1/jul/2023
Universitas Sam Ratulangi
perusakan salah satu Cagar Budaya di Peraturan ini menegaskan, bahwa setiap orang
Yogyakarta. yang mempunyai atau menguasai Objek Diduga
Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Cagar Budaya, wajib mendaftarkan kepada bupati
Negeri (PN) Kota Yogyakarta di Jalan Kapas, atau walikota tanpa dipungut biaya. Siapapun
Selasa (3/2/2015) siang. Dua terdakwa kasus yang menemukan Objek Diduga Cagar Budaya,
perusakan Bangunan Cagar Budaya (BCB) juga wajib melaporkan temuannya kepada instansi
gedung SMA "17" 1 Yogyakarta divonis bersalah berwenang di bidang kebudayaan, Kepolisian
dengan hukuman denda masing Rp 500 juta. Dua Negara Republik Indonesia, dan/atau instansi
orang terdakwa itu adalah Muhammad Zakaria terkait wilayah tempat ditemukannya objek
(36) warga Purwokerto Jawa Tengah dan R. Yoga tersebut.
Trihandoko (38) warga Kotagede Yogyakarta. Peran masyarakat dalam upaya pengawasan
Kedua terdakwa terbukti bersalah secara sah Cagar Budaya, antara lain dengan mencegah
dengan sengaja melakukan perusakan bangunan terjadinya pelanggaran, memberi masukan
cagar budaya yang terletak di Jalan Tentara terhadap upaya pelestarian, atau melaporkan
Pelajar, Bumijo, Kecamatan Jetis Kota terjadinya pelanggaran terhadap pemanfaatan,
Yogyakarta. pendaftaran, pelestarian, pengelolaan kawasan,
Kedua terdakwa dijerat pasal 105 jo pasal 113 pengawasan, hingga pendanaan Cagar Budaya.
ayat (3) UU RI Nomer 11 Tahun 2010 tentang Adanya keterlibatan seluruh pihak, maka
Cagar Budaya dengan ancaman hukuman pidana diharapkan dapat menumbuhkan rasa dan
penjara paling lama 15 tahun dan denda paling keinginan yang kuat untuk berperan aktif dalam
banyak Rp 5 miliar. Kasus perusakan BCB ini upaya pelestarian Cagar Budaya di lingkungannya
merupakan kasus pertama tentang perusakan BCB masing-masing.
yang diproses hingga ke ranah hukum atau Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut,
pengadilan.6 maka Menteri, gubernur, bupati atau walikota
Pencegahan terhadap tindakan-tindakan wajib melakukan penetapan peringkat
perusakan cagar budaya dapat dilakukan melalui berdasarkan pengkajian dan rekomendasi dari Tim
upaya pendaftaran (register) secara nasional. Ahli Cagar Budaya; klasifikasi dan pencatatan
Pendaftaran atau selanjutnya disebut Register dalam Register Nasional; pemberian Surat
Nasional Budaya, sangat diperlukan untuk Keterangan Status Cagar Budaya dan Surat
mengetahui jumlah, jenis, dan persebarannya. Keterangan Kepemilikan terhadap Cagar Budaya
Adanya register tersebut, maka Cagar Budaya yang telah ditetapkan sebelum berlakunya
yang terdaftar boleh diselamatkan dan ketentuan ini.
mendapatkan perlindungan hukum sesuai Objek Cagar Budaya nantinya juga dapat
ketentuan maupun peraturan perundang-undangan dimanfaatkan oleh siapapun, dengan ketentuan
berlaku. mengajukan permohonan fasilitasi atau
Pemerintah telah menetapkan Peraturan pemanfaatan kepada Menteri, gubernur, bupati
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun atau walikota sesuai dengan peringkat Cagar
2022 tentang Registrasi Nasional Dan Pelestarian Budaya. Pemanfaatan yang dimaksud hanya dapat
Cagar Budaya. Peraturan ini merupakan dilakukan untuk kepentingan agama, sosial,
pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 11 pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi,
Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Peraturan kebudayaan, serta pariwisata. Pemerintah selama
tersebut ini memberikan kewenangan kepada ini melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam Riset, dan Teknologi telah melakukan berbagai
mengelola Cagar Budaya, sehingga dapat tercapai upaya pelestarian Cagar Budaya. Upaya tersebut
sistem manajerial perencanaan, pelaksanaan, dan dilakukan dengan melaksanakan Registrasi
evaluasi yang baik, berkaitan dengan pelindungan, Nasional; repatriasi Cagar Budaya yang ada di
pengembangan serta pemanfaatannya sebagai negara lain; pengembangan kawasan Cagar
sumber daya budaya bagi kepentingan secara luas. Budaya; serta pelestarian Cagar Budaya yang
Peraturan ini mengatur berbagai aspek tentang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis di berbagai
pelestarian Cagar Budaya, mencakup pendaftaran, daerah. Beberapa unit pelaksana yang berada di
pelestarian, pengelolaan kawasan, insentif, bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
kompensasi, pengawasan, hingga pendanaan. Riset, dan Teknologi, yaitu Balai Pelestarian
Cagar Budaya, Balai Pelestarian Nilai Budaya, Kementerian Keuangan. Pengelolaan dan
dan Balai Konservasi Borobudur.7 pemanfaatan kekayaan dikuasai negara harus
Cagar Budaya merupakan warisan budaya sejalan dengan amanat UUD 1945 Pasal 33 Ayat
yang harus diselamatkan, dijaga, dilestarikan, 3 tentang penggunaan bumi, air, dan kekayaan
serta dilindungi secara hukum, karena mempunyai alam yang terkandung di dalamnya untuk sebesar-
nilai budaya dan historis tinggi, juga menjadi besarnya kemakmuran rakyat. Meskipun
bagian dari saksi bisu perkembangan bangsa kekayaan ini belum memiliki potensi fiskal,
Indonesia dari masa ke masa. Peraturan yang pemerintah terus melakukan penelitian dan
dikeluarkan oleh Pemerintah, merupakan dasar pengembangan terkait mekanisme
hukum untuk melaksanakan penyelamatan dan pengelolaannya, terutama kekayaan sumber daya
perlindungan Cagar Budaya, termasuk Registrasi alam (SDA), yang saat ini dituangkan dalam RUU
Nasional. Partisipasi masyarakat juga diperlukan Pengelolaan Kekayaan Negara.
agar Cagar Budaya yang dimiliki atau terdapat di Sesuai amanat PP Nomor 27 Tahun 2014
lingkungannya mendapatkan perlindungan tentang Pengelolaan Barang Milik Negara
sebagaimana mestinya. (BMN), pengelolaan kekayaan negara tertentu
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
B. Rumusan Masalah 234/PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata
1. Bagaimana pengaturan hukum mengenai Kerja Kementerian Keuangan, yang salah satu
Register Nasional Cagar Budaya? ruang lingkupnya adalah cagar budaya. Benda
2. Bagaimana Perlindungan Cagar Budaya Cagar Budaya (BCB) sebagai salah satu kekayaan
menurut Peraturan Pemerintah Nomor 1 dikuasai negara tentu harus memberikan manfaat
Tahun 2022? bagi rakyat sesuai relevansinya, seperti sebagai
media edukasi dan pariwisata sejarah Indonesia
C. Metode Penelitian untuk cagar budaya jenis koleksi museum, koleksi
Penulisan skripsi ini menggunakan metode luar ruangan, atau situs. Sedangkan cagar budaya
penelitian dengan pendekatan yuridis normatif. berupa bangunan bisa dimanfaatkan sebagai
fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit,
PEMBAHASAN tempat ibadah, atau bahkan kantor pemerintah
yang tentu pemeliharaannya menggunakan
A. Pengaturan Hukum Mengenai Register mekanisme khusus.8
Nasional Cagar Budaya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010
Indonesia merupakan negara dengan sejarah tentang Cagar Budaya menegaskan bahwa Cagar
yang panjang. Berbagai kebudayaan ditinggalkan Budaya adalah Benda Cagar Budaya, Bangunan
oleh para pelaku sejarah untuk membentuk Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs
Indonesia saat ini. Bagi Indonesia sekarang, Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya yang
kebudayaan-kebudayaan tersebut merupakan aset memiliki nilai penting bagi sejarah perkembangan
tak terhitung nilainya, baik yang berwujud manusia, kebudayaan, ilmu pengetahuan,
maupun tidak. Pemerintah pusat melalui pendidikan, dan agama dalam kehidupan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh
bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, karena itu harus didaftar, didata, dilestarikan, dan
hadir sebagai regulator, pelestari, dan pengelola dikelola secara tepat supaya dapat memberi
peninggalan-peninggalan tersebut. manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara
Kekayaan dikuasai negara merupakan Indonesia.
kekayaan negara yang diatur regulasi Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor
pengelolaannya oleh negara, namun tidak dimiliki 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya diperlukan
negara sehingga tidak termasuk dalam mekanisme pengaturan lebih lanjut tentang Pengalihan
APBN. Regulasi tersebut disusun dan Kepemilikan Cagar Budaya, Kompensasi dan
dilaksanakan oleh kementerian atau lembaga Insentif bagi Setiap Orang yang melindungi Cagar
negara teknis terkait yang berkoordinasi dengan Budaya, penemuan dan Pencarian Objek Diduga
Cagar Budaya (ODCB), Pemeringkatan Cagar
7 Biro Hukum, Terbitkan PP Nomor 1 Tahun 2022, Budaya, Register Nasional, Pelestarian Cagar
Pemerintah Ajak Masyarakat Terlibat dalam Pengelolaan Budaya, Pengelolaan Cagar Budaya, serta peran
Cagar Budaya, 2022,
https://birohukum.kemdikbud.go.id/terbitkan-pp-nomor-1-
8
tahun-2022-pemerintah-ajak-masyarakat-terlibat-dalam- Muhammad Naufal Faraj El Gibarj dan Pratin, Analisis
pengelolaan-cagar- Pengelolaan Benda Cagar Budaya Sebagai Kekayaan
budaya/#:~:text=PP%20No.%201%2F2022%20ini,sumber Dikuasai Negara Di Balai Pelestarian Cagar Budaya D.I
%20daya%20budaya%20bagi%20kepentingan Diakses Yogyakarta, Jurnal Indonesia RICH, Vol. 2, No. 1, (2020),
tanggal 20 Januari 2023, pukul 07.28 WITA 32 - 40
serta masyarakat. Pengaturan lebih lanjut tersebut orang maupun masyarakat hukum adat dengan
bertujuan agar upaya Pelestarian dan Pengelolaan cara penelitian, revitalisasi, dan adaptasi.
Cagar Budaya dapat dilaksanakan dengan benar, Pelestarian cagar budaya merupakan upaya
serta operasional sesuai tujuan Pelestarian. Untuk untuk mempertahankan warisan budaya bangsa
maksud itu pemerintah kemudian menerbitkan yang tersebar di wilayah negara Indonesia
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor maupun yang berada di luar negeri. Pelestarian ini
1 Tahun 2022 Tentang Register Nasional Dan merupakan realisasi amanat Undang-Undang
Pelestarian Cagar Budaya. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pengaturan lebih lanjut kepemilikan cagar untuk menjaga kekayaan yang tersimpan di darat,
budaya bertujuan untuk mengatur agar ada air, dan udara. Pelestarian cagar budaya yang
kepastian dan pelindungan hukum dalam semula dipahami secara sempit hanya sebagai
Kepemilikan dan penguasaan Cagar Budaya. upaya pelindungan cagar budaya, kini
Cagar Budaya sering dihadapkan pada perlakuan pemahamannya diperluas, terkait juga dengan
yang tidak benar dengan memperjualbelikannya adanya upaya pengembangan dan pemanfaatan
secara ilegal, hilang, diterlantarkan, dirusak, cagar budaya. Perluasan pemahaman tersebut
dipisah-pisahkan, atau dipindahkan dari wilayah dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa tidak
satu ke wilayah lain, sehingga di tempat asalnya satupun unsur dari pengertian pelestarian cagar
secara perlahan jumlahnya terus menurun. Untuk budaya tersebut dapat berdiri sendiri, melainkan
menanggulangi hal tersebut diperlukan sebuah juga diperlukan adanya upaya pengembangan dan
upaya Pendaftaran secara nasional.9 pemanfaatan cagar budaya yang merupakan satu
Pendaftaran mempunyai arti penting untuk kesatuan bagian yang saling mempengaruhi dan
mengetahui jumlah, jenis, dan persebaran cagar tidak dapat terpisahkan.
budaya di wilayahnya. Oleh karena sebagian besar Penyelenggaraan Register Nasional dilakukan
cagar budaya berada di tangan masyarakat, perlu terhadap ODCB:
pula diupayakan agar masyarakat dapat a. yang dimiliki atau yang dikuasai Setiap
berpartisipasi secara aktif melakukan Pendaftaran, Orang;
sehingga tidak seluruhnya dilakukan oleh b. hasil penemuan; dan/ atau
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. c. hasil pencarian.
Dengan demikian, cagar budaya berupa koleksi, Penyelenggaraan Register Nasional meliputi:
hasil penemuan, atau hasil pencarian dapat dicatat a. Pendaftaran ODCB;
dan diberi perlindungan hukum terhadapnya. b. pengkajian ODCB;
Berkas pendaftaran dan dokumentasi yang dibuat c. Penetapan ODCB;
terhadap cagar budaya disimpan, sebagai arsip d. Pencatatan Cagar Budaya;
untuk kepentingan masa depan yang bisa e. Pemeringkatan Cagar Budaya;
digunakan sebagai sumber informasi f. Penghapusan Cagar Budaya; dan
pengembangan kebudayaan nasional. Materi g. Pengalihan hak Kepemilikan dan penguasaan.
muatan Peraturan Pemerintah ini mengatur Penyelenggaraan Register Nasional menjadi
mengenai perlindungan terhadap ODCB yang tanggung jawab Menteri, gubernur, atau
diberlakukan sama sebagai cagar budaya. Selain bupati/wali kota sesuai dengan kewenangan.
itu dalam rangka pelestarian cagar budaya Setiap Orang dapat berpartisipasi dalam
diperlukan perlindungan, pengembangan, dan Pendaftaran ODCB. Bentuk partisipasi tersebut
pemanfaatan terhadap cagar budaya. dapat berupa:
Selain perlindungan cagar budaya yang a. memberikan motivasi atau dorongan kepada
berupa penyelamatan dan pengamanan, juga pemilik dan/ atau yang menguasai ODCB
diperlukan perlindungan cagar budaya yang untuk melakukan Pendaftaran;
berupa zonasi, pemeliharaan, dan pemugaran, b. memberikan informasi dan/ atau membantu
pelestarian cagar budaya tidak hanya berorientasi mencatat ODCB;
pada pelindungannya saja, tetapi juga dapat c. membantu proses pengumpulan data; dan/
dikembangkan dan dimanfaatkan untuk atau
kepentingan kesejahteraan masyarakat. Oleh d. melakukan pengawasan terhadap proses
karena itu, diperlukan peran serta masyarakat Pendaftaran.
dalam pelestarian cagar budaya. Pengembangan Keputusan Penetapan status Cagar Budaya
terhadap cagar budaya dapat dilakukan oleh setiap harus dilengkapi dengan lampiran yang memuat:
a. identitas Cagar Budaya;
b. deskripsi Cagar Budaya;
9 Penjelasan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia c. kriteria Cagar Budaya; dan
Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Register Nasional Dan
Pelestarian Cagar Budaya.
d. nama pemilik dan/ atau yang menguasai Cagar nomor “Registrasi Nasional” untuk objek cagar
Budaya.10 budaya tersebut.
Setelah Cagar Budaya tercatat dalam Register Benda Cagar Budaya (BCB), sebagai salah
Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 satu dari BMN dalam kekayaan negara lain-lain,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor adalah benda alam dan/atau buatan manusia,
1 Tahun 2022 Tentang Register Nasional Dan bergerak atau tidak bergerak, kesatuan atau
Pelestarian Cagar Budaya., Menteri, gubernur, kelompok, atau bagian-bagiannya, atau sisa-
atau bupati/wali kota sesuai dengan kewenangan sisanya yang memiliki hubungan erat dengan
menerbitkan: kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia.
a. surat keterangan status Cagar Budaya; dan Sedangkan secara umum, cagar budaya adalah
b. surat keterangan Kepemilikan berdasarkan warisan budaya bersifat kebendaan berupa benda,
bukti yang sah. bangunan, struktur, situs, dan kawasan cagar
Cagar Budaya yang telah dicatat dalam budaya yang berada di darat atau air dan perlu
Register Nasional yang dimiliki oleh Setiap Orang dilestarikan keberadaannya karena bernilai
dapat dialihkan Kepemilikannya. Pengalihan penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan,
Kepemilikan Cagar Budaya dapat diberikan pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui
kepada: prose penetapan (UU Nomor 11 Tahun 2010).
