PERBANDINGAN UU 10-2009 Vs Perpu 02-2022
PERBANDINGAN UU 10-2009 Vs Perpu 02-2022
(1) Usaha pariwisata meliputi, antara lain: (1) Usaha Pariwisata meliputi:
a. Daya tarik wisata; a. Daya Tarik Wisata;
b. Kawasan pariwisata; b. Kawasan Pariwisata;
c. Jasa transportasi wisata; c. Jasa transportasi Wisata;
d. Jasa perjalanan wisata; d. Jasa perjalanan Wisata;
e. Jasa makanan dan minuman; e. Jasa makanan dan minuman;
f. Penyediaan akomodasi; f. Penyediaan akomodasi;
g. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi; g. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi;
h. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, h. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif,
dan pameran; konferensi, dan pameran;
i. Jasa informasi pariwisata; i. Jasa informasi Wisata;
j. Jasa konsultan pariwisata; j. Jasa konsultan Pariwisata;
k. Jasa pramuwisata; k. Jasa pramuwisata;
l. Wisata tirta; dan l. Wisata tirta; dan
m. Spa. m. Spa.
(2) Usaha pariwisata selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) Usaha Pariwisata selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Menteri. diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Pasal 15 Pasal 15
(1) (Untuk dapat menyelenggarakan usaha pariwisata sebagaimana (1) Untuk dapat menyelenggarakan Usaha Pariwisata
dimaksud dalam Pasal 14, pengusaha pariwisata wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Pengusaha
mendaftarkan usahanya terlebih dahulu kepada Pemerintah Pariwisata wajib memenuhi Perizinan Berusaha dari
atau Pemerintah Daerah. Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengan
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pendaftaran kewenangannya berdasarkan norma, standar, prosedur, dan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Menteri. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan
1
UU NO. 10 TAHUN 2009 PERPU NO. 2 TAHUN 2022
Pemerintah.
Pasal 16 Pasal 16
Pasal 26 Pasal 26
2
UU NO. 10 TAHUN 2009 PERPU NO. 2 TAHUN 2022
melanggar kesusilaan dan kegiatan yang melanggar hukum di j. Turut serta mencegah segala bentuk perbuatan yang
lingkungan tempat usahanya; melanggar kesusilaan dan kegiatan yang melanggar
k. Memelihara lingkungan yang sehat, bersih, dan asri; hukum di lingkungan tempat usahanya;
l. Memelihara kelestarian lingkungan alam dan budaya; k. Memelihara lingkungan yang sehat, bersih, dan asri;
m. Menjaga citra negara dan bangsa Indonesia melalui kegiatan l. Memelihara kelestarian lingkungan alam dan budaya;
usaha kepariwisataan secara bertanggung jawab; dan m. Menjaga citra negara dan bangsa Indonesia melalui
n. Menerapkan standar usaha dan standar kompetensi sesuai kegiatan usaha Kepariwisataan secara bertanggung
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. jawab; dan
n. Memenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat
atau Pemerintah Derah.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n diatur dalam
Peraturan Pemerintah.
Pasal 29 Pasal 29
3
UU NO. 10 TAHUN 2009 PERPU NO. 2 TAHUN 2022
Pasal 30 Pasal 30
(1) Produk, pelayanan, dan pengelolaan usaha pariwisata (1) Produk, pelayanan, dan pengelolaan Usaha Pariwisata
memiliki standar usaha. memiliki standar usaha.
(2) Standar usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) Standar usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
4
UU NO. 10 TAHUN 2009 PERPU NO. 2 TAHUN 2022
dilakukan melalui sertifikasi usaha. dilakukan dengan memenuhi ketentuan Perizinan Berusaha.
(3) Sertifikasi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar usaha sebagaimana
dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sesuai dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemerintah.
Pasal 56 Pasal 56
Pasal 64 Pasal 64
(1) Setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum Dihapus
merusak fisik daya tarik wisata sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27 dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah).
(2) Setiap orang yang karena kelalaiannya dan melawan hukum,
merusak fisik, atau mengurangi nilai daya tarik wisata
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 dipidana dengan
pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).