Anda di halaman 1dari 4

PERBEDAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1990

DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2009


TENTANG KEPARIWISATAAN

DISUSUN OLEH :

Noor Ilham Bagia Istiawan ( 218139 5934 )

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO


YOGYAKARTA

Alamat : Jalan Ahmad Yani, Jl. Ringroad Timur No.52, Pelem Mulong,
Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55198
BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan pariwisata. Hal ini
terbukti dari banyaknya destinasi wisata yang hampir tersebar di seluruh provinsi
di Indonesia. Melihat begitu banyak potensi pariwisata yang terdapat di Indonesia
mendorong beberapa pihak untuk mengembangkan kepariwisataan Indonesia
dengan berbagai cara, misalnya dengan mengadakan pameran seni dan budaya,
pertunjukkan kesenian budaya setempat, dan membuka usaha perjalanan wisata
sebagai kegiatan promosi daerah tujuan wisata atau destinasi wisata tersebut.

Wisata memiliki pengertian kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh


seseorang atau kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan
rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata
yang dikunjungi dalam jangka waktun sementara. Sedangkan untuk daerah tujuan
wisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata adalah kawasan geografis
yang berada dalam suatu daerah administratif yang didalamnya terdapat daya
tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksebilitas, serta masyarakat
yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.
PERBEDAAN

Perbedaan antara UU No 9 tahun 1990 dengan UU No 10 tahun 2009?

1. Pada undang-undang No 10 tahun 2009 dijelaskan dalam dictum


menimbang bahwa tujuan dari pariwasata untuk kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat sebagaimana terkandung dalam Pancasila dan Pembukaan
UUD 1945.
2. Dalam UU 10 Tahun 2009 pada dictum menimbang menjunjung tinggi Hak
Asasi Manusia dalam ber pariwisata.
3. UU No 10 tahun 2009 menganut asas demokrasi dalam berpariwisata.
4. Tujuan dalam pariwisata dal UU tahun 2009 salah satunya yaitu
mengangkat citra bangsa, yang mana tak terdapat dalam UU no 9 tahun 1990.
5. Ruang lingkup usaha dalam UU 10 tahun 2009 sangat luas meliputi kegiatan
hiburan dan spa.
6. Dalam UU no 10 tahun 2010 Pemerintah daerah memegang peranan penting
dalam mengatur dan mengelola pelaksanaan pariwisata.
7. Dalam UU no 10 tahun 2010 terdapat pembagian kewenangan antara
pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.
8. Dalam UU no 10 tahun 2010 terdapat badan promosi pariwisata.
KESIMPULAN

Keberadaan undang-undang (UU) ini telah menjadi landasan utama kegiatan


kepariwisataan Indonesia. Di saat hukum tengah beroperasi, di saat itu pula dapat
ditemukan kedayagunaan dari UU ini. Ketentuan-ketentuan apa yang sesuai dengan
praktik perdagangan internasional pun dapat terlihat. Sebelum diketengahkan
bagaimana UU ini dapat berdaya guna untuk pembangunan, terlebih dahulu diuraikan
tentang harmonisasi, keselarasan dari UU Kepariwisataan ini ketika berhadapan
(vis-a-vis) dengan aturan perdagangan jasa internasional. Itu berarti akan dilihat di
sini ketentuan-ketentuan yang sesuai antara UU Kepariwisataan dan praktik
perdagangan internasional bidang jasa. Pertama, ketentuan yang ada dalam pasal 10.
Kedua, prinsip akses pasar (market access). Pasal ini berada dalam bab VI mengenai
Usaha Pariwisata, yakni dalam pasal 14, 15, 16 dan 17. Ketiga, tentang prinsip
perlakuan sama atau prinsip nondiskriminasi. Ketentuan tentang kesempatan sama
dalam berusaha dibidang kepariwisataan kepada setiap pengusaha pariwisata ada
dalam pasal 22, 23 terutama ayat (1) huruf b. Keempat, ketentuan tentang persaingan
usaha yang tidak sehat di bidang pariwisata juga menjadi bagian penting dalam
perdagangan internasional bidang jasa. Ketentuan dimaksud ada dalam Pasal 50.
Kelima, ketentuan yang sesuai lainnya adalah tentang presence of natural person. Ini
adalah tentang kehadiran perorangan dalam bidang ketenagakerjaan, orang asing
datang sebagai ahli dan turut terlibat dalam kegiatan pariwisata.

Pada dasarnya UU Nomor 9 Tahun 1990 dan UU Nomor 10 Tahun 2009 adalah
landasan hukum kepariwisataan Indonesia dengan tujuan untuk melindungi berbagai
kegiatan pariwisata yang berada di Indonesia, Karena Indonesia sendiri memiliki
berbagai macam bentuk dan jenis pariwisata dan Indonesia merupakan negara hukum.

Anda mungkin juga menyukai