No. Dokumen :
No. Revisi : 01
SOP TanggalTerbit : Februari 2022
Halaman : 1/4
UPTD Hurmia, SKM
NIP. 19850918 200904 2 012
PuskesmasCalang
1. Pengertian o Tata cara pemberian vaksin anti rabies adalah cara pemberian
vaksin anti rabies yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
Rabies atau Penyakit Anjing Gila.
o Penyakit anjing gila adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf
pusat yang disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan melalui
gigitan hewan penular rabies terutama anjing, kucing dan kera.
o Bila ada indikasi pemberian vaksin anti rabies, maka terhadap luka resiko
rendah diberi VAR saja. Yang termasuk luka yang tidak berbahaya adalah
jilatan pada kulit luka, garukan atau lecet, luka kecil disekitar tangan, badan
dan kaki.
o Terhadap luka resiko tinggi, selain VAR juga diberi SAR. Yang termasuk
luka berbahaya adalah jilatan/luka pada mukosa, luka diatas daerah bahu
(muka,kepala,leher), luka pada jari tangan/kaki, genitalia, luka yang
lebar/dalam dan luka yang banyak (multiple).
Prosedur
1) Penanganan luka gigitan hewan penular rabies :
o Cuci luka gigitan hewan tersangka rabies dengan air (sebaiknya air
yang mengalir), dengan sabun atau detergent selama 10 – 15 menit.
4) Dosis dan cara pemberian VAR untuk pengebalan sebelum digigit (Pre
Exposure Immunization).
Vaksin SMBV ( Suckling Mice Brain Vaccine ), terdiri dari dus yang berisi 7
vial @ 1 dosis dan 7 ampul pelarut @ 2 ml, dus berisi 5 ampul @ 1 dosis
intrakutan dan 5 ampula pelarut @ 0,4 ml. Cara pemberian ; disuntikkan
secara intrakutan (ic) di bagian fleksor lengan bawah. Dosis dasar 0,1 ml
untuk anak dan 0,25 nl untuk dewasa, pemberian hari 0, hari 21 dan hari 42.
Untuk ulangan dosis 0,1 ml untuk anak dan 0,25 untuk dewasa setiap 1 tahun.
7. Diagram Alir
Penanganan luka gigitan hewan penular
rabies