Anda di halaman 1dari 20

ACUTE LIMB ISCHAEMIC

Oleh: Pembimbing:
Wildan Baiti Al-anwari dr. Lukman Nurfauzi, Sp.B
2014730099
Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Bedah
Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
ACUTE LIMB ISCHAEMIA

Akut Limb Iskemik (ALI) , Suatu kondisi dimana terjadi penurunan perfusi
ekstremitas secara tiba-tiba yang menyebabkan gangguan pada kemampuan
pergerakan, rasa nyeri atau tanda-tanda iskemik berat dalam jangka waktu 2
minggu

Menurut TASC II Akut Limb Iskemik, Adanya penurunan tiba-tiba perfusi


ekstremitas menyebabkan potensi ancaman terhadap kelangsungan hidup
ekstremitas. Presentasi ini biasanya terjadi dalam2minggu sesudah onset sampai
timbul gejala

Trans-Atlantic Inter-Society Consensus Document (TASC) 2007


ETIOLOGI

 Onset yang cepat,


THROMBOSIS EMBOLI  Riwayat penyakit jantung
TRAUMA
sebelumnya
 Tidak adanya riwayat PAD
sebelumnya

Terjadi pada pembuluh darah yang mendapat intervensi


70%
(65% graft thrombosis dan 5% akibat pemasangan stent di
iliac atau infrainguinal

30%
25% Terjadi pada arteri normal
ACUTE LIMB ISCHAEMIA
• Iskemia Tungkai Akut, Suatu penurunan mendadak perfusi jaringan ditungkai
yang diakibatkan oleh embolus atau trombus yang menutup sirkulasi ketungkai.
• Embolus, akibat suatu peristiwa akut yang sebagian besar akibat embolus yang
terbentuk pada penderita gangguan katup dan irama jantung, sedangkan
Trombus, didahului oleh suatu proses kronis ditungkai berupa proses
aterosklerosis
• Keberhasilan ditentukan; lamanya sumbatan, beratnya sumbatan, penyakit
yang mendasari dan komorbiditas.
• Harus hati hati dengan resiko cedera reperfusi pada penderita yang sudah
menjalani revaskularisasi karena dapat mengakibatkan gangguan pada banyak
organ bahkan dapat mengakibatkan kematian.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
 Apakah pasien mempunyai nyeri pada kaki sebelumnya (seperti
• Klaudikasio intermitten riwayat klaudikasio)
• Nyeri di telapak kaki atau  Apakah pasien pernah mendapatkan intervensi untuk penyakit atau
tungkaisaat pasien sedang
kelainan pada sirkulasi / pembuluh darah pada masa lampau
beristirahat
(misalnya pemasangan stent atau graft )
• Parestesia
 Apakah pasien pernah didiagnosis memiliki penyakit jantung
• Kelemahan otot (seperti atrial fibrilasi) maupun aneurisma (kemungkinan sumber
• Kelumpuhan pada ekstremitas emboli)
yang terkena
 Penyakit yang dimiliki yang dapat menjadi faktor risiko
aterosklerotik (hipertensi, diabetes, perokok, hiperlipidemia,riwayat
keluarga terhadap serangan jantung, stroke)
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
 Nyeri, Makin meningkat seiring keparahan iskemia
 Pallor /pucat, Disebabkan oleh vasospasme arteri
 Ketika kondisi iskemik terus berlanjut, akan muncul
Paresthesia
 Pada stadium akhir injuri iskemik, akan terjadi
Paralisis
 Pengelupasan kulit akan terjadi, tanpa kulit menjadi
pucat
 Kehilangan fungsimotorik dan kulit mengkilat seperti
marmer memperkuat dugaan telah terjadi
 injuri iskemik ireversibel
KLASIFIKASI RUTHERFORD
KLASIFIKASI

Akut limb iskemik diklasifikasikan berdasarkan terminologi:


• Onset
a) Acute: kurang dari 14 hari
b) Acute on chronic: perburukan tanda dan gejala kurang dari 14 hari
c) Chronic iskemik stabil: lebih dari 14 hari
• Severity
a) Incomplete: Tidak dapat ditangani
b) Complete: Dapat ditangani
• Irreversible: Tidak dapat kembali ke kondisi normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Angiografi, kriteria standar dalam mendiagnosis penyakit oklusi arteri perifer.
• Magnetic Resonance Angiografi
- Untuk melihat pembuluh darah besar dan kecil.
- Digunakan untuk menegakkan diagnosis dan merencanakan jenis intervensi
• Computerized Tomographic Angiography, Masih jarang dipakai karena memerlukan media kontras yang banyak untuk
menghasilkan hasil yang baik
• Duplex Ultrasonography
- Suatu prosedur pemeriksaan diagnostik atau terapi yang bersifat non invasif untuk menilai struktur dan fungsi pembuluh
darah.
• Tiga modalitas dupleks sonografi pada pasien ALI
 B-mode
 Color Doppler ( Warna )
 Spektrum Doppler ( Kurva aliran )
ALGORITME TERAPI
PENATALAKSANAAN
• Panatalaksanaan pasien dengan iskemia tungkai akut bertujuan untuk
– Menurunkan risiko kardiovaskular
– Meningkatkan fungsi ekstremitas
– Mencegah progresifitas menjadi iskemia
– Menjaga viabilitas ekstremitas

– Mengurangi faktor risiko :


• Menghentikan merokok
• Mengontrol tekanan darah
• Mengatasi hiperkolesterolemia
PENATALAKSANAAN

Revaskularisasi Endovaskular Revaskularisasi Bedah


REVASKULARISASI ENDOVASKULAR
• Mengembalikan vaskularisasi pada tungkai yang terkena sesegera mungkin
• Pasien dengan iskemia yang lebih dari 24 jam, tungkai mati, pintasan
dengan graft terinfeksi atau kontra indikasi untuk trombolisis tidak dianjurkan
untuk menjalani revaskularisasi dengan cara intervensi
• Perdarahan sering timbul pada tempat masuknya kateter, tetapi juga dapat timbul
pada tempat lain. Resiko perdarahan timbul pada 6 – 9% kasus dan resiko
perdarahan intra kranial biasanya mencapai 3%.
• Resiko makin tinggi sebanding dengan lama dan dosis trombolisis, hipertensi, usia
lebih dari 80 tahun dan jumlah trombosit rendah.
REVASKULARISASI BEDAH

• Pembedahan dengan menggunakan balon kateter, pintasan dan terapi tambahan


seperti endarterektomi, patching angioplasty dan intraoperative trombolisis
ataupun kombinasinya
• Terapi terbaik pada penderita dengan emboli adalah tromboembolektomi dengan
menggunakan kateter dan sesudah tindakan dilakukan angiografi untuk
mengkonfirmasi hasil tindakan
• Pada penderita dengan trombosis yang diakibatkan kelainan kronik pada pembuluh
darah angka amputasi biasanya tinggi akibat kegagalan revaskularisasi
MEDIKAMENTOSA

• Pengobatan awal dengan pemberian unfractionated


heparin, diberikan dalam bentuk bolus dan pemeliharaan
. Pengobatan selalu bersifat multi modalitas,
• Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian heparin
yaitu:
– Untuk mencegah bertambah panjangnya trombus
– Untuk mencegah pembentukan fokus fokus baru
emboli
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai