Anda di halaman 1dari 2

RABIES

SOP No. Dokumen : 440/ /PKM-PB/2022


No. Revisi :-
TanggalTerbit : 2022
Halaman :1/2
Puskesmas dr.Nilawati
Pangkalan Balai Nip.198203142011012006
1. Pengertian Penyakit infeksi akut sistim saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies, dan
ditularkan melalui gigitan hewan menular rabies terutama anjing,kucing,kera,
dan kelalawar. Penyakit rabies atau penyakit anjing gila merupakan penyakit
yang bersifat fatal atau selalu diakhiri dengan kematian bila tidak ditanggani dan
diobati dengan baik

2. Tujuan Unntuk mencegah terjadinya infeksi rabies

3. Kebijakan SK kepala puskesmas Pangkaln balai No.441/ /PKM-PB/SK/I/2020


tentang kebijakan layanan klinis di UPTD puskesmas pangkalan
balai

4. Referensi KMK RI No HK.0202/MENKES/514/2015 TENTANG PANDUA


PRAKTIK KLINIK BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATANTINGKAT PERTAMA

5. Alat dan 1.Cairan desinfektan


Bahan 2.Serum anti rabies ( SAR )
3.Vaksin anti rabies ( VAR )
4. kapas

6.Langkah- 1.Cuci luka dengan menggunakan air sabun dancairan desinfektan


langkah
2.Bila binatang penggigit ditemukan

a.Laporkan ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan karantina

b.Binatang tetap hidup

- Daerah endemik dilakukan Imunisasi aktif

- Daerah non endemik tak perlu tindakan

c.Binatang mati : kirim preparat otaknya untuk diperiksa

- Daerah endemik lakukan imunisasi pasif sambil menunggu


hasil pemeriksaan

-Bila hasil preparat Rabies positif dilanjutkan dengan imunisasi


aktif

- Bila preparat negative tidak perlu imunisasi lanjutan


3.Bila binatang tak ditemukan

- Daerah endemis berikan imunisasi pasif

- Daerah non endemis berikan imunisasi aktif

4.Bila binatang terbunuh : kirimkan otaknya untuk diperiksa

- Daerah endemis berikan imunisasi pasif

- Daerah non endemis berikan imunisasi aktif Unit terkait

7.Hal yang perlu


di perhatikan Pelayanan harus dilakukan dengan baik dan profesional

8.Unit terkait Poli umum dan UGD

Anda mungkin juga menyukai