Anda di halaman 1dari 18
5.30 MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANS! © KEGIATAN BELAJAR 2 Jenis Asuransi suransi merupakan istilah generik yang luas, meliputi seluruh lembaga Aare menangani risiko melalui metode pembagian dan pengalihan risike. Asuransi dapat dibedakan dalam beberapa golongan tertentu berdasarkan bahaya (peril) yang dipertanggungkan atau _sifat-sifat programnya. Namun, secara garis besar, asuransi dibedakan secara fundamental antara asuransi sosial dan asuransi privat. Asuransi sosial dan asuransi privat terdapat perbedaan yang sangat prinsip dilihat dari kepesertaan, pesertanya, kemanfaatan, pembiayaan, dan penyelenggara asuransinya. Berikut perbedaan antara asuransi sosial dan asuransi privat adalah: Hal yang No | diperbandingkan Asuransi Privat Asuransi Sosial Wajib, diatur dengan peraturan perundang- undangan Sukarela, diatur dengan 1 Kepesertaan perjanjian dalam polis, Setiap individu yang mampu | Seta? individa yang bekerja 2 |Peserta membayar prem memperoleh penghasilan y (karyawan) suai permintaan dan Perlindungan dasar untuk 3 |Kemanfaatan Sesual pi menjaga harkat dan martabat kemampuan tertanggun, PI eeuns | manusia Turan dan kemanfaatan tidak selalu proporsional, menekankan kecukupan |jaminan dasar (social Besar premi sesuai dengan uang pertanggungan yang dikehendaki (individual equity 4 |Pembiayaan adequacy Perusahaan asuransi, dengan | Badan usaha negara tertentu 5 |Penyelenggara | kebebasan memilih oleh __| yang dibentuk khusus, tertanggung dengan "monopoli" A. ASURANSI SOSIAL (SOCIAL INSURANCE) Asuransi sosial bersifat wajib (compulsory), dan program-programnya ditentukan dengan undang-undang sehingga tidak dikenal adanya perjanjian © apel4211/MaDUL 5 5.31 berupa polis. Tujuan utama asuransi sosial adalah memberikan perlindungan dasar bagi masyarakat secara merata. Asuransi sosial menggunakan mekanisme asuransi untuk mengalihkan dan membagi risiko, tetapi dengan kualifikasi tertentu yaitu dengan maksud untuk mencapai tujuan sosial. Asuransi sosial dilandasi atas pengertian bahwa di dalam perekonomian terdapat individu-individu yang, menghadapi risiko-risiko fundamental yang tidak mampu mereka tangani_ sendiri; sedangkan terjadinya kerugian akibat risiko itu akan menurunkan atau menghilangkan sumber penghidupannya, Oleh Karena itu, pemerintah dan masyarakat harus memberikan perlindungannya. Pada dasarnya, jaminan perlindungan bagi mereka yang tidak mampu untuk mendapatkannya sendiri adalah melalui dua pendekatan utama yaitu bantuan sosial dan asuransi sosial. Bantuan sosial memberikan santunan (kemanfaatan) yang bersumber dari anggaran belanja negara kepada mereka yang terbukti membutuhkannya tetapi tidak mampu memenuhinya, Asuransi sosial memberikan kemanfaatan yang dibiayai dari iuran mereka sendiri kepada mereka yang mengalami kerugian sebagai haknya. Perbedaan antara kedua program ini sebagai berikut: No | _,. Halyang Iaenrmantccetal Menrenst sorte dipertandingkan 1 | Kemanfaatan | Pelayanan medis, santunan | Pelayanan medis, (benefits) moneter, bantuan barang | santunan moneter (benefits in kind) (cash benefits) 2 | Syaratmendapat | Tidak mampumemenuhi | Kepesertaan dalam manfaat senditi (means/needs test) | program (as a matter (eligibility ofright) 3 | Penerima manfaat | Setiap individu sebagai | Setiap peserta program penduduk (universal), | (membership), yaita seperti: korban bencana | karyawan dan alam, lanjut usia, yatim | keluarganya piatu, korbannarkotika, penganggur 7 ‘Anggaran belanja negara | Turan dari _karyawan (APBN) dan pengusaha 3 | Penyelenggara | Kementerian Sosia TLembaga atau badan usaha khusus Oleh karena sifat-sifat kekhususannya, maka asuransi sosial sering dikenal dengan sebutan lain seperti jaminan sosial (social security). Hal itu 5.32 MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANS! © disebabkan karena bentuk-bentuk program asuransi sosial sering nyaris memenuhi kriteria asuransi, seperti pensiun atau tabungan hari tua (provident fund) yang tidak atau sedikit mengandung risiko karena hari tua cepat atau lambat pasti akan terjadi. Demikian juga pemeliharaan kesehatan tidak selalu memberikan kemanfaatan sebagai ganti rugi (idemnify) dari biaya perawatan, tetapi berupa pelayanan medis yang sulit ditentukan nilai moneternya. Prinsip-prinsip dalam asuransi sosial, meliputi: 1) Bersifat wajib dengan kepesertaan yang berkelanjutan secara otomatis (selama penduduk dan angkatan kerja terus bertambah) maka syarat equity sangat diperlunak, dan diartikan sebagai pemerataan perlindungan bagi mereka dengan penghasilan rendah. Dengan demikian, asuransi sosial dapat menekankan kecukupan manfaat bagi mereka yang lebih membutuhkan (social adequacy). 2) Melakukan prakiraan mengenai kewajiban-kewajibannya di masa depan. Namun, sifatnya wajib dan kepesertaannya berkelanjutan berdasarkan undang-undang maka cadangannya tidak perlu disediakan secara penuh. Dalam hal ini, kesehatan aktuaria tetap terjamin karena kesinambungan iuran akan selalu dapat menutup kewajiban-kewajibannya di masa datang. Bagaimanapun, asuransi pada hakikatnya menyangkut pengalihan dan pengumpulan serta pembagian risiko, dan asuransi sosial juga mengandung hakikat tersebut. B. ASURANSI PRIVAT (PRIVATE INSURANCE) Asuransi privat terdiri dari program-program asuransi_ sukarela (voluntary) yang tersedia bagi individu sebagai alat perlindungan dirinya terhadap kemungkinan kerugian yang diakibatkan karena suatu risiko. Sifat khusus asuransi privat adalah sukarela, dan pengalihan risiko umumnya dilakukan melalui perjanjian berupa polis. Prinsip-prinsip asuransi privat meliputi: 1. Terdapat hubungan langsung dan proporsional antara biaya (premi) dan kemanfaatan (uang pertanggungan). Hubungan ini harus ada karena sifat kepesertaannya sukarela, sehingga masing-masing tertanggung pada hakikatnya secara_—proporsional~—harus_~— dapat. ~— membiayai pertanggungannya sendiri. Selain itu, untuk mencegah persaingan sengit melalui diskon premi yang membahayakan baik penanggung maupun ®@ ADBI4211/MODUL 5 5.33 tertanggung arena ketidakeukupan dana, peraturan _ perundang- undangan mensyaratkan individual equity ini. 2. Memperhatikan Kesehatan aktuaria (actuarially sound) dengan senantiasa mengukur probabilitas kerugian dengan derajat ketepatan yang tinggi dan memelihara cadangan yang cukup untuk memenuhi kewajiban di masa depan. Hal itu juga disebabkan Karena sifat kesukarelaan asuransi privat yang tidak menjamin perkembangan peserta di masa depan, sehingga masing-masing tertanggung _perlu mempersiapkan cadangan sendiri_ untuk kemungkinan__terjadinya kontingensi. Asuransi privat terdiri atas program-program asuransi yang tersedia bagi individu-individu sebagai perlindungan terhadap kerugian finansial. Pada pokoknya, asuransi privat dibagi dalam dua golongan utama yaitu asuransi personal dan asuransi umum. 1, Asuransi Personal (Personal Insurance) Asuransi personal berkaitan langsung dengan individu. Risiko yang bisa diasuransikan adalah risiko yang timbul dari kejadian yang bisa mengganggu pendapatan dari seseorang. Asuransi personal fokus pada kemampuan untuk memperoleh properti (kekayaan) di masa mendatang dari seseorang. Dalam bidang personal coverage, risiko yang dipertanggungkan adalah kemungkinan terganggunya pendapatan yang diterima oleh seorang individu yang disebabkan oleh beberapa peril. Pada umumnya, asuransi ini diselenggarakan oleh perusahaan asuransi jiwa dan sebagian oleh asuransi kerugian. ‘Ada 4 (empat) macam peril yang ditutup dalam personal coverage ini, yaitu: a. Kematian; b. kecelakaan dan sakit; ¢. pengangguran; dan d. karena umur tua, Perusahaan-perusahaan asuransi swasta cenderung untuk mengkhususkan diri dalam dua peril yang pertama, sedangkan perusahaan asuransi milik negara pada dua peril yang terakhir dengan program asuransi sosial. Sekalipun demikian, asuransi pemerintah juga menawarkan sejumlah 5.34 MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI @ program atas masing-masing peril di atas, sementara perusahaan asuransi swasta tidak memberikan program atas pengangguran dan hanya sejumlah kecil (terbatas) program atas hari tua melalui unsur penabungan (saving feature) dalam polis asuransi jiwa. Di bawah ini adalah asuransi yang mengcover asuransi personal, antara lain: a. Asuransi Jiwa (Life Insurance) Sifat dasar asuransi jiwa adalah proteksi terhadap kerugian finansial akibat hilangnya sumber penghasilan/nafkah yang disebabkan oleh kematian sang pencari nafkah, maupun dirinya mencapai usia lanjut. Kematian sang pencari nafkah diartikan sebagai kematian yang terjadi pada pencari nafkah pada saat masih bekerja dan mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi diri dan keluarganya. Oleh karena itu, kematiannya akan mengakibatkan kerugian finansial bagi keluarga yang ditinggalkan. Di lain pihak, kehidupan usia lanjut diartikan sebagai kehidupan dengan umur di atas masa kerja sehingga yang bersangkutan telah diberhentikan dari pekerjaan dan penghasilannya. Kehidupan usia lanjut dianggap mengakibatkan kerugian finansial karena yang bersangkutan tidak lagi memiliki kemampuan atau sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh: asuransi jiwa adalah asuransi kematian untuk menanggulangi kematian prematur, dan anuitas (dengan pembayaran berkala atau pensiun) serta endomen (pembayaran sekaligus) untuk menanggulangi kehidupan terlalu panjang. Perbedaan yang esensial antara asuransi jiwa dan asuransi lainnya yang dirancang terutama untuk melindungi terhadap suatu peril tertentu adalah bahwa asuransi jiwa mempunyai fungsi tambahan yaitu fungsi akumulasi (tabungan), kecuali asuransi jiwa berjangka. Sebagian premi yang telah dibayarkan untuk asuransi jiwa oleh tertanggung merupakan suatu akumulasi pembayaran yang pada akhirnya dapat merupakan dana investasi yang akan diserahkan oleh pihak penanggung kepada pihak tertanggung atau abli waris Jadi, peranan ganda dari asuransi jiwa adalah perlindungan/proteksi dan investasi atau tabungan, Kontrak asuransi jiwa tidak tepat bila dikatakan sebagai suatu kontrak indemnity, sebab penanggung akan membayarkan penuh, tanpa memperhatikan berapa kerugian nyata yang terjadi. Jadi, dalam bisnis asuransi jiwa pada umumnya tidak memerlukan jasa "penilai kerugian" (loss © apel4211/MaDUL 5 5.35 adjuster). Kecuali perusahaan asuransi jiwa menenggarai adanya suatu indikasi kecurangan atau itikad tidak baik dari tertanggung atau wakilnya atas terjadinya sebuah klaim. Walaupun dari kegunaan asuransi jiwa adalah untuk perlindungan tethadap nilai kehidupan, asuransi jiwa mempunyai kegunaan tambahan. Asuransi jiwa dipakai untuk mengikat dan mengakumulasikan aset (kekayaan) sebagai suatu cara untuk memindahkan kepemilikan dan dalam hubungannya dengan pendirian suatu trust. Semua bentuk asuransi, kecuali asuransi jiwa, terjadinya sebuah risiko yang dapat menimbulkan kerugian keuangan bila terjadi. Dalam asuransi jiwa, sebuah risiko itu adalah kematian yang bersifat universal dan pasti (keniscayaan), karena setiap orang pasti suatu ketika akan mati (kecuali untuk asuransi jiwa berjangka yang berperiode singkat). Unsur yang tidak pasti di sini adalah waktu yaitu kapan kematian itu terjadi, di mana dan bagaimana terjadinya. Berdasarkan teori statistik, bagi segolongan besar penanggung dapat memperkirakan jumlah “harapan kematian" dalam golongan_ tersebut. Penanggung memang tidak dapat memperkirakan siapa yang akan mati. Tetapi penanggung dapat memperkirakan berapa banyak (prosentase) orang dalam grup umum itu yang akan mati dalam suatu waktu tertentu. Kunci dari kesanggupan penanggung dalam mengurangi ketidakpastian adalah penggunaan the law of large numbers, dan statistik induktif. Karena tidak ada jaminan bahwa tingkat kematian akan dapat mengikuti harapan dalam tahun tertentu maka penanggung akan menarik premi lebih dari yang mereka butuhkan untuk membayar klaim yang diperkirakan itu. Lagi pula penanggung harus menambah suatu beban biaya (loading) pada biaya mortalitas untuk mendapatkan dana yang cukup untuk membayar biaya-biaya operasi perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan asuransi akan membebani (mengenakan) nasabah dengan biaya premi lebih dengan memperhitungkan biaya beban mortalitas, operasional, suku bunga, dan marjin keuntungan bagi pemegang saham (investor). Dana yang terkumpul akan diinvestasikan. Jadi, premi asuransi diperkirakan berdasarkan atas faktor berikut ini: Mortalitas: 1) Suku bunga; 2) Pendapatan dari investasi. 5.36 MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANS! © Penanggung mengharapkan kejadian mortalitas akan lebih keeil dari mortalitas yang terdapat dalam daftar. Suatu usaha dilakukan untuk mempertahankan biaya sampai jumlah yang diduga dalam perhitungan tarif dan tingkat bunga tidak mengalami gejolak. Asuransi jiwa terdiri atas beberapa produk. Masing-masing jenis produk memiliki manfaat yang berbeda-beda guna melayani berbagai_macam kebutuhan dan kemampuan nasabah. Produk tersebut antara lain: (a) Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life) Ciri khas Asuransi Berjangka terletak pada proteksi_ maksimum dengan preminya yang relatif rendah. Sebab itu jenis produk ini menarik bagi calon tertanggung yang mempunyai kebutuhan asuransi yang besar namun daya belinya terbatas. Asuransi ini cocok untuk: (1) Calon pemegang polis yang ingin memproteksi masa depan anaknya; (2) Calon pemegang polis yang baru meniti karir. (b) Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life) Ciri khas Asuransi Jiwa Seumur Hidup adalah jenis dasar Asuransi Jiwa permanen yang memberi proteksi asuransi seumur hidup bagi seseorang. Asuransi ini cocok untuk: (1) Calon pemegang polis yang ingin memiliki proteksi jiwa sekaligus menghasilkan dana tabungan yang dapat dipakai untuk kebutuhan darurat; (2) Calon pemegang polis yang membutuhkan proteksi penghasilan permanen (biaya tagihan rumah sakit); (3) Calon pemegang polis yang ingin mendapat sejumlah pertumbuhan modal investasinya. (c) Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment) Ciri khas Asuransi Jiwa Dwiguna adalah proteksi yang memberikan jumlah uang pertanggungan saat tertanggung meninggal dalam periode tertentu dan sekaligus =memberikan seluruh uang pertanggungan jika ia masih hidup pada masa akhir pertanggungan. Karena memberikan dua manfaat inilah, asuransi ini disebut dwiguna. Produk ini berguna bagi calon pemegang polis yang ingin tertanggung terlindung dari dampak keuangan karena kematian dini. Asuransi ini cocok untuk: © apel4211/MaDUL 5 5.37 (1) Calon pemegang polis yang memerlukan dana bagi pendidikan anak; Calon pemegang polis yang ingin memiliki sejumlah dana untuk kebutuhan di masa depan; (3) Calon pemegang polis yang ingin memiliki dana pensiun. (d) Asuransi Jiwa Unit Link, terdiri atas: (1) Asuransi Jiwa Unit Link Single (Premi Tunggal) Ciri khas Asuransi Jiwa Unit Link Single adalah premi yang dibayarkan secara sekaligus atau lump sum. Biasanya premi tunggal diinginkan oleh calon pemegang polis yang ingin berinvestasi jangka panjang. Asuransi ini cocok untuk: (i) Calon pemegang polis yang suka berinvestasi jangka panjang; (ii) Calon pemegang polis yang memiliki kelebihan uang (idle money) dan bermaksud meningkatkan kekayaannya. Asuransi Jiwa Unit Link Regular (Premi Berkala) Ciri khas Asuransi Jiwa Unit Link Regular adalah juga merupakan investasi jangka panjang, di mana di dalam polis diatur cara pembayarannya, yaitu dilakukan secara berkala atau reguler. Unit dibeli begitu premi diterima. Asuransi ini cocok untuk: (i) Calon pemegang polis yang lebih memilih untuk bermain di proteksi; (ii) Calon pemegang polis yang suka bermain di investasi tetapi tetap ingin diproteksi; (iii) Calon pemegang polis yang masih bekerja dan ingin menyiapkan tabungan. Q @ b. Asuransi Kesehatan (Health Insurance) Asuransi keschatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patient treatment) dan rawat jalan (out- patient treatment). 5.38 MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI @ 1) In-Patient Treatment Jaminan pokok yang diberikan untuk mengganti biaya pengobatan akibat musibah penyakit yang memerlukan perawatan/menginap di rumah sakit, sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada kondisi polis, baik diambil secara perorangan ataupun grup besar, dan dapat diambil secara tunggal tanpa mengambil jaminan tambahan. Prosedur Klaim bisa cashless (kartu) di provider ataupun reimbursement (bayar lebih dahulu). 2) Out-Patient Treatment Jaminan yang diberikan untuk mengganti biaya pengobatan akibat musibah penyakit yang tidak memerlukan perawatan di rumah sakiVmenginap/opname (berobat jalan saja). Prosedur klaim bisa provider (kartu) ataupun reimbursement (bayar lebih dahulu). Ada beberapa out-patient treatment yang bisa dijamin, antara lain: (a) Jaminan Gigi (Teeth) Jaminan yang diberikan untuk membayar biaya pengobatan akibat kerusakan gigi karena kecelakaan atau penyakit. (b) Jaminan Kaca Mata (Glasses) Jaminan yang diberikan untuk membeli kaca mata (rangka dan lensa) Karena perubahan kondisi mata, akibat kecelakaan, penyakit atau menurunnya kemampuan mata akibat usia. Jaminan Persalinan (Maternity) Jaminan yang diberikan untuk melakukan __persalinan (melahirkan) baik secara normal/alami maupun dengan cara cesarloperasi akibat bayi sungsang (bukan karena diinginkan atau direncanakan). Biasanya jaminan ini berlaku hingga persalinan anak ke-2 C Beberapa perusahaan asuransi kerugian dan asuransi jiwa telah memasarkan pula program-program asuransi kesehatan dengan berbagai macam varian yang berbeda, Pada umumnya perusahaan asuransi yang menyelenggarakan program asuransi_ kesehatan bekerja sama dengan provider rumah sakit baik secara langsung maupun melalui institusi perantara sebagai asisten manajemen jaringan rumah sakit. ®@ ADBI4211/MODUL 5 5.39 Asuransi Kesehatan memberikan jaminan kepada tertanggung untuk mengganti setiap biaya pengobatan, bila tertanggung menderita suatu penyakit/sakit berdasarkan program yang disepakati untuk penggantian: (a) Biaya Perawatan di Rumah Sakit; (b) Biaya Pembedahan; (©) Obat-obatan. Pada suatu perusahaanvinstitusi asuransi kesehatan dapat bermanfaat sebagai berikut. (a) Untuk stabilisasi anggaran dan kesehatan baik individu ataupun perusahaan; (b) Untuk mengontrol penggunaan dana kesehatan intern/extern baik perorangan ataupun perusahaan; (©) Untuk mengurangi pekerjaan administrasi; (d) Sebagai sumber data kesehatan karyawan yang terorganisir dan tersentralisasi. Berikut ini adalah risiko yang tidak dijamin dalam asuransi kesehatan: (a) AIDS dan ARC (AIDS Related Complex); (b) Perawatan atau pengobatan yang tidak perlu dibayar atau dengan sendirinya yang dapat dibayar oleh asuransi atau santunan lain yang menjamin tertanggung; (c) Biaya telekomunikasi dan angkutan/transportasi; (d) Gangguan yang timbul sebagai akibat dari tindakan KB secara pembedahan, mekanis (spiral) atau kimiawi (pil) atau perawatan sehubungan dengan kemandulan; (ec) Kelainan bawaan yang diketahui sebelum tertanggung mulai dimasukkan dalam polis; (f) Pembedahan dan pengobatan perawatan untuk mempercantik diri (kosmetik); Pemeriksaan refraksi mata untuk kepentingan kacamata, alat bantu pendengaran, kacamata, dan resep untuk keperluan tersebut, kecuali yang diperlukan sebagai akibat dari suatu kecelakaan yang terjadi selama tertanggung dijamin dalam polis ini; (g 5.40 MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI @ (h) Pengobatan dan perawatan gigi, kecuali yang diperlukan sebagai akibat dari suatu kecelakaan terhadap gigi sehat yang terjadi di dalam masa tertanggung dijamin; (i) Penyakit pada anak yang baru lahir yang diidapnya sebelum atau selama proses kelahiran atau yang timbul dalam 14 hari pertama setelah dilahirkan; () Cidera atau penyakit yang timbul akibat dari penggunaan minuman keras, narkotika, atau obat-obatan sejenis; (k) Cidera atau penyakit yang timbul akibat dari tugas pekerjaan dengan risiko lebih tinggi dari pekerja kasar; ()) Radiasi ion, atau pencemaran oleh radio aktif dari bahan bakar atau sampah nuklir dari proses pembelahan atom atau dari senjata nuklir. 2. Asuransi Umum (General Insurance) Asuransi umum adalah bentuk-bentuk asuransi yang dimaksudkan untuk memberikan perlindungan terhadap kerugian akibat kerusakan atau kehilangan properti, dan kerugian akibat kewajiban hukum. Asuransi umum dibedakan antara (1) asuransi properti, termasuk asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan laut, asuransi harta benda, dan (2) asuransi liabilitas, yang meliputi asuransi terhadap tuntutan atau kewajiban hukum seperti penggunaan kendaraan bermotor, pemilikan rumah, pengusahaan pabrik, dan konstruksi bangunan. a. Asuransi Kebakaran (Fire Insurance) Meningkatnya kesadaran masyarakat akan perlindungan aset-aset pribadi maupun perusahaan saat ini memberikan efek positif terhadap meningkatnya permintaan polis asuransi_ kebakaran. Pengertian kebakaran adalah sesuatu yang terbakar, sifatnya tiba-tiba atau merupakan suatu kecelakaan atau tidak dapat diduga terlebih dahulu. Di Indonesia, asuransi kebakaran ini mengacu kepada Polis Standard Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKI). Barang-barang yang dapat dipertanggungkan dalam asuransi kebakaran adalah bangunan rumah tinggal, kantor-kantor, gedung-gedung, rumah sakit, hotel, pertokoan, ruang pameran, pabrik, gudang dan bangunan lainnya, berikut peralatan atau perabot yang berada di dalamnya, mesin, instalasi, stok © apel4211/MaDUL 5 5.41 barang (barang jadi, setengah jadi dan bahan baku produksi), dan lain- lain. Asuransi_kebakaran dimaksudkan untuk memberi ganti_rugi (indemnity) kerugian karena kerusakan atau kehancuran bangunan dan properti lainnya akibat kebakaran, halilintar, angin topan, peledakan, serta sejumlah bahaya lainnya. Pertanggungan dapat dilakukan baik untuk kerugian Jangsung (kerugian nyata yang ditunjukkan oleh Kerusakan harta benda) maupun kerugian tidak langsung (kerugian penghasilan dan/atau biaya yang disebabkan oleh kehilangan penggunaan milik yang dipertanggungkan). Jadi, asuransi ini tidak hanya menyangkut risiko kebakaran, tetapi juga risiko-risiko lain sehingga bisa meliputi perlindungan semua risiko (all risk coverage) Risiko yang termasuk dalam pertanggungan ini adalah risiko terjadinya kerusakan dan/atau kerugian harta benda dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh: 1) Kebakaran, yang terjadi karena api sendiri, tidak berhati-hati, kesalahan atau kejahatan pelayan sendiri, tetangga, musuh, perampok, dan lain-lain apa pun juga sebutannya, atau karena sebab- sebab kebakaran lain yang tidak diketahui. Termasuk akibat kebakaran yang terjadi Karena kebakaran benda lain yang berdekatan seperti kerusakan atau kekurangan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan karena air atau alat-alat lain yang dipergunakan untuk menahan atau memadamkan kebakaran. Demikian juga kerugian yang discbabkan oleh dimusnahkannya seluruh atau sebagian barang-barang yang dipertanggungkan atas perintah pihak berwajib, untuk menghindarkan menyalanya kebakaran itu; 2) Petir; 3) Peledakan yaitu segala macam ledakan terkecuali yang disebabkan oleh tenaga nuklir. Ledakan adalah pelepasan tenaga secara tiba-tiba yang disebabkan oleh mengembangnya gas dan uap. Meledaknya suatu bejana (Ketel, uap, pipa, dan sebagainya) dapat dianggap ledakan jika dinding-dinding bejana itu robek terbuka sedemikian rupa, schingga terjadi keseimbangan tekanan secara tiba-tiba di dalam maupun di Ivar bejana. Jika ledakan itu terjadi di dalam bejana sebagai akibat reaksi kimia maka setiap kerugian pada bejana tersebut dapat diberikan ganti rugi sekalipun dinding-dinding bejana 5.42 4) 5) MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI @ tersebut tidak robek terbuka, Kerugian yang disebabkan oleh rendahnya tekanan tidak dijamin oleh polis. Kerugian pada mesin pembakar atau pada bagian tombol sakelar listrik akibat timbulnya tekanan gas, tidak dijamin. Apabila terhadap risiko peledakan ditutup juga pertanggungan dengan polis jenis lain yang khusus untuk itu maka penanggung hanya menanggung kerugian akibat peledakan sepanjang hal tersebut tidak ditanggung oleh polis jenis lain; Kejatuhan pesawat terbang, yaitu benturan fisik antara pesawat terbang dan/atau benda yang jatuh dari pesawat terbang dengan harta dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan atau dengan bangunan yang berisikan harta benda yang dipertanggungkan; Akibat asap yang di timbulkan selama kebakaran menimbulkan kerugian terhadap —barang=yang_—diasuransikan, atau dipertanggungkan dalam asuransi kebakaran. Dalam asuransi kebakaran (Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia/ PSAKI) ada beberapa pengecualian yaitu berikut ini. \) 2) Risiko yang tidak dijamin: kerusakan/kerugian yang disebabkan oleh hal-hal berikut ini: (a) Kebakaran atau peledakan yang disebabkan dari suatu cacat, kebusukan sendiri atau yang langsung ditimbulkan dari sifat dan macam barang itu sendiri (b) Perang, penyerbuan, aksi musuh asing, permusuhan, atau kegiatan yang menyerupai suasana perang, perang saudara, pemberontakan, pergolakan sipil (huru-hara), dan semacamnya. (c) Kerusuhan, pemogokan, akibat perbuatan jahat, tertabrak kendaraan, asap, gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, genangan air, angin topan, badai, kerusakan Karena air, biaya- biaya pembersihan, gangguan usaha akibat kebakaran, kecuali ada penutupan khusus untuk itu. (d) Reaksi nuklir, radiasi nuklir atau pencemaran radioaktif tanpa memandang apakah itu terjadi di dalam atau di luar bangunan. Harta benda atau barang yang tidak dijamin: (a) Emas, batu permata, barang seni, surat-surat berharga, naskah- naskah, gambar-gambar, pola-pola. (b) Segala macam dokumen, catatan-catatan sistem komputer. © apel4211/MaDUL 5 5.43 b Pertanggungan kebakaran ini dapat diperluas dengan jaminan kerugian atau kerusakan objek yang dipertanggungkan sebagai akibat antara lain dari: (a) gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami; (b) kerusuhan, pemogokan, dan akibat perbuatan jahat; (c) angin topan, badai, banjir, dan kerusakan akibat air; (d) teroris dan sabotase; (e) tertabrak kendaraan; (f) ongkos pembersihan puing-puing; (g) terbakar sendiri (self combustion); (h) arus pendek (electrial short circuit); (i) tanah longsor. Besar kecilnya tarif premi untuk pertanggungan ini ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut. (a) konstruksi bangunan; (b) penggunaan bangunan tersebut (okupasi); (c) jumlah lantai; (a) situasi sekitar bangunan; (e) fasilitas alat pemadam kebakaran yang tersedia; (f) konstruksi dan okupasi dari bangunan yang berdampingan; (g) jenis bahan baku utama dan pendukung yang digunakan untuk menunjang proses produksi; (h) jenis mesin dan peralatan yang dipergunakan dalam proses produksi. Asuransi Pengangkutan Laut Asuransi pengangkutan laut (marine linsurance) memberikan perlindungan terhadap kerugian finansial karena kerusakan atau kehancuran properti akibat pengangkutan. Asuransi ini semula hanya menyangkut risiko pengangkutan laut tetapi kemudian berkembang ke pengangkutan darat, sungai, dan antar-pulau. Asuransi pengangkutan ini kemudian dibedakan antara asuransi pengangkutan samudra (ocean marine) dan asuransi pengangkutan barang (inland marine). Asuransi pengangkutan samudra menyangkut semua jenis kapal samudra dan muatan barang (cargo). Pertanggungannya dapat diperluas menyangkut asuransi atas tuntutan terhadap pemilik kapal, dan asuransi 5.44 MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI @ atas kargo dari gudang ke gudang, jadi termasuk risiko bongkar muat barang. Asuransipengangkutan barang merupakan perkembangan lebih lanjut dari asuransi pengangkutan laut, dan dapat meliputi: (a) ekspor dan impor, yang menyangkut pengangkutan laut; (b) pengangkutan domestik, yang menyangkut pengangkutan kereta api, kendaraan bermotor (truk), atau kapal di sungai dan antarpulau; peralatan transportasi seperti jembatan, terowongan, pipa, dan transmi (c Asuransi Kendaraan Bermotor (Automobile Insurance) Seiring dengan tingginya pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia yang dikarenakan meningkatnya daya beli masyarakat untuk mendapatkan kendaraan baru, dan adanya kemudahan melalui fasilitas perbankan dan leasing mengakibatkan permintaan akan asuransi kendaraan bermotor semakin meningkat setiap tahunnya. Di sisi lain tingkat kecelakaan dan pencurian atas kendaraan setiap tahunnya meningkat, yang berdampak pada peningkatan pembelian polis asuransi kendaraan bermotor. Data menunjukkan bahwa angka kecelakaan setiap tahunnya terus bertambah hal ini banyak diakibatkan oleh sarana jalan yang tidak memadai (jalan rusak, sempit dan lain-lain), kondisi kendaraan yang sudah tidak laik jalan serta kelalaian pengemudi untuk menaati peraturan lalu lintas. Di sisi lain kasus pencurian juga banyak terjadi pada kendaraan-kendaraan yang memiliki peralatan nonstandard yang mahal dan beragam seperti televisi, radio tape, kaca spion. Kejadian-kejadian ini akan memberikan kerugian finansial yang tidak sedikit bagi pemilik kendaraan bermotor. Asuransi Kendaraan Bermotor adalah suatu pertanggungan yang memberikan perlindungan kepada pemilik kendaraan bermotor, atau yang berkepentingan terhadap kerugian yang timbul secara fisik pada kendaraan bermotor, serta kerugian akibat tuntutan hukum yang harus dibayar oleh pemilik atau pemegang kendaraan bermotor terhadap pihak ke tiga (yang mengalami kerugian akibat kesalahan pemilik kendaraan). Asuransi kendaraan bermotor memberikan perlindungan terhadap berbagai jenis kerugian akibat pemakaian kendaraan bermotor yaitu © apel4211/MaDUL 5 5.45 1) Kewajiban atau tuntutan hukum dari pihak ketiga (third party liability) yang tertabrak mobil tertanggung, baik berupa biaya perawatan atau santunan cacat atau kematian bagi jiwa maupun kerusakan harta benda. 2) Kerugian akibat pencurian atau kerusakan kendaraan bermotor tertanggung karena berbagai sebab, antar lain sebagai berikut ini. a) Tabrakan, benturan, terbalik, atau tergelincir di jalan atau sedang di parkir. b) Niat jahat dari orang-orang, kecuali keluarga atau orang-orang yang bekerja pada tertanggung. c) Pencurian atau pencurian dengan kekerasan. 4) Kerugian/kerusakan seperti disebut di atas, yang terjadi selama kendaraan tersebut diangkut dengan alat pengangkut lain yang telah mendapat izin terlebih dahulu. e) Kebakaran dari bangunan atau kendaraan yang berdekatan. f) Kendaraan tersebut terbakar karena api yang berasal dari kendaraan itu sendiri. g) Letusan mesin atau peledakan ketel uap. Adapun kepentingan yang dapat dipertanggungkan kepada perusahaan asuransi meliputi: 1) Segala macam jenis kendaraan bermotor yang memperoleh izin dikemudikan di jalan raya (mobil dan motor). 2) Peralatan tambahan yang terdapat dalam kendaraan bermotor tersebut (misalnya tape, radio, AC, TV, lampu kabut, dan sebagainya). 3) Tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak IIL. ‘Ada beberapa hal yang dikecualikan dalam pertanggungan, antara lain berikut ini. 1) Kerugian keuangan, kehilangan upah, berkurangnya nilai sebagai akibat tidak dapat dipergunakannya kendaraan tersebut karena kecelakaan. 2) Pencurian alat-alat/perkakas tambahan non standard, kecuali atas alat-alat tersebut dimintakan penutupannya dan ditegaskan dalam polis. 3) Kerusakan/kerugian yang diakibatkan 5.46 MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI @ a) karena kendaraan tersebut digunakan untuk perlombaan karena kelebihan muatan; b) karena kendaraan tersebut dikemudikan oleh orang yang tidak memiliki SIM, mabuk, atau melewati jalan yang terlarang, ©) akibat gejala geologi, meteorologi, perang, huru-hara, serta pemberontakan dalam negeri. 4) Akibat barang-barang yang diangkut atau dibongkar ke/dari kendaraan bermotor tersebut. 5) Reaksi atom, kesalahan konstruksi, aus atau sifat kekurangan/eacat dari kendaraan bermotor itu sendiri. 6) Kerusakan/kerugian khusus untuk alat-alat berat diatur tersendiri, Jenis kendaraan bermotor yang bisa diasuransikan antara lain: 1) Jenis kendaraan bermotor pengangkut penumpang seperti sedan, jeep, station wagon digunakan pribadi, dinas, atau disewakan kepada orang lain. 2) Jenis kendaraan bermotor pengangkut penumpang seperti bus, kendaraan pariwisata baik digunakan sendiri atau disewakan dengan jumlah penumpang kurang dari 10 atau lebih. 3) Jenis kendaraan bermotor pengangkut barang dengan Klasifikasi daya angkut tertentu, 4) Jenis kendaraan bermotor roda dua. Asuransi Liabilitas Asuransi liabilitas (liability insurance) menyangkut perlindungan terhadap berbagai kewajiban atau tuntutan akibat pemilikan atau penggunaan milik atau properti seperti pabrik, konstruksi bangunan, distribusi produk. Pemilikan atau penggunaan properti tersebut dapat dianggap merugikan pihak ketiga seperti pabrik yang mengeluarkan limbah yang mengotori lingkungan. Asuransi Kredit (Credit Insurance) Asuransi kredit merupakan bentuk pertanggungan yang khusus untuk melindungi tertanggung terhadap_~—ikerugian —akibat ketidakmampuan tertanggung untuk menagih piutangnya dari debitur atau pembeli atau pelanggan. Pertanggungan ini biasanya dibatasi dengan menggunakan deductible (ditanggung oleh tertanggung sendiri) © apel4211/MaDUL 5 5.47 sebesar cadangan piutang ragu-ragu (reserve for bad debts), dan syarat bahwa tertanggung ikut menanggung sebagian dari setiap kerugian dengan penanggung. Pada umumnya asuransi kredit tidak menjamii 1) asuransi hire purchase business atau yang lebih tepat adalah bisnis perbankan; 2) pembelian kredit kepada individual members of the general public. Contoh penjualan koran, susu, dan lain-lain ketika pembayarannya pada akhir bulan, Hal ini umumnya dikecualikan karena sulit mengakses risikonya dan relatif kecil dan tidak praktis untuk menilai credit worthness setiap langganan. Asuransi kredit tidak pernah memberikan proteksi 100% Joss, selalu ada co-insurer dari tertanggung sehingga selalu ada ke hati- hatian pemberian kredit, juga minimizing losses of effecting recoveries. Untuk menghindari customer yang mempunyai record bad debt losses, dan juga menghindari premi yang besar, dandeductible excess dapat diberikan, Ini juga menghindari biaya-biaya administrasi_ untuk tertanggung dan penanggung. WS catinan @ Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Coba Anda jelaskan perbedaan asuransi sosial dan asuransi privat. 2) Tidak semua peril dapat di cover oleh asuransi. Jelaskan peril-peril yang dapat di cover dalam personal coverge. Petunjuk Jawaban Latihan Agar anda dapat mengerjakan latihan pertama ini dengan baik, yang pertama Anda harus memahami pengertian masing-masing asuransi_ baik asuransi sosial maupun asuransi privat

Anda mungkin juga menyukai