Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSAAN RABIES

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tgl Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Eva Elvita Syofyan


SIMPANG NIP: 197109192001122002
SUNGAI DUREN
Pengertian Penyakit infeksi akut sistim saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies, dan
ditularkan melalui gigitan hewan menular rabies terutama anjing,kucing,kera, dan
kelalawar. Penyakit rabies atau penyakit anjing gila merupakan penyakit yang
bersifat fatal atau selalu diakhiri dengan kematian bila tidak ditanggani dan diobati
dengan baik .

Tujuan Untuk mencegah jangan terjadinya infeksi rabies

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : C / VII / SK / IV / I6 / 007


Tentang Layanan Klinis
Referensi Permenkes RI no 5 tahun 2014

Bahan dan Alat- 1. Cairan desinfektan


alat 2. Serum anti rabies ( SAR )
3. Vaksin anti rabies ( VAR )
4. Kapas
Prosedur / 1. Cuci luka dengan menggunakan air sabun dan cairan desinfektan
Langkah-Langkah 2. Bila binatang penggigit ditemukan
a. Laporkan ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan karantina
b. Binatang tetap hidup
 Daerah endemik dilakukan Imunisasi aktif
 Daerah non endemik tak perlu tindakan
c. Binatang mati : kirim preparat otaknya untuk diperiksa
 Daerah endemik lakukan imunisasi pasif sambil menunggu hasil
pemeriksaan
 Bila hasil preparat Rabies positif dilanjutkan dengan
imunisasi aktif
 Bila preparat negatif tidak perlu imunisasi lanjutan
 Daerah non endemik lakukan imunisasi aktif
 Bila hasil preparat positif diberikan imunisasi pasif
 Bila negatif tak perlu imunisasi tambahan
3. Bila binatang tak ditemukan
 Daerah endemis berikan imunisasi pasif
 Daerah non endemis berikan imunisasi aktif
4. Bila binatang terbunuh : kirimkan otaknya untuk diperiksa
 Daerah endemis berikan imunisasi pasif
 Daerah non endemis berikan imunisasi aktif

Unit terkait - Poli Dewasa


- Ugd
Rekam historis
perubahan
Tgl mulai
No Yang dirubah Isi perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai