Anda di halaman 1dari 12

1.

Istilah pariwisata berasal dari Bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku
kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti berulang-ulang atau berkali-kali,
sedangkan wisata berarti perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata berarti
perjalanan yang dilakukan secara berulang-ulang.
3. Pengertian Liaison Officer adalah profesi yang bertugas menjadi penengah
hubungan antara perusahaan/organisasi satu dengan yang lain. Dapat pula
berperan untuk mengorganisasi kegiatan dalam sebuah acara. Dengan kata lain,
liaison officer bagian dari struktur kepanitiaan.
4. Over Flow Rates
Harga kamar yang sifatnya khusus terutama pada tamu yang dikirim oleh hotel lain,
karena hotel yang bersangkutan sedang penuh.
5. Berdasarkan Cambridge Dictionary, sightseeing tour berarti kegiatan
mengunjungi tempat-tempat menarik yang dilakukan orang-orang, terutama pada
hari libur.

Biasanya, sightseeing tour dilakukan dalam waktu singkat kurang lebih 3-5 jam, atau
setengah hari. Sightseeing tour juga dapat diartikan sebagai perjalanan singkat
berkeliling untuk mengenal daerah yang dikunjungi.

Tour ini direncanakan untuk mengunjungi objek wisata yang terdapat dalam satu
kota, seperti museum, taman, monumen, bangunan bersejarah, dan lain sebagainya.

6. conveyor belt sejatinya merupakan alat yang digunakan untuk membantu dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Alat ini bisa digunakan untuk mengangkut unit dalam
jumlah yang besar.

7. dormitori adalah asrama

8. Tourist Attraction yaitu sebuah tempat yang dikunjungi orang karena


menarik,biasanya terjaadi pada hari libur

9. ecoutrism / Ekowisata adalah perjalanan wisata secara bertanggung jawab,


ketempat-tempat yang alami dengan menjaga kelestarian lingkungan dan
meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat”.

15. Contract Rate adalah harga perjanjian antara dua penyedia jasa pelayanan
pariwisata.

Cancellation Fee adalah biaya atas pembatalan penggunaan jasa yang telah
dipesan sebelumnya

Confidential Tariff adalah harga yang berlaku antara pihak-pihak tertentu sesuai
dengan harga yang telah disepakati dalam perjanjian yang telah dibuat sebelumnya.

16.
Menurut seorang Ahli Ekonomi berkebangsaan Austria Norval, Pariwisata atau Tourism
adalah “ the sum total of operations, mainly of an economic nature which directly relate to
the entry, stay and movement of foreigners inside and outside a certain country, city or
region.” ( Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan, yang berhubungan dengan masuk, tinggal
dan pergerakkan penduduk asing di dalam atau di luar suatu negara, kota atau wilayah
tertentu.

Menurut seorang ahli ekonomi berkebangsaan Australia Norval, Hermann V. Schulalard,


bahwa menurutnya pariwisata atau tourism adalah, The sum total of operations, mainly of an
economic nature which directly relate to the entry, stay and movement of foreigners inside
and outside a certain country, city or region. (Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan, yang
berhubungan dengan masuk, tinggal dan pergerakkan penduduk asing di dalam atau di luar
suatu negara, kota atau wilayah tertentu).

Sedangkan menurut RG. Soekadijo (1997:8), Pariwisata ialah segala kegiatan dalam
masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan.

Agus Budiyanto (1997:7) menyebutkan bahwa Wisata berarti perjalanan yang


dilakukan oleh seseorang dengan maksud mencari kesenangan.

Prof. K. Krapf pada tahun 1942 telah memberikan batasan bahwa


“Tourism is the totality of the relationship and phenomena a
rising from the travel and stay of strangers, provided the
stay does not imply the establiment of a permanent residence
and is not connected with remunerated activity”.Prof. Salah
Wahab (bangsa Mesir) dalam bukunya “An Introductionof Tourism
Theory”, mengemukakan bahwa pariwisata itu terdiri dari tiga
unsur yaitu:

a. Manusia (man), adalah orang yang melakukan perjalanan


wisata.

b. Ruang (space), adalah daerah atau ruang lingkup tempat


melakukan perjalanan.

c. Waktu (time), adalah waktu yang digunakan selama dalam


perjalanan dan tinggal di daerah tujuan wisata.

Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan


secara sadar, yang mendapat pelayanan secara bergantian di
antara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri, meliputi
tempat tinggal orang-orang dari daerah lain untuk sementara
waktu dalam mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda
dengan apa yang dialami di mana ia memperoleh pekerjaan tetap.
Pariwisata adalah salah satu jenis industri biasa maupun yang
menghasilkan pertumbuhan ekonom iyang cepat dalam menyediakan
lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup dan
menstimulasi sektor-sektor produksi lainnya. Selanjutnya
sebagai sektor yang kompleks, ia juga meliputi industri-
industri klasik yang sebenarnya seperti industri
kerajinantangan dan cinderamata, penginapan dan transportasi
secara ekonomis juga dipandang sebagai industri.

Turndown Service adalah pelayanan yang diberikan oleh Housekeeping Departmen


untuk membuka Bed Cover, merapikan tempat tidur (membuka sheet), mengganti
Towel (handuk, red) yang basah dan Guest Supplies yang sudah terpakai oleh tamu
yang dilakukan oleh Room Attendant diwaktu sore hari antara jam

19. Inn biasanya adalah tempat menginap atau bisa juga tempat makan tanpa perlu
menginap. Biasanya kita bisa menginap di inn karena perjalanan jauh dan perlu
istirahat padahal tempat yang dituju masih jauh. Sewa kamar di inn lebih murah
daripada hotel dan letaknya biasa di perkampungan. Cth: ryokan (jepang), losmen,
dsb.

20. Cottage adalah rumah kecil yang juga dikenal sebagai rumah musiman. Villa
juga merupakan hunian namun seringkali lebih besar dan lebih mahal dibandingkan
cottage

21. Concierge: Suatu area di mana para penerima tamu hotel bertugas, seperti
porter (pembawa barang), bellboy (pengantar ke kamar), dan doorman (pembuka
pintu hotel).

22. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2011


TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 47
TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN
NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA,

Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 76 Tahun 2021 tentang Perubahan atas


Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan

T.E.U.

Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 79 Tahun 2011 tentang Kunjungan Kapal


Wisata (Yacht) Asing ke Indonesia

Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 92 Tahun 2012 tentang Pengesahan


Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik
Kazakhstan Mengenai Pembebasan Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan
Dinas (Agreement Between The Government Of The Republic Of Indonesia And The
Government Of The Republic Of Kazakhstan On Visa Exemption For Holders Of
Diplomatic And Service Passports

27. Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 16 Tahun 2008 tentang Perubahan


Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Bebas Visa
Kunjungan Singkat

29

30. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10.TAHUN 2009......


TENTANG KEPARIWISATAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

30. Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengesahan


ASEAN Tourism Agreement (Persetujuan Pariwisata ASEAN)

Peraturan Daerah (PERDA) Kota Bandung Nomor 27 Tahun 2002 tentang Ijin
Gangguan Dan Ijin Tempat Usaha

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005


TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor KM.67/UM.001/MKP/2004


tentang Pedoman Umum Pengembangan Pariwisata di Pulau-Pulau Kecil

31. BAB n

PENGUSAHAAN

A. PENGGOLONGAN USAHA PARIWISATA

Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk


obyek

dan daya tarik wisata, serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Sesuai

dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 tentang

Kepariwisataan dan Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 tentang

Penyelenggaraan Kepariwisataan, usaha pariwisata digolongkan ke dalam :

1. Usaha Jasa Pariwisata yang terdiri atas :

a. Jasa Biro Perjalanan Wisata:


b. Jasa Agen Perjalanan Wisata;

c. Jasa Pramuwisata;

d. Jasa Konvensi, Perjalanan Insentif dan Pameran;

e. Jasa Impiesariat:

f. Jasa Konsultan Pariwisata;

g. Jasa Informasi Pariwisata.

2. Pengusahaan Obyek dan Daya Tarik Wisata yang dikelompokkan dalam :

a. Pengusahaan Obyek dan Daya Tajik Wisata Alam:

b. Pengusahaan Obyek dan Daya Tarik Wisata Budaya:

c. Pengusahaan Obyek dan Daya Tarik Wisata Minat Khusus.

32. . Usaha Sarana Pariwisata yang terdiri dari :

a. Penyediaan Akomodasi:

b. Penyediaan Makan dan Minum;

c. Penyediaan Angkutan Wisata:

d. Penyediaan Sarana Wisata Tirta:

c. Kawasan Pariwisata.

33. Butler

(1980) mengemukakan bahwa terdapat 6 (enam) tahapan pengembangan

pariwisata berkelanjuatan yang membawa implikasi serta dampak

yang berbeda terhadap pariwisata sebagai berikut: (1) Tahap Explorasi,

pertumbuhan spontan dan penjajakan (Exploration), (2) Tahap Keterlibatan

(Involment), (3) Tahap Pengembangan dan Pembangunan (Development),

(4) Tahap Konsolidasi (Consolidation), (5) Tahap Stagnasi (Stagnation), dan

(6) Tahap Penurunan Kualitas (Decline) dan Kelahiran Baru (Rejuvenation).

34. Boostern Approach pengembangan pariwisata berbasis masyarakat


The Physical Spatial Approach perkembangan berkelnajutan

The Sociality Approach jawabanya

35. Masyarakat Ekowisata Indonesia (MEI) dalam pertemuan nasional Ekowisata I


(PENAS – EKOWISATA I di Bali) tahun 1996 berhasil menjabarkan definisi
ekowisata itu ke dalam lima prinsip, yaitu:

1. Memiliki kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap kelestarian


lingkungan.

2. Pengembangannya harus didasarkan atas musyawarah dan persetujuan


masyarakat setempat.

4. Peka dan menghormati nilai-nilai sosial-budaya dan tradisi keagamaan yang


dianut masyarakat setempat.

5. Memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup dan


kepariwisataan.

36. Pasal 16

Upaya pengawetan Kawasan Cagar Alam dan Kawasan Suaka Margasatwa


dilaksanakan dalam bentuk kegiatan:

a. perlindungan dan pengamanan kawasan;

b. inventarisasi potensi kawasan;

c. penelitian dan pengembangan dalam menunjang pengawetan.

38. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.89/HK.501/MKP/2010


tentang tata cara pendaftaran usaha jasa perjalanan wisata

39. Tahapan pendaftaran usaha pariwisata mencakup :

a. permohonan pendftaran usaha pariwisata;

h. pemeriksaan berkas permohonan pendaftaran usaha

pariwisata;

c. penerbitan Tanda Daftar Usaha Pariwisata; dan

d. pemutakhiran Daftar Usaha Pariwisata.

40. Tanda Daftar Usaha Pariwisata berisi:

a. nomor induk berusaha ;


b. tanggal pendaftaran usaha pariwisata;

c. nama pengusaha

d. alamat pengusaha;

e. nama pengurus badan usaha;

f. nama usaha pariwisata

g. lokasi usaha pariwisata

h. jenis usaha pariwisata;

1. kode digital;

j. alamat tempat usaha;

k. nomer akta pendirian badan usaha dan perubahannya,

apabi1a ada, untuk pengusaha yang berbentuk badan usaha

ata nomor kartu tanda penduduk (KTP) untuk pengusaha

perseorangan;

1. nama dan nomor ijin teknis, serta nama dan nomor dokumen

1ingkungan hidup yang dimi1iki pengusaha;

m. nama dan tanda tangan pejabat yang menerbitkan tanda

daftar usaha Pariwisata; dan

n. tanggal penerbitan TDUP.

42. Sertifikasi kompetensi dan sertifikasi usaha di bidang pariwisata terdapat dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 52 tahun 2012

46. Hari istimewa ini ditetapkan oleh UNWTO pada tanggal 27 September sebagai
peringatan terhadap pengadopsian Statuta UNWTO pada tahun 1970 di tanggal
yang sama, sebuah pencapaian yang sangat luar biasa untuk pariwisata dunia pada
saat itu.

48. 2013 pariwisata dunia diarayakan di maldive / maladewa

49. Adapun tema yang diusung dalam peringatan perayaan Hari Pariwisata Dunia
tahun
2013 ini adalah tourism water , protecting our comon future

50, Inflasi mata uang

51. Optimalisasi kontribusi dalam neraca pembayaran

52. Pajak dibebankan kepada pemakai jasa pariwisata

60. akulturasi budaya adalah perpaduan dua kebudayaan berbeda, tanpa


menghilangkan ciri khas budayanya sendiri

Mass tourism atau pariwisata massal merupakan wisata dalam jumlah yang besar,
ditinjau dari aspek wisatawan.

Perilaku konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup individu yang senang
membelanjakan uangnya tanpa pertimbangan yang matang.

Komersialisasi adalah proses mengubah produk dan/atau jasa menjadi nilai yang
layak dalam komersial.

63. Indonesia Tourism Promotion Board

Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) yang dalam hubungan antar
bangsa disebut Indonesia Hotel & Restaurant Association (IHRA). PHRI merupakan
kelanjutan dari organisasi ITHA (Indonesia Tourist Hotel Association ) yang didirikan
pada tanggal 9 Februari 1969.

Lambang / Logo PHRI adalah Kembang Melur Imajinatif berwarna biru, bertahtakan
huruf PHRI berwarna kuning emas.

PHRI didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.

PHRI berpusat di Ibukota Negara RI Kedaulatan organisasi yang berazaskan


Pancasila sepenuhnya ada di tangan anggota dan dilaksanakan oleh Musyawarah
Nasional (MUNAS).

Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) adalah Asosiasi
Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia. ASITA didirikan di Jakarta pada 7 Januari
1971 dan saat ini, ASITA tingkat Nasional berkedudukan di Jakarta. ASITA sendiri
memiliki 31 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang tersebar di seluruh Indonesia yang
salah satunya terdapat di Bali yang didirikan pada tahun 1974.
ASITA BALI merupakan salah satu anggota Stakeholder Gabungan Industri
Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bali
Tourism Board.

Untuk memudahkan pengawasan pasar utamanya terkait dalam hal promosi, ASITA
Bali telah terbentuk divisi-divisi yang berkonsentrasi di pangsa pasarnya masing-
masing antara lain:

Komite Pasar Eropa Barat

Komite Pasar Eropa Timur

Komite Pasar Asean

Komite Pasar Middle East

Komite Pasar Amerika

Komite Pasar Australia & New Zealand

Komite Pasar Khusus Tiongkok/Taiwan

Komite Pasar Khusus India

Komite Cruise

Komite Special Interest

Komite Pasar Domestik

Komite Pasar Rusia

Komite Outbound

69. 4.Universal Federation of Travel Agent Association(UFTAA) UFTAA adalah


organisasi dari perhimpunan biro-biro Perjalanan yang dibentuk pada tahun 1966.
Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan kepada biro-biro perjalanan
melalui perhimpunan biro perjalanan serta memberikan bantuan moral, material,
keahlian dan ...

The Universal Federation of Travel Agents Association (UFTAA) is a federation of


national associations of travel agents and tour operators and is the largest world
body representing the travel industry. The Universal Federation of Travel Agents
Association represents 114 National Associations and additional Affiliate members in
a total of 121 countries. UFTAA has consultative status with the UN/NGO/ECOSOC,
and works closely with other world bodies such as UNESCO, WHO for a sustainable
development and responsible tourism.

70. Organisasi Kepariwisataan Nasional

Organisasi-organisasi Kepariwisataan Nasional yang ada di Indonesia, antara lain:

1. Kementerian Pariwisata

Lembaga yang dibentuk oleh pemerintah pusat yang menetapkan kebijakan dan
peraturan pemerintah tentang pengembangan pariwisata di Indonesia seperti Sapta
pesona Wisata. Berkantor pusat di Jakarta dan dipimpin oleh seorang menteri.

2. Dinas Pariwisata Daerah (Diparda)

Diparda/Disparda merupakan badan pemerintah daerah propinsi/kabupaten yang


langsung di bawah komando gubernur, walikota dan bupati untuk mengelola dan
mempromosikan pariwisata masing-masing daerah.

3. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) merupakan organisasi


perusahaan yang beranggotakan pengusaha hotel, restoran, jasa pangan, jasa
boga,dan lembaga pendidikan pariwisata.

PHRi merupakan organisasi yang berorientasi pada pembangunan dan peningkatan


kepariwisataan, dalam rangka ikut serta melaksanakan pembangunan nasional serta
merupakan wadah pemersatu dalam memperjuangkan dan menciptakan iklim usaha
yang menyangkut harkat dan martabat pengusaha yang bergerak dalam bidang jasa
pariwisata.

4. Association of Indonesian Tour and Travel Agency (ASITA)

Association of Indonesian Tourand Travel Agency (ASITA) atau Asosiasi


Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia merupakan organisasi nonprofit yang
didirikan di Jakarta pada 7 Januari 1971 beranggotakan para pengusaha biro
perjalanan dan agen perjalanan. ASITA bertujuan membangun citra pariwisata
Indonesia, menjadi penengah antara para pengusaha travel dan pihak-pihak lain.

5. Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI)

Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) semula bernama Himpunan Duta Wisata


Indonesia yang didirikan di Palembang pada 1988 merupakan organisasi profesi non
politik dan mandiri sebagai wadah tunggal pribadi-pribadi yang memiliki profesi
sebagai pramuwisata. HPI merupakan asosiasi tingkat nasional, provinsi dan
kabupaten/kota.

6. Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI)

Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) atau Indonesian Tourism


Objects and Attraction Organization yang didirikan pada 10 November 1977 oleh
sekelompok pengelola objek wisata di Jakarta. PUTRI merupakan asosiasi yang
menghimpun para pengelola obyek dan daya tarik wisata dengan menyandang misi
sebagai wadah perjuangan kepentingan bersama dan pengabdian profesi dalam
upaya membantu pemerintah mengembangkan kepariwisatan.

Sejak Munas Ill 1989 PUTRI merupakan nama perhimpunan yang


mengkoordinasikan obyek dan daya tarik wisata Indonesia. Dengan demikian,
namanya sekarang menjadi Perhimpunan Obyek dan Daya Tarik Wisata Indonesia.

7. Gabungan Pengusaha Wisata Bahari dan Tirta (Gahawistri)

Gabungan Pengusaha Wisata Bahari dan Tirta (Gahawisri) merupakan sebuah


organisasi yang mengkhususkan diri pada partisipasi dan mengambil bagian dalam
usaha, praktisi langsung dari setiap aspek kegiatan wisata bahari, termasuk dalam
penyediaan servis dan sarana, berdedikasi untuk meletakkan posisinya, agar dapat
secara langsung bekerjasama dengan setiap institusi pemerintah, masyarakat,
akademisi, yang berkaitan dengan pengembangan Wisata Bahari di Indonesia.

Potensi umum Wisata Bahari yang dikembangkan di Gahawisri adalah:olahraga


memancing, olah raga layar (yachting), olah raga selam, keindahan pantai, kegiatan
pesisir, akomodasi Marina, dermaga atau rumah gudang kapal, penyewaan kapal,
pembuatan kapal, selancar air.

8. Asosiasi Perusahaan Impresariat Indonesia (ASPINDO)

Asosiasi Perusahaan Impresariat Indonesia (ASPINDO) merupakan suatu wadah


organisasi profesi dari kalangan swasta yang bersifat nonpolitik dan mandiri, yang
menghimpun perusahaan-perusahaan jasa impresariat Indonesia untuk melakukan
kegiatan dan berusaha di bidang impresariat yaitu kegiatan pengurusan
penyelenggaraan hiburan dan olahraga yang bersifat eksibisi.

9. Himpunan Penulis Pariwisata (HPP)

Himpunan Penulis Pariwisata (HPP) merupakan organisasi untuk menghimpun para


penulis pariwisata serta meningkatkan kepariwisataan Indonesia. Didirikan pada
tanggal 12 Maret 1977 dan berkantor pusat di Jakarta.

10. Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia (AKPI)


Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia (AKPI) merupakan wadah bagi pengelola
kawasan pariwisata yang pada umumnya mencakup lahan cukup luas dan beragam
permasalahnya. Kepemilikan lahan tidak selalu ada pada pemerintah, tetapi juga
yang dikuasai oleh masyarakat setempat.

11. Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI)

Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI) merupakan hasil reformasi di bidang


pembangunan pariwisata yang diprakarsai oleh forum dialog pariwisata (FDP) dan
dideklarasika pada 21 Juli 1998 dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan lamnya dan berpusat di Jakarta.

12. Hotel Human Resources Managers Association (HHRMA)

Hotel Human Resources Managers Association (HHRMA) merupakan wadah para


manajer HRD dari hotel-hotel berbintang dan apartemen seluruh Indonesia.
Tujuannya adalah untuk menyatukan visi dan misi dari berbagai pemimpin
Departemen HRD agar dapat saling menukar informasi tentang sumber daya
manusia yang andal.

Untuk nama organisasi lebih lengkap baik tingkat regional maupun internasional
dunia dapat dibaca pada artikel organisasi kepariwisataan internasional Organisasi
Pariwisata Nasional dan Internasional

HPI adalah organisasi profesi non politik dan mandiri yang merupakan wadah
pribadi-pribadi yang berprofesi sebagai pramuwisata. Himpunan Pramuwisata
Indonesia adalah organisasi tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota. HPI
didirikan berdasarkan hasil Temuwicara Nasional Pramuwisata di Pandaan, Jawa
Timur tanggal 29 - 30 Maret 1988, sebagai kelanjutan dari Himpunan Duta Wisata
Indonesia (HDWI) yang lahir di Kuta, Bali tanggal 27 Maret 1983. Organisasi HPI
disahkan namanya pada tanggal 5 Oktober 1988 di Palembang, Sumatera Selatan
dalam Musyawarah Nasional I (MUNAS) yang dihadiri oleh perwakilan pramuwisata
seluruh Indonesia, berdasarkan Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan
Telekomunikasi Nomor KM.82/PW.102/MPPT-88 tanggal 17 September 1988.

Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) disahkan pada 4 Oktober 1988 di


Palembang (Sumatera Selatan) dalam acara Musyawarah Nasional I Pramuwisata
seluruh Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai