Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMERIKSAAN KONTAK SERUMAH PASIEN KUSTA

KABUPATEN CIAMIS

I. LATAR BELAKANG

Penyakit Kusta di Kabupaten Ciamis termasuk dalam High

Burden walaupun prevalensi rate-nya hanya 0,54 per 10.000

penduduk akan tetapi rata-rata penderita baru selama 3 tahun diatas

30 orang dan rata-rata cacat II selama 8 % tahun. Unit pelayanan

kesehatan (UPK) yang menerima pelayanan penyakit kusta di

Kabupaten Ciamis berjumlah 65 UPK (63 Puskesmas dan 2 rumah

sakit), UPK yang mempunyai penderita ada di 47 Puskesmas dan 2

rumah sakit.

Permasalahan Program P2 Kusta penyakit yang paling utama di

Kbupaten Ciamis adalah tingginya proporsi penderita anak dan cacat

II serta rendahnya pencapaian RFT rate. Selama 4 tahun terakhir,

pencapaian RFT Rate masih jauh dibawah target yang ditentukan oleh

Kemenkes RI sebesar > 90%.

Kabupaten Ciamis termasuk sebagai daerah endemis Kusta, hal

ini pula yang menjadi faktor penyulit dalam pelacakan kasus-kasus

mangkir terutama terhadap para pencari kerja yang berasal dari luar

Kabupaten Ciamis yang terdiagnosa kusta karena pola hidup sehatnya

kurang. Sanitasi yang kurang baik serta pendapatan yang rendah,

menyebabkan rentan terhadap paparan berbagai penyakit menular

termasuk kusta.

Penyakit kusta dapat menular dengan cara kontak erat dan lama

sehingga keluarga dan tetangga sekitar yang sangat berpeluang untuk

ketularan karena sehari-hari pasien akan bersosialisasi dengan

keluarga dan tetangganya.


Untuk itu diperlukan pemeriksaan kontak serumah dan tetangga

supaya dapat dideteksi keluarga dan tetangga yang yang terinfeksi

penyakit kusta dapat ditemukan dan diobati secara dini, sehingga

penularan dapat diputus dengan pengobatan Multi Drug Therapy

(MDT).

II. TUJUAN

Meningkatkan kesadaran dan dukungan anggota keluarga dan

tetangga agar pengobatan berjalan baik dan tidak diskriminasi.

Menemukan suspek / pasien kusta sedini mungkin

III. SASARAN

Semua anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pasien dan

tetangga sekitarnya.

IV. PELAKSANAAN

1. Pelaksanaan dilakukan oleh petugas Puskesmas dengan

mendatangi rumah pasien kusta yang baru berobat, dan paling

lambat dalam waktu 3 bulan.

2. Kegiatan yang dilakukan dengan memberikan konseling tentang

penyakit kusta kepada keluarga dan tetangga dan pemeriksaan fisik

setelah dilakukan konseling

3. Disaat melakukan kegiatan ini petugas diwajibkan membawa kartu

pasien, alat-alat pemeriksaan, buku atlas, dan obat MDT.

4. Waktu pelaksanaan tahun 2015.

5. Laporan kegiatan berisi proses pelaksanaan dan hasil dari

pemeriksaan
V. LOKASI

Wilayah kerja puskesmas Handapherang, sesuai dengan domisili

pasien Kusta

VI. SUMBER DANA

Dana berasal dari BOK Bantuan Operasional Kesehatan tahun

2015

Transport peserta Rp. 20.000,- per orang dalam 1 (satu) kegiatan

Masing-masing puskesmas dapat mengusulkan dan

menganggarkan dana BOK Bantuan Operasional Kesehatan tahun

2015 sesuai pagu anggaran.

VII. INDIKATOR KEBERHASILAN

Indikator Keluaran

Terlaksananya pemeriksaan kontak serumah pasien kusta dan

tetangganya

Keluaran

a. Keluarga dan tetangga mendapatkan penyuluhan dan

pemeriksaan kusta

b. Ditemukan suspek kusta / pasien kusta

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini disusun sebagai panduan dalam

pelaksanaan) kegiatan Program P2 Kusta di Puskesmas.

Handapherang, ..

Mengetahui
Kepala Bidang Kepala Seksi
Pengendalian Masalah Kesehatan Pengendalian dan Pemberantasan
Penyakit
dr. YOYO, M.Kes
NIP. 19681208 200212 1001 OSEP HERMANDI, S.Sos., M.Kes.
19710102 199603 1005

KONTAK SERUMAH KUSTA


No Dokumen :

No Revisi :
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :

Halaman:
1/1
UPTD
SUSI WARTINI
KESEHATAN
NIP.19610501
PUSKESMAS
198503 2006
HANDAPHERANG

Unit : Handapherang
Nama Petugas : .............................................

Nama Pengamat Auditor : .............................................

Tanggal Pelaksanaan : .............................................

No. Kegiatan Ya Tidak Keterangan


1. Apakah petugas Kusta sudah

membuat rencana dan jadwal

pemeriksaan kontak

serumah?
2. Apakah petugas Kusta sudah

menginformasikan kepada

kepala puskesmas tentang

rencana, jadwal dan mohon

persetujuan untuk

melakukan kegiatan

pemeriksaan kontak

serumah?
3. Apakah petugas Kusta sudah

membuat Surat Tugas?


4. Apakah Petugas Kusta

melakukan koordinasi dengan

Lintas Program, Petugas

Kesehatan di wilayah dan

Lintas Sektor untuk

melakukan kegiatan kontak

serumah di rumah penderita

kusta?
5. Apakah petugas kusta

mengumpulkan seluruh

anggota keluarga dan

tetangga di sekitar rumah

penderita kusta?
6. Apakah petugas kusta

melakukan penyuluhan

tentang kusta?
7. Apakah petugas kusta sudah

mencuci tangan?
8. Apakah petugas kusta

bersama lintas program dan

petugas kesehatan di wilayah,

melkakukan kegiatan

pemeriksaan kontak serumah

sesuai dengan rencana,

jadawal, sasaran dan lokasi?


9. Apakah petugas kusta bila

menemukan suspek kusta,

prorammer kusta

menyarankan penderita

datang ke puskesmas untuk

diperiksa ulang dalam kurun

waktu 3-6 bulan setelah

pemeriksaan?
10. Apakah petugas kusta bila

menemukan penderita kusta

baru, petugas kusta membuat

kartu, mencatat di buku

penderita dan melakukan

pengobatan serta penyuluhan

yang lebih mendetail?


11. Apaka petugas kusta bila

pemeriksaan kontak serumah

dilakukan oleh lintas program

atau petugas kesehatan di

wilayah, petugas merujuk


suspek/penderita kusta baru

ke puskemas untuk

dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut oleh programmer kusta

dan dokter puskesma?


12. Apakah petugas kusta

melakukan pencatatan dan

dokumentasi dari hasil

pemeriksaan?N
13. Apakah petugas kusta sudah

mencuci tangan?
14. Apakah petugas kusta

melaporkan hasil kegiatan

kepada Kepala Puskesmas?


15. Apakah petugas kusta

bersama Kepala Puskesmas,

Lintas Program dan Petugas

Kesehatan melakuka evaluasi

terhadap kegiatan

pemeriksaan kontak serumah

dalam kurun waktu 1 bulan

setelah pelaksanaan

kegiatan?

Compliance Rate (CR): ......................................................

Anda mungkin juga menyukai