Dokter Pembimbing:
dr. Ista Fatimah Kurnia Rahmi
Disusun Oleh:
Dimas Bagus Bramasta Duarsa
2017730037
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan kedokteran kerja ini
yang merupakan bagian dari tugas pendidikan kepaniteraan klinik pada bagian Kedokteran
Komunitas 2 UPTD Puskesmas Serpong 2.
Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada dokter pembimbing dan rekan-rekan di
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta serta Kepala Puskesmas dan Pegawai
UPTD Puskesmas Serpong 2 atas tersusunnya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan hasil kegiatan kedokteran kerja ini memiliki banyak
kekurangan, untuk itu penulis mebgharapkan kritik dan saran agar dapat lebih baik lagi dalam
penulisan selanjutnya. Semoga laporan hasil kegiatan kedokteran kerja ini dapat bermanfaat bagi
semua sebagai tambahan referensi mengenai kasus’’Luka Bakar Derajat pada Pekerja Pabrik Tahu
: Sebuah Laporan Kasus”.
Wassalamualaikum wr wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….. 1
A. PENDAHULUAN………………………………………………………………………... 1
B. TUJUAN………………………………………………………………………………….. 2
C. MANFAAT……………………………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………3
D. PROGNOSIS……………………………………………………………………………... 9
F. PEMECEHANAN MASALAH………………………………………………………... 10
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………. 11
B. SARAN…………………………………………………………………………………... 11
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………..12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Pekerja memiliki risiko terhadap masalah kesehatan yang disebabkan oleh proses kerja,
lingkungan kerja serta perilaku kesehatan pekerja. Tidak hanya risiko penyakit menular dan
tidak menular, pekerja juga dapat menderita penyakit akibat kerja dan/atau penyakit terkait
kerja. Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau
lingkungan kerja termasuk penyakit akibat hubungan kerja.
Menurut data dari International Labour Organization (ILO) tahun 2013 diketahui bahwa
setiap tahun ditemukan 2,34 juta orang meninggal terkait pekerjaan baik penyakit maupun
kecelakaan dan sekitar 2,02 juta kasus meninggal terkait penyakit akibat kerja. Di Indonesia,
digambarkan kondisi penyakit akibat kerja kini seperti fenomena “Puncak Gunung Es”,
penyakit akibat kerja yang diketahui dan dilaporkan masih minimal dan parsial berdasarkan
hasil penelitian sehingga belum menggambarkan besarnya masalah keselamatan dan kesehatan
kerja di Indonesia. Hal ini disebabkan karena sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas
mendiagnosis penyakit akibat kerja masih terbats sehingga pelayanan untuk penyakit akibat
kerja belum optimal.
Sehubungan dengan hal tersebut, pernyakit akibat kerja perlu menjadi perhatian dan bila
perlu dilakukan intervensi agar kasusnya dapat dikurangi dan dapat meningkatkan mutu kerja.
B. TUJUAN
Pengamatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah Kesehatan dan Keselamatan
Kerja yang terjadi pada Pekerja Pabrik Tahu Sumedang.
C. MANFAAT
Penulis berharap dapat mengidentifikasi risiko potensial di lingkungan kerja dan penyakit
yang timbul akibat kerja, melakukan pemeriksaan klinis, pemeriksaan aspek okupasi, menilai
kelaikan pekerja, tatalaksana klinis sampai tatalaksana okupasi, serta mengidentifikasi alat
1
pelindung diri (APD) yang dapat digunakan untuk menurunkan risiko gangguan kesehatan
akibat kerja.
Penulis melakukan pemeriksaan terhadap penyakit akibat kerja kepada Pekerja Pabrik yang
bekerja. Pada pemeriksaan ini, Klien (OS) bekerja dari pagi hingga sore, dari Senin - Minggu,
berikut deskripsi waktu kerja OS:
Senin - Minggu : Jam 09.00 – 24.00 WIB
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANAMNESIS KLINIS
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Usia : 25 tahun
Pekerjaan : Karyawan Pabrik Tahu Sumedang
Alamat : Serpong
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Status Perkawinan : Belum Menikah
2. Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien sendiri pada tanggal 30
Januari 2023, pukul 12.00 WIB
a. Keluhan Utama
Bekas luka berwarna kemerahan pada punggung tangan dan pergelangan
tangan kanan sejak 2 minggu yang lalu.
3
berisi cairan, cairan tampak bening, nyeri ketika disentuh. Lentingan berisi
cairan bertahan kurang lebih selama lima hari, kemudian mengempis dan
meninggalkan bekas luka kemerahan basah. Bekas luka dirasakan nyeri
terutama bila disentuh. OS sempat mengoleskan obat tradisional cina “Pi Kang
Sh*ang” pada luka kemerahannya, namun tidak ada perbaikan. Beberapa hari
setelahnya pada tepi luka muncul nanah kekuningan pada luka.
e. Riwayat Alergi
Tidak ada bersin-bersin, gatal-gatal, beringus, bengkak, atau keluhan lain
yang timbul karena debu, makanan, obat-obatan, cuaca, suhu dingin maupun
panas.
f. Riwayat Psikososial
OS adalah seorang pekerja di Pabrik Tahu Sumedang bagian pencetakkan
dan penggorengan yang bekerja setiap hari dari pukul 09.00-24.00 WIB. Setiap
hari, OS bekerja mencetak tahu kemudian menggorengnya. Pada saat
menggoreng tahu, OS berada pada tempat penggorengan yang besar dengan
minyak yang banyak tanpa menggunakan sarung tangan memasak.
g. Riwayat Pengobatan
Pada saat setelah terkena cipratan minyak, OS mengoleskan pasta gigi pada
bekas cipratan minyak. Setelah timbul lentingan berisi cairan kemudian
4
mengempis, OS mengoleskan obat tradisional cina “Pi Kang Sh*ang” untuk
bekas luka kemerahannya namun tidak ada perbaikan.
b. Uraian Tugas/Pekerjaan
1) Cara Melakukan Pekerjaan
OS adalah seorang karyawan pabrik tahu sumedang di Serpong,
Tangerang Selatan. OS bekerja 7 hari dalam seminggu dari Senin-Minggu,
bekerja dari pukul 09.00-24.00. Setiap harinya melakukan pekerjaan yang
sama yaitu mencetak dan menggoreng tahu sumedang.
2) Detail Aktifitas
Urutan tugas rutin :
Jam Kegiatan Yang Dilakukan
08.00 Bangun pagi
08.00 – 09.00 Mandi, bersiap berangkat ketempat kerja
09.00-24.00 Sampai di tempat kerja, mulai bekerja
24.00-01.00 Pulang
5
c. Bahaya Potensial
Urutan Bahaya Potensial Potensi gangguan Resiko
Kegiatan Fisika Kimia Biologi Ergonomi Psikologis APD kesehatan Kecelaka
an Kerja
Mencetak Tahu - - Bakteri, Posisi berdiri Stress, Masker Myalgia, low back Trauma
Virus, lama, pekerjaan pain, stress kerja
Jamur, membungkuk monoton,
Parasit , posisi beban
tempat tahu kerja
yang tinggi
Menggoreng Suhu Uap Bakteri, Posisi berdiri Stress, Masker, Carpal Tunnel Trauma,
tahu panas panas, Virus, terlalu lama pekerjaan cooking Syndrome, myalgia, luka
tinggi Minyak Jamur, monoton, glove low back pain, bakar
goreng Parasit beban stress kerja
kerja
Kategori Kesehatan
1. Penetapan Medis dan Rekomendasi:
- Terhadap diri sendiri:
Pekerja tersebut mampu melaksanakan pekerjaan namun dapat membuat pekerja menjadi
berisiko terganggu kesehatannya akibat kerja lebih dari 8 jam.
- Terhadap Lingkungannya:
Pekerja dapat melakukan pekerjaan dengan lebih dari 8 jam tetapi dengan resiko gangguan
kesehatan akibat kerja
6
2. Kategori Fitness-to-Work
Kategori kelaikan kerja pasien adalah Fit to Work with Note
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum dan Tanda Vital
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15 (E4V5M6)
Tanda Vital :
TD : 123/78 mmHG
HR : 77x/m
RR : 18x/m
T : 36.6 oC
Keadaan Gizi :
BB : 65 kg
TB : 168 cm
IMT : 23 kg/m2
Interpretasi : Normoweight
Status Generalis
Mata :Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, kedua pupil isokor
dengan diameter ± 3 mm, refleks cahaya langsung dan tidak
langsung baik.
Hidung :Tidak terdapat sekret, darah, ataupun cairan yang keluar. Tidak
tampak adanya massa ataupun polip nasi. Tidak ada deviasi septum.
Telinga : Tidak terdapat hematom ataupun abses pada aurikula, tidak
terdapat fistel preaurikula, tidak ada sekret, darah, ataupun cairan
yang keluar, tidak ada nyeri tarik aurikula dan tekan tragus.
Mulut :Mukosa bibir lembap, tidak ada lidah kotor, gigi geligi lengkap
tidak terdapat karies, gangrene radiks, ataupun gigi tanggal, uvula
di tengah, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1
Leher :Tidak teraba pembesaran KGB dan tiroid
7
Thoraks :Tampak simetris pada thoraks dekstra dan sinistra
Pulmo :
Inspeksi : normochest, tampak simetris, pergerakan kedua lapang dinding
dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada pada kedua lapang
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dinding dada, pergerakan kedua lapang
dinding dada teraba simetris, vocal fremitus pada kedua lapang paru
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler pada kedua lapang paru, tidak terdapat suara paru
tambahan baik stridor, mengi, maupun ronkhi.
Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis sulit teraba
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : S1=S2, regular, tidak terdapat murmur dan gallop
Abdomen :
Inspeksi : tampak datar, tidak tampak pembesaran
Auskultasi : Terdengar bising usus dalam batas normal
Palpasi : teraba supel, tidak teraba distensi, tidak ada nyeri tekan
epigastrium, tidak teraba nyeri tekan pada kesembilan kuadran. tidak teraba
hepatomegali dan splenomegali.
Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran
Ekstremitas :Atas : Akral Hangat (+/+) CRT < 2’ (+/+), deformitas (-)
Bawah : Akral Hangat (+/+) CRT < 2’ (+/+), deformitas (-)
8
Status Dermatologikus
9
C. MENEGAKKAN DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA
1. Saran Pemeriksaan
Tidak diperlukan pemeriksaan penunjang lain
2. Diagnosis Kerja
Luka bakar derajat dua TBSA <1%
3. Diagnosis Okupasi
T23.2 Burn of second degree of wrist and hand
4. Kategori Kesehatan
“Kesehatan cukup baik dengan kelaianan yang dapat dipulihkan”
D. PROGNOSIS
- Ad Vitam : ad Bonam
- Ad Sanasionam : ad Bonam
- Ad Fungsionam : ad Bonam
- Prognosa Okupasi : ad Bonam
10
E. PERMASALAHAN PASIEN DAN RENCANA PENATALAKSANAAN
Administrative control :
edukasi kepada OS untuk
bertindak hati-hati dalam
proses memasak dan
meminimalisasi cipratan
minyak panas
APD : Baju lengan panjang,
celana panjang, masker,
cooking glove
Kuratif (Terapi Medikamentosa):
● Asam mefenamat tab 500 mg
bila nyeri
● Placenta extract + Neomycin
sulphate, 4 kali sehari
Preventif (Terapi
Nonmedikamentosa):
Istirahat yang cukup
Edukasi hygiene pada daerah
luka
Edukasi konsumsi obat
secara teratur dan sesuai
Menghindari bahaya saat
memasak dan
meminimalisasi cipratan
minyak
11
Berolahraga dan pola hidup
sehat
Promotif:
Penyuluhan dan edukasi tentang luka
bakar dan pertolongan pertamanya.
F. PEMECEHANAN MASALAH
Untuk pemecahan masalah terhadap kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa pada
OS perlu diedukasi tentang bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas menggoreng tahu dan
meminimalisasi cipratan minyak dengan memasukkan tahu dengan perlahan. Edukasi
pertolongan pertama saat terjadi luka bakar diperlukan, sehingga dampak penyakit akibat
kerja dapat segera diatasi dan tidak dilakukan tindakan-tindakan yang tidak diperlukan
yang dapat memperburuk luaran pengobatan. Selain itu, pemakaian pakaian lengkap
seperti baju lengan panjang, celana panjang, dan alat pelindung diri yang sesuai seperti
cooking glove dapat digunakan untuk perlindungan selama beraktivitas memasak.
12
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap OS, diamati bahwa pekerjaan
menggoreng OS yang berhadapan dengan wajan yang besar dan minyak panas dapat
menyebabkan timbulnya keluhan yang dirasakan. Tindakan intervensi okupasi, kuratif,
preventif, dan promotif diharapkan membantu sebelum, selama, dan setelah bekerja.
Apabila terjadi penyakit akibat kerja, OS dapat melakukan penanganan pertama dan
mencari pertolongan yang sesuai.
B. SARAN
Diperlukan edukasi secara komprehensif dan menyeluruh pada pekerja mengenai
bahaya yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja.
13
LAMPIRAN
14
LAMPIRAN
15
16