Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN PASIEN PULPITIS

IRREVERSIBLE
No.Dokumen : SOP/GIGI/05
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : /01/2017
Halaman : 1/2
UPT PUSKESMAS Mas’ud Zaini , S.kep,Ns
PESANGGRAHAN NIP. 19660513 198812 1 001
1. Pengertian Suatu penyakit jaringan keras gigi (karies) pada jaringan pulpa yang
telah terinfeksi maupun perforasi dengan adanya gejala berupa rasa
sakit spontan, khususnya pada malam hari. Biasanya pada tes perkusi,
gigi terasa sakit.
2. Tujuan Untuk menyembuhkan infeksi dan mengembalikan fungsi
pengunyahan.
3. Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas
4. Referensi Buku Pedoman Kesehatan Gigi Dan Mulut
5.Prosedur/ a. ALAT DAN BAHAN
Langkah-langkah Hand instruments, termasuk di dalamnya alat-alat pencabutan.
b. ALUR PROSES
1. Petugas mempersiapkan bahan-bahan dan alat yang akan di
gunakan, kemudian petugas mencuci tangan dengan sabun dan
mengeringkannya dengan tissue/lap.
2. Petugas memakai masker dan sarung tangan dan mempersilahkan
pasien masuk ruangan serta duduk di kursi.
3. Petugas melakukan anamnesa terhadap pasien.
4. Petugas kemudian mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi dan
melakukan pemeriksaan gigi intra oral dan ekstra oral.
5. Petugas kemudian menentukan diagnosa penyakit pada pasien
dan rencana perawatan.
6. Petugas membersihkan karies dengan bur/excavator.
7. Bila gejala mereda daripada hari-hari sebelumnya, kavitas yang
telah bersih diberi caustinerf forte lalu ditumpat sementara.
8. Bila masih ada gejala, kavitas yang telah bersih diberi caustinerf
forte yang diberi kapas dan eugenol lalu ditumpat sementara.
9. Pasien dianjurkan kontrol 3 hari untuk pengambilan caustinerf forte
dan sterilisasi I.
10. Pasien diberi resep obat dan diberi tahu bahwa efek caustinerf

1/2
forte adalah obat untuk mematikan saraf pada pulpa sehingga ada
rasa sakit akibat adanya proses kematian pulpa.
11. Petugas melakukan pencatatan pada Buku Rawat Jalan .
12. Setelah 3 hari dilakukan pengambilan caustinerf forte, bila tidak
sakit dilakukan sterilisasi tahap I.
13. Bila masih ada rasa sakit, kavitas diberi TKF yang diulaskan pada
kapas dan dilakukan penumpatan sementara. Pasien disarankan
kontrol lagi 4-5 hari.
14. Petugas melakukan sterilisasi tahap I : kapas diulasi Chlorophenol
lalu ditumpat sementara.
15. Pasien disarankan kontrol 1 minggu untuk sterilisasi II.
16. Kemudian petugas melakukan sterilisasi tahap II : kapas diulasi
Chlorophenol lalu ditumpat sementara.
17. Pasien disarankan kontrol 1 minggu untuk pengisian pulpa. 1
minggu setelah sterilisasi tahap II dengan tidak adanya simptom
rasa sakit dan kondisi tumpatan sementara masih baik, dilakukan
pengisian pulpa dengan bahan pengisi dan basis. Kavitas ditumpat
sementara dan pasien disarankan kontrol 1 minggu lagi.
18. Setelah 1 minggu dilakukan pengisian pulpa, pasien dianamnesa
ada rasa sakit atau tidak dan dilihat kondisi kavitas. Bila baik dan
tes perkusi dan druk negatif, dilakukan aplikasi tumpatan
permanen/tetap.
19. Petugas melakukan pencatatan pada Buku Rawat Jalan dan Buku
Register Poli Gigi.
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait Poli Umum, UGD.
8.Rekaman Historis

No. Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai