Anda di halaman 1dari 272

DILARANG KERAS

LEGAL
Chapter 249
Benda Suci dan Perlengkapan Senjata Berat

「Barier dunia, ya ~nou……」(Kami-sama)

「Apakah ada cara untuk memperbaikinya?」(Touya)

Kami-sama berpikir sejenak sambil memakan keripik beras yang kubawa.


Kami berada di ruangan berukuran 4 ½ tatami yang mengapung di lautan awan
tak berujung.
Saat ini, aku sedang berada di Dunia Para Dewa.
(Ramune: Mana geludnya oi!!! Perasaan di chp sebelumnya udah siap-siap mau
gelud Lah… pembaca kecewa..)

Sebenarnya, aku bisa bertanya melalui smartphone, tapi setelah dipikir-pikir,


lebih baik aku mengunjunginya sambil membawa bingkisan dan menanyakannya
secara langsung seperti ini.

「Bukannya tidak ada sih. Mungkin aku harus mengatakan kalau masalah seperti
ini sangat mudah bagi Dewa Senior ~jana. Akan tetapi, para Dewa dilarang ikut
campur urusan dunia bawah ~no. Tetapi, kalau yang menghancurkannya adalah
Dewa-Iblis atau sejenisnya, maka kami akan membantu kalian.」(Kami-sama)

Kami-sama meminum teh, lalu menghembuskan nafas panjang.

「Tapi kenapa 5000 tahun yang lalu barier dunia pernah diperbaiki?」(Touya)

「Satu-satunya kemungkinan akan hal itu adalah seseorang dari dunia bawah lah
yang memperbaikinya. Aku tidak pernah bilang kalau tidak ada makhluk yang
punya kemampuan seperti itu, kan.」(Kami-sama)

Lantas makhluk apa itu?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 1


Apa yang Anda ucapkan barusan terasa samar, Kami-sama.

「 Bagaimana kalau saya mencoba memperbaikinya dengan “Kekuatan


Surgawi”…?」(Touya)

「Sebaiknya jangan ~no. Bisakah kau memperbaiki rumah laba-laba dengan


tanganmu sendiri? Aku tidak menganjurkan menggunakan kekuatan besar untuk
melakukan sesuatu yang butuh ketelitian.」(Kami-sama)

Kurasa tidak masalah bagiku untuk ikut campur urusan dunia bawah karena aku
belum diangkat menjadi Dewa. Yah, apa boleh buat. Kurasa situasi semakin
parah jika aku malah menghancurkan barier itu saat ingin memperbaikinya.

「Kesampingkan hal ini, Kami-sama, apa yang namanya Dewa-Iblis itu memang
ada?」(Touya)

「Ada kok~ Yah. Walaupun dipanggil Dewa, mereka berbeda dengan kami
karena lahir di dunia bawah. Mereka mengumpulkan perasaan negatif seperti
dendam dan sebagainya. Setelah itu, mereka menyatu dengan Benda Suci kami.
Mereka sama dengan apa yang dunia lamamu sebut dengan “Cerita-Rakyat”.」
(kami-sama)

「Kalau sampai itu terjadi, apakah Kami-sama akan menolong kami?」(Touya)

「 Tentu saja tapi secara tidak langsung karena adanya aturan Dewa~ja.
Bantuanku hanya sampai memberi Benda-Suci seperti Pedang-Suci pada
pahlawan terpilih, mengingat kekuatan Dewa-Iblis ada di bawah kekuatan Dewa
bawahan.」(Kami-sama)

Jadi itu artinya mereka lebih lemah dari Dewa bawahan, yah?
Yah. Memang sih, karena kalau dipikir-pikir, mereka hanya Dewa plagiat.

「 Tapi bagaimana kalau pahlawan pemegang Pedang-Suci itu terbunuh? 」


(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 2


「Aku tidak akan melakukan apa-apa. Kalau sampai itu terjadi, maka itu lah akhir
dunia itu ~ja. Apa kau pikir para Dewa akan terus membantu? Dalam skenario
terburuknya, dunia itu akan dibiarkan begitu saja. Secara perlahan-lahan, dunia
itu akan kiamat karena sudah tidak diurus seorang Dewa. Yah, walaupun aku
sudah melakukan berbagai cara agar hal itu tidak terjadi.」(Kami-sama)

Setelah mengatakannya, Kami-sama tertawa seakan-akan mengejek dirinya


sendiri.

Aku jadi penasaran sudah berapa banyak dunia yang hancur karena tidak bisa
diselamatkan oleh pahlawan-nya..

Saat aku sedang memikirkannya, Kami-sama berkata “ah” seakan-akan


mengingat sesuatu.

「Oh iya! Touya-kun, aku lupa mengatakan ini, benda yang kau pegang itu.
Kalau tidak salah namanya smartphone, ya? Itu termasuk Benda-Suci lho.」
(Kami-sama)

「Eh!? Smartphone saya ini termasuk Benda Suci!!?」(Touya)

Akupun mengeluarkan smartphone-ku dan melihatnya.


Rupanya ini termasuk Benda-Suci, yah!?

「 Saat kau mati, aku juga membawanya kemari, sama seperti dirimu, aku
memberinya sedikit perubahan ~nou. Tak salah lagi, benda itu dikategorikan
sebagai Benda-Suci yang berisi Kekuatan Surgawi. Kalau tidak, maka
smartphone itu tidak akan bisa mengakses informasi bumi dan juga alam para
Dewa.」(Kami-sama)

Masuk akal juga kalau Kami-sama sendiri yang mengatakannya, yah.


Begitu ya.
Jadi smartphone ini telah menjadi Benda-Suci, yah?

「Saya jadi penasaran, Kami-sama. Apa saya juga bias membuatnya?」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 3


「Itu bukan hal yang mustahil. Kau hanya perlu mengalirkan kuatan Surgawi-mu
pada suatu benda. Tapi, aku tidak terlalu merekomendasikannya, lho ya? Karena
seperti yang kukatakan barusan, Dewa-Iblis bisa saja terlahir karenanya. 」
(Kami-sama)

「Begitu, ya...」(Touya)

Benda-Suci diberikan pada pahlawan untuk mengalahkan Dewa-Iblis.


Jadi, bagaimana kalau Dewa-Iblis itu mendapatkannya?

Pertanyaan itu terlintas di pikiranku.


Menurut cerita Kami-sama, biasanya ia akan menghancurkan Benda-Suci itu saat
Dewa-Iblis telah mati.

Sepertinya ia mengambilnya secara diam-diam dan menggantinya dengan yang


palsu.
Nah, saat ia lupa melakukannya, Dewa-Iblis lain akan terlahir dalam beberapa
ratus tahun kemudian.

Dengan kata lain, kebangkitan dari Dewa-iblis itu sendiri.


Dan juga, semua orang mungkin baru akan tahu setelah Dewa-Iblis itu membuat
masalah.
Itu adalah hal yang gawat….

Kalau dipikir-pikir, walau dianggap sempurna, Dewa tidaklah sempurna.

Yah... di Bumi sendiri ada banyak cerita dimana Dewa meniru wujud manusia,
lalu membuat anak atau membuat berbagai kesalahan.

Selain itu, ada juga berberapa Dewa yang merepotkan.

「Hei, Touya-kun. Ini sesuatu yang wajib kau pertimbangkan ~ja… Apa kau mau
mengurus dunia yang saat ini kau tinggali?」(Kami-sama)

「Eh?」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 4


「Cepat atau lambat… yah, sudah ditetapkan kalau persyaratan menjadi Dewa
Senior adalah mengurus setidaknya satu dunia. Oleh karena itu, dunia yang
familiar akan lebih mudah, kan.?」(Kami-sama)

Tidak, tidak, tidak. Dewa Senior?


Bukankah itu akan membuat rank-ku lebih tinggi dari Nee-san dan lainnya?
Tidak... punya rank yang lebih tinggi dari mereka mungkin tidak aneh karena
kalau dipikir-pikir, aku adalah dependan Kami-sama yang mengurusi berbagai
dunia, ya kan?

「 …Jadi pada akhirnya, saya harus naik menjadi Dewa, ya, Kami-sama?」
(Touya)

「Begitulah, walau seumpama kau tidak menginginkannya. Akan tetapi kalau


kau menerimanya, Dewa lainnya pasti akan senang. Soalnya sudah beberapa
puluh ribu tahun sejak pengangkatan Dewa terakhir ~ja. Dewa Senior sangat
menginginkan hal ini, lho.」(Kami-sama)

Aku bersyukur kalau mereka senang, tapi ya…sejujurnya sih, perasaanku agak
gimana gitu.

「Kalau seumpama saya naik menjadi Dewa, apa saya boleh memiliki anak,
Kami-sama? Tahun depan saya akan menikah lho….」(Touya)

「 Ada banyak anak yang lahir dari Dewa dan makhluk lain ~ja. Jadi tidak
masalah. Yah, mereka mungkin akan memiliki kemampuan di atas rata-rata, tapi
tidak sampai sekuat para Dewa kok~nou」(Kami-sama)

Sudah kuduga, jadi memang boleh, ya. Seperti Heracles, Perseus, Achilles, Cú
Chulainn dan beberapa orang lainnya.Sangat menarik karena kebanyakan dari
mereka diceritakan di berbagai legenda.

Tapi menurut si profesor, istri-istriku akan melahirkan 1 putra dan 8 putri… kalau
mereka semua lahir dengan kekuatan seperti Dewa, maka akan sangat sulit sekali
untuk merawat mereka.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 5


「 Uhm… saya ingin bertanya, Kami-sama. Apa ada Dewa yang bertugas
merawat anak?」(Touya)

「Ada sih, tapi…. Kurasa akan jauh lebih baik untuk merawat anak sendiri.」
(Kami-sama)

「Benar juga, ya….」(Touya)

Ini seumpama lho ya. Aku tidak punya niatan untuk tidak merawat anakku nanti.
Lagipula, kenapa aku kerepotan sampai seperti ini hanya gara-gara anak yang
bahkan belum lahir? Ya ampun. Anak-anakku tidak akan lahir dalam waktu
singkat setelah menikah… itu tidak akan terjadi, iya kan?
(Ramune: Dengan adanya Power Raise, Accel, Boost untuk memperkuat dan
Heal, Mega Heal, Refresh untuk mengembalikan stamina dan Gate, paralis, dll
seumpama mereka kabur, dan juga Kekuatan Surgawi, aku tidak akan kaget kalau
dalam 1 malam, istrimu akan langsung hamil, Touya…)
(UDesu : jangan lupa artifak legendaris dari kerajaan elfrau [Spoiler Alert])

「Untuk saat ini, jangan terlalu sering menggunakan Kekuatan Surgawi-mu dan
lakukanlah semuanya dengan kekuatanmu sendiri. Anggap saja kedatanganmu di
dunia ini dan semua hal yang terjadi sampai hari ini adalah sebuah takdir. Tak
peduli apapun yang akan terjadi, lakukanlah dengan sekuat tenaga ~ya」(Kami-
sama)

「Baik, Kami-sama.」(Touya)

Aku paham kalau aku tidak akan bisa melakukan apa yang tidak bisa kulakukan.
“Takdir memang akan terjadi”, yah?

Setelah mendapat motivasi dari Kami-sama sendiri, aku pun meninggalkan alam
para Dewa.

***

「Dengan kata lain, menambah anggota Orde Ksatria, ya?」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 6


「Begitulah. Saya rasa akan lebih baik bagi kita untuk menambah jumlah ksatria.
Saat ini, Brunhild kekurangan orang. Tak seperti sebelumnya, yakni saat Brunhild
baru dibuat, saat ini kita bisa melakukannya.」(Kousaka-san)

Kousaka-san si Perdana Menteri Brunhild menjelaskannya padaku, yang


kurespon dengan berpikir sejenak.
Memang sih, anggota Orde Ksatria kami bahkan tidak mencapai 100 orang.
Terlebih lagi, 40 diantaranya bukanlah petarung (pengguna Framegear).
Beberapa orang merupakan anak buah* Tsubaki-san, yang bekerja sebagai divisi
informasi.
(Ramune: disingkat Anbu)

Sebagian lain menjadi bawahan Naito-ossan, yang bekerja dalam perkantoran


atau diutus keluar dan lain sebagainya.

Semua orang yang kusebutkan barusan memang memiliki kemampuan bertarung


sampai titik tertentu, tapi mereka dibebaskan dari latihan pagi dan sore layaknya
ksatria lain.

Negara kami tidak terlalu besar, jadi kami tidak perlu memiliki banyak pasukan
seperti negara lain. Tapi, tidak ada salahnya menambar beberapa orang lagi.

「Menurutmu, kita butuh berapa orang?」(Touya)

「Mhmm…. Kalau kita mau menambah jumlah mereka, 100 orang saja, tapi saya
berharap perekrutan kali ini kita akan menambah sekitar 150-an. Itu sudah
termasuk tambahan untuk yang berpatroli, penjaga istana, dan pekerja kantor.」
(Kousaka-san)

「Dari 150 orang itu, sekitar berapa orang yang akan kita jadikan pengguna
Framegear?」(Touya)

「Bagaimana kalau termasuk dengan 60 orang yang kemarin, kita menambah


jumlahnya sampai 100? Bagaimana menurut Anda?」(Kousaka-san)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 7


Jadi dari 150 orang, kita hanya mengambil 40, yah? Sisanya akan dialihan ke
penjaga istana, ksatria yang berpatroli, dan juga pekerja kantor.

Pekerjaan itu juga merupakan pekerjaan penting bagi Orde Ksatria kami.
Yah, oleh karena itu, mereka yang tidak mau melakukannya kemungkinan akan
dikeluarkan.

「Kalau begitu, akan lebih baik untuk merekrut mereka berdasarkan kemampuan
masing-masing….」(Touya)

Kurasa orang yang tidak berbakat dalam bertarung tetap berguna kalau memiliki
kemampuan berkantor yang baik.

Walaupun begitu, aku tidak akan merendahkan standar kemampuan yang kami
gunakan di perekrutan sebelummnya.

Kemampuan bertarung mereka setidaknya harus sama dengan mereka yang


bergabung sebelumnya.

Yah, kalaupun kemampuan bertarung mereka meragukan, mereka akan


mendapatkan kemampuan minimum jika mereka kulempar ke tempat Moroha-
neesan yang merupakan pelatih ksatria dan juga Dewi Pedang.

「Kalau begitu, untuk saat ini tolong kumpulkan orang yang akan menjadi panitia
perekrutan ini. Dan undanglah orang yang ingin kau rekomendasikan.」(Touya)

「Baik.」(Kousaka-san)

Sayangnya, aku sendiri tidak tahu siapa saja yang bisa direkomendasikan.

Kurasa aku bisa memaksa Sonia-san, Rengetsu-san dan juga kelompok Ropp
untuk bergabung, tapi kalau dipikir-pikir mereka kan bisa menghasilkan uang
lebih banyak kalau bekerja sebagai adventurer.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 8


Haruskah aku menempelkan selebaran perekrutan di guild sama seperti
sebelumnya?
Walaupun nantinya para pendaftar akan terlalu banyak, sih.

Dalam interview sebelumnya, aku meminta tolong pada Yumina dan Yang
Terhormat Paus, untuk interview kali ini, haruskah aku meminta profesor untuk
membuat 《Polygraph Keeler》, yakni alat pendeteksi kebohongan?

Setelah memikirkannya, aku berpindah ke Babylon.

Di dalam [Hangar], aku hanya bisa melihat Monica dan para robot-mini yang
sedang melakukan pembaharuan pada Gerhilde.

「Loh… mana Professor?」(Touya)

「Kalau kau mencarinya, ia sedang mengadakan pertemuan bersama Rosetta di


bangunan lab nomor 2 di [Laboratorium]. Mereka sedang membahas apa yang
akan mereka perbuat dengan Framegear selanjutnya.」(Monica)

「Pertemuan?」(Touya)

Aku tak begitu paham dengan ucapannya, jadi aku langsung berpindah ke
bangunan lab nomor 2 [Laboratorium] sesuai arahannya.

Di atas meja, terlihat banyak Blueprint dan miniatur Framegear.


Gambar dengan bagian dalam Framegear yang sepertinya merupakan suku
cadang Frame juga ditempelkan di dinding.
Dan di depan semua itu, terlihat dua gadis kecil sedang termenung dan
mengeluarkan suara “Unnn” tanpa henti.

「Ada apa? Kok kalian sampai seperti ini.」(Touya)

「Ah, master. Ini… itu lho… pengembangan Framegear…. Kami telah sepakat
kalau Framegear Lindzie-dono adalah tipe yang bisa berubah dan bisa bergabung
dengan Frame Elzie-dono. Tapi ya….」(Rosetta)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 9


Sambil mengatakannya, Rosetta memegang miniatur Frame yang ada di atas meja,
menekuk tangan dan kakinya, melebarkan sayapnya dan mengubahnya ke mode
pesawat.

Hee. Proses transformasinya mulus sekali, ya.

Frame itu adalah Frame yang kelihatannya bisa mentolerasi kekuatan atmosfir
sama seperti pesawat luar angkasa.

Kalau Frame itu memang dibuat menjadi tipe terbang, maka penggunanya akan
terbang saat menggunakannya.

Daripada membahas itu, kalau miniatur ini kujual, sepertinya akan laris manis….

「 Masalahnya adalah Framegear Rin. Yakni, model apa yang harus kami
kembangkan. Secara pribadi, aku ingin membuatnya menjadi model penghancur,
Frame dengan peralatan senjata tingkat berat di seluruh tubuhnya, tapi seperti
yang kau tahu, Fraze tidak bisa dilawan dengan sihir. Kalau seperti itu, tidak ada
pilihan lain selain menggunakan ledakan yang dihasilkan sihir, dengan roket, atau
menghancurkannya dengan peluru asli. Aku pun berpikir, “Kenapa tidak
dibuatkan Vulcan atau Gatling Gun saja, ya?..yang persis dengan yang ada di
anime.”. Tapi ya….」(Regina)

Kalau dipikir-pikir, ide seperti itu tidak bersahabat dengan dana kami karena
kalau membahas roket yang bisa menghancurkan Fraze, kami harus
menggunakan material yang lebih baik dari mithril.

Kalau tidak seperti itu, mensenjatainya dengan material kristal yang diimbuhi
kekuatan sihir, mungkin?

Akan sulit untuk membuat ribuan… salah.. .puluhan ribu peluru seperti itu.
Mustahil bagiku menggunakan [Lokakarya] hanya untuk membuat benda seperti
itu.

Kesampingkan material kristal, membuatnya dari mithril sama saja dengan


menghamburkan uang ke mana-mana.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 10


Selain itu, kurasa ada batasan jumlah peluru yang bisa dibawa setiap Frame.

Yah, kami mungkin bisa mensiasatinya dengan membuat Frame yang membawa
peluru yang sangat banyak, tapi hal itu akan membuat sebuah pertanyaan konyol
“Apa Frame seperti itu memang perlu dibuat?”.

「 Kalaupun Framegear seperti itu berhasil dibuat, berapa lama ia bisa


menembakkan peluru-peluru itu tanpa henti?」(Touya)

「Mungkin ya.. .sekitar 1 menit-an.」(Regina)

「Bentar amat!」(Touya)

Hal ini mengingatkanku.


Di anime, kekuatan bertarung unit akan menurun drastis kalau kehabisan peluru.

Kupikir waktunya akan lebih lama karena dalam 1 menit itu, kita tidak menembak
seenak jidat.

Meskipun begitu, kesampingkan waktunya yang terlalu sebentar, bukankah akan


ada peluru yang tidak terkena target?

Setelah menghabiskan seluruh peluru, apa memang tidak ada cara lain selain
berganti ke mode serangan jarak dekat seperti menggunakan pedang dan
semacamnya?

Kalau seperti ini malah akan menghilangkan tujuan memasang Gatling Gun ke
Frame itu sendiri….

「Daripada dikasih Gatling Gun, bagaimana kalau… sniper yang bisa menembus
core Fraze dalam 1x tembakan…? Bukankah tipe sniper akan lebih efisien?」
(Touya)

「Memang iya sih, tapi… romansa tipe ini adalah benteng bergerak dengan
kemampuan menembak yang tidak membiarkan musuh untuk mendekat lho!!!!
Ayolah kumohon!!」(Rosetta)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 11


Rosetta pun bersujud di atas meja sambil memohon.
Sampai segitunya, yah?

「Kalau saja musuhnya bukan Fraze, maka kita bisa menggunakan “Fire Arrow”,
“Thunder Arrow” atau lainnya, walaupun peluru sihir dari Gatling Gun juga tidak
masalah sih.」(Regina)

Profesor pun tersenyum pahit.


Iya juga sih, kalau seperti itu kita memang tidak perlu khawatir akan kehabisan
peluru, tapi malah mengkhawatirakan masalah jumlah kekuatan sihir Rin.

「…oh. Kalau dipikir-pikir, di mana master menyimpan peluru Brynhildr?」


(Rosetta)

「Aku? Di sini, di dalam kantung pinggang. Ada beberapa jenis peluru yang
punya kegunaan masing-masing.」(Touya)

Aku pun menunjukkan kantung yang di dalamnya sudah dibagi untuk 3 macam
peluru.

Di dalamnya, ada sekitar 20 peluru untuk setiap tipe.

「…Apa itu artinya kau mengisi ulang Brynhildr saat bertarung?」(Regina)

「Mustahil. Brynhildr sudah kuatur agar mengisi ulang peluru secara otomatis.
Aku menggunakan “Program” untuk mengisi ulang peluru menggunakan
“Aport” setelah Brynhildr membuang peluru yang sudah ditembakka-」(Touya)

「「ITU DIA!!!」」(Regina, Rosetta)

Saat aku mau menyelesaikan kalimat barusan, mereka berdua berdiri dan
menunjukku.

「 Kita tidak perlu membuat Frame membawa peluru-peluru itu! Daripada


membawanya, peluru-peluru dapat ditaruh di Babylon, yang nantinya bisa

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 12


dipindahkan ke senapan Frame menggunakan, “Gate” ataupun “Teleport”!」
(Rosetta)

「Hmmm. Pengaturan seperti itu akan membuat waktu lag-nya sedikit. Selain itu,
unit itu juga tidak akan menembakkannya secara terus-terusan selama beberapa
menit. Keuntungannya sudah cukup menutupi ketidak-efisiennya. Walaupun
masalahnya akan berganti menjadi bagaimana cara membuat pelurunya sih….」
(Regina)

Aku tak tahu alasannya, tapi suasana tegang diantara mereka berdua meningkat.
Rasanya aku seperti sedang diabaikan.

「 Omong-omong Touya-kun, ada berapa banyak material Kristal yang kau


punya?」(Regina)

「Ada banyak kok. Secara teknis, aku hanya menghabiskannya dalam jumlah
banyak saat ingin membuat Framegear baru.」(Touya)

Dalam insiden Yuuron dan Rodomea, aku mengambil semua sisa-sisa Fraze.
Jumlahnya sudah cukup untuk menjatuhkan harga pasar kalau aku memang ingin
menjualnya.

「Dengan kata lain “materialnya cukup”. Mengingat [Lokakarya] lah yang akan
digunakan untuk memproduksi peluru-peluru itu.… Haruskah aku membuatnya?」
(Regina)

「Membuatnya? Apa yang akan kau buat?」(Touya)

「 [Lokakarya] yang lain. Dari awal, aku sudah berencana untuk membuat
[Lokakarya] nomor 2. Membuatnya tidak akan susah karena ukurannya hanya
sebesar satu bangunan. Kalau begitu, haruskah kunamakan dengan [Lokakarya
Mini] ?」(Regina)

Apa kau berniat membuat [Lokakarya] khusus untuk produksi peluru!?


Sampai segitunya yah!?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 13


Tidak tidak, ini tidak sia-sia mengingat [Lokakarya] itu akan digunakan untuk
membuat peralatan Framegear, kan?

「Akan tetapi, akan sangat sulit membuatnya , bukan? Walaupun ukurannya


kecil, tapi tetap saja [Lokakarya], kan?」

「Hn? Kita akan menggunakan [Lokakarya] untuk membuat [Lokakarya] lain.」


(Rosetta)

Apa katamu!!? Membuat [Lokakarya] dengan [Lokakarya]!!!????

Aku pun terkejut mendengar ucapan Rosetta barusan.

「 [Lokakarya] adalah pabrik serba-guna. Tidak mustahil untuk membuat


[Lokakarya] lain kalau ukurannya cuma sebesar satu bangunan!」(Rosetta)

Rosetta membusungkan dadanya dengan penuh bangga.

「Konstruksinya akan memakan waktu 2 minggu, mungkin? Yah, nanti kita


harus melakukan proses program sihirnya, itu adalah langkah terakhir yang tidak
akan berjalan mulus kecuali kita menggunakan [Gate] milik Touya-kun. Tak
seperti Framegear, [Lokakarya] tidak bisa bergerak sendiri.」(Regina)

「Tidak, tidak masalah sih, tapi….」(Touya)

Dari semua hal yang pernah kulihat, menggunakan [Lokakarya] untuk membuat
[Lokakarya]….

Itu curang!

[Lokakarya] ke-2 mungkin memang tidak bisa membuat Framegear karena


ukurannya yang kecil, tapi itu sudah cukup untuk membuat berbagai benda kecil.

「 Baiklah! Akhirnya tujuan kita sudah jelas! Ayo mulai sekarang juga! 」
(Regina)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 14


「Oke bos!!」(Rosetta)

Kedua loli itu pun berlari meninggalkan lab.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 15


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 16
Bagaimana ya…?
Apa ini sudah biasa terjadi?

Aku pun melihat miniatur Frame Lindzie yang sedang berada dalam mode
pesawatnya, dan juga miniatur Frame Rin yang bersenjata berat lengkap dengan
Gatling Gun di tangan kanan dan badan yang ditutupi Meriam Vulcan.

Desainnya sangat bagus. Frame tipe-pesawat dan tipe-bombardir, yah?


Untuk suatu alasan, aku mengangkat dan memperhatikannya dengan jeli.

Yap. Kalau dilihat-lihat, bagus juga. Apa kujual di pasar saja, ya?
Aku akan membicarakan hal ini dengan Alba-san nanti.

Mungkin akan laku kalau dibungkus dengan kapsul. Lalu ditaruh di dalam kotak
yang bersuara “gacha gacha”.

Seharusnya miniatur ini bisa dibeli dengan uang jajan anak-anak.


Walaupun aku tidak 100% yakin.
Saat memikirkannya, aku pun meninggalkan lab sambil membawa kedua
miniatur Framegear itu.
(UDesu : Tradisi gacha pun akhirnya dimulai di dunia itu ‘3’)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 17


Chapter 251
Mulainya Test dan Test Ketahanan

*Note: Seperti biasa, Chapter 250 itu pengenalan karakter lagi… jadi enggak ada,
atau enggak kami TL.

Sepertinya selebaran tes pendaftaran Orde Ksatria Brunhild menarik perhatian


tersendiri setelah ditempel di tempat seperti di guild.

Omong-omong, gaji bulanan Orde Ksatria negara kami cukup rendah. Terlebih
lagi para wanita, mereka tidak akan naik gaji terlalu tinggi walaupun seumpama
mereka naik jabatan. Hal ini terdengar seolah-olah akan lebih baik bagi mereka
untuk mendaftar di Orde Ksatria negara lain jika mereka mau melamar pekerjaan
berdasarkan gajinya.

Orang-orang seperti adventurer mempertaruhkan nyawa dengan mencari harta


karun atau mengalahkan makhluk sihir, dengan kata lain melakukan pekerjaan
yang melelahkan namun, adventurer kelas-2 saja bisa mendapat uang lebih
banyak daripada ksatria kami. Aku ingin menaikkan gaji mereka saat negara
sudah makmur, tapi untuk sekarang sepertinya masih mustahil.

Jika aku disuruh mengatakan apa keuntungan dari bekerja di orde ksatria kami,
Kurasa jawabannya hanyalah mendapat penghasilan tetap dan juga biaya
keperluan hidup secara gratis. Hidup mereka tidak akan segreget kehidupan
para adventurer. Walaupun ada beberapa ksatria yang melawan Fraze, tapi
ada juga beberapa ksatria lain yang tidak mengendarai Framegear.

Karena alasan inilah, kupikir kami hanya akan menerima 1000 orang seperti
pendaftaran sebelumnya (itu saja sudah banyak), akan tetapi ternyata jumlah
pendaftar adalah 3x lipat dari perkiraanku, yang artinya lebih dari 3000 pendaftar.
Hal ini mengejutkanku.

Rencananya, kami akan mempekerjakan 150 orang saja diantara mereka, jadi
kurasa itu artinya akan ada 20 pendaftar baru dalam setiap jabatan yang ada.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 18


Pertama-tama, akan sulit untuk mengadakan tes di halaman istana, jadi kami
sepakat untuk mengumpulkan mereka di lahan kosong yang luas di sebelah utara
istana.

Untuk suatu alasan, ada beberapa masyarakat biasa yang ikut berkumpul bersama
mereka, membuat kami seolah-olah akan menunjukkan sebuah pertunjukan. Yah
biarlah… dikarenakan apa yang akan kami lakukan, kehadiran masyarakat biasa
akan memudahkan urusan kami.

『Aku Rain Netherland, Komandan Orde Ksatria Brunhild. Aku akan membuka
tes pendaftaran calon ksatria Orde Brunhild.』(Rain)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 19


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 20
Rain-san memperkenalkan diri menggunakan speaker smartphone yang telah
berubah menjadi mikrofon di atas panggung.

Omong-omong, Nicola-san, salah satu Wakil-Komandan, punya nama “Strand”


sebagai nama keluarga, tapi Wakil-Komandan seperti Rain-san dan Norun-san
tidak.

Karena rasanya tidak cocok dengan jabatan mereka dan dikhawatirkan hal itu bisa
membuat mereka malu, aku pun memberi mereka nama keluarga. Rain-san
menjadi [Rain Netherland] dan Norun-san menjadi [Norun Siberia]. Nama itu
berasal dari spesies kelinci dan serigala, tapi orang-orang dunia ini tidak akan
tahu kecuali diberitahu oleh kami, jadi semuanya akan baik-baik saja. Kurasa
nama itu cocok mengingat mereka adalah Ras-Makhluk-Buas.

Omong-omong, aku memutuskan kalau akan lebih baik bagiku untuk tidak tampil
di publik dalam tes kali ini, jadi aku tidak akan tampil. Akan tetapi, aku ikut
bergerombol bersama para pendaftar, yakni menyamar sebagai pendaftar
setelah menggunakan [Mirage] karena aku ingin memastikan berbagai hal
dengan mata kepalaku sendiri. Ini kulakukan, karena akan merepotkan jika ada
yang mengenaliku soalnya wajahku cukup dikenal masyarakat.

Aku telah memberitahu para ksatria sebelumnya, jadi tidak ada yang
mencurigaiku. Aku juga memberitahu mereka agar memperlakukanku layaknya
pendaftar lain.

Dengan ini semua, aku akan mendapat gambaran para pendaftar lain. Aku telah
menemui beberapa orang yang kurasa tidak cocok bergabung di Orde kami.

Ada beberapa orang yang dari awal tidak mendengarkan perkataan Rain-san. Apa
mereka merendahkannya karena ia wanita dan juga seorang Ras-Makhluk-
Buas? Mereka pasti tidak diluluskan tanpa basa basi lagi.

Aku melihat-lihat para pendaftar lain dan akhirnya sadar kalau jumlah wanita
yang mendaftar cukup banyak. Mungkin sekitar 40% dari total pendaftar? Yah,
ada beberapa Orde Ksatria yang mempekerjakan wanita sih, dan kebanyakan dari
mereka adalah wanita dari keluarga bangsawan. Dengan adanya hal tersebut,

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 21


bukan berarti kalau semua wanita yang datang kemari tidak mempedulikan status
sosial, tidak tahu akan hal itu.

Di samping itu semua, jumlah Ras-Makhluk-Buas dan Ras-Iblis sekarang


lebih banyak dibandingkan dengan jumlah dari tes sebelumnya. Banyaknya
jumlah Ras-Makhluk-Buas sih lumrah, tapi aku penasaran apakah Raja Iblis telah
menghasut Ras-Iblis agar mendaftar.Tidak mungkin, yah? Apa ia melakukannya
untuk mencari informasi Sakura? Tak peduli seberapa parah memanjakannya, hal
ini menarik dan cukup banyak perhatian.

… Aku ingin menganggap mereka sebagai pendaftar biasa.

『Baiklah, kami akan memulai tes pertama. Lihatlah apa yang ada dibelakang
kalian semua.』(Rain)

『Eh?』(Pendaftar)

Bersamaan dengan kata-kata Rain-san, terdengar suara kepakan sayap di


belakang para pendaftar. Apa yang terlihat di mata mereka ternyata adalah Naga
Raksasa yang menatap mereka dari langit.

『Gogaaaaaaaaaaaaaaaa!!』(Ruli)

Naga itu mendongak ke atas dan meraung, yang akhirnya memancarkan


cahaya sapphire. Oi-oi, tidakkah itu terlalu berlebihan? Ayolah, aku
memberitahunya (Ruli) untuk menakut-nakuti mereka saja.

「Hiiiiiiii ?!」

「Na-na-nnn-nagaaaaa! Kenapa ada naga di sini…. !!?」

「Larilah! Selamatkan hidupmu…! !」

Mayoritas pendaftar pun mulai berlari, berlomba-lomba untuk kabur dan


menyebar ke semua arah. Sementara naga yang terbang terbang di langit itu
sendiri yakni Ruli, dia melihat mereka tanpa berkata apapun.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 22


Orang-orang berlarian itu, tentu saja didiskualifikasi. Kami tidak butuh orang
yang melarikan diri dan juga meninggalkan masyrakat biasa.

Baiklah, jadi jumlah mereka telah berkurang sekitar ⅔, yah?

Tak lama kemudian, Ruli turun ke bawah dengan dengan kasar, dan Rain-san
mulai berbicara.

『Mereka yang mengutamakan dirinya sendiri, dan meninggalkan masyarakat


yang seharusnya dilindungi, tidak memiliki tempat di Orde Ksatria Negara kami.
Selamat!! Bagi kalian yang masih ada di sini telah lulus.』(Rain)

Dikarenakan ucapannya, para pendaftar akhirnya sadar kalau yang barusan itu
adalah sebuah tes. Di antara pendaftar yang masih ada di sini, ada beberapa yang
jatuh, karena tidak kuat. Sepertinya beberapa pendaftar tidak bisa berlari karena
terlalu terkejut, tapi hal ini masih ada dalam perhitunganku. Karena
bagaimanapun juga, para pendaftar tipe ini kemungkinan besar akan gagal dalam
wawancara atau tes selanjutnya.

Beberapa pendaftar yang melarikan diri kembali lagi dan berkata kalau mereka
“mencoba untuk memperkuat pertahanan setelah kembali ke kota dengan
kecepatan penuh” atau juga “ikut berlari secara tidak sengaja karena terseret arus
orang yang melarikan diri”, tapi Norun-san dan penguji lainnya tidak merespon
mereka sama sekali. Ada juga orang yang masih ngotot, jadi aku meminta Ruli
dengan telepati untuk mengaung lagi. Mereka pun melarikan diri secepat
mungkin. Dengan ini, mereka tidak akan bisa beralasan lagi.

Setelah menyelesaikan tugasnya, Ruli pun mengepakkan sayapnya dan terbang


kembali di langit. Suara Rain-san pun terdengar sekali lagi di telinga pendaftar
yang melongo saat melihat naga tersebut pergi.

『 Baiklah, untuk tes ke-2, kami akan menyuruh kalian semua untuk
menghabiskan 3 hari di hutan yang ada di sebelah barat tempat ini. Kalian
dilarang membawa bekal.Tidak perlu khawatir akan air karena di sana ada sungai,
selain itu makanan juga akan diberikan. Mereka yang keluar hutan sebelum waktu
habis akan didiskualifikasi. Selain itu, beberapa ksatria kami ada di hutan dan

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 23


berperan sebagai [Iblis]. Kalian tidak akan dibunuh, tapi kalian akan dibuang ke
luar hutan jika sampai kehilangan kesadaran. Oleh karena itu, waspadalah!...
waspadalah!』(Rain)

Para pendaftar pun mulai bertanya satu persatu setelah Rain-san selesai
memberikan penjelasan.

「Apakah ada cara untuk melawan [Iblis]? 」(Anggap aja pendaftar #1)

『Tentu saja ada. Tidak masalah untuk mengalahkan mereka. Secara alami, aku
juga ingin kalian tidak membunuh mereka sebisa mungkin.』(Rain)

「Apa kami diperbolehkan untuk berkelompok dengan pendaftar lain?」(yang


ini pendaftar #2)

『Tidak apa-apa. Akan tetapi, ingatlah kalau akan lebih mudah bagi [Iblis] untuk
menemukan kalian jika kalian semua berkelompok.』(Rain)

「Ada berapa jumlah [Iblis]?」(Pendaftar lain)

『 Aku tidak bisa menjawabnya. Mungkin hanya ada 1, atau mungkin 100.
Mereka semua memakai topeng [Iblis], jadi seharusnya kalian bisa langsung
mengetahuinya secara langsung.』(Rain)

「Apa kami diperbolehkan memakai sihir?」(Pendaftar lain lagi)

『Sayangnya, penggunaan sihir dilarang dalam tes kali ini. Barir spesial yang
membuat sihir kalian tidak stabil telah diaplikasikan di hutan, jadi berhati-hatilah.』
(Rain)

Hal itu karena sihir atribut api dapat membakar hutan merupakan masalah besar.
Intinya, semua akan baik-baik saja jika mereka bisa lari dari [Iblis] selama 3 hari;
Mereka seharusnya bisa mengatasi hal ini walaupun tanpa sihir.

『Mereka yang tetap berada di hutan sampai hari ke-3 akan lulus tes. Tidak ada
batasan sama sekali atas jumlah orang yang bisa lulus. Tidak ada

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 24


gagal jika semuanya yang ada di sini tidak tertangkap. Tetap saja, kalian akan
diteleportasikan ke mari jika melepas dan membuang tali yang akan kami bagikan
setelah ini, entah karena kejadian membahayakan nyawa ataupun karena
keinginan kalian sendiri untuk menyerah. Jika kalian berpikir tidak bisa
melanjutkannya, jangan melakukan hal konyol dan segera berteleportasilah ke
mari. Omong-omong, tali itu tetap efektif walaupun kalian sudah keluar dari
hutan, dan hal itu akan menteleportasikan kalian kemari. Tentu saja, itu artinya
diskualifikasi.』(Rain)

Mereka pun membagikan [tali teleport] yang telah kami gunakan dalam tes
sebelumnya. Aku menerima tali terakhir, dan melihat kalau nomernya adalah
1192. Ooh, ini pertanda baik, yang artinya membuat negara yang makmur. Hmm?
Hal ini mengingatkanku, tidakkah tahun sudah berganti? Ah biarlah, sudah
telambat untuk memikirkannya sekarang.
(Ramune: 1192, ichi-ichi-kyu-ni atau i-i-ku-ni memiliki arti membuat negara
yang makmur. Namun sebutan untuk itu telah diganti ke angka 1185. Itu lah arti
ucapan Touya.)

『Terakhir, melepas tali orang lain dengan sengaja atau mengusir pendaftar lain
ke luar hutan itu haram hukumnya. Tentu saja, kalian akan didiskualifikasi jika
melakukannya. Baiklah semuanya, kuharap kalian melakukannya dengan cara
yang pantas dilakukan oleh seorang ksatria.』(Rain)

Rain-san turun dari panggung, dan Nicola-san mulai menggiring para pendaftar
ke hutan barat.

Aku pun juga ikut berjalan, menyatu dan bepergian bersama mereka secara
berkelompok, kemudian seorang wanita berambut hitam berpelindung kelas-
ringan berjalan di sampingku dan mulai berbicara.

「Semua persiapan telah selesai. Dengan ini kita bisa bergerak kapanpun.」
(Tsubaki)

「Pertama-tama, mari lihat keadaan selama sekitar 2 jam; aku ingin melihat apa
yang akan mereka lakukan, oke? Ah, jika ada orang yang akan melakukan
kecurangan, buang saja ke luar hutan. Tidak ada toleran bagi orang seperti itu.」
(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 25


「Baiklah.」(Tsubaki)

Tsubaki-san mengangguk sambil terus berjalan. Ia ada di bagian penyusup, sama


sepertiku. Sejujurnya, bukan hanya dia saja — beberapa anggota ksatri telah
menyusup ke dalam rombongan. Walaupun kebanyakan mereka adalah anak
buah Tsubaki-san sih.

Tanpa adanya makanan, tidak bisa dipastikan kapan seseorang akan diserang.
Akan mudah untuk melihat sifat asli orang di saat-saat seperti ini. Para ksatria
penyusup kami akan menyelidikinya, selain itu mereka juga bertugas untuk
menjamin keselamatan para pendaftar.

Pasti ada orang yang melakukan sesuatu yang buruk. Selain itu, ada banyak
makhluk sihir di hutan ini.

Aku juga telah membuat berbagai alat, dan tentu saja tidak sabar untuk melihat
berapa banyak orang yang bisa bertahan tanpa melarikan diri.

Ku-ku-ku… Ah, aku tidak boleh melakukan itu sekarang. Entah kenapa sekarang
aku menjadi seperti orang jahat. Aku benar-benar menyesalinya. Iya, aku
menyesalinya.
Hutan barat cukup luas dan dengan pepohonan yang sangat banyak, jarak
penglihatan kami akan semakin sempit.

Awalnya, Brunhild adalah daerah penuh makhluk sihir yang telah kubersihkan.
Akan tetapi, walaupun sudah kubersihkan, populasi makhluk sihir yang hidup di
sini mulai membludak lagi.

Biasanya orang-orang jarang berkunjung ke daerah ini. Kebanyakan pengunjung


adalah para adventurer yang telah diminta untuk mendapat material mentah.
Tidak ada kerusakan dari makhluk sihir karena daerah ini terpisah dari jalan
utama. Aku juga telah berpikir apakah kami harus membersihkan makhluk sihir
berbahaya dalam kesempatan ini.

Di kala memikirkannya dan mengabaikan sekeliling, ternyata kami sudah sampai


di tepi hutan.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 26


Nicola-san menghentikan semuanya dan mulai menjelaskan prosedur yang harus
dilakukan.

「Tes ke-2 akan dimulai dari sini. Kalian akan masuk hutan secara bergantian
sesuai nomer yang ada di tali masing-masing dan menerima makanan.
Melaporlah jika nomer kalian muncul, ataupun ingin menyerah. Selain itu, jika
ada orang tidak bersenjata membuat permintaan, kami akan menyediakannya.
Kalian bebas melakukan apa saja setelah masuk ke dalam. Para [Iblis] sudah ada
di sana, jadi Waspadalah! Waspadalah!. Baiklah, mulai!!!nomer 1, nomer 2…」
(Nicola)

Nicola-san mengambil foto orang yang memasuki hutan dengan smartphone,


yang menandakan kalau mereka benar-benar sudah masuk.

Norun-san juga melakukan hal serupa, dan nomerku, yakni nomer terakhir,
dipanggil 30 menit-an kemudian. Sebenarnya mereka tidak perlu mengambil
fotoku, tapi mereka melakukannya untuk berjaga-jaga.

「 Baiklah, mintalah Flora dan orang-orang yang bisa menggunakan sihir


penyembuhan untuk bersiap siaga, dan tempatkan target teleportasi ke markas.
E~to, kalau tidak salah Nicola-san dan Norun-san juga akan menjadi [Iblis], yah? 」
(Touya)

「Iya. Saya akan masuk setelah ini」(Nicola)

「Saya juga, tapi apa yang harus kami lakukan jika bertemu dengan Baginda atau
penyusup lainnya?」(Norun)

「Tidak masalah untuk menyerang kami layaknya pendaftar yang lain kok. Kami
juga akan melawan kalian sampai pada titik di mana kami tidak dinilai
mencurigakan. Saat malam tiba, aku juga akan menjadi [Iblis] juga kok. 」
(Touya)

Norun-san pun menunjukkan senyuman aneh.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 27


「… jangan terlalu serius, yah? Kalau tidak, nyawa lawan anda akan berada
dalam bahaya.」(Norun)

Yah, seharusnya penyusup lainnya juga bisa bergerak seperti diriku lho.

Kebanyakan ksatria kami berperan sebagai [Iblis] kecuali mereka yang bekerja di
kantor. Baba-jii-san dan Yamagata-ossan juga ikut berpartisipasi. Omong-omong,
para [Iblis] diperintahkan untuk mengabaikan mereka yang menunjukkan
ketrampilan khusus. Itu terjadi karena kemungkinan besar mereka yang memiliki
suatu keterampilan akan lulus tes wawancara.

Aku menyuruh semua [Iblis] untuk memegang tongkat yang diimbuhi [Paralysis],
jadi seharusnya mereka tidak akan bisa melukai para pendaftar. Walaupun
seumpama ada pendaftar yang kalah, para [Iblis] akan membiarkan orang tersebut
jika ia terlihat menjanjikan. Jika mereka tidak memiliki ketrampilan apa-apa, tali
bernomer akan ditarik, dan mereka akan diteleportasikan, yang artinya
didiskualifikasi.

Walaupun Moroha-nee-san juga ingin berpartisipasi sebagai [Iblis], aku


berhasil menghentikannya. Ini bukan main-main lho, sungguhan. Kalau ia ikut,
maka tidak akan ada 1 pun pendaftar yang lulus.

「Baiklah, aku akan memasuki hutan. Jika ada sesuatu, hubungi aku dengan
smartphone.」(Touya)

「Baik.」(Nicola)

「Berhati-hatilah.」(Norun)

Nicola-san menundukkan kepalanya dengan sopan, sedangkan Norun-san


melambaikan tangannya saat aku mulai berjalan memasuki hutan belantara
tersebut.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 28


Chapter 252
Para Iblis dan Para Pendaftar

「Baiklah. Aku sudah masuk ke hutan, lantas apa yang harus kulakukan?」
(Touya)

Kurasa aku akan memulai dengan mengamankan persediaan air. Aku sudah
punya makanan yang dibagikan panitia tadi, jadi saatnya untuk mencari sumber
air, di sungai. Kalau tidak salah, seharusnya ada sebuah sungai di tengah hutan
ini―Yang mengalir dari utara sampai barat daya daerah ini.

Aku melihat para pendaftar di sekeliling mendahuluiku saat aku berjalan. Apa
mereka ingin mencari air juga, yah?

Akan tetapi, jarak pandangku sangat sempit. Diperparah dengan adanya


pepohonan di sekeliling… oh, ada kelinci… Bagus sih, tapi di pinggangku hanya
ada pedang biasa.

Mustahil bagiku untuk menggunakan sihir disaat semua orang berpikir kalau di
hutan ini terdapat barir anti sihir.

Walaupun sebenarnya kami―Penduduk Brunhild, dibebaskan dari pengaruh


tersebut, jadi kami bisa menggunakan sihir. Namun, ada kemungkinan orang lain
yang melihatku saat menggunakan sihir. Selain itu, aku juga tidak bisa
mengeluarkan busur dan seperangkat anak panah dari [Storage] sesukaku.

Jika itu seekor binatang iblis, mungkin dia akan menyerangku secara langsung
sekarang. Tapi apakah karena disini terlalu banyak pohon, jadi dia langsung
melarikan diri yah? Karena merepotkan mengejarnya, jadi biarkan saja. Perutku
juga masih belum lapar, dan bukahkan di dalam [Storage] tersimpan banyak
makanan. Sebenarnya di dalamnya juga ada air, tapi aku akan dicurigai jika para
pendaftar lainnya tidak melihatku mengambil persediaan air.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 29


Tujuan utama tes kali ini adalah mencari ksatria untuk bertempur, melindungi
istana, berpatroli di kota, dan juga mata-mata yang akan ditempatkan dalam
pengawasan Tsubaki-san. Kami berencana menerima mereka yang dianggap
berguna diantara para pendaftar. Mungkin dalam kesempatan selanjutnya, kami
juga harus mencari orang untuk pekerjaan kantoran, yah? Karena untuk sekarang
bagian penelitian sihir masih tidak dibutuhkan.

Setidaknya, aku ingin orang yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tes
ini. Bertahan hidup dengan bertarung, tidak masalah. Dan bertahan sambil
melarikan diri juga tidak masalah. Dengan aturan tertentu, aku ingin mereka
berhasil bertahan hidup di hutan selama 3 hari seperti yang telah ditentukan.

Aku tetap berjalan sambil memikirkannya dan tiba-tiba terdengar suara arus air.

Setelah keluar dari hutan, aku melihat sungai yang dihiasi dengan bebatuan
sungai. Lebar sungai ini sekitar 6 meter, cukup lebar untuk dilewati. Dan sungai
ini juga dangkal.

Aku langsung mengadahkan tanganku dan meminumnya. Yup, segar sekali.

Aku melihat sekeliling, dan ternyata para pendaftar yang telah mengisi air mulai
membentuk kelompok. Tempat ini punya pemandangan yang bagus, dan juga
praktis karena ada sungai. Tapi, mereka bisa ditemukan oleh [Iblis] dengan
mudah karena tempat ini terlalu mencolok.

Setelah mengisi persediaan air, sebaiknya mereka segera meninggalkan tempat


ini. Mereka yang paham akan hal ini, sudah pergi dari tadi. Karena kalau dipikir-
pikir, orang yang terlalu lama diam di sini beresiko gagal tes.

Setelah masuk kembali ke dalam hutan, aku naik ke atas pohon. Baiklah…

「Long Sense.」(Touya)

Aku menajamkan penglihatan dan pendengaran untuk melihat sekeliling. Ada


beberapa yang berkumpul dan bergerak layaknya tim, dan ada juga yang bergerak
sendirian.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 30


Oh, ada juga menaiki pohon, sepertiku. Ia memakai topeng, jadi aku tidak bisa
melihat wajahnya, tapi dengan baju hitamnya, ia terlihat seperti ninja. …Hmm?

Apa ia melihat kemari? Mustahil deh. Jarak kami 1 kilometer lebih dan selain itu
ada pepohonan yang menghalangi. Bagaimana ia melakukannya? Ah, ia
melambaikan tangannya. Sepertinya ia kaget saat aku juga melambaikan tangan
padanya. Ia cukup aneh karena melambai-lambai. Apa ia ingin tahu kalau aku
bisa melihatnya?

Kurasa itu adalah salah satu ninjutsu kalau kita umpamakan dia sebagai ninja.
Atau, ia pemilik mata sihir, mungkin? Ada juga kemungkinan kalau ia anak buah
kiriman Tsubaki-san.

『A-ada Iblis! Guaaa!』


『Sial! Uwaa!』
『Kabur oi!』

Aku memusatkan pendengaran dan penglihatan pada suara itu yang ternyata
berasal dari sungai tadi.

Para pendaftar yang berkumpul di sana dibabat satu persatu oleh 2 ksatria kami
yang memakai topeng [Iblis]. Mereka berdua terus membabat para
pendaftar dengan tongkat paralis-nya. Bagaimana harus aku katakana, yah?
Mereka berdua pasti Baba-jii-san dan Yamagata-ossan.

Ini terasa seolah-olah 2 orang itu menikmati kekacauan yang mereka buat.
Mereka menghabisi para pendaftar dan merebut tali mereka tanpa belas kasih.
Cara mereka melakukannya persis seperti perampok. Mereka terlalu cocok untuk
ini. Para pendaftar yang talinya telah direbut, terteleportasi ke markas, sehingga
tidak ada satu pun yang tertinggal di sana. Berarti tidak ada satu pun orang yang
menjanjikan disana.

Para pendaftar lain yang melihat kejadian tersebut, menunjukkan reaksi yang
berbeda-beda. Ada yang berlari ketakutan, adan yang bersembunyi, dan ada yang
memastikan apa yang terjadi.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 31


Tampaku sadari, orang berbaju hitam tadi sudah tidak ada. Cepat juga, yah.
Seperti yang kuduga, ia pasti ninja.

2 [Iblis] yang telah menghabisi para pendaftar tadi pergi ke hutan dan menghilang.

『Mata kanannya sudah hancur! Kepung dia dari sana! Lalu serang dari titik
butanya!』(Peserta)

Oh? Aku mendengar suara lagi dari hutan. Aku pun mempertajam penglihatan
dan melihat 3 orang sedang melawan seekor King Ape yang arahnya
berseberangan dari sungai tadi. Tidak, makhluk itu lebih besar dari King Ape. Apa
itu subspecies, yah?

『Serang kakinya! Kita harus menghentikan pergerakannya dulu!』(Peserta)

Orang yang sepertinya ketua kelompok itu adalah lelaki berambut perak
pendek berumur 20 tahunan. Ia memakai pelindung dada, walaupun terlihat tua
tapi kuat. Ia memberi perintah yang tepat. Kelihatannya ia dapat memanfaatkan
kemampuan khusus setiap anggota kelompoknya dengan baik, walaupun
kelompok itu sepertinya dibentuk secara mendadak.

Aku pun memperhatikan mereka untuk sementara ini, dan akhirnya mereka
berhasil mengalahkannya dengan baik.

Terlebih lagi, ketua itu melihat sekitar dengan baik saat bertarung. Mungkin, ia
berhati-hati akan serangan dadakan [Iblis]. Sebenarnya, para [Iblis] tidak akan
menyerang para pendaftar saat bertarung melawan makhluk sihir, tapi sepertinya
mereka tetap berhati-hati akan hal itu. Orang itu mungkin akan lulus tes ini.

Setelah itu aku pun turun dari pohon dan berjalan ke arah selatan, tak lama
kemudian aku menemukan seorang pemuda yang sedang menggali tanah.

「…Apa yang kau lakukan?」(Touya)

「?! …. Ah, Eeh, makanan, Aku sedang mencari makanan.」(Pemuda)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 32


Pemuda itu terkejut, tapi menghela nafas tanda lega setelah tahu kalau aku hanya
seorang pendaftar sama sepertinya. Barusan ia pasti berpikir kalau aku [Iblis].

「Makanan?」(Touya)

「Eh? Ah, tumbuhan ini adalah “Ubi Rambat Daidrian”. Kentang dalam tanah
yang bisa dimakan di musim ini. Tapi 3 bulan lagi, mereka akan beracun dan
tidak bisa dimakan.」(Pemuda)

「Hee…」(Touya)

「A-aku tidak bisa menyalakan api karena [Iblis] mungkin akan menemukanku.
Oleh karena itu, aku tidak punya pilihan lain selain mencari tumbuhan seperti ini.
Di sekitar sini juga ada banyak kacang dan bunga yang bisa dimakan, kok.」
(Pemuda)

Aah, begitu rupanya. Kalau di pikir-pikir, walaupun seseorang menemukan


kelinci, ia tidak bisa menyalakan api, yah…? Dan kurasa mustahil mereka
memakannya mentah-mentah. Apa yang pemuda ini lakukan sangatlah kreatif,
yaitu melakukan cara lain dalam situasi seperti ini.

Disisinya terlihat banyak tanaman liar. Ada juga beberapa yang terlihat seperti
kacang dan buah. Ia juga memiliki barang yang pernah kulihat. Sepertinya
pemuda ini tahu betul semua benda itu.

「K-kau bisa menemukan beberapa di selatan tempat ini, tempat tumbuhnya


pohon Pashimo. Aku cuma mengambil sedikit tadi, jadi seharusnya masih ada
banyak sisanya.」(Pemuda)

「N~, terima kasih. Aku akan mencarinya.」(Touya)

Aku pun meninggalkan tempat ini karena sepertinya pemuda itu berkonsentrasi
menggali kentang atau apalah itu.
(Ramune: Secara pribadi, kupikir orang ini lebih pantas jadi MC, kalau kriteria
MC adalah orang yang kreatif, dan cerdas dalam situasi genting seperti ini)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 33


Setelah berpisah darinya, aku pergi ke selatan, dan menemukan pohon Pashimo.
Pashimo adalah makanan yang persis dengan pir, sama seperti kaki. Aku
menyimpan beberapa di [Storage] dan memetik satu untuk dimakan. Enak.
(Budi: Kaki yang dimaksud itu adalah semacam tomat, selengkapnya kunjungi
link ini. https://en.wikipedia.org/wiki/Persimmon)

Saat malam tiba, aku naik ke patas pohon sekali lagi dan melihat keadaan sekitar
dengan [Long Sense]. Ada banyak [Iblis] menyerang para pendaftar di mana-
mana, sebagian di antara mereka juga ada yang diserang makhluk sihir.
Sepertinya tidak ada yang terluka.

Saat ini, sudah ada beberapa orang yang didiskualifikasi, tapi tes ini masih lama.
Setidaknya, aku ingin jumlah mereka tidak melebihi 500, tapi mari amati
bagaimana tes ini akan berlangsung.

***

Hari pertama selesai, dan bagian krusialnya dimulai.

Aku telah mengkonfirmasi kalau tidak ada siapa-siapa di sekitar sini dengan
bantuan smartphone, jadi aku pun mengeluarkan topeng [Iblis] dari [Storage].
Aku melompat dari pohon ke pohon, dan terus melaju setelah mengganti
pakaianku dengan 1 set pakaian hitam dan menutup wajahku dengan topeng itu.

Ada suatu cahaya yang menarik perhatianku, jadi aku menggunakan [Long
Sense] untuk melihat ke sana. Di sana, ada banyak pendaftar di sekeliling api
unggun, mereka sedang memanggang dan memakan hasil buruan tadi sambil
memperhatikan sekeliling.

Begitu yah. Mereka melakukannya karena berpikir mustahil bagi [Iblis] untuk
menyerang mereka jika jumlahnya terlalu banyak. Kelompok penjaga, sedang
memperhatikan sekeliling, menjaga mereka yang sedang makan.

Kelihatannya memang sulit untuk menghadapi mereka. Tidak, para ksatria kami
tetap bisa mengalahkan mereka semua jika mereka sedang serius.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 34


Setelah mencari tempat berkumpulnya para [Iblis] dengan smartphone, aku pun
pergi ke sana dengan cepat.

「Kerja bagus~」(Touya)

「?! … Baginda, apa anda di sana sejak tadi?… Jangan menakut-nakuti kami lah.」

「Jangan hapus keberadaanmu dan muncul tiba-tiba seperti itu lah, bos. Hampir
saja kami melompat dan berteriak.」

Semuanya berkumpul dan malah memarahiku setelah kusapa dari belakangan..


(Ramune: Raja kok dimarahi..)

Para [Iblis] yang ada di sini adalah Logan-san, Baba-jii-san, Yamagata-ossan. Ah,
ada Nicola-san juga. Dengan tambahan beberapa lainnya, jumlah mereka 10
orang. Semuanya laki-laki.

Yah, Biarlah. Hal ini membuat suasana tidak tegang. Orde ksatria kami lebih tepat
dibilang sebagai perkumpulan keluarga daripada struktur organisasi dengan moto
“Kedisiplinan Orde Ksatria itu wajib hukumnya!”. Omong-omong, orang
berbakat yang kerjanya bergantung pada regulasi saja ditolak mentah-mentah saat
tes wawancara dengan Yumina.

「Jadi, bagaimana? Apa kalian sudah menemukan orang menjanjikan?」(Touya)

「Ada beberapa yang sepertinya bagus kalau dilatih.」(Baba)

「Saya juga menemukan beberapa yang menjanjikan.」(Nicola)

Baba-jii-san dan Nicola-san menjawabku. Begitu ya. Sepertinya ada beberapa


orang yang mampu di bidang tertentu. Contohnya, aku juga menemukan orang
berbakat seperti, ninja itu, orang berpelindung dada, dan pemuda penggali
kentang, tapi mereka mungkin sudah dihabisi para [Iblis]. Terlebih lagi pemuda
kentang itu, ia tidak terlihat kuat sama sekali.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 35


「Omong-omong, apa yang akan kalian lakukan setelah ini? Apa kalian mau
menyerang kelompok itu?」(Touya)

「N~. Jumlah kita hanya 10 orang. Sedangkan mereka mungkin 100, mungkin
lho yah? Bukan berarti kita tidak bisa menang, sih, tapi saat ini kita juga harus
menahan diri. Dan dilihat mereka satu persatu di situasi seperti ini mustahil,
bukan?」(Yamagata)

Yamagata-ossan mengerang sambil melipat tangannya. Memang, hal itu sama


saja dengan menaruh gerobak di depan kuda. Kami pasti dikepung jika
menyerang secara langsung. Tak ada keraguan tentang hal itu. Mengalahkan
mereka dengan 1x serangan jauh lebih mudah. Tapi kalau kami melakukannya,
maka tujuan awal kami akan..yah…

Dan juga, pasukan [Iblis] sih memang ada, tapi tidak pada jumlah di mana aku
akan memulai serangan bahkan setelah mereka berkumpul. Masih ada banyak
pendaftar lain selain kelompok yang ada di dekat api unggun tadi.

Tapi, mereka lumayan berani sampai-sampai menggunakan api. Mungkin mereka


berfikir kita tidak akan bisa menyerang mereka, yah?

「Kalau Baginda sendiri, apa yang akan anda lakukan?」(Nicola)

「Aku? Sebentar… kalau aku sih akan menunjukkan diri, lalu setelah berpura-
pura akan kalah, aku akan lari ke sini. Dan menyergap mereka semua sekaligus.
Kurasa.」(Touya)

「Oi-oi, apa mereka bisa tertipu dengan cara itu?」(Yamagata)

「Yah, orang yang tertipu dengan cara itu tidak dibutuhkan di orde kita, bukan?
Dan setelah mereka semua tertangkap, kita bebas menentukan masalah mereka
menjanjikan atau tidak, bukan.」(Baba)

Seperti yang Baba-jii-san katakan, akan lebih bagus untuk meluluskan orang yang
tidak tertangkap daripada yang tertangkap. Aku pun memproyeksikan tempat
mereka di layar smartphone dengan bantuan [Long Sense].

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 36


「Jika ada orang yang benar-benar memperhatikan sekeliling, berarti pasti ada
juga orang yang lengah terhadap sekeliling, bukan?」(Nicola)

Seperti yang Nicola-san katakan. Ada beberapa orang berpatroli dengan gelisah,
tapi ada juga yang sedang berbicara santai dengan teman dan bahkan menguap.
Ini semua pasti karena jumlah mereka iya kan? Mereka adalah kelompok besar,
jadi bisa sedikit bersantai walaupun stres karena situasi saat ini. …Walah?

10 orang yang ada di dekat api unggu terlihat sedang mengusir sesama pendaftar
yang ada di sana. Aku pun mengeraskan suara speaker karena heran.

『Enggak-enggak-enggak! Pergilah! Di sini sudah sempit! 』

『Apa kau bilang?! Kami tidak meminta makanan, bukan? Kami hanya ingin
menggunakan api itu, tahu!』

Mereka yang diusir adalah ras demi-human dan ras-iblis, 2 laki-laki dan 2
perempuan. Terlihat kelinci di tangan mereka. Kurasa mereka ingin
memanggangnya. Karena di kerumunan orang, kemungkinan diserang [Iblis]
lumayan rendah.

「 Saya rasa, ras-makhluk-buas itu adalah klan-singa dan klan-bersayap,


sedangkan yang ras-iblis adalah anjing-perang dan Arachne…」(Nicola)

Nicola-san mengatakannya saat melihat proyeksi itu. Hee. Ras-makhluk-buas itu


sudah lumrah, tapi ini pertama kalinya aku melihat ras-iblis seperti itu.

Perawakan anjing-perang bukan manusia dengan telinga dan ekor anjing seperti
Norun-san yang merupakan ras-makhluk-buas serigala. Mereka memang anjing
dari ujung atas ke bawah. Seluruh badannya juga tertutupi bulu, yang membuat
mereka mirip dengan werewolve. Walaupun tidak bisa berubah ke manusia, dan
malah mirip dengan anjing daripada serigala sih..

Arachne itu punya rambut hitam lurus yang dipotong tepat di depan alisnya
dengan gaya feminin “potongan Tuan Putri”, yang membuatnya terlihat imut.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 37


Akan tetapi, ada beberapa kaki laba-laba di punggungnya. Selain itu, matanya
berwarna merah.

『Pokoknya, pergilah ke tempat lain! Jika kalian tetap di sini, kami mungkin akan
ditemukan makhluk sihir dan diserang!』

『Betul itu, betul itu! Kalian punya bau yang sama dengan mereka!』

『Kalau kalian diserang, itu masalah kalian sendiri, tapi jangan seret kami!』

『Apa…!』

Pemuda anjing-perang memegang erat bahu perempuan klan-singa yang


mencoba meninju orang di sekitar api unggun, menyuruhnya untuk berhenti.
Perempuan itu pun menurunkan tangannya, lalu melihat pemuda itu menggeleng-
gelengkan kepala. Mereka pun mengajak orang klan-sayap
dan arachne perempuan meninggalkan tempat itu.

『 Chi~, kenapa mereka bisa ada di antara pendaftar, sih? Mereka kan bisa
kembali ke Zenoasu atau Misumido. Menurutku, pendaftaran orde ksatria ini
terlalu toleran.』

Bajingan itu berkata seolah-olah menjelek-jelekkannya.

『Brunhild baru saja terbentuk, jadi mereka pasti kekurangan personel berbakat.
Itulah alasan mereka mengijinkan ras-makhluk-buas dan lainnya mendaftar.
Bukan cuma mereka, ras-iblis pun juga dibolehkan. Ini masalah besar.』

『 Komandannya pun juga seorang ras-makhluk-buas. Jika ia bisa menjadi


seorang komandan, maka kita pasti bisa menjadi seorang bangsawan jika
menunjukkan sebuah prestasi, tak peduli seberapa kecilnya itu.』

『Guobblok. Jika kau bisa menjadi bangsawan, maka aku pasti bisa menjadi duta
kabinet dan yang lain. Raja Brunhild saja dulunya mantan adventurer. Orde
Ksatria ini bukanlah Orde Ksatria sama sekali. Kuberitahu ya, ini cuma untuk
penampilan luar saja.』

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 38


Mereka merendahkan suara untuk menahan tawa, tapi smartphone-ku menangkap
suara mereka dengan jelas.

『Jadi begitulah situasinya. Itulah mengapa kita akan membuat Orde Ksatria
yang pantas setelah masuk. Karena kalau dipikir, sangat tidak pantas bagi
organisasi seperti Orde Ksatria membuat ras-makhluk-buas menjadi pemimpin』

『Oh? Apa kau menginginkan posisi Komandan?』

『 Kurasa iya. Kalau jumlah ksatria manusia sudah banyak, maka demi-
human sudah tidak dibutuhkan. Berhasilnya kita mengalahkan komandan atau
wakil-komandan saat latihan akan memudahkan kita dalam membuat Orde
Ksatria baru yang lebih pantas, ya kan? Karena dunia ini, dipimpin orang dengan
kemampuan yang nyata』

“Gya-ha-ha-ha-ha,” mereka pun tertawa terbahak-bahak. Sebaliknya, tak ada satu


pun orang tersenyum di sini.

「… Kita gak butuh mereka.」(Touya)

「Iya.」(Nicola)

Seorang ras-makhluk-buas rubah, Nicola-san, terus menatap mereka saat


menjawab ucapanku barusan. Ia adalah teman dekat komandan, Rain-san sejak
awal kedatangannya di Negara ini. Sepertinya ia tak bisa menahan amarahnya, ia
terus menatap mereka sambil mengepalkan tangannya.

Kurasa masih ada orang yang menganggap adanya demi-human itu karena
kurangnya sumber daya manusia. Kesalahpahaman ini sungguh ektrim.

Demi-human atau ras-makhluk-buas jarang keluar dari Misumido atau pun


Zenoasu. Jumlah mereka juga tidak terlalu banyak, jadi berkomunikasinya
manusia dengan mereka itu tergantung dari daerahnya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 39


Oleh karena itu, masih ada beberapa yang punya anggapan buruk tentang mereka
semua adalah kelompok makhluk buas yang kejam.

Di masa lalu, demi-human sendiri punya sejarah dianggap makhluk rendahan,


vulgar, dan kejam. Ada juga masa di mana mereka dianggap sebagai budak.

Setelah Misumido terbentuk, orang-orang seperti itu pun menjadi minoritas.

Sedangkan untuk ras-iblis, kesempatan melihatnya secara langsung sangatlah


rendah, jadi diskriminasinya mungkin lahir karena rasa ketidaktahuan. Tapi tetap
saja, orang dengan pemikiran seperti itu tidak dibutuhkan di Negaraku.

Negara kami sangat unik. Jika kau berkata Orde Ksatria kami tidak terlihat seperti
Orde Ksatria sama sekali, itu 100% benar.

Akan tetapi, apa salahnya? Bahkan kelakuan para Raja ataupun orang-orang yang
melakukan pekerjaan para Raja banyak yang tidak pantas. Sampai sekarang hal
yang kuucapkan ini masih banyak terjadi. Jika seseorang menganggap Orde
Ksatria itu baik karena sama seperti Orde Ksatria lain, maka orang itu bebas untuk
pindah ke negara lain. Itu semua omong-kosong.

Aku memang memasrahkan urusan Orde Ksatria pada Rain-san dan yang
lainnya karena kami kekurangan orang, tapi mereka mampu melewati latihan
yang membuat orang berdarah-darah. Mereka semua berhasil membuat Orde
Ksatria ini dengan rasa persatuan bersama ksatria lainnya.

Kemampuan mereka tidak jauh berbeda dengan Yae dan Hilda karena mereka
dilatih Moroha-nee-san. Orang kuat biasa tidak akan menang melawan
Komandan ataupun Wakil-Komandan Negara kami. Saat ini, mereka bertiga
adalah ksatria terkuat kami dengan pengecualian kelompok Baba-jii-san.

Yah, orang yang membenci orang lain karena penampilan belaka tidak
dibutuhkan di negara kami.

「Hmm baiklah, haruskah kita menghabisi mereka?」(Touya)

Semua [Iblis] di depan pun mengangguk pada ucapanku...

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 40


Chapter 253
Akhir Test Kehatanan dan Ninja

「Pertama-tama, mereka sudah tak bisa diharapkan. Mereka cuma bercanda terus
sejak tadi. Sensibilitas ketegangan mereka kurang.」

「Orang ini dan itu betul-betul memperhatikan sekitar. Abaikan mereka.」

「Sedangkan 3 orang itu…Aku agak ragu. Mari putuskan setelah bertarung.」

Sekarang, kami sedang membahas siapa yang akan diabaikan dan didiskualifikasi,
mereka yang bermain-main akan didiskualifikasi sedangkan yang diabaikan akan
dibuat pingsan dengan sekali serang. Penentuan apakah tali mereka akan diambil
akan diputuskan setelah penyerangan.

Kami akan memutuskan orang yang kami ragukan setelah bertarung dengannya.
Mereka akan diabaikan jika melewati batasan tertentu dan jika tidak, maka akan
didiskualifikasi. Yah, walau semuanya tetap akan dibuat pingsan sih.

Strategi kami adalah semuanya bergerak untuk mengalahkan mereka.


(Ramune: Seriously!? Strategi macam apa itu? Eng-nya kayak gini: Our strategy
will consist of everyone moving in to crush them)

Terlebih lagi orang diskriminator barusan, kami tidak perlu menahan diri lagi.
Yah, semua ini hanyalah tes, jadi akan kami pastikan mereka pergi tanpa siksaan
yang pedih.

「Baiklah, lakukan sekarang?」(Touya)

Semuanya yang memegang tongkat stun dengan model favorit mereka, seperti
pedang atau tombak, memakai topeng [Iblis] dan akhirnya bergerak.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 41


Rencananya, kami berpencar menjadi 3 tim mengelilingi api unggun. Cara
pelaksanaannya adalah membuat pingsan orang yang kami anggap tidak layak
dengan sekali serangan setelah membuat serangan dadakan.

Kami semua tiba di tempat masing-masing. Baba-jii-san, Nicola-san, dan aku


akan menyamakan waktu dengan smartphones. Kami akan menyerang dari 3 arah
berbeda secara bersamaan.

「……3, 2, 1, 0!」(Touya)

Kami pun keluar dari bayangan gelapnya hutan secara bersamaan.

「!! Ada [Iblis] cuy!」


「Penyerangan! Ada Penyerangan oi! Mari sambut mereka!」
「Mereka juga datang dari arah sana?!」
「Dari sana juga?!」

Orang yang berpatroli langsung siaga, tapi kebanyakan pendaftar lain tidak, yang
akhirnya membuat respon mereka lamban.

Tongkat stun mendarat di perut para pendaftar yang akan menarik pedang saat
kami melewati mereka. Terlalu lamban! Perbedaan respon antara orang yang
berpatroli dengan yang tidak muncul di saat-saat seperti ini.

「Guhaa!?」
「Hiiiii!」
「Ugoee!」

Semua pendaftar berhasil dihabisi oleh 10 [Iblis].

Di antara mereka ada juga yang perempuan, tapi kami menghabisi mereka tanpa
rasa bersalah karena ini semua pekerjaan. Akan tetapi, pukulan pada mereka
sedikit ringan. Untuk yang laki-laki, kami tidak perlu menahan diri.

「Sialan!」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 42


「Oh?」(Touya)

Hee. Ia berhasil menahan serangan yang kulakukan dengan menahan diri. Yah.
Ia tetap kalah di serangan ke-2. Aku harus mengingat talinya. Mari abaikan orang
ini.

Aku mengalahkannya sambil berpikir seperti itu. Di sisi lain, Nicola-san, yang
memegang tongkat stun berukuran 2 meter sedang melawan orang-orang yang
mengusir demi-human dan ras-iblis.

「Bangsat! Oraa!!」

「…tak dapat dipercaya.」

Ia menusukkan tongkat itu ke perutnya tanpa basa-basi lagi saat ia menyerang.

「Guhoe!」

Orang itu pun pingsan dengan mata terbelalak. Ia pasti akan tetap pingsan
walaupun tongkat itu tidak diberi efek apa-apa.

「Sial…!」

Karena Nicola-san terlalu kuat, orang-orang itu mulai mundur sedikit demi
sedikit.

「… Ada apa! Apa kalian hanya bisa omong saja? Dan tidak bisa mengalahkan
seorang demi-human bahkan dengan jumlah kalian yang seperti itu?」(Nicola-
san)

Walaupun sudah memakai topeng dan baju hitam yang menutupi telinga
rubahnya, ekor lebatnya tetap kelihatan. Mereka pasti sudah tahu kalau lawannya
adalah seorang demi-human.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 43


Nicola-san adalah satu-satunya demi-human rubah di negara kami, jadi mereka
seharusnya bisa mencari tahu identitasnya jika berusaha. Kau bisa bertanya
[Lantas apa tujuan berpenampilan seperti Iblis]. Yah, itu cuma untuk gaya.

「Ke-kepung lalu habisi dia!」

「Hou~」(Nicola-san)

6 pendaftar mengepung Nicola-san. Baba-jiisan dan [Iblis] lain menyadarinya,


tapi mereka tidak membantu. Karena mereka tak perlu melakukannya.

「Raaaaa!」

「Terima ini!」

Nicola-san, yang lebih cepat dari mereka, menusukkan tongkatnya ke tanah,


menggunakannya sebagai titik lompatan, lalu melompati mereka.

Dengan itu. Ia mendarat di luar lingkaran kepungan, lalu memberi tusukan


bertubi-tubi, yang akhirnya mengalahkan mereka.

「Gaaa?!」

「Bufuuuu?!」

1 orang, yang tertusuk di bagian perut, memuntahkan isinya yang masih belum
dicerna ke tanah, mukanya jatuh tepat di muntahannya sendiri. Apa itu makanan
yang barusan, yah? Menjijikkan.

Para pendaftar itu mulai gugur satu persatu tanpa bisa menyerang Nicola-san
sama sekali. Dengan cara betarungnya yang tak kenal ampun, ia betul-betul
terlihat seperti Iblis. Sang Iblis telah tiba.

Setelah tinggal 1 orang saja, Nicola-san berjalan kedepannya.

「Hiii……!」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 44


「Jangan pernah meremehkan Orde Ksatria Brunhild! Orde kami tidak terlalu
toleran sampai mau menerima orang berpikiran sempit seperti kalian!」(Nicola)

「Waaaaaaaa!」

Ia menghindari serangan orang itu dengan mudah, lalu menusukkan tongkatnya


ke bagian leher. Orang terakhir itu pun jatuh ke tanah sambil kejang-kejang serta
mata terbelalak.

Saat kuperiksa, semuanya sudah hampir selesai. Aku pun mendekati Nicola-san
dan memanggilnya.

「Hei, kerja bagus! Kerja bagus!」(Touya)

「…saya terlalu berlebihan. Maaf. Latihan saya masih belum cukup. Perjalanan
saya masih panjang…」(Nicola)

「Tidak masalah, bukan? Saat ini kita semua adalah [Iblis]. Kalau aku jadi kau,
aku pasti akan menelanjanginya lalu menggantung mereka di atas pohon. 」
(Touya)

Aku cuma bercanda untuk menghiburnya yang depresi, tapi Nicola-san malah
tersenyum kecut. Hah? Ia menganggapnya serius?

Tak lama kemudian, semua pendaftar yang ada di api unggun ter-stun.
Tongkat stun, yang kubuat bersama Professor, tidak hanya memparalis tapi juga
menghilangkan kesadaran lawan. Walaupun ada sedikit perbedaan keefektifan
jika lawannya punya kekuatan sihir dan ketahanan tubuh yang tinggi.

Semua [Iblis] mengambil tali para pendaftar yang dikalahkan. Kami juga
memutuskan untuk mengabaikan mereka yang menjanjikan, tapi jumlahnya tidak
lebih dari 10 walaupun jumlah awal mereka sekitar 100.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 45


Seharusnya mereka akan bangun dalam 30 menit. Para [Iblis] kembali ke hutan
dan mengawasi mereka sampai bangun dan juga memastikan tidak ada yang
menarik tali mereka saat pingsan.

「Kami akan mengawasi mereka, jadi tolong awasi para pendaftar lain, Baginda.」
(Nicola)

「Sungguhan? Kalau begitu aku pergi dulu.」(Touya)

Aku pun meninggalkan tempat itu setelah menerima tawaran Nicola-san.

Aku berjalan melintasi hutan, melompat dari satu cabang ke cabang lainnya.
Sudah terlambat untuk menyebutkan hal ini sekarang, tetapi apakah aku selalu
bisa melihat dengan baik dalam kegelapan? Aku bisa melihat cukup jauh dalam
gelap jika berkonsentrasi. Kurasa kemampuan aneh ini terbangun di dalam
diriku ...

Malam itu, aku mengalahkan beberapa makhluk sihir yang menyerang para
pendaftar (walaupun para pendaftar tidak bisa mengalahkannya, mereka juga
kuhabisi sih), dan juga membantu pendaftar yang terjebak perangkap di hutan
(tentu saja mereka yang terjebak didiskualifikasi). Dengan ini dan sedikit itu, pagi
pun tiba.

***

Tes ketahanan 3 haripun akhirnya selesai, dan suara Sang Komandan, Rain-san,
terdengar dari tali yang pendaftar pakai.

『Tes sudah selesai. Selamat. Mereka yang masih memiliki tali lulus tes ke-2.
Lepas tali tersebut dan berteleportasilah ke markas.』(Rain)

Para pendaftar yang lulus, mulai berteleportasi dari hutan ke markas satu persatu.
Tentu saja, aku juga melepasnya dan berteleportasi ke sana.

Setelah itu, para pendaftar melaporkan nomor dan nama lengkap masing-masng.
Tes wawancara akan dimulai dalam 2 hari lagi.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 46


Saat aku memperhatikan mereka semua, terlihat si ninja, lelaki berpelindung dada,
dan juga si pemuda kentang. Yang terakhir melakukannya dengan baik karena
bisa bertahan sampai sejauh ini… ia terlihat lusuh. Mungkin ia bersembunyi di
suatu tempat.

Kemudian, aku sadar kalau wanita klan-singa, lelaki klan-sayap, pemuda anjing-
perang dan Arachne perempuanyang kemarin diusir dari tempat api unggun, juga
lulus tes. Lumayan lah.

Untuk berjaga-jaga, aku memeriksa apakah ada yang tertinggal di hutan dengan
sihir pencarian. Yup, semuanya telah kembali.

Sambil berpura-pura sebagai pendaftar yang lulus, Tsubaki-san


mendekatiku.Aku menerima informasi jumlah pendaftar yang lulus secara tidak
langsung darinya.

「Ada 416 pendaftar yang lulus. Kami akan mengurangi mereka sampai sekitar
150-an dalam tes wawancara 2 hari mendatang.」(Tsubaki)

「 Aku telah meminta Yumina membantu, jadi kita akan mengeluarkan


orang yang meragukan dan orang dengan ide mencurigakan, tapi masalahnya
apakah jumlahnya nanti benar-benar 150? Walaupun iya, aku tidak berniat
mempekerjakan orang dengan karakter yang tidak pas.」(Touya)

Dengan kata lain, masalah sebenarnya dimulai dari sini. Kami akan
mewawancarai mereka dengan hati-hati mengenai apakah mereka benar-benar
pantas berada di Orde Ksatria Brunhild.

Aku meminta profesor membuat pendeteksi kebohongan bernama [Polygraph


Lunan]. Dengan adanya benda itu dan mata sihir Yumina, tidak akan sulit untuk
mencari tahu sifat asli para pendaftar.

Omong-omong, para tunanganku menanyakan berbagai hal satu persatu saat


aku memperkenalkan alat pendeteksi kebohongan itu. Tentu saja, aku tidak
menjawab yang berbahaya, lho ya!?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 47


Itu adalah artifak yang memberitahu kebohongan dan kejujuran, jadi artifak itu
tidak akan bekerja jika kau tak menjawab pertanyaannya.
Tetap diam tak menjawab itu juga hak-ku tahu!

Apakah aku lebih menyukai payudara besar? Warna pakaian dalam apa
yang lebih aku sukai? Tak ada faedahnya menjawab pertanyaan seperti itu!
Walaupun akhirnya aku dipaksa menjawabnya tapi aku menjawab menyukai
semuanya sih.

「Oh iya, ada orang yang persis ninja di antara pendaftar yang lulus. Apakah ia
orang rekomendasi Tsubaki-san?」(Touya)

Aku memberitahu semuanya untuk mengundang siapapun yang mereka


rekomendasikan untuk mengisi posisi pegawai Orde Ksatria ini, untuk berjaga-
jaga aku tetap menyuruh mereka untuk mengikuti tes. Jika punya kemampuan,
maka seharusnya mereka bisa lulus tes. Satu-satunya keuntungan rekomendasi
adalah tes wawancara mereka akan semakin mudah.

「 Mungkin. Saya mengundang beberapa shinobi dari Ishen. Dikarenakan


kejadian yang menimpa Hideyoshi, beberapa keluarga telah hancur yang
mengakibatkan beberapa orang mondar-mandir di jalan, jadi saya
mengundangnya kemari.」(Tsubaki)

「Eh? Beberapa orang, bukannya cuma ada 1 orang? Apa semuanya ninja?」
(Touya)

「Begitulah. 1dari Kouga, 1dari Iga, dan 1 dari Fuma.」(Tsubaki)

Dari Kouga, Iga dan Fuma? Mereka perguruan yang sangat terkenal. Dan juga,
bukannya hubungan Iga dan Kouga tidak begitu baik?

Saat aku menanyakannya pada Tsubaki-san, jawabannya tidak ada yang seperti
itu. Mungkin ada beberapa orang yang menganggap lainnya sebagai rival karena
level kemampuan mereka sama, tapi kudengar 2 orang itu sangat berbeda. Pada
awalnya mereka melayani keluarga yang sama, setelah keluarga itu hancur,
mereka pindah kemari. Sepertinya keluarga itu cukup dekat dengan Hashiba.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 48


「Hmm, aku juga ikut pertempuran itu. Rasanya agak rumit, yah……」(Touya)

「Mereka berdua keluar dari keluarga Sanada yang dulunya mereka layani dan
akhirnya menjadikan Brunhild sebagai tujuan baru. Oleh karena itu, saya rasa
Baginda tak perlu mengkhawatirkannya.」(Tsubaki)

「Memang sih, tapi… Sanada?」(Touya)

Sanada… Maksudmu keluarga Sanada itu? Ninja Kouga dan Iga yang melayani
Sanada… Jangan-jangan!

「 Omong-omong, apakah nama depan mereka Sarutobi dan


Kirigakure?…」 (Touya)

「Eh? Memang benar… tapi bagaimana anda bisa tahu?」(Tsubaki)

Sungguhan!?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 49


Chapter 254
Test Wawancara dan Kendidat yang Lulus

「 Baiklah. Hasilnya akan diumumkan 2 hari dari sekarang di depan Istana.


Sekarang kalian boleh Keluar.」(Rain)

「「「「「Baik.」」」」」

5 orang yang telah diwawancarai sudah selesai, menjawab Komandan Ksatria,


Rain-san dan meninggalkan ruangan.

Setelah memastikan semuanya sudah keluar. Yumina pun berkata.

「 Orang ini, ini juga, dan yang ada di dekat sana; mereka busuk.
Ambisi kedua orang itu sudah jelas. Lama-lama, ambisi mereka akan sampai
pada titik di mana mereka akan menjatuhkan orang lain. Yang terakhir suka
menentang. Ia mungkin akan melanggar perintah yang tidak sesuai dengan
hatinya hanya dengan memberikan alasan yang menguntungkannya, bisa-bisa ia
membuat Orde Ksatria kita kacau balau.」(Yumina)

「Ini hanya intuisi, tapi saya juga merasa seperti itu. Di samping itu, semua
ucapan mereka menggambarkan keangkuhan... Mereka juga mencampur
kebohongan dengan kebenaran.」(Rain)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 50


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 51
Aku pun mencoret nama 3 orang itu dari daftar nama sembari mendengarkan
Yumina dan Rain-san. Baiklah, terdiskualifikasi.

「Bagaimana dengan 2 lainnya?」(Touya)

「Yah, cara menjawab mereka memang gagap, tapi mereka tidak berbohong kok.
Aku juga tidak merasakan aura jahat dari mereka. Lumayan lah.」(Yumina)

「Benar. Keseriusan mereka bisa dihitung sebagai kesalahan, namun saya rasa
mereka layak lulus.」(Rain)

Kalau begitu, 2 orang ini… lulus.

Tes wawancara berlangsung selama 2 hari di ruangan istana tertentu setelah tes
ketahanan 3 hari kemarin.

Pewawancaranya adalah: Aku sendiri, Yumina dan Komandan Ksatria kami,


Rain-san. Penampilanku, sama seperti kemarin, dirubah dengan [Mirage].

Dalam tes ini, kami mewawancarai para pendaftar yang lulus dalam tes ketahanan
dengan susunan 5 orang dalam 1 sesi wawancara. Jika kami berasumsi 1 sesi akan
memakan waktu 10 menit, maka kami harus melakukannya dengan total 80 lebih
sesi wawancara. Ini sangat melelahkan walaupun sudah ada beberapa yang
ditangguhkan di hari ke-2.

Meskipun melelahkan, bukan berarti aku bisa meninggalkannya. Jika kami


menerima 1 orang aneh saja ke Orde Ksatria, orang yang akan menderita bukan
hanya kami saja, tapi semua lapisan rakyat negara.

Menurutku, yang harus diutamakan dari seorang ksatria orde kami adalah mereka
melakukan sesuatu [Demi kesejahteraan rakyat], bukan [Demi kesejahteraan
Negara]. Kami juga tidak butuh orang yang melakukan sesuatu [Demi Sang Raja]
ataupun [Demi Harga Diri dan Kehormatan].

Para ksatria harus bisa mencapai titik di mana mereka mau mencoba
menentangku di kala aku tidak becus memimpin Negara dan membuat rakyat
menderita. Walaupun hal seperti itu tidak akan terjadi sih.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 52


「Okeeh. Baiklah. Persilahkan masuk 5 orang selanjutnya!」(Touya)

「Baik.」(Spica)

Mendengar permintaanku, Spica-san yang berdiri di dekat pintu pun


mempersilahkan para pendaftar selanjutnya masuk. Di dekatnya ada si
Lamia kembar, Murret dan Charret.

Sebenarnya aku tidak enak melakukan ini pada mereka, tapi untuk kali ini, mau
tidak mau aku harus menyuruh mereka untuk menjadi salah satu kriteria penilaian
para pendaftar.

Saat 5 orang tersebut masuk ruangan, kami melihat 3 di antara mereka


mengerutkan dahi saat menyadari adanya 3 ras-iblis tersebut. 2 orang lainnya
juga terkejut sih, tapi mereka tidak menunjukkan raut wajah jijik ataupun
menghina sama sekali. Raut wajah mereka terlihat seperti merasa tertarik. Spica-
san cantik dan bagian tubuh bawah Lamia kembar itu ular.
(Ramune: Cultured, monmusu-fetish-lover confirmed)

Minat kami pada 3 orang tadi pun langsung hilang. Tapi kami akan tetap
menanyakan pertanyaan yang aman dan tidak memojokkan. Di antara
pertanyaan-pertanyaan itu, ada beberapa yang kami rancang untuk mengetahui
sifat asli orang-orang itu, sembari melihat reaksi alat Polygraph Lunas.

Ada beberapa yang berbohong, dan ada juga yang jujur. Bukan berarti aku
menyuruh mereka menyatakan semuanya dengan jujur lho yah. Beberapa
kebohongan kecil tidak dapat dihindari dalam kehidupan. Pasti ada beberapa hal
yang orang tidak ingin jawab karena tidak mengenal lawan bicaranya dengan baik.
Perpaduan kebenaran dan dusta menjadi dasar penilaian kami.

Yumina dan Rain-san mendiskusikan 5 orang tadi setelah mereka


keluar. Sepertinya akan lebih baik bagi kami untuk mendiskualifikasi orang yang
mengerutkan dahi. Yumina berkata ia bisa merasakan aura sombong dan angkuh
mereka dengan jelas. 1 dari 2 orang lainnya memalsukan tempat lahir dan latar
belakangnya; ia terlalu banyak berbohong. Aku tidak ingin menerima orang

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 53


seperti itu. Dari 5 orang barusan, aku mencoret 4 dan meluluskan 1 orang yang
tersisa.

Sekali lagi, Spica-san mempersilahkan 5 orang berikutnya masuk…waduh...

Dari kelompok tersebut, 2 di antara mereka adalah lelaki berpelindung dada dan
si pemuda kentang yang kutemui kemarin.

Mereka berdua terkejut saat melihat ras-iblis kami, tapi hanya sebatas itu. Si
pemuda kentang pun menjadi gugup, persis dengan yang kuperkirakan.

Mereka duduk di sebelah kiri kelompok. Hee..jadi nomer mereka cukup dekat
yah?

Baiklah… lelaki berpelindung berambut pirang pendek itu adalah Lance Tempest,
sementara pemuda kentang adalah Callen.

Lance Tempest. Tempat lahir– Kerajaan Restia. Putra ke-3 seorang ksatria.
Semua kakaknya ada di Orde Ksatria Reista, kah?

「Kenapa kau malah mendaftar di Orde Ksatria Brunhild?」(Touya)

「Ya. Belakangan ini saya mendengar aksi luar biasa Baginda Raja Penguasa dan
juga rumor mengagumkan tentang Orde Ksatria Brunhild. Berita penaklukan
naga yang dilakukan Brunhild sudah tersebar sampai ke Restia. Hal itu pun
meyakinkan saya untuk mencurahkan kekuatan saya, tak peduli seberapa
kecilnya itu, untuk berada di Orde Ksatria yang mengagumkan ini.」(Lance)

Seharusnya ia tidak tahu kalau Baginda yang ia bicarakan sedang duduk di


depannya, tapi ia tetap jujur. Baiklah. Kurasa aku harus menanyakan hal ini.

「Baiklah, ini artinya kau ingin menjadi ksatria Brunhild, bukannya Restia, apa
kau tidak masalah dengan itu?」(Touya)

「Saat ini, Baginda Raja Penguasa Brunhild bertunangan dengan Tuan Putri
Kerajaan Restia, Hildegard-sama, yang membuat Brunhild dianggap sebagai

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 54


aliansi Restia. Karena saya sudah mengangkat pedang, saya pun berniat untuk
bekerja sebagai ksatria di Brunhild.」(Lance)

Ia tidak bohong. Ia serius dan agak kaku. Kurasa memang begitulah orang yang
berasal dari keluarga ksatria.

Aku pun menoleh ke si pemuda kentang, Callen.

Callen. Tempat lahir – Kerajaan Belfast, huh?

「… menurut laporan salah satu [Iblis], kau mengumpulkan berbagai tanaman


yang bisa dimakan. Dari mana kau mendapatkan ilmu seperti ini?」(Touya)

「 I-iya, saya ti-tidak menyebutnya sebagai ilmu. Ke-keluarga saya adalah


apoteker, jadi sa-saya sering masuk keluar hutan sejak kecil.」(Callen)

Ia terlalu gugup, yang membuat kata-katanya terdengar aneh.

Akan tertapi… Apoteker, kah? Kalau memang begitu ia pasti ahli di bidang
tanaman. Kurasa ia berguna.

「Apa alasanmu mendaftar di Orde Ksatria kami?」(Touya)

「A-alasannya adalah saya mendengar kalau Orde Ksatria B-Brunhild sedang


berusaha mengolah lahan pertanian. Da-dalam permasalahan itu, s-saya merasa
bisa membantu. Selain itu, saya cukup kuat. Saya bisa mengalahkan seekor
beruang dan sejenisnya.」(Callen)
(Ramune: Pemuda kurus kering kerontang farmasi bisa mengalahkan beruang?
Lumayan kerad, yah)

Itu artinya ia seorang matagi, yah? Kalau dipikir-pikir, ia berhasil lulus tes
ketahanan kemarin, jadi seharusnya ia bisa bertarung sampai batasan tertentu.
Rasanya ia akan cocok dengan pisau nata.
(Ramune: Matagi – Pemburu Jepang yang bekerja di musim dingin, biasanya
berburu beruang.Pisau Nata– cari sendiri, yah)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 55


Sepertinya ia tidak berbohong, jadi kurasa ia dan Lance sama-sama lulus.

Setelah 5 orang itu keluar, aku meminta pendapat Yumina dan Rain-san, dan
hasilnya tepat seperti yang kuharapkan. Mereka berdua berpendapat kami harus
mempekerjakan 2 orang itu, sama sepertiku.

「Saya ingin lelaki bernama Lance itu menjadi penjaga istana. Sedangkan untuk
Callen, saya rasa ia cocok bekerja di bawah naungan Naito-sama dalam mengolah
tanah timur kita.」(Rain)

Ternyata pemikiran Rain-san sama sepertiku. Bagus lah. Mereka berdua resmi
dipekerjakan.

5 orang selanjutnya adalah mereka yang terusir kala tes berlangsung, yakni:
perempuan klan-singa, lelaki klan-bersayap, pemuda anjing-perang, dan
gadis arachne. Ada juga 1 lelaki ber-armor kulit, tapi minatku langsung turun
karena sepertinya ia tidak suka terhadap kehadiran 4 orang di sampingnya.

Perempuan klan-singa adalah Ashley.


Lelaki klan-bersayap adalah Bars.
Pemuda anjing-perang adalah Dingo.
Sementara gadis arachne adalah Liphon.

Kami dengar mereka langsung mengembara ke Brunhild setelah mendengar


kabar pembukaan pendaftaran Orde Ksatria dari Negara lain di tengah
pengembaraan. Ashley mengembara bersama Bars sedangkan Dingo bersama
Liphon.

Aku paham alasan mereka ingin berada di sini. Walaupun Misumido dan Zenoasu
sudah punya Orde Ksatria sendiri (walaupun yang di Misumido disebut “Orde
Prajurit Istana Kerajaan”), menjadi ksatria wanita di Negara itu cukup sulit.

Kesimpulanku adalah alasan Bars dan Dingo sama persis dengan alasan Rain-san
saat mereka ingin bekerja di Negara ini setelah mendengar aksiku. Untuk
memastikan semuanya, aku mengingatkan mereka akan betapa rendahnya gaji
ksatria kami, tapi sepertinya mereka tidak keberatan, alat pendeteksi kebohongan
pun juga tidak bereaksi. Gaji kami benar-benar rendah, lho?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 56


Setelah itu, kami menanyakan beberapa hal, dan pernyataan mereka ingin bekerja
di Brunhild sepertinya memang benar.

Untuk mengkonfirmasinya, aku bertanya pada Yumina setelah mereka keluar.


Sepertinya tidak ada masalah, jadi kami pun meluluskan mereka kecuali lelaki
ber-armor kulit.

Tes wawancara ini berlanjut sampai hari ke-2. Jumlah para pendaftar masih
lumayan banyak walaupun sudah dikurangi jumlah mata-mata kami. Akan tetapi,
kami tidak bisa berleha-leha, jadi pekerjaan ini terasa sangat melelahkan.

Kami mendapat cukup banyak orang berbakat setelah menentukan yang mana
berhasil dan memuaskan.

Dan akhirnya, 3 pendaftar terakhir adalah…

「Sarutobi Homura, Kirigakure Shizuku, Fuuma Nagi…」(Touya)

3 gadis berbaju shinobi yang duduk di depanku saat ini adalah orang yang
direkomendasikan Tsubaki-san.

Mereka adalah putri Sarutobi Sasuke, Kirigakure Saizou, dan Fuuma Kotarou.

Putri mereka, kah?…Kupikir orang tuanya yang akan mendaftar. Saat aku
menanyakan kabar para ayah, mereka berkata kalau sang ayah sudah terlalu tua.
Oleh karena itu, mereka pensiun.

Mereka bertiga berumur 15 tahun, yakni 2 tahun lebih muda dariku, yang
menjadikan mereka sama dengan Elzie dan Lindzey. Homura adalah gadis lincah
sedangkan Shizuku memberi kesan ketenangan. Aura kehadiran Nagi terasa
samar.

Gaya rambut mereka berbeda. Homura berambut pendek sedangkan Shizuku


panjang. Kalau Nagi berambut keriting yang panjangnya sampai ke pundak.
Spesialisasi mereka juga berbeda. Homura spesialis seni bela diri sementara

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 57


Shizuku spesialis seni bersembunyi. Yang terakhir, Nagi spesialis seni melempar.
Sepertinya pelatihan dasar ninja mereka berakhir sampai di situ saja.

Omong-omong, Homura lah yang menemukanku di atas pohon, walaupun aku


tidak tahu jenis kelaminnya karena saat itu ia memakai topeng.

「 Mungkin sulit untuk dipercaya, tapi saya memiliki mata sihir. Saya bisa
melihat jelas dari jarak yang jauh, dan juga bisa menembus penghalang yang
kecil.」(Homura)

Warna mata kanan Homura memang berbeda, yakni coklat muda, tapi hal itu
tidak bisa kelihatan dengan jelas. Ia menamainya [Clairvoyance]. Bagi seorang
ninja, kurasa sungguh praktis untuk memilikinya.

Jika kupekerjakan, mereka akan ditempatkan di unit inteligensi yang dibawahi


Tsubaki-san jika kita melihat dari kemampuannya. Aku menanyakan apa kalian
keberatan seumpama ditempatkan di unit itu, dan mereka berkata tidak masalah.

「 Saya cukup ahli dalam seni bersembunyi, jadi saya bisa memanfaatkan
kemampuan ini dalam misi investigasi ataupun mencari informasi di kota.」
(Shizuku)

Itu lah kata-kata Shizuku…

「Saya cukup lincah, jadi saya tidak akan kalah dalam berlari lhooo~.」(Nagi)

Itu lah kata-kata Nagi. Ternyata Gadis ini bisa lulus karena kakinya yang cepat.

Baru saja kupikir gadis bernama “Nagi” ini mirip seseorang, ternyata yang keluar
di pikiranku adalah pembantu kami, Cecil-san. Cara bertutur katanya sama, Cecil-
san juga ahli dalam seni melempar, bukan? Ini semua karena Cecil-san awalnya
berada di unit inteligensi Belfast.

『Senang bertemu lho ya~. Aku Cecil~』


『Aku Nagi~. Mohon bantuannya, yah~』
『U-fu-fu~』

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 58


『E-he-he-e』

Aku mencoba membayangkan situasi di mana mereka berdua bertemu, dan


akhirnya merasa lelah melakukannya. Mereka berdua sangatlah… unik. Jangan-
jangan mereka saudari yang terpisahkan, mungkin?

Kami menanyakan pertanyaan lumrah pada mereka ber-3 lalu menyelesaikan


wawancaranya. Mereka tidak berbohong, dan Yumina juga tidak melihat masalah
dengan mata sihirnya. Selain itu ada juga rekomendasi Tsubaki-san, jadi kami
meluluskan mereka ber-3.

Dengan ini, tes wawancara telah selesai. Di antara 416 pendaftar yang lulus tes
ke-2, hanya 131 pendaftar yang lulus tes wawancara. Jumlah ini lebih sedikit dari
yang kami perkirakan, jadi mari minta Kousaka-san untuk mengadakan tes
wawancara lain untuk mengisi posisi wakil duta dan pegawai sipil di kemudian
hari.

Sekarang kami harus menempatkan mereka semua ke posisi, ksatria sebagai


mata-mata, ksatria yang berpatroli, dan ksatria penjaga menurut kemampuan
masing-masing. Walaupun kami menempatkan beberapa secara langsung,
kebanyakan masih menganggur.

Yah biarlah, pendaftar yang lulus sudah dikumpulkan, jadi sekarang waktunya
upacara peresmian.

***

「Selamat karena sudah lulus tes, semuanya. Saya bangga sebagai raja untuk
menyambut kalian di Orde Ksatria Brunhild!」(Touya)

Aku menyambut para ksatria baru sambil berdiri di atas panggung. Orang yang
baru pertama kali melihatku mungkin sedang terkejut. Menurut kabar yang ada
di jalan, sepertinya aku dianggap sebagai pahlawan yang mengalahkan makhluk
kristal jahat, pahlawan yang mengoperasikan warisan peradaban kuno
(FrameGears itu lho), mengalahkan para naga, dan juga mencapai rank tertinggi
sebagai adventurer.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 59


Kurasa, reaksi mereka normal karena orang yang berdiri di panggung (Raja)
adalah seorang pemuda. Dari apa yang kulihat, mereka tidak meremehkanku,
seperti yang diharapkan dari kualitas orang yang diakui Yumina.

「Baiklah, kalian memang sudah lulus dari beberapa tes sebelumnya, namun
sekarang aku ingin kalian menunjukkan kemampuan masing-masing. Aku ingin
kalian, yang ada di sini melawanku!」(Touya)

Para ksatria yang pernah melalui ini hanya bisa merespon [uwaa..] setelah
mendengar apa yang kusampaikan pada para ksatria baru dan sepertinya mereka
tidak paham.

「Jadi kejadian itu akan terjadi lagi…yah?」


「Mau taruhan? Menurutmu akan ada berapa orang yang tersisa?」
「Oioioi, jangan taruhan, lho ya?…」
「Kuharap kejadian ini tidak akan jadi trauma…」

Kami pun memulai pertarungan 1 vs 131 setelah berpindah tempat ke lapangan


latihan kedua yang luas. Mereka semua memegang senjata latihan dari kayu
seperti tombak, pedang, maupun belati. Aku tidak keberatan mereka memakai
senjata asli, tapi aku akan susah jika mereka tidak mengaggap ini secara serius
karena mungkin para ksatria baru akan merasa bersalah menyerangku. Tapi tetap
saja, sejak awal aku tidak berniat membiarkan mereka menyentuhku sama sekali.

Kami akan menggunakan pertarungan ini sebagai dasar di mana mereka akan
ditempatkan nanti.

「Baiklah, haruskah kita memulainya? … Accel!」(Touya)

Aku mengaktifkan sihir akselerasi, dan menghadapi para ksatria baru yang mulai
mendekatiku.

***

Pada akhirnya, tidak ada satu orang pun yang bertahan, sama seperti sebelumnya.
Dalam waktu 20 menit, semua 131 ksatria baru bergelundung di tanah, terhajar.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 60


Aku memberi [Refresh] dan [Mega Heal] untuk menyembuhkan mereka
semuanya. Akan menyusahkan kalau mereka tetap seperti itu.

Walaupun ada beberapa yang berterima kasih karena penyembuhan itu, aku akan
merasa bersalah jika mereka terus-terusan melakukannya. Karena kalau dipikir-
pikir, aku lah yang menghajar mereka, dan setelah ini para ksatria baru akan
menghadapi ujian yang sangat berat…

「Baiklah. Sudah saatnya giliranku, kan?」(Moroha)

Moroha-nee-san memasuki lapangan latihan dan berganti tempat denganku.


Kenapa kau senyum-senyum seperti itu!? Ini pasti senyuman yang menunjukkan
kesan “mereka layak dilatih”.

「Aku Mochizuki Moroha, pelatih seni berpedang dan juga seorang penasehat
Orde Ksatria Brunhild! Selamat karena sudah diterima! Ini memang mendadak,
tapi kita akan langsung mulai latihan!」(Moroha)

Sebenarnya, setelah ini kita akan langsung menjalani latihan berat selama
seminggu yang diatur Moroha-nee-san untuk para ksatria baru. Ini adalah janji
yang harus kulakukan agar nee-san mengurungkan niatnya untuk ikut tes
ketahanan.

「Baiklah. Mari mulai dengan berlari mengelilingi istana. 50 lap saja sudah
cukup.」(Moroha)

Para ksatria baru pun berteriak. Jarak keliling istana adalah sekitar 2 kilometer.
Jika ia berkata 50 lap, maka jumlahnya 100 kilometer. Ayolah, jangan memulai
dengan seperti itu secara mendadak…

Saat melihat mereka berlari ke istana karena diusir Moroha-nee-san, rasanya aku
tidak bisa melakukan apa-apa kecuali berdoa pada Kami-sama untuk
keselamatan mereka… Walaupun yang mengusir mereka salah satu dari Dewa
sih…

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 61


Moroha-nee-san dan para Dewa lain dilarang ikut mencampuri urusan duniawi
dengan kekuatan surgawinya. Oleh karena itu, telah dikatakan ia akan bekerja
menurut ukuran yang bisa dilakukan manusia, tapi masalahnya ukuran yang ia
maksud ada di level-master-super.

Level itu mungkin bisa digapai manusia setelah berlatih selama sekitar 1000
tahun, tapi mereka akan mati sebelum menggapainya. Ukuran ini tidak mengenal
konsep waktu. Walaupun Elf, ras-iblis atau ras-peri mungkin bisa menggapainya
sih.

Yah biar lah. Karena latihan berat inipasti akan menjadikan para ksatria baru kuat.
Rasanya aku harus membiarkan mereka latihan demi sejahteranya Negara ini.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 62


Chapter 255
Hitam, Biru, dan Juga Industri Perikanan

Peluru yang tak terhitung jumlahnya ditembakkan ke sisa-sisa Prajurit-Besi yang


ada di tempat pertempuran kemarin. [Grimgerde], FrameGear pribadi Rin-lah
yang menembakkan ratusan peluru per-detik dari Gatling-gun yang ada di
tangannya. FrameGear pribadi Nicola-san memang memiliki Gatling-gun yang
sama, namun, Frame Nicola-san dan Rin seharusnya bisa dibedakan karena
bentuknya yang cukup berbeda.

Pelindung di bagian dada Grimgerde terbuka, dan sepasang Gatling-gun yang


ada di dalamnya menyemburkan api.

Setelah itu, bahu-nya terbuka dengan gerakan layaknya pintu model gull-wing,
dan 6 pelontar misil pun mulai menembakkan muatannya. Pada saat yang sama,
dan juga gerakan yang sama, di bagian kaki juga terdapat pelontar misil, dan
mulai menembakan muatannya juga.

Ujung jari di tangan kiri-nya juga menembakkan peluru, bersamaan dengan


tembakan meriam yang dipasang di bagian kepala FrameGear tersebut…
membuatnya terlihat seperti hujan peluru.

「U-hiya… ngerinya…」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 63


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 64
Prajurit-besi yang rusak kukeluarkaan dari [Storage], dan digunakan sebagai
target, langsung menjadi rongsokan besi dalam sekejap, berbeda dari yang
kuperkirakan.
Setelah selesai menembakkan semua itu, Grimgerde pun berhenti. Asap putih
yang mengepul dari seluruh tubuh-nya menandakan seberapa naiknya suhu panas
tubuh-nya.

「Menurutmu, ada berapa banyak peluru yang ditembakkannya barusan?」

「Mungkin sekitar 50000.」(Rosetta)

Sebanyak itu, yah? Aku tak bisa berkomentar apa-apa pada ucapan Rosetta yang
saat ini berdiri di sampingku. Bagaimana, ya? Tidakkah itu artinya ia tak bisa
diserang sama sekali? Bukankah Gerhilde milik Elzie atau Schwertleite milik Yae
akan langsung kalah jika terkena serangan barusan secara langsung… Walaupun
pelindung yang terbuat dari material kristal bisa menahannya, kerusakan yang
diterima tetaplah parah. Akan tetapi, kurasa Ortlinde Overlord milik Sue bisa
menahannya.

「 Meski sekuat itu, Grimgerde punya kelemahannya sendiri, lho? Pertama,


walaupun ia bisa terus menembakkan peluru selama peluru yang dipindah dari
Babylon tidak habis, ia tak bisa menembak terlalu lama. Ia harus melalui “mode
pendinginan” selama beberapa menit setelah menyerang sekuat tenaga, yang akan
membuka sebuah celah.」(Rosetta)

「Ditambah.. Frame ini sendiri dibuat sedemikian rupa sampai-sampai memakan


kekuatan sihir yang banyak, jadi.. kelelahan penggunanya juga akan parah. Frame
ini mungkin hanya bisa beroperasi jika digunakan oleh pengguna berkekuatan
sihir se-level Rin, Touya-kun, atau pun Lindzey.」(Regina)

Aku setuju pada ucapan Rosetta dan Profesor. Hasil seperti itu cukup wajar sih.
Karena kalau dipikir-pikir, itu semua seperti seseorang menembakkan peluru dan
juga menggunakan [Explosion] terus menerus pada saat yang sama.

「Panasnya!!!!」(Rin)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 65


Setelah membuka kokpit yang ada di perut Frame itu, Rin dan Pola keluar dengan
cara melompat. Dikarenakan kuatnya lompatan Rin, Pola jatuh dari kokpit dan
menghantam tanah dengan keras. Oioioi, apa kau baik-baik saja?

「Hei! Kokpitnya terasa seperti kamar uap lho!!!」(Rin)

「 Aah, aku lupa memasang mekanisme pendinginan di area kokpit-nya. 」


(Rosetta)

Rosetta pun mengerang sambil menyilangkan tangannya. Itu pasti menyakitkan.


Bukankah memberi sihir pengatur suhu di area kokpit itu hukumnya wajib, ya?

「Dan juga, kurasa akan mustahil mendengar suara yang lain dengan adanya
suara ledakan mengerikan itu, tahu!!!」(Rin)

「Begitu ya. Kalau begitu kita juga harus memberi barir anti-suara. Akan lebih
baik untuk bisa mengaktifkan dan menonaktifkannya sesuai dengan situasi yang
terjadi.」(Touya)

Karena kalau dipikir-pikir, lokasi kokpit Frame ini tepat di bawah 2 Gatling-
gun yang ada di bagian dada. Maka tak heran kalau di sana sangat bising.

Di bidang kekuatan penghancur jarak jauh, Frame ini cukup bagus, akan tetapi
rekan-rekan pengguna Frame lainnya pasti juga akan terkena serangannya. Oleh
karena itu, Frame ini tidak bisa digunakan di pertempuran berkelompok. Kalau
aku disuruh menjawab pertanyaan [Dalam tipe pertempuran seperti apakah Frame
ini cocok digunakan?], maka jawabanku adalah tipe 1 vs semua lawan, yakni
pertempuran tipe pemusnahan.

Kiiiiiiiiiiiin…

「Oh?」(Touya)

Di kala aku mendongakkan kepala karena mendengar suara pesawat terbang,


pesawat militer berwarna biru terlihat mendekat.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 66


Pesawat yang disebutkan tadi mulai merubah bentuk badannya di udara setelah
mengurangi kecepatan, yang akhirnya berubah ke Frame tipe manusia yang
ramping saat mendarat.

Itu-lah FrameGear Lindzey yang bisa berubah, [Helmwige].

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 67


Apakah ia baru saja menyebarkan cahayanya dengan tangan kristalnya?!
Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 68
Setelah membuka kokpit di area dada, Linzdzey keluar. Helmwige adalah
FrameGear yang dilengkapi dengan garis-garis yang cukup rumit. Mekanisme
transformasi pesawat barusan itu mengacu pada robot yang dikendalikan MC
tertentu di suatu anime ber-genre mecha, ia dilengkapi dengan perisai panjang di
tangan kirinya.

Perisai itu nantinya akan berubah menjadi bagian bawah pesawat itu, jadi kalau
sampai perisai itu hancur, maka FrameGear tersebut tidak akan bisa berubah
bentuk lagi, yang jika disebut dengan kata lain adalah kelemahannya. Oleh karena
itu lah, perisai Helmwige terbuat dari material kristal yang dialirkan kekuatan
sihir yang lebih banyak dari biasanya, yang membuatnya cukup kuat.

「Gimana? Apa kamu sudah terbiasa dengan sensasi terbangnya?」(Touya)

「Sudah kok… sedikit sih. Tapi aku masih tidak bisa menaikkan kecepatannya
yang terlalu tinggi.」(Linzie)

Lindzey menjawabnya dengan senyuman kaku di wajahnya. Jika ia sudah terbiasa


mengendalikan Helmwige, itu artinya aku bisa terbang di langit bersamanya, ya?

Jika kita menggabungkan Frame Lindzey dengan Gerhilde milik Elzie, maka
Helmwige akan bisa berubah menjadi robot support tipe aerial, yang membuat
fungsi transformative-nya menjadi semakin bagus, tapi kami masih belum
memasang fungsi tersebut.

「FrameGear Lindzey-dono dan Rin-dono sudah hampir selesai, tapi akan jadi
tipe apa Frame milik Sakura-dono, rue-dono dan Yumina-dono?」(Rosetta)

Tanya Rosetta.

「 Apa Professor belum menentukan Frame tipe apa yang akan dibuat
selanjutnya?」(Touya)

「Kurasa kandidat yang akan dibuatkan Frame selanjutnya adalah Sakura. Aku
sedang memikirkan Frame yang menggunakan sihir support bertenaga suara.
Sihir memang tidak mempan pada Fraze, namun kita bisa memberi

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 69


sihir support pada rekan sesama pengguna Frame, yang mempercepat gerakan
dan memperbesar barir pelindung masing-masing. Aku sendiri percaya kalau kita
bisa memberi sihir secara luas dengan menggunakan suara.」(Professor)

「Dengan kata lain, Frame tipe support untuk pertempuran masal.」(Rosetta)

Jadi mereka akan membuat Frame yang bisa memasang banyak target seperti
[Multiple]ku, ya? Memangnya bisa? Suara, ya… tunggu, kalau Sakura yang akan
menggunakannya, Sakura akan menggunakan musik. Mereka berkata bahwa
dengan ini, ia akan bisa mengaplikasikan sihir support pada semuanya.

Dari dulu, aku sudah sering mendengar efek yang diberikan musik, seperti
menaikkan semangat pasukan dengan musik perang. Walaupun di kasus ini,
mungkin akan disebut
Sihir musik, sih.

Yup, lumayan.

「Kalau begitu tolong segera buat Frame milik Sakura.」(Touya)

「Oke.」(Rosetta)

Aku memindahkan Grimgerde, Helmwige, Rosetta dan Profesor ke Babylon lalu


aku menggunakan [Gate] lain untuk kembali ke Istana bersama Rin dan Lindzey,
tapi aku langsung kembali lagi ke tempat itu.
Pola terlupakan.

***

Setelah itu, aku melewati tempat latihan, dan aku bisa melihat banyak dari Ksatria
baru kami sedang menggulingkan badan. Latihan hari ini cukup keras, ya.

Walaupun latihan neraka yang dibuat Moroha-nee-san untuk para Ksatria baru
sudah selesai, namun seperti biasanya, mereka harus tetap latihan setiap pagi dan
sore.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 70


Beberapa dari mereka ada yang dikecualikan, namun mayoritas masih tetap
dilatih oleh Moroha-nee-san secara pribadi di pagi dan sore. Namun… seperti
yang kuharapkan, tidak ada yang kabur karena sudah lulus tes kemarin.

「[Mega Heal] [Refresh]」(Touya)

Di tengah-tengah itu, aku mengembalikan stamina dan menyembuhkan luka


mereka.
Setelah sadar bahwa rasa letih dan luka mereka menghilang, semuanya menyadari
keberadaanku dan bertekuk lutut.

「Kerja bagus, itu saja untuk pagi ini. Kalian semua, mandi dengan tertib, makan
sarapan lalu pergi lah ke pos masing-masing.」(Moroha)

「「「「Baik!」」」」(Para Ksatria baru)

Mereka pun pergi ke tempat mandi yang ada di rumah inap yang dibedakan jenis
kelamin seperti yang disuruh Moroha-nee-san.

Omong-omong mengenai Ksatria baru, kami sudah menentukan tugas mereka,


dan mereka sendiri sudah ada di titik di mana mereka paham betul akan tugas
masing-masing.

Ksatria yang ada di istana akan meladeni para tamu, atau dalam kasus yang sangat
jarang sekali, seperti meladeni musuh yang masuk, mereka yang berpatroli
meladeni masalah-masalah kecil dan mengelilingi kota, para pengintai akan
mempelajari hal-hal seperti bagaimana tata cara mengumpulkan informasi, dan
berkomunikasi dengan kontak masing-masing.

Ksatria lain yang kemampuannya ada di bidang konstruksi, perkantoran, dan


agrikultur pun juga sudah ditugaskan.

Sudah diputuskan kalau selain mengerjakan tugas masing-masing, para Ksatria


baru juga akan belajar cara mengendalikan FrameGear menggunakan FrameUnit.

Saat ini, jumlah Ksatria kami mencapai 200 lebih, dan mayoritas sudah paham
bagaimana cara menggunakan Frame. Walaupun kami mengecualikan mereka

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 71


yang kesulitan seperti Murret bersaudara, dan Charret dari suku Lamia, atau
Zamza dari suku Ogre.

Kami tidak tahu kapan Fraze akan muncul, jadi akan lebih baik untuk bersiap-
siap selagi bisa.

***

「Explotasi industri perikanan?」(Touya)


「Iya.」(Kousaka)

Saat kami duduk di kantor, Kousaka-san si Perdana Menteri kami mengeluarkan


topik ini.

Karena ia berkata “perikanan”, secara tidak langsung ia menyebut metode


pengambilan ikan. Kenapa topik seperti ini muncul sih? Ooo iya, hal ini
mengingatkanku, konsumsi ikan di Negara kami cukup rendah.

「Maksudmu cara mengambil ikan dari sungai Negara kita, kan?」(Touya)

Brunhild tidak punya laut, jadi ikan yang akan kami ambil pasti berasal dari
sungai.

「 Saya tidak mengatakan sungai. Maksud saya kita harus menyuruh para
nelayan mengambil ikan di laut, dan mendapat keuntungan darinya.」(Kousaka)
「Eh? Bukankah di Negara kita laut tidak bisa diakses…」(Touya)
「Bukankah bisa di daerah seberang gerbang transfer?」(Kousaka)
「Ah….」(Touya)

Iya juga ya. 7 pulau yang ada di labirin di seberang gerbang transfer. Kalau
dipikir-pikir, daerah itu juga milik kami.

Akan bagus kalau kita bisa membawa ikan-ikan itu kemari. Karena di sini tidak
ada jalan menuju laut, kupikir ikan akan cukup laku. Dan akan mungkin juga
untuk makan sashimi.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 72


「Begitu ya. Ini usulan bagus. Jadi, kau ingin kita mengembangkan salah satu
pulau itu, dan membangun pelabuhan, begitu?」(Touya)

「Iya. Walaupun kita mungkin tidak akan bisa mengembangkannya sampai level
kota pelabuhan karena ukuran pulau-pulau di sana kecil. Terlebih lagi, di sana
juga terdapat makhluk sihir berbahaya, jadi saya sedang berpikir apa yang bisa
kita lakukan terhadap situasi ini.」(Kousaka)

U~mu. Aku bisa menghabisi mereka semua sampai habis, dan materialnya bisa
dijual cukup mahal. Walaupun mengambil buruan para adventurer itu agak… Di
sisi lain, akankah para nelayan mau mengambil ikan di tempat berbahaya seperti
itu…?

「Aku penasaran, apakah memasang barir penghalang makhluk sihir itu sudah
cukup?」(Touya)

「Saya rasa cukup. Terlebih lagi, kita mungkin juga harus melihat apakah ada
makhluk sihir di lautan sana.」(Kousaka)

Memang sih. Tidak lucu jadinya kalau kapal-kapal yang mengangkut ikan
diserang makhluk sihir laut.

Yah, aku sendiri percaya semuanya akan baik-baik saja jika aku memanggil Naga
laut atau seekor Kraken dan meminta mereka menghabisi makhluk sihir yang
akan menyerang manusia yang hidup di pulau-pulau sana. Itu saja sudah cukup.

「Bagaimana caranya kita mencari nelayan?」(Touya)


「 Saya akan melakukan sesuatu. Kita masih tidak tahu seberapa banyak
tangkapan yang bisa didapat, jadi saya tidak yakin 100% bisa menemukan
nelayan yang mau melakukannya. Tapi saya yakin kita tidak akan rugi. 」
(Kousaka)

Kalau begitu, akankah kita melakukannya? Untuk saat ini, aku menyetujui
perizinan mengambil ikan.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 73


Besok, aku akan pergi ke sana untuk memanggil Kraken atau pun Naga laut.
Sama seperti Naga laut yang melindungi Kerajaan Igrett saat aku mencari
reruntuhan Babylon. Kurasa aku harus memanggil yang selevel yang pantas
disebut Penjaga, dan membuatnya sebagai pelindung. Kurasa aku akan
memanggil salah satu anak buah Ruli.

Dan juga, aku akan menyuruh mereka untuk menghentikan kapal-kapal


mencurigakan yang mendekati pulau. Aku sudah tidak mau lagi mengurusi kapal-
kapal pedagang budak seperti sebelumnya.

Aku pun mengurusi tumpukan laporan ini dan itu setelah Kousaka-san keluar
ruangan.

Aku harus melihat mana yang penting, dan memahami kepentingan masyarakat
yang hidup di kota ini.

Mengenai berita luar negeri dan sebagainya, aku menerimanya dari Rerisha-san
via sms.

「Kalau saja ini bumi, berita ini akan terbit di internet.」(Touya)

Namun tetap saja, ada beberapa berita yang dikirim para pemimpin negara.
Seperti pertunangan Tuan Putri ke-2 Regulus dengan Raja Ferzen yang dikirim
Kaisar Regulus; atau Pangeran Yamato sekarang bisa berdiri dan berjalan, yang
dikirim Raja Belfast. Walaupun yang ke-2 ada fotonya sih.

Karena sosialisasi antara Negara-negara Aliansi-Timur-Barat yang seperti ini-lah,


konflik-konflik semakin berkurang. Mereka akhirnya sadar kalau mereka bisa
bekerja sama dengan negara lain. Terkadang, ada saat-saat di mana mereka tidak
bisa berkompromi, jadi mereka pun datang padaku untuk mengatakan
ketidaksetujuannya.

Sekarang, hubungan antara Belfast dan Misumido membaik dari sebelumnya,


hubungan antara Regulus dan Rodomea pun juga telah membaik. Kerajaan suci
Ramishu menghentikan kebijakan isolasinya, dan Kerajaan Rynie sedang
membangun hubungan baik dengan negara tetangganya, Kerajaan Paluf.
Semuanya berjalan baik.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 74


Di kala aku membaca berbagai laporan ini dan itu sambil memikirkannya, aku
sadar kalau ada banyak berita mengenai kemunculan Fraze di setiap Negara.
Kebanyakan kelas-rendah, jadi sepertinya mereka ditangani para adventurer
rank-merah, dan atau yang lebih tinggi.

Saat kami mengalahkan Fraze pertama kami, rank guild kami itu… hmm? Kalau
dipikir-pikir…

Aku membuka foto yang kuambil saat kami mengalahkan Fraze pertama di salah
satu folder Smartphone lalu memproyeksikannya di udara. Reruntuhan itu
memang hancur, dan ukiran-ukiran yang ada di sana juga hancur berkeping-
keping, tapi itu semua sudah kuabadikan dan sepertinya itu berasal dari 1000
tahun yang lalu.

Saat itu aku memang tidak bisa mengartikannya, tapi tidakkah sekarang bisa
dengan menggunakan [Reading] atau sihir lain yang sama? Walaupun akan
mustahil jika aku tidak tahu dari bahasa apa ukiran itu. Aku penasaran apakah
Faam mengetahuinya. Karena ia manager [Perpustakaan], kurasa ia bisa
melakukannya.

Akan tetapi, ada kemungkinan ia tidak tahu jika bahasa ini tidak ada bahkan 5000
tahun yang lalu. Aku diberitahu kalau bahasa ini tidak digunakan di Belfast
setidaknya 1000 tahun yang lalu, selain itu, yang membuat reruntuhan dan
sebagainya juga bukan masyarakat Belfast.

Kalau memang seperti itu, siapa yang membuatnya dan apa alasannya… Hal ini
cukup aneh mengingat ada satu Fraze yang dikubur bersamanya.
Ini buruk. Aku tidak bisa mengabaikannya.

Aku pun memutuskan untuk pergi ke perpustakaan istana untuk mencari Faam.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 75


Chapter 256
Frasa Rahasia dan Serigala Salju

「Aku tidak pernah melihatnya.」(Faam)

Saat ini, aku sedang menanyakan tentang bahasa ukiran-ukiran itu pada
Faam yang selalu “mengisolasi” dirinya dengan membaca buku di perpustakaan
istana, namun dia tidak mengetahuinya.

「Bahasa ini terlihat berbeda untuk berbagai alasan, cukup mirip dengan Bahasa-
Rahasia Artema. Bahasa ini juga bukan Bahasa Paruteno…. Aku yakin bahasa
ini belum ada sebelum keruntuhan peradaban Paruteno… Itu lah yang master
katakan.」(Faam)

「Dengan kata lain, bahasa ini ada setelah keruntuhan peradaban kuno dan sudah
tidak digunakan lagi, yah?」(Touya)

「Tidak hanya itu. Apa yang membuatku heran adalah bahasa ini tetap tidak
diketahui selama kurang lebih 1000 tahun. Menurutku, bahasa ini hanya
digunakan oleh suku kecil.」(Faam)

Kami menemukannya di lokasi ibukota Belfast yang sebelumnya.

Akan tetapi, bahasa itu tidak berasal dari Belfast.

Apakah ini memang berasal dari suku kecil yang membuat ruangan bawah tanah
di bawah daerah ibukota sebelumnya, yang dihancurkan Fraze, ya?

Tapi untuk apa?

「Bisakah kau membaca “Bahasa-Rahasia Artema” yang katamu mirip dengan


bahasa ini?」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 76


「 Tidak. Dan juga, suku yang menggunakan bahasa Artema itu tidak
meninggalkan buku sebagai referensi sama sekali, dan yang pernah kulihat
hanyalah sebagian huruf-hurufnya saja.」(Faam)

Hhmm.

Mungkin bahasa Artema itu digunakan keturunan suku yang membuat


reruntuhan yang ada di ibukota sebelumnya.

Untuk berjaga-jaga, mari dibaca dengan [Reading] dulu….

「Reading, Bahasa-Rahasia Artema.」(Touya)

Huruf-huruf ukiran itu pun diterjemahkan saat aku mengaktifkannya, membuatku


bisa membaca sebagiannya.

Perasaan ini sama dengan perasaan kala kau paham bahasa Mandarin karena
pengetahuanmu akan Kanji.

Walau kemungkinan arti huruf yang sama bisa berbeda kalau penggunanya
berbeda sih.

Contohnya, kata [Manis] di bahasa Jepang punya arti bervariasi mulai dari
[Manis] sampai [Anak Manis], tapi di bahasa Mandarin, huruf yang sama itu
bisa diartikan [Kasihan] atau [Mengenaskan].

Bahasa ukiran ini mungkin punya perbedaan intuitif dengan Bahasa-Rahasia


Artema.

Gimana ya?

Aku ada di titik di mana aku paham arti per-huruf daripada arti per-kalimat.

「Iblis bersinar e~to, kecil?… kami… merah… pun mengorbankan… kota…?


Ksatria dan… hitam? Oooo... Ksatria hitam, ya? Memperbaiki… waktu dan
tempat… kembali, bukan, kurasa meninggalkan. Mari coba lagi… mayat-
mayat… dihanyutkan…?」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 77


Mumuu. Tak ada faedahnya. Kurasa “iblis bersinar” itu adalah “Fraze” dan “kota”
itu “Daerah Ibukota sebelumnya”. “Ksatria Hitam” itu..mungkin… Night Baron,
ya?

Tapi, maksud dari “kecil” itu apa?

“Kami” yang di sini sudah jelas-jelas menunjukkan orang yang membuatnya, tapi
karena yang tertulis adalah “kami”, yang artinya banyak, mungkin ukiran ini
menunjukkan suku kecil tersebut.

Aku tak paham maksud “merah” setelah “kami”, tapi mungkin itu menunjukkan
arti “Suku berkepala merah kami”.

Mungkin menunjukkan nama suku mereka, yah?

Lalu “memperbaiki”…apa itu artinya mereka “memperbaiki” barir dunia, yah?

Kalau seperti itu, maka suku “berkepala merah” ini mungkin punya kemampuan
atau suatu teknik.

Mungkin dalam bentuk barang seperti artefak.

「Aku tidak menemukan apa-apa.」(Touya)


「Kelihatannya memang begitu.」(Faam)

1000 tahun yang lalu, Fraze muncul lagi dan menghancurkan daerah
sekitar ibukota sebelumnya.

Dari itu, aku menarik kesimpulan kalau… seseorang telah mengalahkan atau
memukul mundur mereka lalu memperbaiki barir dunia.

Aku ingin tahu siapa yang melakukannya.

Yah, tapi mau bagaimana lagi.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 78


Karena aku sendirian, aku tidak punya pilihan lain selain melakukan apa yang
kubisa.

Walaupun aku berkata melakukannya sendiri, aku memasrahkan urusan


Framegear pada rombongan Profesor, lalu Orde Ksatria pada Rain-san dan
Moroha-nee-san.

Kalau aku berkata tentang apa yang bisa kulakukan, itu adalah memperbanyak
kas negara dengan meminta Alba-san untuk membuat komoditas baru.

Di kala aku memikirkannya, smartphone di sakuku mulai bergetar, yang


menandakan kalau ada panggilan masuk.

Ternyata dari Rerisha-san si master guild.

「Moshi-moshi, ya, dengan Touya di sini.」(Touya)


『Maaf mengganggu di sela-sela kesibukan Anda, tapi ini darurat!』(Rerisha)
「Memangnya ada apa sih kok sampai bilang darurat?」(Touya)
『Ada Behemoth!!!』(Rerisha)

Behemoth, mereka disebut dengan “spesies yang bermutasi”.

Yakni makhluk sihir langka, yang membesar sampai ke ukuran abnormal.

Dulu, aku pernah melawan seekor Behemoth yang dipanggil dengan “Scorpinas
Ekor 2”, yang kulawan menggunakan FrameGear.

『Lokasinya ada di daerah bersalju Sunora, Kerajaan Elfrau. Untuk spesiesnya,


kemungkinan besar spesies “Serigala Sunora”』(Rerisha)

Omong-omong, ada banyak Behemoth yang punya kemampuan spesial.

Aku tidak tahu apakah mereka mendapatkannya setelah membesar atau malah
karena kemampuan itu mereka membesar.

Behemoth yang dulu kulawan bisa menembakkkan racun kuat dari ekornya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 79


Setelah kutelusuri, ternyata scorpinas normal hanya bisa menembakkan
racun biasa.

Sepertinya Behemoth kali ini yang disebut “Serigala Sunora” juga punya
kemampuan tersendiri….

『Baginda Ratu Kerajaan Elfrau sendiri lah yang membuat permintaan untuk
mengalahkan Serigala Sunora ini, tapi Behemoth itu terlalu kuat. Behemoth itu
telah membuat Ksatria Elfrau menderita kerusakan yang besar. Guild juga
mengalami kehilangan puluhan adventurer rank-merah dan juga 1 adventurer
rank-silver. 2 hari yang lalu, serigala itu telah menghancurkan desa kecil, dan
kerusakannya semakin bertambah.』(Rerisha)

「Apa!? Adventurer rank-silver kalah…?」(Touya)

Di dunia ini, hanya ada beberapa adventurer rank-silver.

Aku termasuk dalam beberapa orang itu.

Rank-ku dinaikkan setelah mendapat 3 tittle, yakni:


[Dragon Slayer], [Golem Buster] dan [Demon Killer].

Rank-ku naik menjadi emas saat mengalahkan scorpinas berekor 2, tapi saat itu,
aku mengalahkannya menggunakan FrameGear.

Mungkin adventurer rank-silver yang tewas itu berambisi menjadi pemegang


rank-emas ke-3.

『 Melihat situasi ini, Baginda Ratu pun mengirim permintaan mengalahkan


Serigala Sunora itu pada Baginda Raja Penguasa Brunhild. Bagaimana saya harus
meresponnya?』(Rerisha)

「 Permintaan itu dikirim padaku sebagai adventurer rank-emas, ya kan? 」


(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 80


『 Begitulah. Di kertas permintaan, disebutkan bahwa semua orang boleh
mengerjakannya selama ia rank-emas. Hadiahnya berupa 100 koin Emas-Raja,
dan sebuah harta pusaka kerajaan yang disukai.』(Rerisha)

Muu.
Memang sih, ia tidak perlu mengirimnya secara pribadi.

Aku tidak punya hubungan apapun dengan Elfrau, dan bicara mengenai rank-
emas, ada seorang lagi selainku.

Yakni kakek mesum yang sudah pensiun itu.


Akan tetapi, kalau aku membiarkan hal ini, rakyat Elfrat akan menderita.
(Ramune: Ingatlah wahai pembaca budiman… orang baik adalah orang yang
peduli....)

Mhmm... walaupun aku membiarkannya, bukankah 2 atau 3 ksatria dengan


FrameGear bisa mengalahkannya?

Kalau begitu, bukan “Aku yang adventurer rank-emas” akan mengalahkannya,


tapi “Aku Sang Raja Penguasa Brunhild”

Tunggu, kalau begitu, aku akan diinterpretasikan kalau menyuruh para ksatria
untuk mengalahkannya.

Bagi Elfrau yang saat ini sedang kesusahan, yang mana pun tidak masalah, tapi
kurasa aku akan melakukannya sendiri karena ada sesuatu yang ingin kucoba.

Terlebih lagi, sungguh menjengkelkan kalau orang-orang menganggapku sebagai


“orang yang mencapai rank-emas karena FrameGear”.

Oleh karena itu, sepertinya aku harus melawannya dengan tubuhku sendiri.

「Baiklah. Aku akan melakukannya. Tolong kirimi email tentang lokasinya.」


(Touya)

『Baik. Terima kasih banyak.』(Rerisha)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 81


Saat aku menutupnya, aku langsung memanggil Kousaaka-san dan
memberitahunya tentang hal ini.

Walaupun seharusnya ia sudah terbiasa, ia tetap terkejut seperti biasanya.

Entah kenapa hal ini mengingatkanku pada acara sejarah di TV yang


menceritakan tentang seorang kakek legendaris si pelayan Raja Feudal.

Kakek itu selalu menghela nafasnya setiap kali Raja itu menyelinap keluar istana,
yang membuatku tersenyum karena situasi kami cukup sama dengannya.

Sebuah ringtone tanda email masuk pun terdengar, yang menandakan datangnya
email mengenai lokasi serigala itu.

Ternyata, Ksatria Elfrau lah yang mengobservasinya.

Sepertinya mereka menjaga jarak karena penciuman serigala tersebut sangat


tajam.

Aku pun berpindah ke lokasi Elfrau yang dulu pernah kami kunjungi saat mencari
reruntuhan Babylon.

Kurasa aku harus berpindah dengan [Gate] lalu pergi ke lokasi itu dengan [Fly].

「Gate!」(Touya)

Setelah berpamitan pada Faam, aku pun berpindah ke Elfrau….

D-I-N-G-I-N OIII!!!

Seperti yang diharapkan dari tanah musim dingin.


Dinginnya bukan main.
Aku lupa akan hal ini!

「W-wahai elemen api… Bu.. buat… buatlah barir keha.. kehangatan sejati!
Warming!」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 82


Setelah mengaktifkan sihir itu, terciptalah sebuah barir yang menghalangiku dari
cuaca tak mengenakkan barusan.

Fyuuh~… kupikir aku akan mati.

Aku pun membuka map, dan mengkonfirmasi lokasi beserta destinasiku.

「Kurasa untuk pertama-tama, aku harus mencari Ksatria Elfrau.」(Touya)

Aku memang tidak pernah melihat penampilan Ksatria Elfrau sebelumnya, tapi
seharusnya aku bisa melakukannya karena seharusnya penampilan mereka bisa
kuketahui… dan bingo.

Mereka pasti para observator itu.

Saat terbang dengan [Fly], aku bisa melihat beberapa orang di dekat es.

Aku pun mendarat di dekat mereka.

「?!」

Para Ksatria Elfrau, yang memakai baju dan topi bulu tebal yang persis dengan
topi “Ushanka” Rusia yang digunakan untuk menangkal rasa dingin,
menyiagakan senjata masing-masing pada ku yang turun dari langit.

「 Namaku Mochizuki Touya, Raja Penguasa Brunhild. Aku datang atas


permintaan Baginda Ratu Elfrau padaku untuk mengalahkan Serigala Sunora.
Siapa ketua kalian?」(Touya)

「Apa kau benar-benar “Raja Penguasa Brunhild”?!」(Ksatria Elfrau)

Karena kakiku tertimbun salju, aku mengeluh dan berpikir seharusnya memakai
sepatu boot atau sejenisnya sambil mengeluarkan kartu guild dari saku.

「Kartu rank-emas guild… memang sih, tapi.…」(???)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 83


「Kalau kau tidak percaya, haruskah kukeluarkan FrameGear ke sini?」(Touya)

「Ti-tidak perlu, saya telah tahu permintaan Baginda Ratu. Saya Aleksei, ketua
unit ini.」(Aleksei)

Dari 10 ksatria itu, seorang “raksasa” berbadan kekar memperkenalkan dirinya.

Tadi aku sempat ragu apakah mereka benar-benar mau mempercayai ucapanku,
tapi sepertinya mereka benar-benar percaya.

Setelah kejadian ini, aku mendengar kalau ayah Aleksei yang merupakan
anggota guild, dia sering membahasku karena mencapai rank-emas.

Ternyata, para anggota guild sangat memperhatikanku.

Untuk berjaga-jaga, ia tetap memeriksa keaslian kartuku.

「Baiklah, Serigala Sunora ada di sana, iya kan?」(Touya)

「Iya. Ia telah memakan beberapa Brudboar, jadi untuk semetara ini, saya rasa ia
tidak akan bergerak.」(Aleksei)

Brudboar…?

Aah, pasti spesies babi putih besar yang hidup di tempat dingin.

Aku sendiri berpendapat kalau aslinya serigala itu tidak menyerang manusia,
karena ia akan memakan apapun yang bisa dimakan.

Tapi kalau aku membiarkannya, korban akan semakin berjatuhan, jadi sebaiknya
kubunuh saja.

「Ka-kapten! Serigala itu sedang menuju ke mari!」(Ksatria Elfrau)


「Apaaa!?」(Aleksei)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 84


Seorang ksatria yang mengobservasi pergerakannya dengan teropong menunjuk
ke depan.

Serigala putih raksasa, yang panjangnya kira-kira 20 meter, sedang berlari ke


mari sambil diiringi salju yang terhempas karena gerakannya.

「Mari kita lihat. Sepertinya memang aku sendiri yang harus melawannya.」
(Touya)

Aku pun melompat ke depan para Ksatria Elfrau dan menaikkan 1 tangan ke arah
serigala itu.

「Wahai elemen angin! Buatlah badai penusuk raga genting! Air Impact!」
(Touya)

Aku pun langsung mengaktifkan sihir angin kuno, yang membuat badan serigala
itu terlempar.

Fumu, ini penggunaanku yang pertama kalinya, dan rasanya seperti menabrakkan
angin ke lawan.

Setelah terjatuh barusan, Serigala Putih pun menyeimbangkan posisinya dan


akhirnya menunjukkan taring besar disertai raungan kecil saat melihatku dengan
pupil mata emasnya.

「Gogaaaaaaaaa!!」(Sunora Wolf)

Bersamaan dengan auman itu, gumpalan es terkumpul di mulutnya.

Gumpalan itu pun dihempaskan ke arahku dengan auman dahsyat.

Muu. Ini buruk!


Mustahil bagiku untuk menghindarinya karena di belakangku ada unit Ksatria
Elfrau.

「 Wahai elemen api dan angin! Buatlah sebuah tornado api yang berputar
semilir! Ignis Hurricane!」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 85


Sebuah tornado api pun terbentuk, dan menghancurkan gumpalan es tadi.

Walaupun sihir ini persis dengan [Firestorm], tapi yang ini lebih kuat.

Sihir itu memang termasuk sihir kuno, tapi bedanya adalah yang ini termasuk
dalam “sihir campuran” yang menggabungkan atribut api dan angin.

Aku berpendapat kalau saat ini, sihir tersebut hilang dan menjadi [Firestorm]
ber-atribut api seiring berjalannya waktu.

Aku berpendapat seperti itu karena kalau pengunanya tidak memiliki 2 atribut
barusan, ia tidak akan bisa menggunakannya.

Selain itu, ia juga akan terbatasi dengan jumlah penggunaannya.

「Wahai elemen halilintar dan es! Bentuklah kabut berhalilintarkan petir es!
Vortex Mist!」(Touya)

「Gaaa!!」(Sunora Wolf)

Kabut berisi halilintar itupun terbentuk di sekitarnya.

Sentuh kabut itu, dan badannya akan tersetrum, jadi seharusnya ia tidak akan bisa
bergerak.

Sihir ini juga termasuk sihir campuran.


Kalau aku menyerangnya dengan sihir ber-atribut api, harga material mentahnya
akan menurun drastis…

Aku punya sihir yang ingin dicoba, karena sihir itu tidak efektif kecuali aku
menyentuh target, sepertinya aku harus menghilangkan kabut barusan.

Para ksatria di belakangku akan berada dalam masalah besar kalau serigala itu
sampai ke sini, jadi aku pun menteleportasi mereka ke sisi lain hutan dan akhirnya
menghilangkan sihir kabut itu.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 86


Merasa badannya bisa bergerak bebas, serigala Sunora itu pun langsung
melompat ke arahku.

Kecepatannya memang mengagumkan, tapi aku bisa melihat gerakannya dengan


jelas.

Aku berpindah ke sisinya menggunakan [Teleport] dan menendang perutnya


setelah mengaktifkan [Power Rise].
(Ramune: Apa bedanya [Power Rise] dan [Boost], yah?)

「Gogaaa, gaaa!」(Sunora Wolf)

Badannya yang 20 meter itu pun mengeluarkan suara “kratak”.

Apa tulangnya patah, yah?


Kusentuh badannya yang jatuh sambil mengaktifkan sihir kegelapan.

「Wahai elemen kegelapan! Rampas, dan berikan nyawanya padaku! Energy


Drain!」(Touya)

「Gurugaaa?!」(Sunora Wolf)

Energi kehidupannya pun mengalir deras padaku.

Rasanya sama dengan [Recovery] sih, tapi bedanya adalah sihir ini memakan
waktu agak lama.

Kalau kujelaskan secara rinci ya, aku tidak bisa menyerap energinya sekaligus
karena ukurannya yang terlalu besar.

「Gaaa!!」(Sunora Wolf)

「O~to.」(Touya)

Kuhindari serangannya dengan melompat ke belakang.


Ia mencoba berdiri, tapi kakinya bergetar kencang.
Berakhir sudah.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 87


「Selamat tinggal.」(Touya)

Kutarik Brynhildr dari pinggang dan menembakkan sebuah peluru + kekuatan


surgawi pada jantungnya.

「Gaaaaaaa…」(Sunora Wolf)

Sambil mengeluarkan aungan kecil untuk yang terakhir kalinya, serigala yang
ditakuti semua orang itu pun takluk di tempat.

Aku mendekatinya untuk mengkonfimasi kematiannya, tak salah lagi, ia sudah


mati.

Tapi… apa-apaan dengan kelembutan ini!?

Bulunya nyaman dipegang!

Tidakkah ini membuatnya lebih baik daripada kulit semahal cerpelai?!

Yah… aku tidak pernah memegang bulu cerpelai sih, tapi tetap saja!!!

Pasti harganya mahal.

「Ba-baginda Raja… apakah Serigala Sunora-nya sudah…」(Aleksei)

「Aah. Sudah mati kok, jadi tenang saja.」(Touya)

Aku menenangkan Aleksei dan semuanya, yang mendekatiku dengan penuh


kehati-hatian.

Setelah melihatnya sendiri, beberapa dari mereka bertekuk lutut ke tanah.

Respon mereka ini bisa dimaklumi.


Baiklah.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 88


Kutaruh mayatnya ke [Storage] lalu mengambil ingatan salah satu ksatria tentang
ibukota Elfrau, yakni Sulanien menggunakan [Recall].

Setelah membuka [Gate], kami langsung pergi ke Ibukota.

「Lho… kok Sulanien…」

「Mustahil! Kembali secepat ini…」

Aku meminta salah satu ksatria untuk memanduku ke istana saat kami melewati
gerbang ibukota.

Istana Elfrau memberi kesan istana bergaya gothic yang ukurannya tidak terlalu
besar.

Walaupun masih lebih besar daripada milik Brunhild, sih.

Saat memasuki istana, kami pergi ke halaman dan mengeluarkan mayat serigala
itu dari [Storage] sebagai bukti penyelesaian permintaan Ratu.

Semua mata para ksatria yang ada di sini pun menjadi bundar saat melihat tubuh
besarnya, yang sepertinya membuat mereka terkesan.

Untuk berjaga-jaga, sebaiknya kuberitahu saja Rerisha-san akan selesainya


permintaan Ratu, tapi kemudian, terdengar suara yang memanggilku saat aku
mau mengambil smartphone.

「Baginda Raja Penguasa Brunhild… bukan?」

Saat aku menoleh, terlihat seorang wanita berambut blond panjang yang ditemani
ksatria di kedua sisinya.

Ia memakai baju bulu elegan, dan juga benda putih serta permata hijau di dahinya.

Benda di kepalanya, yang terlalu indah untuk disebut mutiara dan terlalu kecil
untuk disebut makhkota terlihat bersinar karena permata.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 89


Umurnya kira-kira di pertengahan pertama 20-an, dan mata hijaunya sedang
memperhatikanku.

「 …betul sekali. Perkenalkan, nama saya adalah Mochizuki Touya, Raja


Penguasa Brunhild. Anda pasti Yang Mulia Ratu Elfrau, bukan?」(Touya)

「 Iya. Nama saya Foltona Teiera Elfrau, Ratu Kerajaan Elfrau. Terima
kasih karena telah menyelesaikan permintaan saya.」(Foltona)

Saat Ratu Elfrau berterima kasih padaku, mataku tertuju pada suatu tempat di
antara kepalanya.

Telinganya panjang dan lancip. Sama seperti milik Rerisha-san. Ternyata Ratu
Elfrau adalah seorang elf.

Lah… bukannya elf itu penghuni hutan, yah? Dalam pengetahuan fantasi bumiku
pasti seperti itu…

Hmm?
Apa nama Kerajaan Elfrau itu sendiri berasal dari kata “elf” yah?
Dan juga, bukankah jumlah elf di kota ini sedikit?

Tidak, aku belum berjalan-jalan di kota jadi aku tidak bisa mengatakannya.

「 Untuk sementara ini, tolong ikuti saya. Kami telah mempersiapkan teh
untuk Anda.」

「Ah, baiklah.」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 90


Chapter 257
Ratu dan Berkah Kehidupan

Apakah di dalam Istana Elfrau dipasang sihir penghangat, yah? Suhu di sini bisa
dibilang cukup hangat. Terlebih, di dalam ruang tamu tempatku dipandu saat ini,
tidak ada sesuatu seperti perapian atau sejenisnya, meskipun tempat ini sangat
luas. Apa mungkin mereka menerapkan sihir tersebut seperti pemanas lantai dan
pemanas udara, yah?

Aku sudah melihat beberapa istana seperti yang di Belfast, Misumido, atau
Regulus, tapi Istana Elfrau lebih indah di banding mereka. Aku merasakan daya
tarik yang tidak terlalu mencolok dan dibuat dengan sangat teliti di sini. meskipun
sederhana, tapi desain interiornya terlihat mewah dan khas.

Mungkin bisa bisa di bilang kalau itu adalah keindahan dari perak daripada emas.

Saat aku duduk di sofa yang ditunjukkan untuk ku, seorang maid datang
membawakanku teh disertai dengan semangkuk kecil selai dan sendok.

Apakah ini seperti teh Rusia? Kurasa aku pernah membacanya di suatu tempat.
Kalau selai ini tidak untuk di campurkan ke dalam tehnya, melainkan untuk di
cicipi terlebih dahulu dan kemudian diminum bersama dengan tehnya, ya kan?

Aku tidak tahu cara melakukannya yang benar, tapi ketika aku mencoba
meminum tehnya dengan cara itu, rasa sepat dari teh yang digabungkan dengan
rasa manis dari selai menjadi rasa yang cukup lezat.

「Pertama-tama, Saya mengucapkan terimakasih banyak karena telah menerima


permintaan penaklukan serigala Sunora. Meskipun itu permintaan tiba-tiba, tapi
saya sangat bersyukur karena telah anda dapat mengurusinya dengan cepat. Tentu
saja, anda akan menerima hadiah anda dengan benar.」(Foltuna)

「Ah, Ya. Aku sangat berterima kasih untuk itu.」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 91


Yang Mulia Ratu yang duduk di depan ku, membungkuk dalam-dalam, jadi
akhirnya aku membalasnya dengan kaku.

Melihat itu, Yang Mulia tersenyum padaku.

「Anda mendengar permintaan ini dari Reisha. Bukan?」(Foltuna)

「Hmm? Apakah anda kenalan dari Master Guild Rerisha-san?」(Touya)

Mereka berdua adalah elf, jadi mungkin mereka itu kenalan dalam arti tertentu.
Kalau tidak salah, Mungkin master guild Rerisha-sama menghubungi ku secara
pribadi karena Sang Ratu juga seorang elf. Aku ingin tahu, apakah tidak masalah
aku menanyakan ini tersebut…

Sambil memikirkan hal tersebut, aku melanjutkan makan selai sambil meneguk
the.

「Daripada kenalan, dia lebih tepatnya keponakanku. Atau lebih tepatnya lagi,
dia anak perempuan dari adikku.」(Foltuna)

Dengan terpaksa aku menelan teh yang sudah pasti akan kusemburkan.
Keponakan?! Rerisha-san itu keponakan dari Ratu Elfrau?

Yang mulia ratu tertawa kecil. Apakah dia telah menduga bahwa aku akan
terkejut?

「Rerisha tentu keponakan saya, tapi dia tidak ada hubungan pada Elfrau. Itu
benar… Yang Mulia, Apakah anda tidak penasaran mengapa saya yang seorang
Elf bisa menjadi ratu negara ini?」(Foltuna)

「Eh? Ya, Saya sedikit penasaran tentang hal itu…」(Touya)

Karena tidak ada gunanya menyembunyikannya hal itu sekarang, jadi aku
mengangguk patuh.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 92


「Negara ini sebenarnya sudah berdiri sejak 1200 tahun yang lalu, tapi pada saat
itu tempat ini masih belum layak untuk ditempati manusia. Namun, berkat
kekuatan seorang adventurer dan para kaum Frau yang telah terdampar di sini
dari negeri mereka yang telah hancur pada saat itu, tempat ini berhasil berubah
menjadi tempat yang lebih layak dihuni. Setelah itu, negara ˝Elfrau” didirikan.」
(Foltuna)

「Seorang Petualang?」(Touya)

「Ya. Namanya adalah El Caltered. Dia adalah raja pertama negara ini dan dia
juga suamiku」(Foltuna)

「Eh?!」(Touya)

Suami?! Tapi negara ini didirikan 1200 tahun yang lalu… Jangan katakan padaku
kalau Yang Mulia Ratu sudah hidup sejak saat itu?!

「Nama “Elfrau” itu sendiri berasal dari namanya dan nama kaum frau. Setelah
dia meninggal, hanya saya istrinya dan petualang sepertinya yang sanggup
mendukung negara ini. Terlebih pada saat itu kepala keluarga dari suku Frau juga
menunjuk saya, jadi diputuskanlah bahwa saya yang akan mengambil takhta
sebagai ratu. Dan sejak saat itu sampai sekarang, saya telah mendukung negara
ini sebagai seorang penguasa.」(Foltuna)

「Maaf atas kelancangan saya, tapi anak antara anda dan Raja …」(Touya)

「Tidak ada. Bahkan sampai sekarang saya masih sering berpikir “jika saja kami
punya satu sebelum dia meninggal”」(Foltuna)

Ya, ras berumur panjang seperti elf bisa menunda masalah yang berkaitan dengan
pewaris takhta untuk jangka waktu yang sangat lama. Ini sama dengan Yang
Mulia Raja Iblis Zenoasu. Meski mereka sudah punya keturunan si otak otot.

Omong-omong soal itu, aku penasaran apa yang akan kami lakukan pada saat itu.
Dengan berasumsi aku tidak akan mati setelah berevolusi menjadi dewa, maka
aku masih dapat memegang takhta selama beribu-ribu tahun kemudia. Akan

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 93


tetapi sudah kuduga memang lebih baik untuk menyerahkan takhta kepada
anakku seperti biasa dan pensiun ke Babylon.

Meskipun aku tidak tahu siapa diantara 9 tunanganku yang akan melahirkan anak
laki-laki. Tentu saja, jika anakku atau mungkin cucu-cucuku tidak mengatur
negara ini dengan benar, aku akan turun menemuinya dan memberinya sedikit
ceramah.

「Pasti sulit untuk mengatur sebuah negara selama lebih dari 1200 tahun…」
(Touya)

「Tidak juga. Pada dasarnya orang-orang dari suku Frau adalah orang yang cinta
damai, sopan, dan berpikiran luas. Jadi perselisihan besar tidak pernah terjadi dan
negara-negara lain juga tidak ingin menyerang tanah yang ditutupi es dan salju
seperti ini. Yah, walaupun sengketa kecil pernah terjadi, tapi karena saya sudah
menjadi ratu selama lebih dari 1000 tahun, jadi saya sudah terbiasa akan hal itu.
Ditambah, orang-orang di sekitar saya yang juga sering membantu saya dalam
mendukung negara ini.」(Foltuna)

Orang yang sudah hidup sejak negara didirikan sudah bisa di anggap sebuah
symbol bagi negara itu. Jadi dia mungkin menjadi ekstensi yang mutlak bagi
negara ini.

Tentu kekuasaan Elfrau kurang lebih sama dengan Kerajaan suci Ramisshu, tapi
sebagian besar tanahnya tidak bisa ditinggali oleh manusia. Tanah ini pada
dasarnya milik roh es yang berada disana, Tapi setelah negosiasi dengan para roh
itu, Elfrau diberi satu tempat di mana manusia bisa hidup.

Kelihatannya orang yang bernegosiasi tersebut adalah Yang Mulia Ratu pada
masa dia masih menjadi petualang. Yah, karena para Elf dan roh pada dasarnya
memiliki hubungan yang baik.

Jika sesuatu terjadi pada Yang Mulia Ratu, mungkin tanah ini akan kembali ke
1200 tahun yang lalu, tertutup dengan embun beku permanen.

Namun, roh, ya? Ini yang ketiga kalinya aku bertemu mereka, setelah roh
kegelapan dan roh pohon agung.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 94


Kemungkinan Yang Mulia Ratu juga menerima beberapa perlindungan ilahi dari
roh es tersebut. entah kenapa aku juga ingin bertemu dengannya.

「 Omong-omong tentang serigala Sunora. Bisakah anda menjual matrialnya


pada kami?」(Foltuna)

「Menjualnya?」(Touya)

「Ya. Kualitas bulu serigala Sunora sangat tinggi, dan tidak mudah untuk di
dapatkan. Jadi jika boleh saya ingin membelinya dari anda. Kami akan
memberikan kompensasi yang sesuai berdasarkan harga pasarnya.」(Foltuna)

「Saya tidak masalah, kok. Karena negara ini lebih membutuhkannya dibanding
tempat lain.」(Touya)

Sekilas, aku berpikir “Sayang jika aku harus kehilangan bulu dengan kualitas
seperti itu”, tapi setelah di pikir-pikir kembali, saat ini kami memang tidak
membutuhkan bulu itu. Dan juga tampaknya daging serigala sunora itu sangat
keras dan tidak enak.

「Terima kasih banyak. Dalam hal ini, kami ingin meminta sedikit waktu untuk
mempersiapkan uangnya, tapi begaimana jika sambil menunggu, anda memilih
hadiah anda yang lain?」(Foltuna)

「Says mengerti」(Touya)

Jika aku tidak salah, aku bisa memilih salah satu benda di gudang istana.

Dipandu Yang Mulia Ratu, kami memasuki gudang kerajaan di ruang bawah
tanah istana. Aku melihat rak berisi item yang disusun dengan rapi. Di dalam rak
tersebut terdapat benda yang bisa langsung dipahami dengan sekali lihat dan
barang yang membuat seseorang bertanya-tanya, "Benda apa itu?".

Aku bertanya satu persatu tentang benda yang menarik perhatianku, tapi
sejujurnya disini tidak ada benda yang membuatku berpikir aku

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 95


menginginkannya. Itu karena di [Gudang] Babylon memiliki banyak barang yang
lebih bagus dari pada disini.

Pada saat aku berpikir apakah seharusnya aku mengambil benda secara acak saja...
tiba-tiba benda “Itu” menarik pandangan ku.

「Ini…?」(Touya)

Dari segi penampilan, itu adalah jenis kapak yang berbentuk aneh. Tidak, itu
adalah kapak tempur dengan sedikit warna kemerahan di bilahnya. Apakah
Hiihirokane digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatanya?

Namun, bukan itu yang menarik perhatianku, tapi ukiran di sisinya.

Ukiran tersebut mirip seperti ukuran yang terdapat di reruntuhan Belfast.


Tulisannya memang hampir menyerupai Bahasa-rahasia Artema, tapi dengan
sedikit perbedaan. Tidak salah lagi ini.

「Yang Mulia, apa ini?」(Touya)

「Aah, kami menerima senjata itu dari suku tertentu saat negara ini baru di bentuk」
(Foltuna)

「Suku tertentu?」(Touya)

「Kalau tidak salah, suku itu di panggil suku Arkana. Meski secara pribadi,
mereka memanggil diri mereka “bangsa merah”. karena mereka menganggap
warna merah sebagai warna suci」(Foltuna)

“Bangsa merah”. Kupikir begitulah kira-kira penjelasan dari reruntuhan itu, yang
mengatakan “Kami merah”, yang berarti “kami, bangsa merah”.

「Reading, Bahasa-rahasia Arkana」(Touya)

Aku diam-diam merapalkan sihir [Reading]. Senja… Hukum? Aku sungguh


tidak mengerti apa artinya ini.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 96


Kupikir aku bisa mengerti karena tulisannya pendek, tapi kurasa itu tidak
mungkin. Omong-omong, aku sama sekali tidak bisa membacanya bahkan setelah
aku mengartikannya dengan “surat rahasia Arkana”. Ini mungkin bukan bahasa
milik huruf itu.

「 Omong-omong, Ratu. Apakah kapak ini memiliki nama panggilan atau


sesuatu?」(Touya)

「Jika saya tidak salah, kapak itu dipanggil “Keyakinan senja”. Dikatakan bahwa
ia memiliki efek peningkat kekuatan berkali-kali lipat pada lengan yang
menggunakannya.」(Foltuna)

“Keyakinan Senja”. Begitu yah, jadi itu arti tulisan ini. Memang benar kapak itu
terlihat seperti kapak yang berguna, akan tetapi itu sama sekali tidak ada berguna
untukku.

「Berbicara tentang suku Arkana, apakah ada keturunan dari suku itu sekarang? 」
(Touya)

「Bagaimana, ya? Mereka adalah suku pengembara saat itu jadi ... Tapi saya rasa
tidak aneh jika ada salah satu keturunan mereka yang bertahan hidup di suatu
tempat, dan tinggal dengan nyaman dan damai di sana.」(Foltuna)

Muu. Sayang sekali. Tapi yah, kurasa mengetahui tentang "Bangsa merah" saja
sudah bisa di anggap beruntung sekarang.

「Apakah anda menginginkan kapak itu?」(Foltuna)

「Aah, tidak. Aku hanya sedikit tertarik padanya. Itu saja… Benda apa ini?」
(Touya)

Aku membil benda seperti liontin, yang digantung disebelah kapak. Liontin
tersebut memiliki permata berbentuk oval sebesar tiga centimeter yang
memancarkan warna pelangi, permata ini lebih terlihat seperti mutiara
dibandingkan dengan berlian asli.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 97


「Ini adalah alat sihir yang disebut "Berkah kehidupan". Memiliki kemampuan
untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan jika wanita memakainya saat
bersama pria. Ini tidak menampilkan efek apapun pada diri saya dan suami saya
karena beberapa alasan, tapi setelah kami meminjamkan ke pasangan pelayan,
mereka mencapai kehamilan dengan tingkat kemungkinan yang sangat tinggi.
Mungkin ada persyaratan tertentu.」(Foltuna)

U~mu. Mungkin alasan Yang Mulia Ratu tidak bisa mencapai kehamilan karena
masalah disisi almarhum Sang Raja.

Meski begitu... Bisakah barang ini dianggap sebagai barang impian? Mungkin
kasusnya pada pasangan yang ingin punya anak tapi belum memilikinya. Tapi
pada akhirnya, itu tidak benar-benar menjamin kehamilan karena hanya
menigkatkan kemungkinannya saja.

Ini adalah item yang biasanya dianggap palsu saat dijual di pasaran. Tapi tidak
salah lagi bahwa benda ini adalah alat sihir karena pencaran kekuatan sihir terlihat
darinya, tapi seberapa efektifnya benda ini masih tetap tidak diketahui.

「Kalau tidak salah yang mulia memiliki banyak tunangan, kan. Menurut saya
lebih baik anda memikirkan tentang pewaris selanjutnya segera, anda tahu?」
(Foltuna)

Yang Mulia Ratu berkata begitu mungkin dari pengalaman pribadinya.

Mu-mu-mu… Mungkinkah alasan mengapa aku mempunyai banyak anak di


masa depan karena benda ini…?

Aku pun menatap tajam pada liontin di depanku. Tidak, aku tidak pernah berpikir
kalau lebih baik anak-anakku tidak lahir, dan malahan aku percaya bahwa aku
ingin memiliki anak masing-masing dari mereka.

「Apakah anda ingin yang satu itu?」(Foltuna)

Mu-mu-mu-mu-mu….

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 98


***

「Jadi begitulah, aku menerima benda ini」(Touya)

「Ho-ho」(Duke Ortlinde)

Duke Ortlinde menatap penuh minat pada alat sihir “Berkah kehidupan” yang aku
tempatkan di atas meja.

Pada akhirnya, aku mengambil benda ini dari gudang istana Elfrau dan pergi ke
kediaman duke ortlinde dengan berjalan kaki.

「Jadi, Apakah anda mengatakan kalau anda akan meminjamkan ini kepada
saya?」(Duke)

「Yep. Karena Yang Mulia Ratu aku bebas melakukan apapun yang aku suka
pada benda ini. Jadi pertama-tama aku ingin mengetes bagaimana efeknya.」
(Touya)

「Ha-ha-ha, jadi saya dijadikan subjek uji coba yah.」(Duke)

Yah, sejujurnya, itu memang persis seperti yang dia katakan.

Ketika Sue akan tinggal di rumahku sebagai pengantinku, berarti rumah ini akan
kehilangan penerusnya. Ini bukan berarti aku melakukannya sebagai penebusan,
tapi bukan berarti itu hal buruk untuk dilakukan.

「Anda masih punya pil energi yang aku berikan waktu itu, bukan?」(Touya)

「Aah, masih. Saya memberikannya pada beberapa kenalan, tapi anda tahu,
setiap orang langsung terkejut」(Duke)

Itu tentu saja, karena pil itu adalah pil yang bahkan bisa membuat kakek-kakek
yang layu menjadi kuat. Di sisi lain, jika ini diberikan pada seorang pemuda,
pengaruhnya akan sangat menakutkan. Mereka bahkan mungkin mampu bermain
selama tiga hari tiga malam.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 99


「Anda tidak berencana untuk menjual pil ini?」(Duke).

「Aku tidak punya niatan untuk melakukan hal itu. saat ini」(Touya)

Karena akan jadi masalah jika negara kami memperoleh ketenaran karena rumor
yang menyatakan bahwa "Jika kau ingin pil energi, kau hanya perlu pergi ke
Brunhild". Terlebih, negara kami masih belum lama berdiri. Apa yang akan ku
lakukan jika orang-orang mulai memanggil negara ini sebagai Negara Ero?

「Yah, pokoknya saat ini aku akan meminjamkannya kepada anda. Dikatakan
bahwa pengaruhnya akan muncul jika istri anda memakai itu, dan aku juga telah
diberitahu bahwa tidak ada efek samping yang aneh, jadi mari kita amati apa yang
terjadi selama setahun atau lebih」(Touya)

「Namun, Apakah tidak masalah meminjamkan barang barang berharga dari


Brunhild, pada kami? Bukankah jika ingin mengujunya, anda bisa
memberikannya pada tempat lain?」(Duke)

「Nn~… Terus terang, aku masih punya keraguan apakah benda itu asli atau
tidak, jadi benda ini masih belum bisa kuanggap sebagai harta nasional. Namun,
ketika Sue mendapat adik laki-laki atau perempuan, aku akan melakukannya.
Selain itu, keluarga Duke Ortlinde sudah sering membantuku, jadi anggap saja
ini tanda terima kasihku.」(Touya)

Yah, pada dasarnya jika memang berhasil terjadi kehamilan dalam satu tahun
kedepan, itu juga bukan berarti berkat dari benda itu, bukan? Muu, sudah kuduga
ini adalah benda paslu. Yah, lain ceritanya jika benda ini memang benda
penjamin kehamilan.

Aku memikirkan hal tersebut sambil melihat duke yang terlihat senang.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 100


Chapter 258
Kapsul Hadiah dan Kejadian Ke-3 Kalinya

「Jadi, karena alasan itulah aku mengajukan produk ini.」(Touya)

「 Ho-hou. Benda macam apa ini, Baginda? Sepertinya ada sesuatu di


dalamnya…」(Alba)

Benda asing itu telah diletakkan di depan toko cabang Perusahaan Strand milik
Alba-san yang ada di Brunhild.

Bagian atasnya adalah kotak besar berisi benda tertentu sementara bagian
bawahnya adalah celah tempat memasukkan uang, selain itu, ada juga gagang
putar dan sebuah lubang di mana penggunanya mengambil barang dari kotak itu.

Kotak itu adalah “Kotak Mainan Kapsul”.

「Kurasa sebaiknya dinamai “Mesin gacha” saja, tapi ya sudahlah. Alba-san,


silahkan dicoba dulu.」(Touya)

Saat aku mengatakannya, Alba-san memasukkan 1 koin perunggu ke celah itu


lalu menggerakkan gagangnya, yang membuat suara bising. Setelah itu, sebuah
kapsul berdiameter 10 cm jatuh ke lubang tempat keluarnya konten kotak bagian
atas.

「Baginda…ini apa?」(Alba)

「Sebelum bertanya coba dibuka dulu.」(Touya)

Alba-san pun membuka bagian luarnya yang terbuat dari kulit yang direkat, dan
sebuah miniature FrameGear pun terlihat. Miniatur itu adalah versi mini
“Chevalier” yang terbuat dari karet.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 101


「 Hoo! Bagus sekali! Tapi kalau kalau fungsi kotaknya hanya untuk itu,
bukankah tidak masalah bagi kita untuk menjual FrameGear mini ini seperti
biasanya?」(Alba)

「Alba-san, isi kapsul itu bukan hanya “Chevalier”. Aku punya berbagai macam
FrameGear lain di kapsul-kapsul lainnya. Ini daftarnya, lihatlah.」(Touya)

Alba-san melihat kertas yang kuberikan dan akhirnya terkejut setelah


mengetahui betapa banyaknya barang yang ada di dalam kapsul tadi. Tapi sampai
sekarang ia tidak tahu cara kerja kotak itu.

「Ehm. Seperti yang diduga. Kotak itu punya kegunaan tersendiri… Bagaimana
kalau kita menjual item-item itu di toko saja? 」(Alba)

「 Tunggu sebentar. Begini, contohnya, mari katakan Alba-san ingin “Night


Baron”. Kau bisa membelinya seharga 1 koin perunggu secara langsung kalau
toko itu menjualnya, bukan? Tapi kalau item itu ditaruh di kotak itu, maka…」
(Touya)

「 …! Benar juga yah! Item yang kita mau mungkin tidak akan keluar di
percobaan pertama! Kau harus memasukkan uang lagi dan lagi… Begitu ya!
Dengan kata lain, maksud anda adalah “Kita bisa untung besar!” 」(Alba)

Ini adalah komoditas yang menggugah selera judi seseorang, tapi dengan harga
yang sangat murah, yakni tidak memakan banyak uang. Omong-omong, kalau
seseorang membawa 10 item ke toko penjual, mereka bisa menukarnya dengan 1
koin perunggu, yang membuat pengembalian stok komoditas ini semakin mudah.

Kubuka [Storage] dan mengambil 1 kotak lotere lain yang bentuknya sama
dengan yang tadi.

「Nah, kotak yang ini berisi item dengan kualitas lebih bagus daripada yang
barusan. Biaya setiap putarannya adalah 1 koin tembaga, membuatnya 10x
lipat lebih mahal dari yang tadi, tapi yang ini terbuat dari besi berkualitas tinggi.」
(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 102


Ini adalah mainan yang bisa digunakan anak kecil dan orang tua. Yah, tidak ada
masalah kalau nantinya orang tua dan bocah menggunakan lotere, kan.

Alba-san pun mencoba memutar gagang kotak ke-2. Item yang keluar adalah
“Blue Moon”, FrameGear pribadi Norun-san, Wakil-Komandan Orde Ksatria
kami.

Jika dibandingkan dengan item sebelumnya yang dibuat dari karet yang
dikeraskan, yang satu ini lebih besar, jadi item dari kotak ke-2 akan cocok
digunakan sebagai ornament karena tebal dan berat.

Omong-omong, isi kotak lotere itu adalah:

Beberapa tipe FrameGear:

• Gerhilde (Elzie)
• Schwertleite (Yae)
• Siegrune (Hilda)
• Ortlinde (Suu)
• Helmwige (Linzie)
• Grimgerde (Rin)
• Shining Count (Komandan)
• Night Baron (Wakil-Komandan)
• Blue Moon (Wakil-Komandan)
• Chevalier (Ksatria biasa)
• Dragoon (End)
• Semua jenis senjata FrameGear.

Dan beberapa tipe makhluk sihir:

• Naga Hitam
• Wyvern
• Serigala Sunora
• Golem Mithril
• Scorpinas
• Maou

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 103


• Kepiting Merah-darah
• Golem Kayu.
• King Ape
• Makhluk sihir kecil lainnya.

Alasan kenapa aku memasukkan makhluk sihir adalah kalau kami menjual
miniatur FrameGear, maka karakter lawan akan sangat dibutuhkan dan juga
orang-orang mungkin akan bosan dan berkata “Hadeh..lagi-lagi Chevalier..” saat
membuka kapsul.

Yah, persentase pendapatan miniature satu dan lain cukup berbeda, walaupun
setidaknya pasti akan dapat 1 FrameGear sih.

Kali ini, aku mengeluarkan 1 kotak lagi dari [Storage], sejujurnya, yang satu
ini adalah atraksi terbesar kami. Kotak ini lebih besar dari yang tadi dan tidak
berisi makhluk sihir sama sekali.

「Nah, cara kerja yang satu ini tidak memerlukan uang. Daripada membayar,
kotak yang ini memberi sebuah hadiah saat seseorang telah menghabiskan
sejumlah uang di tokomu. Untuk alasan itu pula lah, material yang digunakan di
kotak ke-3 ini adalah tulang makhluk sihir. Miniaturnya cukup bagus karena
desainnya yang warna-warni. Sebagai tambahan, tangan dan kakinya bisa
digerakkan dan dicopot.」(Touya)

Benda ini lah yang disebut “action figure”, yang super-extraordinari karena bisa
meniru transformasi FrameGear Lindzey. Aku membuatnya dengan tulang
makhluk sihir yang persis dengan plastik.

「“Sejumlah uang” itu….maksudnya 1 koin silver atau bagaimana?」(Alba)

「Nn~, yah…terserah. Sejujurnya, aku sangat amatir dalam bidang ekonomi, jadi
kau bisa menentukannya sendiri.」(Touya)

Ia sampai mengatakan “1 koin silver”, kalau tidak salah itu sekitar 10, 000 yen,
bukan? Yah, kalau dipikir-pikir isi kotak ke-3 itu adalah hadiah pembeli setia,
jadi tidak masalah, ya kan.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 104


Seharusnya, proses pembuatannya tidak terlalu sulit. Pembuatan figur yang bisa
digerakkan hanya menuntut keahlian level menengah, dan juga sepertinya Alba-
san bekerja sama dengan seorang Perajin Dwarf. Jadi…semuanya akan baik-baik
saja.

Setelah memasang kotak pertama di dalam toko (karena ada kemungkinan isi
kotak akan dicuri jika dipasang di luar), bocah-bocah telah mengerumuninya dan
mulai menarik gagangnya. Oh, ada yang mendapat Dragoon. Dragoon termasuk
miniatur yang langka.

「Kalau performanya seperti ini, maka biaya buruh akan tertutupi… dan kalau
aku mengganti isinya, pasti… 」(Alba)

Sepertinya Alba-san sudah membuat berbagai perhitungan di kepalanya saat


melihat bocah-bocah yang menarik gagang kotak.

Aku memberi cetakan besi untuk pembuatan semua miniatur padanya lalu
meninggalkan toko.

Saat aku berjalan di jalan utama kota, terlihat sebuah keributan di depan sana.

Aku pun mencoba mengintip melalui celah kerumunan warga, dan melihat
sebuah penangkapan.

「Diam di tempat! Ini penangkapan!」(Ksatria)

Di sana terlihat 4 ksatria sedang memegangi 2 lelaki garang. Setelah mengikat


tangannya di punggung, 3 ksatria membawa mereka pergi.

「 Maaf atas ketidaknyamanannya, bapak, ibu, adik-adik sekalian. Jangan


khawatir, semuanya sudah teratasi.」(Ksatria)

Ksatria itu pun mengatakannya untuk menenangkan warga. Oya? Kalau tidak
salah, dia ini…

「Ya. Terima kasih atas kerja kerasnya, ya!」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 105


「Hmm? Aaa! Se-selamat siang, Baginda.」(Lance)

Ksatria berambut pirang pendek itu pun mencoba bertekuk lutut. Lance Tempest,
ia adalah ksatria baru kami yang lahir di Kerajaan Ksatria Restia.

「Hadeh, sudah kubilang jangan lakukan itu. Ayo berdiri. Berdirilah. Aku sudah
bilang agar jangan melakukan hal seperti ini kecuali di acara resmi, bukan.
Hal ini sangat merepotkan, tahu.」(Touya)

「Ba-baik…」(Lance)

Lance terlihat bingung dan akhirnya berdiri. Kurasa insting seorang ksatria telah
tertanam di dirinya yang lahir di Kerajaan Ksatria, jadi kurasa hal itu tidak dapat
dihindarkan.

「Jadi Lance..apa yang barusan terjadi?」(Touya)

「 Ya, ada pelecehan seksual terhadap pelayan restoran. Kami pun langsung
menangkapnya setelah anaknya berlari ke pos kami.」(Lance)

Begitu ya. Jadi mereka melecehkan pembantu-san, yah? Walaupun ini bukan
masalah besar, mari buat mereka merenung sejenak atas apa yang mereka perbuat.

Namun, pemandangan ksatria yang menangkap penjahat menggunakan tali


barusan terlihat seperti sebuah adegan dalam drama sejarah meskipun faktanya
penggunakan borgol lebih efektif daripada tali. Seharusnya di dunia ini ada
benda seperti rantai tangan, belenggu tangan dan lainnya, yah.

「…apa kubuat saja, yah?」(Touya)

「Ha?」(Lance)

Aku pun mengeluarkan besi mentah dari [Storage] dan merubahnya menjadi
borgol sesuai petunjuk di internet. Oh iya, aku juga harus membuat kuncinya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 106


Dalam beberapa menit, aku pun membuat sepasang borgol yang terlihat
berkilauan.

「Maaf Baginda, benda apa ini?」(Lance)

「Namanya borgol. Borgol ini lebih ringan dan lebih mudah dibawa daripada
belenggu tangan. Bisakah kau menyatukan tanganmu dan menyodorkannya ke
depan?」(Touya)

Kupasang borgol ke tangan yang disodorkannya, dan borgol itu pun


menahannya.

「Me-mengagumkan…Dan juga kuat.」(Lance)

Lance pun mencoba mengeluarkan tangannya dari borgol itu. Akan tetapi seperti
yang kuduga, borgol itu tidak rusak sedikitpun. Akan tetapi, borgol itu terbuka
dengan mudah saat aku memasukkan dan memutar kunci di lubang borgolnya.

「 Aku akan memberikannya padamu, jadi daripada menggunakan tali,


gunakanlah ini dalam penangkapan selanjutnya. Setelah ini, mari gunakan borgol
sebagai perlengkapan standar bagi ksatria patroli kita. Tapi hati-hati, ya, soalnya
kalau kuncinya hilang, kau tidak akan bisa membukanya. Ah, kunci cadangan…
Aku juga akan memberimu kunci cadangannya.」(Touya)

「Baik! 」(Lance)

Kaku, terlalu kaku. Kalau tidak salah, Kapten Ksatria Patrol itu Logan, kan? Aku
akan berbicara padanya dan menetapkan beberapa hal secara detail nanti.

「Omong-omong, apa kau sudah kerasan di Brunhild?」(Touya)

「 Sudah, Baginda. Semua yang saya lihat dan dengar di Negara ini sangat
menstimulasi. Brunhild adalah Negara yang menakjubkan, dan juga hebat karena
semua orang sangat baik pada sesama.」(Lance)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 107


Aku senang mendengarnya. Seperti yang kuduga. Saat orang asing memuji
Negara ini, aku merasa senang.

「Ara? Rupanya Touya-san. Ah, Lance-san juga ada di sini.」(Mika)

Orang yang kebetulan lewat itu adalah Mika-san si pemilik hotel [Silver Moon]
cabang Brunhild. Ia sedang membawa barang belanjaan yang sangat banyak. Apa
ia baru belanja, yah?

「Sudah lama gak ketemu, ya. Gimana keadaanmu di istana? Apa pola makanmu
teratur?」(Mika)

「Pola makanku sangat teratur lho~. Saat ini aku sehat dan merasa sempurna.」
(Touya)

Secara reflek, aku pun tersenyum pada gadis yang sifatnya tak berubah ini. Oh,
ini mengingatkanku, sudah lama sejak terakhir kali aku makan di [Silver Moon].

「Mi-Mika-dono! Tolong jaga kelakuanmu pada Baginda.」(Lance)

「Ahh, enggak apa-apa kok. Kami ini sahabat lama, yang lamanya lebih lama
daripada Elzie dan lainnya. Sudah kubilang tidak apa-apa.」(Touya)

Aku menenangkan Lance yang tiba-tiba panik. Omong-omong mengenai kawan


yang lebih lama daripada Mika-san, hanya Zanack-san dari [Toko Raja-Model
Zanack] yang muncul di pikiranku, tapi walaupun begitu, perbedaannya hanya
beberapa jam.

「Hee…Mika-san kenal dengan Lance, yah?」(Touya)

「Iya lah. Kau tahu, belakangan ini, ia selalu datang ke toko kami…bukan selalu
sih, tapi setiap hari. Ia salah satu pelanggan setia kami, tahu?」

「AAaa-Ah!!! Itu karena masakan Mika-san sangat enak, jadi secara tidak sadar
kaki saya selalu berjalan ke sana! Mungkin karena masakannya memiliki rasa

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 108


yang tidak mungkin tidak disukai orang, atau mungkin karena masakannya
memiliki rasa kehangatan yang mengingatkan rumah!」(Lance)

Lance tiba-tiba menjadi cerewet seakan-akan sedang terburu-buru. Untuk suatu


alasan tertentu, wajahnya sangat merah. Oya? Apa ini gara-gara..itu, yah

「Oooo…dengan kata lain, Lance sudah terpikat…」(Touya)


「Apaaa!! Ba-baginda, aaa-a-apa yang anda ka…!」(Lance)
「…terpikat masakan Mika-san, yah~」(Touya)
「Nah..loh...betul sekali baginda! 」(Lance)

Lucu sekali. Walau Mika-san memiringkan kepalanya dan tidak paham sama
sekali sih.

「Mika-san. Membawa barang sebanyak itu pasti berat. Lance, maukah kau
membantu membawanya sampai ke [Silver Moon]?」
「Ara~makasih Lance.」(Mika)
「Ya… iya! Serahkan pada saya!」(lance)

Dengan wajah merahnya, ia menerima belanjaan itu dan menemaninya berjalan


ke [Silver Moon]. Aku melihat kepergian mereka sambil melambaikan tangan.

Kalau tidak salah, Mika-san berumur 20 sedangkan Lance itu 22. Kurasa
umurnya sudah pas, tapi berhati-hatilah Lance-kun, ayah Mika-san adalah raksasa
berjanggur merah lho. Apa Lance bisa menghadapinya?

「Hubungan mereka semakin menarik, lho~noyo.」(Karen)


「Uwa~!!! Kaget oiii!!」(Touya)

Sebelum kusadari, Karen-nee-san sedang tersenyum dan berada di


sampingku. Kenapa kau bisa ada di sini?!

「Fu-fu-fu. Selama ada rasa kasih, aku akan ada di sana. Selama ada rasa cinta,
aku juga akan berada di sana. Mochizuki Karen telah tiba!!! Sang Dewi Cinta
telah tiba lho ~nanoyo.」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 109


Walaupun nee-san menunjukku sambil berpose, aku menatapnya dengan wajah
penuh ejekan.

「…atau sang penonton, yah? 」(Karen)


「Sip! Yang itu lebih cocok!」(Touya)

Tunggu saja, kau pasti akan mendapat batunya. Yah, tetap saja namanya "dewi
cinta" yang menyiratkan bahwa orang-orang yang datang kepadanya untuk
meminta nasihat supaya menjadi pasangan satu per satu.

Walaupun begitu, ada beberapa yang putus setelah memulai hubungan, dan kalau
dirasa sia-sia saja, nee-san akan membujuknya agar merelakannya. Menurut
Karen-nee-san si Dewi Cinta, merelakannya pada orang lain itu juga
termasuk cinta.

「Ayolah, jangan terlalu mencampuri hubungan mereka, lho ya?」(Touya)

「Mulai tidak sopan kamu ya~. Aku tidak punya niatan memberi nasehat dan
semacamnya kecuali mereka dulu yang memintanya lho~noyo. Pada
dasarnya, cinta adalah perasaan yang terbuka secara alami lho~nanoyo. 」
(Karen)

Walaupun ucapannya cukup masuk akal, tapi aku meragukannya mengingat


ketidak seriusan nee-san pada ucapannya sendiri.

Yah.. karena pada dasarnya, ia bukanlah Dewa yang menahan diri.

「Omong-omong, kenapa kau ada di sini? Jangan katakan kalau kau lah yang
menyatukan mereka berdua?」(Touya)

「Oh iya. Ada sesuatu yang menggangguku lho~noyo. Aku merasakan hawa
Kekuatan Surgawi di sebelah barat-daya daerah ini lho~noyo.」(Karen)

「Eh?!」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 110


Apa itu Dewa-bawahan?! Walaupun aku juga bisa merasakan Kekuatan Surgawi,
aku tidak secepat Karen-neesan ataupun Moroha-nee-san.

「Apa itu milik Dewa-bawahan…」(Touya)

「Tidak, yang ini berbeda lho~noyo. Kekuatan Surgawi ini milik Dewa-Rendah
sama seperti kami lho ya~nanoyo. Walaupun seharusnya mustahil, tapi… 」
(Karen)

Eh? Apa maksudmu? Perasaanku tidak enak.

「Sepertinya Dewa-rendah ke-3 telah turun lho~nanoyo.」(Karen)

Oh ayolah. Dewa apa lagi yang turun sih!?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 111


Chapter 259
Dewa dan Penjamuan

「Jadi, dimana letaknya?」 (Touya)

「Seharusnya di sekitar sini ~ nanoyo. Tapi karena tiba-tiba mengilang, jadi aku
tidak tau pasti dimana posisinya~nanoyo. 」(Karen)

Aku mengeluarkan peta di halaman setelah kami kembali ke kastil. Lalu


aku meminta Karen-nee-san untuk menunjukkan secara akurat di mana tempat
dia merasakan keilahian itu. Tempat yang di tunjuknya adalah ke tenggara dari
sini, lebih tepatnya di daerah Hutan Besar yang sedikit melewati Kerajaan suci
Ramisshu dan dekat dengan Kerajaan Lail.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 112


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 113
Yap, Kisarannya memang terlalu luas. Aku bertanya-tanya, apakah kita dapat
menemukan mereka, yah? Hm, aku baru ingat, bukankah Moroha-nee-san juga
muncul di daerah Hutan besar. Apakah ada semacam landmark khusus untuk
para dewa turun di sana, yah.

「 Omong-omong, Orang ini... tidak, dewa ini... Apakah tidak masalah


menggunakan kekuatan ilahi-nya di dunia ini? 」(Touya)

「Terus terang, Kami “dilarang menggunakan keilahian kami jika itu untuk ikut
campur dalam urusan dunia ini”, akan tetapi kami “diizinkan menggunakannya
jika itu untuk diri kami sendiri”. Yang berarti kami tidak
masalah mengganggunya selama tidak menggunakannya untuk dunia ini ~
noyo. Yah, bisa di bilang masih banyak celah seperti itu ~ noyo 」(Karen)

Yah, para nee-san juga tidak akan menggunakan kekuatan ilahinya kecuali
ketika mereka berurusan dengan dewa bawahan. Meskipun aku ragu,
apakah Moroha-nee-san memang perlu menggunakan kekuatannya, mengingat
dia sudah sangat kuat sekarang.

「Kemungkinan besar pihak lain juga telah mencoba untuk mencari keberadaan
keilahian kita. Tapi, tidak seperti sebelumnya, Touya-kun saat ini sudah dapat
mengendalikan keilahiannya, jadi mereka pasti tidak dapat menemukan tempat
ini ~ noyo」 (Karen)

Unuu. Apakah itu berarti aku tidak punya pilihan lain, selain pergi dan menyapa
mereka secara langsung? Entah kenapa aku sangat enggan untuk melakukannya.
Aku penasaran, apakah ada cara bagiku untuk tidak pergi ke sana, yah?...
Mengingat jumlah orang yang merepotkan akan meningkat lagi nantinya ... aduh-
aduh!

「 Bukankah kau baru saja memikirkan hal yang tidak sopan lagi~ noyo? 」
(Karen)

「Awu… saukit, kuwamohon lepaskan!」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 114


Pipiku pun dicubit oleh Karen-nee-san. Bukankah persepsinya untuk hal-hal
seperti ini sudah sudah mencapai level dewa! Meskipun dia adalah dewa!

「Apa yang sedang terjadi di sini?」 (Moroha)

「Ah, Moroha-chan」 (Karen)

Saat aku memikirkan itu, kakak-ku yang lain, tiba-tiba muncul entah dari
mana. Yah, kurasa wajar jika Moroha-nee-san juga merasakannya karena Karen-
nee-san juga merasakannya.

「Tampaknya Karen-nee-san merasakannya juga.」 (Moroha)

「 Tentu saja ~ noyo. Jadi, saat ini kami sedang membahas apakah kita akan
menyapa mereka atau tidak ~ noyo 」(Karen)

「Yah, aku tidak segan untuk bertemu dengan mereka. Hanya saja, aku sedikit
tertarik pada siapa yang turun. Walaupun kupikir itu akan baik-baik saja selama
bukan dewa seperti dewa penghancur yang turun.」(Moroha)

Bukankah itu berbahaya ?! jika dewa seperti itu yang turun, aku harap dia segera
kembali!

「Tidak ada yang bisa turun kecuali mereka memiliki izin dari Dewa Dunia,
jadi aku tidak berpikir bahwa dewa seperti itu akan datang. Namun bisa saja
seseorang seperti Dewa Blacksmith, Dewa Pertanian atau Dewa Perdagangan
yang turun. 」(Moroha)

「 Muuu... Dewa Blacksmith atau Dewa Pertanian masih baik-baik saja,


tetapi jika Dewa Perdagangan... itu sedikit mengesalkan ~ noyo」 (Karen)

「 Kecocokan Karen-nee-san dengan Dewa Perdagangan itu cukup buruk,


bukan?」 (Moroha)

Sambil mendengarkan celotehan dari kedua dewa itu, aku sekali lagi menegaskan
bahwa bahkan di antara para dewapun ada juga yang baik dan yang bukan.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 115


「Bagiku, kurasa akan lebih baik jika Dewa Katana, Dewa Tombak atau Dewa
Seni Militer yang turun. Karena akhir-akhir ini Touya-kun tidak menemaniku.」
(Moroha)

Yah, tolong ampuni aku soal itu. karena setiap kali Maroha-nee-san mengajakku
latihan, aku pasti akan sangat kelelahan. Sampai-sampai aku merasa tidak bisa
bergerak selama seharian. Semua itu karena Moroha-nee-san yang besungguh-
sunggun menyerangku dengan niat membunuhnya! Omong-omong, hasil
pertandingan kami dalam berpedang adalah 52 kekalahan dari 52 pertandingan,
jadi apa yang salah dengan itu?

Aku tidak mengenal Dewa Katana atau Dewa Tombak dengan baik, tetapi
mereka mungkin mirip dengannya. Selain itu, membuat mereka menemaninya
bertarung itu... yah, jika mereka bisa menjadi lawan tandingnya, kurasa aku akan
senang ... Mungkin?

「 Yah, terserahlah. Yang lebih penting, mari kita lihat langsung tempat itu.
Mungkin saja akan ada semacam reaksi jika aku melepaskan keilahianku di sana 」
(Moroha)

「Benar juga. Selain itu, sisi lain harus juga akan menyadari Touya-kun nantinya.
Jadi sepertinya oke ~ nanoyo 」(Karen)

Akupun segera membuka [Gerbang] ke perbatasan Kerajaan Lail di mana aku


menaklukkan Scorpinas raksasa. Dan dari sana, kami akan menuju ke Hutan
Besar.

「Omong-omong, apakah para Nee-san bisa terbang?」 (Touya)

「 Bukannya tidak bisa, hanya saja akan sedikit meropotkan karena


membutuhkan kekuatan ilahi untuk melakukannya.」 (Moroha)

Moroha-nee-san membalas. Tapi akan sulit jika kita berjalan kaki sampai ke
Hutan Besar… Ah, haruskah aku mencoba menggunakan benda “itu”? yang
kebetulan kutemukan di [Gudang] beberapa hari yang lalu.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 116


Akupun mengambil “Benda itu” yang dari dalam [Penyimpanan] dan
membentangkannya di tanah. Benda ini memiliki ukuran sekitar 4,5 tikar tatami.

「Touya-kun, apa ini ~ nanoyo?」 (Karen)

「Yah, sebut saja ini karpet ajaib. Ini akan baik-baik saja, jadi silakan duduklah
di atasnya.」(Touya)

Aku mengajak Karen-nee-san dan Moroha-nee-san yang memasang ekspresi


bingung, untuk duduk di karpet. Akupun kemudian duduk di depan mereka. Pada
saat itu, karpet itupun tiba-tiba mengambang sekitar 1M di udara.

「Baiklah, ayo berangkat!!!」 (Touya)

Karpetpun mulai bergerak maju secara perlahan. Omong-omong, karpet ini telah
di pasang penghalang di sekitarnya, jadi kami tidak akan jatuh dari sini atau
merasakan angin secara langsung. Terlebih saat ini, aku juga menerapkan sihir
[Tidak Terlihat], jadi orang-orang di sekitarnya tidak akan melihat kami
melayang.

「Hee. Ini cukup menyenangkan juga ~ nanoyo 」(Karen)

「 Masalahnya terdapat pada pengendalian karpet ini yang tidak akan bisa
terbang dalam untuk waktu yang lama jika orang yang mengendalikannya tidak
memiliki kekuatan sihir yang cukup banyak.」 (Touya)

Karena sepertinya mereka berdua sudah terbiasa, jadi aku menaikkan ketinggian
dan kecepatannya. Meskipun seperti yang diharapkan, aku tidak bisa melakukan
gerakan seperti akrobatik.

Tak lama kemudian, kami tiba di langit Hutan Besar. Akupun menghentikan
karpet sambil tetap melayang di udara.

「Aku akan mencoba melepaskan sedikit keilahian dari sini.」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 117


Saat aku dengan ringan melepaskan “Pelepasan Dewa”, keilahian yang
serupa mulai terasa dari hutan di kejauhan. Apakah mereka menunjukkan kepada
kita lokasi mereka dengan cara seperti itu?

「Nn?」 (Moroha)
「Oya?」 (Karen)

Karen-nee-san dan Moroha-nee-san yang duduk di belakangku menunjukkan


ekspresi yang sedikit terkejut.

「Kenapa?」 (Touya)
「Tidak, ini tentang keilahian yang sedang dipancarkan saat ini ...」 (Moroha)
「Aku merasakan lebih dari satu ~ noyo」 (Karen)

Apa katamu?

Aku tidak bisa merasakan secara mendetail seperti itu... Lalu apa
itu berarti… Ada banyak dewa yang turun di sana?

「Apa maksudnya ini?」 (Touya)


「 Siapa yang tahu ... Bagaimanapun, kita akan mengerti begitu kita sampai
di sana ~ noyo. Touya-kun, ayo berangkat ~ noyo! 」(Karen)

Walaupun ada banyak hal yang ingin aku tanyakan saat ini, tetapi kurasa tidak
ada pilihan lain selain pergi ke sana dan lihat apa yang sedang terjadi. Untuk saat
ini, aku membuat karpet terbang melaju ke arah dimana aku merasakan keilahian.

Aku tidak bisa melihat secara sejelas karena tertutup oleh pepohonan. Tapi paling
tidak, aku bisa melihat secara sekilas, bahwa ada beberapa orang di sana.

Saat kami turun di dekatnya, bunyi musik yang ramai mulai terdengar
bersamaan dengan tawa riang dan bau yang lezat.

「... Apa ini?」 (Touya)


「Kore wa, kora wa…」 (Moroha)
(TL : Yah, gw enggak tau enaknya di TL apaan. Tapi gw rasa ini udah pas)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 118


「Ya ampun ~ nanoyo…」 (Karen)

Pesta? Itu benar, ini sebuah pesta.

Di dalam hutan, ada seorang pemuda yang memainkan instrumen


musik yang mirip mandolin, seorang gadis berwajah merah karena sedang
minum alkohol, seorang wanita yang sedang memanggang daging di atas api
unggun, dan seorang pria yang sedang makan kacang dan berry sambil tersenyum.

Apa ini?

Setelah turun dari karpet, aku mengalihkan pandanganku ke Karen-nee-san di


belakangku.

「 Mereka adalah Dewa Musik, Dewi Alkohol, Dewi Berburu, dan Dewa
Pertanian ~ nanoyo」 (Karen)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 119


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 120
Apa?! Jadi ada empat dewa yang turun?!

Sementara aku tercengang, seorang gadis kecil yang memperhatikan kami,


melambaikan tangannya ke arah kami dengan gerakan yang berlebihan.

「Ooooh ~! Bukankah itu adalah Dewi Cinta dan Dewi Pedang ~! Mari minum
bersama ~! 」(Gadis kecil)

Seorang gadis kecil yang terlihat berusia 7 tahun, yang bahkan lebih muda dari
Suu. Memiliki rambut biru panjang yang tampak transparan, mengayunkan
botol sake besar seolah itu mainannya. Are?! Apakah tidak masalah anak seperti
ini menjadi Dewi Alkohol?!

Orang yang memegang instrumen yang tampak seperti Mandolin itu pasti
si Dewa Musik. Dia adalah seorang pemuda tampan dengan rambut pirang di usia
pertengahan dua puluhan. Meskipun dia terus menunjukkan senyum lembut ke
arah kami, tapi tangannya masih tidak berhenti memainkan musik.

Orang ini mungkin mengekspresikan emosinya melalui alat musiknya. Bahkan,


dia mengubah musiknya setelah dia memperhatikan kami.

Pria yang tadinya sedang memakan buah-buahan tersenyum kearah kami. Dia
memiliki mata sipit dengan penampilan yang damai, rambut coklat polos dan
suasana yang sederhana di sekitarnya. Mungkin orang inilah Dewa Pertanian.

Jadi itu berarti wanita yang tersisa dengan rambut ekor kuda hijaunya adalah
Dewi Berburu. Di sampingnya tergeletak busur dan panah yang di buat sendiri.

Dan daging yang di panggangnya saat ini pastilah hasil buruannya sendiri.
Omong-omong, bagian tubuh dari hewan apa yang di masaknya itu? Daging itu
terlibat persis seperti daging-daging yang ada dalam komik. Aku penasaran!

「 Kalian. Mengapa kalian semua turun ke sini ~ noyo? Tidak peduli berapa
banyak kamu melihatnya, tidakkah ini terlalu banyak jika untuk melawan dewa
bawahan ~ noyo? 」(Karen)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 121


「Unya ~, Itu berbeda. Kami di sini tidak bertanggung jawab atas dewa bawahan.」
(Dewi Berburu)

Sambil merobek potongan daging panggangnya, dewi berburu menjawab


pertanyaan Karen-nee-san. Ternyata dia adalah orang yang cukup liar... tidak dia
itu Dewa. Apa maksudnya " tidak bertanggung jawab atas Dewa Bawahan"?

「 Saat ini tanggung jawab kami adalah kau, Mochizuki Touya-kun 」 (Dewa
Pertanian)

「Aku?!」 (Touya)

Si Pria bermata sipit itu ... tidak, Dewa Pertanian oji-san berbalik dan menunjuk
ke arahku. Kemudian akupun juga ikut menunjuk diriku sendiri.

「Apa maksudmu "Bertanggung jawab atas Touya-kun"?」 (Moroha)

Moroha-nee-san pun bertanya menggantikan diriku.

「Ya. Karena dia adalah orang telah menerima keilahian dari Dewa Dunia, jadi
pada akhirnya diapun akan berkembang menjadi salah satu dari kita. Jadi tugas
kami saat ini adalah mendidiknya sebagai seorang seniornya, dan mendukungnya
sehingga menjadi dewa muda yang berjalan di jalan yang benar... 」 (Dewa
Pertanian)

「 Itulah yang kami putuskan beberapa waktu lalu ~! Tapi saat ini kami
datang untuk bersenang-senang ~! 」(Dewi Alkohol)

Hei! Dewi Alkohol-san, tidakkan kau terlalu berterus terang!

Bukankah itu itu berarti tidak ada alasan khusus bagi mereka untuk datang ke
sini? Apa semua dewa itu tidak ada kerjaan, yah?

Saat mendengar itu, Dewi Berburu tertawa terbahak-bahak.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 122


「Yah ~, Sudah beberapa ribu tahun sejak kami turun ke tanah, jadi meskipun
kami telah melakukan “Humanifikasi”, kami masih perlu membiasakan diri
dengan tubuh-tubuh ini. Tadi aku mencoba berburu 2-3 binatang buas,
dan ternyata cukup menyenangkan juga berburu tanpa menggunakan kekuatan
ilahi.」(Dewi Berburu)

「Setuju ~! Itu sudah lama sekali bagiku unutk meminum sesuatu selain anggur
suci ~! Aku mabuk ~! Sungguh indah ~! 」(Dewi Alkohol)

「 Aku juga sudah lama tidak merasakan berkah dari tanah. Ini benar-benar
nikmat 」(Dewa Pertanian)

「…………」 (Dewa Musik)

Dewa Musik dengan ceria memainkan alat musiknya, dan itu bergema seolah-
olah setuju dengan tiga yang lainnya. Apakah orang itu tidak akan berbicara sama
sekali ?!

「 Aku kagum ~ nanoyo. Kerja bagus karena bisa menerima izin dari Dewa
Dunia ~ noyo 」(Karen)

「Tidak-tidak, ini sangat mudah, kau tau. Ketika kami mengatakan bahwa “kami
ingin pergi”, dia hanya mengatakan kepada kami “kalian boleh pergi”. Meskipun
Kami tetap diberitahukan menjaga dan membantu pada anak laki-laki ini. 」
(Dewi Berburu)

「Tolong berhentilah memanggilku "anak laki-laki ini”...」 (Touya)

Umuu. Kami-sama mungkin mencoba membantu, tetapi semua orang di sini


tampaknya memiliki satu atau dua ciri khas khusus...

「Sudah-sudah, jangan cemas! Mari sini minum bersamaku! 」(Dewi Berburu)

Dewi berburu-nee-san mendorongku ke sebuah cangkir kayu berisi alkohol. Yah,


itu tidak seperti aku tidak bisa minum, tetapi dia cukup memaksa!

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 123


「Omong-omong, dari mana kau mendapatkan alkohol ini?」 (Touya)

「N ~? Sebuah suku di dalam hutan ini sedang diserang oleh binatang buas, dan
mereka memberikannya kepada kami sebagai ucapan terima kasih karena telah
membantu mereka ~. Meskipun aku adalah Dewa Alkohol, tapi aku tidak terlalu
suka dengan alkohol yang ada di surga, karena itu terbuat dari bahan yang terlalu
aman~. Tapi alkohol di sini sangatlah nikmat ~! Rasanya sangat kuat, sampai
membuatku ingin mengatakan “beginilah seharusnya rasa alkohol, apa ada
masalah?!” atau semacamnya ~ 」(Dewa Alkohol)

Dewi Alkohol tertawa dengan seringai. Apakah dia sudah mabuk ?!


Aku tidak terlalu mengerti dia dengan baik, tapi entah kenapa aku khawatir
dengannya karena dia terlihat seperti gadis kecil. Apakah dia baik-baik
saja ?! wajahnya sudah merah terang.

Dewi itu lalu berjalan ke arahku dengan goyah lalu berpegangan pada kakiku.
Apa yang dia lakukan…?

「 Touya-onii-chan ~. Aku ingin camilan untuk alkohol ~. Cumi kering,


edamame, yakitori ~. Kau memiliki beberapa, kan ~? 」(Alkohol Dewi)

Mengapa kamu tahu tentang itu ?! Memang benar bahwa aku memiliki beberapa
di [Penyimpanan], tapi tetap saja! Apakah ini bisa dibilang "kekuatan dari
sang dewa" ...!

「Oh, kedengarannya bagus ~. Jika kau memiliki sesuatu seperti itu, keluarkan
saja. Kami sedang kekurangan makanan saat ini. Semua penghuni surga, saat ini
mari kita singkirkan barisan kita dan bersenang-senang bersama, bagaimana?」
(Berburu Dewi)

「 Ide bagus. Aku ingin mencoba memakan makanan yang dipanen dari
tanah ini juga 」(Dewa Pertanian)

「…………」 (Dewa Musik)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 124


Dewa Pertanian menyetujui pidato Dewi Berburu, dan Dewa Musik memainkan
instrumen dengan suara "Po-ro-ro-ro-o-n". Karen-nee-san dan Moroha-nee-san
menghela nafas seolah-olah mereka sudah menyerah.

「Yare-yare. Apa boleh buat, kan? 」(Moroha)

「Ya sudahlah~ noyo. Touya-kun. Jika kau memiliki masih memiliki makanan
lain tidak masalah di keluarkan ~ noyo 」(Karen)

Aku pun mematuhi apa yang Nee-san katakan lalu mengambil makanan dan
minuman dari [Penyimpanan] bersama dengan mejanya.

Dewi Berburu dengan rakus memakan makanan tersebut, sementara Dewa


Pertanian memastikan dan memakannya secara perlahan. Dewi Alkohol masih
melanjutkan minumnya sambil menikmati camilan, jadi masing-masing dari
mereka sedang menikmati memakan yang telah aku letakkan di atas meja.
Namun yang tersisa hanyalah Dewa Musik yang terus memainkan musik dengan
nada sedih tanpa melepaskan alat musiknya. Akhirnya, Dewi Alkohol tidak tahan
lagi, dan menyuapi yakitori ke mulutnya. Melodinya pun segera berubah menjadi
ceria setelah itu. Seperti yang kuduga. Dia terhubung dengan alat musiknya
dan menggambarkan emosinya dari musik juga, bukan? Omong-omong ada satu
hal yang ingin aku katakan, lepaskan saja alat music itu.

Para nee-san akhirnya mulai mabuk dan mulai serius berpesta. Inipun berubah
menjadi acara pesta para dewa.

Apa yang terjadi?

***

「Apa yang sedang terjadi sebenarnya?」 (Touya)

『 Nah, itu karena mereka telah bekerja tanpa henti selama bertahun-tahun,
jadi aku berpikir untuk membiarkan mereka memiliki hari libur di sana』(Kami-
sama)

Sejujurnya aku tidak ingin dunia ini menjadi tempat hiburan bagi para dewa.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 125


Saat semuanya sedang sibuk berpesta, aku menelpon Kami-sama untuk meminta
penjelasan.

Aku bertanya-tanya apakah tidak masalah membiarkan dewa-dewa yang tidak


bijaksana untuk turun seperti ini. Tetapi setelah aku ingat kembali, dalam legenda
biasanya memang dewa-dewa yang tidak bijaksanalah yang turun ke Bumi.

『 Yah, aku rasa mereka tidak akan menjadi penghalang begimu jadi tolong
perlakukan mereka dengan baik. Walaupun mereka pasti akan merepotkanmu 』
(Kami-sama)

Baru saja, Anda mengatakan "merepotkan", bukan? Anda tahu ini akan menjadi
merepotkan, bukan ?!

『Meskipun aku berkata mengatakan demikian, tapi suatu hari nanti keilahianmu
pasti akan menjadi lebih tinggi dari mereka. Jadi bukankah lebih baik
untukmu terbiasa dengan mereka dari sekarang? 』(Kami-sama)

Apa-apaan perasaan ini? Ini seperti aku yang akan menjadi CEO berikutnya,
sedang diperlakukan sebagai karyawan baru dan diberi tahu untuk "Terbiasalah
dengan pekerjaanmu!" Oleh orang tuaku, yang merupakan CEO saat ini.

Aku menarik napas panjang setelah menutup telepon. Apa yang harus
aku lakukan mulai sekarang ~ ...?

「Touya-onii-chan! Jangan murung murung bergitu, dan ayo Minum bersama-


sama~ o Sake itu dapat membuatmu~ dapat membuat semua orang ~! Menjadi
lebih legahhh ~ Dan melupakan masalah dari kehidupan ~ Lo Kalau begitu
ini, ambillah secangkir ~! 」(Dewa Alkohol)

Dewi Alkohol mendatangiku dengan senyuman aneh. Gadis ini pasti sudah
mabuk berat! Dan lebih parahnya lagi, aku di paksa untuk ikut minum
dangannya. Apa-apaan Kekuatan ini! Jangan bilang kalau dia semacam master
kenpou yang menjadi lebih kuat, semakin dia mabuk ?!

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 126


Setelah aku di paksa untuk duduk di mejanya, tiba-tiba Karen-nee-san
mendekatiku sambil memegang alkohol.

「Jadi, Touya-kun? Seberapa jauh kamu sudah pergi dengan gadis-gadis itu ~ ?!
Tolong beri tahu Onee-san ~ nanoyo 」Anda (Karen)

Karen-nee-san menyeringai dengan wajah merah.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 127


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 128
「... Kamu juga mabuk, kan, Karen-nee-san?」 (Touya)

「Aku tidak mabuk~ noyo~. Aku SE-PE-NUH-NYA tidak~ Fumu ~~ noyo ~ 」


(Karen)

Kau itu mabuk! Kau benar-benar telah mabuk! Cara berbicaramu saja sudah
seperti seorang peminum keras. Nafasmu juga menjadi aneh.

Saat aku ingin mencari Moroha-nee-san untuk meminta bantuan, tetapi ternyata
dia sudah bersujud di atas meja. Lemah?! Dewi Pedang kita sangat lemah!!

Dia mungkin bisa berkali-kali menyelamatkanku dengan pedangnya setelah


mabuk, tapi saat ini aku ingin dia menyelamatkanku sekarang.

Dewi Alkohol sedang minum dengan tegukan besar, sementara Dewi berburu
sedang tertawa dengan keras. Dewa Pertanian hanya menikmati hidangan, dan
Dewa Musik terus memainkan alat musik. Tidak ada satu pun sekutuku di sini.

Ah, ayolah! Sekarang aku mengerti apa arti dari “Biarkan saja anjing tertidur"!
(TL: “Let sleeping dogs lie” atau [ 触 ら ぬ 神 に 祟 り な し ]
(sawaranukaminitatarinashi), artinya “jangan melakukan sesuatu tidak penting
yang dapat menimbulkan masalah.”)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 129


Chapter 260
Kerabat Baru dan Sihir Musik

Aku memutuskan bahwa dewa-dewi yang turun akan menjadi paman dan para
sepupuku. Jika jumlah saudara kandungku bertambah lagi, pasti jadi sangat
merepotkan.

Yah, membuat dewa pertanian menjadi kakakku pasti sangat aneh, dia terlihat
hampir 40 tahunan, dan jika menjadikannya sebagai ayahku. Itu pasti akan
lebih aneh lagi.

Karena itulah, aku memutuskan mereka akan menjadi paman dan tiga anaknya.

Paman, Mochizuki Kousuke (Dewa pertanian)


Putra sulung, Mochizuki Sousuke (Dewa musik)
Putri pertama, Mochizuki Karina (Dewa berburu)
Putri kedua, Mochizuki Suika (Dewa alkohol)

Hanya Dewa Alkohol yang terlihat lebih muda dariku dalam hal umur, kurasa
aku akan memanggil mereka "Kousuke-oji-san", "Sousuke-onii-san", "Karina-
nee-san", dan "Suika”.

Lagi pula, yang mengejutkan semua orang bukanlah fakta jumlah kerabatku
bertambah, melainkan fakta Suika yang suka minum alkohol. Jadi pada akhirnya,
aku membuat alasan yang umum digunakan oleh para pecandu alkohol, yaitu
"Jika dia tidak minum alkohol, dia akan mengalami kejang yang misterius",
anehnya semua orang percaya akan hal itu.

Aku mendengar tentang hal ini dari Rin, tapi tampaknya sudah menjadi
hal lumrah bagi anak-anak dwarf untuk minum alkohol di usia yang sama seperti
Suika. Walaupun Suika bukanlah Dwarf, tapi karena dia tidak punya ibu,
mungkin saja ibunya adalah seorang Dwarf.

「Jadi, jumlah kerabat Anda tiba-tiba bertambah lagi, bukan?」(Yumina)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 130


「Ah, maaf. Banyak hal yang telah terjadi.」(Touya)

Sambil berjalan ke lahan benteng di timur, aku berbicara dengan Yumina yang
berada sampingku.

Para gadis sudah tahu tentang diriku yang datang dari dunia lain dan tentang
para nee-san yang tidak memiliki hubungan darah denganku. Jadi mereka pasti
tahu bahwa paman dan sepupuku saat ini bukanlah ‘keluarga sedarah’.

「Jadi, ... apakah para sepupu Anda itu, sama seperti para kakak ipar juga...」
(Yumina)

「Ahꟷ Yah, bisa dibilang mereka juga unggul dalam bidangnya masing-masing,
meskipun tidak ada yang berkaitan dalam pertempuran sih. Namun dalam
keterampilan berburu... aku yakin tidak ada yang bisa mengalahkan Karina-nee-
san dalam menggunakan busur.」 (Touya)

Yah, karena dia adalah dewi pemburu, jadi dia tidak pernah membiarkan
buruannya melarikan diri. Tampaknya selain busur, ia juga dapat menggunakan
pistol, jerat, belati, dan kapak... Hmm? Bukankah itu berarti dia lebih unggul dari
Moroha-nee-san yang hanya dapat menggunakan pedang? Tidak, kurasa
Moroha-nee-san lebih unggul dalam segi kekuatan, karena dia spesialis dalam
pertempuran.

Mereka berempat dengan cepat terbiasa di negara ini dan mulai melakukan hal-
hal yang mereka inginkan, tampaknya mereka ingin membantuku dengan cara
mereka sendiri. Jadi agenda hari ini adalah untuk memeriksa apa saja
yang telah mereka lakukan di sini.

「Ah, bukankah itu oji-sama?」 (Yumina)

Di tempat Yumina menunjuk, aku bisa melihat Kousuke-oji-san sedang


mencangkul di ladang. Topi jerami yang tergantung di lehernya, pakaiannya yang
terlihat kotor kerena kerja, dan keringat yang mengucur dari dahinya. Bukankah

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 131


dia terlalu cocok dengan itu. Tidak, kurasa sudah sewajarnya dia sangat cocok
dengan itu. Karena bagaimanapun juga, ia adalah dewa pertanian.

「Yaa, Touya-kun, Yumina-san. Selamat siang.」(Kousuke)

Dia menyapa kami dengan sedikit tersenyum. Bagaimana aku harus


mengatakannya?... dia sungguh sederhana.

「 Apakah Anda sedang membajak ladang sendiri? Bukankah tidak masalah


menyuruh orang lain melakukannya…. 」(Touya)

「Tidak-tidak, jika seorang pria tidak bekerja, maka dia tidak akan mendapat
makan… tapi bukan itu yang aku maksud, aku hanya melakukannya karena aku
ingin melakukannya. Bukankah akan luar biasa jika kita memikirkan lahan yang
sedang kita membersihkan ini akan menjadi sumber makanan dari orang banyak? 」
(Kousuke)

Omong-omong, seharusnya dia bisa menyelesaikan semua pekerjaan itu


sekaligus jika dia menggunakan kekuatan dewa, tapi kemungkinan dia akan
berkata, itu akan membosankan dan tidak terdapat kasih sayang didalamnya. Yah,
meskipun alasan utamanya adalah karena dia dilarang menggunakan
kekuatannya.

Namun, seperti yang diharapkan dari orang yang disebut sebagai Dewa Pertanian.
Tampaknya dia bisa memanfaatkan semua pengetahuannya di dunia ini juga.

Aku bertanya kepadanya apa yang telah dia sebarkan beberapa waktu lalu, dan
rupanya, itu adalah tulang-belulang makhluk sihir yang telah dihancurkan. Dia
menjelaskan tentang asal-usul sihir dan tentang tulang makhluk sihir, tapi
sejujurnya aku tidak mengerti sama sekali. Di lain sisi Laqshe dan Alraune
dengan hikmat mendengarkan sambil memasang tatapan kagum.

Omong-omong, karena dia tidak hanya membantu di ladang saja, tapi juga ikut
membantu di sawah, jadi aku merasa sangat terbantu olehnya. Meskipun
terkadang aku sering berpikir apakah dia bener-benar seorang dewa? karena dia
terlalu sederhana.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 132


***

Ketika kami kembali ke kota setelah memeriksa lahan pertanian, kami


mendengar suara riuh yang berasal dari pusat alun-alun.

「Apa yang sedang terjadi, yah?」 (Yumina)

Saat Yumina dan aku pergi ke sumber suara, terdengar suara musik yang ceria
dari sana. Mungkinkah...

Akupun mencoba menerobos kerumunan orang untuk melihat lebih dekat, dan
ternyata di sana aku melihat sosok Dewa Musik, tidak, Sousuke-onii-san yang
sedang memainkan gitar dengan piawai di depan air mancur.

Hmm, bukankah gitar itu adalah salah satu instrumen musik yang aku buat sesuai
permintaan Sakura? Apakah dia membawanya keluar dari kastil?

Setelah membuat piano, aku terbawa suasana, hingga membuat beberapa


instrumen musik lainnya seperti seruling, terompet, dan alat musik lainnya.
Namun, karena aku tidak pernah memainkannya, jadi aku menyimpannya di
asrama para ksatria. Karena kudengar ada beberapa ksatria yang tertarik
memainkannya sekaligus mempelajarinya.

Setelah penampilan Sousuke-onii-san berakhir, para penonton bertepuk tangan


dengan meriah. Bahkan ada beberapa orang yang meneteskan air mata olehnya.
Apakah penampilannya benar-benar sebagus itu?

「Itu adalah pertunjukan yang luar biasa, bukan!」 (Yumina)

「Yah, kurasa tidak ada orang yang mempu menandingi pertunjukan itu... 」
(Touya)

Dibandingkan dengan dunia lamaku, musik tidak digunakan sebagai hiburan


untuk masyarakat umum di dunia ini, jadi kurasa apa boleh buat. Kupikir
musik akan lebih menyebar jika kita mulai menjual instrumen musik sederhana
seperti harmonika, gitar, dan perekam. Ah, bukankah ide yang bagus jika
meminta Sousuke-onii-san mengajar musik di sekolah.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 133


Setelah meninggalkan Sousuke-onii-san yang memulai pertunjukkan keduanya,
kami berjalan ke arah Guild dan disebelahnya ada sebuah Bar. Omong-omong
soal Bar…

「Apa-apaan ini ...?」 (Touya)

Di sekitar pintu masuk Bar, tergeletak beberapa orang yang terlihat mabuk berat.

Aku menghindari orang-orang itu dan memasuki bar. Aku melihat Suika sedang
duduk di salah satu meja sambil meminum alkohol.

Di depannya terlihat seorang pria yang terkapar di meja sambil memegang erat
gelasnya.

「 Ahh~, Touya-oni-i-chan! Apakah oni-i-chan ingin ikut koha-ntes minum


doanku juga~? Jika aku menang, Oni-chan yang bayar~! 」(Suika)

「Siapa juga yang mau.」 (Touya)

Aku mengatakan hal itu kepada Suika yang mengangkat tinggi-tinggi gelasnya
sambil tertawa terbahak-bahak.

Tamu-tamu lain di dalam bar sudah tepar karena mabuk sedang dibawa dan
berbariskan di sana oleh pemiliki bar. Mereka semua dikalahkan oleh Suika? Dan
juga, sejak kapan mereka minum?

「Sudah-sudah, mari kita mulai dengan tiga cangkir dulu ...」 (Suika)

「AKU DATANG TIDAK UNTUK MINUM!, dan berhentilah minum sebanyak


ini.」(Touya)

「Auu ~」 (Suika)
(Budi: sebenarnya daya tampung lambung dewasa sekitar 1 L, jadi?)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 134


Akupun merebut alkohol dari tangan Suika. Bukankah di antara empat dewa
yang datang kali ini, dia yang paling menjijikan?

Setelah mengambil Suika, kami meminta maaf kepada pemilik Bar. Tetapi
sepertinya dia sangat berterima kasih dan membalas kami dengan senyuman.
Apa pemiliknya mendapat untung yang banyak karena hal ini yah?

「Ya ampun ... kau terlalu banyak minum, tahu.」 (Touya)

「 Itu karena aku sudah lama tidak minum, jadi aku sedikit kelewatan~ nya.
Biasanya aku minum secara perlahan-lahan. Omong-omong Yumina-chan,
bagaimana kalau kita minum bersama di kastil nanti? 」(Suika)

「Tidak, saya tidak punya selera dengan alkohol, jadi ...」 (Yumina)

Yumina membuat senyum yang kaku sambil menggoyangkan tangannya.

Bagaimana aku harus mengatakannya ...? Aku bertanya-tanya apakah ada yang
salah dengan bar ini karena membiarkan seorang anak kecil meminum alkohol,
tetapi tampaknya si Suika lah yang berani menggunakan namaku seenaknya
sendiri.

Sepertinya alasan pemilik bar percaya dengan omongannya karena dia menarik
seorang ksatria yang sedang lewat bersamanya. Sehabis ini kurasa aku harus pergi
ke pos, untuk minta maaf dengan ksatria itu…

「Oya? Bukankah itu Touya dan yang lainnya.」

Setelah kami keluar dari bar, Karina-nee-san kemudian keluar dari Guild pada
saat bersamaan.

Karina-nee-san dengan cepat mendaftar ke guild petualang dan mulai bekerja


sebagai pemburu sejak sampai disini. Dia tidak pernah pergi ke dungeon atau
menerima permintaan penaklukan, alasannya karena dia tidak ingin memburu
sesuatu yang tidak bisa dimakan atau sesuatu sejenisnya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 135


Kali ini juga, mungkin dia baru saja menyelesaikan permintaan lain karena
ada seekor burung liar yang cukup besar menggantung di tangannya.

「Tepat waktu. Bawa ini untuk makan malam. Jangan lupa berikan ini kepada
kepala chef Clair, yah? 」(Karina)

「Baik.」 (Touya)

Sejujurnya, sejak Karina-nee-san membawa berbagai jenis buruannya, makan


malam kami menjadi lebih bervariasi akhir-akhir ini. Akupun menerima burung
liar tersebut dan menyimpannya di dalam [Penyimpanan].

「 Sejujurnya, aku ingin mencoba berburu hewan yang lebih besar. Tapi
sepertinya aku tidak akan dapat menemukannya, jadi aku mengandalkanmu untuk
membawaku ke tempat berburu lainnya nanti.」(Karina)

「Begitu yah. Kalau begitu aku akan mencoba mencari daerah yang bagus sekitar
Mitsumido.」(Touya)

Tidak banyak binatang sihir ukuran besar di Brunhild. Jadi menurutku pasti ada
banyak di daerah Mitsumido. Mengingat Hutan Besar juga ada di dekat mereka.

Bagaimanapun juga, tiga dewa yang baru turun saat ini, tampaknya telah
membantuku dalam berbagai cara yang berbeda, kecuali Suika.

「Muu. Aku rasa kau saja berpikir sesuatu yang kasar tentangku, bukan? 」
(Suika)

Tajam, sama seperti Karen-nee-san. Sudah kuduga kita tidak bisa mengagap
remeh seorang dewa.

***

「........ Raja-sama, apa ini?」 (Sakura)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 136


「Itu disebut "Mikrofon”. Ini adalah alat yang dapat memperkeras suara. Bukan
hanya itu saja sih funsinya.」(Touya)

Sakura memiringkan kepalanya sambil melihat stand mikrofon yang ditempatkan


di depannya.

Aku telah memintanya dan asisten penjaganya, dark Elf, Spica-san, untuk datang
ke tempat pelatihan untuk melakukan eksperimen kecil.

「Hmm, benar juga ... Mari kita mulai dengan lagu yang mudah dimengerti dulu.
Karena Spica-san akan menjadi targetnya, jadi aku memintamu untuk berdiri
sedikit lebih jauh.」(Touya)

「Baik. Apakah di sini sudah cukup? 」(Spica)

Dipersenjatai dengan pedang dan perisai yang unik, Spica-san berdiri di tengah
tempat latihan yang jauh dari kami.

「Kalau begitu Sakura, tolong nyanyikan beberapa lagu santai. Ah, lakukan
sambil mengalirkan kekuatan sihir ke mikrofon, yah? 」(Touya)

「... Aku tidak terlalu mengerti, tapi oke.」 (Sakura)

Sakura dengan patuh mengangguk dan mulai bernyanyi sambil menghadap ke


stand mikrofon. Eh, dia memilih lagu itu?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 137


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 138
Ini adalah lagu standar dari Jepang yang digunakan dalam lagu-lagu pop Prancis
terkenal ... Yah, itu memang lagu yang biasa saja sih.

Jika aku tidak salah, “Chéri” dari lagu ini tidak mengacu pada nama lengkap
wanita, tetapi lebih tepatnya, merujuk ke “Orang Tersayang” dalam bahasa
Prancis.

「Sekarang, bolehkah aku memintamu untuk bergerak, Spica-san?」 (Touya)

「Baiklah. Ehh?! 」(Spica)

walaupun dia hanya bergerak sedikit, tapi tiba-tiba dia bergerak dengan kekuatan
yang mengejutkan. Bahkan Spica-san sendiri juga ikut terkejut dengan itu. Dia
pun mencoba melompat setelah dia berhenti bergerak, dan ternyata dia terbang
tinggi hingga hampir tiga meter di atas tanah.

「 Tubuh saya menjadi sangat ringan! Ini seperti saya mempunyai sepasang
sayap! 」(Spica)

Mengabaikan Spica-san yang melompat-lompat, aku meminta Sakura berhenti


bernyanyi.

「Ah!」 (Spica)

Spica-san pun dengan cepat jatuh ke tanah. Sudah kuduga, efeknya hanya aktif
saat Sakura bernyanyi. Dan sepertinya efeknya akan bervariasi tergantung pada
irama musiknya.

「Raja-sama, ini ...」 (Sakura)

「Ini adalah salah satu sihir angin. Atau aku harus menyebutnya dengan "Sihir
Musik". Itu dapat menerapkan berbagai sihir pendukung dengan bantuan musik
dan kekuatan sihir Sakura sebagai katalisnya. Aku tidak tahu jenis efek apa saja
yang akan diterapkan jika kita tidak mencobanya, tetapi jelas itu adalah sihir yang
dapat mendukung sekutu. Jadi, kehidupan mereka seharusnya tidak akan dalam
bahaya.」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 139


Tergantung pada penggunaannya, mungkin kita bisa memperkuat efeknya
jika menggunakan pertunjukan musik Sousuke-nii-san.

「Baiklah, silakan coba nyanyikan lagu favoritmu, Sakura.」 (Touya)

「Baik.」 (Sakura)

Sakura pun mulai menyanyikan lagu satu persatu, dengan targetnya adalah Spica-
san. Bagaimana aku harus mengatakan ini? Pilihanan lagunya terlalu berat... Ada
banyak lagu barat, tetapi semuanya berasal dari tahun enam puluhan hingga
delapan puluhan. Yah, minatku di musik, kebanyakan dari musik barat,
dipengaruhi dari kakekku, jadi apa boleh buat. Mungkin juga ada salah satu
musik yang Sakura sukai di salah satu lagu itu.

Adapun efek dari sihir itu adalah peningkat kemampuan serangan, peningkatan
kemampuan bertahan, kelincahan, ketahanan sihir atau penganugerahan atribut.
Dan seharusnya masih banyak lagi efek yang ingin aku tambahkan, tetapi kurasa
untuk saat ini, ini sudah cukup.

Keuntungan dari sihir ini adalah: efeknya akan mencapai seseorang selama orang
itu berada dalam jangkauan musik, dan konsumsi sihir berdasarkan pada basis per
lagu dan tidak terpengaruh pada jumlah orang yang terkena efek. Namun, karena
efeknya akan habis ketika lagu selesai, beban akan menumpuk pada Sakura jika
dia bernyanyi secara berurutan.

Mungkin sebaiknya aku menyiapkan item yang dapat memberikan efek [Refresh].

Frame, miliki sakura saat ini sedang diproduksi oleh Profesor, dan telah
dilengkapi dengan fungsi yang memungkinkan penggunaan sihir ini. Sihir ini
akan efektif bahkan ketika disiarkan melalui perangkat komunikasi layaknya
BGM, jadi sihirnya pasti dapat sampai ke seluruh pasukan.

Namun, aku khawatir bahwa efeknya tidak dapat dibagi seperti misalnya,
meningkatkan kemampuan serangan dari formasi sayap kanan dan kemampuan
bertahan sayap kiri. Selain itu, pada akhirnya, sihir tersebut tidak akan berefek
jika musiknya direkam.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 140


Sambil terus menonton Sakura bernyayi, aku memikirkan berbagai hal yang
tentang itu.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 141


Chapter 261
Makanan yang Dibuat Oleh Istri Tercinta dan
Seorang Gadis di Setiap Sisi

「Masih belum datang, yah?」(Rue)


「Begitulah.」(Touya)

Jawabku pada ucapan Rue yang sedang duduk di atas sebongkah batu.

Lokasi yang kami tempati ini disebut dataran Isrem yang terletak di bagian barat-
laut dari ibukota Gararia yang merupakan daerah Kekaisaran Regulus.

Dataran hijau yang persis dengan dataran Mongol terbentang luas di pegunungan
yang bisa dilihat dari kejauhan. Langit saat ini sangat cerah sampai-sampai tidak
ada satu pun awan yang terlihat.

Hari ini sudah hari ke-4 sejak datangnya kami, FrameGear, dan juga pembuatan
markas di dataran ini. Beruntung sekali para adventurer guild Regulus telah
melihat ramalan akan datangnya Fraze dengan papan persepsi, akan tetapi hal ini
menjadi semakin lama karena menurut papan persepsi, mereka akan muncul
dalam 1-7 hari lagi.

Bukannya aku mau mereka cepat muncul lho ya. Masalahnya, menunggu seperti
ini rasanya sangat... kami tidak tahu kapan pastinya mereka akan muncul, jadi
mustahil bagi kami untuk kembali ke Brunhild.

Untuk para gadis, mereka pulang ke istana secara bergantian dengan [Gate] yang
kupasang di markas.

Nah, mereka yang datang hari ini adalah Rue, Rin, Sue, dan Lindzey. Yumina
dan Sakura sedang menjaga istana sementara Yae, Elzie, dan Hilda pasti sedang
tidur di kamar masing-masing setelah menyelesaikan patroli di area sekitar
markas.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 142


Kami tidak bisa bersantai karena ada kemungkinan kelas-atas akan muncul
di invasi kali ini. Di sisi lain, terus-terusan tegang seperti ini juga…

「Touya-sama. Sudah siang lho, bagaimana kalau kita makan bento?」(Rue)


「Oh. Enak tuh. Kurasa kita juga harus makan, yah.」(Touya)

Rue pun mengeluarkan dua bento dan dua botol air, yang besar dan kecil dari
tasnya lalu diletakkan di atas batu yang datar. Ia menuangkan sup dari botol besar
dan teh dari botol kecil, lalu memberiku satu bento itu. Setelah membuka
tutupnya, aku melihat nasi dan banyak lauk yang terlihat enak.

「Wuih, kelihatannya enak. Apa kau yang membuatnya, Rue?」(Touya)


「Iya. Tadi pagi. Walau saya juga meminta Clair-san untuk membantu membuat
bento untuk yang lainnya juga, sih.」(Rue)

Rue tersenyum seolah-olah merasa malu. Tuan Putri Regulus yang satu ini punya
bakat memasak, yang akhirnya terus ia kembangkan saat pindah ke Brunhild. Itu
karena ia diajari Clair-san, dan juga belajar beberapa resep dari Bumi, yang
katanya ia mau coba saat punya waktu luang.

“Itadakimasu.” Aku menyatukan kedua tangan lalu mulai menyantap udang


goreng dari dalam bento itu. Mantap. Rasanya tidak kalah dari masakan Clair-san.

「Enak sekali. Kau sangat pandai memasak ya, Rue.」(Touya)


「Terima kasih banyak. Saya senang mendengarnya.」(Rue)

Telur dan ayam gorengnya juga enak.

Rasanya aku mulai paham makna dari “Cara memenangkan hati seorang lelaki
adalah melalui perutnya”. Daging panggangnya juga sangat enak.

「Ini sangat enak, Rue! Kurasa aku mau makan bento seperti ini setiap hari.」
(Touya)

「Sa-saya rasa bisa kalau kita sudah menikah nanti.」(Rue)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 143


Rue pun mulai memakan bento-nya dengan wajah memerah. Aku sangat
bersyukur pada Kami-sama.

Hm, Oh iya...

「Frame pribadi yang sekarang dibuat itu milik Sakura. Nah, kamu ingin Frame
dengan gaya bertarung seperti apa, Rue? Kurasa kau akan memilih Frame dengan
mobilitas tinggi yang bisa menggunakan2 pedang sekaligus, iya kan?」(Touya)

「Sebentar… Umm, bagus juga sih, tapi saya ingin Frame yang bisa digunakan
dalam situasi apapun. Elzie-san, Hilda-san, dan Yae-san adalah tipe penyerang
sementara Sue-san, Sakura-san, dan Rin-san adalah tipe pendukung. Kalau
begitu, saya ingin Frame tipe komando, sama seperti milik Lindzey-san.」(Rue)

「Komando?」(Touya)

「Akan semakin bagus kalau saya bisa mengubah senjatanya sesuai dengan
situasi, atau bisa membantu mereka, entah dari jarak jauh atau pun dekat.
Pokoknya ingin yang seperti itu.」(Rue)

Ummu. Kurasa Frame dengan tipe bertarung seperti itu akan menjadi Frame yang
bisa berubah dari mode-mobilitas ke mode-menembak atau pun mode-bertahan,
yang menjadikannya sebagai Frame komando. Perubahannya bisa dipercepat
dengan sihir [pergerakan], jadi kami mungkin bisa mengurangi waktu
perubahannya. Frame transformasi yang bisa digunakan di situasi apapun, yah?
Cukup bagus.

「Oke lah kalau begitu. Ayo buat Frame itu. Sangat disayangkan mengingat satu-
satunya Frame dengan mobilitas tinggi kita saat ini cuma Dragoon, yah. 」
(Touya)

Aku pun melihat Dragoon hijau yang berdiri di dekat markas. Walaupun sama
dengan milik End, tetap saja tidak mengubah kenyataan bahwa Dragoon adalah
FrameGear model lama.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 144


Para gadis yang lain sudah punya Frame pribadi, jadi mereka memberikan
Dragoon pada Rue. Mereka berkata “Kalau yang menggunakannya itu Rue, ia
pasti bisa menggunakan mobilitas-nya dengan maksimal”. Yah, Dragoon itu
cuma pengganti sampai profesor membuat FrameGear pribadinya.

「Terima kasih atas makanannya!」(Touya)

「Sama-sama~」(Rue)

Aku pun menutup kotak bento itu lalu membungkusnya dengan kain. Setelah itu,
kami beristirahat sebentar sambil meminum teh yang Rue tuang.

「Baginda Raja Penguasa, apakah anda tidak sibuk?」(Gaspar)

「Ah, selamat datang, Gaspar-san.」(Touya)

Saat aku melihat ke arah datangnya suara itu, terlihat sosok Gaspar-san,
Komandan Orde Ksatria Kekaisaran Regulus yang sedang berdiri. Penyerbuan
Fraze kali ini ada di wilayah Regulus, jadi beberapa ksatria mereka juga ikut
bertempur bersama kami.

「Saya senang melihat hubungan anda dan Tuan Putri semakin baik. Dengan ini,
Regulus dan Brunhild akan semakin dekat.」(Gaspar)

Gaspar-san pun tertawa saat mengatakannya.

「Sudahlah, memangnya ada apa sampai datang kemari?」(Touya)

「Yah, tidak ada apa-apa sih, tapi… Baginda, bolehkah saya meminta Frame
tambahan untuk ksatria kami? 」(Gaspar)

「…? Lebih dari yang sekarang, yah? Alasannya?」(Touya)

Dalam peristiwa ini, aku meminjamkan Frame yang lebih banyak dari biasanya
pada Regulus, yakni 27 unit Chevaliers dan 3 unit Night Baron, apa ia merasa
kalau jumlah itu belum cukup, yah?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 145


「Sebenarnya, Regulus telah melakukan perekrutan ksatria baru, sama seperti
Brunhild, kami ingin mereka mendapat pengalaman bertempur di medan perang.
Akan tetapi, kami tidak bisa membiarkan para ksatria baru itu menjadi bagian
penyerang saat ada kemungkinan munculnya kelas-atas. Jadi saya mohon,
bolehkah saya meminta satu unit pasukan dengan pengendalinya adalah para
ksatria baru itu yang nantinya akan kita satukan melawan kelas-bawah, sementara
ksatria senior memimpin mereka?」(Gaspar)

Begitu ya. Brunhild juga menyuruh ksatria baru bergabung agar mereka bisa
mendapat pengalaman bertempur melawan Fraze. Tentunya aku tidak berniat
membiarkan mereka melawan kelas-atas. Tugas mereka bisa disebut “supaya
mendapat pengalaman bertempur” dan “bagaimana cara bertempur menggunakan
FrameGear” sesuai instruksi kami.

「Mereka pasti sudah berlatih di FrameUnit, iya kan?」(Touya)

「 Tentu saja, mereka sudah menyelesaikan sesi latihan FrameUnit. Saya


menyuruh mereka melakukannya karena jika mereka tidak bisa
menggerakkannya, maka usulan saya ini akan menjadi tidak masuk akal. Saya
rasa mereka bisa mengurus kelas-bawah kalau tidak terkepung.」(Gaspar)

Yah, aku bisa memindahkan mereka kalau kalah sih, tapi ya… kurasa tidak
masalah juga bagi mereka untuk dibimbing.

「 Baiklah. Aku akan menambahkan 1 unit Black Knight dan 9 unit Heavy
Knight. Tentunya aku akan meminta ganti rugi kalau sampai unit-unit itu rusak.」
(Touya)

「Terima kasih banyak.」(Gaspar)

Aku pun menghubungi Monica di Babylon dan memintanya untuk mengirim 10


unit ke sini dari [Hanggar].

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 146


Walaupun ada kelas-atas, jumlah mereka sepertinya tidak akan mencapai 10.000.
Selain itu, kami juga akan menggunakan model baru. Kurasa pertempuran kali
ini tidak akan terlalu sulit, tapi aku tidak tahu sampai melihatnya sendiri.

Setelah Gaspar-san pergi, aku meminta Rue untuk menuangkan teh lagi.

「Jadi Regulus juga sudah merekrut ksatria baru, yah?」(Touya)

「Sepertinya begitu. Potensi perang Regulus telah turun gara-gara percobaan


kudeta kemarin, jadi ya…」(Rue)

「Jenderal itu sangat keterlaluan.」(Touya)

Jenderal Bazur telah membahayakan nyawa Kaisar menggunakan [Gelang Iblis],


[Gelang Pertahanan], yang ia gunakan untuk memanggil iblis, dan membuat
kudeta.

Setelah kejadian itu, ia dan orang yang membantunya dieksekusi, dan sebagian
pasukan Regulus juga dihukum. Di Regulus, Orde Ksatria dan Orde Pasukan
adalah Orde yang berbeda, tapi sepertinya saat ini Orde Pasukan ada di bawah
inspeksi Orde Ksatria. Yah, mereka bersalah karena telah mencoreng nama baik
masing-masing, jadi mau tidak mau mereka diawasi untuk sementara waktu.

Untungnya, Regulus menyebutkan namaku pada semua negara asing, dan juga
pada negara yang berhubungan baik dengannya. Karena hal itu, sepertinya
mereka tidak terlalu membutuhkan pertolongan negara lain. Kalau ke Belfast sih
sudah biasa, tapi mereka juga bekerjasama dengan Rodomea dan Ramisshu.
Walau terkadang mereka menanyakan masalah yang tidak bisa diselesaikan dua
negara itu padaku.

「Kejadian itu merupakan kejadian menyedihkan bagi Kekaisaran kami, tapi


juga merupakan kejadian mengesankan karena saya bisa bertemu dengan Touya-
sama. Walau saat itu penampilan saya tidak senonoh sih.」(Rue)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 147


「Iya. Aku tidak akan bertemu Rue kalau kejadian itu tidak terjadi. Saat aku
memikirkannya, aku berterima kasih pada Jenderal itu. Walau cuma sedikit sih.」
(Touya)

Kami pun menatap satu sama lain lalu tertawa. Dari lubuk hati terdalam, aku
percaya bahwa aku senang bertemu dengan gadis ini.

Rue itu orang yang tidak mau kalah, dan selalu beusaha keras. Ia juga sedikit
keras kepala sampai-sampai tidak mudah mengubah keputusannya saat ia sudah
memutuskannya. Akan tetapi intinya, ia adalah gadis yang mengutamakan orang
lain sebelum dirinya.

Saat kami terus menatap satu sama lain, salah satu dari kami mendekatkan
kepalanya sedangkan satunya lagi meresponnya. Rue menutup matanya. Tak
lama kemudian, aku juga ikut menutup mata, dan...

「Walah~. Tidakkah mereka terlalu berani ya~ja…」(Sue)


「Shiii~, Sue. Diamlah.」(Lindzey)
「Dasar, aku sampai iri…」(Rin)

… kami langsung membuka mata lalu menoleh ke suara yang barusan didengar.

Sue, Lindzey, Rin, dan Pola sedang mengintip dari balik batu besar.

「Ka-ka-ka-kalian, sejak kapan ada di sana!?」(Rue)

Rue yang wajahnya memerah berteriak pada ketiga gadis itu.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 148


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 149
「Sejak berpapasan sama Komandan Gaspar-san, mungkin?」(Sue)

「 Ka-kami ingin makan siang, jadi kami ingin mengajak kalian berdua,
tapi… situasinya terlalu bagus, jadi ya…」(Linzie)

「Aku sudah memberitahu mereka untuk tidak mengganggu, lho ya?」(Rin)

Ketiga Gadis itu menjawab pertanyaan Rue, sementara Pola yang ada di dekat
kaki Rin, menaruh tangannya di pinggang dan membusungkan dadanya, seolah-
olah mengatakan “Gimana kabarnya bro?”. Tidak, ini bukan saat yang tepat
untuk bangga.

Rue pun jatuh tersungkur sambil menutupi wajah merahnya dengan kedua
tangannya.

「Uuu…memalukan…」(Rue)
(Ramune: Aku ingin scene ini dianimasikan!)

「 Kurasa kau tidak perlu malu. Touya itu suami kita ~ja. Apa membuat
hubungan semakin baik antar pasangan itu memalukan? 」(Sue)

Sue pun memiringkan kepala seolah-olah tidak paham situasi ini.

「Saya kan masih belum mencapai hubungan level tinggi seperti itu…」(Rue)

Rue mengalihkan pandangannya dari tatapan polos Sue. Memang benar sih.
Sejujurnya, aku juga belum mencapai hubungan level tinggi seperti itu.
Walaupun bisa dikatakan sudah kalau dilihat dari sudut pandang lain sih.

「Suami kita jarang melakukannya dengan kita, jadi mustahil bagi kita untuk
terbiasa dengan hal seperti ini. Kalau aku sih, aku ingin dia secara fisik lebih
mendekatiku.」(Rin)

「Itu benar! Aku ingin Touya-san menghabiskan waktunya bermesraan dengan


kita!」(Lindzey)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 150


「Eeh?!」(Touya)

Bagi penduduk Jepang yang merupakan orang yang rendah hati, hal seperti ini
terlalu tinggi… Bermesraan didepan publik akan membuat orang benci tahu?
Orang-orang akan mengatakan atau bahkan menulis surat berisi “Riajuu mati
saja!” atau “Matilah!” padanya, tahu?

「Itu benar ~ja. Aku ingin ia memelukku dengan eraaat!」(Suu)

「 Aku juga. Berjalan-jalan di kota sambil berpegangan tangan, aku ingin


melakukan sesuatu seperti “katakan a-aah” di kafe.」(Linzie)

「Oh, kedengarannya menarik. Bukankah tidak masalah kalau cuma segitu?」


(Rin)

Sudah kukatakan sebelumnya, hal itu terlalu berat untuk kulakukan di depan
semuanya. Aku akan dikatai “Tidakkah kau terlalu bermesraan di sini, bung?”
atau “Matilah!”,tahu?
(Budi: Nggak ada yang berani protes, elo itu raja!)
(Mizuki: Riajuu, Shin ne~)

Sudah berapa kali aku punya pikiran yang sama tentang orang yang bermesraan
di dalam kereta, yah? Itu lah alasan kenapa aku tahu hal seperti ini. Yakni raungan
merana mereka. Jeritan hati dan tetesan air mata yang dikeluarkannya. Aku tidak
mau membuat mereka semakin merana, tahu.

「Bukankah tidak masalah karena di sini tidak ada orang? Kalau ada banyak
orang, aku akan langsung memelukmu dari tadi~ja!」

Sue pun berlari dan memelukku dari depan. Hei, tidak ada orang itu bukan berarti
tidak memalukan!

「Ah, a-aku juga!」(Lindzey)


「Ara, kalau begitu aku juga.」(Rin)
「Hei! Oi!?」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 151


Lindzey, dan Rin juga memelukku dari kiri dan kanan.

Chi~, Ouch~, sakit oi! Milik mereka tidak terlalu besar sih, tapi tetap saja aku
bisa merasakan sesuatu yang empuk nan lembut. Seperti yang kuduga…
(Ramune: Milik Lindzey tidak besar? Omong kosong macam apa ini!?)
(Mizuki: Yang dimiliki Rin tidak terlalu besar.)

Bentar, kenapa Pola ikut-ikutan memeluk kakiku!?

「Cu-curaaaang!!! Saya juga ikut!!」(Rue)


「Eeh?!」(Touya)

Rue menjerit lalu memelukku dari belakang. Apa-apaan ini?! Situasi macam apa
ini? Bukannya dikelilingi musuh dari empat arah, berbeda, tapi beberapa gadis
sekaligus!

Bukannya aku tidak senang, tapi aku malu.


Seperti yang kutakutkan! Seseorang! Tolong aku!!!!

『 Kami telah mengkonfirmasi adanya keretakan di langit! Ada tanda-tanda


bahwa Fraze akan muncul sebentara lagi! Semua pasukan, waspadalah!
Waspadalah! Bersiap untuk bertempur!』

Sebuah alarm berbunyi, dan markas pun menjadi ramai. Lindzey dan
lainnya yang mendengarnya pun langsung berlari ke Frame masing-masing.

Aku penasaran, apa aku harus berterima kasih pada Fraze…? Rumit sekali.

Kau tahu, bukannya aku tidak mau bermesraan dengan mereka. Mereka
bersembilan itu adalah tunanganku, dan bermesraan dengan cara biasa itu
adalah… sesuatu yang sudah telat untuk dikatakan.

Yah. Seperti yang kuduga. Mari tahan nafsu ini dari bermesraan di luar ruangan.
Aku tidak ingin mati atau pun meledak. Hal itu saja terjadi di dunia di mana aku
bisa saja ditembak dengan “Explosion”.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 152


Aku pun bernafas lega dan mulai berlari ke arah markas berada.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 153


Chapter 262
Kura-Kura dan Kelas Penguasa Misterius

Seluruh fraze di depan kami hancur hingga kepingan terkecil yang pernah kami
lihat karena terkena peluru kristal yang ditembakkan ratusan kali per menit
menggunakan gatling gun.

「Oh, ternyata mereka rapuh sekali, bukan?」(Rin)

Dia mengatakannya disaat Grimgerde hitam, frame gear Rin yang memiliki
senjata berat, menembak jatuh fraze tipe Manta yang terbang di langit
menggunakan gatling gun.

Terlebih lagi, dia juga membuka bagian dada dan mengarahkannya ke arah lain
kemudian menembakkan rentetan lainnya menggunakan sepasang gatling gun.

Grimgerde lalu memasuki masa pendinginan untuk mencegah panas berlebih


setelah menembak musuh.

Disaat bersamaan, beberapa Chevalier menghancurkan core milik fraze yang


tidak terkena tembakan dari Grimgerde.

Ada beberapa kekurangan di frame milik Rin. Pertama adalah rekan-rekannya


tidak bisa ikut bertarung karena cara serang Grimgerde. Mereka pasti akan ikut
terkena tembakan bersama para musuh.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 154


Kemudian, tembakannya bisa saja tidak mengenai core fraze karena beberapa
fraze akan menumpuk di beberapa tempat. Meskipun tubuh mereka hancur, tapi
mereka tetap bisa beregenerasi selama core mereka tidak hancur. Itu tak akan jadi
masalah jika dia memfokuskan tembakannya hanya pada satu titik tertentu.

Yang terakhir, dia tak bisa terus-menerus menembak dalam waktu yang lama.
Tubuh frame tersebut tidak akan bisa bertahan dari efek recoil dan temperatur
yang tercipta. Grimgerde memiliki fungsi perbaikan otomatis hingga tahapan
tertentu karena bahan pembuatannya adalah bahan kristal, tapi tetap saja tidak
bisa bertahan dari efek yang tercipta akibat terus menerus menembak. Beberapa
waktu pendinginan sangat diperlukan.

Karena alasan itulah, diperlukan bantuan yang bisa menutupi kelemahan itu.

Fraze tipe terbang telah mulai menyerang Grimgerde yang telah berhenti dari
langit, tapi kemudian mereka terkena tembakan peluru dari suatu tempat dan
membuat mereka berhenti dan jatuh ke tanah.

「Terima kasih atas bantuanmu」(Rin)

「Sama-sama」(Linze)

Helmwige terbang menggunakan bentuk penerbangan sambil menembak jatuh


fraze yang mengambil kesempatan untuk mendekati Grimgerde. Linze, ya?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 155


Omong-omong soal frame milik Linze, dia menggunakan kemampuannya
dengan sangat baik sambil terbang di medan perang dan memberi bantuan di
beberapa tempat. Lebih tepat kalau disebut posisi penyerang.

Bersamaan dengan itu, di daratan, Ruu berlari di medan perang menggunakan


mode mobilitas sambil memegang sepasang kodachi di kedua tangan dragoon
berwarna hijaunya.

Masih ada pertempuran lain yang terjadi di barisan belakang yang telah dimulai
oleh Linze dan yang lainnya.

「Stardust Shell!」

Bersamaan dengan teriakan Sue, banyak sinar berbentuk bintang terbentuk dari
tangan kiri yang diangkat ke udara oleh Ortlinde Overlord, menciptakan sebuah
dinding pelindung terbuat dari cahaya yang berbaris dengan rapi dalam sekejap.

Dinding pelindung ini dengan sempurna menepis laser yang ditembakkan oleh
fraze berbentuk ikan koi yang terbang di udara. Kemudian tangan kanannya
ditembakkan dengan kecepatan penuh dari siku Ortlinde Overlord sesaat setelah
ia menepis serangan tadi.

「Cannon Knuckle Spiral!」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 156


Tangan kanan yang telah ditembakkan kemudian berputar cepat seperti peluru
dan menghancurkan fraze berbentuk ikan koi tadi. Setelah itu, tangannya berbalik
arah dan kembali pada Ortlinde Overlord.

Jadi mereka menambahkan gerakan berputar juga, ya? Yah, kali ini
penambahannya sudah benar dalam berbagai artian…

Omong-omong soal Ortlinde milik Sue, sebanarnya aku memintanya untuk fokus
pada pertahanan di markas pusat. Jujur saja, itulah sebabnya kenapa Ortlinde
dibuat dengan kemampuan bertahan yang kuat. Ada juga alasan karena aku tak
ingin mengirim Sue, yang paling muda, ke barisan depan.

Yah, begitulah. Aku kemudian terbang menggunakan [Fly] dan menuju pasukan
yang terlihat sedang terdesak.

「Divisi kelima, bukan berarti karena kalian menghadapi kelas bawah, lalu kalian
harus melawannya satu lawan satu! Saling membantu dan perhatikan rekan di
sekitarmu, bukan hanya lawan di depanmu!」(Touya)

「「「Baik!!!」」」

Aku memberi perintah melalui smartphone. Divisi kelima adalah divisi yang
terbentuk atas pasukan ksatria baru. Sepertinya mereka masih belum terbiasa
dengan pertarungan satu lawan banyak, jadi mereka harus bergerak sambil
memperhatikan sekeliling agar tidak terperangkap seperti yang sedang terjadi saat
ini.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 157


「Oh, Es yang melingkar, Kutukan Beku, Ice Bind」

Aku menggunakan sihir pengunci dan mengarahkannya pada fraze yang


menyerang divisi kelima. Kaki mereka menjadi beku, pergerakan mereka terhenti
untuk sementara. Pasukan divisi kelima pasti bisa melarikan diri jika mereka bisa
menghancurkan kaki fraze tersebut. Tapi tak masalah karena pergerakan mereka
sudah terhenti untuk sementara.

Chevalier pasukan divisi kelima mulai menghancurkan core fraze yang berhenti
satu persatu. Sip, kurasa sudah aman.

Saat aku berpikir begitu, sebuah frame merah, ungu, dan jingga datang dari
markas pusat.

「Maaf kami telat!」(Elze)


「Kami benar-benar minta maaf!」(Yae)
「Maaf!」(Hilda)

Itu adalah Gerhilde milik Elze, Schwertleite milik Yae, dan Siegrune milik Hilda.
Apa boleh buat -- Soalnya mereka sedang beristirahat di istana.

Yae yang mempunyai armor ringan, terlihat seperti menari dan memimpin
menggunakan pedang panjang yang terbuat dari bahan kristal di tangannya,
dengan tepat membunuh fraze dan menghancurkan core mereka.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 158


Dengan begitu, mereka pun mulai membantai makhluk kristal satu persatu hingga
akhirnya tiba di baris depan.

「Yang Mulia, sebuah distorsi besar telah terdeteksi 1 km di depan markas utama.
Sepertinya ini mengindikasikan bahwa fraze kelas atas akan segera muncul.」

「Mereka datang, ya? Segera beritahu setiap divisi, menjauhlah dari titik dimana
fraze kelas atas akan muncul」(Touya)

「Baik!」

Setelah diberitahu oleh Tsubaki-san yang berada di markas pusat dan berterima
kasih padanya, aku pun mulai mengeluarkan [bintang] yang terbuat dari bahan
kristal untuk digunakan sebagai [Meteor Zapper] dari [Storage].

Aku akan menyerangnya saat dia muncul. Tapi, aku tak yakin bisa
menghancurkan core-nya hanya dengan serangan ini, jadi rencananya adalah
melakukan serangan penuh saat dia menderita luka akibat serangan dadakan ini.

Setelah meningkatkan pandanganku menggunakan [Long Sense], aku


memastikan retakan di udara yang mengindikasikan titik kemunculannya. Dia
akan segera muncul.

Sebuah celah mulai menyebar seperti gelas yang retak. Fraze tingkat lanjut
kemudian muncul dari celah dimensi besar yang terbuka, menghancurkannya
dengan mengeluarkan suara yang menggelegar.

「Gogaaaaaaaaaaaa!!!」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 159


Dia berteriak ke langit dengan tubuh yang bercahaya dan terlihat seperti gunung
kecil, dia membuat suara bergema di tanah.

Punggungnya memiliki lekukan bulat sempurna. Dia memiliki enam kaki pendek
yang gemuk, sebuah ekor yang bergoyang seperti ular yang dihiasi dengan
banyak duri panjang. Kepalanya menjulur dari tubuh yang terlihat seperti
tempurung.

Bentuknya seperti kura-kura besar. Mungkin harus kusebut sebagai tipe kura-
kura meskipun dia memiliki enak kaki, dan pisau tajam menyerupai gergaji di
pinggir tempurungnya.

Jumlah core-nya ada… satu, terletak di dalam tempurungnya, ya? Core itu
memancarkan sinar berwarna oranye.

「Besarnya! Kurasa sama seperti biasa, tapi… mungkin aku harus berterima
kasih pada makhluk itu karena bentuknya membuatku bisa membidiknya dengan
mudah. [Meteor Zapper]」

Sejumlah [Gate] muncul di atas kura-kura itu dan kemudian kristal [bintang]
mulai berjatuhan dengan berat yang meningkat dikarenakan efek [Gravity]. Saat
aku mulai berpikir kerusakan yang bisa dibuat oleh serangan itu, kura-kura
tersebut menarik kepalanya beserta kaki dan ekornya ke dalam tempurung.
Terlebih lagi, seranganku dipentalkan oleh lekukan mulus di tempurungnya dan
tergelincir ke tanah.

「Sial! Jadi dia bisa melindungi dirinya dengan cara itu, ya?」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 160


Apa ini berarti bahwa dia adalah fraze dengan tipe bertahan karena bentuknya
adalah kura-kura? Saat aku tercengang, kura-kura yang sedang bersembunyi itu
tiba-tiba mengeluarkan ekor panjangnya. Sejumlah duri di ujungnya kemudian
ditembakkan ke segala arah seperti misil.

「Gawat! Menghindar!」(Touya)

Ratusan panah kristal terpisah dari duri tersebut, menyebar dengan cara yang
sama seperti bom curah.

Kerusakan yang diakibatkannya tidak seberapa, mungkin karena semuanya telah


menjauh dari sini agar tidak terkena [Meteor Zapper]. Meski begitu, beberapa
frame telah berhenti bergerak dan berubah warna. Itu adalah reaksi yang
menunjukkan bahwa pilotnya telah dipaksa berpindah menggunakan sihir
perpindahan.

「Hancurlah!!」(Elzie)

Setelah pergi ke kaki kura-kura itu, Gerhilde milik Elzie pun memusatkan seluruh
tenaga ke pile bunker tangan kanan dan menembakkannya ke tengah-tengah kaki
itu. Merusaknya dengan satu kali serangan memang mustahil, tapi akhirnya kaki
kura-kura itu hancur pada serangan kedua.

Namun, kura-kura itu tidak kehilangan keseimbangan walaupun salah satu


kakinya hancur karena ia punya tiga pasang. Sebenarnya aku bisa saja
menjatuhkannya kalau menggunakan [Slip], tapi Elzie pasti akan tertimpa
olehnya..

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 161


Akan tetapi, Elzie langsung mundur dari sana sementara Hilda dan Yae
menghancurkan kaki lain dari sisi yang sama, mereka menebasnya dari kiri dan
kanan.

Setelah kehilangan 2 dari 3 kaki di satu sisinya, kura-kura itu pun kehilangan
keseimbangan dan jatuh ke arah mereka. Yae dan Hilda menghindarinya agar
tidak tertimpa. Badan fraze itu pun jatuh secara diagonal.

Walaupun tidak bisa bergerak, ia membuka mulut lebar-lebar dan mulai


mengumpulkan bola cahaya. Gawat. Apa ia berencana menembakkannya?!

Grimgerde milik Rin menembakkan gatling gun-nya ke arah fraze itu, tapi
pelurunya menabrak tempurungnya, yang membuat arah tembakannya berubah
ke atas. Sepertinya tempurung itu bisa menahan serangan apapun karena
bentuknya dan juga kekerasannya. Kurasa kegunaannya sama dengan perisai
Spica-san

『Cannon Knuckle Spiral! !』(Suu)

Tinju-roket yang ditembakkan oleh Ortlinde milik Sue dari markas


menghancurkan kepalanya berkeping-keping. Bola cahaya itu pun menghilang
seperti kabut, dan kepalanya mulai berayun-ayun. Mantap!

Akan tetapi, kepala dan kakiya mulai beregenerasi. Kami harus cepat-cepat
menghancurkan core-nya. Baiklah, bagaimana caranya kami akan
melakukannya?

Saat aku memikirkannya, smartphone di sakuku menerima panggilan

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 162


『Touya-kun, apa kau tidak akan menggunakan “itu”?』(Regina)

Ternyata panggilan itu dari professor.

「 Itu, maksudmu…“itu”!? Senjata rahasia yang dibuat oleh Rosetta. Tapi


bukannya “Itu” memakan banyak kekuatan sihir? 」(Touya)

『 Ya memang. Itu memang senjata yang bisa ditembakkan sekali saja


walaupun meminjam kekuatan Lindze dan Rin, tapi melakukannya masih lebih
baik daripada tidak melakukan apa-apa, kan? Dan omong-omong, aku telah
mendapat persetujuan mereka. Semuanya bergantung padamu.』(Regina)

Duh. Aku tidak ingin menggunakan itu sebelum mengetesnya, tapi ya mau
bagaimana lagi.

FrameGear Lindze dan Rin, yakni Helmwige dan Grimgerde, memegang sebuah
[Meriam] yang dipindahkan ke depan mereka dari sisi kiri dan kanan. Sebuah
jangkar yang mirip sebuah kuku dari Meriam itu ditancapkan te tanah agar bisa
menahannya.

Itu lah meriam sihir raksasa, [Brionac]. Ukuran meriam itu tiga kali lebih besar
dari Frame biasa yang menembakkan peluru spesial yang diperkuat dengan
kekuatan sihir yang sangat banyak. Pelurunya juga menggunakan sihir yang
mengaplikasikan putaran padanya dengan sihir putaran, yang menambah daya
penghancurnya.

Dikarenakan konsumsi kekuatan sihirnya yang sangat banyak, butuh waktu yang
lama sebelum bisa menembaknya, selain itu, meriam ini tidak bisa menembak

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 163


terus-menerus. Meriam ini adalah senjata yang bisa menumbangkan satu musuh
dalam satu tembakan.

「Kalian siap?」(Touya)
『Oke!』(Linze)
『Serahkan pada kami!』(Rin)
(Ramune: Siap, AKMJ!)

Lindze mengalirkan kekuatan sihir atribut api pada [Brionac] sementara Rin
mengalirkan kekuatan sihir atribut angin. Meteran yang dipasang pada sisi
barelnya pun mulai terisi.

『Mengisi... 75%… 80%… 85%… 90%…』(Regina)


Sambil mendengar ucapan professor, aku menoleh ke kura-kura di depan kami.
Sasaran kami adalah leher yang mengarah ke core-nya yang merupakan tempat
tumbuhnya leher itu. Kalau dari sana, ia tidak akan bisa menepisnya.

Regenerasi kepala dan kakinya masih berlanjut. Kami harus menyelesaikan ini
semua sebelum ia pulih.

『Pengisian 100%!』(Regina)
「OKE! T-EM-B-A-K!!!!!! ! 」

[Brionac] mengeluarkan suara dahsyat sambil menembakkan api yang sangat


besar.

Peluru itu pun meledak di pangkal lehernya tanpa berubah arah. Mantap! Inilah
saat-saat di mana [Brionac] bersinar.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 164


Bagian depannya yang kami bentuk seperti sekrup mulai berputar cepat saat
peluru itu meledak. Itu lah “Peluru Bor”. Karena tidak bisa menahannya, badan
fraze kelas-atas itu pun dimasuki peluru bor yang terus-terusan memaksa masuk.
Saat sampai ke core, peluru itu menghancurkan bola oranye itu berkeping-
keping dan terus melaju sampai menembus ekornya.

Setelah core-nya hancur, seluruh tubuhnya pun retak dan terjatuh di tempat.

「Sepertinya kita berhasil…」(Touya)

Uap putih pun muncul dari [Brionac] dengan suara *Wuussss*.


Apa mekanisme pendinginannya mulai aktif, yah? Helmwige dan Grimgerde
berlutut dan berhenti bergerak.

「Kalian baik-baik saja?」(Touya)


『I-iya…』(Linze)
『 Tembakan itu…….sangat buruk… Semua kekuatan sihirku sudah habis.
Rasanya mustahil menembak untuk kedua kalinya..』(Rin)

Kalau aku berasumsi meriam ini hanya bisa diaktifkan dengan kekuatan sihir 3
orang, kami bisa menggunakan Yumina dan Sakura. Yah, masih ada ruang untuk
melakukan peningkatan, dan kami mungkin bisa menggunakannya dengan lebih
mudah nanti.

「Baiklah. Kelas-atas sudah kalah. Ubah rencana ke “pembersihan”.」(Touya)


『Siap!』

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 165


FrameGear berbagai negara pun mulai meghabisi semua fraze yang tersisa.
Saat aku menghela nafas, tanda lega, fraze di sekitar pun berhenti bergerak. Ada
apa lagi ini?

『Touya-san, itu!』(Lindze)

Langit yang ditunjuk Helmwige terbelah, dan suara retak pun terdengar, yang
membuat lubang lebih besar dari saat kelas-atas muncul. Jangan-jangan ini...

Orang yang keluar dari lubang di langit itu melihat sekitar setelah mendarat ke
tanah.

Kulit keras dengan rambut kristal, badannya tertutupi kristal dan menguasai para
Fraze — — — Kelas-Penguasa.

Ini adalah kelas-penguasa ke-4 yang pernah kutemui selama ini. Yang
pertama adalah Nei, kelas-penguasa perempuan yang marah pada End. Yang ke-
2 itu Gira, kelas-penguasa laki-laki yang merupakan maniak bertarung. Yang ke-
3 adalah Rize teman End, kelas-penguasa perempuan yang hanya ingin menjadi
penonton. .

Kelas-penguasa yang di depanku ini berwajah rupawan, tapi sepertinya ia laki-


laki. Aku penasaran apa ada gunanya bagiku untuk membedakan antar kelas-
penguasa.

Setelah turun ke tanah, aku berhadapan dengannya. Aku tidak bisa melihat
perubahan mimik wajahnya walaupun ia sedang menatap wajahku.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 166


Ia pun menunjukku dengan gerakan pelan dan jarinya memanjang seakan-akan
mau menusukku.

「!?」(Touya)

Aku pun menebasnya dengan Brynhildr + kekuatan surgawi. Jangan mendadak


begitu, dong! Kalau orang yang menerimanya cuma orang biasa, ia pasti sudah
mati.

Setelah melakukannya, aku melihat perubahan pada wajahnya saat melihat


jarinya hancur, walau sebatas sedikit terkejut, sih. Jarinya juga langsung
beregenerasi.

「Umu. Kau pasti rekan End…」(Fraze)


「Jadi kau bisa bicara, yah?」(Touya)
「 Aku bisa karena mendapat Bahasa dunia ini dari Gira. Kau Touya yang
dibicarakan Gira, kan?」(Fraze)
「Aah, Ya!」(Touya)

Kenapa dia yang baru kutemui tahu namaku? Apa si-Gira ini menyebar namaku?
Cih~ sialan! Aku mendecakkan lidah sambil memaki Fraze maniak bertarung itu.

「 Aku beda dari Gira dan tidak tertarik padamu. Ada sesuatu yang harus
kulakukan sebelum [Dampak] terjadi. Jangan halangi aku!」(Fraze)

Apa yang ia sebut barusan itu fenomena kelas-penguasa yang ditarik kembali ke
dimensi setelah muncul di dunia ini untuk beberapa waktu? Seperti ombak pantai
yang kembali ke laut? Apa itu yang dia maksude dengan “Dampak”, yah?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 167


Menurut End, “Dampak” ini menjadi semakin lama karena mereka beradaptasi
ke lingkungan dunia ini, yang membuat mereka bebas melakukan segala hal.
Kelas-penguasa mungkin tidak diperbolehkan berpindah ke dunia ini karena Gira
hanya bisa berada di sini selama kurang lebih 30 menit. Tapi itu tidak merubah
kenyataan kalau ia sangat merepotkan. Kalau begitu, aku akan mengalahkannya
di sini.
(Ramune: Ayolah! Masak Kekuatan Surgawi kalah sama kekuatan Fraze?)

「Aku tidak tahu apa maumu, tapi aku tidak bisa membiarkanmu melakukan
sesuatu begitu saja」(Touya)

Aku pun menggunakan “Teleport” untuk muncul di belakangnya dan mencoba


menebasnya menjadi dua dari kepalanya, tapi yang kena hanya tangannya karena
ia menghindari seranganku.

Setelah menjauh dariku, ia sangat terkejut.


Ia menunjukkan wajah terkejut setelah menjauh.

「 … begitu ya. Sekarang aku paham kenapa Gira sangat antusias saat
membicarakan tentang dirimu.」(Fraze)
(Ramune: Mungkin Gira sedang ngopi di warung kopi Fraze sambil membahas
Touya.)

Tangan kanan yang terpotong itu langsung tumbuh lagi dari bahunya.
Cih~, regenerasi orang ini juga lebih cepat dari fraze biasa.

「Aku berbeda dari Gira, dan aku bukan maniak bertarung. Selain itu, aku tidak
tertarik padamu.」(Fraze)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 168


(UDesu : Cie, touya ditolak :v)

「…Jadi kau berkata kalau kau cuma tertarik pada Core-Raja?」(Touya)


「Itu dulu.」(Fraze)
「Ha?」(Touya)

Aku menanyakan apa maksudnya, tapi kemudian ada Fraze tipe ikan yang
terbang ke mari.

Kelas-penguasa itu pun naik ke atasnya yang kemudian menjauh dari tempat ini.

「Sepertinya “Dampak” akan segera terjadi. Seperti yang kuduga, aku tidak
punya waktu untuk melawanmu. Namaku Yura. Kita akan bertemu lagi suatu saat
nanti.」(Yura)

Kelas-penguasa yang bernama “Yura”, menjauh dari sini dengan naik ke atas
fraze ikan itu. Sialan! Apa kau kira aku akan membiarkannya!!?

Aku pun mengaktifkan “Fly” dan mengejarnya. Saat kupikir sudah


menangkapnya setelah terbang sekian detik, badannya mengeluarkan cahaya
terang

「Uh! 」(Touya)

Pandanganku pun menjadi putih karenanya. Saat aku membuka mata, ia sudah
menghilang. Barusan…apa itu bom cahaya?!

「Search! Frazes yang sedang terbang!」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 169


(Ramune: Kenapa gak kelas-penguasa aja?)

『Search selesai. Ada 4.』

Di antara 4 fraze yang muncul, 3 diantaranya ada di medan perang. Itu artinya
yang ke-4 adalah tunggangan Yura.

Aku pun mulai bergerak lurus ke arahnya. 5 menit kemudian, aku melihat fraze
ikan itu menembakkan laser ke arahku. Yura sudah tidak ada.

「Sial! !」(Touya)

Aku pun menghancurkan core-nya dengan peluru Brynhildr + kekuatan surgawi.


Pada dasarnya, fraze itu cuma seekor kelas-menengah.

Fraze itu pun jatuh ke bawah sambil mengeluarkan cahaya terang.

「Search! Kelas-penguasa!」

『…Search selesai. Tidak ada.』

Tidak ada? Apa-apaan ini? Apa ia terusir dari dunia ini karena [Dampak], atau
dia punya cara untuk menghindari sihir pencarian? Apa sih maunya orang itu?
Saat ini, mustahil baginya untuk tetap berada di sini karena “Dampak” memaksa
mereka kembali ke dunianya. Seharusnya ia kembali ke retakan antar dimensi.
Akan tetapi, aku penasaran apa yang ingin ia lakukan dengan memanfaatkan
waktu yang tidak lama itu.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 170


Jawabannya memang tidak akan muncul tak peduli berapa lama aku
memikirkannya, tapi entah kenapa perasaanku menjadi tidak enak.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 171


Chapter 263
Selingan, Penyelidikan, dan Penyusupan

「Fumu. jadi aku sudah kembali ya?」(Yura)

Yura, telah dikirim kembali ke ambang dimensi dengan "Backlash", bergumang


begitu. Ada sedikit rintangan di jalan, tetapi dia tidak menganggapnya sebagai
masalah karena dia berhasil mencapai tujuannya.

「Yo~, Bagaimana perjalanan di sisi lain? Apa menarik?」(Gira)

Suara Gira menggema dari dalam celah kegelapan. Yura melirik sekilas dan
menghela nafas.

「Aku telah bertemu dengan orang yang kau panggil touya atau apalah itu. Dia
cukup kuat — dia berhasil memotong lengan dan senjataku.」(Yura)

「 Ka-kaa, rasakan itu. Mataku yang hebat ini benar bukan? Biar kukatakan
sekarang, [Core Raja] adalah piala saya. sekali kau meletakkan tanganmu
padanya dan saat itu juga aku akan menghancurkanmu, mengerti? 」(Gira)

「Terserah kau saja, aku tak tertarik dengan itu.」(Yura)

「Hmm, seperti biasa. Aku tetap tidak bisa mengerti apa rencana atau pikiranmu
itu. Yah, selama kau tidak menghalangiku, aku juga tidak peduli soal itu.」(Gira)

Mendecakkan bibirnya, Gira menghilang kedalam kegelapan sekali lagi.


Mengalahkan lawan yang kuat atau memaksa mereka untuk menyerah, hanya
itulah satu-satunya hal yang ada di dalam pikiran Gira.

「Aku berbeda dengannya.」 Pikir Yura.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 172


Bahkan meski Yura mencari kekuatan, itu bukan hanya kekuatan mentah seperti
yang apa Gira inginkan. Apa yang dia cari adalah sebuah kekuatan mutlak yang
bisa membuat siapapun tunduk kepadanya.

Sebelumnya, dia berpikir bahwa kekuatan absolut adalah untuk mengendalikan


semua frazes - bahkan kelas Penguasa lainnya - yang dapat diperoleh melalui inti
“Raja”. Karena alasan itulah dia berencana menerobos barir dunia dan
menyeberang melalui dimensi demi mendapatan "Core Raja".

Namun, sebuah kekosongan lahir didalam diri Yura, semakin dia menyilangkan
pedang dengan berbagai suku dan semakin dia melintasi dunia.

Pada akhirnya, dia hanya akan berdiri pada puncak fraze bahkan jika dia
memperoleh “Core Raja” dan mengambil kekuatannya. Itu berarti dia hanya bisa
menguasai satu dunia. Jika itu masalahnya, bagaimana dia bisa mendapatkan
kekuatan yang melampaui kekuatan "Raja"?

Sederhananya dia hanya ingin menjadi sesuatu yang lebih tinggi dari “Raja”.

Yura telah merasakan berbagai ekstensi yang tidak dapat mereka pahami. Sebuah
ekstensi yang di panggil “Dewa”.

Walaupun wujudnya tidak dapat di konfirmasi, dan bahkan keberandaannya saja


tidak di ketahui apakah itu ada atau tidak. Namun, kekuatan mereka telah terlihat
di sana-sini di berbagai dunia. Potongan-potongan buktinya adalah sesuatu yang
di sebut pedang suci atau harta suci, di yakini di berikan oleh apa disebut "Dewa"
itu sendiri.

Dan sekarang, Yura merasakan gelombang tertentu sebelum terjadi retakan dunia.
sesuatu yang mirip dengan fraze namun sangat berbeda pada saat yang bersamaan.
Tapi yang menarik perhatiannya adalah aroma kehadiran "Dewa" terdapat dalam
gelombang itu. "Itu" terus memancarkan resonansi seolah memanggil Yura.

Kali ini, Yura secara paksa menembus barir, mengambil keuntungan dari kelas-
atas yang mencoba keluar melalui retakan dunia. Dab untungnya sumber
gelombang itu tidak jauh dari retakan dunia terjadi. Untuk waktu yang singkat

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 173


sebelum "Backlash" terjadi, dia berhasil mengambil "Itu". Meskipun terjadi
beberapa hambatan, tapi paling tidak "Itu" sudah di tanggannya sekarang.

“Itu” bentuk seperti sebuah telur berwarna emas yang bersinar.

「? Apa ini?」

Ketika dia sedang bingung mengapa telur ini sedikit demi sedikit tergoyang, telur
itu tiba-tiba berubah menjadi lumpur lalu merosot melalui jari-jari Yura. Segera,
gumpalan emas yang terlihat amoeba ini mulai meningkat secara bertahap dalam
kegelapan, sampai ia berhasil membentuk dirinya menjadi sebuah sosok….

Orang tua kurus dengan rambut putih, yang muncul di depan Yura. Matanya yang
sembab menatap Yura dan akhirnya mulai memandang sekitar.

「Ini… celah dimensi ya? Begitu, tidak mungkin aku akan menemukannya di
tempat ini」(Pria tua)

「… siapa kau?」(Yura)

「Aku? Aku… Dewa」(Pria tua)

Melihat pria tua yang menjawab sementara memancarkan aurah emas gelap, Yura
menampilkan senyum tipis.

***

「Ini mengerikan, bukan~…」(Rosetta)

Rosetta menggerutu sambil menghela nafas panjang begitu dia melihat Helmwige
Lindze dan Grimgerde Rin, yang telah menjadi rongsokan di dalam hangar.

「Kerusakan framenya sangat serius. Seperti yang ku perkirakan. Itu terlihat


seperti kerusakan yang disebabkan dari “Brionac”」(Rosetta)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 174


「Dengan begini kami harus menukar semua bagiannya… ini semua karena
Rosseta yang membuat benda seperti itu…」(Monica)

「Apa kau bilang ?! Meriam besar ini adalah bintang dalam medan perang tahu!
Bahkan jika efesiensinya buruk dan konsumsi mananya jelek, itu tidak diragukan
adalah pencapaian!」(Rosetta)

Rosetta dan Monica mulai bertengkar, jadi aku diam-diam kabur dari Hangar
Babylon sebelum ikut terlibat. Yah, meski begitu, aku berterima kasih karena
memiliki Brionac yang telah membuat kami menang melawan fraze tipe kura-
kura.

Kayaknya kami harus memikirkan banyak metode tentang cara menangani kelas-
atas. Menembakan "Brionac" setiap kali mereka muncul ... Frame akan hancur
setiap kali senjata digunakan dan itu membuat biaya perbaikan membengkak, jadi
kurasa benar-benar tidak menguntungkan.

Masalah utamanya adalah senjata biasa tidak akan bisa mencapai inti kelas-atas
karena mereka terlalu besar. Oleh karena itu, senjata panjang seperti tombak
diperlukan kan? Namun, jika membicarakan senjata yang besar tidak ada frame
lain selain Overlord Ortlinde Sue yang bisa memegangnya.

Mengenai Sue, Aku ingin meninggalkannya untuk bertanggung jawab atas


pertahanan jika memungkinkan, meskipun...

Sudah kuduga, memang lebih baik membuat senjata tipe jarak jauh yang mirip
seperti Brionac kurasa.

Sama juga untuk ku. Aku juga harus memikirkan metode serangan lain selain
“Meteor Zapper”. Sesuatu yang seperti apa yang terjadi hari ini mungkin terjadi
lagi di masa depan.

Sue telah memberitahuku hal-hal seperti “Palu! Palu, buatkan aku palu yang besar”
namun palu itu tidak akan mudah menghancurkan lawan bahkan jika kami
menggunakannya. Itu hanya berpengaruh didalam anime yang dia tonton…

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 175


Aku mencoba memikirkannya sebentar saat aku berhenti berjalan — Aku
kemudian melihat ke smartphoneku, dan berselancar di situs yang
mendedikasikan anime tentang robot.

「Sebuah Getaran gravitasi yang kuat... Hingga dapat menguraikan photon…」


(Touya)

Jika aku memasangkan “Gravitasi”…. Apakah aku dapat melakukannya? Aku


merasa seperti aku seharusnya bisa jika aku meninggalkannya pada Profesor, tapi
ye-e-ep… Membayangkan dia yang membuatnya, Ku pikir itu akan berakhir
menjadi sesuatu produk yang mengerikan...

Dalam hal ini, mari coba bicarakan itu dengan mereka nanti. Lebih baik untuk
memiliki banyak cara dalam bertarung saat serangan datang. Ini mungkin bisa
menjadi kunci kemenangan, meskipun perlu mengendalikan metode serangan
tersebut dengan ketat.

***

Saat mendarat di tanah, trio kunoichi baru datang kepada ku ketika aku sedang
berjalan di sepanjang koridor istana. E~to, Kurasa nama mereka adalah Sarutobi
Homura, Kirigakure Shizuku, dan Fuuma Nagi, ya kan?

「Ano~, Yang Mulia! Kami punya permintaan!」(Homura)

Saat mengatakan itu, Homura dan kawan-kawan langsung berlutut di lantai. Hey~,
Ada apa dengan mereka!?

「Kumohon berikan juga kami alat komunikasi sihir seperti yang bos punya!」
(Shizuku)

「Kami mohon pada mu」(Nagi)

Mengikutinya, Shizuku dan Nagi mulai berbicara. Apakah yang mereka maksud
“Bos” itu Tsubaki-san, yah? Dan alat komunikasi sihir… Aah, mereka berbicara
soal smartphone yah.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 176


「 Pertama-tama aku akan bertanya lebih dahulu, tapi kenapa kalian
menginginkannya?」(Touya)

「 Ya. Akan ada banyak kejadian begitu kami berpergian dan menyusup ke
berbagai tempat untuk melakukan pengintaian. Alat itu, yang mampu
berkomunikasi dengan rekan-rekan meskipun mereka sangat jauh, jadi itulah
kanapa kami pasti akan sangat membantukannya.」(Homura)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 177


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 178
Begitu yah. Baiklah, ini tidak seperti aku tidak mengerti mereka. Ini seharusnya
juga akan membantu unit penyusupan berkat fitur perekam dan pemotretan
barang.

「Itu mengingatkanku, ke mana kalian akan pergi?」 (Touya)

「 Kerajaan Sandora. Ada rumor aneh disekitar sana, jadi … Kami bertiga
berencana akan berangkat besok 」(Homura)

Kerajaan Sandora, ya?… Negara itu masih tetap menerapkan perbudakan bahkan
sampai sekarang, menjadikan mereka satu-satunya negara di dunia ini yang masih
melakukannya karena Yuuron sudah tidak ada lagi.

Itu memiliki sistem kelas yang kaku, dan sepertinya seseorang yang termasuk
dalam peringkat yang lebih rendah tidak diizinkan untuk melawan seseorang dari
peringkat yang lebih tinggi bahkan jika peringkat mereka berbeda hanya dengan
satu level. Negara itu juga tidak berinteraksi dengan negara lain, mengatur
pencapaian budaya yang aneh.

Namun demikian, tampaknya para budak yang di dikumpulkan di sana berasal


dari seluruh dunia. Bahkan ada pepatah berkata “Jika putri Anda menghilang,
pergilah dulu ke Sandora”. Mereka bilang ras yang tidak biasa seperti elf dan
dwarf sedang dijual dengan harga tinggi di sana.

Juga dikatakan bahwa ⅓ penduduk Sandora adalah budak. Ini adalah hal yang
kejam untuk dikatakan, tetapi itu akan menjadi akhir bagi mereka jika budak baru
dibeli setelah budak lama digunakan karena budak dianggap sebagai alat. Saya
mungkin hanya merasakan hal yang sama ketika seseorang mengganti alas kaki
lama dengan yang baru.

Sejujurnya, Aku tidak ingin berurusan dengan negara itu, tapi…

「Begitu yah… jika begitu smartphone kemungkinan akan sangat penting bagi
unit intelegen. Tunggu sebentar 」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 179


Aku ingin menghindari situasi dimana para gadis ini akan berakhir menjadi budak
karena beberapa kesalahan. Aku kemudian menghubungi Tsubaki-san dan
menyuruhnya untuk tiba di halaman.

Ketika aku tiba di halaman bersama ketiga gadis ini di belakang, Tsubaki-san
sudah sampai disana. Sungguh cepat! Seperti yang di harapkan dari ninja.

「Dan untuk alasan itu, Aku akan menyerahkan beberapa smartphone kepada
anggota unit intelegen yang lain」(Touya)

Mendengarkan penjelasan ku, Tsubaki-san melirik ketiganya — dia mungkin saja


marah karena mereka seenaknya saja datang membujukku — yang membuat
mereka semua terlihat layu.

「Nah-Sekarang, aku berencana untuk memberikan kepada setiap orang di order


kesatria nanti dan ya, unit intelegen akan di berikan pertama mengingat tugas
dasar mereka, oke?」(Touya)

「… Jika itu apa yang mulia inginkan. pasti akan sangat membantu… terima
kasih banyak」(Tsubaki)

Aku telah memberikan sihir kembali ke tangan pemiliknya pada Smartphone


untuk berjaga-jaga jika pemilik tersebut kehilangan atau Smartphone mereka di
curi. Jika kebetulan ... yang merupakan skenario terburuk, para ksatria dari
keluarga kami mencoba untuk melarikan diri dengan membawa Smartphone,
mereka juga akan dapat kembali ke tanganku.

Mengambil sepuluh smartphone dari "Penyimpanan" yang merupakan model


yang lebih sederhana daripada yang aku berikan kepada Tsubaki-san dan
penguasa setiap negara dan yang dicat dengan warna kuning-hijau.

「Kau akan tahu nomor mu sendiri jika kau melihat kedalam “Telepon” dibagian
tab “Pengaturan”」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 180


Aku menyerahkan smartphone kepada ke tiga gadis itu seperti yang aku katakan
tadi. Melihat smartphone yang baru saja mereka terima, mata mereka mulai
berkilau dengan antusias. Pada akhirnya mereka ditegur oleh Tsubaki-san

「 Lalu sekarang, aku akan meninggalkan kendaraan ekslusif kepada unit


intelegen」(Touya)

Tiga buah "Karpet Ajaib", diambil dari "Penyimpanan", diserahkan kepada


Tsubaki-san. Ini harus menjadi barang yang nyaman karena memiliki efek "Tidak
terlihat", dan cocok untuk pengintaian.

Jika mereka bersembunyi dengan menempelkan karpet bagian belakangnya ke


dekat dinding, mungkin itu bisa membuat mereka mengeluarkan jurus "Seni
Menyembunyikan Dinding", Kurasa. Tentu saja, mereka akan ketahuan jika
mereka tersentuh.

Aku akan mengirim mereka ke tempat terpencil di Sandora dengan “Gate”, meski
begitu mereka bisa melarikan diri dengan karpet jika sesuatu terjadi.

「Terima kasih banyak atas segalanya Yang mulia.」 (Homura)

「Tidak, aku hanya memilih untuk tidak jatuh seperti saat itu di Yuuron. Ada
beberapa rumor gelap yang beredar tentang negara itu. Akan sangat terlambat jika
sebuah insiden lain sudah terjadi 」(Touya)

Artifak yang dapat mengendalikan para budak, "Kalung budak". Jika aku
mendeskripsikannya, itu telah menjadi landasan bagi negara itu. Selain itu, aku
mampu melepaskan benda itu dari orang lain. Dan jika Kenyataan ini di ketahui
oleh pihak lain, itu pasti akan berubah menjadi sesuatu yang merepotkan.

Rumor menyatakan kalau “Orang akan bebas menjadi budak jika mereka pergi
ke Brunhild” mungkin mulai menyebar. Jika itu terjadi, Kerajaan Sandora
mungkin menganggap kami sebagai musuh mereka dan kemungkinan kami akan
dikirimi pembunuh bayaran oleh beberapa orang bodoh seperti apa yang
dilakukan Yuuron.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 181


Yah, jika seseorang mencoba melakukan hal yang sama, aku akan mengekspos
dalang itu dengan segala cara yang diperlukan dan membuat mereka menghadapi
pembalasan.

「Terus terang, negara macam? Kerajaan Sandora itu.」 (Touya)

「 Saya hanya bisa menggambarkan dari sudut pandang pribadi saya tapi ...
karena sistem kelas yang sepenuhnya di kontrol atas kekuasaan raja, orang kaya
menjadi lebih kaya sementara yang miskin tinggal di lingkungan yang sama
sekali tidak memiliki harapan - kelas mereka diputuskan saat mereka dilahirkan.
Tidak masalah berapa banyak kemampuan orang tersebut, anak seorang budak
akan menjadi tetap budak, dan anak seorang warga negara akan menjadi warga
negara. Mereka tidak akan dapat meningkatkan kelas mereka bahkan jika mereka
jatuh ke kelas yang lebih rendah」 (Homura)

Tentu. Bahkan di tempat seperti ibukota Kerajaan Belfast, area dimana


bangsawan tinggal dan area dimana orang-orang biasa tinggal dipisahkan. Itu
bukan sesuatu yang tidak biasa, tapi itu mungkin bagi seseorang untuk
mendapatkan promosi di Belfast jika mereka memiliki kemampuan.

Seseorang yang lahir di lingkungan kumuh bisa memilih untuk menjadi seorang
petualang, mendapatkan ketenaran, dan bahkan menjadi seorang kesatria, meski
sulit tapi bukan tidak mungkin. Aku adalah contoh salah satu dari mereka.

「Sementara mungkin bagi warga negara untuk membuang negara mereka dan
melarikan diri ke negara lain, para budak tidak memiliki pilihan itu. Normal bagi
mereka untuk mati tanpa menerima makanan sedikit pun bahkan mereka dibuat
bekerja sampai mereka mati」(Homura)

「Ini cerita yang tidak menyenangkan, bukan」(Touya)

Mereka mungkin berpikir bahwa "ada banyak pengganti bagi mereka" atau
sesuatu seperti itu.

「Dan, Bagaimana dengan reputasi Raja Sandora?」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 182


「Popularitasnya tidak di ketahui. Tidak ada yang berani membicarakan tentang
raja dengan terang-rerangan — mereka hanya bisa berkata-kata seperti “Raja
adalah orang yang luar biasa”, “Rasa terima kasih kami tidak cukup”, “Dia
matahari kami” 」(Homura)

「Apakah itu benar benar dari pendapat pribadi mereka?」(Touya)

「Siapa yang tahu… Mungkin itu benar-benar perasaan dari kelas atas, tapi kelas
bawah tidak ingin diturunkan menjadi budak karena berbicara tanpa berpikir soal
itu」(Homura)

Jadi itu berarti orang-orang dari kelas atas tidak dapat dikritik, ya? Jika itu
masalahnya, mungkin tidak ada pengikut yang akan menegur atasan mereka,
namun seseorang sepertiku yang dimarahi setiap hari. Mengatakan bahwa Raja
Sandora adalah orang yang luar biasa ketika dia hanya dimanjakan oleh
lingkungannya ... mencurigakan, kurasa.

「 Disamping itu, kami tidak bisa meremehkan kekuatan militer Sandora.


Pasukan binatang sihir mereka cukup menyusahkan」(Homura)

「 Aah, itu benar. "Kalung budak" pada awalnya dibuat untuk menjinakkan
binatang sihir, kan.」(Touya)

Pasukan binatang sihir. Itu adalah pasukan yang di isi oleh prajurit yang
menunggangi binatang sihir yang ditundukkan dengan “Kalung budak”. Sandora
tidak memiliki perbatasan dengan negara mana pun, jadi tidak ada cara bagi
mereka untuk diserang secara agresif oleh pihak luar.

Namun, itu juga memiliki bidang tanah di mana binatang sihir yang sangat
berbahaya berkeliaran, bintang sihir itu datang dari tempat-tempat seperti Hutan
Besar atau gurun dengan banyak binatang sihir.

Pasukan binatang sihir adalah yang memusnahkan ancaman tersebut. Namun,


Pasukan binatang sihir tidaklah berisikan dengan prajurit saja - tetapi ada juga
banyak budak di antara para pengendara itu. Dengan kata lain, ada alasan untuk
memanggil mereka "Prajurit budak".

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 183


Jadi mereka meninggalkan seluruh pekerjaan berbahaya kepada budak ya?

「Aku merasa canggung untuk mengirim orang ke negara yang berbahaya seperti
itu ...」 (Touya)

「Itu tidak masalah. Kami akan bertukar kontak setiap hari dan kami akan segera
keluar dari tempat itu saat situasi menjadi tidak pasti. Karena itulah fungsi utama
agen intelegen yang mencari informasi」(Homura)

Homura membusungkan dadanya sambil berkata itu. Apakah mereka akan baik-
baik saja…?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 184


Chapter 264
Kerajaan Budak dan Keanehan Dari Pedang
Pasir

「Ooo iya, Touya-dono. Belakangan ini kamu mulai menginvestigasi kerajaan


Sandora, bukan?」(Trystwin)

「Aah! Saya juga ingin menanyakannya.」(Zephir)

「Telinga kalian cukup tajam yah?!」(Touya)

Aku pun berteriak tanpa berpikir begitu mendengar ucapan Raja Belfast dan
Kaisar Regulus.

Perwakilan Negara Aliansi Timur-Barat ingin bersenang-senang setelah rapat


bulanan, oleh karena itu aku membiarkan mereka bersenang-senang di ruangan
permainan sampai malam.

Raja Belfast Belfast, Kaisar Regulus, Raja Makhluk-Buas Misumido dan aku
sedang bermain mahjong, sementara Raja Ksatria Restia dan Raja Rynie yang
merupakan sesama Raja muda sedang bermain bola sodok.

Di dalam area tahan suara yang ada di pojok ruangan game, permainan piano
Kousuke-nii-san dan masakan Clair-san mempesonakan Gubernur Utama
Rodomea dan Monarki Referees. Sementara itu, di sudut lainnya, Karen-nee-san,
Moroha-nee-san, Sousuke-oji-san dan Karina-nee-san sedang memberi
pencerahan pada Paus Suci Ramisshu mengenai Dewa. Omong-omong Suika
terlentang di lantai, dengan botol sake di tangannya.

「 Yah, yang menginvestigasi Sandora bukan Touya-dono saja. O~to, Raja


Makhluk-Buas, ini Pon.」(Trystwin)

「Ada banyak hal yang membuat kami khawatir… ~t-to.」(Zephir)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 185


「Contohnya?」(Touya)

Aku mengambil ubin dari tumpukan yang ada di depanku sambil mendengarkan
diskusi mereka. Aku tidak butuh ini, jadi kubuang saja.

「 Saya mendengar bahwasanya jumlah pedagang budak membludak setelah


Yuuron menghilang, selain itu saya juga mendapat beberapa laporan mengenai
penculikan warga Regulus.」(Zephir)

「Kami pun juga sama. Ada kasus di mana kelompok bandit menyerang desa dan
menculik pemuda, wanita, dan bahkan anak kecil. Tidak salah lagi, pedagang
budaklah pelaku dari semua ini karena Makhluk-Buas dianggap sebagai budak
petarung yang mahal, dan Negara yang memiliki hubungan baik dengan mereka
adalah Sandora.」(Jamca)

Misumido sendiri adalah Negara yang mudah diinvasi karena berbatasan dengan
Hutan Besar. Dan juga, semua makhluk buas punya kemampuan spesial
tergantung rasnya, dan kemampuan ini lah yang menarik perhatian pedagang
budak.

「Kami akan senang jika anda cepat-cepat menghancurkan Negara seperti itu,
Touya-dono. 」(Trystwin)

「Ha-ha-ha, ide yang bagus. Touya-dono pasti bisa menghancurkannya dengan


sekali serangan. Jika kamu mau, kami akan ikut membantumu, iya kan
semuanya?」(Jamca)

「 Kalau kita mengirim beberapa FrameGear, menguasai Ibukotanya kurang


dalam 1 hari adalah sebuah kemungkinan.」(Zephir)

「… Kalian mengucapkannya seolah-olah ini gurauan, tapi setengah serius, iya


kan? 」(Touya)

「「「……………………」」」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 186


Mereka bertiga pun membuang wajah masing-masing.

Hey, kalian bertiga! Lihat aku!

「Hal mengenai menghancurkan Sandora memang gurauan, tapi kami memang


akan senang jika kamu melakukan sesuatu terhadap bisnis perdagangan budak
itu.」(Trystwin)

Dari kata-kata itu saja, aku merasa kalau perdagangan budak yang memperbudak
orang dari negara lain lebih berbahaya dari Kerajaan Sandora itu sendiri. Walau
sepertinya perdagangan budak itu tidak punya pilihan lain selain mengikuti
perintah dari negara itu.

Sandora sendiri tidak punya hubungan diplomasi dengan negara-negara kecuali


Yuuron. Tidak ada negara yang akan kesusahan kalau kita menghancurkannya,
tapi… Tidak, kurasa mereka akan kesusahan saat pengungsi datang, mereka
mungkin akan pergi ke Kerajaan Lail karena paling dekat.

「Sudah kuduga. Masalahnya ada di “Kalung Budak”…」(Touya)

Sebentar, bagaimana caranya “Kalung Budak” itu diproduksi secara masal? Apa
ada orang yang bisa menggunakan sihir “memperkuat” seperti aku?
Akan tetapi, sihir non-atribut itu tidak diturunkan melalui keturunan. Kalau aku
berasumsi sihir itu ada di satu generasi, bagaimana caranya “Kalung Budak” itu
bisa tersebar di Kerajaan Sandora dalam waktu yang sangat lama?

Tentu saja, kalau kalung itu masih ada saat budaknya mati, pemiliknya tetap akan
bisa menggunakannya.

Poin terpentingnya adalah, siapa yang mengumpulkan pedagang budak? Apa


Sang Raja? Atau mungkin…

「O~to, Touya-dono, ini Ron. Chinitsu. Haneman, 12000.」(Jamca)

「~aaa!」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 187


Raja Makhlu-buas pun memperlihatkan tangan dengan bundaran berwarna sama.
Sial! Aku lengah! Tidak masuk akal rasanya bisa lengah dengan rencana yang
sudah jelas…

Aku membayar denda sticknya, dan kami pun bemain lagi. Ubin-ubinku yang kali
ini juga mengkhawatirkan…

「…kalau tidak salah, bukankah Kerajaan Sandora ini dulunya dibuat seseorang
bernama “Raja Budak”, yah? 」(Touya)

「Begitulah. Sepertinya saat itu, ada banyak suku yang berperang di sana. Lalu,
telah dikatakan bahwa seorang lelaki, bersama dengan orang-orang suku Frau,
muncul secara tiba-tiba dan menghentikan perang semua suku dalam sekejap
mata, dan akhirnya membuat Kerajaan Sandora.」

「Sejarah menambahkan bahwa kaki lelaki itu dibelenggu, dan ia dulunya adalah
budak dari negara tertentu yang juga merupakan gladiator.」

Jadi ia dipanggil “Raja Budak” karena itu, yah? Apa gladiator itu meninggalkan
negaranya dan pergi ke tempat yang nantinya akan menjadi Sandora? Bagaimana,
yah? Kurasa di zaman itu juga ada budak.

「Akan tetapi, cerita itu hanya salah satu teori. Ada juga cerita di mana ia
memperbudak ketua suku yang mengikutinya.」(Jamca)

「Benar, ada juga cerita yang menyatakan kalau orang yang membuat “Kalung
Budak” pertama adalah “Raja Budak” itu sendiri walaupun yang memproduksi
masalnya setelah negara itu terbentuk adalah penyihir tertentu.」(Zephir)

Aku pun memiringkan kepala begitu mendengar ucapan Raja Makhluk-buas dan
Kaisar. Mu-mu-u. Apa ia memang mengumpulkan semua suku secara paksa
dengan bantuan kalung itu, bangkit, lalu membuat sebuah negara? Bisakah
seorang gladiator melakukan itu? Sepertinya ada rahasia di balik semua ini.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 188


Membebaskan budak Sandora memang mudah, tapi apa yang akan mereka
perbuat setelah itu? Apa mereka akan memberontak?… Atau malah melarikan
diri?

Mereka mungkin tidak akan mengampuni para bangsawan.

Walaupun para bangsawan itu tidak salah, tapi mereka yang tidak melihat para
budak sebagai manusia, mau bagaimana lagi, kalau melihat dari segi lingkungan
sekitar. Tapi, mustahil bagi para budak untuk mengetahuinya.

Mu-mu-mu… haruskah aku pergi dan mengatakan “bebaskan budak yang dibawa
dari negara lain secara illegal” pada Raja itu?

Akan tetapi, akankah mereka mau melakukannya saat kami mengatakannya?


Kurasa mereka tidak punya alasan untuk melakukannya. Sanksi ekonomi tetap
akan berlaku, tapi tetap saja, negara itu kan tidak punya hubungan diplomasi
dengan negara lain sama sekali.

Dalam segi makanan, para budak tidak dibolehkan memakan apapun yang
mengenakkan, karena ⅔ wilayah negara itu padang pasir dan sisanya tanah subur.

Mereka tidak saling bertukar dengan negara lain sama sekali. Kecuali pedagang
yang sering datang dan pergi, Sandora bisa dianggap sebagai negara yang
mengisolasi diri.

Haruskah aku membuat kapal hitam dan mengarahkan meriam ke arahnya?

Muu. Menyusahkan saja...

Dari pada menghancurkan negara, menghancurkan operasi pedagang budak itu


terasa lebih…

「O~to, Touya-dono, Ron lagi. Chinitsu. Haneman, 12000~」(Jamca)

「Lagiiii!?」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 189


Ini buruk! Aku tidak boleh terlalu memikirkannya sekarang! Aku harus
bekonsentrasi ke permainan ini atau aku akan kalah telak… Tidak-tidak-tidak, ini
berbeda. Berbeda!

Untuk saat ini, mari tunggu laporan dari 3 kunoichi itu.

***

Mulai besok paginya, hujan turun dengan tenang di tanah Brunhild.


Sudah mulai musim hujan, yah?

Sepertinya para ksatria sedang beristirahat dari latihan dan berada di kamar
masing-masing untuk belajar, membaca, ataupun memperbaiki senjata masing-
masing.

Sedangkan aku sendiri, aku sedang duduk di kursi dan membaca buku di balkon
istana, kemudian aku mendengar lantunan musik dari kejauhan.
Sousuke-nii-san lagi, yah?

Lantunan ini… memang melody untuk hujan, tapi tidak akan ada yang menari
sambil membawa payung dan bersenang-senang di bawah hujan ini.

Tapi tetap saja, hujan ini agak… bentar, aku penasaran sampai kapan hujan ini
turun? Kuharap sungai Brunhild tidak meluap. Akan sangat membantu kalau di
dunia ini ada sesuatu seperti alat peramalan cuaca.

Tidak, tunggu sebentar.

Tiba-tiba aku mendapat ide. Aku pun mencoba memperkuat aplikasi ramalan
cuaca di Smartphone lalu mengaktifkan [Search].

Laporan cuaca dalam 1 minggu ke depan dengan tanda paying bersama


temperatur atmosfir muncul dengan suara “tut” … Berhasil.

Oooo. Sepertinya hujan akan selesai dalam 2 hari mendatang. Sepertinya kami
harus bersabar.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 190


Omong-omong, Brunhild akan memasuki musim panas dalam satu bulan.
Brunhild memang tidak punya wilayah pantai, tapi ada yang cocok di
kepulauan dungeon. Rakyat mungkin akan pergi ke sana kalau aku
membebaskannya dari marabahaya dan membuat pantai. Walaupun ada banyak
makhluk sihir, mereka akan diam jika aku memanggil Leviathan sebagai penjaga
pulau. Walaupun ubur-ubur dan hewan lainnya tetap tinggal sih.

Kedengarannya menarik, dengan adanya pantai, kedai makanan dan lainnya.


Itu semua akan terlihat seperti festival atau… Hmm?

Kalau dipikir-pikir, negara ini tidak punya festival sama sekali. Belum genap
setahun sejak terbentuknya negara ini, jadi kami belum membuat festival apapun
untuk merayakan terbentuknya. Akan tetapi, tahun baru sudah lewat.

Di sini juga tidak ada kuil Shinto… Yah, tidak masalah bagi kami untuk tidak
membuat festival bergaya Jepang. Akan tetapi, kalau membahas kuil Shinto,
makanan seorang Dewa sangat dibutuhkan. Walaupun kalau aku disuruh
mengatakan “siapa dewa yang kau sembah?”, tidak ada orang selain beliau sih.

「Membuatnya menjadi Dewa kuil tanpa sepengetahuannya itu agak~」(Touya)

Ia tidak akan marah, tapi kurasa aku tetap harus meminta izinnya kalau memang
mau melakukannya.

Kalau Dewa biasa mah, mereka berkeliaran seenak jidat. Bagaimana yah?
Mereka cuma bersenang-senang lho ya?! Seperti Dewi Alkohol!

Saat kepalaku pusing mengingat Suika yang tidur pulas sambil memegang botol
sake di tangannya, Smartphoneku bergetar karena ada panggilan.

Layarnya menunjukkan “Sarutobi Homura”. Oh, Sarutobi yang perempuan, yah?


Apa mereka sudah sampai di Sandora, yah?

「Iya, moshi-moshi.」(Touya)

『Ah~, Ano~, oh, apa ini benar-benar anda, Baginda?! O-orang-orang di kota,
me-mereka semua!』(Homura)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 191


「Tenanglah. Aku tidak paham ucapanmu sama sekali.」(Touya)

Apa-apaan ini? Sepertinya ia panik. Apa yang terjadi?

『Orang-orang, mereka berkilau, dan mati! Cahaya itu, cahaya itu berasal dari
badan mereka … Ah…… Moshi-moshi, Baginda. Ini Shizuku. Saya telah
mengambil smartphonenya.』(Homura/Shizuku)

Aku pun mendengar suara tenang Shizuku yang mengambil smartphone Homura
yang panik. Sip. Aku tidak akan paham sama sekali kalau Homura yang berbicara.

「Ada di mana kalian sekarang?」(Touya)

『Ada di kota bernama Astal, sebelah timur ibukota Sandora, wilayah Kyurei.
Kami berdiam di kota ini untuk menginap di hotel sebelum berangkat ke Kyurei,
tapi… kami menemui hal aneh.』(Shizuku)

「Hal aneh?」(Touya)

“Astal city”, bukannya itu kota terbesar ke-2 di Sandora, yah? Apa yang terjadi
di sana?

『Warga kota.. mereka semua telah mati.』(Shizuku)

「Apa!?」(Touya)

Aku pun berdiri dari kursi. Semuanya? Astal itu kota besar. Apa ia berkata bahwa
semua orang telah terbunuh?

『Monster kristal tumbuh dari tubuh mereka dan mereka pun mati. Sepertinya
mereka telah mengambil semua cairan tubuh warga, membuat mereka kering …』
(Shizuku)

Kristal? Aku pun teringat badan Fraze. Tapi, aku tidak pernah mendengar hal
seperti ini sebelumnya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 192


Mungkin itu virus. Kalau memang seperti itu, mereka ber-3 ada dalam bahaya.

「Bagaimana keadaan kalian?」(Touya)

『Kami baik-baik saja. Hanya saja Nagi merasa sedikit tidak enak badan…』
(Shizuku)

「Pergi dari kota itu sekarang juga! Pergilah ke manapun pokoknya jauh dari
sana dan diamlah saat kau menemukan tempat yang pas. Aku akan datang dalam
satu jam lagi」(Touya)

『Baik.』(Shizuku)

Setelah memutus panggilan, aku pun membuka peta kota Astal,


memproyeksikannya dan mencari warga yang masih hidup. Ada 3 titik yang
bergerak ke sudut kota. Pasti trio kunoichi itu, tapi…

Tidak ada satu pun warga selain mereka.


Apa mereka semua benar-benar mati? Apa yang sebenarnya terjadi?

「Tidak ada gunanya diam seperti ini. Ayo berangkat!」(Touya)

Keadaan akan memburuk kalau ini benar-benar penyakit menular, jadi aku harus
memanggil Flora dari [Bangunan Alkemi] dan memintanya untuk menyiapkan
ruangan karantina dan alat-alat di kantor kesehatan. Haruskah kuminta lolico…
bukan! Atlantica dari [Laboratorium] untuk ikut bersamaku?

Setelah menjelaskannya pada atasan mereka, Tsubaki-san, aku pun membuka


[Gate]. Aku ingin berpindah ke tempat di mana kami menemukan reruntuhan
Babylon di Sandora dan bergerak dari sana.

Setelah melewati [Gate], Seperti biasa, di sini sangat panas…

Kubuka peta Sandora dan terbang dengan [Fly] ke lokasi mereka ber-3.

Semua orang di kota telah mati. Apa yang sebenarnya terjadi?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 193


Aku pun mempercepat laju terbangku lebih dari biasanya, seolah-olah mencoba
menghilangkan rasa tidak mengenakkan ini.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 194


Chapter 265
Kota yang Terbakar dan Skeleton Kristal

Aku menemukan trio kunoichi pada area gurun yang jauh dari Astal, kota kedua
Sandora.

Untuk sekarang, aku akan menggunakan [Recovery] pada mereka semua lalu
mengirimkan mereka ke ruang karantina kantor medis di istana Brunhild --- aku
telah menyuruh Tica dan Flora untuk memeriksa mereka.

Karena jika itu adalah sejenis virus, maka situasi akan menjadi gawat. Yah,
meskipun kurasa mereka akan baik-baik saja.

Saat aku berpapasan dengan Moroha-neesan dan Karina-neesan, aku meminta


mereka untuk ikut bersamaku karena kelihatannya mereka lagi tidak ada kerjaan.
Virus tak akan berpengaruh pada mereka yang bisa menggunakan kekuatan
surgawi, termasuk diriku.

