Laporan Tahunan PTM
Laporan Tahunan PTM
BAB I. PENDAHULUAN
Penyakit Tidak Menular merupakan penyakit yang sering tidak bergejala dan
tidak memiliki tanda klinis secara khusus sehingga menyebabkan setiap individu tidak
mengetahui dan menyadari kondisi tersebut sejak permulaan perjalanan penyakit.
Kondisi ini berdampak terhadap keterlambatan dalam penanganan dan menimbulkan
komplikasi PTM bahkan berakibat kematian lebih dini. Hasil Riskesdas 2018
menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika
dibandingkan dengan Riskesdas 2013 antara lain kanker, stroke, penyakit ginjal kronis,
diabetes mellitus, dan hipertensi. Sedangkan prevalensi kanker naik dari 1,4 persen
(Riskesdas 2013) menjadi 1,8 persen di 2018 dengan prevalensi tertinggi di Provinsi
DI Yogyakarta.
Begitu pula dengan prevalensi stroke naik dari 7 persen menjadi 10,9 persen,
sementara penyakit ginjal kronik naik dari 2 persen menjadi 3,8 persen. Berdasarkan
pemeriksaan gula darah, prevalensi diabetes mellitus naik dari 6,9 persen menjadi 8,5
persen; dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8 persen menjadi
34,1 persen. Peningkatan prevalensi PTM berdampak terhadap peningkatan beban
pembiayaan kesehatan yang harus ditanggung negara dan masyarakat. Penyandang
PTM memerlukan biaya yang relatif mahal, terlebih bila kondisinya berkembang
semakin lama (menahun) dan terjadi komplikasi.
PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu merokok, diet
yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Mencegah
dan mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya
pengobatan PTM. Pengendalian faktor risiko PTM merupakan upaya untuk mencegah
PTM, bagi masyarakat sehat, yang mempunyai faktor risiko dan bagi penyandang PTM,
dengan tujuan bagi yang belum memiliki faktor risiko agar tidak timbul faktor risiko
1|Page
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
PTM, kemudian bagi yang mempunyai faktor risiko diupayakan agar kondisi faktor
risiko PTM menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya PTM, dan bagi yang
sudah menyandang PTM, untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini
serta meningkatkan kualitas hidup.
Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas
dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor risiko PTM dengan
dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini, pemantauan
faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya. Kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) PTM.
Oleh karena itu, hasil kegiatan yang menunjang pelaksanaan program PTM
disusun dalam laporan tahunan program PTM sehingga diperoleh gambaran hasil
pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Posbindu beserta masalah, kendala dan
hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan program PTM. Selain itu, dapat mengetahui
alternatif pemecahan masalah dalam pelaksanaan program PTM.
1.2 TUJUAN
1.2.1 TUJUAN UMUM
Tersusunnya laporan tahunan program PTM tahun 2019 Dinas Kesehatan Kota
bandar Lampung diharapkan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan program
PTM.
2|Page
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
3|Page
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
4|Page
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
1. Penurunan prevalensi hipertensi dari 25,8% pada tahun 2013 menjadi 23,4% tahun
2019,
2. Pengendalian obesitas usia ≥18 tahun tetap 15,4%,
3. Penurunan prevalensi merokok ≤18 tahun dari 7,2% tahun 2013 menjadi 5,4%
tahun 2019.
5|Page
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
6|Page
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
Sasaran kegiatan ini adalah setiap warga negara berusia 15 tahun ke atas di suatu
kelurahan/institusi. Sedangkan sasaran pemeriksaan gula darah adalah setiap warga
negara berusia 40 tahun ke atas atau kurang dari 40 tahun yang memiliki faktor risiko
obesitas dan/atau hipertensi.
Kegiatan PANDU PTM adalah kegiatan penemuan dan penanganan kasus PTM dan
manajemen faktor risiko PTM di FKTP secara terpadu. Kegiatan manajemen faktor
risiko meliputi pemeriksaan :
Perilaku merokok,
Obesitas,
Tekanan Darah >120/80 mmHg,
Gula darah sewaktu >200 mg/dL,
Kolesterol atau kolesterol rata-rata,
Wanita usia 30-50 tahun atau wanita yang pernah berhubungan seksual.
Kegiatan PANDU PTM juga meliputi penanganan penyandang PTM dan Program Rujuk
Balik (PRB).
Sasaran kegiatan ini adalah setiap warga negara yang menyandang dan memiliki faktor
risiko PTM yang berkunjung ke FKTP.
7|Page
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
8|Page
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
9|Page
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
0,00
Berdasarkan grafik di atas, Puskesmas dengan capaian tertinggi antara lain Satelit
(100%), Kedaton (100%), Kebon Jahe (100%), Sumur Batu (100%), Palapa (100%),
Simpur (100%), Kemiling (100%), dan Segala Mider (100%). Akan tetapi, adapun
Puskesmas yang belum dapat mencapai target tersebut antara lain Way Halim
(18,31%), Beringin Raya (19,57%) dan Way Kandis (26,37%). Hal ini berhubungan
dengan masih rendahnya partisipasi masyarakat untuk deteksi dini faktor risiko PTM di
Posbindu PTM yang dilaksanakan di setiap kelurahan dan kunjungan pasien ke
puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya untuk mendapatkan tatalaksana sesuai
standar baik berupa pengobatan maupun edukasi kepatuhan minum obat.
10 | P a g e
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
11 | P a g e
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00
Berdasarkan grafik di atas, Puskesmas dengan capaian tertinggi antara lain Kedaton
(100%), Sukarame (100%), Kota Karang (100%), Segala Mider (100%), Satelit (100%),
Palapa (100%), Rajabasa Indah (100%), Simpur (100%), Kebon Jahe (100%) dan
Gedong Air (100%). Akan tetapi, adapun Puskesmas yang belum dapat mencapai target
tersebut antara lain Beringin Raya (22,89%), Panjang (24,80%) dan Sukamaju
(24,94%). Hal ini berhubungan dengan masih rendahnya partisipasi masyarakat untuk
deteksi dini faktor risiko PTM di Posbindu PTM yang dilaksanakan di setiap kelurahan
dan kunjungan pasien ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya untuk
mendapatkan tatalaksana sesuai standar baik berupa pengobatan maupun edukasi
kepatuhan minum obat.
12 | P a g e
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
Meningkatkan kapasitas SDM Kesehatan untuk mendeteksi dini faktor risiko PTM di
Posbindu dan tatalaksana PTM sesuai standar.
Meningkatkan kapasitas SDM Kader Kesehatan untuk mendeteksi dini faktor risiko
PTM di Posbindu.
Meningkatkan frekuensi berposbindu secara mobile dalam upaya mendeteksi dini
faktor risiko PTM di masyarakat.
80,67
77,33
80,00 73,06
70,93 66,31
66,44 65,08
56,98
60,00
50,35
44,69
44,41
42,97
42,09
40,00 34,21
30,11
25,03
22,49
16,87
20,00
7,586,78
1,100,510,00
0,00
Way Halim
Susunan Baru
Bakung
Palapa
Labuhan Ratu
Satelit
Kampung Sawah
Kemiling
Rajabasa Indah
Way Laga
Pinang Jaya
Segala Mider
Kota Karang
Sukaraja
Gedong Air
Sukamaju
Sumur Batu
Permata Sukarame
Pasar Ambon
Kedaton
Simpur
Panjang
Korpri
Sukarame
Kebon Jahe
Kupang Kota
Beringin Raya
Sukabumi
Way Kandis
Campang Raya
Berdasarkan grafik di atas, Puskesmas dengan capaian tertinggi antara lain Campang
Raya (100%), Kedaton (100%), Palapa (100%), Labuhan Ratu (100%), Korpri (100%),
Satelit (100%), dan Segala Mider (100%). Akan tetapi, adapun Puskesmas yang belum
13 | P a g e
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
dapat mencapai target tersebut antara lain Sukabumi (0,00%), Way Halim (0,51%) dan
Way Kandis (1,10%). Hal ini berhubungan dengan masih rendahnya partisipasi
masyarakat untuk deteksi dini faktor risiko PTM di Posbindu PTM yang dilaksanakan di
setiap kelurahan dan kunjungan pasien ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya
untuk mendapatkan edukasi kesehatan.
4.4 SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN USIA LANJUT (USIA 15 TAHUN
KEATAS)
Pencapaian target program skrining kesehatan pada masyarakat usia 15 tahun keatas
Kota Bandar Lampung tahun 2019 sebesar 98,55 persen (691.516 orang) dari 701.676
sasaran masyarakat usia 15 tahun keatas. Berikut grafik capaian skrining kesehatan
masyarakat usia 15 tahun keatas tahun 2019 di wilayah Kota Bandar Lampung :
14 | P a g e
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
Berdasarkan grafik di atas, Puskesmas dengan capaian tertinggi antara lain Kota Karang
(100%), Sukamaju (100%), Palapa (100%), Campang Raya (100%), Gedong Air (100%),
Satelit (100%), Kedaton (100%) dan Sumur Batu (100%). Akan tetapi, adapun
Puskesmas yang belum dapat mencapai target tersebut antara lain Pinang Jaya
(25,28%), Sukabumi (32,02%) dan Way Laga (42,97%). Hal ini berhubungan dengan
masih rendahnya partisipasi masyarakat untuk deteksi dini faktor risiko PTM di
Posbindu PTM yang dilaksanakan di setiap kelurahan dan kunjungan pasien ke
puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya untuk mendapatkan edukasi kesehatan
dalam upaya mengurangi kejadian Penyakit Tidak Menular.
15 | P a g e
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
Kerjasama dengan lintas sektor dan lintas program terkait dengan penggerakan
masyarakat dalam upaya deteksi dini faktor risiko PTM di Posbindu PTM,
Sosialisasi dan edukasi pada masyarakat untuk deteksi dini faktor risiko PTM.
Meningkatkan kapasitas SDM Kesehatan untuk mendeteksi dini faktor risiko PTM di
Posbindu dan tatalaksana PTM sesuai standar.
Meningkatkan kapasitas SDM Kader Kesehatan untuk mendeteksi dini faktor risiko
PTM di Posbindu.
Meningkatkan frekuensi berposbindu secara mobile dalam upaya mendeteksi dini
faktor risiko PTM di masyarakat.
4.5 DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DAN PAYUDARA PADA WANITA USIA
SUBUR (USIA 30-50 TAHUN)
Pencapaian target program deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara pada
Wanita Usia Subur Usia 30-50 tahun Kota Bandar Lampung tahun 2019 sebesar 53,76
persen (43.532 orang) dari 80.978 sasaran WUS usia 30-50 tahun. Berikut grafik
capaian deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara pada wanita usia subur
tahun 2019 di wilayah Kota Bandar Lampung :
80,00
69,53
64,73
64,60
63,03
62,57
53,76
60,00 52,18
SPM
43,59
37,71
36,97
35,55
40,00
29,78
26,43
23,59
21,22
18,63
20,00 11,589,20
8,226,656,53
1,471,211,141,000,76
0,00
Way Halim
Susunan Baru
Bakung
Satelit
Kampung Sawah
Rajabasa Indah
Labuhan Ratu
Pinang Jaya
Palapa
Kemiling
Way Laga
Gedong Air
Sukaraja
Kota Karang
Sumur Batu
Permata Sukarame
Segala Mider
Pasar Ambon
Sukamaju
Kedaton
Sukarame
Simpur
Kupang Kota
Sukabumi
Panjang
Kebon Jahe
Way Kandis
Beringin Raya
Korpri
Campang Raya
16 | P a g e
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
Berdasarkan grafik di atas, Puskesmas dengan capaian tertinggi antara lain Kedaton
(100%), Sukarame (100%), Rajabasa Indah (100%), dan Satelit (100%). Akan tetapi,
adapun Puskesmas yang belum dapat mencapai target tersebut antara lain Korpri
(0,76%), Sukamaju (1,10%) dan Kota Karang (1,14%). Hal ini berhubungan dengan
masih rendahnya pengetahuan dan partisipasi masyarakat untuk deteksi dini kanker
leher rahim dan kanker payudara pada wanita usia subur usia 30-50 tahun ke
puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan
dengan cara Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan Pap Smear.
Pencapaian target program penerapan Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah baik tingkat
dasar dan lanjutan tahun Kota Bandar Lampung tahun 2019 sebesar 32,25 persen (176
sekolah) dari 555 sekolah yang ada di Kota Bandar Lampung. Berikut grafik capaian
17 | P a g e
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
penerapan Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah tahun 2019 di wilayah Kota Bandar
Lampung :
160
140
120
100
80
60
40 31
18 18 18 16
20 13 12 9
5 5 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1
0 0 0 0
0
Pinang Jaya
Way Halim
Bakung
Sukabumi
Kupang Kota
Kota Karang
Labuhan Ratu
Gedong Air
Sukamaju
Rajabasa Indah
Sukaraja
Korpri
Kebon Jahe
Sukarame
Permata Sukarame
Sumur Batu
Panjang
Palapa
Satelit
Kemiling
Segala Mider
Kampung Sawah
Susunan Baru
Way Laga
Simpur
Pasar Ambon
Beringin Raya
Campang Raya
Way Kandis
Berdasarkan grafik di atas, Puskesmas dengan jumlah sekolah yang telah menerapkan
Kawasan Tanpa Rokok antara lain Kedaton (31 sekolah), Sumur Batu (18 sekolah),
Gedong Air (18 sekolah), dan Segala Mider (18 sekolah). Akan tetapi, adapun
Puskesmas yang belum memiliki sekolah menerapkan Kawasan Tanpa Rokok antara
lain Way Laga, Korpri, Permata Sukarame dan Beringin Raya. Hal ini berhubungan
dengan masih rendahnya pengetahuan Kepala Sekolah dan warga sekolah lainnya untuk
menerapkan Kawasan Tanpa Rokok. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di sekolah telah
termasuk dalam Perda No. 05 Tahun 2018 tentang Kawasan Tanpa Rokok Kota Bandar
Lampung. Adapun indikator penerapan Kawasan Tanpa Rokok antara lain :
18 | P a g e
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 SPM
100
80
60
40
20
19 | P a g e
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
20 | P a g e
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
5.1 KESIMPULAN
Masih adanya target program PTM yang belum mencapai target program sehingga
dibutuhkan komitmen dan kerjasama yang tinggi lintas sektor dan lintas program
terkait.
Masih kurangnya dukungan pemangku jabatan wilayah setempat untuk pelaksanaan
program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Masih kurangnya ketersediaan SDM petugas Kesehatan dan kader kesehatan yang
terlatih.
Masih kurangnya ketersediaan anggaran, sarana dan prasarana penunjang
pelaksanaan program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
5.2 SARAN
Mengetahui,
Kepala Seksi P2PTM dan Keswa Pengelola Program P2PTM
21 | P a g e
Laporan Tahunan Program P2PTM Tahun 2019
22 | P a g e