satu ekor
ayam belum di diketahui jenis kelamin nya karena belum di cek. Ayam itu dijual disebuah Pasar. Pasar
tempat Andi berjualan ayam masih satu kota dengan tempat tinggal nya.
Kemudian datang pak Rahmad yang membeli tiga ekor ayam jantan milik Andi dan dua ekor ayam betina. Satu
jam kemudian, datang lah Ayah Andi. Dia memberikan enam ekor ayam jantan dan dua ekor ayam betina
kepada Andi. Pada pukul 14:00, ayah Andi sampai dirumah lalu bertemu dengan teman satu kelas Andi yang
bernama Amir. Dia memberi tahu kalau Andi sedang jualan ayam. Amir
lalu segera pergi ke pasar untuk menemui Andi. Amir sampai dipasar pada jam dua siang lebih
empat puluh menit, menggunakan angkutan umum yang sama seperti digunakan oleh Ayah Andi.
Amir kemudian membeli enam ekor ayam jantan milik Andi. Keesokan hari nya, pak Rohmad tidak sengaja
lewat di depan rumah Amir dan berkata “Besok ada ujian bahasa Indonesia ya, jangan lupa mempelajari
materi yang kemarin bapak sampaikan di kelas”. Sesaat setelah itu, Amir bertemu dengan Andi kemudian
bertanya “Ada berapa jumlah ayam yang kamu miliki sekarang?”, lalu Andi menjawab “tiga ekor ayam
betina”. Pada malam hari nya, pak Amin berkunjung ke rumah Andi. Pak Amin bertemu dengan ayah Andi,
kemudian memperkenalkan nya “Nih nak, pak Amin. Beliau adalah guru bahasa indonesia bapak ketika
masih SD”.