3. Apa persamaan dan perbedaan antara produk utama dan produk sampingan?
Jawab: Berikut ini adalah persamaan dan perbedaan antara keduanya:
Persamaan:
1. Keduanya adalah hasil dari proses produksi yang sama. Baik produk utama maupun
produk sampingan dihasilkan sebagai hasil dari suatu proses produksi yang dilakukan
dalam satu rangkaian operasi yang terkait.
2. Baik produk utama maupun produk sampingan dapat memiliki nilai ekonomi dan dapat
dijual di pasar atau digunakan dalam kegiatan bisnis.
Perbedaan:
1. Produk Utama: Produk utama adalah produk yang dihasilkan sebagai tujuan utama dari
suatu proses produksi. Produk utama adalah produk yang direncanakan, diproduksi, dan
dijual sebagai produk utama perusahaan. Produk utama umumnya merupakan fokus utama
perusahaan dan menjadi sumber utama pendapatan. Contohnya, dalam industri pembuatan
mobil, mobil itu sendiri adalah produk utama.
2. Produk Sampingan: Produk sampingan adalah produk tambahan yang dihasilkan
selama proses produksi utama suatu produk. Produk sampingan muncul sebagai hasil
sampingan dari proses produksi dan mungkin tidak menjadi fokus utama perusahaan.
Produk sampingan mungkin memiliki nilai ekonomi atau dapat digunakan untuk tujuan
lain. Contohnya, dalam industri pengolahan susu, produk utama mungkin adalah susu
segar, sementara produk sampingan seperti krim atau whey protein dapat dihasilkan
selama proses produksi.
3. Perencanaan Produksi: Produk utama direncanakan dan diberi prioritas dalam
perencanaan produksi. Rencana produksi umumnya difokuskan pada produksi produk
utama dan bagaimana mencapai target volume dan kualitas yang diinginkan. Produk
sampingan, di sisi lain, muncul sebagai hasil sampingan tanpa rencana khusus.
4. Nilai dan Penggunaan: Produk utama biasanya memiliki nilai yang lebih tinggi dan
lebih penting bagi perusahaan dalam hal pendapatan dan reputasi. Produk sampingan
mungkin memiliki nilai yang lebih rendah dan digunakan untuk memperoleh nilai
tambahan atau meminimalkan limbah. Namun, produk sampingan yang memiliki nilai
ekonomi yang signifikan dapat juga menjadi sumber pendapatan yang berharga bagi
perusahaan.
4. Metode apa saja yang dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama dan jelaskan
pengertian masing-masing metode tersebut?
Jawab: Berikut metode untuk mengalokasikan biaya bersama:
a) Metode Nilai Pasar / Nilai Jual Relatif
Metode ini mengasumsikan bahwa setiap produk yang dihasilkan dalam proses produksi
bersama memilki nilai jual atau nilai pasar yang berbeda. Perbedaan nilai pasar disebabkan
tingkat pemakaian biaya yang berbeda. Metode ini berpendapat bahwa jika salah satu
produk terjual lebih tinggi daripada yang lainnya, hal itu terjadi karena biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksinya juga lebih tinggi dibandingkan produk lain. Jadi
dalam metode ini kelangkaan tidak mempunyai pengaruh dalam menentukan harga jual.
Karena asumsi itulah, cara yang logis untuk mengalokasikan biaya bersama adalah
berdasarkan pada nilai jual relatif masing masing produk bersama.
b) Metode satuan fisik
Metode satuan fisik mencoba menentukan harga pokok produk bersama dengan manfaat
yang ditentukan oleh masing – masing produk akhir. Dalam metode ini biaya bersama
dialokasaikan kepada produk bersama atas dasar koefisien yaitu kuantitas bahan baku yang
terdapat dalam masing – masing produk. Koefisien ini dinyatakan dalam satuan berat,
volume atau ukuran yang lain.
c) Metode rata-rata biaya per satuan
Metode ini berupaya untuk mendistribusikan total biaya produksi gabungan ke berbagai
produk atas dasar biaya per unit. Metode ini digunakan jika dari satu proses produksi
bersama dihasilkan beberapa produk yang bisa diukur dalam satuan yang sama meskipun
dalam kualitas yang berbeda-beda. Perusahaan yang menggunakan metode ini berpendapat
bahwa semua produk yang dikerjakan dengan proses yang sama harus menerima bagian
yang sebanding dengan total biaya gabungan berdasarkan unit yang diprosuksi. Penentuan
biaya untuk setiap produk dihitung sesuai dengan proporsi kuantitas masing-masing
produk yang dihasilkan.
d) Metode rata-rata tertimbang
Pada banyak industri, metode-metode yang telah dibahas diatas tidak dapat memberika
solusi yang memuaskan dalam mengalokasikan biaya bersama karena tidak
mempertimbangkan segi kualitas dari suatu produk. Sehingga muncul metode yang
menggunakan bobot sebagai presentasi dari ukuran besarnya unit, kesulitan pembuatan,
waktu yang dibutuhkan dan sebagainya sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya
bersama. Penentuan alokasi biaya bersama pada setiap produk didasarkan atas perkalian
jumlah unit produk dengan angka penimbang, dan hasilnya digunakan sebagai dasar untuk
alokasi.
6. Metode apa saja yang dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama pada produk
sampingan dan jelaskan pengertian masing-masing metode tersebut?
Jawab: Dalam perlakuan akuntansi, biaya produk sampingan dapat diakui dengan dua cara,
yaitu mencatat alokasi biaya bersama pada produk sampingan dan tidak mencatat alokasi
biaya bersama pada produk sampingan, yaitu:
Produk Sampingan Tidak Mendapat Alokasi Biaya Bersama.
1) Metode Pendapatan Kotor
Pendapatan kotor dari penjualan produk sampingan disajikan dalam Laporan Rugi -Laba
sebagai pendapatan lain-lain, menambah penjualan produk utama, dan mengurangi harga
pokok penjualan produk utama.
2) Metode Pendapatan Bersih
Pada metode ini, pendapatan dari penjualan produk sampingan dikurangi dengan seluruh
biaya yang terjadi setelah titik pisah. Biaya setelah titik pisah meliputi biaya administrasi,
biaya pemasaran dan biaya pemrosesan lebih lanjut produk sampingan. Pendapatan bersih
produk sampingan disajikan dalam laporan Rugi-Laba sebagai:
Pendapatan lain-lain
Menambah pendapatan penjualan produk utama
Mengurangi harga pokok penjualan produk utama
Mengurangi biaya total produksi produk utama
7. Penentuan biaya produk sampingan sangat berguna dalam pengambilan keputusan dan
penentuan harga jual. Jelaskan pernyataan tersebut?
Jawab: Perhitungan biaya sampingan dapat mempengaruhi tingkat pengakuan persediaan
dan perolehan laba sebuah perusahaan. Penting diingat bahwa meskipun berbentuk produk
sampingan, ketika produk tersebut dapat dimanfaatkan lebih lanjut atau diproses ulang
maka akan menghasilkan nilai laba yang semakin tinggi. Tentunya hal ini akan
mempengaruhi pembukuan perusahaan dan juga semakin besar nilainya material maka
akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan serta penentuan harga jual produk.
Data tersebut digunakan oleh perusahaan untuk mengalokasikan biaya bersama sebesar Rp
45.000 yang terjadi pada maret 2011 untuk Departemen A. Selama bulan Maret,
perusahaan tidak memiliki persediaan akhir. Tidak ada biaya pemrosesan tambahan yang
terjadi. Perusahaan menggunakan sistem biaya proses.
Diminta: Apabila manajemen memutuskan untuk menggunakan metode satuan fisik
dalam mengalokasikan biaya bersama, berapakah besarnya alokasi.
Jawab:
Biaya per
Produk Jumlah Produk
3. PT. Yulitata yang menggunakan sistem biaya proses menjual berbagai macam daging,
daging kualitas 1, daging kualitas 2, daging kualitas 3, dan kulit. Empat produkbersama
memiliki berbagai macam kompleksitas yang berpengaruh terhadap produksi mereka.
Diminta:
Hitunglah biaya bersama yang dialokasikan kepada masing-masing produk bersama
dengan menggunakan metode satuan fisik
Jawab:
JUMLAH
PRODUK
PRODUKSI
Daging kualitas 1 1.000 kg
Daging kualitas 2 9.000 kg
Daging kualitas 3 400 kg
Kulit 5.100 kg