Anda di halaman 1dari 15

Kepariwisataan

Bagian 4
Hukum dan Undang-Undang
Kepariwisataan

Kamis 6 Oktober 2022


Hukum dan Undang-Undang
Kepariwisataan
Faktor utama yang sangat menentukan
penyelenggaraan kegiatan adalah kepastian
hukum.
Kepariwisataan merupakan kegiatan bisnis yang
berdimensi internasional, kepastian hukum
menjadi suatu keharusan.
Apabila suatu saat terjadi perselisihan (dispute)
antara pihak indonesia dengan mitranya (pihak
asing), maka akan semakin rumit, karena terkait
dengan kepastian hukum multi nasional.
Kamis 6 Oktober 2022
Hukum dan Undang-Undang
Kepariwisataan
Undang-Undang tentang Pariwisata
 Undang-Undang No.09 Tahun 1990
UU kepariwisataan pertama yang dimiliki oleh
negara kita.
Diperlukan 10 tahun dalam menyusun Rancangan
Undang-Undang (RUU).
Tantangan Utama adalah substansi, karena
Indonesia belum pernah memiliki peraturan
dibidang pariwisata, baik peninggalan kolonial
Belanda maupun buatan sendiri.

Kamis 6 Oktober 2022


Hukum dan Undang-Undang
Kepariwisataan
Dalam UU No.09 Tahun 1990, ada tiga hal pokok yang diatur, antara lain:
 Obyek Wisata
Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam
Obyek dan Daya Tarik Budaya
Obyek dan Daya Tarik Wisata Minat Khusus
 Sarana Pariwisata
Sarana Akomodasi
Sarana makan dan minum
Sarana angkutan wisata
Sarana wisata tirta
Kawasan pariwisata
 Jasa Pariwisata
Jasa biro perjalanan wisata
Jasa agen perjalanan wisata
Jasa pramuwisata
Jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran
Jasa impresariat
Jasa konsultan pariwisata
Jasa informasi

Kamis 6 Oktober 2022


Hukum dan Undang-Undang
Kepariwisataan
 Selanjutnya, tujuan penyelenggaraan pariwisata untuk:
Memperkenalkan , mendayagunakan, melestarikan dan
meningkatkan mutu obyek dan daya tarik wisata.
Memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan
antar bangsa.
Memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan
kerja.
Meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Mendorong pendaya gunaan produksi nasional
 Juga mencantum kewajiban secara eksplisit untuk
memperhatikan:
Nilai-nilai agama, adat-istiadat, serta pandangan dan nilai-nilai yang
hidup dalam masyarakat.
Kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup.

STIKOM BALI 2007


Kamis 6 Oktober 2022 FAQ:gedeiwan@gmail.com
Hukum dan Undang-Undang
Kepariwisataan
Undang-Undang No.05 Tahun 1992 tentang
cagar budaya.
 Berkaitan dengan upaya pemeliharaan, pelindungan
dan pelestarian obyek wisata/daya tarik wisata.
 Secara eksplisit dinyatakan bahwa: benda cagar
budaya merupakan kekayaan budaya bangsa yang
paling penting artinya bagi pemahaman dan
pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan
kebudayaan, sehingga perlu dilindungi dan
dilestarikan demi pemupukan kesadaran jatidiri
bangsa dan kepentingan nasional.
STIKOM BALI 2007
Kamis 6 Oktober 2022 FAQ:gedeiwan@gmail.com
Hukum dan Undang-Undang
Kepariwisataan
 Pasal-pasal yang terdapat dalam undang-undang ini
antara lain mencakup:
Tujuan dan Lingkup
Penguasaan, pemilikan, penemuan dan pencarian
Perlindungan dan pemeliharaan
Pemanfaatan
Pengawasan
 Ruang Lingkup:
Benda cagar budaya
Benda yang diduga benda cagar budaya
Benda berharga yang tidak diketahui pemiliknya.

STIKOM BALI 2007


Kamis 6 Oktober 2022 FAQ:gedeiwan@gmail.com
Hukum dan Undang-Undang
Kepariwisataan
 Benda yang tergolong benda cagar budaya:
Benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa
kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya,
dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan
dan kebudayaan.
Benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah,
ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
 Dengan demikian semua benda yang termasuk katagori
tersebut wajib dipelihara, dilindungi dan dilestarikan.
 Dalam undang-undang ini juga dimuat ketentuan pidana dengan
ancaman berat, dan juga denda, bagi siapa saja yang
melanggar, baik itu merusak, membawa, memindahkan,
mengambil, mengubah bentuk/warna, memugar atau
memisahkan benda cagar budaya tanpa ijin pemerintah.

