Anda di halaman 1dari 2

Faktor Risiko

Faktor risiko tetanus pada anak meliputi:

a. Ibu yang tidak menerima vaksin tetanus


b. Pemotongan tali pusat yang tidak steril
c. Anak yang tidak menerima vaksin tetanus
d. Penggunaan obat-obatan suntik pada jarum yang tidak steril atau hal lain seperti tindik
anting pada anak perempaun
e. Luka akut ataupun kronik, seperti luka bakar, luka tusuk, dan lainnya.
f. Luka yang tidak bersih ataupun tidak dibersihkan
g. Fraktur tulang terbuka
h. Tindakan bedah dan dental
i. Gigitan hewan dan serangga

Manifestasi Klinis

Tetanus didiagnosis berdasarkan gejala klinis. Hingga saat ini belum ada pemeriksaan
penunjang yang spesifik untuk tetanus. Manifestasi klinis tetanus terdiri atas empat macam yaitu:

a. Generalized Tetanus
Generalized Tetanus merupakan manifestasi paling umum pada 80% kasus. Tnada
inisialnya adalah spasme otot rahang yang disebut trismus atau “lockjaw”. Tanda lain
meliputi iritabilitas, gelisah, diaforesis, disfagia dengan hidrofobia, mengences, nyeri
otot akibat spasme meliputi otot leher, badan, dan ekstremitas serta mungkin muncul
seizure-like activity atau konvulsi pada kasus berat. Manifestasi awal ini merefleksikan
pelibatan otot bulbar dan paraspinal yang mungkin terjadi akibat struktur tersebut
diinervasi oleh akson-akson yang pendek. Kondisi ini dapat berprogres selama dua
minggu.
b. Localized Tetanus
Localized Tetanus merupakan bentuk manifestasi yang jarang ditemukan, terdiri atas
spasme otot pada area terbatas dekat dengan sisi jejas. Walaupun localized tetanus dapat
terjadi dengan imunitas parsial dan biasanya ringan, manifestasi ini dapat berprogres
menjadi generalized tetanus.
c. Cephalic Tetanus
Cephalic Tetanus merupakan manifestasi tetanus yang sangat jarang yang diasosiasikan
dengan adanya lesi daerah kepala dan wajah serta hubungannya dengan kejadian otitis
media. Masa inkubasinya singkat, biasanya 1 sampai 2 hari. Tidak seperti generalized
atau localized tetanus, cephalic tetanus memberikan manifestasi palsi nervus kranial
flaksid dibandingkan dengan spasme. Gejalanya terdiri dari disfungsi tunggal atau
kombinasi nervus kranial (paling sering N VII). Trismus dapat pula terjadi. Cephalic
tetanus dapat berprogres menjadi generalized tetanus.
d. Neonatal Tetanus
Neonatal tetanus (Tetanus neonatorum) adalah generalized tetanus sebagai akibat dari
infeksi pada neonates. Neonatal tetanus lebih sering terjadi pada negara berkembang dan
menimbulkan kematian tinggi pada bayi baru lahir. Penyebab utamanya adalah adanya
material kontaminasi pada tali pusat bayi baru lahir. Masa inkubasi setelah lahir 3-10 hari
yang mana menjadikannya disebut sebagai “Penyakit hari ketujuh”. Bayi baru lahir
biasanya menunjukkan gejala iritabilitas, poor feeding, rigiditas, facial grimacing (wajah
meringis), dan spasme berat dengan sentuhan. Angka mortalitas mencapai 70%.

Anda mungkin juga menyukai