Anda di halaman 1dari 4

RABIES

No. Dokumen :
No. Revisi : 01
SOP TanggalTerbit : Februari 2022
Halaman : 1/4
UPTD Hurmia, SKM
NIP. 19850918 200904 2 012
PuskesmasCalang
1. Pengertian o Tata cara pemberian vaksin anti rabies adalah cara pemberian
vaksin anti rabies yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
Rabies atau Penyakit Anjing Gila.

o Penyakit anjing gila adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf
pusat yang disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan melalui
gigitan hewan penular rabies terutama anjing, kucing dan kera.

2. Tujuan Meningkatkan pencapaian terhadap kemungkinan pencegahan,


penularan dan terjadinya Rabies di UPTD Puskesmas Calang
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Calang Nomor: 440/ /PKMCLG/2022
Tentang Program UKM di UPTD Puskesmas Calang
4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun
2019, tentang Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015,
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
5. Prosedur Alat:
1. APD
2. Vaksin
3. Spuit
4. Family Folder

6. Langkah - Uraian Umum


Langkah
Dalam pelaksanaan kegiatan pemberian vaksin anti rabies ini , dilakukan
beberapa langkah, diantaranya :
o Anamnesa : Adanya kontak,jilatan atau gigitan. Kejadian didaerah
tertular/terancam/bebas, didahului tindakan provokatif/tidak. Hewan yang
menggigit menunjukkan gejala rabies, hewan yang menggigit hilang, lari
dan tidak dapat ditangkap atau dibunuh. Hewan yang menggigit mati, tapi
masih diragukan menderita rabies. Penderita luka gigitan pernah di VAR
dan kapan ?. Hewan yang menggigit pernah di VAR dan kapan ?.

o Pemeriksaan Fisik : Identifikasi luka gigitan (status lokalis)

o Bila ada indikasi pemberian vaksin anti rabies, maka terhadap luka resiko
rendah diberi VAR saja. Yang termasuk luka yang tidak berbahaya adalah
jilatan pada kulit luka, garukan atau lecet, luka kecil disekitar tangan, badan
dan kaki.

o Terhadap luka resiko tinggi, selain VAR juga diberi SAR. Yang termasuk
luka berbahaya adalah jilatan/luka pada mukosa, luka diatas daerah bahu
(muka,kepala,leher), luka pada jari tangan/kaki, genitalia, luka yang
lebar/dalam dan luka yang banyak (multiple).

Prosedur
1) Penanganan luka gigitan hewan penular rabies :

o Cuci luka gigitan hewan tersangka rabies dengan air (sebaiknya air
yang mengalir), dengan sabun atau detergent selama 10 – 15 menit.

o Beri antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain).

o Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali jahitan situasi.

2) Dosis dan cara pemberian vaksin anti rabies :

o Vaksin PVRV ( Purufied Vero Rabies Vaccine) terdiri dari vaksin


kering dalam vial dan pelarut sebanyak 0,5 ml dalam syringe.

 Dosis dan cara pemberiannya sesudah digigit adalah ; Cara


pemberiannya adalah disuntikkan secara intra muskular (im)
didaerah deltoideus / lengan atas kanan dan kiri. Dosis untuk
anak dan dewasa sama yaitu 0,5 ml dengan 4 kali pemberian
yaitu hari ke 0 (dua kali pemberian sekaligus), hari ke 7 satu
kali pemberian dan hari ke 21 satu kali pemberian.

 Dosis dan cara pemberian VAR bersamaan dengan SAR


sesudah digigit ; cara pemberiannya sama diatas. Dosis untuk
anak dan dewasa sama yaitu Dasar 0,5 ml dengan 4 kali
pemberian yaitu hari ke 0 (dua kali pemberian sekaligus), hari
ke 7 satu kali pemberian dan hari ke 21 satu kali pemberian.
Ulangan 0,5 ml sama pada anak dan dewasa pada hari ke 90.

o Suckling Mice Brain Vaccine (SMBV) mempunyai kemasan yang


terdiri dari dos berisi 7 vial @ 1 dosis dan 7 ampul pelarut @ 2 ml dan
Dos berisi 5 ampul @ 1 dosis intra kutan dan 5 ampul pelarut @ 0,4 ml.

