Anda di halaman 1dari 3

Hobi Asyik Jadi Inspirasi

Seperti kita tahu, punya hobi adalah sesuatu yang menyenangkan. Ketika kita sedang asyik
menekuni hobi kita, ada kecenderungan kita akan lupa waktu. Memiliki hobi adalah sesuatu yang
bagus karena kita punya cara untuk mengisi waktu kita... daripada bengong, melamun, atau
melakukan sesuatu yang negatif atau mubazir. 

Ternyata ada beberapa hobi yang bisa kita jadikan profesi


rumahan. Yes... betul banget, kita bisa menjadikan hobi
kita itu sebagai profesi. Di bawah ini, saya akan tampilkan
beberapa hobi seperti itu berdasarkan pengalaman pribadi
saya. Ya, saya termasuk orang yang idealis sehingga tidak
suka diatur oleh orang lain. Memilih profesi berdasarkan
hobi jadi pilihan saya.

Pertama, hobi belajar bahasa asing, khususnya dalam hal


ini: bahasa Inggris berdasar pengalaman saya. Dengan
mahir bahasa Inggris, kita bisa membuka kursus bahasa
Inggris di rumah. 

Ramai atau tidaknya tergantung pada lokasi rumah kita


dan cara promosinya. Kita pun bisa menjadi penulis buku-buku berbahasa Inggris dan
menawarkannya ke penerbit. 

Butuh ketekunan agar naskah kita bisa tembus penerbit. Jika nanti terbit, selain bisa menambah
keuangan kita lewat royalti, buku-buku kita itu pun bisa menjadi nilai tambah bagi tempat kursus
kita. Artinya, jumlah murid bisa jadi akan bertambah jika mereka tahu bahwa guru kursus
mereka ternyata adalah juga penulis buku. 

Usahakan tempat kursus itu dikembangkan pula jadi klub percakapan atau diskusi bahasa asing.
Tempat kursus saya misalnya, juga merupakan English Club, tempat di mana siapa saja yang
ingin mengobrol/diskusi dalam bahasa Inggris. Tentu saja kita kenakan tarif untuk itu, entah
berdasarkan jam atau waktu kunjungan. 
Di English Club ini, kita tidak lagi belajar tentang tata bahasa Inggris, tapi sudah lebih luas
tentang tema-tema umum yang diperbincangkan dalam bahasa Inggris. 

Dengan membuka English Club pangsa pasar pun bertambah karena kita tidak hanya mengajar
anak-anak sekolah, tapi juga kaum dewasa yang ingin mengasah keterampilan bahasa Inggris
mereka lewat obrolan dengan tema-tema luas. 

Kedua, hobi membaca buku, komik, atau majalah. 

Selain bisa menambah wawasan kita, jumlah buku/komik/majalah

Selain bisa menambah wawasan kita, jumlah buku/komik/majalah kita yang banyak itu bisa kita
jadikan lahan untuk membuka taman bacaan berbayar di garasi rumah kita. Jangan terlalu mahal
dan pembaca hanya bisa membaca di tempat. Hal ini tentunya untuk menghindari buku-buku kita
hilang atau rusak.

Konsekuensinya, kita harus menyediakan tempat duduk yang nyaman dan kita pun harus
bersedia menunggu taman bacaan kita itu. 

Saya sendiri baru berencana buka taman bacaan berbayar seperti ini. Rencananya per jam
Rp2000 per pengunjung. Semakin lama/betah mereka di taman bacaan kita, bayarnya makin
mahal. Kuncinya: jumlah buku harus banyak dan variatif. Ini yang masih jadi kendala saya. 

Jika tidak berminat dengan ide taman bacaan, bisa juga kita membuka kios penjualan
buku/komik/majalah bekas di rumah kita. Kita sendiri yang menentukan harga jual buku kita.
Jika buku itu masih banyak dijual di toko-toko buku, tentunya harga bekasnya jangan terlalu
mahal. 

Lain halnya jika ada koleksi buku kita yang termasuk langka dan sudah tidak ada lagi di toko
buku, kita bisa memasang harga jual tinggi... bahkan bisa lebih tinggi daripada harga belinya
dulu. 

Belum lama ini, saya sendiri membuka garage sale di rumah saya --selain tempat kurus Inggris
yang sudah ada lebih dulu-- dan sebagian barang yang saya jual adalah buku-buku langka
peninggalan almarhum ayah saya. Harga jualnya masih lumayan tinggi dibandingkan dijual
kiloan ke tukang loak dorongan. 

Anda mungkin juga menyukai