Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMA Antartika Sidoarjo


Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Program : XI
Semester : Genap
Tahun Pelajaran : 2022/2023

Kompetensi Dasar dan Indikator:


3.28 Mendeskripsikan konsep integral tak tentu suatu fungsi sebagai kebalikan dari turunan fungsi.
3.28.1 Menjelaskan konsep integral sebagai kebalikan turunan fungsi
3.28.2 Menemukan rumus dasar integral tak tentu
3.28.3 Menentukan integral tak tentu suatu fungsi
4.20 Memilih strategi yang efektif dan menyajikan model matematika dalam memecahkan masalah nyata
tentang integral tak tentu dari fungsi aljabar
4.20.1 Menggunakan konsep integral tak tentu dalam memecahkan masalah.

A. PENGERTIAN INTEGRAL
Di kelas X kita telah mempelajari bagaimana menentukan fungsi turunan atau pendiferensial dari
suatu fungsi. Salah satu hal yang dipelajari adalah penggunaan turunan dalam menghitung kecepatan
dan percepatan. Jika diketahui posisi benda, maka kita dapat mencari kecepatan benda tersebut.
Sekarang kita akan mempelajari hal sebaliknya, diketahui kecepatan benda, kita akan menghitung
posisi benda. Dalam matematika hal ini dikenal sebagai hitung integral yaitu kebalikan (invers) dari
hitung diferensial.

Kegiatan 1
1. Kalian tentu masih ingat, mencari turunan dari suatu fungsi. Lengkapilah tabel berikut.
F(x) F’(x) = f ( x)

1 3
x x2
3
1 3
x +1 ....
3
1 3
x +2 ....
3
1 3
x +3 ....
3
1 3
x +4 ....
3
1 3
x +C ,C ∈ R ....
3
n
.... x
2. Amati hasil turunan fungsi F(x) pada kolom ke-2 di atas. Apakah setiap fungsi F(x) pada kolom
ke-1 yang berbeda (konstantanya berbeda) memberikan turunan fungsi f (x) yang sama?
Bagaimana mengenai banyak integral dari suatu fungsi f ( x )=x 2 ?
...........................................................................
3. Jika kita mengetahui satu fungsi F(x) yang memenuhi F’(x) = f ( x), maka kita dapat mencari
semua fungsi yang mempunyai turunan f ( x) juga. Fungsi ini berbentuk F(x) + C dengan C
konstanta. Fungsi inilah yang disebut dengan integral tak tentu dari f (x). Kata tak tentu perlu
ditambahkan karena memuat konstanta sebarang. Integral dari fungsi f ( x) dinotasikan dengan:

∫ f (x )dx=F ( x ) +C
Fungsi f ( x) disebut integran atau yang diintegralkan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka integral dari fungsi f ( x )=x 2 adalah . . . . . . . . . . . . . .
atau dapat dinyatakan oleh

∫ x 2 dx=. . ..+. . . .
4. Amati baris terakhir pada tabel di atas. Jadi, kesimpulan integral dari sembarang fungsi f ( x )=x n
, dengan n ≠−1 adalah. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .
atau dapat dinyatakan oleh

∫ x n dx=. . .. . . .. . . .. . .+. . .. . .
Kegiatan 2
1. Lengkapilah tabel berikut ini.

F’(x) = f ( x) F(x)
Pola
(Turunan Fungsi) (Anti Turunan)
1 1 0+1
x x
0+1
2x 2 1 +1
x2 x
1+ 1
3x2 3 2+1
x
3
x
2+ 1
8x3 8 3+1
2 x4 x
3+1
4 25 5 25 4 +1
5x
5
25 x → x= x
5 4 +1
.... .... ...
n−1 a n an (n−1)+1
a nx n−1 a xn anx → x= x
1 ( n−1 ) +1
a n+1
ax
n
? x
n+1

2. Amati baris terakhir pada tabel di atas. Jadi, kesimpulan integral dari sembarang fungsi
n
f ( x )=ax , dengan n ≠−1
adalah. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .
atau dapat dinyatakan oleh

∫ a x n dx=. . . .. . . .. . . .. .+. . .. . .

Aturan Integral Tak Tentu


Kita telah mempelajari arti dari

∫ f (x )dx=F ( x ) +C

Pada bagian ini kita akan mempelajari bagaimana mencari fungsi F(x) tersebut. Untuk fungsi f ( x )
yang sederhana, fungsi F(x) mudah untuk dicari. Hal ini dapat diperlihatkan pada aturan dasar ini.
1. Aturan dasar integral yang telah kita ketahui sebelumnya

∫ x n dx=. . .. . . .. . . .. . .+. . .. . .
2. Aturan integral untuk perkalian dengan skalar yang telah kita ketaahui sebelumnya

∫ a x n dx=.+. . . .. .
Kegiatan 3
Selesaikan integral tak tentu berikut dengan aturan yang telah kalian ketahui!
1. ∫ 3 x dx 5. ∫ x 10 dx
2. ∫ 3 x 3 dx 6. ∫ 28 x 27 dx
3. ∫ 5 x 4 dx 7. ∫ 20 x 59 dx
4. ∫−x 5 dx 8. 2
∫ x−4 dx

Kegiatan 4
Diketahui F ( x ) merupakan antiturunan dari f ( x )dan G ( x ) merupakan antiturunan dari g ( x ) . Kalian
tentu masih ingat aturan turunan sebelumnya, oleh karena itu carilah
d
1. ( F ( x ) +G ( x ) ) = . . . . . + . . . . . = . . . . . + . . . . .
dx
d
2. ( F ( x )−G ( x ) ) = . . . . . - . . . . . .= . . . . . .- . . . . .
dx

Berdasarkan pengertian dari integral tak tentu sebelumnya, maka akan diperoleh:
1. ∫ ( f ( x )+ g ( x ) ) dx=¿ ¿
2. ∫ ( f ( x )−g ( x ) ) dx=¿¿

Seperti yang diketahui sebelumnya, integral tak tentu selalu memuat C (konstanta). Apakah nilai C
ini dapat ditentukan? Tentu dapat, dengan syarat diketahui turunan fungsi f ( x )=F ' (x ) dan nilai
fungsi F ( x). Hal ini juga dapat digunakan untuk menentukan fungsi F (x) secara utuh (sudah tidak
lagi memuat konstanta). Agar lebih jelasnya, lakukan kegiatan di bawah ini.
Kegiatan 5
Seperti yang diketahui sebelumnya, integral tak tentu selalu memuat C (konstanta). Apakah nilai C
ini dapat ditentukan? Tentu dapat, dengan syarat diketahui turunan fungsi f ( x )=F ' (x ) dan nilai
fungsi F ( x). Hal ini juga dapat digunakan untuk menentukan fungsi F (x) secara utuh (sudah tidak
lagi memuat konstanta). Agar lebih jelasnya, lakukan kegiatan di bawah ini.
1. Diketahui F ' ( x )=4 x−3 dan F ( 2 )=9 , tentukan F(x) = …..

F ( x )=∫ f (x) dx

¿ ∫ (4 x−3)dx
= . . . . . −3 x+C
= . . . . . −3 x+C
dan
F ( 2 )=.. . .−3 . 2+C
9=. .. .−6+C
9=. .. .+C
C = . . . . Jadi, F ( x )=. . . .−3 x+ .. . .

2. Integral tak tentu dapat digunakan untuk menentukan persamaan suatu kurva y=F ( x ) jika
dy
gradien garis singgung m= =F ' ( x) dan sebuah titik pada kurva tersebut diketahui.
dx
Diketahui gradien garis singgung suatu kurva adalah 2 x−7. Jika kurva tersebut melalui titik (-1,
11), maka persamaan kurva dapat di cari sebagai berikut.
F ' ( x )=f ( x )=2 x−7
F ( x )=∫ f (x) dx

¿ ∫ (2 x−7)dx
= . . . . . −. . ..+C
= . . . . . −. . ..+C
dan kurva melalui titik (-1, 11) artinya F (−1 ) =11
F (−1 ) =.. . .−. . . .. .+C
11=. . . .−. . ..+C
11=. . . .+C
C = . . . . Jadi, persamaan kurvanya adalah F ( x )=. . . .−. . ..+ .. . .

Penggunaan integral tak tentu juga dapat digunakan dalam ilmu Fisika.
Misalkan s ( t ) adalah posisi benda pada saat t . Kemudian, kecepatan benda adalah
ds
v( t)= =s ' (t)
dt
Sekarang sebaliknya, misalkan diketahui benda bergerak dan kecepatan pada setiap saat
diketahui. Posisi benda dapat dicari sebagai integral dari kecepatan tersebut.
Misalkan diketahui kecepatan benda setiap saat adalah v ( t )=3 t 2−4 t . Tentukan posisi benda
setiap saat jika pada saat permulaan benda berada di s = −1

v ( t )=s ' ( t )=3 t 2−4 t


s ( t ) =∫ v (t )dt

¿ ∫ (3 t 2−4 t )dt
= . . . . . −. . ..+C
= . . . . . −. . ..+C
Nilai C ditentukan berdasarkan syarat bahwa pada saat t = 0 (permulaan) maka s = −1 artinya
s ( 0 )=−1
s ( 0 )=.. . .−. . . .. .+C
−1=.. . .−. . . .+ C
−1=.. . .+C
C = . . . .
Jadi, posisi benda setiap saat adalah s ( t ) =. .. . . .. . . .. . .

Anda mungkin juga menyukai