STIKOM BALI 2007


Kamis 6 Oktober 2022 FAQ:gedeiwan@gmail.com
Hukum dan Undang-Undang
Kepariwisataan
Undang-Undang No.04 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
 UU lainnya yang berkaitan dengan pemeliharaan, perlindungan dan
pelestarian obyek/daya tarik wisata.
 Memuat ketenttuan pokok mengenai:
Lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan hidup
Ekosistem
Daya dukung lingkungan
Sumber daya
Baku mutu lingkungan
Pencemaran lingkungan
Perusakan lingkungan
Dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkungan
Konservasi sumber daya alam
Pembangunan berwawasan lingkungan, dll.
 Dimuai juga ketentuan pidana dan denda bagi yang merusak dan
mencemarkan lingkungan.
STIKOM BALI 2007
Kamis 6 Oktober 2022 FAQ:gedeiwan@gmail.com
Hukum dan Undang-Undang
Kepariwisataan
Undang-Undang No.22 tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah harus mendapat perhatian.
 UU ini disebut Undang-undang Otonomi Daerah
karena pada prinsipnya mengatur penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang lebih mengutamakan
pelaksanaan asas desentralisasi.
 Menempatkan otonomi daerah sepenuhnya pada
daerah kabupaten atau daerah kota.
 Namun masih ada kewenangan Pemerintah Pusat,
antara lain:
Politik luar negeri dan pertahanan keamanan
Peradilan, moneter dan fiskal
Agama

STIKOM BALI 2007


Kamis 6 Oktober 2022 FAQ:gedeiwan@gmail.com
Hukum dan Undang-Undang
Kepariwisataan
Peraturan Pemerintah
 Peraturan Pemerintah No.34 tahun 1979
tentang Penyerahan sebagian urusan
Pemerintah dalam bidang Kepariwisataan
kepada kepala Daerah tingkat I.
Peraturan Pemerintah pertama dalam bidang
Kepariwisataan.
Terdapat 12 urusan pariwisata yang diserahkan
menjadi urusan rumah tangga daerah tingkat I.

STIKOM BALI 2007


Kamis 6 Oktober 2022 FAQ:gedeiwan@gmail.com
Hukum dan Undang-Undang
Kepariwisataan
 Peraturan Pemerintah No.10 tahun 1999 tentang
Benda Cagar Budaya
Terdiri dari 47 pasal.
 Peraturan Pemerintah No.20 tahun 1990 tentang
Pengendalian Pencemaran Air.
Penting dalam hal kelangsungan hidup manusia, termasuk
kegiatan pariwisata.
 Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 tentang
Analisis Dampak Lingkungan Hidup.
Penting dari segi pembangunan, khususnya pengembangan
pariwisata.
PP ini merupakan tindak lanjut dari UU No.23 tahun 1997
tentang lingkungan hidup dan pengganti PP No.51 tahun
1993 tentang AMDALH yang dianggap sudah ketinggalan.

STIKOM BALI 2007


Kamis 6 Oktober 2022 FAQ:gedeiwan@gmail.com
Hukum dan Undang-Undang
Kepariwisataan
 Peraturan Pemerintah No.6 tahun 1998
tentang Koordinasi kegiatan Instansi Vertikal
di Daerah.
Keputusan dan Instruksi Presiden
 Keputusan Presiden No.30 tahun 1969
Kepres tentang Pengembangan Kepariwisataan
Nasional. Hanya terdiri dari 8 pasal antara lain:
 Kebijakan dibidang pengembangan kepariwisataan
nasional ditetapkan oleh Presiden
 Dalam menetapkan kebijaksanaan umum, Presiden
dibantu oleh sebuah Dewan Pertimbangan
Kepariwisataan Nasional.
STIKOM BALI 2007
Kamis 6 Oktober 2022 FAQ:gedeiwan@gmail.com
Hukum dan Undang-Undang
Kepariwisataan
 Keputusan Presiden No.15 tahun 1983
Kepres tentang kebijakan Pengembangan
Kepariwisatan.
Pada dasarnya menetapkan tiga hal:
 Pemberian fasilitas bebas visa bagi wisatawan
mancanegara
 Penambahan pintu-pintu masuk udara dan laut.
 Pemberian keringanan kepada usaha-usaha pariwisata.
 Pemberian kemudahan pelayanan kepada wisatawan.
 Keputusan Presiden No.60 tahun 1992
tentang Dekade kunjungan wisata dari tahun
1991 sampai dengan tahun 2000.
STIKOM BALI 2007
Kamis 6 Oktober 2022 FAQ:gedeiwan@gmail.com
Hukum dan Undang-Undang
Kepariwisataan
 Instruksi Presiden
Inpres No.9 tahun 1969 tentang Pedoman dalam
melaksanakan Kebijakan Pemerintah dam Membina
Pengembangan kepariwisataan Nasional.
Inpres No.3 tahun 1985 tentang Keringanan Pajak
Pembangunan I dan Retribusi Izin membangun Hotel di
Daerah Tujuan Wisata.
Inpres No.5 tahun 1987 tentang Penyederhanaan Perizinan
dan Retribusi di bidang Usaha Pariwisata.
Inpres No.3 tahun 1989 tentang Kunjungan Wisata Indonesia
tahun 1991 (Visit Indonesia Year)
 Keputusan Menteri dan Dirjen

STIKOM BALI 2007


Kamis 6 Oktober 2022 FAQ:gedeiwan@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai