacu pada arti spesifik yang diekspresikan dalam
komunikasi klien. Merujuk pada apa yang dipikirkan klien
walaupun klien mungkin berbicara mengenai berbagai subjek
selama wawancara, beberapa area isi harus dicatat dalam
pemeriksaan status mental. Mungkin bersifat kompleks dan sering
disembunyikan oleh klien.
10) Tingkat Kesadaran
Pemeriksaan status mental secara rutin mengkaji orientasi klien
10
SP Pasien SP Keluarga
Pertemuan 1 Pertemuan 1
1. Mengidentifikasi penyebab isolasi pasien : siapa yang 1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
serumah, siapa yang dekat, yang tidak dekat, dan apa merawat pasien
adanya 2. Jelaskan pengertian isolasi sosial, tanda dan gejala serta
2. Mendiskusikan dengan pasien tentang keuntungan proses terjadinya isolasi sosial (gunakan booklet)
punya teman dan bercakap-cakap 3. Jelaskan cara merawat pasien dengan isolasi sosial
3. Mendiskusikan denga pasien tentang kerugian tidak 4. Latih dua cara merawat : cara berkenalan, berbicara saat
punya teman dan tidak bercakap-cakap melakukan kegiatan harian
4. Latih cara berkenalan dengan pasien dan perawat atau 5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan
teman pujian saat besuk
5. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
berkenalan
Pertemuan 2 Pertemuan 2
1. Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa orang beri 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih pasien
pujian) berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan harian.
2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian Beri pujian
(latih 2 kegiatan) 2. Jelaskan kegiatan rumah tangga yamg dapat melibatkan
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan pasien berbicara (makan, sholat bersama) di rumah
berkenalan 2-3 orang pasien, perawat dan tamu, 3. Latih cara membimbing pasien berbicara dan memberi
berbicara saat melakukan kegiatan harian pujian
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal saat besuk
Pertemuan 3 Pertemuan 3
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (beberapa orang) 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih
dan berbicara saat melakukan dua kegiatan harian. Beri berkenalan, bebicara pasien saat melakukan kegiatan
pujian harian. Beri pujian
2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2 2. Jelaskan cara melatih pasien melakukan termasuk minum
kegiatan baru) obat (discharge planning)
3. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan 3. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
berkenalan 4-5 orang berbicara saat melakukan 4
kegiatan harian
Pertemuan 4 Pertemuan 4
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicarar saat 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih pasien
melakukan empat kegiatan harian. Beri pujian berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian / RT,
2. Latih cara bicara sosial : meminta sesuatu, menjawab berbelanja. Beri pujian
pertanyaan 2. Jelaskan follow up ke RSJ / PKM, tanda kambuh dan
3. Masukan pada jadwal kegiatan latiha berkenalan > 5 rujukan
orang, orang baru, berbicara saat melakukan kegiatan 3. Anjurkan membantu pasien sesuia jadwal kegiatan dan
harian dan sosialisasi memberikan pujian
Pertemuan 5 sd 12 Pertemuan 5 sd 12
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih pasien
melakukan kegiatan harian dan sosialisasi. Beri pujian berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian, RT,
2. Latih kegiatan harian berbelanja dan kegiatan lain, follow up. Beri pujian
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri 2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
4. Nilai apakah isolasi sosial teratasi 3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ /
PKM
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : .Tn.Y (L)
Umur : 24 tahun
Tanggal Pengkajian : 7 Maret 2023
Informan : Perawat Ruangan dan Pasien
Pasien tidak mengalami aniaya fisik, seksual, penolakan, kekerasan, dalam keluarga
maupun tindakan kriminal lainnya.
Masalah Keperawatan : Regimen Terapi Inefektif
IV. FISIK
1. Tanda Vital
TD : 110/75 N : 85x/menit
S : 36,5 RR : 20 x/menit
2. Ukur
TB : 165cm BB : 55 kg
3. Keluhan fisik : Ya / Tidak
Jelaskan : Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
15
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Keturunan
: Tinggal 1 rumah
: Pasien (Tn. Y)
: meninggal dunia
Jelaskan :
Pasien tinggal dikota palangka raya, ayah dan ibu masih hidup dan lengkap, pasien anak
ke 3 dari 7 bersaudara dan tinggal serumah.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Pasien menyatakan menyukai anggota tubuhnya dan
tidak ada yang cacat
b. Identitas : Pasien anak ke-3 dari 7 bersaudara dan lulusan SMP
c. Peran : Pasien dirumah merasa dirinya tidak dianggap
keberadaannya.
