Anda di halaman 1dari 8

tourism law

Pengaturan Hukum
PARIWISATA NASIONAL DAN
INTERNASIONAL
Annisa najwa hidayati (2221397719)

ARDli sulistiya nugraha (2221397720)


D3 Perhotelan

alfito zenha (2221397718)


tourism law

Arti Penting
PENGATURAN HUKUM
Sarana untuk menciptakan ketertiban yang menjadi dasar atau
landasan kertetiban masyarakat, keterpaduan dan keserasian dari
Langkah-Langkah dan upaya-upaya yan dilakukan oleh
penyelenggaraan kepariwisataan.

DASAR HUKUM
nasional
UU RI No.9 Tahun 1990 Tentang UU No. 8 Tahun 1999 tentang
Kepariwisataan, yang kemudian perlindungan konsumen Salah
dicabut dan diganti dengan UU No.10 satu contoh pengaturan
Tahun 2009 berisi hak, kewajiban, dan mengenai usaha jasa yang dapat
tanggung jawab wisatawan, seperti di lihat pengaturannya dalam
diatur pada Pasal 20 UU Pasal 14, 15, 16, 22, 26 serta 50 UU
Kepariwisataan yang mengatur Kepariwisataan
mengenai hak wisatawan, Pasal 21 UU UU No. 11 Tahun 2020 tentang
Kepariwisataan yang mengatur
cipta kerja
mengenai wisatawan berkebutuhan
UU No. 25 Tahun 2007 tentang
khusus, dan Pasal 25 UU
penanaman modal asal
Kepariwisataan yang mengatur
kewajiban wisatawan.
DASAR HUKUM
internasional
Pasal 13 ayat (1) Universal Pasal 7 ayat (2) Global Code of Ethics for
Declaration of Human Rights (UDHR) Tourism (GCET) menambahkan bahwa
menyatakan "Everyone has the right to hak berwisata merupakan hak yang lahir
freedom of movement and residence dari jaminan terhadap hak memiliki
within the borders of each State". kesempatan beristirahat serta
Pasal 13 ayat (2) UDHR "Everyone has menikmati waktu luang, serta penerapan
the right to leave any country, pembatasan jam kerja yang wajar
including his own, and to return to his dengan mendapatkan waktu liburan
country".
berkala yang tetap dibayar.
DASAR HUKUM
internasional
Pasal 1 ayat (4) GCET mengatur Pasal 6 ayat 5 GCET membebankan
kewajiban negara melindungi wisatawan kewajiban terhadap negara tuan rumah
dan harta benda mereka dan negara asal wisatawan asing untuk
Pasal 6 ayat (2) GCET mengatur menginformasikan situasi bahaya (bila
kewajiban para profesional pariwisata
ada) kepada wisatawan asing.
dan pemerintah menjaga keamanan dan
Pasal 7 ayat 3 GCET mendorong
keselamatan wisatawan serta
pemerintah menyelenggarakan wisatan
memberikan perlindungan memadai.
asosiatif yang memenuhi rasa ingin
Pasal 6 ayat (4) GCET membebankan
tahu wisatawan asing
kewajiban bagi negara tuan rumah dan
negara asal wisatawan asing untuk
mengupayakan pemulangan wisatawan
asing yang mengalami kebangkrutan
tourism law

seorang wisatawan asing berkebangsaan Perancis,


Patrick Jean Pierre Bouchard, yang terjatuh dan
meninggal saat menggunakan wahana wisata
ayunan di daerah Tegalalang, Ubud, Gianyar.

Kecelakaan Patrick merupakan indikasi bahwa


wahana wisata ayunan (swing) yang ia gunakan
belum memenuhi standar minimum keamanan dan
keselamatan, yang berpotensi menghadapkan
negara tuan rumah pada gugatan WNA sebagai
akibat kelalaian negara tersebut memberikan
perlindungan terhadap WNA yang berada dalam
wilayah yurisdiksinya

Pasal 1 ayat (4) & Pasal 6 ayat (2) GCET


tourism law

Emmeril Khan Mumtadz yang merupakan anak


pertama dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
dilaporkan hilang terseret arus saat sedang
berenang di sungai Aare, Bern, Swiss

Pasal 1 ayat (4) & Pasal 6 ayat (2) GCET


tourism law Page 8 of 8

terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai