Anda di halaman 1dari 11

45 Butir-butir Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


 Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketakwaanya kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
 Setiap Manusia Indonesia Wajib beragama dan dicantumkan di dalam KTP
 Setiap KTP anggota mencantumkan agamanya
 Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
 Setiap Manusia Indonesia yang mengetahui ada WNI yang tidak/belum beragama
wajib mengingatkan untuk mulai mempelajari dan beragama
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Setiap Manusia Indonesia selalu menjaga kerukunan dengan menjaga situasi dan
kondisi yang aman dan nyaman ketika salah satu pemeluk keyakinan sedang
melakukan ibadahnya, nisalnya dengnan menjaga keamanan, ketertiban dan/atau
membantu pada proses kegiatannya menjadi panitia pembantu.
 Setiap anggota melaksanakan ibadahnya dengan taat, aman dan nyaman
 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
 Setiap Manusia Indonesia selalu bergaul dengan tidak membedakan atas dasar
perbedaan keyakinannya masing-masing
 Setiap Manusia Indonesia melakukan pembangunan Bangsa yang dimulai dari
wilayah terkecil dengan saling membantu, tolong menolong, bekerja sama, bekerja
bersama-sama dan sama-sama bekerja
 Dilaksanakannya kegiatan keagamaan di dalam organisasi
 Organisasi mengakomodasi semua pemeluk kepercayaan untuk menjadi pengurus
 Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
 Setiap Manusia Indonesia melaksanakan Ibadah sesuai dengan keyakinan masing-
masing secara kaffah, taat dan patuh serta dengan ketaqwaan yang sempurna.
 Setiap Manusia Indonesia menghormati tata cara ibadah masing-masing dengan tidak
mengganggu dan mempengaruhi.
 Setiap kegiatan Ibadah sudah menjadi prioritas untuk dijadwalkan di semua kegiatan
 Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaanya masing masing
 Setiap Manusia Indonesia menghormati tata cara ibadah masing-masing dengan
tidak mengganggu dan mempengaruhi
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
Catatan :
 Toleransi dalam menjalankan Aqidah dan Ibadah masing-masing
 Tidak mencampuradukan antara Aqidah/Ibadah dan Toleransi beragama
Contoh sikap sila ke-1

Sila Pancasila pertama berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa.

Makna sila pertama Pancasila yaitu setiap warga negara bersikap berdasar sifat
ketuhanan.

Contoh pengamalan sila ke-1 di rumah dan di sekolah yaitu:


1. Saling menghormati antar manusia
2. Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain
3. Bekerjasama dan saling bantu di bidang sosial, ekonomi, dan keamanan lingkungan
tanpa pandang latar belakang agama
4. Mengembangkan toleransi agama sejak dini
5. Membina kerukunan hidup antar manusia
Contoh pengamalan sila ke-1 di Kegiatan yaitu:
1. Ibadah setiap kepercayaan sudah tercantum di dalam jadwal kegiatan
2. Waktu kegiatan ibadah menjadi prioritas untuk dilaksanakan secara taat dan disiplin
3. Organisasi tidak membedakan kepercayaan yang dianut, semua penganut kepercayaan
dapat menjadi pengurus, bahkan pimpinan organisasi

Contoh sikap mengamalkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa


a. Menghormati teman, tetangga, maupun saudara yang berbeda agama dan kepercayaan
saat melaksanakan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.
b. Bersikap ramah, sopan dan santun terhadap tetangga, teman, atau saudara yang berbeda
agama dan kepercayaan.
c. Membantu tetangga, teman, sahabat atau keluarga dalam menyiapkan penyelenggaraan
kegiatan keagamaan ketika merayakan hari besar agama.
d. Membantu ketika diminta tetangga, teman, sahabat atau saudara dalam menyiapkan
penyelenggaraan kegiatan keagamaan ketika merayakan hari besar agama.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
 Setiap Manusia Indonesia tidak memperlakukan dan membeda-bedakan sesama
manusia atas dasar perbedaan Agama, suku bangsa, Bahasa, golongan, perbedaan
derajat, harta kekayaan, warna kulit, kondisi fisik, kedudukan sosial, dll
 Struktur Organisasi mengakomodasi semua peserta dengan tidak ada dasar
perbedaan apapun
 Mengakui persamaan derajat, persamasan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
 Setiap Manusia Indonesia selalu mengutamakan persamaan HAK dan
KEWAJIBAN, persaudaraan, kebersamaan, kekeluargaan.
 Setiap penugasan selalu mengedepankan tugas yang baik yang dilakukan oleh
siapapun juga
 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa dan tepa selira.
 Setiap Manusia Indonesia mengutamakan hati yang bersih untuk bergaul
 Setiap anggota saling memperhatikan kondisi rekan-rekannya, apakah itu kondisi
bahagian ataupun kondisi sedih, saling berkunjung, saling mendukung.
 Tidak semena-mena terhadap orang lain.
 Setiap Manusia Indonesia selalu mengutamakan pengendalian diri, tidak egois, dan
selalu berempati.
 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
 Setiap Manusia Indonesia selalu mengutamakan dan memberikan prioritas untuk
pihak yang sangat memerlukan bantuan
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
 Setiap Manusia Indonesia selalu cepat tanggap membantu sesuai kemampuan
terhadap saudara sebangsa dan setanah air yang dilanda musibah
 Berani membela kebenaran dan keadilan.
 Setiap Manusia Indonesia selalu bisa menempatkan diri untuk membela pihak yang
benar dan selalu mengutamakan persamaan hak yang sesuai dengan proporsinya
 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
 Setiap Manusia Indonesia selalu turut serta berempati terhadap bangsa lain, sebagai
ungkapan bahwa pada dasarnya manusia itu diciptakan sama oleh Tuhan Yang Maha
Pencipta
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
 Setiap Manusia Indonesia melakukan pembangunan Bangsa yang dimulai dari
wilayah terkecil sampai dengan bekerja dengan bangsa lain dengan saling
membantu, tolong menolong, bekerja sama, bekerja bersama-sama dan sama-sama
bekerja untuk kepentingan masing-masing bangsa dan negara
Contoh pengamalan Pancasila sila ke-2

Sila Pancasila kedua berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Makna sila kedua Pancasila yaitu mengakui bahwa kedudukan setiap warga negara
adalah sama.

Contoh sikap sila ke-2 yaitu:


1. Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat
ekonomi, maupun tingkat pendidikan
2. Menjaga hal dan kewajiban diri sendiri dan orang sekitar
3. Menyadari bahwa setiap manusia adalah ciptaan Sang Pencipta.
4. Tidak melakukan diskriminasi dengan orang-orang yang dijumpai baik di sekolah,
rumah, dan tempat lainnya
5. Tidak melecehkan seseorang karena apapun
6. Membela kebenaran dan keadilan
Contoh sikap sila ke-2 di Organisasi yaitu:
1. Melakukan tazkiah apabila ada rekannya yang sakit
2. Memberikan dukungan dan dorongan apabila ada rekannya yang terkena musibah
3. Memberikan bantuan apabila ada rekannya yang sangat memerlukan bantuan

Contoh sikap mengamalkan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.


a. Tidak membeda-bedakan teman, tetangga, dan saudara serta orang lain antara yang
kaya dan yang miskin dalam pergaulan sehari-hari.
b. Menghormati saudara, tetangga, dan orang lain yang lebih tua dari kita.
c. Berbicara dengan teman, tetangga, saudara, serta orang lain secara sopan santun.
d. Menjenguk teman, tetangga, dan saudara yang sakit tanpa membedakan yang kaya dan
yang miskin.
3. Persatuan Indonesia
 Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
 Tidak egois
 Tidak memaksakan kehendak
 Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
 Siap sedia menjadi CADNAS KEMILITERAN
 Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
 Selalu berhasrat untuk tetap mengedepankan tanah air dan bangsa
 Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
 Baik, benar dan salah juga tidak baik kita ini adalah bangsa Indonesia, harus tetap
mengutamakan kebanggaan sebagai warganegara
 Semangat menggali potensi NKRI, WANUS, TANNAS, WABANG sehingga kita
bisa tampil bangga berbangsa dan bernegara
 Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
 Saling menjaga hak dan kewajiban masing-masing sebagai warganegara untuk tampil di
kancah dunia bukan untuk kepentingan pribadi.
 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
 Menyadari, memahami dan melaksanakan bahwa kita memang berbeda tapi tetap
punya kesamaan dibawah Bhinneka Tunggal Ika.
 Perbedaan itu sah tapi tetap bersemangat untuk menjadi persamaan, dengan saling
menghormati dan menghargai
 Kita ini sudah sama yaitu bangsa Indonesia jangan karena egois maka jadi berbeda
dengan memperuncing kepentingan pribadi dan golongan
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
 Tidak segan-segan untuk selalu berkenalan dan berbicara trampil untuk sama-sama
mengenal anak bangsa
Contoh pengamalan Pancasila sila ke-3

Sila ketiga Pancasila berbunyi Persatuan Indonesia. Makna sila ketiga Pancasila


yaitu menyatunya bangsa Indonesia dari berbagai sendi kehidupan, yaitu politik,
sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan.

Tujuan persatuan Indonesia adalah menumbuhkan rasa bersatu warga negara yang
memiliki beragam adat dan budaya.

Contoh sikap sila ke-3 yaitu:


1. Cinta tanah air dan bangsa dengan membeli produk dalam negeri
2. Cinta tanah air dan bangsa dengan mengharumkan nama bangsa lewat prestasi di
berbagai bidang akademik dan non akademik
3. Tidak merendahkan suku adat dan budaya lain
4. Mengutamakan kerukunan bangsa Indonesia dibandingkan dengan kepentingan
kelompok, pribadi, dan golongan
5. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan serta membantu warga yang
berkesusahan
Contoh sikap sila ke-3 di Organisasi yaitu:
1. Mengerjakan kegiatan selalu bersama-sama dengan prinsip Kerja Bersama, sama-sama
bekerja, bekerja bersama-sama, bekerja sama.
2. Melaksanakan aktifitas dengan filosofi kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja
ikhlas
3. Di dalam proses organisasi selalu mengutamakan kepentingan umum dan organisasi,
tidak mengedepankan kepentingan pribadi atau golongan
4. Selalu diasuh dengan berganti-ganti kelompok dan pasangan agar saling mengenal
dengan baik satu sama lain.
5. Selalu dicoba untuk bergantian pasangan dalam penugasan agar saling mengikateratkan
persaudaraan dan kekeluargaan

Contoh sikap mengamalkan sila Persatuan Indonesia


a. Berkomunikasi dengan teman, tetangga, dan saudara yang berbeda daerah dengan
menggunakan bahasa Indonesia
b. Ikut serta dalam menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan pos kamling/ronda
berkeliling di lingkungan sekitar.
c. Memakai pakaian dan peralatan yang merupakan produksi/buatan Indonesia.
d. Bergaul dengan teman, tetangga, dan orang lain tanpa membedakan suku, ras, dan adat
istiadat.
e. Saling mendukung dan mendoakan untuk kemajuan bersama.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan
 Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
 Memahami posisi masing-masing warganegara
 Menghargai posisi masing-masing warganegara
 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Saling memahami kehendak masing-masing
 Toleransi terhadap pendapat orang lain
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
 Senang selalu untuk berdiskusi
 Selalu tenang dalam mengambil keputusan dengan prinsip STOP
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
 Sesama Bangsa Indonesia adalah bersaudara
 Sangat mengutamakan semangat untuk mengerti pendapat orang lain, BATU
TURUN KEUSIK NAEK
 Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
 Menghormati keputusan yang telah diambil atas dasar kesepakatan
 Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
 Melaksanakan hasil keputusan yang diambil dengan penuh kesadaran dan semangat
kekeluargaan yang tinggi
 Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
 Selalu berfikir dan berkata untuk kepentingan bersama
 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
 Mengutamakan sikap dan prilaku sangat baik dalam mengemukakan pendapat
berdasarkan sesuatu dasar yang jelas
 Mengutamakan hati yang bersih dan niat karena Allah SWT
 Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
 Semua yang dilakukan atas dasar Lillahitaala
 Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
 Selalu berkomunikasi yang baik dengan perwakilan yang sudah disepakati
 Selalu Tabayyun dengan perwakilan yang disepakati

Contoh Sikap Sila ke-4

Sila keempat Pancasila berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat


Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Makna sila ke-4 Pancasila
yaitu bangsa Indonesia memiliki prinsip demokrasi dan kedaulatan rakyat.

Contoh sikap sila ke-4 yaitu:


1. Mengedepankan musyawarah, diskusi, atau bertukar pendapat untuk mencapai mufakat
atau kesepakatan dalam menyelesaikan masalah
2. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
3. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara, daripada kepentingan
pribadi
4. Ikut serta dalam pemilihan umum
5. Melaksanakan hasil keputusan yang berdasar musyawarah dengan niatan dan perbuatan
baik dan dengan rasa tanggung jawab.
Contoh sikap sila ke-4 di Organisasi yaitu:
1. Melaksanakan musyawarah untuk mufakat dalam membuat program kerja.
2. Melaksanakan pengisian format kesediaan dalam memulai kegiatan.
3. Mengutamakan komunikasi rutin dalam kegiatan organisasi.

Contoh sikap mengamalkan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat


Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
a. Melaksanakan setiap hasil keputusan musyawah bersama dengan penuh rasa tanggung
jawab.
b. Menghargai teman, saudara, tetangga atau orang lain yang sedang berbicara maupun
menyampaikan usul pada saat musyawarah.
c. Melaksanakan pemilihan ketua RT maupun ketua RW dengan cara musyawarah
mufakat.
d. Tidak memaksakan keinginan maupun kehendak kepada teman, tetangga, dan saudara
ketika rapat maupun musyawarah.
e. Bertutur kata sopan dan santun dalam memberikan usulan dan dalam menanggapi
pendapat orang lain, harus dengan kesabaran dan pengendalian diri yang tinggi.
f. Selalu berfikir mengapa orang tersebut memberikan pendapat itu, harus mengetahui
latar belakangnya.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
 Selalu melakukan kebaikan dengan mengutamakan rasa saling empati dengan sosial
yang tinggi
 Melakukan kegiatan bersama sesuai dengan tugas masing-masing sehingga tujuan
bisa tercapai dengan semangat dan perasaan yang sama, selaras dan seimbang
 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
 Tidak pernah membeda-bedakan dan selalu memperhatikan hak dan kewajiban
secara seimbang
 Semua anggota merasakan tugas dan kegiatan yang sesuai dengan kemampuannya
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Tidak egois, tidak inging menang sendiri, tidak memaksakan kehendak, selalu
menjaga perasaan orang lain.
 Apabila menjadi hak nya maka manusia Indonesia akan meminta secara santun, dan
apabila menjadi kewajibannya maka manusia Indonesia akan mentaatinya dan
melaksanakannya sesuai ketentuan.
 Menghormati hak orang lain.
 Selalu memberikan penghargaan terhadap sesorang yang mendapatkan hak nya
secara baik
 Saling hormat menghormati hak dan kewajiban
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
 Selalu lebih mementingkan orang lain untuk dapat berusaha dan mandiri
 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain serta hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
 Selalu mencerminkan hidup yang sederhana dan bersahaja
 Selain itu, tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
 Selalu mengedepankan rasa empati dan sosial yang menimbulkan saling
menguntungkan sesama
 Suka bekerja keras.
 Selalu berusaha melakukan kegiatan semaksimal dan seoptimal mungkin untuk
mendapatkan hasil karya yang unggul
 Menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
 Selalu bersikap apresiatif kepada pihak yang memberikan kontribusi positif untuk
mencapai masyarakat maju dan sejahtera
 Selalu bersikap menyenangkan apabila ada kerabat yang berhasil dan memberikan
manfaat bagi masyarakat
 Melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.
 Selalu memperhatikan semua sisi-sisi kehidupan agar terjadi pemerataan dan
keseimbangan dalam mensejahterakan masyarakat

Contoh Sikap Sila ke-5


Sila kelima Pancasila berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ke-5
Pancasila berhubungan dengan sikap adil dan menghormati hak asasi manusia.

Contoh sikap sila ke-5 yaitu:


1. Berbuat adil pada siapapun tanpa pilih kasih
2. Menghargai hasil karya orang lain
3. Tidak membedakan seseorang karena status dan kondisi ekonominya
4. Bersikap kekeluargaan
5. Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita
6. Menghormati hak asasi orang lain beserta kewajibannya
7. Tidak menyusahkan orang lain untuk sama-sama hidup dengan layak
Contoh sikap sila ke-5 di Organisasi yaitu:
1. Selalu memberikan kesempatan kepada orang lain yang belum sempat merasakan aktifitas
apapun
2. Tidak membiarkan rekannya terputuk dalam kebingungan, kesedihan dan kesendiriannya
3. Selalu melakukan aktifitas yang mengajak agar rekan-rekannya bisa turut berkonstribusi di
dalam organisasi, sehingga terjadi keseimbangan kesejahteraan

Contoh sikap mengamalkan sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
a. Membantu teman, saudara, tetangga, dan orang lain yang sedang mengalami musibah
bencana alam, seperti gempa, tanah longsor, dan banjir. Tidak melakukan perbuatan yang
merusak kepentingan umum seperti mencorat-coret tembok dengan cat.
b. Ikut serta dan terlibat dalam kegiatan gotong-royong/kerja bakti dan membersihkan
lingkungan sekitar.
c. Menghargai hak-hak teman, tetangga, saudara, dan orang lain dengan cara tidak
mengganggu hak orang lain seperti tidak membunyikan radio keras-keras padahal tetangga
sedang sakit

Anda mungkin juga menyukai