b. Laut teritorial (territorial sea): Perairan sepanjang 12 mil laut yang diukur dari
garis pangkal kepulauan dimana Indonesia memiliki kedaulatan penuh atas
wilayah laut, dasar laut, subsoil, dan udara berikut sumber daya alam yang
terkandung di dalamnya.
c. Zona ekonomi eksklusif (exclusive economic zone): Menurut UU Nomor 5 Tahun
1983 Pasal 2 Tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, ZEE adalah jalur di
luar dan berbatasan dengan laut wilayah Indonesia. Perairan ZEE meliputi dasar
laut, tanah di bawahnya dan air di atasnya dengan batas terluar 200 mil laut
diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia.
d. Landas kontinen (continental shelf): Wilayah dasar laut termasuk subsoil yang
merupakan keberlanjutan alamiah dari daratan pulau Indonesia. Bila kelanjutan
alamiah bersifat landai, maka batas terluar landas kontinen ditandai dengan
continental slope atau continental rise. Memanjang hingga pinggiran luar tepi
kontinen (continental margin), atau berjarak sekitar 200 mil dari garis pangkal.
e. Keuntungan dalam bidang ekonomi: Kekayaan laut Indonesia yang menyimpan
sumber daya alam yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Laut di wilayah
Indonesia mengandung minyak bumi dan mineral yang melimpah. Sumber
tersebut dapat menjadi sumber devisa negara.
f. Keuntungan dalam bidang Konservasi: Laut merupakan pangkal masuknya
dengan daerah atau negara lain sehingga kentungan bagi negara Indonesia adalah
dapat mengenal budaya dari negara lain.
10. Disajikan peta nama nama pelabuhan laut paling sibuk di Indonesia
a.
f. Cirebon:
i. Letak geografis Cirebon yang ada di pesisir pantai menjadikan kawasan
ini terkenal dengan produksi garamnya.
ii. Cirebon merupakan daerah yang menyumbang garam paling banyak untuk
Indonesia dengan rata-rata produksi garam Cirebon mencapai 435,4 ribu
ton pertahun.
iii. Garam Cirebon ini juga banyak dimanfaatkan sebagai garam industri dan
garam konsumsi.
g. Madura:
i. Di Kabupaten Sampang di Pulau Madura menempati urutan kedua sebagai
produsen garam terbesar di Indonesia.
ii. Setiap tahunnya, Sampang mampu menghasilkan garam sebanyak 399
ribu ton.
iii. Petani garam juga jadi salah satu mata pencaharian utama masyarakat
Sampang. Garam asal Sampang ini juga turut mencukupi kebutuhan garam
konsumsi di Tanah Air.
h. Indramayu:
i. Garam Indramayu lebih dikenal sebagai garam industri. Setidaknya ada
317 ribu ton garam dihasilkan setiap tahunnya.
ii. Garam di Indramayu ini awalnya diproduksi secara tradisional yang bisa
memakan waktu hingga sebulan. Kini para petambak garam sudah
menerapkan teknik yang lebih canggih yang mampu menghasilkan garam
dalam waktu satu hari saja.
iii. Kualitas garam Indramayu juga terbilang ungulan.
i. Kupang:
i. hasil garamnya juga berkualitas dan bersih.
ii. Setidaknya ada 21.000 hektare luas tambak garam di NTT.
iii. Selain Kupang, Kabupaten Bima juga sudah terkenal dengan kualitas dan
kuantitas garam yang dihasilkan.
iv. Dalam setahun setidaknya ada 152 ribu ton garam yang dihasilkan dari
Bima.
j. Rembang:
i. Di Jawa Tengah ada Pati dan Rembang yang punya produksi garam
berlimpah.
ii. Di Rembang saja produksi garam mencapaii 218 ribu ton dalam setahun.
Belum lagi Pati yang mampu memproduksi 318 ribu ton garam per tahun.
iii. Garam-garam ini kebanyakan digunakan sebagai garam industri. Hanya
sebagian kecil yang diolah lagi menjadi garam konsumsi.
iv. Jika lebih dikembangkan, bukan tidak mungkin Indonesia bisa
mengonsumsi garam lokal tanpa melakukan impor.
k. Bali:
i. Bali punya garam premium yang banyak dihasilkan dari Pantai Kusamba.
Tak seperti daerah lain yang menghasilkan garam berlimpah, di Kusamba
ini tak terlalu banyak petani tambak garam.
ii. Hasilnya terbatas. Namun ada keunggulan garam Kusamba yang
membuatnya istimewa.
iii. Garam organik ini memiliki cita rasa yang tinggi, kualitas baik dan punya
sensasi rasa gurih. Meski harganya tinggi, garam Kusamba banyak diburu.