Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENELITIAN

STASE KEDOKTERAN KOMUNITAS II


LOW BACK PAIN

PENGUJI :
dr. Farsida, MPH
Disusun oleh :
Wildan Baiti Alanwari
2014730099

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
UPT PUSKESMAS JOMBANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, hidayah
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan kedokteran kerja ini
yang merupakan bagian dari tugas pendidikan kepaniteraan klinik pada bagian Kedokteran
Komunitas 2 Puskesmas Jombang

Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada keluarga, dosen-dosen pembimbing dan
sahabat – sahabat di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta atas bantuan dalam
menyusun laporan ini.

Saya menyadari bahwa laporan hasil kegiatan kedokteran kerja ini memiliki banyak
kekurangan, untuk itu saya mengaharapkan kritik dan saran agar dapat lebih baik lagi dalam
penulisan selanjutnya. Semoga laporan hasil kegiatan kedokteran kerja ini dapat bermanfaat bagi
kita semua sebagai tambahan informasi mengenai kasus low back pain yang masih menjadi salah
satu masalah.

Wassalamualaikum wr wb.

Jakarta, Januari 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4

A. PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4

B. TUJUAN .............................................................................................................................. 4

C. MANFAAT .......................................................................................................................... 4

D. HASIL PENGAMATAN TERHADAP KEGIATAN KERJA ........................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 6

A. STATUS KESEHATAN PASIEN ...................................................................................... 6

B. ANALISIS HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN PENYAKIT YANG DIDERITA .. 13

C. MENEGAKKAN DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA ...................................... 13

D. PROGNOSIS ..................................................................................................................... 13

E. PERMASALAHAN PASIEN DAN RENCANA PENATALAKSANAAN .................... 14

F. PEMECEHANAN MASALAH......................................................................................... 16

BAB III KESIMPULAN............................................................................................................. 17

A. KESIMPULAN .................................................................................................................. 17

B. SARAN .............................................................................................................................. 17

LAMPIRAN................................................................................................................................. 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Di era globalisasi tahun 2020 mendatang, kesehatan kerja merupakan salah satu
prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara
yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggotanya, termasuk bangsa Indonesia. Untuk
mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja, Indonesia
telah menetapkan Visi Indonesia Sehat 2015 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa
depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Pelaksanaan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat atau lingkungan kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari kejadian kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja
suatu perusahaan atau tempat kerja. Dalam penjelasan undang-undang nomor 36 tahun 2009
tentang kesehatan yang telah mengamanatkan antara lain bahwa setiap tempat kerja harus
melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja,
keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya.
.
B. TUJUAN
Pengamatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
yang terjadi pada Sektro Formal “Pekerja antar jemput laundry”.

C. MANFAAT
Diharapkan penyusun dapat mengidentifikasi hazard yang ada di lingkungan kerja dan
penyakit yang timbul akibat kerja, serta menentukan alat pelindung diri yang dapat digunakan
untuk menurunkan risiko gangguan kesehatan akibat kerja.

4
D. HASIL PENGAMATAN TERHADAP KEGIATAN KERJA
1. Jenis Pengamatan : Kunjungan (Kedokteran Kerja)
2. Cara Pengamatan : Wawancara dan laporan
3. Jenis Pekerjaan : Tukang bengkel
4. Waktu Pelaksanaan : Rabu, 8 Januari 2019
5. Lokasi : Pondok Kacang Timur 04/02

Dalam tugas ini saya melakukan diagnosis akibat kerja kepada antar jemput laundry yang
bekerja di rumahnya di pondok kacang timur 04/02. Beliau bekerja dari pagi hingga sore, dari
senin sampai minggu tergantung dengan adanya pesanan laundry, berikut deskripsi waktu kerja
beliau:
Senin - minggu : jam 08.00 – 18.00 WIB

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. STATUS KESEHATAN PASIEN


1. Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Usia : 52 tahun
Pekerjaan : Tukang bengkel sepeda
Alamat : Jl. Sumatera rt 3/13 jombang
Pendidikan : SMA

2. Anamnesis
a. Keluhan Utama
Nyeri pada daerah pinggang sejak 3 bulan terakhir.

b. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh nyeri pada pada daerah pinggang sejak 3 bulan yang
lalu. Nyeri dirasakan seperti ditekan beban berat dan kaku pada daerah
pinggang namun tidak menjalar sampai ke kedua kaki. Keluhan tersebut
dirasakan hilang timbul terutama jika pasien beraktivitas lama, seperti saat
mengangkat beban berat ketika reparasi sepeda. Nyeri juga dirasakan pada
saat pasien akan berdiri setelah jongkok untuk mengganti ban sepeda atau
perbaiki rantai. Keluhan biasanya membaik jika pasien istirahat yang cukup
atau jika pasien sedang tidak ada pekerjaan. Jika sedang banyak yang harus
diperbaiki, pasien bekerja bisa sampai menghabiskan waktu 10 jam dengan
posisi duduk rendah cenderung jongkok. Pasien beristirahat pada saat
dzuhur dan ashar atau pada saat pasien akan makan. Terkadang jika yang
perlu diperbaiki banyak pasien melanjutkan reparasi di malam hari sampai
sekitar pukul 21.00. Pasien sering mengangkat sepeda yang beratnya rata-
rata lebih dari 10kg. Pasien sering bekerja dalam posisi berdiri duduk dan

6
jongkok, sehingga pasien lebih sering membungkuk. Jika nyeri dirasakan
menganggu, pasien sering menggunakan koyo untuk menghilangkan rasa
nyeri dan istirahat sejenak sampai nyeri dirasakan hilang. Pasien tidak
memilik gangguan buang air kecil. Riwayat jatuh disangkal (-), kelemahan
anggota gerak tidak ada, keluhan lainnya disangkal.

c. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien sudah pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya sejak 2
tahun yang lalu dirasakan hilang timbul. Namun perlahan hilang ketika
beristirahat sejenak. Riwayat Hipertensi, Diabetes Mellitus, ginjal, TB dan
penyakit sistemik lainnya disangkal

d. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga


Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang serupa. Riwayat
darah tinggi, penyakit ginjal dan kencing manis pada keluarga disangkal.

e. Riwayat Alergi
Alergi obat, debu, makanan, cuaca, disangkal.

f. Riwayat Psikososial
Pasien bekerja sebagai tukang bengkel sepeda. Sehari-hari pasien
melakukan kegiatan reparasi sepeda dengan peralatan besi. Terkadang jika
sedang mengecek dan mengganti ban sepeda posisi pasien membungkuk
dan menunduk. Pasien sering mengangkat beban berat. Pasien bekerja sejak
pagi hingga sore hari, kadang jika orderan banyak lanjut bekerja hingga
malam hari. Pasien mengaku semua kegiatan dilakukan pasien sendiri akan
tetapi jika ada pesanan yang banyak di bantu oleh teman-temannya. Pasien
tidak mengkonsumsi alkohol ataupun rokok. Pasien minum kopi tiap pagi
hari dan banyak minum air putih.

g. Riwayat Pengobatan

7
Pasien mengaku sudah pernah berobat untuk keluhan tersebut ke
dokter umum kemudian membaik namun kambuh lagi dan sedang tidak
dalam pengobatan jangka panjang.
3. Riwayat Pekerjaan
a. Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Tukang bengkel sepeda
Alat Yang Digunakan Peralatan reparasi sepeda
Tempat Kerja Rumah sendiri
Lama Kerja Pada hari Senin – Minggu : 08.00 – 18.00

b. Uraian Tugas/Pekerjaan
1) Cara Melakukan Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai tukang bengkel sepeda sejak tahun 2005
Setiap harinya melakukan pekerjaan yang sama. Mengangkat beban
berat dan selalu dengan posisi membungkuk.

2) Detail Aktifitas
Urutan aktivitas jam kerja :
Jam Kegiatan Yang Dilakukan
06.00 – 08.00 Membantu istri merapihkan rumah dan mengantar anak-
anak ke sekolah.
08.00 – 08.30 Mempersiapkan peralatan dan membersihkan bengkel
08.30 – 11.00 Mulai bekerja
11.00 – 12.00 Istirahat makan siang
12.00 – 14. 00 Mulai bekerja kembali
14.00 – 15.00 Istirahat
15. 00 – 18.00 Mulai bekerja kembali sampai selesai.

c. Bahaya Potensial

8
Bahaya Potensial
Fisik Gang- Kimia Gangguan Biolo- Gang- Ergono- Gang- Psikososi- Gang- Accident
Kegiatan guan Kesehatan gis guan mis guan al guan
Kese- Keseha- Keseha- Keseha-
hatan tan tan tan
Membantu Lantai Tergel Pem- Dermati- Bakteri infeksi Posisi Low - - Terjatuh,
istri licin incir bersih tis , virus statis back terpele-
merapihkan lantai membung pain, set,
rumah kuk saat myalgia tergelin-
(menyapu melakuka cir
dan n
mengepel) pekerjaan

Mengantar Trau- Luka Ter- Perada- - - Duduk Low - - -


anak ke ma trau- kena ngan pada lama back
sekolah akibat ma oli kulit dengan pain,
dengan kece- posisi myalgia
mengen- lakaan statis
darai motor
Me- Ter- Me- - - Bakteri infeksi Mengang- Low - - -
ngangkat timpa mar/ ,virus, kat beban back
beban berat sepeda Hema para- berat pain,
seperti -tom sit myalgia
angkat pada
sepeda alat
alat
atau
udara
kotor
dibeng
kel

9
Kategori Kesehatan
1. Penetapan Medis dan Rekomendasi :
- Terhadap diri sendiri :
Pekerja tersebut mampu melaksanakan pekerjaan namun dapat membuat pekerja menjadi
berisiko terganggu kesehatannya akibat kerja lebih dari 8 jam.
- Terhadap Lingkungannya :
Pekerja dapat melakukan pekerjaan dengan lebih dari 8 jam tetapi dengan resiko gangguan
kesehatan akibat kerja
2. Kategori Fitness-to-Work
- Fit to Work
Fit untuk semua jenis pekerjaan seperti mengangkat beban berat.
- Fit with Restriction
Fit dengan tidak ada keterbatasan pada kondisi tertentu.
- Temporarily unfit to work
Unfit untuk sementara ketika beban saat bekerja meningkat dengan waktu lama kerja lebih
dari 8 jam.
- Unfit for specific occupation
Unfit untuk pekerjaan tertentu seperti mengangkat beban berat karena keluhan nyeri
punggung.
- Unfit to work
Mampu bekerja tetapi dengan Batasan pekerjaan tertentu seperti mengangkat beban berat.

4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum dan Tanda Vital
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital TD : 120/80mmHG HR : 86x/m
RR : 18x/m T : 36.6 oC
Keadaan Gizi BB : 80 kg TB : 168 cm
BMI : 28,3 Interpretasi : Obese 1

10
Status Generalis
Mata : CA (-/-), SI (-/-) R. Cahaya (+/+)
Visus Baik
Hidung : Pendarahan (-), Sekret (-) Massa (-)
Telinga : Sekret (-/-) Serumen (-/-)
Mulut : Faring Hiperemis (-) Karies Dentis (-)
Tonsil T1 – T1
Leher : Pembesaran Tiroid / KGB (-)
JVP : Normal
Thorax : Simetris kanan dan kiri
Pulmo : Retraksi Dinding Dada (-/-)
Vocal Fremitus sama kanan dan kiri
Batas paru jantung normal
Vesikuler (+/+) Wheezing (-/-) Ronkhi (-/-)
Cor : Ictus Cordis Tidak Terlihat
Ictus Cordis Teraba
BJ I dan II Regular, Gallop (-) Murmur (-)
Abdomen : Nampak cembung, distensi (-) Bising Usus (+)
Timpani (+) Nyeri Tekan (-) CVA (-/-)
Ekstremitas : Atas : Akral Hangat (+/+) CRT < 2’ (+/+)
Bawah : Akral Hangat (+/+) CRT < 2’ (+/+)

Status Lokalis :
 Pemeriksaan Motorik
Kekuatan otot :5 5
5 5

Tonus : Baik

Atrofi : Tidak Ada

11
 Pemeriksaan Sensorik : Normal

 Refleks Fisiologis
Refleks biseps : ++/++
Refleks triceps : ++/++
Refleks patella : ++/++
Refleks achilles : ++/++

 Refleks Patologis
Babinski : -/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Schaefer : -/-
Hoffman Trommer : -/-

 Reflex meningens
Brudzinsky 1 : -
Brudzinsky II : -
Lasegue : +/-
Kernig : -/-
Kaku kuduk : -

5. Saran Pemeriksaan Penunjang


- Foto Rontgen Lumbo Sacral AP-Lateral

12
B. ANALISIS HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN PENYAKIT YANG DIDERITA
1. Pemeriksaan ruang / tempat kerja
Tempat kerja pasien cukup berisiko menyebabkan penyakit akibat kerja. Pasien
bekerja dengan menggunakan kursi pendek yang dapat menyebabkan penyakit
akibat kerja, dengan posisi kerja yang tidak nyaman.
2. Pembuktiaan hubungan penyakit dengan pekerjaan.
Pasien mengaku keluhan dirasakan ± 2 tahun terakhir namun hilang timbul dan
tidak dirasakan jika pasien sedang tidak bekerja atau pasien beristirahat dengan
cukup, namun 3 bulan terakhir pasien mengaku keluhan yang dirasakan tidak
berkurang. Jadi pekerjaannya terbukti membuat keluhan menjadi lebih berat.
3. Pembuktian tidak ada hubungan penyakit dengan penyebab luar pekerjaan
Pasien tidak memiliki pekerjaan lain.

C. MENEGAKKAN DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA


1. Diagnosis Kerja
Lowback Pain
Diagnosis Differensial
- Low Back Pain
- Spondylolisthesis
2. Diagnosis Okupasi
M54.5 Low Back Pain
3. Kategori Kesehatan
“Kesehatan cukup baik dengan kelaianan yang dapat dipulihkan”

D. PROGNOSIS
- Ad Vitam : Dubia Ad Bonam (menyangkut kehidupan)
- Ad Sanasionam : Dubia Ad Bonam (menyangkut kesembuhan)
- Ad Fungsionam : Dubia Ad Bonam (menyangkut fungsional)
- Prognosa Okupasi : Dubia Ad Bonam

13
E. PERMASALAHAN PASIEN DAN RENCANA PENATALAKSANAAN

Jenis Permasalahan Rencana Tindakan Target Waktu dan Keterangan


Evaluasi
Low Back Pain Kuratif: 1 minggu gejala Penyakit dapat
Analgetik, Vit B kompleks, sudah hilang, gejala dipulihkan
latihan otot pinggang. sembuh atau apabila
berkurang. mengakat
Preventif: beban berat
Kurangi posisi statis (tidak Penderita memahami secara
lebih dari 2 jam). cara mengatasi dan ergonomik
mencegah terjadi dan
Hati-hati ketika mengangkat kembali LBP. melakukan
barang yang berat. peregangan
ringan disela
Menghindari gerakan yang sela aktivitas.
salah jika mengambil barang
yang disimpan dibawah.

Memakai alat bantu kerja


seperti rantai penggantung dan
mengangkat bersama-sama
ketika barang terlalu berat.

Melakukan pemanasan
sebelum bekerja.

Relaksasi otot-otot secara


berkala misalnya tiap 30 menit.

14
Promotif:
Penyuluhan dan edukasi
tentang LBP.
Kurangnya APD dan Bekerja sama dengan Seumur hidup APD dapat
ketidaktahuan puskesmas untuk selama bekerja. mengurangi
pentingnya menyediakan APD yang sesuai keluhan-
penggunaan APD standar. keluhan
pasien.
Edukasi tentang pentingnya Dilakukan
pelatihan K3
menggunakan APD.
bertujuan
Terhindar
dari
Pelatihan K3
kecelakaan
Terhindar
dari trauma

Memberikan
peluang atau
jalan
menyelamatka
n peristiwa
lain yang
berisiko

Memberikan
pertolongan
pada
kecelakaan.
Jam kerja yang terlalu Bekerja dengan teman, agar Setiap bekerja Bekerja sama
lama / istirahat kurang pekerja dapat bekerja maksimal dengan teman
dan tidak mudah lelah dan dapat
menghindari stress dan bosan mengurangi
berkepanjangan keluhan dan

15
meminimalisir
bahaya kerja

F. PEMECEHANAN MASALAH
Untuk pemecahan masalah terhadap kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa pada
pasien sebaiknya, pasien bekerja tidak sendiri. Jika memang harus bekerja sendiri pasien
harus mampu mengatur waktu bekerja dan istirahat, dalam sehari bekerja hanya 8 jam saja.
Perlu juga pengajuan untuk memfasilitasi alat-alat pelindung diri yang sesuai dengan
kebutuhan pekerja kepada puskesmas yang dekat dengan lokasi pekerjaan pasien. Selain
itu, kita dapat memberi masukan alat pelindung diri apa yang cocok untuk digunakan saat
bekerja, posisi apa saja yang baik, bagaimana mencegah agar tidak terjadi penyakit akibat
kerja, dan nyaman tentunya hingga pasien akan menggunakannya dengan baik. Diberikan
pula edukasi melakukan peregangan setiap 2 jam bekerja atau setiap kali keluhan timbul.

16
BAB III

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Keluhan yang dirasakan pasien merupakan kebiasaan yang terjadi akibat posisi
pasien yang tidak baik selama bekerja dan jam kerja pasien yang cukup panjang. Oleh
karena itu pasien harus mengatur jam kerja dan istirahatnya. Dan diberikan pengetahuan
terhadap pekerjaan yang dilakukan pasien agar pasien dapat mencegah terjadinya
kekambuhan. Seperti melakukan istirahat setelah 2 jam bekerja dan melakukan peregangan
dengan tujuan tidak terjadi gerakan yang statis.

B. SARAN

Pekerjaan pada posisi yang berulang dan terus menerus, diperlukan adanya istirahat
pada tengah-tengah aktivitas bukan saat pekerjaan telah selesai baru mendapatkan istirahat.
Dan juga lakukan relaksasi pada otot di sela-sela waktu bekerja. Penting tanggung jawab
dan kedisiplinan pekerja / individu itu sendiri dalam mengendalikan risiko yang mungkin
terjadi pada dirinya.

17
LAMPIRAN

18
19

Anda mungkin juga menyukai