Anda di halaman 1dari 6

MATERI INISIASI 5

SUBSTITUSI KALIMAT
Kegiatan Belajar 1 Substitusi Tunggal
1 SUBSTITUSI TOTAL
Operator  memungkinkan kita untuk melakukan penggantian terhadap semua
pemunculan kalimat bagian dari kalimat yang diberikan dengan kalimat bagian lain. Sehingga,
dalam operasi ini ada kalimat yang dikenai operasi substitusi, kalimat atau kalimat bagian yang
diganti, dan kalimat pengganti. Berikut adalah definisi formal untuk operasi substitusi total.

Definisi Substitusi Total

Jika F, G, dan H merupakan kalimat-kalimat, maka substitusi total dengan notasi

F  {G  H}

merupakan kalimat yang dihasilkan dari penggantian semua pemunculan G dalam F dengan
H.
Menurut definisi di atas, F, G, dan H masing-masing adalah kalimat yang dikenai operasi
substitusi, kalimat yang diganti, dan kalimat yang diganti. Hasil dari operasi substitusi total
adalah kalimat tunggal yang nilai kebenarannya bisa berbeda dengan nilai kalimat semula. Jika
kalimat yang diganti tidak muncul di dalam kalimat yang dikenai operasi substitusi, hasil
operasi substitusi sama dengan kalimat semula.
Untuk memudahkan pemahaman tentang operasi substitusi total { }  { } atau disingkat
dengan  saja, berikut adalah contoh-contoh operasi substitusi total.
Contoh 1.1 Tentukan hasil dari
{not(P and Q) or (if notP then (Q or R))}  {Q  notR}.
Pertama-tama diidentifikasi F, G dan H dari soal, dan diperoleh bahwa F adalah not(P and Q)
or if notP then (Q or R), G adalah Q, dan H adalah notR.
Setelah diidentifikasi F, G dan H, selanjutnya ditentukan semua pemunculan dari Q di dalam
kalimat, yaitu
not(P and Q) or (if notP then (Q or R))
Terlihat bahwa ada dua pemunculan dari Q di dalam kalimat (ditunjukkan dengan Q yang
diarsir). Kemudian untuk mendapatkan kalimat hasil substitusi, semua tempat yang diarsir
diganti dengan notR. Jadi kalimat hasil sunstitusi total adalah
not(P and notR) or (if notP then (notR or R)).
2 SUBSTITUSI PARSIAL
Operator yang analog dengan , yaitu  memungkinkan kita untuk mengganti beberapa,
tetapi tidak perlu semuanya, pemunculan-pemunculan kalimat bagian-kalimat bagian dari
kalimat yang diberikan dengan kalimat yang lain. Karena penggantian tidak perlu terhadap
semua pemunculan, proses penggantian seperti ini disebut substitusi parsial. Secara lebih tepat
berikut diberikan definisi formalnya.

Definisi Substitusi Parsial


Jika F, G, dan H merupakan kalimat-kalimat, maka substitusi parsial dengan notasi

F  {G  H}

merupakan kalimat yang dihasilkan dari penggantian nol, atau satu, atau dua, …, atau semua
pemunculan G dalam F dengan H.
Berbeda dengan operator substitusi total F  {G  H}, operator substitusi parsial F  {G 
H} memberi hasil tidak tunggal, dengan kata lain, operasi substitusi parsial menghasilkan lebih
dari satu kalimat.
Contoh 2.1 Tentukan hasil dari substitusi parsial
{(P and Q) or (if (P or R) then (Q and R)}  {Q  (P and S)}
Untuk menentukan hasil substitusi, seperti pada substitusi total terlebih dahulu dilakukan
identifikasi kalimat-kalimat:
F: (P and Q) or (if (P or R) then (Q and R)
G: Q
H: (P and S)
Kemudian pemunculan-pemunculan dari G di dalam kalimat F:
(P and Q) or (if (P or R) then (Q and R)
Terlihat bahwa ada dua pemunculan G di dalam F. Sehingga, proses substitusi dilakukan
dengan:
(1) mengganti nol pemunculan G di dalam F, dan hasilnya:
(P and Q) or (if (P or R) then (Q and R)
(2) mengganti satu pemunculan pertama G di dalam F, dan hasilnya:
(P and (P and S)) or (if (P or R) then (Q and R)
(3) mengganti satu pemunculan kedua G di dalam F, dan hasilnya:
(P and Q) or (if (P or R) then ((P and S) and R)
(4) mengganti semua pemunculan G di dalam F, dan hasilnya:
(P and (P and S)) or (if (P or R) then ((P and S) and R)
Contoh 2.2 Diketahui F suatu kalimat
F : (P and Q) or (if R then (P and Q and R))
Tentukan F  {(P and Q)  P}.
Identifikasi kalimat-kalimat:
F : (P and Q) or (if R then (P and Q and R))
G: (P and Q)
H: P
Pemunculan-pemunculan G di dalam kalimat F:
(P and Q) or (if R then (P and Q and R))
Terlihat ada dua pemunculan kalimat bagian G di dalam kalimat F. Sehingga hasil substitusi
parsial nya adalah:
(1) hasil penggantian nol pemunculan G di dalam F dengan H (atau tidak ada pemunculan G
di dalam F yang diganti),
(P and Q) or (if R then (P and Q and R))
(2) hasil penggantian satu pemunculan pertama G di dalam F dengan H,
P or (if R then (P and Q and R))
(3) hasil penggantian satu pemunculan kedua G di dalam F dengan H,
(P and Q) or (if R then (P and R))
(4) hasil penggantian seluruh pemunculan G di dalam F dengan H,
P or (if R then (P and R))

Catatan
Untuk sebarang kalimat-kalimat F, G, dan H, kalimat yang ditunjukkan oleh substitusi total
F  {G  H}
merupakan salah satu kalimat yang mungkin ditunjuk oleh substitusi parsial
F  {G  H}.
Ini karena kalimat yang diperoleh dengan mengganti semua pemunculan G dalam F dengan H
adalah salah satu dari kalimat-kalimat yang diperoleh dengan mengganti nol, satu, atau lebih
pemunculan dari G dalam F dengan H. Jadi hasil substitusi total merupakan salah satu hasil
dari substitusi parsial.
Operator substitusi parsial  adalah invertible dalam arti bahwa salah satu dari hasil-hasil yang
mungkin dari substitusi parsial (ingat bahwa hasil substitusi parsial tidak tunggal)
(F  {G  H})  {H  G}
adalah F sendiri. Sebagai contoh,
P or Q
adalah salah satu hasil yang mungkin dari
{{P or Q}  {P  Q}}  {Q  P}.
Sebaliknya, operator substitusi total  adalah tidak-invertible. Sebagai contoh, perhatikan
bahwa
{{P or Q}  {P  Q}}  {Q  P}
adalah P or P, dan bukan (P or Q).
Selanjutnya, jika dua operator bersama-sama juga mempunyai sifat bahwa salah satu dari hasil-
hasil substitusi yang mungkin
(F  {G  H})  {H  G}
adalah F sendiri. Sebagai contoh, satu dari hasil-hasil yang mungkin dari substitusi
{{P or Q}  {P  Q}}  {Q  P}
adalah P or Q.

Kegiatan Belajar 2 Substitusi Multi


1 SUBSTITUSI MULTI TOTAL
Jika F, G1, G2, …, Gm, dan H1, H2, …, Hm merupakan kalimat-kalimat, maka substitusi
multi total dengan notasi

F  {G1  H1, G2  H2, ..., Gm  Hm}

merupakan kalimat yang dihasilkan dari penggantian semua pemunculan G1, G2, …, Gm dalam
F masing-masing dengan H1, H2, …, Hm.
Berdasarkan definisi di atas, ada sejumlah m kalimat bagian yang berbeda di dalam kalimat F
yang akan diganti dengan kalimat-kalimat yang bersesuaian, di mana kalimat-kalimat
pengganti tidak harus berbeda. Dengan kata lain untuk setiap i, j dengan 1  i, j  m jika i  j,
maka Gi  Gj, akan tetapi Hi boleh sama dengan Hj. Di samping itu, jika untuk suatu i dan j,
dengan i  j, dan Gi merupakan kalimat bagian dari Gj, maka yang diganti adalah Gj (ingat
aturan prioritas). Sebagaimana yang sudah disebutkan di depan, proses penggantian para
kalimat bagian Gi dengan kalimat yang bersesuaian Hi dilakukan secara bersamaan (simultan).
Berikut adalah contoh-contoh substitusi multi total, dimulai dengan kasus yang sederhana.

Contoh 1.1 Tentukan kalimat hasil substitusi total multi


{(P and Q) or (if R then (P and Q and R)}  {P S, (P and Q)  P}.
Identifikasi kalimat dan kalimat bagian-kalimat bagian:
F: (P and Q) or (if R then (P and Q and R)
G1: P H1: S
G2: (P and Q) H2: P
Penandaan pemunculan Gi di dalam kalimat F:
(P and Q) or (if R then (P and Q and R)
Terlihat bahwa semua pemunculan G1: P di dalam kalimat F, merupakan kalimat bagian dari
G2: (P and Q), sehingga menurut aturan prioritas, kalimat bagian yang diganti adalah G2.
Sehingga kalimat hasil substitusi multi nya adalah:
P or (if R then (P and R)

Contoh 1.2 Tentukan kalimat hasil substitusi total multi berikut


{if (P and (Q or R)) then ((P and Q) or R) else (P and Q or R)}  {P  (P and Q), R 
(Q or R), (P and Q)  P, (Q or R)  Q}.

Identifikasi kalimat dan kalimat bagian-kalimat bagian:

F: if (P and (Q or R)) then ((P and Q) or R) else (P and Q or R)


G1: P H1: (P and Q)

G2: R H2: (Q or R)
G3: (P and Q) H3: P

G4: (Q or R) H4: Q
Penandaan pemunculan para Gi di dalam F:

if (P and (Q or R) ) then ((P and Q) or R) else (P and Q or R)

Terlihat bahwa G1: P muncul sendiri satu kali, muncul dalam G3 dua kali, G2: R muncul sendiri
dua kali, muncul dalam G4 satu kali, G3: (P and Q) muncul dua kali, dan G4: (Q or R) muncul
satu kali. Selanjutnya, perlu diingat bahwa proses penggantian dilakukan secara serentak
(simultan) bukan berurutan (sekuensial). Jadi setelah semua pemunculan ditandai, penggantian
dilakukan secara bersamaan.
Sehingga hasil dari substitusi multi nya adalah kalimat
if ((P and Q) and Q) then (P or (Q or R)) else (P or (Q or R)).

2 SUBSTITUSI MULTI PARSIAL


Jika F, G1, G2, …, Gm, dan H1, H2, …, Hm merupakan kalimat-kalimat, maka substitusi
multi parsial dengan notasi

F  {G1  H1, G2  H2, ..., Gm  Hm}


merupakan kalimat yang dihasilkan dari penggantian nol, satu, atau semua pemunculan G1, G2,
…, Gm dalam F masing-masing dengan H1, H2, …, Hm.
Berdasarkan definisi di atas, ada sejumlah m kalimat bagian yang berbeda di dalam kalimat F
yang akan diganti dengan kalimat-kalimat yang bersesuaian, di mana kalimat-kalimat
pengganti tidak harus berbeda. Dengan kata lain untuk setiap i, j dengan 1  i, j  m jika i  j,
maka Gi  Gj, akan tetapi Hi boleh sama dengan Hj. Di samping itu, jika untuk suatu i dan j,
dengan i  j, dan Gi merupakan kalimat bagian dari Gj, maka yang diganti adalah Gj (ingat
aturan prioritas). Sebagaimana yang sudah disebutkan di depan, proses penggantian para
kalimat bagian Gi dengan kalimat yang bersesuaian Hi dilakukan secara bersamaan (simultan).
Sebagaimana substitusi tunggal (atau substitusi saja), hasil substitusi multi parsial tidak
tunggal, bahkan jauh lebih banyak. Karena jika banyaknya pemunculan kalimat bagian Gi
adalah ni, untuk setiap 1  i  m, maksimal ada ∏ 2 kalimat. Berikut adalah contoh-contoh
substitusi multi parsial, dimulai dengan kasus yang sederhana.

Anda mungkin juga menyukai