a. Pemerintah Pusat; Selain benda, menurut UU Nomor 11 Tahun
b. Pemerintah Daerah; 2010, cagar budaya memiliki empat jenis
c. masyarakat hukum adat; atau peninggalan lainnya berdasarkan sifat
d. Setiap Orang. 11 kebudayaannya, yakni bangunan, struktur, situs,
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya dan kawasan cagar budaya.12 Bangunan Cagar
adalah sistem untuk pendaftaran objek-objek Budaya merupakan susunan binaan yang terbuat
yang diduga cagar budaya, maupun yang sudah dari benda alam atau buatan manusia untuk
menjadi cagar budaya. Setiap objek yang memenuhi kebutuhan ruang berdinding dan/atau
didaftarkan akan mendapatkan id pendaftaran tanpa dinding, dan beratap. Struktur Cagar
objek. Proses menuju cagar budaya akan melalui Budaya merupakan susunan binaan yang terbuat
4 tahap proses yaitu pendaftaran, verifikasi objek, dari benda alam atau buatan manusia untuk
penilaian dan penetapan. memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang
Pendaftaran objek dilakukan oleh masyarakat menyatu dengan alam, sarana, dan prasarana
umum dan dinas instansi terkait. Objek yang untuk menampung kebutuhan manusia. Situs
sudah didaftarkan harus diverifikasi oleh dinas di Cagar Budaya merupakan lokasi yang berada di
daerah tersebut sebelum masuk ke tahap darat dan/atau di air yang mengandung Benda
selanjutnya yaitu penilaian, yang di lakukan oleh Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, dan/atau
tim ahli. Hasil penilaian dari tim ahli yang Struktur Cagar Budaya sebagai hasil kegiatan
menyatakan cagar budaya atau bukan cagar manusia atau bukti kejadian masa lalu. Sedangkan
budaya akan dimasukkan datanya oleh dinas Kawasan Cagar Budaya marupakan satuan ruang
melalui sistem ini pada menu penilaian. Jika hasil geografis yang memiliki dua Situs Cagar Budaya
penilaian tersebut adalah “Rekomendasi Cagar atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau
Budaya” maka proses akan berlanjut ke tahap memperlihatkan ciri tata ruang yang khas.
selanjutnya yaitu tahap penetapan objek. Cagar budaya dapat dimiliki atau dikuasai
Pada tahap ini maka dinas instansi terkait oleh setiap Warga Negara Indonesia atau Badan
didaerah akan membuatkan SK Penetapan Cagar Hukum Indonesia sepanjang sesuai ketentuan
Budaya untuk objek-objek yang mendapatkan peraturan perundang-undangan dan jumlah-jenis
rekomendasi dari tim ahli, setelah SK Penetapan cagar budaya tersebut telah dipenuhi oleh negara.
di tetapkan maka data terkait dengan SK tersebut Kepemilikan cagar budaya dapat diperoleh
di masukkan dan diupload pada menu Penetapan melalui pewarisan, hibah, tukar-menukar, hadiah,
Objek dalam sistem registrasi nasional cagar pembelian, atau putusan pengadilan.13 Cagar
budaya ini. Setelah proses input data penetapan budaya tanpa pemilik dan kepemilikannya tidak
selesai maka sistem akan otomatis membuat dialihkan, secara undang-undang akan menjadi
milik negara. Sedangkan cagar budaya yang tidak
10 12
Pasal 39 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor UU 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya,
1 Tahun 2022 Tentang Register Nasional Dan Pelestarian https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-11-2010-cagar-
Cagar Budaya. budaya, diakses 14 Mei 2023 pukul 14.06 Wita
11 Pasal 52 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 13 https://id.wikisource.org/wiki/Halaman:UU_Nomor_
Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Register Nasional Dan 11_Tahun_2010.pdf/11, diakses 14 Mei 2023 pukul 14.07
Pelestarian Cagar Budaya. Wita
diketahui kepemilikannya menjadi dalam Dewasa ini masalah kebudayaan telah diatur
penguasaan negara. Cagar budaya yang dimiliki dalam berbagai beraturan perundang-undangan,
oleh negara tidak dapat dialihkan kepemilikannya. antara lain: Undang-undang Nomor 11 Tahun
Pengaturan cagar budaya dapat ditarik dasar 2010 dan Peraturan Pemerintah Republik
hukumnya pada Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Indonesia Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Register
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 194514 Nasional Dan Pelestarian Cagar Budaya yang
yang mengamanatkan bahwa: “Negara mengatur pengelolaan dan manajemen Cagar
memajukan kebudayaan nasional Indonesia di Budaya yang ada di Indonesia secara
tengah peradaban dunia dengan menjamin komprehensif. Tidak hanya mengatur proses
kebebasan masyarakat dalam memelihara dan perlindungannya yang sepatutnya secara
mengembangkan nilai-nilai budayanya” akademik, tetapi juga secara ideologi dan
Kutipan ini memiliki beberapa unsur yang memperhatikan azas-azas pemanfaatanya secara
penting sebagai pedoman kehidupan bernegara. utuh. Hal ini berbeda dengan Undang-undang
Pertama, adalah pengertian tentang kebudayaan Benda Cagar Budaya sebelumnya yaitu UU RI
nasional, yaitu kebudayaan yang hidup dan dianut nomor 5 tahun 1992 yang lebih berorientasi
oleh penduduk Indonesia; Kedua, menempatkan kepada pengelolaan secara akademik dan kaedah
kebudayaan itu dalam konstelasi peradaban yang berlaku dalam perlindungan, tanpa
manusia di dunia; dan Ketiga, negara menjamin memperhatikan azas manfaat. Dalam UU Tahun
kebebasan penduduknya untuk memelihara dan 2010 Nomor 11 pemanfaatan Cagar Budaya juga
mengembangkan kebudayaan miliknya. diatur sedemikian rupa dengan memperhatikan
Berdasarkan Undang-Undang Dasar ini, aspek perlindungan dan pengembangan ilmu
dirumuskan bahwa pemerintah Indonesia pengetahuan. Untuk diatur kepemilikan dan
berkewajiban “melaksanakan kebijakan kepemanfaatannya secara teliti dan benar.16
memajukan kebudayaan secara utuh untuk Pelindungan adalah unsur terpenting dalam
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Rumusan sistem pelestarian cagar budaya, unsur ini
ini mejadi pedoman dalam menyusun fasal-fasal mempengaruhi unsur-unsur lain yang pada
berisi perintah, larangan, anjuran, pengaturan, dan akhirnya diharapkan menghasilkan umpan balik
hukuman yang menguntungkan masyarakat. Isu (feedback) pada upaya pelindungan. Unsur ini
tentang adaptive reuse, good governance, langsung berhubungan langsung dengan fisik
desentraliasi kewenangan, atau hak-hak publik (tangible) cagar budaya yang menjadi bukti masa
selalu mewarnai kalimat dan susunan pasal lalu. Sebaliknya unsur pengembangan lebih
Undang-Undang Cagar Budaya. banyak berhubungan dengan potensi-potensi
Cagar Budaya menjadi tanggung jawab (intangible) yang menyatu dengan benda,
Negara dengan tujuan untuk memajukan bangunan, struktur, atau situs yang dipertahankan.
