Anda di halaman 1dari 3

Pengertian bakat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), Kata Bakat Diartikan Sebagai Kepandaian, Sifat
Pembawaan Yang Dibawa Sejak Lahir. Sedangkan Dalam Bahasa Inggris, Bakat Sering
Digambarkan Dengan Kata “Talent” Yang Berarti Kemampuan Alami Seseorang Yang Luar Biasa
Akan Sesuatu Hal Atas Kemampuan Seseorang Yang Di Atas Rata-Rata Kemampuan Orang Lain
Akan Sesuatu Hal.
Jenis-Jenis Bakat
Bakat Umum
Kemampuan Dasar Yang Bersifat Umum, Alias Dimiliki Oleh Setiap Orang. Contoh, Bakat
Berbicara, Berjalan, Dan Bergerak.
Bakat Khusus
Potensi Khusus Yang Hanya Dimiliki Oleh Segelintir Orang. Tidak Semua Orang Memiliki Bakat
Khusus Ini, Jadi Bakat Khusus Ini Cukup Jarang Ditemukan. Seseorang Yang Memiliki Bakat
Khusus Biasanya Akan Lebih Menonjol Dibandingkan Orang Lain Dalam Suatu Aspek.

Contoh Bakat Khusus:


Bakat verbal : orang yang memiliki potensi dalam menyampaikan kata-kata. Biasanya, orang ini
pandai berbicara. Contoh, bakat untuk berpidato, story telling, dan bernyanyi.
Bakat numerikal : Potensi khusus dalam bidang angka-angka (numerik). Orang yang memiliki
bakat khusus ini pandai berhitung. Pekerjaan yang cocok : matematikawan dan akuntan.
Bakat skolastik : Kombinasi logika (kata-kata) dan angka, alias kata-katanya berhubungan
dengan logika dan angka. Orang dengan bakat skolastik ini memiliki kemampuan nalar,
pengurutan, kerangka berpikir sebab-akibat, kemampuan menciptakan hipotesis, pencarian pola
numerik yang baik serta memiliki pandangan hidup yang sifatnya rasional. Bakat ini kerap dimiliki
oleh seorang akuntan, ilmuwan, dan programer.
Bakat abstrak : bakat yang berbentuk pola, diagram, rancangan, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk
serta posisinya. Orang dengan bakat ini cocok untuk menjadi seorang designer.
Bakat Mekanik : Potensi Yang Berhubungan Dengan Prinsip-Prinsip Mekanik, Ilmu IPA, Dan Cara
Kerja Suatu Mesin. Jika Kamu Memiliki Bakat Ini, Kamu Bisa Menjadi Seorang Peneliti Atau
Pekerja Dalam Bidang Otomotif.

Bakat spasial atau relasi ruang : Bakat yang berhubungan dengan aspek spasial seseorang yang
meliputi kemampuan analisa ruang dan visualisasi. Jenis bakat yang biasanya dimiliki oleh
seorang fotografer, artis, dan arsitek.
Bakat kecepatan ketelitian klerikal : Bakat yang berhubungan dengan potensi tulis-menulis,
ramu-meramu di laboratorium, dan sejenisnya.
Bakat bahasa (linguistik) : Potensi penalaran analitis bahasa. Biasanya orang yang memiliki bakat
ini akan menjadi seorang ahli sastra. Jika kamu memiliki bakat ini, maka kamu cocok menjadi
seorang jurnalis, editor, bekerja dalam bidang hukum dan pemasaran, dan stenografi.
Tes bakat
Tes bakatadalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan potensial individu dalam
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.
Tes prestasi
Menurut Anastasi (1990) tes prestasi belajar adalah tes yang mengukur pengetahuan yang
dimiliki seseorang sebagai akibat adanya program pendidikan maupun program pelatihan.

Pengertian cita-cita
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), cita-cita merupakan keinginan kehendak, dan
tujuan yang terus ada di dalam pikiran supaya dapat diwujudkan pada kehidupannya.Menurut
Mutaningtyas (2007), cita-cita adalah keinginan yang selalu ada di dalam pikiran atau tujuan
yang ditetapkan oleh seseorang untuk diri sendiri dan hendak dicapai. Keberadaan cita-cita,
selain didukung oleh impian, juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, terutama orang tua.

Berikut merupakan faktor yang mempengaruhi cita-cita :

1. Latihan dan lingkungan sejak kecil


Jika seorang anak dari kecil sudah dilatih untuk mengembangkan potensinya, besar kemungkinan
ia akan memiliki cita-cita sesuai dengan potensinya. Misalnya sejak kecil ia sudah dilatih bermain
bola, maka kemingkinan setelah dewasa ia akan memiliki cita-cita sebagai atlet. Begitu juga
dengan anak yang tumbuh dalam lingkungan pecinta seni, memiliki kemungkan untuk menjadi
seniman atau setidaknya akn mencintai seni.

2. Ambisi orang tua


Biasanya disebabkan oleh cita-cita orang tua yang tidak tercapai, maka ia akan mengarahkan
anaknya untuk memilih cita-cita tertentu sejak kecil dan dilatih untuk dapat mewujudkan cita-cita
tersebut. Ambisi orang tua ini kurang efektif untuk menetukan cita-cita, karena setiap anak
terlahir sudah memiliki potensi. Jadi jangan paksa anak untuk menuruti keinginan orang tua jika
tidak sesuai dengan potensinya.

3. Tokoh idola
Anak yang mengidolakan seorang atlet, biasanya berkeinginan untuk menjadi atlet juga sesuai
tokoh idolanya,itu karena ia ingin mengikuti jejak tokoh idolanya.

4. Persaingan dengan orang lain


Persaingan dengan teman sebaya sering menyebabkan seseorang tidak mau kalah dalam hal
cita-cita. Jika temannya memiliki cita-cita tertentu maka ia akan berusaha untuk bersaing dalam
mencapai cita-cita tersebut.

5. Tradisi, norma, adat, dan kebiasan yang berlaku


Dapat kita jumpai dimasyarakat, ada profesi-profesi tertentu yang sering mendapat penghargaan
yang tinggi di masyarakat daerah tertentu sehubungan dengan adat yang ada disana. Misalnya
banyak anak remaja di Flores yang ingin menjadi pastor karena profesi ini mempunyai status
sosisl yang tinggi di masyarakat Flores.

6. Pengalaman-pegalaman masa lalu


Misalnya seseorang pernah mederita penyakit phobia (takut yang tak beralasan akan sesuatu),
maka kemungkinan ia ingin menjadi seorang psikolog. Dengan menjadi seorang psikolog ia bisa
mengobati phobianya tersebut.

7. Minat dan nilai-nilai yang dianut


Jika seseorang memilki nilai kehidupan yang dianutnya seperti nilai keadilan sosial, maka itu
dapat membuatnya menjadi seorang relawan, hakim, dan lainnya.

Apapun faktor yang mempengaruhi cita-cita selama itu sesuai dengan potensinya maka akan
menjadi hal yang diperbolehkan untuk seorang untuk mengikutinya.

Anda mungkin juga menyukai