d. Ideal diri : Pasien ingin cepat pulang kerumah
e. Harga diri : Pasien mengatakan lebih senang sendiri dan tidur,
tidak suka dan malas berinteraksi dengan orang lain,
sering dikamar.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah: Situasional
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang : Tidak ada
berarti
b. Peran serta : Tidak pernah
dalam kegiatan
kelompok /
masyarakat
c. Hambatan dalam : Tampak diam ketika ditanya dan malasa berinteraksi
berhubungan dengan orang lain
dengan orang
lain
Masalah Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan : Islam
keyakinan
b. Kegiatan ibadah : Tidak pernah
Masalah Keperawatan : -
16
11. Memori
Saat dilakukan pengkajian Pasien dapat mengingat masa lalu dan sekarang, saat
dibawa berobat diantar oleh keluarganya ke RSJ Kalawa Atei
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat Konsentrasi Dan Berhitung
Pasien tampak mudah beralih konsentrasinya dan selalu ingin kekamar untuk
tidur Masalah Keperawatan : -
13. Kemampuan Penilaian
Saat melakukan pengkajian tidak ada respon penilaian pada
pasien Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
14. Daya Tilik Diri
Pada saat pengkajian pasien Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
yaitu menyalahkan orang lain termasuk ibunya karena tidak mengganggapnya yang
menyebabkan kondisinya saat ini.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Penyakit jiwa
system pendukung
obat-obatan
Koping
Lainnya :
19
ANALISA DATA
No Data Masalah
DS : Pasien mengatakan lebih senang sendiri dan tidur, tidak suka
berinteraksi dengan orang lain.
1. Isolasi Sosial : Menarik Diri
DO :
- Tampak lesu, terkadang diam, saat ditanya tampak
menggelengkan kepala saja
- Bicara sebatasnya
- Apatis, menghindar dari orang lain
- Kontak mata kurang
- Penampilan kurang rapi
- Tangan tampak Tremor
- Afek tumpul
- Tampak menghabiskan waktunya untuk tidur
Kekambuhan
Di rujuk ke RSJKA
Fredrick Immanuel
NIM. 2022-04-14901-024
21
DIAGNOSIS TINDAKAN
EVALUASI
KEPERAWATAN
Isolasi Sosial : SP 1 ISOLASI SOSIAL S : - Pasien menyebutkan namanya
Menarik Diri 1. Membina hubungan saling percaya Tn.Y tidak ada dekat dengan siapa-
- Menyapa pasien dengan ramah baik verbal siapa, tidak dianggap keberadaan ku
Pertemuan ke -1 dan non verbal oleh ibu
Selasa, 7 Maret 2023 - Perkenalkan diri dengan sopan dan berjabat O:
Pukul : 09.00 WIB tangan. - Tampak mau berjabat tangan
- Menanyakan nama lengkap dan panggilan - Kontak mata (-)
pasien - Pasien tampak kooperatif ketika
- Menjelaskan tujuan interaksi. ditanyakan dan diajarkan
berkenalan dengan 1 orang teman
- Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat
yaitu dengan Tn.T teman sekamar
setiap kali bertemu pasien dan berkenalan dengan Ners Muda
- Beri perhatian kepada pasien yaitu F
2. Mengidentifikasi penyebab isolasi pasien : - Tampak ekspresi datar dan afek
siapa yang serumah, siapa yang dekat, yang tumpul
tidak dekat, dan apa adanya - Tampak tangan tremor
3. Mendiskusikandenganpasiententang - TTV:
keuntungan punya teman dan bercakap-cakap TD : 110/75 mmhg
4. Mendiskusikan denga pasien tentang kerugian N : 85x/menit
tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap RR : 20x/menit
5. Latih cara berkenalan dengan pasien dan S : 36,50 C
perawat atau teman
6. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk A : SP 1 Isolasi Sosial teratasi
latihan berkenalan
- teman kamar 3x sehari (10:00 WIB, 14:00 P :
WIB dan 19:00 WIB) - Pertahankan BHSP
- perawat 2x sehari (09:00 dan 17:00) - Masukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian latihan
berkenalan/bercakap cakap
dengan 2-3 orang
- Pertahankan SP 1
- Kontrak waktu lanjutkan
intervensi SP 2, mengikutsertkan
pasien dalam aktivitas fisik yang
membutuhkan perhatian sebagai
pengisi waktu luang.
22
DIAGNOSIS TINDAKAN
EVALUASI
KEPERAWATAN
Isolasi Sosial : SP 2 ISOLASI SOSIAL S : Pasien mengatakan belum ada
Menarik Diri 1. Mengevaluasi kegiatan berkenalan (beberapa berkenalan lagi dengan perawat
orang beri pujian) lain karena malas dan mau tidur
Pertemuan ke -2 2. Melatih cara berbicara saat melakukan kegiatan saja.
harian (latih 2 kegiatan) O:
Rabu, 8 Maret 2023 3. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk
Pukul : 08.30 WIB latihan berkenalan 2-3 orang pasien, perawat - Tampak mengantuk, menghindar
dan tamu, berbicara saat melakukan kegiatan untuk diajak berbincang
harian - Kegiatan senam pagi bersama
pasien juga tampak tidak mau
berinteraksi dengan orang lain
- Kontak mata (-) , menunduk
- Pasien tidak kooperatif sesuai
kontrak waktu yang disampaikan
sebelumnya
- Tampak ekspresi datar dan afek
tumpul
- TTV:
TD : 100/80 mmhg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
0
S : 36,6 C
A : SP 2 Isolasi Sosial belum teratasi
P :
- Pertahankan BHSP
- Masukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian latihan
berkenalan/bercakap cakap
dengan 2-3 orang
- Pertahankan SP 2
- Kontrak waktu lanjutkan
intervensi SP 2, mengikutsertkan
pasien dalam aktivitas fisik yang
membutuhkan perhatian sebagai
pengisi waktu luang.
23
DIAGNOSIS TINDAKAN
EVALUASI
KEPERAWATAN
Isolasi Sosial : SP 2 ISOLASI SOSIAL S : Pasien mengatakan ada
Menarik Diri 1. Mengevaluasi kegiatan berkenalan (beberapa berkenalan dengan 2 orang teman
orang beri pujian) sekamar Pak S dan Pak R dan
Pertemuan ke -3 2. Melatih cara berbicara saat melakukan kegiatan perawat
harian (latih 2 kegiatan) O:
Kamis, 9 Maret 2023 3. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk
Pukul : 13.00 WIB latihan berkenalan 2-3 orang pasien, perawat - Kontak mata (-), menunduk
dan tamu, berbicara saat melakukan kegiatan - Pasien tampak berkenalan
harian dengan teman sekamar dan ners
muda sambil di dampingi
- Mau berjabat tangan, namun
hanya berkenalan saja tidak
berbicara hal lain
- Pasien kooperatif sesuai kontrak
waktu yang disampaikan
sebelumnya
- Tampak ekspresi datar dan afek
tumpul
- TTV:
TD : 120/80 mmhg
N : 75x/menit
RR : 20x/menit
0
S : 36,6 C
P :
- Pertahankan BHSP
- Masukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian latihan bercakap
cakap dengan 2-3 orang
- Pertahankan SP 2
- Mengikutsertkan pasien dalam
aktivitas fisik yang membutuhkan
perhatian sebagai pengisi waktu
luang.
24
CATATAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI RSJ
DIAGNOSIS TINDAKAN
EVALUASI
KEPERAWATAN
Regimen Terapi 1. Mengidentifikasi kepatuhan menjalani S: -
Inefektif program pengobatan
2. Membuat komitmen menjalani program O:
Pertemuan ke -4 pengobatan dengan baik 1. Pasien tampak minum obat secara
Jumat, 10 Maret 2023 3. Membuat jadwal pendampingan keluarga teratur selama dirumah sakit
Pukul : 12.00 WIB untuk bergantian menemani pasien selama 2. Pasien minum obat didampingi
menjalani program pengobatan oleh perawat
4. Mendampingi pasien selama minum obat
A: Regimen terapi inefektif
5. Menginformasikan manfaat yang akan
diperoleh jika teratur menjalanai program P: Masalah teratasi sebagian lanjutkan
pengobatan Intervensi 2-4
6. Berkolaborasi pemberian obat dengan 1. Membuat
komitmen menjalani program
dokter Risperidon 2 mg 1x1 (Siang) pengobatan dengan baik
2. Membuat jadwal pendampingan
keluarga untuk bergantian menemani
pasien selama menjalani program
pengobatan
3. Mendampingi pasien selama minum
obat
25
DAFTAR PUSTAKA