di RumahSakit
Departemen KesehatanRl
l)irektorat Jenderal PelayananMedik
2004
Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI
04t
Ind Indonesia. Departemen Kesehatan. Direktorat
P Jenderal Pelayanan Medik
Pedoman manajemen Linen di rumah sakit. -- Jakarta
Departemen Kesehatan, 2004
Tirn Editor
Salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan cii rumah sakit adalah
melalui pemberian pelayananpenun.iangmedik yang profesional, berrnutu
dan aman.
Mengingat bahwa linen digunakan disetiap ruangan di rumah sakit, maka
diperlukair pengelolaan linen secarakomprehensif-
Dalam buku ini disajikan tenrang manajemen [inen di rumah sakit, sarana,
prasarana dan peralatan pencucian, infeksi nosokomial serta kesehatan dan
ke se lam at an k er j a , p ro s e d u r p e l a y a n a n l i nen vang di aw al i dengan
perencanaan sampai penatalalcsanaan linen serta monitoring dan evaluasi.
Tim penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
ya ng t elah m em b e ri k a n b a n tu a n m o ri l maupun materi l kepada ti m
pen/usun, sehingga buku ini ,Capatdiselesaikandengan lancar.
Kami menyadari masih banyak yang perlu unruk disempurnakan. oleh sebab
itu berbagai kritik dan saran untul.- sempurnanya buku ini sangat kami
harapkan.
Akhirnya kami harapkan buku ini dapat ciijadikan salah satu buku panduan
dalam meningkatkan pelayanan linen di rumah sakit.
Terima kasih
Tim Penyusun
? -\ - '- - - - - - - -
.Z4l
Dr. Achmaci llardiman, MARS
N I P 140 058 258
Infeksi nosokomial adalah infelai yang khas rerjadi atau didapat di rumah
sakir. Infeksi ini telah dikenal sejak lama. Permasalahanyang rer.iadi akibar
inGfrsi nosokomial sangadah kompleks dan dapat menyebabkrn kerugian
bagi pasien maupun bagi rumah sakit, bahkan dapar mengalibatkan
peningkaran angka morbidins dan mormlitas. Mengingat bahwa penularan
penyakit dapat melalui udara, percikan dan kontak, sehingga indikaror
k ejadian infe k s i n o s o k o m i a l m e n j a d i p enti ng untuk di perhati kan
selanjutnya. Mulai tahun 2001 Departemen Kesehatan telah memasukkan
pengendalian infelsi nosokomial sebagai salah satu tolok ukur dalam
akredirasi rurnah sakit-
Salahsaru upaya unrukmenekan kejadian infelisi nosokomial adalah dengan
malakukan manajemen linen yang baik. Selain iru pengemhuan dan perilaku
perugas keseharan juga mernpunyai peran yang sangat penring. Petugas
kesehatanwajib menjaga keseharandan keselamatan dirinya dan orang lain
(pasien dan pengunjung) serta bertanggtrng jawab sebagai pelaksana
kebijakan yang relah diretapkan oleh rumah sakit.
Melalui buku pedoman ini, kami berharap seluruh peargaskesehacankhustrsnya
yang berkaitan dengan penplolaan/mana)emen linen di rumah sakir dapar
mengtrnakan buku pedoman ini sdagai bul..u pedoman kerja Saya percaya
buku ini akan bermanfaat bagi rumah sakit-rumah sakit di Indonesia
Akhirnya kepada semua pihak saya mengucapkan terima kasih atas
parrisipasi akdfnya sehingga buku ini dapat seles4idan diterbi*an.
Kachrlea RI
Halaman
Daf t ar is i ............xi
Pendahuluan
l.B. Permasalahan
Bahwa dalam pengelolaan linen di rurnah sai<it sering dijumpai kendala-
kendala seperti :
1. Kualitas linen yang tidak baik, dalam arti linen sudah kid"lutrt"
dan kerapatan benang sudah tidak memenuhi persyaratan.
PcdomanManaicmcn Lincn
4- Ruangan tidak memisahkanlinen kotor terinfeksi dan kotor tidak
terinfeksi.
5- Kurang optimalnyapengelolaanuntuk jenis linen rerrentuseperti
kasur,bantal,linen berenda,dan lainJain.
6- Kurangnyakocrdinasianrararuangandenganbagianpencucian.
7. Kurangnya koordinasi yang dengan bagian lain khususnyadalam
perbaikan saranadan peraiatan.
8. Aspek hukum apabilapengelolalinen dilakukan oleh pihak ketiga.
9. Kurangnya pemahamanrenrangkewaspadaanuniversal.
10. Kurangnya pemaha,nan dalam pemilihan, penggunaandan efek
samping bahan kimia berbahaya.
11. Kurangnyakemampuandalam pemilihanjenis linen.
PedomanManaicmenLinen
Kesehatanro f t' 983/Menkes/SK/X/1992
10. KeputusanN4enteri
Rumah Sakit'
tentang Ptdom"n Organisasi
Mutu
No' 58/MENLH 11211995tentang Baku
1 1. Kepme n LH.
Rumah Sakit'
Limbah Cair bagi Kegiatan
1992 tentang
Rumah
Sanitasi sakit di lndonesiatahun
12. Pedonran
PengelolaanLinen'
tahun2001'
13- Buku PedomanInfeksiNosokomial
tahun 1999'
PelayananRumah Sakit
14. Stanclarcl
l.D.Tuiuan
Umum
di rumah sakit'
mutu pelayanan linen
Untuk meningkatkan
Khusus
linen di rumah sakit'
pedoman dalam memberikanpelayanan
1. Sebagai
linen vang bersih'
Sebagai pedoman keria untuk mendapatkan
2-
siaPPakai'
ktririg' rtPi' t'tuh dan
untuk
panduan dalam meminimalisasi kemungkinan
1. Sebagai
t.rl"JinYa infeksi silang'
kontraktor dan
menjamin tenaga kesehatan'pengunjung'
4- l,ntuk
dari bahavapotensial'
li n gkungan'J;;t ;;P"P;r
rumah sakit'
ketersediaan linen di setiapunit di
5- Untuk rnenjamin
PcdomanManajcmcnLincn
2. Infeksi nosokomial dapat terjadi pada siapasajadi setiap rempat
di rumah sakit baik secaralangsungmaupun tidak langsung.
3 - Pelayananlinen dilaksanakanoleh tenaga-tenaga
keseharandengan
pedoman dan prosedurkerja yang ada.
4. Kesehatandan keselarnatankerja harus diselenggarakandi semua
rempar kerja, khususnya tempar kerja yang mempunyai risiko
bahaya kesehatan,mudah rerjangkit penyakit atau mempunyai
karyawan lebih dari sepuluh.
5. Pemilihan bahan kimia yang ramah lingkungan akan mengurangi
pencemaranudara, air, ranah dan lingkungan.
LF" Pengertian
1. Antiseprik adalah desinfektan yang digunakan pada permukaan
k ulir d a n me mb ra n mu k o s a r rnruk menurunkan j ui nl ah
mikroorganisme.
PcdomanManaicmcnLincn
jenis cairan ubuh, sekreta, kulit yang tidak utuh, dan selaput lendir
pasien DIANGGAP sebagai sumber potensial unruk penularan
infeksi HiV maupun infeksi lainnya. Prinsip ini berlaku bagi
SEMUA pasien, tanpa rnembedakan risiko, diagnosis ataupun sta-
tus.
10. Linen kotor tidak terinfeksi adalah linen yang tidak terkontaminasi
oleh darah, cairan tubuh dan fesesyang berasal dari pasien lainnya
secara rutin, meskipun mungkin linen yang diklasifikesikan dari
seluruh pasien berasal dari sumber ruang isolasi yang terinfeksi.
i 1. Bahan berbahaya adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam
benruk runggal maupun campuran yang dapat membahayakan
kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tida,k
langsung, yang memprrnyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik,
mutagenik, korosif dan iritasi.
12. Ir{SDSs (Material S"f"ty Data Sheets) atau LDP (Lembar Data
Pengaman) adalah lembar petunjuk yang berisi infonnasi tentang
sifat fisika, kimia dari bahan berbahaya, jenis bahaya yang dapar
dit im bulk a n , c a ra p e n a n g a n a n dan ti ndakan khusus yang
berhubungan dengan keadaan darurat di dalam penangana.nbahan
berbahaya.
13. Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan/
atau kegiatan )/ang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun
,vangkarena sifat dan/arau konsentrasirrya dan/arau .iumlahnya, baik
secaralangsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/
atau merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan
16. Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tak
diharapkan, dapat menyebabkan kerugian material ataupun
penderitaan dari yang paiing ringan sampai paling berat.
PedomanManaicmcnLincn
14. Taplak
15. Barak schort (tenagakesehatandan pengunjung)
16. Celemek,topi,lap
17. Baju pasien
18. Baju operasi
19. Kain penutup (tabunggas,troli dan alat kesehatanlainnya)
20- Macam-macamdoek
21. Popok bayi, baju bayi, kain bedong,gurita bayi
'22. Sueh lahenbayi
1. K at un 100 %
2. $7ool
4. Silk
5. Blacu
5. Flanel
7. Tetra
8. CYC.SOo/o- 50o/o
9. PolyesterlOOo/o
10. Twill/drill
Pemilihan bahan linen hendaknyadisesuaikandengan fungsi dan cara
perawatansertapenampilan yang diharapkan.
Tinggi
Secaraumum infeksi
yang disebabkan
- Desinfeksitingkat tinggi
karena linen relatif
- Sterilisasi
rendah
ll.E. PengelolaanLinen
ll.E.1.Struktur Organisasi
F engelolaan l i n e n d i ru ma h s a k i t me rupakan tanggung j aw ab dari
penunjang medik. Saat ini struktur pengelolaan linen sangat beragam.
Pada umumnya diserahkan pada bagian rumah tangga atau bagian pencucian
dan sterilisasi bagian sanitasi, bahkan pencucian linen dapat dikontrakkan
pada pihak ketiga (di luar rumah sakit) atau yang kita kend dengan metode
out sourcing. Hal ini berdasarkan pemikiran bahwa:
ll.E.2.HubunEandenganUnit Lain
HubunganKerjadenganUnit Lain
Kewaspadaan
umum
P.lnap
R.Jalan
Instalasi Linen
Administrasi kotor
Linendari
RSlain
PcdomanManaiemcnLincn
b. Tenaga kesehatan.
c. Tenaga non medis/pekaryapendidikan minimal SMP dengan
latihan khusus.
ll.E.4.Tata LaksanaFengelolaan
Tata laksana pengelolaan pencucian linen terdiri dari :
l. Perencanaan
3. Penimbangan
4. Pensortiran/pemilahan
5. P r os esp e n c u c i a n
6. Penrerasan
7. Pengeringan
8. S or t ir n o d a
9. Penyetrikaan
10. S or t ir l i n e n ru s a k
I 1. Pelipatan
1 2. Merapikan, pengepakan/pengemasan
13. Penyimpanan
14. Dis t r ib u s i
PcdomanManaicmcnLincn
SkemaManajemenLinen di RS
Proses pengadaan
Pemberian identitas
Distribusike unit-unitterkait
yg membutuhkan
Pemanfaatanlinen oleh
Unit-unit terkait
Musnahkan
Pencatatan/pelaporan
Sa r a n a Fi s i k , P r a sarana dan
P er alat an
lll.A. SaranaFisik
Sarana fisik unruk instalasi pencucian mempunyai persyaratantersendiri,
terutama untuk pemasangan peralatan pencucian yang baru, Sebelum
pemasangan, data lengkap SPA (sarana,prasarana,alat) diperlukan untuk
memudahkan koordinasi dan jejaring selamapengoperasiannya.Tata letak
dan hubungan antar ruangan memerlukan perencanaanteknik yang matang,
untuk memudahkan penginstalasiantermasuk instalasilistrik, uap, air panas
dan penunjang lainnya, misalnya mendekatkan pouer ltouse dengan stean,
boiler dan penunjang lainnya. Sarana fisik instalasi pencucian terdiri
beberapa ruang antara lain:
Ruangan ini me mu a t:
b. Timbangan duduk
PcdomanManaicmcn Lincn t)
Sirkulasi udara perlu diperhatikan dengan memasangfan atau exbaust
pencahayaanC = 100-200 l,ux sesuai
fan danpenerangan minimal kategori
Pedoman Pencahayaan Rumah Sakit.
Ruang ini memuat meja panjang untuk mensortir jenis linen yang tidak
terinfeksi. Sirkulasi udara perlu diperhatikan dengan rnemasangfan
^tau
exbaustfan dan penerangan minimal kategori pencahayaan D = 200-500
Lux sesuai Pedornan Pencahayaan Rumah Sakit, lantai dalam ruang ini
tidak boleh dari bahan yang licin.
Bagi rumah sakit kelas C dan D yang belum memiliki mesin pencuci
harus disiapkan :
. Bak pencuci yang terbagi tiga yaitu bak untuk perendam non
inf ek s i u s , b a k i n fe k s i u s d e n g a n desi nfektan, dan bak untuk
pembilas.
. Disiapkan instalasi air bersih dengan drainasenya.
a. InstalasiPencrangan
b. Instalasi Tenaga
St andar air
'/ Tingginya konsenrrasi €Fram dalam air mengha.mbat kerja bahan kimia
pencuci sehingga prosespencucian tidak berjalan sebagaimanasehamsnya-
b. Iron - Fe (besi)
PcdomanManajcmcn Linen
3. PrasaranauaP
pada prosespencucian'
Prasaranauap pada instalasipencuciandigunakan
uaPPanasdengante.kananuap
p.ng..ing..t dtr, ,.trik^' yakni penggunaan
fraksi kekeringan
*irri*.rri 5kglcm2.K.,iit'" tt'p y""g baik adalahdengan
dan temPeratur ideal 70"C'
*ir,irrr.r^ 706/o(Pad^skala0-1b0%)
4. Bleach = pemurih
Mengangkat kotoran/noda, mencemerlangkan linen, dan bertindak
sebagai desinfektan, baik pada linen yang berwarna (Ozone) dan
yang putih (Chlorine).
5. Sourlpenetral
Menetralkan sisa dari bahan kimia pemurih sehingga pH-nya
menjadi 7 rtau netral.
6. Softener
Melembutkan linen . Digunakan pada proses akhir pencucian.
7 Starchlkanji
I nf e k s il r l o s o k o r nial sert a
I {e s e h a ta n d a n K e selarnaran
Ke rja (K3)
PcdomanManaicmenLinen
2. Batasan
Suatu infeksi dinyatakan sebagaiinfeksi nosokomial apabila:
a. !7aktu mulai dirawat tidak diremukan tanda-tanda infeksi dan tidak
sedangdalam masainkubasi infeksi tersebut.
b. Infelai timbul sekurang-kurangn)'a3 x 24 jam se.iakia mulai Cirawat.
c. InFeksiterjadi paCapasiendenganmasaperawatanlebih lamadari masa
inkubasi.
d. Infeksi terjadi setelahpasienpulang dan dapat dibuktikan berasaldari
rumah sakit.
3. Sumber infeksi
Yang merupakan sumber infeksi adalah :
c. Pasien
14
Pcdoman Mmaiemen Lincn
. Kondisi yang sangat lemah (gizi buruk)
. Kebersihan kurang
. Menderitapenyakitkronik/menahun.
. Menderita penyakit menular/infeksi
d. Lingkungan
. Tidak ada sinar (matahari, peneran€lan)y.ng rnasuk
. Ventilasi/sirkulasi udara kurang baik
. Ruangan lembab
. Banyak serangga
.5. Pencegahan
U n tuk m enc ega h /m e n g u ra n g i te rj a d i n y a i nfeksi nosokomi al , perl u
diperhatikan :
Petugas
^.
. Bekerjasesuaidengan Standard Olterating Procedure(SOp) untuk
pelayanan linen.
Alat-alat
. Perhadkan kebersihan (alat-alat laundry, troli untuk transportasi
linen)
c. Ruangan/lingkungan
PcdomanManajcmcn Lincn
de'gan bahaya potensial yang bila tidak ditanggulangi dengan baik dan
benar dapat menimbulkan dampak negatif terhadap keselamaran dan
kesehatannya, y^ng pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja.
l Pencegahan:
r Pencegahan:
PcdomanManaicmcnLincn
sakit terhadap penyakit hepatitis B dan penularannya.
r Pencegahan:
") Debu
Padainstalasilinen debudapatberasal
dari bahanlinenitu sendiri
30 PcdomanManaicmcnLincn
r Pengukuran
dapat
Ehrtrid Atton Drtst Sarnptrer
Denganmemakaialat Vertbdl Sam-
ruangan danPersonal Dust
diukur banyaknyadebu dalam
yangsesuaiNBA adalah0 '2 mil-
pler. Debt:l\nen (cotton &tst)
ligram/m3'
r Efek kesehatan
dapat terjadi
N4ekanisme penimbunandebu dalam Paru-Paru u
t'ggt td"'^ y""g mengandung^deb
d en gan n rt
-. "'i ""il'^'"hi
ke
masuk
*",i,t kedaram;ilf;T :i:l,i;l.i:T,f iSf,fi :
dalam memPunyal uKura
PernaPasan
dapat terjadi pneumoconiosis'
Pada pema.lananyang lama
di paru-parudengantti.l",::k"t
dimana partikellJ"iri"*pai ^y""g
disebabkanoleh serat linen/
bernapas.r"t""ilo"""io'i'
hampir samadengan
kapasdisebut b;;t;;;;t' ctia"littinosis Feaer'
tl'ut T;ghness arawMond'ay
asmavang a\"b:;;'i;"d"! yaitu
hari.p:"".T" kerfa setelah libur
karenagtltl" t"'1"di pada
hari keduadan bila PemaParan
Senin,seringg+t" hit"t'g pada
berat'
berlanjutmaka geialamakln
r Pengendalian
- PencegahanteihadaPsumber
keluar dari sumbernyadengan
Diusahakanagardebu tidak
mengisolasisumberdebu'
- Dengan alathealexhausur
kimia
") Bahaya bahan
di instaiasipencuciandiakibatkan
r Sebagianbesardari bahaya dll'
oleh zat ki*; ;;t;t ;;"rjen' desinfekt*"' ""t Pemutih'
besar'luas dan
Tingkat aiakib"ikan tergantungdari
'i'iltJy"ig
3l
PedomanManaicmcnLincn
'Walaupun
lama pemajanan. zat kimia yang sangat toksik
sudah dilarang dan dibatasi pemakaiannya,pemajanan
terhadap bahan kimia yang membahayakan ridak dapat
dielakkan. OIeh karena itu sikap hati-hati rerhadap semua
jenis bahan kimia yang dipakai manusiadan potensialmasuk
ke dalam tubuh. Sebagiandari informasi bahankimia tersebur
dapat dibaca pada label kemasandari produsennyayang lazim
disebut h4SDSs.
Penangananzat-zatkimia di instalasipencucian
.a. Alkali
PcdomanManaicmcn Linen
Tindakan pencegahan:
- Kontrol teknis,gunakan.r,entilasi
setempat,peralatan
pernapasarrsendiri.
- Memakai APD
- Penyimpanan_dan pengangkaran: simpan di ternpar
asiinya, wadah terturup, di bawah kondisi k.ring,
ventilasi yang baik, jauhkan dari asamdan hindarki
dari suhu ekstrim
{. Detergen
Guna: detergenlaundry bubuk.
Ciri-ciri khusus : serbuk putih berwarnabiru dengan
pH
I1,0-12,0
Sifat : Bila rcrkena panas akan terkomposisi menjadi
gas
yang mungkin beracundan iritasi, tidal mudah
t"rb"klr.
Bahaya keschatan:
- Iritasi raara,iritasi kulit.
- Bila rerhirup : menyebabkanedemaparu.
- Bila terrelan : menyebabkankerusakanseiapurlendir.
Perrolonganperrarna:
- Mata : cuci secepatnyadenga.nbanyak air.
- Kulit : cuci secepatnyadengan banyak air,
ganti
pakai.anyang rerkena.
- Terhirup : pindahkan dari sumber.
- Tenelan : bersihkanbahandari mulut, minum
I arau
2 gelasair arau susu.
Pertolongan selanjutnya : dengan rnencari
pertolongan
medis tanpa <iirunda.
- Memakai APD.
* Emulsifier
Bahaya kesehatan :
- lr4ernakai APD
Oksigen Blcacb
Bahaya kesehatan :
PcdomanManaicmcn Lincn
Tindakan pencegahan:
- Kontrol reknis,gunakanventilasiserempatperalatan
pernafasansendiri mungkin diperlukan untuk
penggunaanyang lama-
- Memakai APD
- Penyimpanandan pengangkutan:simpan di tempat
sejuk dan kering, jauhkan dari asam,hindari ,.r^L..
Panas.
{' Chlorine Bleach
Guna: bubuk pemurih berklorin
Ciri-ciri khusus : bubuk putih dengan pH g,0-9,0
Sifat: bcreaksidengan asamakan mengeluarkan keluarnya
gas klorin dengan cepar, tidak mudah terbakar.
Bahayakescharan:
- Iritasi berat pada mata, rasatcrbakar pada kulit.
- Blla rerhirup mcnyebabkaniritasi salurannapas,asma,
edema paru <iankanker paru.
- Bila tertelan menyebabkan rasaterbakar
Pertolonganperrama:
PcdomanManajemcn Lincn
Tindakan pencegahan :
- MemakaiAPD
Bahaya kesehatan :
Pertolongan pertama:
PedomanManajcmcn Lincn
Tindakan pencegahan :
- M e m a k a i AP D .
Pe n y i mp a n a n d a n p e n g angkutan : si mpan di ten' rpar
s e j u k d a n k e ri n g , j a u h k a n dari asam, l i i ndari sumber
Pa n a s .
* Softener
Bahaya kesehatan :
Pertolongan pertama :
- Memakai AI,D.
* Stacb
Bahaya kesehatan:
Tindakan pencegahan:
PcdomanManajcmcnLincn
39
untuk
sendiri mungkin diperlukan
PernaPasan
lama'
PenggunaanYang
- Memakai APD'
: simpan di tempat seiuk
Penyimpanandan pengangkutan
yang ekstrim'
tit" ktt'l''tg' hir'dari suhu
dalam waktu lama dapat
r Pemajat't" Ott'"n antiseptik alergi' Formaldehide
*.r,y"b"bltt d-tt"'ttitis'- ekseme'
banyak dan desinfektan'
.nt"'p"kt"^tlo*p""t-".a"ri "nti"ptik gangguansaluran
dermatitis k"ni'k'
zat ini d^P";;'t^'i;o+uf
pt""ft'"" dan bersifat karsinogenik'
r Perlindungan:
sesuaiSOP
'/ Dengan memakai APD
sesudahbeker'ia
'/ Segeramencuci tangan
perorangan
'/ Meningkatka:'rhigienes
tubuh dengangizi yang baik'
{ Memperkuat daya tahan
t. BahaYa Fisik-a
*) Bising
suarayang dapar
kesehatan kerja, bising dianikan sebagai
Dalam (peningkatan
t,"'1.,.."," kuantitatif
menurunka" ilil;;."" (penyempitan
secarakualitatif
anrbang ptndt"g"'"1)."t1ttgtt
spektrumP";;;;;*"t)'berkaitandtt'g*faktorintensit"''frekuensi' masalah
r"ii" birirrg merupakan
durasi d^^ p:;;"k**.'pi."*rfr teriadi
*'i' P'iai"n bisingvang
yang salah;;;;;;a 4Ti -*i" dalam waktu yang
(85 dB atau lebih),
pada intens;;il;;da"h
y"ng bertingkat dan menyebabkan
lama memb,i.'.r.t' r."*.rrrrif Loss(NIHL)'
woiJ nl*"-Heaing
gangguanPt"&;;;-a.*p^
r Pengukuran
digunakan
bisingd-ilingLrrngankeria,
Unnrh mengetahuiinrensitas paiananpekeria
,oond' L' sedanfl.on""*T. *t"if "i tingkat
"t-'*ter'
PcdomanManaicmcnLincn
40
lebih tepat digunakan noise dose meterkarena pekerja umumnya
tidak menetap pada suatu tempat kerja selama delapan jam ia
bekerja. Nilai ambang batas (NAB) intensitas bising adalah 85 dB
dan waktu bekerja maksimum adalah delapan jam per hari.
r Pengendalian
- Keselamatan petugas
PedomanManajcrncnLincn
- Peningkatanpencermatan
- Iritasi(konjungtivitis)
- I(etajamanpenglihatanterganggu
- Sakit kepala
r Efek kesehatan
r Pengendalian:
- Enginering
PedomanManaicmcnLincn
- Administrasi
r' Penempatan petugassesuaiketrampilan
- Memakai sepatu/sandalisolasi
*) Panas
- Terhadap lingkungan
PedomanManajemcnLincn 43
'/ Isolasi peralatan yang menimbulkan panas
- Terhadap pekerja:
4. Ergonomi
r Ergonomi yairu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
kaitannya dengan pekerjaan mereka. Secara singkat dapat dikatakan
bahwa ergonomi adalah penyesuaian tugas pekerjaan dengan
pekerja. Posisi tubuh yang salah atau tidak alamiah, apalagi dalam
sikap paksa dapat menimbulkan kesulitan dalam melaksanakan
kerja, mengurangi ketelitian, mudah lelah sehrnggaker.iamenjadi
kurang efisien. Hal ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan
gangguan fisik dan psikologi.
I Pengendalian
Posisi duduk
PcdomanManaicmcn Lincn
47
B ahay a Psikososial
- Tuntutan pekerjaan
Pengendalian:
PcdomanManaicmcnLincn
1) Kebakaran
lJnsur-
terdapattiga unsrrrbersama-sama'
Kebakaranteriadi apabila terbakardan
t,;fi b"f,^t vans mudah
unsur tersebut"d;i;;;;t**' an g
;"n t"u"t'^ t-misalnvabah van
panas.8"h.,'-b'i'1;
a da Pa da m es ln c uc l'
Penanggulangan:
I Legislatif
1 tahun t 970 tentang keselamatan
r Mengacu pada UU No'
k-eria'
terhadaP bahan-bahan Yang
r SistemPenYimPananYangbaik
mudah terbakar'
terhadap kemungkinan timbulnya
r Penqawasan : Pengawasan
terus menerus'
k blk.rtn dilakukan secara
diri
r Jalan untuk mcnYelamatkan
h"1Y: *tttliliki sekurang
Secara ideal semua bangunan
d,itt pada 7
kurangnya 2 t"i;; ptt']tt"-^: ":":-.1;:::
yang teryaol '
tt' h " i " p s e ti ap kebakaran
b e rte n ta n g .n api untuk
uogerak ke arah
sehinggatak
""ffii'itt'p"tt" alan penyelamatdemikian harus
nrenyelama'rt"t Jit?''Itlan-i cukup
dipelihara b."ih:;;;;k ;th"l""g d* barang-barang'
jelas.
lebar,mudah ..riil;j; diberi"t^nda-tandaarahyang
penanggulangankebakaran
r Perlengkapanpemadamdan
kebakaranmeliputi
I Alar-alat pemadamdan penanggulangan
2 ienis :
- TerPasang tetaP di temPat
49
PcdomanManajemcnLincn
2) T e rp e l e s e t/te rj a tu h
r Penanggulangan:
- Pemeliharaan lantai :
50 PcdomanManaicmcn Lincn
Bab V
Pr o s e d u r P e l a y anan Linen
V.A.2.StandarisasiLinen
Linen adalahistilah untuk menyebutkanseluruhproduk tekstilyang berada
di rumah sakityang meliputi iinen di ruang perawaranmaupun baju bedah
di ruang opirasi (OK), sedangkanbaju perawar,jas dokter maupun baju
kerja biasanya tidak dikelompokkan pada kategori linen, tetapi
dikategorikan sebagaiseragam(anifortn).
Secarafungsionallinen digunakan untuk baju, alas,pembungkus,lap,
dan sebagainya,sehinggadalam perkembanganmanajemennyamenjadi
tidak sederhanalagi, berhubung tiap bagian di rumah sakir mempunyai
PcdomanManajcmcnLincn 5l
yang besar' frekuensicuci yang
spesifikasipekeriaan,jumlah kebutuhan
yang majemukd.a1irnageyang
tinggi, k.t.rb"t"r",t ptr"ditan' Penggunaan
antaralain :
t"Ii'ii."n"i. Untt'k itu diperluk"n tt"nd"rd linen'
1. Standard Produk
Berhubungsatanakesehatanbersifatuniversal'makasebaiknya
produk yang sama' agar
,.ti.p ,uri.h sakit mempunyai standar
tk"l" ekonomi' Produk
bisa diproduksi massaldan menc"p"i
dengan k"^l;;; ;;fi memberii<'nkenyamananpadaw'aktu
"ut' yanglebih lama'
pemakaiannyadan mempunyai.waktuPenggunaan
dibandingkan produk
sehingga,tt*" tko"o-i leblh optimum
yang lebih murah'
2. Standarddesain
Padadasarrryabajurumahsakitlebihmelnentingkanfungsinya
yang sederhana'ergonomisdan
daripadau"lJUt'yt' maka desain
unisex *.r.,p"tt^" pilihan y""g ijtd'-terutama pada baju bedah
-Sizing
dan ba.iu pt'itt'' system dengan-pembedaan warna'
untuk mengakomodasikan
diaplikasikat p"dt bt1"-b""1" tertentu
"Pt+tt:'.' bebcraparumah
individu p.-.ft"i' Untuk kepentingan
yang flat' Yang
."ki. m.r,gg;;;k"" spreillaien yangfned.selain
pada waktu
tidak kala?' pt"ii"Lnyt ad"l"h p"ttimbtngan
p.-.h","tt',' ptttggi"tan kancing dan sambungan-sambungan
taju lebih baik dihindari'
3. Standardmateriai
denganfungsi' caraPerawatan
Pemilihan rnaterialharusdisesuaikar
kain yang digunakan
dan penam;il;; ;t"g diharapkan' Beberapa
Cotion 100o/o, CYC 5Oo/o-5OVo,TC 650/o'
di rumah .ifu,
"r,i.r"i"in atau rlill/drill, dengan
35o/o,Po|yester 1007odengananyamanplat
i"bih sp'iifik' *"Y':!:lh,nt' soiltehase'
proses "p"'ti '
"kh;;;'s yay^ngmempunyaisifat dan-penggunaan-
P(J coated^,danlebagain
Dengan berbagai pilihan tersebut
Penggunaant""tt"t'' "d"nyt untuk
i"gi kitt uituk mendapatkanhasil terbaik
-"-t.rrtjttft^"
setiaPProduk'
PcdomanManaicmenLincn
\farna padakain/baju juga memberikannuansatersendiri,sehingga
secarapsikologis mempunyai pengaruh terhadap lingkungannya.
Oleh karena itu, pemilihan warna sangatpenting. Alternatif dari
kain warna yang polos adalah kain dengan corak motif; trend ini
memberikan nua-nsa yang lebih santai dan modern.
4. Standardukuran
Ukuran linen sebaiknya dipertirnbangkan tidak hanya dari si.si
penggunaan,tetapijuga dari biayapengadaandan biayaoperasional
yang timbul. Makin luas dan berat, makin mahal biaya pengadaan
dan pengoperasiannya.
Dengan adanyaukuran tempat tidur yang standard,misalnya : 90
x 200 cm. maka ukuran linen bisa distandarkanmeniadi :
- Laken l5O x275 cn
- Steek laken 75 x 160 cm
- Zeil T0xll0cm
- Sarungbantal 50 x 70 cm
Standardjumlah
Idealnya jumlah stok linen 5 par (kapasitas)dengan posisi 3 par
berputar di ruangan: stok 1 par terpakai , stok I par dicuci , stok
1 par cadangan dan 2 par mengendap di logistik : I par sudah
terjahit dan 1 par berupa lembaran kain.
Untuk jumlah linen yang digunakan di ruang rawat dan operasi
perhitungan rincinya sebagaiberikut :
Linen kamar
PcdomanMenaiemcnLincn 53
- Linen OK
Persediaanlinen OK yang i{1a] sangat
krusial, mengingat
standardprosedurdi ruang OK saniar
ketar.
Apabila rumah sakit dengan 5 ruang
OK dan frekuensi
operasi 5 kali/hari, yang masing--"rirrg
dirangani oleh 7
operaror, lama cuci linen t hari
dan par stok 3, maka
kebutuhan linennya adaiah :
Namun ada rumah sakir tertenru
yang menambah saf"tl
stoch menjadi 4 par,.mengingar
..ring terjadinya keadaan
di luar rencanasehari_hari.
5 x5x7xtx3=525
6 . Standard penggunaan
Linen yang baik seharusnyarahan
cuci sampai 350 kali dengan
prosedur normal. Sebaiknyasetiap
rumah ,"ki, _*"o.*k;;;r""_
dard kelaikan sebuah linen,
a"r,g"r, umur linen, kondisi
"p"k'.h
fisik atau dengan frekuensi.uli.
unt.rk iiu sebaiknyarinen diberi
identitas sebagaiberikut :
>4
Pcdoman Manajcmcn Linen
Informasi yang ditampilkan :
- Logo rumah sakit dan nama rumah sakit (informasi jelas)
- Tanggalberedarmisalnya7 Sepr.2002 (informasijelas)
- Item ukuran : Laken 160 x 275 (informasiicias)
- No. ID : 005 - 125 adalahNo. Identitasdari laken yang
beredarsejumlah125 dan laken tersebutbernomor 005.
V.A.3.MesinCuci
Persyaratan mesin cuci :
i. Mesin cuci dengan k-apasitasbesu (di atas 100 kg) y""g disarankan
memiliki 2 (dua) kompartemen (pinu) yang membedakan antara
memasukkan linen kotor inFeksius/nonCengan hasil pencucian linen
bersih. Antara 2 kompartemen dibatasi oleh panisi y"ng kedap air.
llaksud dari pemisahan tersebut adaiah menghindari kontaminasi dari
linen kotor dengan linen bersih baik dari lantai, alat maupun udara.
2. Mesin cuci ukuran sedang dan kecil (25-lOO kg) tanpa penyekat
seperti pada point I dapat digunakan dengan memperhatikan batas
rLrang kotor dan bcrsih dengan jelas.
V.A.4.TenagaLaundry
Untuk mencegah infeksi ya'g terjadi di dalam pelaksanaan ker.ia terhadap
tenaga pencuci maka periu ada pencegahan dengan :
V.B. Penatalaksanaan
Linen
Penatalaksanaanlinen dibedakan menurut lokasi dan kemungkinan
transmisi organismeberpindah :
' Di ruangan-ruangan
- Pcrjalananrransportasilinen kotor
- Pencuciandi laundry
- Penyimpanan linen bersih
- Distribusi linen bersih
Lincn kotor yang dapar dicuci di laundry dikategorikan:
- Linen kotor infeksius : linen yang terkontaminasidengan darah,
'cairan tubuh dan fesesteruramayang berasaldari infeksi TB paru,
infeksi salruonell"a dan shigella (sekresidan eksresi), HBV dan
HIV (jika terdapat noda darah) dan infeksi lainnya yang spesifik
(SARS) dimasukkan ke dalam kantung dengan segel yangdapat
terlarut di air dan kembali ditutup dengankantung luar berwaina
kuning bertuliskan terinfeksi.
56 Pcdoman Mana.icrnenLincn
- Linen kotor tidak terinfeksi :
Iinen yang ridak terkontaminasi
darah, cairan rubuh dan feses
y".g d"ri fnri"n lainnya
secaiarutin sungguhpun -b.r"i"l
m.tngkin lincn yang-diklasifikasikan
dari seluruh y"r,gL"r"r"l d"ri rr'ib.r r.r"rg
.p"ri.n_p"rl.n
yang rerinfeksi. isolasi
Linen atatrpakaianpasieny-ang
terinfeksi^bahaya khusus sepertiLessa
lfeuer atauantraxsebaiknyadil"k,rk""n.uroklaf s"b"i";;iki;;r,
(pencucian)atau konsuriasikan ke laundry
dengan bagi"n y"f *Jrlri"ni
inckri.
Untuk lebih r,3rPerlncl
Penangananlinen dibedakan dengan lokasi
sebagaibcrikut.
e. Pengelolaanlinen di ruangan
di atas y.ansdimaksud.densan
::lT:l*Pr:tkan iinen yang infeksius
sPesifikdiperlakuk"., ,.o.. i.huru,
kantung t,"." ;;J;t?secara d.ng"r,
hf'"tT:[[t;'denganbagianvangterbukamerupakan
_ !frarna bening
_ (Jkuran kccil hingga
sedang
r Kantung luar (dapat dipakai
ulang)
_ Terbuat dari bahan
plastik rahanpanashingga
tahan bocor l00oC dan
PcdomenManajcmcn Lincn
,7
- Bentuk segi empat
- \7arna kuning bertuliskan linen infeksius
- Ukuran sedanghingga besar'
2) Kanrung linen non infeksius (dapat dipakai ulang)
- Terbuat dari bahan plastik tahan panashingga 100"C dan
tahan bocor
- Bentuk segiempat
- Warna putih bertuliskanlinen kotor tidak terinfeksi
- Ukuran sedanghingga besar
Penangananlinen dimulai dari prosesuerbeden(penggantianlinen).
Pelaksanaanaerbeden dilakukanoleh peiawatdimana sebelumdilakukan
penggantianlinen bersih harusmelepaskanlinen kotor dengandemikian
perav,'artersebutakan kontak denganlinen kotor baik itu denganlinen
kotor infeksius maupun tidak terinfeksi.
Prosedur unruk linen kotor infeksius;
1. Biasakanmencuci tangan hygienis dengan sabun paling tidak
10-15 detik sebelumdan sesudahmelakukan pekerjaan.
Z. Gunakan APD : sarungtangarr,maskerdan apron .
3. Persiapkanalat dan bahan : sikat, spayer,cmber dengantulisan
linen infeksius, kantung dalam linen infeksius, kantung luar
linen infeksius, lem warna merah untuk tutup dan sebagai
segel.
4. Lipat bagianyang terinfeksi di bagiandalam lalu masukkanlinen
kotor infeksius ke dalam ember tertutup dan bawa ke spoel hoch.
5. Noda darah atau fesesdibuang ke dalam baskom, basahkan
dengan air dalam spra.verdan rnasukkan ke dalam kantung
transparan dengan pemisahan antara linen warna dan linen
putih (kantung khusus linen kotor infeksius). Sampah
.ie
PcdomanManaicmcnLinen
t er c a m p u r s e p e rti j a ru m s unti k temP atkan di w adah
penampungan jarum suntik.
b. Transportasi
PcdomanManaicmcn Lincn 59
- Dipisahkan antara troli linen kotor dengan linen bersih, jika
tidak, maka wadah penampungyang terpisah.
- Bahan troli terbuat dan stainhss steel (bajaantikarat).
- Jika menggunakan wadah dan warna yang berbeda.
- \7adah mampu menampungbebanlinen.
- \fadah mudah dilepasdan setiapsaathabis difungsikan selalu
dicuci (siapkancadangan)demikian pula dengantrolinya selalu
dibersihkan.
- Muatan/loading linen kotor /bersih tidak berlebihan.
- \Wadah memiliki rutup.
c. Laundry
Tahapan kerja di laundry :
l. Penerimaanlinen kotor denganprosedurpencatatan
2- Pemiiahan dan penimbanganlinen kotor
3- Pencucian
4. Pemerasan
5. Pengeringan
6. Penyctrikaan
7. Pelipatan
8. Penyimpanan
9. Pcndistribusian
10. Penggantian linerr rusak
Padasaatprosespenerimaan-penyetrikaanmerupakanprosesyang
krusial dimana kemungkinan organismemasih hidup, maka-petugas
diwajibkan menggunakanAPD.
Alat pelindtrng diri yang Cigunakanpetugaslaundry:
PcdomanManaicmcnLincn
- Pakaian kerja dari bahan yang menyerap keringat
- Apron
- Sarung rangan
Ad. 3. Pencucian
l. \faktu
Z. Suhu
4 . Mechanical action
Mecbanical action adalah putaran mesin pada saat proses pencucian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mecbanical action adalah :
. Loading/muatan tidak sesuai dengan kapasitas mesin. Mesin
harus dikosongkan 25 o/odari kapasitas mesin. Sebagai contoh
: kapasitas mesin 50 kg, maka loading/beban yang dimasukkan
tidak boleh lebih dari 37,5 kg
. Level air yang tidak tepat
PcdomanManaicmenLincn 63
. Bahan kimia
Bahan kimia akan berfungsi dengan baik apabila 3 faktor
tersebut diatas berfungsi dengan baik. Menggunakan bahan
kimia berlebihantidak akan membuat hasil menjadilebih baik,
begitu juga apabila terjadi keku"angan.
Persyaratanp€manasan-desinfeksi
untuk pencucianadalah 65"C
selama10 menit atau70"C denganbahankimia Chlorine lo/o(10.000
ppm av Clr).
Untuk lebih jelasnyatahapanyang merupakansatu kesatuanpada
prosesoperasional,suhu, waktu, pH dan level air dapat distandarkan
sebagaiberikut
Ad . 4- Pem er as an
Ad.5. Pengeringan
Ad.6. Penyetrikaan
Ad.7. Pelipatan
PcdomanMenajcmcn Lincn 65
atau saarpasiendi atas rempar tidur. Linen yang
perlu mendaparkan
perhatian khususpada pelipatan :
a. l-aken
b. Steeklaken
c. Zeil
d. Sarung bantal/sarungguling
e. Selimut
Prosespelipatan sekaligusjuga melakukan pemanrauan
antara linen
yang masih baik dan sudah rusak agar tidak
dipakai lagi.
Prosedurpelipatan :
a. Lakcn
- Diburuhkan tempat luas yang dilakukan oleh 2 orang
perugas
- Tiap *"-:g1lg ujung lincn posisi memanjang
"t"lg
denganjahitan terbalik
- Pertem
Perhatikanlabel ada di bagian kanan
- Lipat kembali pegangpertengahanlipatan, temukan
dengan
kedua ujung menjadi %bagian
- Pinggir jahitan posisinyadi bawah
- Ke empar ujr,rnglinen dipertemukan menjadi
2 bagian
- Selanjuhya sampai dengan l/g bagian, posisi
label harus
di atas
b. Steeklaken
OD
PcdomanManaicmcn Lincn
- Lipat menjadi Yz bagian
- Lipat kembali menjadi /< bagian, perhatikan posisi label
di bagian kanan
- Lipat kembali men.iadidua arah lebar harus sampai l/g
bagian, lipat satu kali lagi posisi label di atas
c. Zell : yangbaik digulun g agartidak ceparrobek dan permukaan
datar
d. Sarung Bantal
- Dilakukan satu orang
- Posisijahitan di dalam
- Lipat menjadi Yz bagian mcmanjang arah labe! di iuar -
lipat lagi menjadi 1/3 bagian
e. Sarung guling
- Posisijahitan di dalarn
- Lipat menjadi 7z memanjang,label di luar lipat lagi menja&Vt
f. Selimut
- Dilakukan satu orang
- Posisijahitan di luar (terbalik) posisi label dikanan
- Lipat menjadi Vzbagianarah lebar selimut
- Lipat lagi rnenjadiVebagian
- Lipat arah panjang selimut menjadi Vzbagian
- Lipat lagi menjadi 7l bagian
- Lipat lagi menjadi l/8 bagian
Ad.8. Penyimpanan
Penyimpanan mempunyai tujuan selain melindung linen dari
kontaminasi ulang baik dari bahayasepertimikroorganisnredan pest,
PcdomanManajcmcn Lincn
\)/
juga untuk mengontrol posisilinen tetap stabil. Sebaiknyaposisilinen
yang terdapat di ruang penyimpanan 1,5 par dan 1,5 par di ruangan-
ruangan. Ada baiknya lemari penyimpanan dipisahkan menurut
masing-masingruangandan diberi obat antt ngengatyaitu kapur barus.
Sebelumdisimpan sebaiknyalinen dibungkus denganplastik transparan,
sebelumdidistribusikan.
Ad.9. Pendistribusian
Pendisribusian merupakan aspek aciministrasiyang penting yairu
pencatatanlinen yang keluar.Disini diterapkansistemFIFO yaitu linen
yang tersimpan sebelumnya yaitu 1,5 par yang mengendap di
penyimpanan harusdikeluarkan, sedangkanyang selesaidicuci disiapkan
untuk yang berikumya, sehinggatidak ada pekerjaanyang menunggu
setiap selesaimencuci. Ada baiknya bagian inventaris ruangan
mengambil pada saatyang bersamaanlinen yang dicuci ditukar dengan
linen bersihyang siapdidistribusikan.Sedangkanlinen sisayang berada
di ruanganharusdisiapkanuntuk digunakankembali. Setiaplinen yang
dikeluarkan dicatat sesuaiidentitasyang terteradisetiaplinen, momor
berapayang keluar dan nomor berapayang disimpan, denganpencatatan
tersebut dapat diketahui berapakali linen dicuci dan linen mana saja
yang mengendap tidak digunakan.
Ad.10. Penggantian lirren rusak
Linen rusak dapat dikategorikan :
l. lJmur linen yang sudah standard
2. Iluman error termasuk dihilangkan
Dua kategori tersebutdapat diketahui dari sistempencatatanyang
baik mengcnai perputaran linen yang tercatat setiap harinya bahkan
dapat diketahui ruangan yang menghilangkanatau merusak ,namun
dapat juga kerusakanterjadi pada waktu prosespenctrcianal<tbarhu-
man envr Pe-tugas l&rndry.
PedomanMana jcrncnLincn
69
e. P enge lola a n linen lainnya dan peral atan
Yang dimaksud linen lainnya adalah linen yang tidak diproses melalui
pr os es pe n c u c i a n d e n g a n m e s i n c u ci tetapi di l akukan prosedur
desinfeksi. Linen lainnya adalah bantal, guling dan kas'rr. Peralatan
dan lingkungan yang dimaksud adalah rnulai ember y^ng terinfeksi,
baskom, furnitur dan perabotan , lantai dan dinding.
Desinfeksi li
Botol-botol susu bavi dan area pcrsiapan makanan
Eradikasilegro nella rcrhadapsistcmpcnyediaanair
Kolam rcnanghydrothcrapv
- Rutin 1,5- 3,00
- Tcrkontaminasi 6 -10
n a tr tu r tn
L a r u t a n H y p o c h lo r itc 107o100.000ppm av Cl,
Lantai (pembersihan Cuci dengan cairan detergen Mencemari , tumpahan dan area-
basah) Desinfeksi tidak sclalu dipedukan area spesial, gunakan bahan kinria
j desinlcktan(a) atau (b)
PcdomanManaicmcn Lincn
CARA MENGHITUNG DOSIS KEBUTUHAN
DESINFEKTAN CHLORINE UNTUKLINEN INFEKSIUS (HIV S. HBV)
. KapasitasMesin Cuci 50 kg
. YoBahanAkdf Chlorine l0 o/o(ProdukX )
. 7o Formulasiyang diinginkan 1 o/o(10.000 ppm) untuk HIV S. HBV
PERTANYAAN:
Berapagram bubuk Chlorine yang dipakaiunruk setiap[g cucian?
PERHITLfNGAN I : Menghitung air yang dipakaipadaprosesbleachyaitu LO!?
HIGHT :50 o/o dari kap. drum
MF,DIUlvi : 32 o/o dari kap. drum
LO\7 :, 16,6 o/odari kap. drum
V O LUM E DR U M = l r.f .t
n: 3, 14; d: lm;t:0 ,6 5 m
V - ol.dr um = 3 ,1 4 . (0 ,5 )' z .0 ,6 5
* O , it m l
+ 0, 51 x l. o o o l i te r
c? 5lo liter
Air yang digunakan: LOV
LO\f = 16,6 o/ox kap. drurn
+ 16,6o/ox 5l0lirer
* a4, 6lir er
M o n ito r i n g d a n Evaluasi
Vl.A. Monitoring
Yang dimaksud dengan monitoring adalah uPaya untuk mengamati
pelayanan dan cakupan program pelayananscawalmungkin, unruk dapat
menemukan dan selanjutnya mcmperbaiki masalah dalam pelalcsanaan
Program.
Tujuan monitoring adalah:
1. (Jntuk mengadakanperbaikan,perubahanorientasi atau disain dari
sistem pelayanan(bila perlu).
2. Untuk menyesuaikanstrategi atau pedoman pelayanan yang
dilaksanakan di lapangan, sesuai dengan temuan-temuan
dilapangan.
3. Hasil analisisdari monitoring digunakan untuk perbaikandalam
pemberian pelayanan di rumah sakit. Monitoring sebaiknya
dilakukan sesuai keperluan dan dipergunakan segerauntuk
perbaikar-rprogram.
Khusus dalam pelayananlinen di rumah sakit monitoring hendaknya
dilakukan secarateratur/kontinu.
Aspek-aspekyang dimonitor mencakup :
1. Sarana,prasaranadan peralatan'
pelayananii nen,SOP,kebijakan-kebijakandrrelaur
2. Standard/pectoman
Vl.B. Evaluasi
proses akhir seperti
Setiap kegiatan harus selalu dievaluasi pada tahap
juga evaluasi secara
p"d" tth.p pencucian, pengeringan dy sebagainya'
^k.r.lrrr._,h".,
d"l"* t.ttgk^ kinerfa dari pengelolaan linen di rumah
s ak it -
Pcdomanlv{anaicmcnLincn
74
Salah satu cara yang mudah untuk melaksanakan evaluasi adalah
dengan menyebarkan kuesioner ke unit ker.iapemakai linen secaraberkala
seriap semestef atarr minimal setiap saru tahun sekali' Sebagai resPonden
diambil dua atau tiga jenis Petugas dilihat dari fungsinya, misalnya kepala
bangsal/rungan, Pera\4'atpelalsana dan petugas pelaksana non perawatan/
pekarya.
a- Kuantitas linen
Kuantitas/jumlah linen yang beredar di ruangan sangat
menentukan kualitas pelayanan' demikian pula linen yang
berputar di ruangan yarrg diam akan mengakibatkan linen yang
satu cepatrusak dan linen yang lainnya terlihat belum digunakan'
Ilal-hal sepertiini dapat mengganggupada saatPengganrianlinen
berikutnya matrpun iika linen tersebut hendak diturunkan
kelasnl'a.Untuk itu perlu adanyamonitoring ke ruangan-ruangan
dengan frekuensi rninimal 3 (tiga) bulan sekali arau setiap kali
ada pencatatan di buku administrasi yang tidak mengindahkan
prinsip FIFO.
b. Kualitas Linen
Kualitas yang diutamakan dari linen adalahbersih (fisik linen),
awet (tidak rapuh) dan sehat (bebas dari mikroorganisme
patogen).
Frekuensi:
. (Jntuk monitoring bersih dapat dilakukan dengan
memanfaatkan panca indera secarafisik mulai dari bau
(harum dan bebas dari bau yang tidak sedap), rasa
(lembut di kulit) dan skalanoda. Dilakukan pada tahap
sortir di dalam PerPutaran pencucian. Jika terdapat
kekurangan dari tiga aspck terscbut, maka perlu ada
PcdomanManajemcnLincn 75
pencucian ulang sesuaidengan permasalahanmasing-
masing.
o Awet (tidakrapuh) dapatdilakukan denganmengenddikan
penggunaanformulasi bahan kimiayang serendahmungkin
tanpa mengabaikan hasil. Substitusi penggunaanbahan
kimia yang mempunyai sifat melapukkan seperti phenol.
Frekucnsi dapat dilakukan setiap perputaranwaktu stan-
dard linen ditetapkan misalnya200 kali pencucian.
. Schat (bebasmikroorganisme patogen) dilakukan dengan
pemeriksaanlinen bersih melalui pemeriksaanangkakuman
di laboratorium untuk mcngetahui adanyamikroorganisme
patogen ataupun mikroorganisme non-patogen dalam
jumlah yang banyak (rekontaminasi).
Bahan Kimia
a. Fisik dan karakteristik bahan kimia
Fisik dan karakteristik bahan kimia dapat berupa warna,
butiran serta bau yang khas dari bahan kimia. Penjelasan
spesifikasibahan kimia pada awal pembelian men.iadipenting
serta melihat pembanding bahan kimia dari produk bahan
kimia lainnya akan sangatmembantu dalam memonitor kualitas
bahan kimia yang dikirim pihak rekanan. Untuk menjaga
kualitas selalu dilakukan monitoring setiap bahan kimia akan
digunakan.
b. pH (Powcr Hidrogcn) dan pcrsentasebahan aktif
Bahan kimia yang digunakan memiliki pH dan bahan aktif
seperti yang dipersyaratkan dalam LDP (Lembar Data
Pengaman) arau MSDSs. Informasi pH penting dalam
mengetahui kualitas bahan kimia yang akan digunakan apakah
mengalami perubahan pada saat penyimpanan dan penggunaan.
Frekuensi pemeriksaan dilakukan pada awal penggunaan,
pertengahan dan akhir.
PcdomanManaicmcnLincn
Daftar Rujukan
4. Penatalaksanaan
linen rumah sakit dengan pengelolaansendiri oleh
lJdarto, MBA, pada presentasidi RNI tentang ma-najemenlinen,
Jakarta22 September2001.
Gedung Administrasi
No Nama Bidang Kgrli3 K";.s".i
Ruan P cncah ayaa n
1 Direkrur Membaca,mc , Peftcmuan D
2 VakilDirekur s.d.a C
3 Sekretatis s.d.a D
4 Rapac/Sidang s.d.a D
5 Serbaguna s.d.a D
() KepalaBidang s.d.a D
7 KepalaUPF s.d.a C
8 AdministrasiTU Membaca, menulis, mengedk D
&n pengarsipan
9 Peqpumkaan s.d.a D
10 lnformrsi Membaca dan menuiis C
11 RuangTungg'-r Penerimaan camrr/pengunju ng
L4 Toilet Pcncucian C
Laundry
N o Nama ri -@
Rua ng an
i Ruangpenerimaan Pencrimaan bahanlpaliaian C
kotor
1
Desinfeictan Pencucian C
) Scrub s.d.a D
4 ldesin cuci s.d-a
5 Mesin petas Pengeringan
U Mesin pengeringan s.d.a C
7 Rungsetrika Penytrika,/penggosokarr D
8 Ruang jahit Penjahit D
9 Gudangbersih Penyirnpanan bahan/alat D
t0 Gudang alat s.d.a (-
Ii Administrasi Membaca, mennlis, mengerik, D
pengarsipan
12 Ruangdistribusi Pcngeluaran/penyal u ran C
L3 S-iaf ]yf6rnfac^ 66nrrlis
t4 Toilet Pencucian C
PcdomanManaicmcn Lincn
;
j
-o
-
-c
z r---!
R)
PcdomanManaicmcn Lincn
I Ir
\(
lr
U
x
? t? e
I lr i
.l H I
a CI U f,
l--r
f-f
t-F
t-l-
rt-
Et
Jl
r-l
zl
d-l
I
-l
I
u!
rl
(Jl
I
zl
tnl
ull
:l
=
( 9l
l
z.l
UI
-l
>- l
<l
<l
(,l
zl
<l
al
i
t-
(J
Et:
I
z
c
o
_:{
i
t<
1!
r<
I gtlolt nlon.tvla -
- .;ffirrr;Frtfl--;
ol rt
aH i 3rrrt V or;L
,Arr,l"vH 9plHJvfn -1"'%; ^,rrf i
r EH s 'Z r b H AN r
v ol 're
| .- J
-:_-:
' 1?n) -u 'gHd
9r.rv>tv"3Q >vdHvl.
s1H)tlf'\9 JdO/ NO
m
Contoh Formulir Binatu
FORMULIABINATURS..........
7AHUN..........
FORMULIR
BINATU
RS....
Instalasi/ Bagian/ Ruang (oK)
I Jam:
Paal.
Binalu:
Fffii_
Puaf.
Mcngetd|ui, HtrgEtshui,
Kepala K€pala
lB/B:gtRumg IngBag/Ruang
(..) (..........)
Nrp Nip
Porttirn: Pmrkaian
L Liren.hbksiu-6 Hepa:itrs,Gilg,m} nasuktsn dstem tcntolg kuning/tulb bahan:
-{HlV.
infellsusdm ddkat EJal D.ODliro: . ..tr
LiEn.b€ls Sp€|. maqktan le dalffi kanlmg hitar,/tLdbtiren Sp*l.6an t.ot rilar o.DX : . ir
{64 ms xotor n&s Erpsah denaan roda lins betsrh. Cleanmx . ..-or
4 Mmgambl Inen basi\ 1arus terbtu-FJp*ai tan:oig phstik beEl. Sourlrg : . [r
5 LiEnd,bMd"r€altroibe6iaNo:........... piri,ttama:.......................
tsnTgnt y
rercE(nil....q
LFol Pelat . ...S1