 Dosis dan cara pemberian susudah digigit adalah ; cara


pemberian untuk vaksinasi dasar disuntikkan secara subcutan
(sc) disekitar pusar. Sedangkan untuk vaksinasi ulang
disuntikkan secara intracutan (ic) dibagian fleksor lengan
bawah. Dosis untuk vaksinasi dasar pada anak adalah 1 ml,
dewasa 2 ml diberikan 7 kali pemberian setiap hari, untuk
ulangan dosis pada anak 0,1 ml dan dewasa 0,25 ml diberikan
pada hari ke 11, 15, 30 dan hari ke 90.

 Dosis dan cara pemberian bersamaan dengan SAR sesudah digigit ;


cara pemberian sama dengan diatas. Dosis dasar untuk anak 1 ml,
dewasa 2 ml, diberikan 7 kali pemberian setiap hari, untuk ulangan
dosis pada anak 0,1 ml dan dewasa 0,25 ml diberikan pada hari ke 11,
15, 25, 35 dan hari ke 90.

3) Dosis dan cara pemberian Serum Anti Rabies ( SAR ).

o Serum heterolog ( Kuda ), mempunyai kemasan bentuk vial 20 ml


( 1ml=100 IU). Cara pemberian ; disuntikkan secara infiltrasi disekitar
luka sebanyak mungkin, sisanya disuntikkan intra muscular. Dosis 40
Iu/KgBB diberikan bersamaan dengan pemberian VAR hari ke 0,
dengan melakukan skin test terlebih dahulu.

o Serum homolog, mempunyai kemasan bentuk vial 2 ml ( 1 ml= 150


IU). Cara pemberian ; disuntikkan secara infiltrasi disekitar luka
sebanyak mungkin, sisanya disuntikkan intra muscular. Dosis 20
Iu/kgBB diberikan bersamaan dengan pemberian VAR hari ke 0,
dengan sebelumnya dilakukan skin test.

4) Dosis dan cara pemberian VAR untuk pengebalan sebelum digigit (Pre
Exposure Immunization).

o Vaksin PVRV ( Purufied Vero Rabies Vaccine) terdiri dari vaksin


kering dalam vial dan pelarut sebanyak 0,5 ml dalam syringe. Cara
pemberian Pertama ; disuntikkan secara intra muskular (im) didaerah
deltoideus. Dosisnya ; dasar digunakan dua dosis masing-masing 0,5 ml
pemberian pada hari 0, kemudian hari ke 28 dengan dosis 0,5 ml.
Diberikan ulangan pada 1 tahun seteleh pemberian I dengan dosis 0,5
ml dan ulangan selanjutnya 0,5 ml tiap tiga tahun. Cara pemberian
Kedua ; disuntikkan secara intra kutan (dibagian fleksor lengan bawah)
dengan dosis dasar, 0,1 ml pemberian hari ke 0, kemudian hari 7 dan
hari ke 28 dengan dosis 0,1 ml. Ulangan diberikan tiap 6 bulan – satu
tahun dengan dosis 0,1 ml.

Vaksin SMBV ( Suckling Mice Brain Vaccine ), terdiri dari dus yang berisi 7
vial @ 1 dosis dan 7 ampul pelarut @ 2 ml, dus berisi 5 ampul @ 1 dosis
intrakutan dan 5 ampula pelarut @ 0,4 ml. Cara pemberian ; disuntikkan
secara intrakutan (ic) di bagian fleksor lengan bawah. Dosis dasar 0,1 ml
untuk anak dan 0,25 nl untuk dewasa, pemberian hari 0, hari 21 dan hari 42.
Untuk ulangan dosis 0,1 ml untuk anak dan 0,25 untuk dewasa setiap 1 tahun.
7. Diagram Alir
Penanganan luka gigitan hewan penular
rabies

Dosis dan cara pemberian vaksin anti rabies

Dosis dan cara pemberian Serum Anti Rabies ( SAR ).

Dosis dan cara pemberian VAR untuk pengebalan sebelum


digigit (Pre Exposure Immunization).

1. Jaga privasi pasien selama melakukan anamnesa.


8. Hal-hal yang
2. Catat setiap informasi yang diberikan oleh pasien ke dalam rekam medis.
diperhatikan
9. Unit terkait 1. UGD
2. Poli Umum
3. Polindes
10. Dokumen 1. Rekam medis
terkait
11.Rekaman
Historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai