Anda di halaman 1dari 2

RIWAYAT HIDUP SAYA

I. IDENTITAS
1. Nama lengkap : Agustinus Mote
2. Tempat tangal lahir : Yaba 12 Desember 1992
3. Jenis kelamin : Laki-Laki
4. Agama : Kristen Katolik
5. Pekerjaan : SWASTA
6. NO HP : 082397739483
7. Nama orang tua
Ayah : DIDIMUS MOTE
Ibu : YULITA PEKEY
Pekerjaan : SWASTA
8. Status : Kawin pada Tahun 2018
9. Ibu rumah tangga : Riana bobii
10. Anak

Nama anak pertama : Maria Romero mote

Nama anak kedua : Roni mote

11. Alamat : Kampung Yaba Distirik Tigi Kab Deiyai

II. RIWAYAT PENDIDIKAN


1. Sekolah dasar SD YPPK waghete II Pada tahun 2000/2006 selesai
2. Sekolah menegah pertama SMP YPPGI WISSEL MEREN paniai papua tahun
2006/2009 selesai
3. Sekolah menegah atas SMA YPPGI vuria sentani pada tahun 2009/2012 selesai

4. Sekolah tinggi ilmu Ekonomi (STIE)swadaya menado tahun 2013


Pada jenjang ini, saya sempat menjadi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) selama 2 (dua) periode tahun 2014-2015 dan 2015-2016 yang
kemudian menamatkan pendidikan pada tahun 2017
III. RIWAYAT PENGALAMAN KERJA
Sejak tanun 2017 saya kembali ke Kabupaten Deiyai dan aktif di berbagai
macam aktivitas kelompok seperti,
1. Ketua Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) Kampung
Yaba Deiyai pada Pemilihan Umum Presiden tahun 2019,
2. Ketua Orang Muda Katolik (OMK) Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi
Waghete 2017-2023,
3. Ketua Panitia Pembangunan Gereja Katolik Santo Matius Stase Yaba
2022-2023,
4. Ketua Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Indonesia (AMPTI) 2016-
2018, dan
5. Sekretaris Ikatan Pelajar Mahasiswa Mee (IPMM) pada tahun 2020-2022

6. Saya berasal dari orang tua yang berlatar belakang petani, sehingga dari
kecil saya sudah harus terlatih untuk mandiri dengan segala keterbatasan
yang ada. Sejak kecil, di kampung saya (kab. Deiyai) saya terbiasa untuk
membantu orang tua pada saat bekerja di kebun keluarga tempat
ditanamnya umbi-umbian, sayur, buah-buahan, sekaligus mencari kayu
bakar untuk keperluan dapur di rumah. Sampai pada saat mulai
bersekolah pun, saya harus membagi waktu antara sekolah dan
membantu orang tua. Sampai pada waktu harus berpisah dengan orang
tua pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sentani,
saya mulai belajar hidup mandiri. Baik itu dengan mulai mencari
pekerjaan kecil-kecil untuk membantu membayar uang sekolah dan
keperluan lain. Itu juga berlaku saat saya menempuh pendidikan di
Perguruan Tinggi di Manado. Banyak pekerjaan sambilan yang saya
kerjakan seperti memotong rumput (babat rumput), cuci piring, dan
membersihkan halaman orang. Hal itu lakukan bersamaan dengan tugas-
tugas kampus/kuliah seperti tugas akademik dan tugas Organisasi
kampus. Dari pengalaman-pengalaman kecil maupun besar saya dari
sejak kecil, banyak yang menjadi pelajaran penting untuk hidup saya yang
saya gunakan untuk menjadikan hidup saya lebih baik, bernilai dan
bermanfaat. Yang terakhir yang paling penting adalah belajar untuk
memegang teguh nilai kejujuran.

Anda mungkin juga menyukai