pelajaran yang diminati. Sekolah dan pendidikan merupakan bekal • Mewariskan nilai dan budaya Manusia memilki dua kebutuhan untuk murid kita mengisi masa depan. masyarakat yang relevan dasar yaitu kebutuhan lahir dan Guru harus mampu mewujudkan dan dengan masa kini. batin. Pendidikan seyogyanya mengembangkan 3 (tiga) aspek dalam diri • Mengembangkan sesuatu dapat memenuhi kebutuhan anak: yang dibutuhkan saat ini dan tersebut. Daya Cipta (Kognitif) masa depan. Daya Rasa (Afektif) • Menilai dan memilih sesuatu Daya Karsa (Konatif) yang relevan atau kontekstual 3 (tiga) aspek tersebut dapat memberikan sebagai kontrol sosial. Pendidikan menyeluruh untuk menjadi manusia seutuhnya. Tidak ada individu yang sama dan zaman selalu bergerak dinamis. Hampir setiap kita menyadari kedua hal tersebut. Menyadari keunikan setiap dan semua murid merupakan satu hal. Bagaimana penerapan kelas yang memfasilitasi setiap kodrat individu merupakan hal lainnya. Pendidikan seyogyanya bukan sesuatu yang rigid dan pakem. Penyesuaian sesuai konteks merupakan pendekatan yang perlu kita usahakan setiap waktunya sebagai pendidik. Kodrat keadaan merupakan bagian yang tidak Kodrat keadaan terdiri dari 2 hal, yaitu: terpisahkan dari dasar Pendidikan murid. Kodrat Alam Pendidikan bergerak dinamis menyesuaikan Merupakan bagian dari dasar Pendidikan murid keadaan yang terus bergerak begitu cepat. yang berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan Sebagai guru perlu mengantisipasi dan dimana mereka berada. membaca arah perubahan tersebut. Kodrat Zaman Merupakan bagian dari dasar Pendidikan murid yang berkaitan dengan isi dan irama. Asas Trikon dianggap menjadi jawaban yang tepat menuju pembelajaran yang berpihak kepada murid. Dengan Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) guru dapat merancang pembelajaran yang berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan kebudayaan bangsa Kecerdasan berpikir murid harus dapat mengembangkan budi pekerti atau watak murid yang tidak hanya dibentuk di sekolah, tetapi dalam keluarga dan lingkungannya.
Budi pekerti (watak) merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran,
perasaan, dan kehendak atau kemauan, sehingga menimbulkan suatu tenaga. Mewujudkan fungsi pendidikan dimana guru tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi mendorong murid untuk menemukan pemahaman bermakna yang relevan dengan kehidupannya untuk membantu murid mencapai “Selamat dan Bahagia”. Memberikan contoh tentang baik dan buruk tanpa harus mengambil hak murid agar bisa tumbuh dan berkembang dalaam suasana batin yang mwerdeka sesuai dengan dasarnya. Menjadi pembelajar sepanjang hayat. Kompetensi abad 21 menjadi kompetensi yang perlu dimiliki murid untuk menghadapi tantanga-tantangan ke depan. Untuk mencapai itu, pendidikan yang memerdekakan murid menjadi salah satu cara, murid merdeka dalam belajar, menggali keingintahuannya dengan bimbingan guru. Guru harus memahami bagiamana murid merdeka belajar untuk mencapai kpmptensi abad 21.