Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELACAKAN KASUS RABIES


PROGRAM P2 RABIES

A. Pendahuluan
Rabies merupakan bentuk enchephalitis hebat dengan gejala klinis unik yang
selalu menghasilkan kematian. Beberapa kasus menunjukkan gejala paralisis,
khususnya pada saat postexposure prophylaxis.
Virus yang menjadi penyebabnya adalah virus neurotropik, yang hanya dapat
berkembang biak di dalam jaringan saraf. Virus ini tahan terhadap kekeringan, akan
tetapi mudah dimatikan dengan menggunakan antiseptic, sinar matahari langsung,
pemanasan, dan radiasi dengan menggunakan sinar ultraviolet. Masa Inkubasi pada
hewan sekitar 3-6 minggu setelah gigitan hewan rabies, sedangkan pada manusia
tergantung dari parah tidaknya luka gigitan, jauh tidaknya luka dengan susunan saraf
pusat, banyaknya saraf pada luka, jumlah virus yang masuk, serta jumlah luka gigitan

B. Latarbelakang
Secara umum, penularan rabies terjadi diakibatkan infeksi karena gigitan
binatang. Namun rabies juga dapat menular melalui beberapa cara antara lain melalui
cakaran hewan, , virus yang masuk melalui rongga pernapasan, dan transplantasi
kornea. Virus rabies menyerang jaringan saraf, dan menyebar hingga sistem saraf
pusat, dan dapat menyebabkan encephalomyelitis.2
Tidak ada terapi untuk penderita yang sudah menunjukkan gejala rabies;
penanganan hanya berupa tindakan suportif dalam penanganan gagal jantung dan
gagal nafas. Berbagai penelitian dari tahun 1986 hingga 2000 yang melibatkan lebih
dari 800 kasus gigitan anjing pengidap rabies di negara endemis yang segera
mendapat perawatan luka, pemberian VAR dan SAR, mendapatkan angka survival
100%.
Dengan di laksanakannya kegiatan pelacakan kasus rabies di harapkan tidak
terjadi peningkatan kasus KGHPR dan menambah kesadaran masyarakat agar lebih
waspada terhadap penularan rabies lewat hewan peliharaan dan heran liar.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan upaya untuk mencegah terjadinya penularan penyakit rabies
2. Tujuan Khusus
Melakukan upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang
penyakit rabies

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Penanganan luka gigitan binatang penyebar rabies
2. Pengobatan dan observasi pasien serta hewan oleh keluarga pasen
3. Memberikan anti serum rabies bila pasien memperilhatkan gejala positif terpapar
virus rabies.
4. Memberikan informasi tentang rabies kepada masyarakat

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Pelacakan kasuis susp rabies
2. Pemberian informasi tentang penyakit rabies

F. Sasaran
1. Pasien rabies
2. Pasien KGHPR
3. Masyarakat

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

2018
J F M A M Ju Ju A S O N D
No KEGIATAN
a e r p e n l g e k o e
n b t r i s p t p s
1 Pelacakan kasus rabies √ √
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Hasil dari pelacakan jumlah kasus rabies setiap bulan dilaporkan melalui
Kepala Puskesmas dengan menggunakan format khusus ke Dinas Kesehatan kab
Sukabumi

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


1. Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan.
2. Dokumentasi penunjang dan foto kegiatan
3. Evaluasi 3 bulanan (triwulan ) juga evaluasi tahunan dengan membuat laporan
tahunan

Anda mungkin juga menyukai