1

KERANGKA BERPIKIR KEWENANGAN OMBUDSMAN RI DALAM PENYELESAIAN LAPORAN MASYARAKAT

4
2 3
TERLAPOR 8
PELAPOR WAKTU PERISTIWA (PENYELENGG ARA RUANG LINGKUP
PELAYANAN PU BLIK)

5 9
WNI ATAU INSTANSI BARANG
PENDUDUK PENYELENGGARA YA (PENGADAAN,
2 TAHUN KURANG DARI YA
(WNA DGN NEGARA (APBN/ PENYALURAN)
KITAP/KITAS) APBD)

YA
LAPORAN MASUK JASA
9
YA TIDAK TIDAK
(PENYEDIAAN)

6
KORBAN KORPORASI
TIDAK 10
LANGSUNG / LEBIH DARI (BUMN/BUMD) ADMINISTRASI
KUASA KORBAN TIDAK
(PEMBERIAN)
TIDAK YA
TIDAK
TIDAK

YA
TIDAK DAPAT LEMBAGA BUKAN
TIDAK DAPAT KEWENANGAN
DITINDAKLANJUTI INDEPENDEN KEWENANGAN
DITINDAKLANJUTI
DIBENTUK UU

CATATAN:
1. Pada prinsipnya, Ombudsman RI menangani Maladministrasi Pelayanan Publik.
2. Sebagai alternat if, jika Pelapor buk an WNI/WNA dengan KITAP/KITAS, bukan korban langsung, bukan kuasa k orban,
at au mewakili instansi negara namun Terlapor, Waktu Peristiwa, dan Ruang Lingkup merupak an kewenangan
Ombudsman maka melihat ketentuan mengenai Investigasi atas Prakarsa Sendiri.
3. Waktu Peristiwa adalah waktu dimana peri sti wa, tindakan, at au keputusan terjadi.
4. Jika terdapat instansi pengawas berwenang untuk menangani laporan yang disampaikan, maka posisi Ombudsman
sebagai pilihan terakhir.
5. Instansi MPR RI, DPR RI, DPD RI dan DPRD yang menjadi objek pengawasan adalah administrasi dari pelaksanaan
fungsi lembaga tersebut dan pelay anan publi k yang diberikan oleh Sek ret ariat Jenderal atau Sekret ariat.
6. Jika korporasi menjadi terlapor dan substansi pelayanan yang dilapork annya adalah pelay anan privat maka di arahkan
pada lembaga y ang memili ki kewenangan pengawasan pelayanan pri vat t ersebut.
TIDAK
CATATAN:
7 TIDAK 7. a. Jika terlapor adalah badan hukum mak a wajib memenuhi salah satu unsur: (1) Subsidi; (2)
BADAN NSPK Pemerintah; (3) Nilai Aktiva 50 kali pendapatan perkapit an; (4) Jaringan tidak terbatasi
HUKUM / oleh wi layah administrasi pemerintahan.
PERSEORANGAN b. Perseorangan adalah seseorang atau badan usaha perseorangan y ang di beri tugas
menyelenggarakan pelay anan publi k tertentu yang sebagian atau seluruh dananya
bersumber dari APBN dan/at au APBD.
8. Sengketa Pidana, Perdata, dan Administrasi bukan menjadi ruang lingkup Ombudsman.
9. Pengadaan dan penyaluran barang sert a penyedi aan jasa dapat t idak berasal dari APBN atau
APBD tetapi ketersediaannya merupakan misi negara. Misi negara adalah kebijak an untuk
mengatasi permasalahan tertentu, kegiatan tertentu atau kebijakan tertent u yang ditetapkan
melalui peraturan perundang-undangan.
10. Pel ayanan administrasi adal ah tindakan administratif pemerintah dan nonpemerintah (badan
hukum lainnya, serta diterapkan berdasarkan perjanjian dengan penerima pel ayanan).