PNEUMONIA
Dokter Pembimbing:
dr. Muh. Masrin Sp.PD
Disusun oleh :
Tian Tiffani 2013730111
PENDAHULUAN
Infeksi saluran
WHO 1999
napas bawah
menyebutkan Indonesia
masih tetap
bahwa penyebab menduduki
merupakan
kematian tertinggi peringkat ke-6
masalah utama
akibat penyakit dunia untuk kasus
dalam bidang
infeksi didunia pneumonia pada
kesehatan, baik di
adalah infeksi balita dengan
negara yang
saluran napas jumlah penderita
sedang
akut termasuk mencapai 6 juta
berkembang
pneumonia dan jiwa
maupun yang
influenza.
sudah maju.
Definisi
Bakteri
Pneumonia
Pneumonia Pneumonia Pneumonia
bakterial /
primer komuniti lobaris
tipikal
Pneumonia
jamur
PATOGENESIS
Gambaran
•didahului oleh ISPA selama beberapa hari demam,
menggigil, suhu tubuh kadang-kadang melebihi 40º C,
sakit tenggorokan, nyeri otot dan sendi. Juga disertai
klinis: batuk, dengan sputum mukoid atau purulen, kadang-
kadang berdarah.2
Laboratorium diobati.
•Anlalisa gas darah menunjukkan hipoksemia dan
hiperkarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis
respiratorik.
Efusi pleura dan empiema. Terjadi pada sekitar 45% kasus. Cairannya transudat dan steril. Terkadang pada
infeksi bakterial terjadi empiema dengan cairan eksudat.
Komplikasi sistemik. Dapat terjadi akibat invasi kuman atau bakteriemia berupa meningitis. Dapat juga
terjadi dehidrasi dan hiponatremia, anemia pada infeksi kronik, peninggIan ureum dan enzim hati. Kadang-
kadang terjadi peninggian fostase alkali dan bilirubin akibat adanya kolestasis intrahepatik.
Abses Paru terbentuk akibat eksudat di alveolus paru sehingga terjadi infeksi oleh kuman anaerob dan
bakteri gram negative.
Pneumonia kronik yang dapat terjadi bila pneumonia berlangsung lebih dari 4-6 minggu akibat kuman
anaerob S. aureus, dan kuman Gram (-) seperti Pseudomonas aeruginosa.
Bronkiektasis. Biasanya terjadi karena pneunomia pada masa anak-anak tetapi dapat juga oleh infeksi
berulang di lokasi bronkus distal pada cystic fibrosis atau hipogamaglobulinemia, tuberkulosis, atau
pneumonia nekrotikans. 10
PROGNOSIS