kebudayaan nasional Indonesia di tengah Kegiatannya bukan dalam bentuk konservasi,
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan restorasi, atau pemeliharaan objek misalnya,
masyarakat dalam memelihara dan melainkan upaya pengembangan informasi,
mengembangkan nilai-nilai budayanya. Negara penyusunan bahan edukasi, atau sebagai objek
menghormati dan memelihara bahasa daerah wista. Hal ini berbeda dengan kegiatan pada unsur
sebagai kekayaan budaya nasional, memelihara pemanfaatan yang juga menyentuh fisik dari cagar
benda-benda, bangunan bangunan, hasil kegiatan budaya seperti halnya pelindungan, bedanya ialah
ekonomi, sosial dan seni.15 pada unsur ini kegiatannya terbatas pada upaya
Beranjak dari amanat tersebut, pemerintah revitalisasi atau adaptasi untuk menyesuaikan
sebagai kepanjangan tangan dari negara kebutuhan baru dengan tetap mempertahankan
berkewajiban untuk melakukan berbagai upaya keaslian objek.
dalam memajukan kebudayaan. Disamping itu
pemerintah bersama masyarakat memiliki B. Perlindungan Cagar Budaya menurut
tanggung jawab untuk merawat dan menjaga, Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun
serta berperan aktif untuk pengembangan 2022
kebudayaan secara dinamis dengan Pemerintah kini menerbitkan peraturan
memperhatikan kewajiban dari masyarakat. sebagai pelaksanaan UU Cagar Budaya melalui
Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 2022. Peraturan
14
Pemerintah ini memberikan kewenangan kepada
https://jdihn.go.id/files/719/NA%20Pengelolaan%
20Cagar%20Budaya.docx, diakses 14 Mei 2023 pukul
Pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam
14.17 Wita
15 https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/dasar- 16 https://jdihn.go.id/files/719/NA%20Pengelolaan%
hukum-dan-paradigma-pelestarian-cagar-budaya/, diakses 20Cagar%20Budaya.docx, diakses 14 Mei 2023 pukul
14 Mei 2023 pukul 14.18 Wita 14.17 Wita
mengelola cagar budaya sehingga dapat tercapai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010
sistem manajerial perencanaan, pelaksanaan, dan tentang Cagar Budaya menegaskan bahwa cagar
evaluasi yang baik berkaitan dengan pelindungan, budaya adalah benda cagar budaya, bangunan
pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar
sebagai sumber daya budaya bagi kepentingan budaya, dan kawasan cagar budaya yang memiliki
yang luas. nilai penting bagi sejarah perkembangan manusia,
Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 2022 kebudayaan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan
menjelaskan tentang Registrasi Nasional dan agama dalam kehidupan bermasyarakat,
Pelestarian Cagar Budaya. Peraturan Pemerintah berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu harus
ini mengatur berbagai aspek tentang pelestarian didaftar, didata, dilestarikan, dan dikelola secara
cagar budaya mulai dari pendaftaran, pelestarian, tepat supaya dapat memberi manfaat sebesar-
pengelolaan kawasan, insentif dan kompensasi, besarnya bagi bangsa dan negara Indonesia.17
pengawasan, hingga pendanaan. Pelestarian cagar budaya merupakan upaya
Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat untuk mempertahankan warisan budaya bangsa
kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, yang tersebar di wilayah negara Indonesia
Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, maupun yang berada di luar negeri. Pelestarian ini
Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya merupakan realisasi amanat Undang-Undang
baik yang berada di darat dan/atau di air yang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki untuk menjaga kekayaan yang tersimpan di darat,
nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, air, dan udara. Pelestarian cagar budaya yang
pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui semula dipahami secara sempit hanya sebagai
proes penetapan. Sebelum memasuki proses upaya pelindungan cagar budaya, kini
penetapan, cagar budaya harus didaftarkan pemahamannya diperluas, terkait juga dengan
terlebih dahulu. Proses pendaftarannya bisa adanya upaya pengembangan dan pemanfaatan
dengan dua metode, yaitu manual dan daring. cagar budaya. Perluasan pemahaman tersebut
Setelah sebuah cagar budaya didaftarkan, dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa tidak
tahap selanjutnya adalah pengkajian oleh tim ahli satupun unsur dari pengertian pelestarian cagar
cagar budaya. Tim ahli cagar budaya adalah budaya tersebut dapat berdiri sendiri, melainkan
sekelompok ahli pelestarian dari berbagai bidang juga diperlukan adanya upaya pengembangan dan
ilmu yang memiliki sertifikat kompetensi untuk pemanfaatan cagar budaya yang merupakan satu
memberikan rekomendasi penetapan, kesatuan bagian yang saling mempengaruhi dan
pemeringkatan dan penghapusan cagar budaya. tidak dapat terpisahkan.
Tim ahli cagar budaya berada di tingkat nasional Penyelamatan cagar budaya sebagaimana
dan daerah (provinsi dan kabupaten/kota). dimaksud dalam Pasal 60 Peraturan Pemerintah
Pengkajian terhadap cagar budaya yang telah Nomor 1 Tahun 2022 dilakukan untuk:
didaftarkan serta pemberian rekomendasi untuk a. mencegah kerusakan karena faktor alam
penetapan cagar budaya dilakukan melalui sidang dan/atau gangguan manusia yang
tim ahli cagar budaya. Setelah sidang selesai, tim mengakibatkan berubahnya keaslian dan nilai-
akan mengeluarkan rekomendasi kepada nilai yang menyertainya; dan
pemerintah untuk melakukan penetapan cagar b. mencegah pemindahan dan beralihnya
budaya. Penetapan cagar budaya adalah kepemilikan dan/atau penguasaan Cagar
pemberian status Cagar Budaya terhadap benda, Budaya yang bertentangan dengan ketentuan
bangunan, struktur, lokasi, atau satuan ruang peraturan perundang-undangan.
geografis yang dilakukan oleh pemerintah pusat Penyelamatan cagar budaya harus dilakukan
atau pemerintah daerah (provinsi dan sesuai kaidah keilmuan dan etika pelestarian
kabupaten/kota) berdasarkan rekomendasi Tim dengan meminimalisir dampak kerusakannya.
Ahli Cagar Budaya. Penyelamatan cagar budaya sebagaimana
Bagi masyarakat yang tidak memiliki ODCB dimaksud dalam Pasal 61 dilakukan dalam:
pun dapat turut berpartisipasi mendorong pemilik a. keadaan biasa, merupakan kondisi yang
untuk melakukan pendaftaran, memberikan berpotensi mengancam kelestarian Cagar
informasi, membantu proses pengumpulan data, Budaya.
atau melakukan pengawasan terhadap proses b. keadaan darurat, merupakan kondisi yang
pendaftaran. Namun perlu diperhatikan bahwa mengancam kelestarian Cagar Budaya.
siapa pun dilarang untuk melakukan pencarian Penyelamatan cagar budaya dalam keadaan
ODCB, terkecuali atas izin menteri, gubernur, biasa dan dalam keadaan darurat dapat dilakukan
atau bupati/wali kota sesuai dengan
kewenangannya. 17 Penjelasan Umum PP Register Nasional dan Pelestarian
terhadap cagar budaya yang terdapat di darat dan Di Indonesia terdapat beberapa kasus
di air. Penyelamatan cagar budaya di darat pencurian benda cagar budaya, bahkan pencurian
dilakukan dengan cara: tersebut terjadi di dalam museum yang seharusnya
a. pemindahan; menjadi tempat paling aman untuk koleksi benda
b. penyimpanan; cagar budaya. Contoh kasus di Museum Nasional,
c. pendokumentasian; dan/atau Jakarta Pusat. Menurut Kordinator Masyarakat
d. membangun pelindung. Advokasi Warisan Budaya Johanes Marbun, kasus
Benda cagar budaya dan situs cagar budaya pertama terjadi pada tahun 1960 yakni koleksi
merupakan kekayaan budaya bangsa yang penting Emas dan Permata dirampok, kedua dan ketiga
bagi pemahaman dan pengembangan sejarah Ilmu terjadi pada tahun 1979 koleksi Uang Logam dan
pengetahuan dan kebudayaan sehingga perlu koleksi Keramik yang raib, keempat pada tahun
dilindungi dan dilestarikan demi pemupukan 1996 pencurian koleksi Lukisan karya Basoeki
kesadaran jati diri bangsa dan kepentingan Abdullah, Raden Saleh dan Affandi, dan kelima
nasional. Perdagangan benda-benda cagar budaya pada tahun 2013 hilangnya empat artefak cagar
merupakan salah satu bagian dari kejahatan budaya berlapis emas. Diduga benda bersejarah
transnasional, karena memindahkan secara ilegal peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang
dan mengekspor benda cagar budaya dari negara- nilainya ditaksisr mencapai puluhan miliar rupiah
negara asal untuk memenuhi permintaan dari itu sudah berada di luar negeri.21
orang kaya di pasar ekonomi.18 Benda Cagar Selain terjadi di Museum Nasional, pencurian
Budaya bisa bernilai sangat tinggi dan sering kali juga terjadi di Museum lain seperti di Museum
ditemukan di museum atau koleksi pribadi. Saat Radya Pustaka Solo tahun 2007, Museum
ini, masih terdapat benda-benda warisan budaya Sonobudoyo, Yogyakarta tahun 2010 dan lain
yang terkubur diseluruh penjuru dunia, atau masih sebagainya.22 Disinyalir adanya sindikat-sindikat
berada di tempat asal sebagai bagian dari candi yang bergerak baik di dalam maupun luar negeri
atau struktur warisan budaya lainnya. Benda- dalam rangka memperoleh benda Cagar Budaya
benda tersebut mungkin saja dipindahkan secara Indonesia secara tidak sah. Pemilikan secara tidak
ilegal dari candi-candi di satu negara yang sah terhadap benda Cagar Budaya Indonesia tidak
cenderung merupakan negara berkembang dan terbatas lagi pada benda yang bernilai budaya
diperdagangkan secara internasional untuk dijual akan tetapi juga benda yang bernilai religius.23
ke negara lain yang biasanya adalah negara kaya Menurut Intan Mardiana, sejumlah benda sejarah
atau maju di mana terdapat banyak pembeli.19 milik Indonesia tersebar di Belanda, Inggris,
Benda cagar budaya mempunyai harga yang Austria, bahkan sampai ke Rusia. Di Inggris
sangat mahal, selain itu benda cagar budaya juga misalnya, ada sekitar 6.000 koleksi, sedangkan di
merupakan identitas bangsa yang harus dihormati, Australia terdapat sekitar 3.000 benda Etnografi
dijaga, dilestarikan agar kebudayaan kita tidak Indonesia.24
hilang dan bisa menjadi warisan untuk anak cucu Upaya pengembalian benda Cagar Budaya
kita kelak. Hal ini tentu menjadi tanggungjawab yang berada di luar negeri memang memakan
pemerintah, masyarakat, para generasi muda dan waktu yang cukup lama. Diperlukan berbagai
juga perlu dukungan dari berbagai pihak, karena macam pola pendekatan yang rumit, dan juga
ketahanan budaya merupakan salah satu identitas harus memahami seluk-beluk berdiplomasi serta
suatu negara. Kebanggaan bangsa Indonesia akan peraturan perundangundangan berbagai negara
budaya yang beranekaragam sekaligus dan konvensi internasional terkait Cagar Budaya.
mengundang tantangan bagi seluruh rakyat untuk
mempertahankan budaya lokal agar tidak hilang
https://kebudayaan.kemdikbud.
ataupun dicuri bangsa lain. Sudah ada contoh go.id/bpcbgorontalo/fungsi-pelestarian-cagarbudaya-
kasus budaya kita yang dicuri karena sebagai-salah-satu-pilar-ketahananbudaya-bangsa/,
ketidakpedulian berbagai pihak, hal ini merupakan diakes tanggal 30 Juni 2023.
21 Tim Viva, “Lagi Benda Purbakala Dicuri, Pengamanan
pelajaran berharga karena kebudayaan bangsa
Museum Buruk?”, https://www.
Indonesia adalah harta yang mempunyai nilai
viva.co.id/indepth/fokus/443959-lagi-bendapurbakala-
tinggi di mata masyarakat dunia.20 dicuri-pengamanan-museum-buruk, diakes tanggal 30 Juni
2023.
22 Ibid.
18 Blythe A. Bowman, “Transnational Crimes Against 23 Mohammad Taufik Makarao, 2006, Aspek-Aspek Hukum
Culture”, Journal of Contemporary Criminal Justice, Vol. Lingkungan, Indeks, Jakarta, hlm. 41
24 Nazar Nurdin (ed), “Ribuan Benda Sejarah Indonesia di
24, No. 3, Agust, 2008, hlm 225.
19 K. Polk, 2000, The Antiquities Trade Viewed as a Criminal Luar Negeri ”, https://
Market, Lawyer, Hongkong, hlm. 82-92. nationalgeographic.grid.id/read/13284296/ ribuan-benda-
20 Saiful Mujahid, “Fungsi Pelestarian Cagar Budaya Sebagai sejarah-indonesia-di-luar-negeri, diakses tanggal 30 Juni
Salah Satu Pilar Ketahanan Budaya Bangsa”, 2023.
United Nations of Educational, Scientific, and tetapi akibatnya atau korbannya berada di
Cultural Organization (UNESCO) sebagai Indonesia, maka dapat menggunakan asas nasional
lembaga internasional yang menangani urusan pasif, yaitu asas pemberlakuan hukum pidana
kebudayaan memang sudah menghasilkan Indonesia untuk melindungi kepentingan nasional
beberapa konvensi yang dapat digunakan sebagai Indonesia.29
landasan hukum berbagai negara untuk Bertolak dari asas yang diuraikan di atas,
menerbitkan peraturan perundang-undangan terhadap kejahatan transnasional penyelundupan
Cagar Budaya negaranya. benda Cagar Budaya baik warga negara Indonesia
Beberapa konvensi seperti: Convention on the maupun warga negara asing dapat ditegakan
Means of Prohibiting and Preventing the Illicit melalui hukum nasional, dalam hal ini
Import, Export and Transfer of Ownership menggunakan ketentuan pidana sebagaimana
Cultural Property (1970), Convention on diatur dalam UU 11/2010 tentang Cagar Budaya.
Concerning the Protection of the World Cultural Pasal 20 Undang-undang Cagar Budaya
and Natural Heritage (1972), dan Convention on mengatur mengenai Pengembalian benda Cagar
the Protection of Underwater Cultural Heritage Budaya asal Indonesia yang ada di luar wilayah
(2001). Konvensi-konvensi di atas dijadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia dilakukan
sebagai acuan diterbitkannya Undang-undang oleh Pemerintah sesuai dengan perjanjian
Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (UU internasional yang sudah diratifikasi, perjanjian
11/2010 tentang Cagar Budaya) di Indonesia.25 bilateral, atau diserahkan langsung oleh
Cagar Budaya diharapkan dapat berkontribusi pemiliknya, kecuali diperjanjikan lain sepanjang
pada pembangunan nasional, yang melampaui tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
batas-batas pengelompokan etnis, ras, budaya dan perundang-undangan. Upaya pengembalian benda
agama dalam naungan Negara Kesatuan Republik Cagar Budaya Indonesia yang berada di luar
Indonesia (NKRI). Semua itu sesuai dengan negeri sudah dilakukan sejak tahun 1978.
amanat UU 11/2010 tentang Cagar Budaya, Pemerintah melakukan diplomasi untuk
bahwa Cagar Budaya memiliki peran yang sangat mengembalikan benda-benda Cagar Budaya
penting dalam menumbuhkan kesadaran identitas Indonesia yang ada di Belanda. Hasil diplomasi
nasional dan meningkatkan martabat bangsa di yang dilakukan tahun 1978 itu, Pemerintah
tengah peradaban dunia.26 Belanda akhirnya mengembalikan, antara lain,
Berkaitan dengan penegakan hukum terhadap Naskah Nagarakretagama, Arca Prajnaparamitha
pelaku kejahatan transnasional penyelundupan setinggi 1,26 meter, Pelana kuda Pangeran
benda Cagar Budaya, pelaku-pelaku tersebut Diponegoro, dan koleksi emas dari kerajaan di
dapat dijerat menggunakan ketentuan pidana Lombok. Naskah Nagarakretagama disimpan di
sebagaimana diatur dalam UU 11/2010 tentang Perpustakaan Nasional30 sedangkan Pelana kuda,
Cagar Budaya. Baik terhadap pelaku warga arca, emas dan sebuah tongkat milik Pangeran
negara Indonesia maupun warga negara asing, hal Diponegoro dikembalikan ke Indonesia tahun
ini berdasarkan asas teritorial seperti yang diatur 2015 saat ini disimpan di Museum Nasional.31
dalam Pasal 2 Kitab Undang-Undang Hukum Upaya diplomasi terbaru menghasilkan
Pidana (KUHP). kembalinya sebuah Keris bernama Kiai Nogo
Pasal tersebut mengandung arti bahwa Siluman milik pangeran Diponegoro dari Belanda.
perundang-undangan hukum pidana berlaku bagi Untuk memastikan keaslian dari Keris tersebut
semua perbuatan pidana yang terjadi di dalam sejarawan dari Universitas Gadjah Mada Sri
wilayah negara, baik dilakukan oleh warga negara Margana terlibat dalam proses verifikasi keris
sendiri maupun warga negara asing.27 Ketentuan Pangeran Diponegoro ini di Belanda.32 Raja
di atas berdasarkan postulat interest reipublicae ne Belanda Willem Alexander menyerahkan sebilah
maleficia remaneant impunita (kepentingan suatu
negara agar kejahatan yang terjadi di negaranya 29 Frans Maramis, 2013, Hukum Pidana Umum dan Tertulis
tidak dibiarkan saja).28 Kemudian apabila Di Indonesia, Rajwali Pers, Jakarta, hlm. 286.
30 Nazar Nurdin (ed), Loc. Cit.
perbuatan tersebut dilakukan di luar Indonesia 31 Aditya Jaya Iswara “150 Tahun, Jalan Panjang Keris
Eddy O.S. Hiariej, Prinsip-Prinsip Hukum Internet, Jurnal, Kamus dan Sumber Lainnya
Pidana, Cahaya Atma Pustaka, Yogyakarta. Aditya Jaya Iswara “150 Tahun, Jalan Panjang
Endrik Safudin, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Setara Keris Pangeran Diponegoro untuk Pulang”,
Press, Malang, 2017. https://www.kompas.com/global/
Frans Maramis, Hukum Pidana Umum dan read/2020/03/08/085148570/150-tahun-
Tertulis Di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, jalanpanjang-keris-pangeran-diponegoro-
2013. untukpulang?page=all#page2, diakses
K. Polk, The Antiquities Trade Viewed as a tanggal 30 Juni 2023.
Criminal Market, Lawyer, Hongkong, 2000. Arjuna, Keberagaman Budaya Indonesia dalam
Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Semangat Nasionalisme, 2022,
Cipta, Jakarta, 2008. https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/read/34
Mohammad Taufik Makarao, Aspek-Aspek 32/keberagaman-budaya-indonesia-dalam-
Hukum Lingkungan, Indeks, Jakarta, 2006. semangat-
Moch. Isnaeni, Pengantar Hukum Jaminan nasionalisme.html#:~:text=Keragaman%20b
Kebendaan, PT. Revka Petra Media, udaya%20tersebut%20beraneka%20macam,t
Surabaya, 2016. radisional%2C%20bahkan%20beragam%20
Muchsin, Perlindungan Dan Kepastian Hukum makanan%20khas. Diakses tanggal 20
Bagi Investor Di Indonesia, Magister Ilmu Januari 2023, pukul 14.32 WITA.
Hukum Program Pasca Sarjana Universitas Biro Hukum, Terbitkan PP Nomor 1 Tahun 2022,
Sebelas Maret, Surakarta, 2003. Pemerintah Ajak Masyarakat Terlibat dalam
Philipus M. Hadjon, Pengantar Hukum Pengelolaan Cagar Budaya, 2022,
Administrasi Indonesia, Gajah Mada https://birohukum.kemdikbud.go.id/terbitkan
University Press, Yogyakarta, 2011. -pp-nomor-1-tahun-2022-pemerintah-ajak-
Riduan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu masyarakat-terlibat-dalam-pengelolaan-
Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, cagar-
2013. budaya/#:~:text=PP%20No.%201%2F2022%
Salmon Martana, Preservasi Benda Bersejarah Di 20ini,sumber%20daya%20budaya%20bagi%
Kota-kota Di Indonesia Dalam Perspektif 20kepentingan Diakses tanggal 20 Januari
Partisipasi Masyarakat, Pusat Penelitian 2023, pukul 07.28 WITA
Kepariwisataan-ITB. Blythe A. Bowman, “Transnational Crimes
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Against Culture”, Journal of Contemporary
Bakti, Bandung, 2000. Criminal Justice, Vol. 24, No. 3, Agust,
………., Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya, Bandung, 2008.
2014. BPMPK, Dampak Letak Geografis Bagi
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Masyarakat Indonesia, https://m-
Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat), edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-
Rajawali Pers, Jakarta, 2001. files/kontenkm/km2016/KM201625/materi2(
………., Penelitian Hukum Normatif, Suatu Dampak_Letak_Geografis_bagi%20).html
Tinjauan Singkat, Cetakan Kelima Belas, Diakses tanggal 20 Januari 2023, pukul 13.48
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm. WITA.
24. Direktorat Perlindungan Kebudayaan, 33 Cagar
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Suatu Budaya Peringkat Nasional Telah Ditetapkan
Pengantar, Cetakan Kedua, Liberty, Pada 2015, 2016,
Yogyakarta, 2005. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/33-
Wahyu Sasongko, Ketentuan-Ketentuan Pokok cagar-budaya-peringkat-nasional-telah-
Hukum Perlindungan Konsumen, Universitas ditetapkan-pada-2015/ Diakses tanggal 25
Lampung, Bandar Lampung, 2007. Januari 2023, pukul 12.23 WITA.
https://eprints.umm.ac.id/36243/3/jiptummpp-gdl-
Peraturan/Perundang-undangan erinasherl-47439-3-babii.pdf, diakses 14 Mei
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2023 pukul 14.21 Wita
1 Tahun 2022 Tentang Register Nasional https://id.wikisource.org/wiki/Halaman:UU_Nom
Dan Pelestarian Cagar Budaya. or_11_Tahun_2010.pdf/11, diakses 14 Mei
Undang-Undang 11 Tahun 2010 tentang Cagar 2023 pukul 14.07 Wita
Budaya, https://jdihn.go.id/files/719/NA%20Pengelolaan%
20Cagar%20Budaya.docx, diakses 14 Mei
2023 pukul 14.17 Wita