A. Konsep Perubahan
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan
menjadi bagian dari perjalanan peradaban manusia. Beberapa
ahli pernah membuat pernyataan tentang perubahan, salah
satunya adalah Charles Handy, 1997 “Kita akan membuat
kesalahan bila kita beranggapan bahwa masa depan adalah
kelanjutan masa lalu, sebab masa depan itu akan sangat berbeda
dengan masa lalu. Kita harus meninggalkan cara lama agar kita
sukses menghadapi masa depan.
Dengan menyimak pernyataan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa mulai saat ini kita harus bergegas
menentukan bentuk masa depan, jika tidak maka orang (bangsa)
lain yang akan menentukan masa depan (bangsa) kita.
Perubahan yang diharapkan terjadi bukannya sesuatu yang
“berbeda” saja, namun lebih dari pada itu, perubahan yang
diharapkan terjadi adalah perubahan ke arah yang lebih baik
untuk memuliakan manusia/humanity (memberikan manfaat
bagi umat manusia).
Hanya manusia dengan martabat dan harkat hidup yang
bisa melakukan perbuatan yang bermanfaat dan dilandasi oleh
nilai-nilai luhur, serta mencegah dirinya melakukan perbuatan
tercela. Menghadapi hal tersebut PNS dituntut untuk bersikap
kreatif dan melakukan terobosan (inovasi) dalam melaksanakan
pelayanan kepada masyarakat. Justru seninya terletak pada
dinamika tersebut, PNS bisa menunjukan perannnya dalam
koridor peraturan perudang- undangan (bending the rules),
namun tidak boleh melanggarnya (breaking the rules).
Menjadi PNS yang profesional memerlukan pemenuhan
terhadap beberapa persyaratan berikut:
1. Mengambil Tanggung Jawab, antara lain dilakukan dengan
menunjukkan sikap dan perilaku yang mencerminkan tetap
disiplin dan akuntabilitas
2. Menunjukkan Sikap Mental Positif, antara lain diwujudkan
dalam sikap dan perilaku bersedia menerima tanggung
jawab kerja
3. Mengutamakan Keprimaan, antara lain ditunjukkan melalui
sikap dan perilaku belajar terus menerus
4. Menunjukkan Kompetensi, antara lain dimanifestasikan
dalam bentuk kesadaran diri, keyakinan diri, dan
keterampilan bergaul,
5. Memegang Teguh Kode Etik, antara lain menampilkan diri
sesuai profesinya sebagai PNS,
A. Korupsi
Korupsi adalah
penyelewengan atau
penyalahgunaan
uang negara
(perusahaan) untuk
keuntungan pribadi
atau orang lain.
Penyebab korupsi
antara lain: faktor
individu (tamak,
moral lemah,
konsumtif), faktor
lingkungan (sikap
masyarakat,
ekonomi, politis,
organisasi), dan
gratifikasi.
Korupsi berdampak
menghancurkan
kehidupan
masyarakat,
berbangsa
dan bernegara, mulai
dari bidang sosial
budaya, ekonomi
serta psikologi
masyarakat. Oleh
karena itu, kita wajib
memiliki sikap
antikorupsi, yang
sederhana misalnya:
bersikap jujur,
menghindari
perilaku yang
merugikan
kepentingan orang
banyak, menghindari
konflik kepentingan,
dan
melaporkan pada
penegak hukum bila
menjadi korban
perbuatan korupsi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
sebagi penyelewengan atau penyalahgunaan uang Negara atau
perusahaan untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Pada
dasarnya penebab manusia terdorong untuk melakukan korupsi
antara lain
1. Faktor individu, yaitu sifat tamak, moral yang lemah
menghadapi kehidupan, dan gaya hidup konsumtif.
2. Faktor lingkungan, yaitu Aspek sikap masyarakat, Aspek
ekonomi, Aspek Politis dan Aspek organisasi
B. Narkoba
Narkotika merupakan zat atau obat yang sangat
bermanfaat dan diperlukan untuk pengobatan penyakit tertentu.
Namun, jika disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai
dengan standar pengobatan dapat menimbulkan akibat yang
sangat merugikan bagi perseorangan atau masyarakat
khususnya generasi muda. Hal ini akan lebih merugikan jika
disertai dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
yang dapat mengakibatkan bahaya yang lebih besar bagi
kehidupan dan nilai-nilai budaya bangsa yang pada akhirnya
akan dapat melemahkan ketahanan nasional.
Pada 9 Desember 2014, Presiden RI menyatakan bahwa
“Indonesia Darurat Narkoba” dan memerintahkan para
jajarannya untuk dapat melakukan penanggulangan atau
tanggap darurat sebagai akibat dari darurat narkoba. Salah
satunya adalah dengan membangun kesadaran anti narkoba,
upaya mengurangi permintaan akan narkoba dan upaya
mengurangi pasokan.
D. Money Laundring
Money laundring atau tindakan pencucian uang adalah
suatu perbuatan kejahatan yang melibatkan upaya untuk
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang atau harta
kekayaan dari hasil tindak pidana/kejahatan sehingga harta
kekayaan tersebut seolah-olah berasal dari aktivitas yang sah.
Beberapa indikator penyebab money laundring marak
terjadi diantaranya: kurangnya koordinasi antar instansi,
penegakan hokum tidak efektif, pengawasan masih sangat
minim, sistem pengawasan tidak efektif,kerjasama dengan
pihak internasional masih terbatas. Adapun dampak negatif
pencucian uang, yakni:
1. Merongrong sektor swasta yang sah
2. Merongrong integritas pasar-pasar keuangan;
3. Hilangnyakendali pemerintah terhadap kebijakan ekonomi
4. Timbulnya distorsi dan ketidakstabilan ekonomi;
5. Hilangnya pendapatan negara dari sumber pembayaran
pajak
6. Risiko pemerintah dalam melaksanakan program privatisasi
7. Merusak reputasi negara; dan
8. Menimbulkan biaya sosial yang tinggi
E. Proxy War
Saat ini, perang proksi tidak harus dilakukan dengan
menggunakan kekuatan militer. Segala cara lain bisa digunakan
untuk melemahkan atau menaklukkan lawan. Dimensi
ketahanan nasional suatu bangsa bukan hanya ditentukan oleh
kekuatan militernya, tetapi juga ada aspek ideologi, politik,
ekonomi, dan sosial-budaya. Aspek-aspek ini juga bisa
dieksploitasi untuk melemahkan lawan.
Indonesia pernah punya pengalaman pahit dalam perang
proksi ini. Dalam kasus lepasnya provinsi Timor Timur dari
Indonesia lewat referendum, Indonesia sebelumnya sudah
diserang secara diplomatik dengan berbagai isu pelanggaran
HAM oleh berbagai lembaga non-pemerintah internasional,
serta sekutunya di dalam negeri. Berbagai pemberitaan media
asing sangat memojokkan posisi Indonesia.
Isu proxy war berikutnya adalah isu pertentangan Sunni
versus Syiah diIndonesia, semarak lewat “gerakan anti-Syiah”
di media sosial, hal ini bisa dipandang sebagai wujud perang
proksi, antara Arab Saudi yang Sunni dan Iran yang Syiah.
Medan konfliknya bukan di Arab Saudi dan bukan pula di Iran,
tetapi justru di Indonesia. Konflik ini bisa berkembang menjadi
bentrokan besar terbuka, jika tidak diredam ormas Islam
moderat seperti NU dan Muhammadiyah. Isu perang proksi
yang ada dapat melemahkan dan menghacurkan bangsa
sehingga kita harus membangun kesadaran anti-proxy dengan
mengedepankan kesadaran bela Negara melalui pengamalan
nilai-nilaiPancasila.
Hate speech
Hate speech atau ujaran kebencian dalam bentuk
provokasi, hinaan atau hasutan yang disampaikan oleh individu
ataupun kelompok dimuka umum atau diruang publik
merupakan salah satu bentuk kejahatan dalam komunikasi
massa. Biasanya sasaran hate speech mengarah pada isu-isu
sempit seperti SARA, etnik, orientasi seksual, hingga gender.
Dampak yang ditimbulkan menjadi sangat luas, karena
berpotensi memecah belah rasa persatuan, pluralism dan
kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh
karena hate speech merupakan tindakan kejahatan, maka hate
speech ini tergolong peristiwa hukum yang memiliki dampak
atau konsekuensi hukum bagi pelakunya.
Hoax
Hoax adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat
dipertangungjawabkan atau bohong atau palsu, baik dari segi
sumber maupun isi. Hoax di media sosial biasanya pemberitaan
media yang tidak terverifikasi, tidak berimbang,dan cenderung
menyudutkan pihak tertentu dan dapat berisi terkait fanatisme
yang mengatasnamakan ideologi, judul, dan pengantarnya
provokatif,memberikan penghukuman serta menyembunyikan
fakta dan data.
Dampak hoax sama besarnya dengan cyber crime secara
umum dan hate speech terhadap publik yang menerimanya.
Oleh karenanya kejahatan ini juga merupakan sesuatu yang
perlu diwaspadai oleh seluruh elemen bangsa termasuk ASN.
Dengan penjabaran diatas maka perlu diperhatikan pentingnya
kesadaran positif menggunakan media komunikasi secara benar
dan bertanggung jawab.
Materi Pokok 3 : Teknik Analis Isu
Setelah mengenal dan memahami terkait dengan isu-isu
strategis kontemporer, menyadarkan kepada kita bahwa untuk
menghadapi perubahan lingkungan strategis akan memberikan
pengaruh besar terhadap keberlangsungan penyelenggaraan
pemerintahan, sehingga dibutuhkan kemampuan berpikir kritis,
analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga dapat
dirumuskan alternative pemecahan masalah yang lebih baik
berdasarkan analisa yang matang.
1. Memahami Isu Kritikal
Isu adalah masalah yang dikedepankan untuk
ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak
terjamin kebenarannya; kabar angin; desas desus. Isu yang tidak
muncul diruang publik dan tidak ada dalam kesadaran kolektif
public tidak dapat dikategorikan sebagai isu strategis
(kritikal). Isu kritikal adalah topik yang berhubungan dengan
masalah-masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan
disertai dengan adanya kesadaran publik akan isu tersebut. Isu
kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok berbeda
berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu isu saat ini (current
issue), isu berkembang (emerging issue),dan isu potensial.
Kemampuan yang dapat menjadi pengaruh didalam hal untuk
mengidentifikasi dan menetapkan isu, yaitu kemampuan
Enviromental Scanning, ProblemSolving, dan berpikir analitik.
Materi Pokok 5 :
Materi Pokok 6 :
Keterkaitan Mata Pelatihan : Peserta diberikan bekal mengenali konsep perubahan dan
dengan Agenda perubahan lingkungan strategis untuk membangun kesadaran
menyiapkan diri dengan memaksimalkan berbagai potensi
modal insani yang dimiliki. Selanjutnya diberikan penguatan
untuk menunjukan kemampuan berpikir kritis dengan
mengidentifikasi dan menganalisis isu-isu kritikal melalui isu-
isu startegis kontemporer yang dapat menjadi pemicu
munculnya perubahan lingkungan strategis dan berdampak
terhadap kinerja pada pelaksanaan tugas jabatan sebagai PNS
pelayan masyarakat. Serta kemampuan mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi perubahan lingkungan strategis dan
analisis isu-isu kontemporer didasari oleh materi wawasan
kebangsaan dan aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam
pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
Ket. Membuat ringkasan materi MOOC Agenda I modul Analisis Isu Kontemporer sesuai dengan
format terlampir, batas waktu penyampaian tugas hari kamis tanggal 11 Mei 2023 pukul 23.59 WIB.