IRREVERSIBEL
No.Dokumen : 26/SPO/V/KSV/2023
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 27 Mei 2023
Halaman : 1/4
KLINIK SIFA
VICIIS MEDICA dr. Munsifah Zaiyanah.
1. Pengertian Perawatan pulpitis ireversibel adalah perawatan pada kondisi inflamasi pulpa yang
menetap, dan simtomatik, atau asimtomatik yang disebabkan oleh suatu jejas, dimana
pulpa tidak menanggulangi inflamasi yang terjadi sehingga pulpa tidak dapat kembali
ke kondisi sehat.
Gejala klinis : Nyeri tajam, berlangsung cepat dan menetap, dapat hilang dan timbul
kembali secara spontan (tanpa rangsangan) dan terus-menerus. Nyeri juga dapat timbul
akibat perubahan temperatur/ rasa (dingin, manis, asam) dengan ciri khas rasa sakit
menetap lama. Pasien kadang tidak dapat menunjukkan gigi yang sakit dengan tepat
Tanda klinis: kavitas profunda/ kavitas dalam mencapai pulpa/ karies di bawah
tumpatan lama, tes vitalitas menunjukkan rasa sakit yang cukup lama.
Pada pelayanan kesehatan tingkat pertama, kasus pulpitis ireversibel dapat dilakukan
tindakan endodontik darurat untuk mengurangi rasa sakit.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan tindakan untuk mengurangi rasa sakit gigi
dan mempertahankan fungsi gigi.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Klinik Sifa Viciis Medica tentang Standar Pelayanan Klinis
Nomor 15/SK/V/KSV/2023
4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 279 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi
5. Prosedur 1. Petugas mempersilahkan pasien duduk di kursi konsultasi
2. Petugas mencuci tangan dengan sabun/ handrub, memakai APD masker dan
sarung tangan
3. Petugas menyiapkan alat dan bahan
a. Alat
1) diagnostik (kaca mulut, pinset, sonde, eskavator)
2) spatula semen
3) plastik filling instrumen
4) semen stopper
5) glass lab
b. Bahan
1) Pasta devitalisasi
2) CHKM
3) Eugenol,
4) Tumpatan sementara
5) Pasta CaOH2
6) Semen zink phospat
7) GIC
8) kapas
4. Petugas melakukan devitalisasi dengan membersihkan jaringan karies sampai
membuka ruang pulpa. Apabila pasien merasa sangat sakit bisa dilakukan anestesi
lokal infiltasi supraperiosteal. Devitalisasi gigi dilakukan dengan meletakkan
kapas bulat kecil berisi pasta devitalisasi pada kavitas, dilakukan tumpat
sementara
5. Petugas melakukan KIE setelah tindakan dan merespkan obat (analgesik) Pasien
diinstruksikan kontrol 1 minggu.
6. Petugas melakukan sterilisasi ruang pulpa di kunjungan berikutnya. Tumpatan
sementara dibongkar, kapas bulat kecil ditetesi dengan CHKM diletakkan pada
kavitas, dilakukan tumpat sementara,
7. Petugas melakukan KIE setelah tindakan dan merespkan obat (analgesik) Pasien
diinstruksikan kontrol 1 minggu.
8. Petugas melakukan pengisian ruang pulpa. Tumpatan sementara dibongkar.
Apabila tidak ada keluhan, aplikasi pasta Ca(OH)2. Apabila ada keluhan bengkak,
dilakukan rujukan ke Rumah Sakit
9. Petugas mengaplikasikan semen basis zinc phosphat cement Zn(PO)4
10. Petugas melakukan penumpatan tetap dengan bahan GIC
11. Petugas melepas APD dan melakukan kebersihan tangan
12. Petugas melakukan KIE setelah tindakan. Petugas mempersilahkan pasien duduk
di kursi konsultasi. Pasien diinstruksikan untuk Menjaga kebersihan rongga mulut
dengan sikat gigi minimal 2x sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum
tidur.
13. Petugas mencatat di rekam medik dan buku register
14. Petugas selesai melakukan penanganan pada pulpitis irreversible
2/4
6. Diagram Alir
Petugas memposisikan
pasien
Petugas mengaplikasikan
semen basis
Petugas melakukan
penumpatan tetap dengan
bahan GIC
Petugas selesai
melakukan penanganan
pulpitis ireversible
3/4
Unit Terkait -
4/4