Anda di halaman 1dari 5

TATA CARA PEMBERIAN VAKSIN

ANTI RABIES DAN


SERUM ANTI RABIES

SOP/…../PKM-
No Dokumen : SBJ/I/2019
SOP No Revisi : 0
Tanggal Terbit : 02 Januari 2019
Halaman : 1-5
dr. Nina Nur Ainy Syarief
UPTD PUSKESMAS
Pembina
SUMBERJAYA
NIP. 1971111020021122003

 Tata cara pemberian vaksin anti rabies adalah cara


pemberian vaksin anti rabies yang dapat dilakukan
untuk mencegah terjadinya Rabies atau Penyakit Anjing
Gila
1. Pengertian
 Penyakit anjing gila adalah penyakit infeksi akut pada
susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies,
dan ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies
terutama anjing, kucing dan kera
Meningkatkan pencapaian terhadap kemungkinan
2. Tujuan pencegahan, penularan dan terjadinya Rabie di UPTD
Puskesmas DTP Sumberjaya
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sumberjaya
3. Kebijakan
No………………
1. UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun 2014 tentang
4. Referensi Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 46 tahun 2015 tentang
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Uraian Umum
Dalam melaksanakan kegiatan pemberian vaksin anti rabies
ini dilakukan beberapa langkah, diantaranya:
 Anamnesa: adanya kontak, jilaytan atau gigitan.
Kejadian didaerah tertular/terancam/bebas,
5. Prosedur didahului tindakan provokatif/tidak. Hewan yang
menggigit menunjukangejala rabies, hewan yang
menggigit hilang, lari dan tidak dapat ditangkap atau
dibunuh. Hewan yang menggigit mati, tapi masih
diragukan menderita rabies. Penderita luka gigitan
pernah di VAR dan kapan?
 Pemeriksaan fisik: identifikasi luka gigitan (status
lokalis)
 Bila ada indikasi pemberian vaksin anti rabies, maka
terhadap luka resiko rendah diberi VAR saja. Yang
termasuk luka yang tidak berbahaya adalah jilatan
pada kulit luka, garukan atau lecet, luka kecil
disekitar tangan, badan dan kaki.
 Terhadap luka resiko tinggi, selain VAR juga diberi
SAR. Yang termasuk luka berbahaya adalah
jaitan/luka pada mukosa, luka diatas daerah bahu
(muka, kepala, leher) luka pada jari tangan/kaki,
genetalia, luka yang lebar/dalam dan luka yang
banyak (multiple)

Prosedur
1. Penangan luka gigitan hewan penular rabies:
a. Cuci luka gigitan hewan tersangka rabies dengan air
(sebaiknya air yang mengalir) dengan sabun atau
detergent selama 10-15 menit
b. Beri antiseptic (alcohol 70%, betadine, obat merah
dan lain-lain)
c. Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali
jahitan situasi
2. Dosis dan cara pemberian vaksin anti rabies:
a. Vaksin PVRV (Purufied Vero Rabies Vaccine) terdiri
dari vaksin kering dalam vial dan pelarut sebanyak
0,5ml dalam syringe
 Dosis dan cara pemberiannya sesudah digigit
adalah: disuntikan secara intra muscular (im)
didaerah deltoideus/lengan atas kanan dan
kiri. Dosis untuk anak dan dewasa sama yaitu
0.5 ml dengan 4 kali pemberian yaitu hari ke 0
(dua kali pemberian sekaligus) hari ke 7 satu
kali pemberian dan hari ke 21 satu kali
pemberian.
 Dosis dan cara pemberian VAR bersamaan
dengan SAR sesudah digigit: cara
pemberiannya sama diatas. Dosis untuk anak
dan dewasa sama yaitu Dasar 0.5ml dengan 4
kali pemberian yaitu hari ke 0 (dua kali
pemberian sekaligus) hari ke 7 satu kali
pemberian dan hari ke 21 satu kali pemberian.
Ulangan 0.5ml sama pada anak dan dewasa
pada hari ke 90.
b. Suckling Mice Brain Vaccine (SMBV) mempunyai
kemasan yang terdiri dari dos berisi 7 vial @ 1 dosis
dan 7 ampul pelarut @ 2 ml dan Dos berisi 5 ampul
@ 1 dosis intra kutan dan 5 ampul pelarut @ 0.4ml
 Dosis dan cara pemberian sesudah digigt
adalah: cara pemberian untuk vaksinasi dasar
disuntikan secara subcutan (sc) disekitar
pusar. Sedangkan untuk vaksinasi ulang
disuntikan secara intracutan (ic) dibagian
fleksor lengan bawah. Dosis untuk vaksinasi
dasar pada anak adalah 1 ml, dewasa 2ml
diberikan 7 kali pemberian setiap nhari, untuk
ulangan dosis pada anak 0.1ml dan dewasa
0.25ml diberikan pada hari ke 11, 15, 30 dan
hari ke 90
 Dosis dan cara pemberian bersamaan dengan
SAR sesudah digigit: cara pemberian sama
dengan diatas. Dosis dasar pada anak adalah 1
ml, dewasa 2ml diberikan 7 kali pemberian
setiap nhari, untuk ulangan dosis pada anak
0.1ml dan dewasa 0.25ml diberikan pada hari
ke 11, 15, 30 dan hari ke 90
3. Dosis dan cara pemberian serum anti rabies (SAR)
 Serum heterolog (kuda), mempunyai kemasan
bentuk vial 20ml (1ml = 100 UI). Cara pemberian:
disuntikan secara infiltrasi disekitar luka
sebanyak mungkin, sisanya disuntikan itra
muscular. Dosis 40 Iu/kgBB diberikan bersamaan
dengan pemberian VAR hari ke 0, dengan
melakukan skin test terlebih dahulu.
 Serum homolog, mempunyai kemasan bentuk vial
2 ml (1ml = 150 UI). Cara pemberian: disuntikan
secara infiltrasi disekitar luka sebnayak mungkin,
sisanya disuntikan intra muscular. Dosis 20
Iu/kgBB diberikan bersamaan dengan pemberian
VAR hari ke 0, dengan sebelumnya dilakukan
skin test.
4. Dosis dan cara pemberian VAR untuk pengebalan
sebelum digigit (Pre Exposure Immununization)
 Vaksin PVRV (Purufied Vero Rabies Vaccine)
terdiri dari vaksin kering dalam vial dan pelarut
sebnayak 0,5ml dalam syringe. Cara pemberian
pertama: disuntikan secara intra muscular (im)
didaerah deltoideus. Dosisnya : dasar digunakan
dua dosis masing-masing 0.5ml pemberian pada
hari ke 0, kemudian hari ke 28 dengan dosis
0.5ml. diberikan ulangan pada 1 tahun setelah
pemberian 1 dengan dosis 0.5ml dan ulangan
selanjutnya 0.5ml tiap tiga tahun. Cara
pemberian kedua: disuntikan secara inta cutan
(dibagian fleksor lengan bawah) dengan dosis
dasar 0.1 ml pemberian hari ke 0, kemudian hari
7 dan hari ke 28 dengan dosis 0.1ml. ulangan
diberikan tiap 6 bulan – 1 tahun dengan dosis 0.1
ml.
Vaksin SMBV (Sucking Mice Brain Vaccine) terdiri dari dus
yang berisi 7 vial @ 1 dosis dan 7 ampul pelarut @ 2 ml, dus
berisi 5 ampul @ 1 dosis intrakutan dan 5 ampul pelarut @
0.4ml. cara pemberian: disuntikan secara intracutan (ic)
dibagian fleksor lengan bawah. Dosis dasar 0.1 ml untuk
anak dan 0.25ml untuk dewasa, pemberian hari 0, hari 21,
dan hari 42. Untuk ulangan dosis 0.1 ml untuk anak dan
0.25 untuk dewasa setiap 1 tahun.

Hal yang harus diperhatikan:


1. Jaga privasi pasien selama melakukan anamnesa
2. Catat setiap informasi yang diberikan oleh pasien
kedalam rekam medis
1. UGD

6. Unit Terkait 2. BP Umum


3. Rawat Inap
4. Pustu
7. Diagram Alir

8. Rekaman Historis Perubahan


Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
1

Anda mungkin juga menyukai