Anda di halaman 1dari 51

Aortic Disease

NURHIKMAWATI

Nurhikmawati

BAGIAN KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENDAHULUAN

Penyakit aorta adalah istilah yang


mengacu pada sekelompok penyakit yang
menyerang aorta atau arteri utama pada
tubuh.

Menurut data epidemiologi, aneurisma


aorta terjadi pada 1-2% populasi di
seluruh dunia, di mana 10% di antaranya
terjadi pada kelompok usia lanjut.
Aneurisma Aorta
Definisi

Aneurisma adalah keadaan dimana


pembuluh darah menjadi membesar
secara abnormal atau mengembang
(over-inflated) seperti balon yang
menonjol keluar. Pelebaran yang terjadi
adalah lokal dan lebih dari 50% diameter
pembuluh darah.
Aneurisma Aorta

• PEMBAGIAN ANEURISMA AORTA


• Berdasarkan lokasi
1. Aneurisma aorta Abdominalis
2. Aneurisma aorta thorakalis
• Berdasarkan morfologi
1. Saccular
2. Fusiform
3. Pseudoaneurism
Etiologi

u Genetik bawaan lemahnya dinding pembuluh darah. Ini bisa terjadi pada pembuluh
darah manapun diseluruh tubuh.

u Terjadi peradangan pada aorta

u Penyakit jaringan ikat keturunan, misalnya sindroma marfan

Risiko ini menjadi semakin tinggi pada penderita tekanan darah tinggi, orang dengan
tingkat stres tinggi maupun perokok.
Faktor Resiko

❖ tekanan darah tinggi

❖ aterosklerosis

❖ tingkat tinggi serum kolesterol

❖ trauma atau cedera

❖ merokok dan penggunaan tembakau

❖ usia tua

❖ penyakit ginjal

❖ alkoholisme

❖ diabetes
Manifestasi Klinis

a) Manifestasi klinis umum pada aneurisma, terlepas dari tipe dan sisi:
– Hipertensi dengan pelebaran tekanan nadi
– Tekanan darah rendah
– Nadi lemah
Lanjutan...

b) Manifestasi klinis khusus untuk aneurisma aorta abdominalis :


– Keluhan-keluhan perasaan ”denyut jantung” pada abdomen bila terlentang
– Nyeri punggung bawah atau abdomen
Lanjutan...

c) Manifestasi klinis khusus pada aneurisma aorta torakal:

– Nyeri dada menyebar ke punggung dan memburuk bila pasien ditempatkan pada posisi
terlentang

– Dispnea dan batuk (menunjukan tekanan terhadap trakea)

– Disfagia (menunjukan tekanan terhadap esofagus)


XRay
XRay
B-Mode
Ultrasound

Normal Aorta Large Aortic Aneurysm


CT Scan
Computed tomogram of thoracoabdominal aneurysm
Large infrarenal abdominal aortic aneurysm before surgical repair
PENATALAKSANAAN

FARMAKOTERAPI
a. Antihipertensif untuk mempertahankan tekanan sistolik pada 120mmHg atau kurang
b. Propanolol untuk menurunkan kekuatan pulsasi dalam aorta dengan menurunkan
kontraktilitas miokard.
c. Pembedahan bila terapi obat gagal untuk mencegah pembesaran aneurisma atau pasien
menunjukan gejala-gejala distress akut. Pembedahan meliputi eksisi dan pengangkatan
aneurisma dan pengantian dengan graf sintetik untuk memperbaiki kontinuitas vaskular
Management

• Perbaikan bedah elektif diindikasikan pada pasien dengan aneurisma aorta


Abdominalisbesar.
• Ambang batas untuk operasi masih menjadi bahan perdebatan tetapi bervariasi
antara diameter 5,0 dan 5,5 cm.
• Perbaikan elektif harus dilanjutkan jika AAA telah berkembang lebih dari 0,5 cm
selama 1 tahun atau jika ukurannya 5,0 cm atau lebih
• Perbaikan endovaskular telah digunakan pada pasien yang apabila dilakukan open
repairment memiliki risiko tinggi atau pasien dengan leher aorta infrarenal yang
cocok dan apabila tidak adanya tortuositas dan kalsifikasi aortoiliac yang parah

Dutch Randomized Endovascular Aneurysm Management (DREAM) trial. N Engl J Med 2004;351:1607-18
O’Gara PT. Circulation. 2003;107:e43-e45
Small Aneurysm

• Data dari dua penelitian besar tidak menunjukkan bahwa operasi elektif awal
meningkatkan kelangsungan hidup
• Pasien harus menjalani pengawasan rutin, dengan skrining ultrasonografi berulang
pada interval enam bulan.
• Aneurisma kemungkinan akan mencapai diameter 5,5 cm dalam sekitar 2 tahun
• Ketika diameter aneurisma melebihi 5,5 cm, pembedahan (atau mungkin perbaikan
endovaskular, tergantung pada hasil uji klinis yang sedang berlangsung) bisa
dilakukan

Powel JT et al. N Engl J Med 2003;348:1895-901


The United Kingdom Small Aneurysm Trial Participants. N Engl J Med 2002;346:1445-52
Aortoiliac aneurysm before and after exclusion by a
bifurcated endovascular graft
Diseksi Aorta
` Aortic Dissection

• Adanya gangguan pada jaringan penunjang


pada pembuluh Aorta (jaringan kolagen dan
elastin)

• Adanya Robekan antara lapisan dinding


Aorta

• Darah mengalir melalui 2 saluran, yaitu


Saluran aorta yang normal, dan saluran yang
abnormal yang ter jadi akibat robekan
Classification

Task Force Report. Diagnosis and management of aortic dissection. Eur Heart J 2001;22:1642-81
8

Faktor yang memperberat atau meningkatkan resiko operasi


pada pasien dengan Diseksi Aorta

• Angka kematian rata-rata 25.5%


• Usia > 70 tahun
• Nyeri dada/ perut yang sangat hebat dan mendadak
• Tekanan darah yang turun tiba-tiba
• Gagal ginjal, urin tidak keluar
• Perbedaan tekanan darah dan atau nadi antara lengan kanan dankiri
• Stroke, tidak sadar atau lumpuhsebelah
• Gangguan elektrokardiografi
9

Diagnosis
didapat dari CT scan atau M R I
Tujuannya :
• Konfirmasi diagnostik
• Menentukan KlasifikasiDiseksi
• Mencari Komplikasi yang terjadi
• Penting untuk menentukan strategioperasi

Modalitas lain :
• Echocardiography
• Aortography
11

Aortic Dissection on CT
12

Komplikasi Diseksi Aorta

• Robek / Pecahnya Aorta Rupture


• Tamponade jantung (Penekanan jantung) Gangguan
Katub Aorta
• Gangguan arteri utama jantung (koroner)
• Kurangnya aliran darah ke otak/ginjal/usus/tungkai
25

PembedahanPada Aorta

• Resiko Tinggi
• Memerlukan Alatkhusus
• Memerlukan Ahli bedah, perawat dan perfusionist
yang khusus
• Operasi paling sulit / kompleks
• Jenis operasi tergantung dari lokasi kelainan di
Aorta
26

OperasipadaAortadirongga perut
27

PembedahanpadaAortadi ronggaDada(Aorta
Descenden)
28

PembedahanpadaAortadi ronggaDada(Arkus Aorta)


29

PembedahanpadaAortadi ronggaDada(Aorta Ascending)


30

PembedahanpadaAortadi ronggaDada(Root Aorta)


31

PembedahanpadaAortadirongga Dada(RootdanKatub
Aorta)
Subclavian Steal Syndrome
SYNONYMS-
(a)Subclavian Steal
Phenomenon

(b) Suclavian Steal


Steno- Occlusive
Disease
1)Atherosclerosis
2)Cervical Rib
3)Takayasu’s Arteritis
4) Congenital
(a) Interrupted Aortic Arch
(b) Preductal Aortic Co-arctation
1)Weak or absent pulse
2)Decreased B.P.
(<20 m m Hg)
3)Arm Claudication
4)B.P. difference between
two arms
5)Hand showing circulation
problem(Blotchy Patches)
I) NEUROLOGICAL

1) Dizziness
2) Vertigo
3) Presyncope
4) Syncope
5) Ataxia
6) Dysarthria
7) Visual changes
8) Weakness
(II) OTOLOGICAL

1)Sensorineural Hearing
Loss

2) Tinnitus
1)Doppler Ultrasound

2) CT Angiography 3) Angiogram
1) Balloon Angioplasty
2) Endarterectomy
3) Bypass Surgery
4) Regular Follow-Ups
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai