Anda di halaman 1dari 3

FILARIASIS

No. Dokumen : / /SOP/PUSK SKM/…./2018


No. Revisi :0
SOP Tgl Terbit :
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS dr. NELFIANNI
SUKAMENANTI NIP.197710142006042007

1. Pengertian Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) adalah penyakit menular yang


disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis
nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak
mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa
pembesaran kaki,lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun
laki-laki.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah–langkah untuk pengobatan


Fillariasis di Puskesmas Sukamenanti.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sukamenanti Nomor /
/SK/PUSK-SKM/ /2018 tentang Kebijakan Pelayanan di
Puskesmas Sukamenanti
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Prosedur/ 1. Hasil Anamnesis (Subjective)
langkah-langkah
Keluhan
Gejala filariasis bancrofti sangat berbeda dari satu daerah
endemik dengan daerah endemik lainnya. Hal ini
mungkin disebabkan oleh perbedaan intensitas paparan
terhadap vektor infektif didaerah endemik tersebut.

Manifestasi akut, berupa:


a. Demam berulang ulang selama 3-5 hari..
b. Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada
luka) didaerah lipatan paha,ketiak(lymphadentitis)
yang tampak kemerahan, panas dan sakit.
c. Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa
panas dan sakit menjalar dari pangkal kaki atau
pangkal lengan ke arah ujung (retrograde
lymphangitis).
d. Filarial abses akibat seringnya menderita
pembengkakan kelenjar getah bening,dapat pecah
dan mengeluarkan nanah serta darah.
e. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, kantong
zakar
Gejala kronis filariasis berupa pembesaran yang
menetap (elephantiasis) pada tungkai,lengan, buah
dada, buah zakar (elephantiasis skroti)

2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Fisik
Pada manifestasi akut dapat ditemukan adanya
limfangitis dan limfadenitis yang berlangsung 3-15 hari,
dan dapat terjadi beberapa kali dalam setahun.
Limfangitis akan meluas kedaerah distal dari kelenjar
yang terkena tempat cacing ini tinggal. Limfangitis dan
limfadenitis berkembang lebih sering di ekstremitas
bawah dari pada atas. Selain pada tungkai,dapat
mengenai alat kelamin, (tanda khas infeksi W. bancrofti)
dan payudara.

Pemeriksaan Penunjang :
a. Identifikasi mikrofilaria dari sediaan darah. Cacing
filaria dapat ditemukan dengan pengambilan darah
tebal atau tipis pada waktu malam hari antara jam 10
malam sampai jam 2 pagi yang dipulas dengan
pewarnaan Giemsa atau Wright. Mikrofilaria juga
dapat ditemukan pada cairan hidrokel atau cairan
tubuh lain (sangat jarang).
b. Pemeriksaan darah tepi terdapat leukositosis dengan
eosinofilia sampai 10-30%. Dengan pemeriksaan
sediaan darah jari yang diambil pukul mulai 20.00
malam waktu setempat.

3. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Penatalaksanaan
Terapi filariasis bertujuan untuk mencegah atau
memperbaiki perjalanan penyakit, antara lain dengan:
a. Memelihara kebersihan kulit.
b. Fisioterapi kadang diperlukan pada penderita
limfedema kronis.
c. Obatantifilaria adalahDiethyl carbamazine citrate
(DEC) dan Ivermektin.
d. DEC dapat membunuh mikrofilaria dan cacing
dewasa, Ivermektin merupakan antimikrofilaria
yang kuat, tetapi tidak memiliki efek
makrofilarisida.
e. Dosis DEC 6 mg/kgBB, 3 dosis/hari setelah makan,
selama 12 hari.

Konseling dan Edukasi


Memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya
mengenai penyakit filariasis terutama dampak akibat
penyakit dan cara penularannya. Pasien dan keluarga
juga harus memahami pencegahan dan pengendalian
penyakit menular ini melalui:
a. Pemberantasan nyamuk dewasa.
b. Pemberantasan jentik nyamuk.
c. Mencegah gigitan nyamuk.

Rencana Tindak Lanjut


Setelah pengobatan, dilakukan kontrol ulang terhadap
gejala dan mikrofilaria, bila masih terdapat gejala dan
mikrofilaria pada pemeriksaan darahnya, pengobatan
dapatdiulang 6 bulan kemudian.

Kriteria Rujukan
Pasien dirujuk bila dibutuhkan pengobatan operatif atau
bila gejala tidak membaik dengan pengobatan konservatif

6. Bagan alir
melakukan Menegakkan
Melakukan vital sign dan diagnosis
anamnesis beradasarkan hasil
pemeriksaan
pada pasien pemeriksaan
fisik

Menulis menulis hasil Memberikan tata


diagnosis anamnesa, laksana pada pasien
pasien ke pemeriksaan sesuai hasil
buku dan diagnose ke pemeriksaan
register rekam medic

7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait a. Ruang pendaftaran
b. Ruang pelayanan umum
c. Ruang pelayanan farmasi
9. Dokumen terkait Rekam medis

10. Rekaman
No Halaman Yang Isi Tgl. mulai
historis
perubahan dirubah Perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai