(1) Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di Indonesia mampu hidup secara berdampingan,
saling mengisi, dan berjalan secara paralel. (2) Misalnya, kebudayaan keraton atau kerajaan berdiri
secara paralel dengan kebudayaan berburu meramu kelompok masyarakat tertentu. (3) Dalam
konteks kekinian, dapat kita temui bagaimana kebudayaan masyarakat urban dapat berjalan paralel
dengan kebudayaan rural atau pedesaan, bahkan dengan kebudayaan berburu meramu yang hidup
jauh terpencil. (4) Hubungan-hubungan antar kebudayaan tersebut dapat berjalan dan terjalin
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. (5) Hal tersebut bisa kita maknai bahwa konteks
keanekaragamannya tidak hanya mengacu kepada keanekaragaman kelompok suku bangsa, tetapi
juga kepada konteks kebudayaan.
(6) Dengan jumlah sekitar 700-an kelompok suku bangsa di seluruh Nusantara, dengan beragam
tipe kelompok masyarakat, serta dengan beragam agama, masyarakat Indonesia adalah masyarakat
majemuk yang sesungguhnya rapuh. (7) Maksudnya adalah bahwa keragaman tersebut berpotensi
memunculkan konflik yang semakin tajam. (8) Perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat
akan menjadi pendorong untuk memperkuat isu konflik yang muncul di tengah-tengah masyarakat
yang disebabkan oleh isu-isu lain yang sebenarnya tidak berkenaan dengan keragaman
kebudayaan. (9) Misalnya, kasus-kasus konflik yang muncul di Indonesia saat ini dinyatakan
sebagai kasus konflik agama dan suku bangsa. (10) (..), kenyataannya konflik-konflik tersebut
didominasi oleh isu-isu lain yang lebih bersifat politis dan ekonomis. (11) Memang tidak ada
penyebab yang tunggal dalam kasus konflik yang ada di Indonesia. (12) Namun, beberapa kasus
konflik yang ada di Indonesia mulai memunculkan pertanyaan tentang keanekaragaman yang kita
miliki dan pengelolaannya secara benar.
a. Kalimat (1)
b. Kalimat (2)
c. Kalimat (3)
d Kalimat (4)
e. Kalimat (5)
4. Tanda hubung (-) pada paragraf dua yang tidak digunakan untuk kata ulang terdapat pada
…
a. Kalimat (4)
b. Kalimat (6)
c. Kalimat (8)
d. Kalimat (9)
e. Kalimat (10)
5. Kata hubung yang tepat untuk mengisi bagian rumpang kalimat (10) ialah …
a. Jadi
b. Jika
c. Padahal
d. Meskipun
e. Oleh sebab itu
(1) Ada beberapa faktor penting yang dapat memotivasi siswa menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar dalam pembuatan karya ilmiah. (2) Faktor-faktor tersebut secara umum
terangkum pada faktor internal dan eksternal. (3) Faktor internal adalah faktor yang muncuat pada
diri siswa itu sendiri. (4) Siswa yang mempunyai pemahaman, pengetahuan, dan kesadaran akan
pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan terdorong menggunakan
ragam bahasa tersebut dalam pembuatan karya ilmiah. (5) Adapun faktor eksternal adalah faktor
lingkungan sekolah tempat siswa belajar dan berintraksi saat kegiatan belajar dan mengajar
berlangsung. (6) Jika di lingkungan sekolah dibiasakan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar, siswa-siswa pun–baik secara langsung maupun tidak–akan terdorong menggunakan
bahasa yang baik dan benar dalam situasi formal, termasuk dalam pembuatan karya ilmiah.
a. bermacam-macam faktor pendorong siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
b. dua faktor pendorong siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
pembuatan karya ilmiah.
c. faktor internal dan eksternal yang menyebabkan siswa menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar dalam berbagai situasi formal
d. pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap kesadaran siswa untuk membuat karya ilmiah
tentang bahasa Indonesia yang baik dan benar.
e. kesadaran siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berbagai kondisi,
termasuk dalam pembuatan karya ilmiah.
7. Partikel “pun” pada kalimat (6) bermakna …
a. juga
b. meski
c. saja
d. biar
e. kendati
8. Kalimat tidak pararel karena penggunaan imbuhan yang tidak tepat terdapat …
a. Kalimat (1)
b. Kalimat (2)
c. Kalimat (3)
d. Kalimat (4)
e. Kalimat (5)
9. Kata yang digunakan secara tidak baku pada teks tersebut adalah kata …
a. Internal
b. Eksternal
c. Berinteraksi
d. Situasi
e. Ilmiah
a. muncul
b. keluar
c. lahir
d. tiba
e. sembul
(1) Minum susu adalah rutinitas yang tidak lazim dilakukan orang dewasa di negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia. (2) Ada beberapa mitos yang membikin orang dewasa di negara
berkembang enggan meminum susu. (3) Termasuk masalah berat badan bertambah dan persepsi
bahwa orang dewasa tak perlu lagi minum susu. (4) Indonesia, memiliki tantangan besar untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat meminum susu.
(5) Angka konsumsi susu di Indonesia tak pernah melampaui 20 kg/kapita/tahun. (6) Dari 2002,
konsumsi susu di Indonesia hanya bergerak di kisaran angka 12-13 kg/kapita/tahun. (7) Jika
dibandingkan negara Asia Pasifik lain, Indonesia menjadi negara dengan tingkat konsumsi susu
paling rendah. (8) Data terbaru dari BPS menyebut konsumsi susu naik menjadi sekitar 16,62
kg/kapita/tahun. (9) Meski demikian, angka ini masih jauh di bawah negara ASEAN lainnya, misal
Malaysia dengan 36,2 kg/kapita/tahun, Myanmar 26,7 kg/kapita/tahun, Thailand 22,2
kg/kapita/tahun, dan Philipina 17,8 kg/kapita/tahun.
a. Minum susu bukan hal yang tabu bagi masyarakat dewasa di Indonesia
b. Obesistas jadi alasan orang dewasa tidak minum susu
c. Pergerakan angka konsumsi susu di Indonesia berkisar antara 12-113kg/kapita/tahun
d. Indonesia merupakan negara tingkat konsumsi terendah di ASEAN
e. Data BPS menyebutkan konsumsi susu naik 16,62 kg/kapita/tahun
13. Kata “membikin” pada kalimat (2) dapat diganti dengan kata …
a. membentuk
b. membangun
c. menimbulkan
d. mengonnfigurasi
e. mengakibatkan
14. Penggunaan tanda koma (,) yang tidak tepat terdapat pada …
a. Kalimat (1)
b. Kalimat (4)
c. Kalimat (6)
d. Kalimat (7)
e. Kalimat (9)
a. Realitas
b. Surealis
c. Takhayul
d. Impresionis
e. Modernis
16. Tanda garis miring (/) pada kalimat (5) memiliki arti …
a. Obtuseness
b. Ketidaksensitifan
c. Konsepsi
d. Ketidakpahaman
e. Ketakwaspadaan
(1) Selain sambal, pelengkap terbaik kala makan adalah kerupuk. (2) Tekstur renyah dan rasa gurih
membuat kerupuk jadi teman makan yang aduhai. (3) Sama seperti sambal yang versatile dan
nyaris cocok dipadankan dengan makanan apapun, begitu pula kerupuk. (4) Ia bisa disantap
sebagai teman makan, kudapan, atau bahkan jadi hidangan sendiri, misal kerupuk jangek yang
disiram kuah gulai di rumah makan Padang.
(5) Kerupuk kaleng merupakan salah satu jenis kerupuk yang paling mudah ditemui. (6) Biasanya
kerupuk ini dijual dalam kaleng berwarna-warni di warung makan. (7) Kaleng-kaleng ini biasanya
milik salah satu supplier kerupuk. (8) Penjualnya datang secara berkala dan mengisi ulang kerupuk
dalam kaleng.
a. Kalimat (1)
b. Kalimat (2)
c. Kalimat (3)
d. Kalimat (4)
e. Kalimat (7)
a. kerupuk
b. sambal
c. versatile
d. kudapan
e. kerupuk jangek