Karena hari sudah hampir malam, aku pun terbang ke Astal bersama mereka
berdua dengan menggunakan karpet sihir.

Dalam perjalanan ke sana, kami melewati beberapa kereta kuda dan kendaraan
lainnya yang terlihat seperti sedang melarikan diri dari kota.

Kami menggunakan sihir untuk bersembunyi, jadi mereka tak akan bisa melihat
kami. Mereka terlihat seperti pedagang yang sedang berkelana. Berdasarkan
pencarian di peta, tak ada yang selamat di kota, jadi mereka mungkin melarikan
diri setelah melihat bencana yang terjadi saat mereka sedang berkunjung ke Astal.

Tak lama kemudian, sebuah kota benteng yang berdiri sendiri di gurun yang
mulai gelap mulai terlihat. Jadi ini adalah Astal, kota kedua Sandora, yah?

Dinding pelindungnya, yang terbuat dari batu bata merah kecoklatan, seharusnya
melindungi kota dan mencegah penyusup memasuki kota, namun gerbang yang

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 195


berfungsi sebagai pintu masuk ke kota telah dibiarkan terbuka dan mencegah
dinding tersebut untuk memenuhi tugasnya.

Ada beberapa mayat yang tergeletak di depan gerbang. Melihat baju zirah yang
mereka pakai, sepertinya mereka adalah penjaga gerbang.

「Ini...」(Touya)

Wajah mereka semua terlihat menderita. Itu membuat mereka seperti mumi yang
telah mengering. Aku bisa melihat kristal prisma enam sisi, yang terlihat seperti
batu kristal kecil, keluar dari seluruh tubuh mereka, seperti menusuk mereka dari
dalam.

Aku mencoba mencongkel kristal itu dengan ujung Brynhildr, dan merekapun
jatuh beserta akar mereka yang tertanam di tubuh mayat tersebut.

Saat aku mengambil kristal yang jatuh tadi untuk memeriksanya, aku berpendapat
bahwa kristal itu terlalu rapuh untuk dijadikan bahan kristal yang menyusun
tubuh Fraze. Saat aku memakai sedikit kekuatan, kristal itu hancur seperti permen.

「Apa-apaan ini? Apa yang terjadi dengan kota ini?」(Touya)

Saat aku mengatakannya, dua orang yang berada di sampingku, Moroha-nee-san


dan Karina-nee-san menunjukkan ekspresi gelisah saat melihat mayat tersebut.

「Sudah kuduga, ini...」(Moroha)

「Tidak salah lagi.」(Karina)

Mereka saling pandang lalu mengagguk. Ada apa sih?

「Apa kalian menyadari sesuatu yang aneh?」(Touya)

「Begitulah. Aku tak tahu apa yang menyebabkannya, tapi jiwa orang-orang
yang tergeletak di sekitar kita telah dimakan.」(Moroha)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 196


「Jiwa mereka telah dimakan?」(Touya)

Apa maksudnya ini? Aku pernah mendengar fenomena dimana jiwa seseorang
keluar dari tubuhnya saat ia dalam keadaan pingsan, tapi tidak seperti ini.

「 Sederhananya, jika seseorang mati, maka jiwanya akan meninggalkan


tubuhnya dan pergi menuju surga yang berada di bawah alam tempat kami (para
Dewa) tinggal. Di sana, jiwa akan dibersihkan, lalu akan dikirim ke tubuh baru
dan terlahir kembali. Itulah yang kita sebut dengan reinkarnasi 」(Karina)

「Yah, jiwa yang telah melakukan terlalu banyak tindak kriminal perlu disucikan
dengan sangat kuat, jadi jiwa-jiwa tersebut akan memudar dan itu akan mencegah
mereka untuk bereinkarnasi selain menjadi hewan buas. Tapi meski begitu,
mereka tetap akan masuk ke siklus reinkarnasi.」(Moroha)

「 Jiwa-jiwa orang di sini tidak akan pergi ke surga. Touya, coba fokuskan
penglihatan surgawimu… maksudku, gunakan kekuatan surgawi pada kedua
matamu dan cobalah lihat ke tubuh mereka.」(Karina)

Kemudian aku mengikuti saran Karina-nee-san dan memfokuskan penglihatanku


pada mayat-mayat tersebut setelah menggunakan kekuatan surgawi pada kedua
mataku.

Saat aku melakukannya, aku bisa melihat sesuatu yang mirip bola sinar rapuh di
dalam tubuh mereka. Apa itu adalah jiwa?

Namun aku sadar bahwa jiwa tersebut telah sumbing di beberapa bagian seperti
telah dimakan oleh cacing dan cahayanya mulai melemah sedikit demi sedikit.

「Apa kau sudah lihat? Itu adalah [Jiwa yang telah dimakan]. Dalam keadaan itu,
jiwa tersebut hanya akan menghilang dan terlepas dari siklus reinkarnasi, tak
mungkin terlahir kembali. Mereka lenyap dalam artian yang sebenarnya.」

Musnah. Dia telah menghilang dari dunia ini dan semua dunia lainnya. Tubuhku
jadi gemetar setelah memikirkannya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 197


「Cara untuk menyelamatkan jiwa-jiwa tersebut...」(Touya)

「 Ada sih, tapi itu termasuk sebuah mukjizat. Kami tak bisa seenaknya
menggunakannya selama di dunia. Kau juga begitu. Jangan coba-coba
melakukannya, oke? Bebannya akan terasa sangat berat bagi seorang pemula.」
(Karina)

Karina-nee-san menghancurkan harapanku.

「Baiklah, kita harus membakar tubuh mereka hingga menjadi debu. Jika jiwa
mereka tidak naik ke surga, mereka akan mendiami mayatnya. Jika begitu,
mereka akan berubah menjadi undead; Mereka akan berkeliaran sebagai zombie
dan mencari makhluk hidup lainnya.」(Moroha)

Menurut Moroha-nee-san, undead adalah sebuah kondisi dimana jiwa masih


berdiam di tubuh yang telah mati tak peduli apakah jiwa tersebut masih utuh atau
tidak. Bagi undead, ada yang tujuannya berasal dari keterikatan pada
kehidupannya, atau dendam terhadap seseorang atau sesuatu. Tapi bagi undead
yang jiwanya tidak sempurna, mereka tidak memiliki tujuan.

Biasanya, jiwa undead akan terlepas dari tubuhnya lalu pergi ke surga setelah
disucikan. Namin jiwa yang telah hancur tak akan bisa pergi ke surga. Jiwa
tersebut hanya akan musnah bersama tubuhnya.

Jadi mereka benar-benar akan terlepas dari siklus samsara, ya?

Saat aku memasuki kota dan melihat ke sekitar, aku menemukan bahwa bukan
hanya manusia yang memiliki kristal di tubuhnya setelah mati. Tapi juga ada kuda,
anjing, dan juga burung kecil yang jiwanya telah dimakan. Jangan-jangan ini
memang ulah Fraze…

Setelah memikirkan banyak hal, kurasa lebih baik membakar seluruh kota ini.
Mungkin masih ada barang dan juga uang di dalam perumahan dan pertokoan,
tapi pikiran seperti “Sayang sekali” atau “Apa aku harus mengambilnya”
membuatku tidak enak. Aku tak mau bersikap seperti penjarah.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 198


Di lain pihak, benda-benda itu pasti akan menjadi milik pencuri atau orang tak
berperasaan jika aku membiarkannya begitu saja. Kurasa lebih baik
menghancurkannya bersama para pemiliknya.

Aku kepikiran untuk memberikannya pada Sandora, tapi masih ada kemungkinan
bahwa kejadian ini disebabkan oleh virus. Dan juga, pasti akan merepotkan jika
uang ini dipakai untuk memproduksi masal [Kalung Budak].

Setelah memastikan bahwa tidak ada makhluk hidup lagi menggunakan sihir
pencarian, akupun membakar kota itu dengan temperatur yang bisa melelehkan
metal seperti emas dan perak.

Aku juga membakar jiwa-jiwa yang telah terputus dari siklus samsara.

「Oh api, berkobarlah, Api Neraka Suci, Prominence」(Touya)

Seluruh kota diselubungi oleh api sihir yang kubuat. Api neraka yang membara,
bersinar seperti sedang menghanguskan langit, membakar setiap benda dalam
kegelapan yang telah menyelimuti dunia.

Dinding rumah hancur, atap runtuh, dan semuanya meleleh saat dilahap api
tersebut.

Aku melihat pemandangan di depanku, dan merasa tidak berdaya.

「Apa kejadian dimana jiwa telah dimakan sering terjadi?」(Touya)

「Biasanya terjadi dalam kasus yang melibatkan makhluk halus seperti wrath,
phantom, atau specter. Monster yang tergolong pada kategori [Pemakan Jiwa]
sering tertarik pada pemikiran negatif manusia. Jiwa yang mengandung emosi
gelap adalah makanan paling lezat bagi mereka.」(Moroha)

「Target yang paling mudah bagi mereka adalah [Ketakutan]. Jiwa-jiwa yang
galau, panik, atau putus asa adalah makanan favorit mereka. Itulah sebabnya
mereka jarang menampakkan wujudnya dan menyudutkan korban mereka dengan
serangan mental. Lagipula, [Ketakutan pada ketidaktahuan] yang merupakan rasa

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 199


takut seseorang pada sesuatu yang tidak dia mengerti atau tidak bisa dijelaskan,
adalah hal yang sudah pasti ada pada setiap orang.」(Karina)

Oh iya, aku pernah dengar sesuatu tentang rasa takut akan kegelapan merupakan
rasa takut yang memang ada pada setiap orang. Mereka biasanya berpikir bahwa
ada “sesuatu” di kegelapan, kemudian menimbulkan rasa takut. Bisa dibilang
[Ketakutan pada Ketidaktahuan] juga disebabkan oleh kekuatan imajinasi.

Yah, aku mengerti bahwa ada makhluk halus yang memakan jiwa. Meski begitu,
aku tidak bisa berpendapat bahwa semua ini adalah ulah mereka.

Sama halnya dengan kristal-kristal itu. Tak mungkin makhluk itu memangsa
korban sebanyak ini. Yah, Bisa saja ini dilakukan oleh beberapa ribu Wraith.

Sesuatu…. Pasti ada sesuatu yang tidak diketahui sedang beraksi.

「Tapi ada satu hal yang kuingat.」(Moroha)

Moroha-nee-san berkata sambil memandang kota yang terbakar.

「Sesuatu yang memakan jiwa dan sedang tumbuh…. Mungkin dewa jahat akan
segera lahir.」(Moroha)

「Aah~ Begitu… Bisa jadi. Tak ada benda suci selain [Smartphone] milik Touya,
jadi.. Apa ini perbuatan dewa bawahan itu?」(Karina)

Mereka bilang ini semua karena “Dewa Jahat”, tapi apa memang benar begitu?
Dewa gagal yang terlahir setelah mengumpulkan niat jahat dari benda suci yang
memiliki kekuatan dewa. Mereka bilang bahwa dia lebih rendah dari dewa
bawahan, berarti ini bukan masalah besar bagi para dewa. Tapi ini akan menjadi
masalah serius bagi umat manusia.

Dewa jahat bukanlah dewa yang sesungguhnya meskipun disebut dewa. Dan
sepertinya para dewa tak akan ikut campur karena dewa jahat terlahir di dunia.
Tapi masalahnya, dewa jahat lahir karena kekuatan para dewa. Kurasa mereka

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 200


tak akan membiarkannya dan kemudian akan memberikan pedang suci atau
pedang surgawi pada seorang pahlawan.

Apa dewa bawahan itu berencana untuk membuat benda suci dan melahirkan
dewa jahat?

「Yah, dunia ini memiliki Touya, jadi tidak perlu khawatir meskipun dewa jahat
lahir.」(Karina)

「Pokoknya, dia bukanlah dewa meskipun memiliki kekuatan dewa. Tapi tiruan
yang dibuat oleh dewa bawahan, dewa yang berada pada posisi terbawah ini, akan
melawan dependan dari dewa tertinggi. Ini tidak bisa disebut pertarungan lagi.」
(Moroha)

「... Kalau begitu, tak ada yang perlu dikhawatirkan.」(Karina)

Aku ingin mereka tidak melibatkanku dalam pertarungan melawan dewa jahat.
Yah, tapi jika kekuatannya lebih rendah dari Dewa Neet itu, kurasa aku bisa
melakukan sesuatu.

Kesampingkan hal itu dulu, aku lebih khawatir tentang gejala kristal itu. Jangan-
jangan… apa dewa bawahan itu telah bekerja sama dengan fraze?

Bodohnya…. Setidaknya aku ingin berpikir begitu, tapi keraguan ini tidak mau
hilang.

Aku merasa bahwa kelahiran dewa jahat ada hubungannya dengan fraze. Ini
hanya intuisiku saja sih, tapi…

「Hmm? Ada yang aneh. Sesuatu… bergerak?」(Moroha)

Aku mengangkat wajahku dan melihat ke arah Moroha-nee-san, yang sedang


melihat kobaran api...

A-Apa?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 201


Ada bayangan yang bergerak di dalam api. Tak mungkin. Itu adalah api yang
bahkan bisa melelehkan besi, loh!

Aku pun terkejut melihat sebuah kerangka kristal yang melompat keluar dari api.

「Uwaaah!」(Touya)

Karina-nee-san menembak sebuah panah yang terbuat dari bahan kristal ke


kepala kerangka yang berniat menyerang tadi.

Kerangka itupun lalu jatuh setelah kepalanya hancur. Namun kepala yang tadinya
hancur itu kemudian kembali tumbuh dalam sekejap. Kemampuan ini sangat
mirip dengan fraze!

Setelah meregenerasi bagian yang hancur, kerangka kristal itu lalu berdiri lagi.
Sebuah bola merah bersinar sebesar bola gold terlihat di area dada, di tempat
dimana seharusnya jantung berada.

「Tidak!」(Touya)

Aku pun menekan pelatuk setelah menarik Brynhildr dan membidiknya. Saat
peluruku menembusnya, seluruh tubuh kerangka itu pun hancur berkeping-
keping.

Jadi dia punya kekuatan regenerasi, ya? Gerakannya terhenti setelah aku
menghancurkan core-nya. Ini kekuatan yang sama dengan fraze. Berarti sihir
tidak akan berpengaruh padanya. Kalau berpengaruh, dia tak akan bisa melewati
api itu.

Ini… apakah ini karena kristal yang tumbuh dari tubuh mereka?

「Sepertinya mereka datang lagi. Mayat-mayat di kota sepertinya telah berubah


menjadi fraze...」(Moroha)

「Akan sulit melawan mereka di sini, ayo mundur ke daerah gurun!」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 202


Mereka berdua pun mundur sesuai perintahku. Satu per satu kerangka kristal
merangkak keluar dari gerbang kota yang telah terbakar. Saat melihat mereka,
aku dan Karina-nee-san menembak mereka dengan peluru dan anak panah sambil
menjauh dari kota dan menuju ke gurun.

Ada juga kerangka kecil diantara mereka, sepertinya itu adalah anak-anak.
Akupun menembak mereka sambil menahan perasaan tidak enak ini.

Jiwa mereka tidak bisa diselamatkan lagi. Mereka tak akan bisa mati dengan
tenang jika mereka tak bisa pergi ke surga, jadi tak ada pilihan lain selain
memusnahkan mereka.

Moroha-nee-san maju dan memotong core kerangka fraze. Kerangka-kerangka


itu tidak terlalu kuat, tapi yang jadi masalah adalah jumlah mereka.

Mereka masih dalam level yang bisa dikalahkan hanya dengan pedang biasa.
Kalau begitu--

「 Oh Kegelapan, datanglah, aku menginginkan prajurit tulang, Skeleton


Warrior!」(Touya)

Kerangka putih satu persatu keluar dari formasi sihir yang kubuat di
tanah. Skeleton Warrior memegang pedang di tangan kanan dan tameng di tangan
kiri mereka.

Mata dibalas mata, gigi dibalas gigi. Kerangka dibalas kerangka!

「 Kalahkan kerangka kristal yang keluar dari gerbang itu! Tusuk core yang
berada di dada mereka!」(Touya)

Berbeda dari fraze, core mereka tidak terlindungi, dan itu membuatnya dengan
mudah dihancurkan melalui tulang rusuk mereka. Bisa juga dihancurkan beserta
kerangka mereka dengan menggunakan kekuatan. Mereka bukan ancaman besar.

Akupun memanggil ribuan Skeleton Warrior. Aku bisa melakukannya karena


jumlah energi sihirku yang besar.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 203


Ini adalah pertarungan antara pasukan Skeleton Warrior dengan kristal yang
merangkak keluar dari kobaran api. Sepertinya kerangka kristal itu menyerang
manusia hanya menggunakan insting mereka, seperti halnya fraze lainnya.
Mereka akan tetap keluar meskipun terdapat gerbang lain di kota Astal.

Sambil menahan pasukan kristal itu, para Skeleton warrior dengan acuh
menghancurkan mereka… bagaimana ya… itu sudah menjadi tugas bagi mereka.

Masih menjadi misteri kenapa tidak ada makhluk selain manusia seperti kuda
ataupun anjing yang berubah menjadi fraze. Mungkin ada syarat tertentu.

「 Pertempuran antar pasukan kerangka. Rasanya seperti melihat gambaran


neraka.」(Touya)

Terlebih lagi, ada kota yang sedang terbakar yang menjadi latar belakang.
Sepertinya tak ada bedanya.

Setelah dua jam berlalu, seluruh kerangka kristal telah berhasil dikalahkan, dan
api yang membakar kota juga sudah mulai padam. Bahkan setelah melakukan
sihir pencarian pada kerangka kristal, tak satupun dari mereka yang masih
bergerak.

Dengan begitu, Astal, kota kedua Kerajaan Sandora, telah lenyap.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 204


Chapter 266
Pertemuan Penting dan Pulau Tanpa Jalan
Kembali

Keesokan harinya, aku mengadakan rapat mendadak dengan perwakilan Aliansi


Timur-Barat untuk memberitahu mereka tentang apa yang terjadi di kota Astal.
Menjelaskan bahwa kota tersebut telah hancur sangat merepotkan, tapi masalah
sebenarnya adalah penyebab kehancuran itu.

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh Flora, dia tidak menemukan


keanehan pada ketiga kunoichi, jadi tidak ada petunjuk tentang apa yang
menyebabkan warga kota tersebut berubah menjadi fraze.

Setelah mendengarkan laporanku, aku melihat wajah para pemimpin itu menjadi
pucat dan dipenuhi keputusasaan-- yah, tentu saja wajar bagi mereka untuk
gelisah jika hal yang sama terjadi pada negara mereka.

Sepertinya pernah ada cerita pada masa lalu tentang manusia dengan [Jiwa yang
dimakan] berubah menjadi undead, jadi mereka tidak terlalu terkejut mendengar
laporanku. Masalahnya adalah skala kejadian tersebut. Mereka tidak bisa
memutuskan apakah kejadian ini adalah ulah dari suatu makhluk halus atau
bagian dari rencana fraze.

Meski begitu, aku, percaya bahwa kemungkinan semua ini adalah ulah fraze.
Kalau tidak, bagaimana menjelaskan tentang kerangka kristal itu?

Satu-satunya harapan (yah, meskipun tidak bisa menyelesaikannya) adalah


bahwa prajurit biasa atau adventurer bisa mengalahkan kerangka kristal itu.

Meski begitu, tidak ada pilihan selain berpikir bahwa mereka adalah hasil dari
apa yang sebenarnya telah terjadi, dan tujuan mereka mungkin hanya untuk
memakan jiwa manusia lainnya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 205


Seperti yang kutakutkan, dewa bawahan mungkin terlibat dalam masalah ini.
Berdasarkan Moroha-nee-san, dia mungkin mencoba melahirkan makhluk yang
disebut dewa jahat.

Tak mungkin aku bisa menjelaskan pada raja-raja di sini tentang keterlibatan
dewa bawahan pada masalah ini. Paus Suci mungkin mengerti soal ini.

Untuk semntara, tak ada yang bisa kami perbuat saat ini. Kami hanya bisa
memastikan bahwa tidak ada perubahan kecil yang terlewat.

Oleh sebab itu, aku putuskan untuk memberitahu kabar ini pada Rerisha-san dan
menyuruhnya untuk memberitahukannya hanya kepada sesama guild master saja.

● Ada sebuah makhluk yang disebut [pemakan jiwa]


● Manusia yang jiwanya dimakan akan berubah menjadi kerangka fraze
● Ini hanya pendapatku saja, tapi mereka mungkin akan muncul di tempat yang
dipenuhi oleh [emosi negatif]

Lagipula, makhluk yang bisa mengeluarkan emosi negatif adalah wraith dan
specter yang tergolong pada [pemakan jiwa], dan yang sepertinya telah memakan
emosi tersebut agar bisa terlahir adalah dewa jahat. Aku tak ingin mengabaikan
persamaan diantara mereka.

Ada yang bilang kalau kota Astal punya banyak transaksi yang melibatkan budak
sehingga kota itu disebut sebagai [Kota Budak].

Tak heran jika kota itu dipenuhi oleh berbagai [emosi negatif] seperti hasrat orang
yang ingin membeli budak, keputusasaan orang-orang yang menjadi budak, derita
para budak yang disiksa, dan keangkuhan orang-orang yang menyiksa mereka.

Pada akhirnya, ini hanya hipotesaku saja, tapi kurasa apa yang kupikirkan tidak
jauh dari kenyataan.

Akan tetapi, aku penasaran kenapa area sekitar Yuuron tidak menjadi buruk
seperti Astal. Mungkin karena rakyat di sana sudah tersebar dan tidak cukup
untuk membuat kolam [emosi negatif]. Tapi aku tidak terlalu yakin, soalnya jiwa
orang mati masih berkeliaran di sana hingga saat ini.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 206


Yah, itu hanya pendapatku saja dan tidak pasti benar, aku bahkan belum tahu soal
kebenaran kasus ini. Kota itu mungkin saja telah menjadi target tanpa
sepengetahuanku.

Untuk sementara, aku putuskan untuk menunda penyelidikan di Sandora. Jika


prediksiku menjadi kenyataan, ada kemungkinan bahwa sandora, yang dipenuhi
oleh [emosi negatif], akan diserang oleh [Pemakan Jiwa] lagi. Aku telah
menyelamatkan mereka bertiga kali ini, tapi aku ingin mereka terhindar dari
situasi yang sama dengan yang terjadi baru-baru ini.

Aku tak ingin sesuatu seperti dewa jahat terlahir... selain jauh dari golongan dewa
sempurna, kakak-kakakku juga tidak bisa terlibat sebagai dewa dalam masalah
ini. Jika begitu, maka yang akan melawannya sudah pasti aku, kan?

...Aku penasaran, apakah pahlawan legendaris akan muncul di suatu tempat?


(TLn : iya, muncul di Brunhild, namanya Mochizuki Touya ‘3’)

***

Setelah pertemuan selesai, aku berpindah ke Babylon. Di sana aku melihat


profesor sedang berada di lab kedua [Hangar], memiringkan kepalanya sambil
melihat peta dunia di monitor.

Ada banyak dokumen, buku, dan pulpen yang berserakan di atas meja. Dia juga
menyisakan biskuit yang telah dimakan setengah beserta setengah gelas kopi.
Bersihkan dong! Nanti banyak serangga yang mengerubunginya akibat
kelalaianmu!

「Ada apa?」(Touya)
「Hm? Ah, Touya-kun? Aku telah menyadari sesuatu yang misterius」(Regina)
「Misterius?」(Touya)

Profesor lalu memproyeksikan peta dunia lain pada monitor di sebelah kanan peta
dunia yang sedang diproyeksikan tadi dengan menekan sebuah konsol. Nn?
Hmm? Apa ada perbedaan? Keduanya persis sama, tapi sepertinya ada perbedaan
kecil diantara keduanya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 207


「Ini adalah peta dunia 5000 tahun yang lalu saat aku masih hidup, tepatnya
sebelum pertempuran dengan fraze. Ada sedikit perbedaan dengan peta yang
sekarang akibat pergerakan lempeng dunia dan sihir berskala besar yang mampu
mengubah bentuk benua, tapi kau telah menyadarinya, kan?」(Regina)

Sambil mengatakannya, ia menimpa kedua peta dunia itu. Aah, benar juga, aku
bahkan bisa melihat tempat dimana tepi pantai telah berubah dan beberapa jalur
yang menghubungkan daratan. Hee, jadi Rifurizu dan Rynie berbagi batas
wilayah 5000 tahun yang lalu, ya? Dan juga sungai Gau tidak mengalir sampai
Misumido.

Apakah perubahan daratan ini terjadi akibat penggunaan sihir? Ini bukan karena
ada benda luar angkasa yang jatuh ke dunia ini, kan?

「Soalnya sihir secara langsung tidak berpengaruh terhadap fraze. Kau tahu?
Dulu ada sebuah negara yang melakukan hal bodoh seperti menghancurkan
negaranya sendiri dengan meledakkannya bersama daratan di bawahnya
menggunakan sihir [Gran Break]」(Regina)

Jadi itu adalah sihir yang mengakibatkan kerusakan pada bebatuan dan membuat
tanah meledak, ya? Yah, mereka mungkin berpikir bahwa mereka harus memberi
kerusakan sebesar itu untuk melawan fraze tingkat lanjut, dan itu malah membuat
daratan berubah.

Ada beberapa sihir kuat di antara sihir kuno, jadi mereka pasti mengerti seberapa
bahayanya [Gran Break]. Ada yang bilang kalau sihir tanah tingkat tinggi bisa
menyebabkan longsor dan menaikkan daratan dalam skala yang besar.

Sejujurnya, kurasa mereka tidak peduli dengan bentuk daratan. Soalnya saat itu
adalah krisis yang bisa saja memusnahkan umat manusia.

「 Ini adalah Kekaisaran Suci Paruteno tempat aku tinggal. Kekaisaran ini
mencakup hampir sepertiga kontinen dimulai dari Belfast yang sekarang, Regulus,
Brunhild, Ramisshu, Rodomea, Ferzen, Restia, dan bahkan sebagian Kerajaan
Horn.」(Regina)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 208


Profesor melihat peta sambil menunjukkan wilayah kekuasaan Paruteno. Luar
biasa. Paruteno sepertinya merupakan sebuah kekaisaran besar karena telah
menguasai hampir seluruh wilayah di barat dan timur. Kalau di dunia lama,
mungkin wilayahnya terbentang dari Eropa hingga ke China.

「Di zaman kami, invasi fraze dimulai dari area sekitar Zenoasu, jadi negara-
negara yang pertama kali hancur adalah mereka yang berada di sekitar wilayah
Yuuron, Nokia, dan Hanock saat ini. Itulah sebabnya ada banyak sekali
perubahan daratan di wilayah tersebut.」(Regina)
Memang ada banyak danau di area sekitar Zenoasu dan Yuuron. Apa itu bekas
pertepuran yang terjadi saat itu?

Kerajaan kuno pada saat itu pasti menentang invasi fraze dengan seluruh
kekuatan mereka, jadi pertarungan yang terjadi mungkin sangat hebat. Aku tak
bisa membayangkan seperti apa pertempuran pada saat itu.

「Lalu? Apa hal misterius yang kau sebut tadi?」(Touya)

「Yah. Itu… adalah pulau yang berada di utara kerajaan yang sekarang disebut
“Elfrau” ini.」(Regina)

Ada sebuah pulau di peta 5000 tahun yang lalu yang berada di utara kerajaan
Elfrau saat ini, pulau tersebut memiliki luas yang sama dengan Kerajaan Suci
Ramissu. Tapi, tak ada pulau di peta saat ini. Bukankah itu berarti bahwa pulau
itu telah tenggelam?

「Pada saat itu, pulau ini disebut sebagai pulau iblis. Lautan di sekitarnya dihuni
oleh makhluk sihir laut yang disebut sebagai Siren. Tak ada kapal yang bisa
mendekat ke sana, dan sebuah barir tak dikenal akan terbentuk saat seorang
mencoba mendekatinya dengan kapal terbang, yang akhirnya membuat kendali
kapal tersebut rusak dan menyebabkannya jatuh. Tak ada satupun orang yang
berniat ke pulau yang ditutupi kabut ini, bisa kembali dalam keadaan hidup. Aku
tak tahu siapa yang memulainya, tapi orang-orang menyebutnya sebagai [Pulau
tanpa jalan kembali]」(Regina)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 209


Berarti pulau itu sangat berbahaya. Dia bilang bahwa mereka masih belum
mengerti apapun soal pulau itu meskipun dengan teknologi peradaban kuno.
Jangan-jangan kondisi di pulau itu persis seperti roh kegelapan di Ramisshu atau
roh pohon besar di Lautan Hutan Besar? Apa hal itu disebabkan oleh kekuatan
semacam roh?

「 Entah kenapa, pulau itu sudah tidak ada saat ini. Kupikir pulau itu telah
tenggelam, jadi aku sedikit penasaran. Kemudian aku mencoba menggunakan
sihir pendeteksi di area tersebut. Dan ini adalah hasilnya.」 (Regina)

Ada sebuah kabut merah yang diproyeksikan di monitor -- yang merupakan


sebuah reaksi sihir -- menyebar di lautan di utara Elfrau. Apakah itu… sebuah
barier?

Lokasinya tepat berada di tempat pulau iblis yang ada pada 5000 tahun yang lalu.
Jangan-jangan, apa barier itu telah menyembunyikan keberadaan pulau itu hingga
saat ini?

「Itu sama seperti Babylon milikku, yang telah mengapung di atas langit lebih
dari 5000 tahun. Melakukan hal yang sama dengan Babylon itu tidak mustahil.
Tapi, pertanyaannya adalah [Siapa yang melakukannya?] dan [Untuk apa mereka
melakukannya?]」(Regina)

「... Jangan-jangan ada seorang penyihir atau teknisi sihir dari suatu negara telah
menyebrang ke [Pulau tanpa jalan kembali] untuk kabur dari fraze dan membuat
sebuah barier agar tak ada yang bisa menemukan mereka?」(Touya)

「Itu tidak mustahil, sih, tapi… Kalau kita membicarakan soal barier dalam skala
ini, satu orang tak mungkin bisa membuatnya, kecuali dia adalah seseorang yang
hebat. Selain aku, hanya ada seorang penyihir yang disebut sebagai [Pertapa
Waktu] pada saat itu yang mungkin bisa melakukan sesuatu seperti ini, tapi dia
telah menua dan mati jauh sebelum invasi fraze dimulai.」(Regina)

Profesor melipat tangannya dan bersandar di kursi. Kelakuannya itu sangat tidak
bagus karena dia telah berubah menjadi seorang gadis kecil.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 210


「[Pertapa Waktu]?」(Touya)

「Ya. Seperti namanya. Dia mampu memanipulasi sihir ruang-waktu yang juga
mencakup Penglihatan masa depan, Teleportasi, Penghenti waktu, Pemutar
waktu, Pemotong ruang, dsb… Dia adalah seorang kakek yang aneh, loh! Yah,
meski begitu, dia tak bisa menggunakannya dengan bebas meskipun dia cukup
ahli. Banyak kondisi dan persiapan yang diperlukan, dan semua itu hanya bekerja
dalam waktu yang singkat.」(Regina)

「 Penghenti waktu… bukankah sihir ruang-waktu ini sangat luar biasa? 」


(Touya)

「 Kau ngomong apa sih? Bukankah sihir [Gate], [Teleport] atau [Storage]
milikmu juga termasuk sihir ruang-waktu? Yang benar-benar membuatnya luar
biasa adalah bahwa dia telah membuat semua sihir ini ke dalam satu sistem, tapi
tak ada satupun orang yang berhasil mempelajarinya. Itulah sebabnya sihir
tersebut menjadi sihir kuno.」

Begitu ya? Dia telah membuat agar sihir ini bisa digunakan oleh banyak orang
seperti sihir atribut lainnya dan membuatnya tidak seperti sihir non-atribut yang
hanya bisa digunakan oleh beberapa orang saja. Dia memang benar-benar kakek
yang luar biasa.
(TLn: buat yang bingung, pertapa waktu telah mengkategorikan sebuah atribut
baru yaitu atribut ruang-waktu sehingga sihir menjadi 7 atribut [api, air, tanah,
angin, cahaya, kegelapan, ruang-waktu] + 1 non atribut. Tapi sayangnya tak ada
yang bisa mempelajarinya sehingga tergolong ke sihir kuno. Dan hanya 6 atribut
+ 1 non-atribut yang dikenal saat ini. Intinya dia membuat sebuah sihir atribut
ruang yang memiliki fungsi sama dengan gate, teleport, yang merupakan sihir
non-atribut.)

Kalau dia adalah kakek yang mampu memanipulasi ruang dan waktu, mungkin
tidak akan sulit baginya untuk membuat sebuah barier sebesar itu. Fungsi dari
barier itu adalah untuk memutus hubungan dengan dunia luar. Jadi pasti ada
hubungannya dengan sihir ruang-waktu.

「Mungkin saja yang membuat barier itu adalah murid dari kakek itu.」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 211


「Murid… murid, ya? Yah, kita tak akan tahu jika kita tidak ke sana. Meskipun
mengerikan saat membayangkan kita akan jatuh karena kesalahan pada mesin
jika kita menggunakan [Gungnir], tapi aku telah memikirkan apa yang akan kita
lakukan jika hal itu benar-benar terjadi.」(Regina)

Bikin repot saja. Jika aku terbang ke sana menggunakan [Fly], aku pasti akan
tetap jatuh jika terdapat barier [Penghalang Sihir] seperti saat masalah dengan
[Gordian]....

Bagaimana kalau kita ke sana dengan kendaraan yang tidak menggunakan sihir?

[Apa tak masalah jika kita ke sana dengan terbang bersama Ruli atau Kougyoku?]
(touya)

「Ah! Ada cara itu, ya? Kurasa bisa. Kupikir kita tak perlu khawatir soal jatuh
jika kita terbang menggunakan makhluk panggilan. Tapi, kita mungkin akan
tersesat jika barier itu merupakan tipe yang membuat penyusup kehilangan arah.」
(Regina)

Aku ingin ke sana, jadi aku berpikir untuk segera berangkat secepatnya. Tapi
profesor menghentikanku.

Dia bilang bahwa kita masih belum tahu pasti tentang apa yang akan terjadi di
sana dan akan lebih baik jika mengirim pandu terlebih dahulu. Oleh sebab itu,
kuputuskan untuk mengirim beberapa bawahan Kougyoku ke pulau itu terlebih
dahulu.

Selain barier, ada juga kemungkinan bahwa seseorang mungkin telah hidup di
sana. Tapi, pulau ini telah menjauhkan orang luar bahkan sejak peradaban kuno.
Ini tidak seperti kepulauan Galapagos sih, soalnya pulau ini benar-benar terputus
dari dunia luar secara fisik. Oleh sebab itu, mungkin saja telah terjadi evolusi
tersendiri yang bahkan tak bisa kami bayangkan di sana.

Kira-kira apa yang ada di pulau itu, ya?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 212


Chapter 267
Kerusakan yang Terus Bertambah dan Palau
Misterius

「Tetap saja, aku tidak mengira bahwa mereka akan muncul di Restia.」(Touya)

10 hari telah berlalu sejak kehancuran kota Astal, Sandora. Setelah


itu, Fraze tengkorak muncul di kota Merica yang ada di bagian selatan Kerajaan
Ksatria Restia.

Usut punya usut, ternyata Walikota Merica memberi pajak yang tinggi pada
warga, dan ia mengambil keuntungan dari jauhnya jarak kota Merica dengan
ibukota.

Akhirnya, ada beberapa orang yang menikmati keuntungan dibalik kesengsaraan


warga.
Walau tidak separah Astal, tidak diragukan lagi bahwa kota ini dipenuhi
“perasaan negatif”.
Hasilnya, jiwa warga Merica termakan dan berubah menjadi Fraze tengkorak.

Walau lebih tepat kalau dibilang zombie dengan tulang kristal, sih.
Sebelumnya, yakni di Astal, mayat warga tidak menjadi Fraze karena kami
membakarnya terlebih dahulu.

Kali ini, zombie Merica dihabisi para adventurer dari kota sebelah, dan juga para
Ksatria Restia yang ikut membantu.
Fraze tengkorak itu tidak terlalu kuat.

Akan tetapi, bisa berbahaya kalau seluruh warga kota menjadi zombie tersebut.
Mereka bahkan akan menyerang kota sebelah kalau tidak ditangani dengan baik.
Setelah diperiksa, ternyata hal ini tidak terjadi karena virus.

Karena, tidak ada yang salah dengan para Ksatria Restia dan adventurer setelah
menyelesaikan pertarungan dengan para zombie.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 213


Ada “sesuatu” yang memakan jiwa mereka.

Mungkin akan lebih mudah dipahami kalau disebut dengan [Larva Dewa-Iblis].
Dan juga, Larva ini mungkin datang dari perbatasan antar dimensi, menyerang
manusia, lalu kembali ke perbatasan itu, sama seperti Fraze.

Mungkin [Backlash] juga berefek padanya, sama seperti Fraze kelas-penguasa,


tapi bedanya yang satu ini lebih menyusahkan daripada Fraze.

Papan persepsi hanya bisa memprediksi kemunculan Fraze kelas-bawah,


menengah, dan atas.
Kalau Dewa-Iblis itu datang bersama kelas-bawah, maka kami mungkin bisa
mendeteksinya.
Menjengkelkan!

Ayo hancurkan ia saat kita bertemu dengannya.

「Touya-dono. Alis matamu mengkerut, lho?」(Hilda)

「He? Aduh, maaf ya. Barusan aku agak kesal.」(Touya)

Orang yang duduk di depanku sedang termenung memikirkanku adalah Hilda, ia


tersenyum sambil memanggilku.

Agar dapat tenang, aku pun meminum teh hitam yang agak dingin dalam sekali
tegukan.

「Sepertinya Baginda ada di masa di mana birahinya sudah terkumpul. Untuk


mengurusnya, kaum adam biasanya… begini dan begitu…」(Shesca)

「Heee? HEEE!!? I-itu…」(Hilda)

「Oi, pembantu nafsuan. Jangan membisikkan omong kosong ke telinga orang


seenak jidat ya!!」(Touya)

Wajah Hilda memerah saat Shesca membisikkan sesuatu padanya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 214


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 215
Aku kurang lebih paham apa yang ia katakan jadi kalau aku tidak
menghentikannya, masa depanku akan buruk.

Dalam hal baik dan buruk, Hilda itu terlalu percaya pada orang sampai-sampai ia
mudah dibohongi.

Walaupun ia tidak percaya saat bertarung atau berpedang, ada banyak kasus di
mana ia cenderung percaya pada kebohongan yang bahkan tidak mampu
membohongi bocah.

Kita tahu bahwa ia adalah Tuan Putri Terkekang yang tidak tahu cara hidup dunia,
dan aku tidak bisa mengelak bahwa ia dirawat dengan perasaan ksatria yang
sudah mendarah daging, ia adalah kebalikan dari kakeknya yang merupakan
kakek legend.

Yah, ia sama seperti Elzie, dan Yae.


Semua petarung kami kurang paham akan apa yang dinamakan dengan urusan
cinta.
Tapi tetap saja, aku lega karena mereka tidak terlalu tertarik.

Aku penasaran, apa mereka memurnikan perasaan aneh saat bertarung?


Pepatah mengatakan “mens sana in corpore sano”, bukan?
(Ramune: Semua pasti sudah tahu, bukan?)

Walaupun ada beberapa waktu di mana Yumina, Rin atau Lindzey, yang
merupakan penyihir kami, melakukan berbagai hal dengan cukup berani.
Sambil memikirkannya, aku menoleh pada Hilda untuk memberitahu
kebenarannya.

「Aku cuma memikirkan kejadian Restia itu, itu saja.」(Touya)

「Ooo… kakak juga depresi memikirkannya. Ia berpikir kalau saja ia tahu kasus
korupsi Merica, maka…」(Hilda)

「Tak peduli seberapa hebatnya, ia tak akan bisa mengetahui situasi semua
daerah negaranya. Tak ada yang bisa ia lakukan.」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 216


Walaupun aku mengatakannya, aku berharap negara-negara besar seperti Restia
memperhatikan setiap sudut negaranya, seperti yang dilakukan daerah
kebangsawanan kecil di Brunhild.
(Ramune: Gini ini dah kalau belum pernah melakukan, langsung
berpikir/berharap yang sulit.)

Negara ada untuk melindungi rakyatnya.


Bukan rakyat yang ada untuk melindungi negaranya.

Itu lah kenapa di Brunhild, semua kejadian yang ditemui ksatria patrol, mata-
mata, atau bahkan anak buah Nyantaro akan dilaporkan padaku.

「Jadi… apa yang akan kakakmu lakukan pada Merica?」(Touya)

「Aku telah menanyakannya pada kakak, untuk sekarang mereka… membangun


ulang… atau daripada dikatakan membangun ulang, mereka meminta para
imigran karena bangunan kota utuh. Akan tetapi, Merica adalah kota
kelahiran zombie, jadi… hal itu akan sedikit sulit.」(Hilda)

Pastinya.

Karena kalau dipikir-pikir, orang-orang enggan hidup di tempat yang telah


diserang zombie.
Tak ada yang bisa dilakukan dengan kondisi itu karena para imigran akan berpikir
“tanah itu terkutuk atau gimana?”.

Tanah terkutuk, area pemakaman, dan rawa beracun, semua itu tidak terpisahkan
dari yang namanya zombie.

Sepertinya jiwa yang mati seperti itu akan sulit untuk pergi ke surga.

Fraze itu pun akan mengambil alih mayat tersebut dan menjadi zombie kalau
tidak dicegah.
Selain itu, mayat tersebut tetap menjadi zombie walau jiwanya dimakan oleh
[Pemakan Jiwa].

Ooo iya, bukannya zombie dan tengkorak itu sama-sama undead, yah?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 217


Perbedaannya hanyalah daging yang melekat pada tubuh.
Menurut hasil pengamatanku, tengkorak lebih cepat dari zombie.

Apa karena tidak punya daging, yah?


Yah, mereka tetap kurang cepat.

「Kurang lebih aku paham kenapa para imigran takut hidup di sana.」(Touya)

「Akan bagus kalau “rasa takut” itu tidak menyebar lebih dari ini karena hal itu
bisa menyebabkan kondisi yang memungkinkan [Pemakan Jiwa] muncul lagi.」
(Shesca)
Hmmm...*berpikir keras.

Kurasa iya… aku pun berpikir keras setelah mendengar ucapan Shesca.
[Takut] adalah [Emosi Negatif] tersimpel manusia.

Orang-orang akan cemas, gelisah ataupun lainnya kalau hal ini terulang lagi dan
lagi.
Hal ini bisa menjadi [Takut].

Kemudian, [Emosi Negatif] yang terkumpul akan memancing


[Pemakan Jiwa], atau bahkan [Dewa-Iblis]…

Jadi ya, pada dasarnya ini roda sebab akibat emosi negatif.
Untuk menghentikan roda ini, aku harus menghancurkan akar masalahnya.
Dan oleh karena itulah, aku harus mengalahkan [Dewa-Iblis] itu…

「Touya-dono, alismu…」(Hilda)

「Duh lagi!」(Touya)

Aku penasaran kenapa akhir-akhir ini aku bisa kesal dengan mudah.
Apa karena setiap kali bencana seperti ini terjadi, kami selalu terlambat
menanganinya?

Rasanya menjengkelkan saat aku berpikir bahwa kejadian seperti ini terjadi di
tempat yang tidak bisa kulihat.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 218


Rasanya seperti korban bully.

「 Haaa… aku penasaran apa aku akan merasa lebih baik kalau mengganti
suasana…」(Touya)

「Ini ajakan untuk melakukan aktivitas ero secara tidak langsung, bukan?」
(Shesca)

「Be-begitu rupanya ya?!」(Hilda)

「90% ucapannya tidak lain adalah kebohongan, jadi jangan sekali-kali percaya
ucapannya!」(Touya)

Ya ampun… stress-ku malah bertambah.

***

『Tuan!』(Kougyoku)

「Kougyoku? Ada apa?」(Touya)

Saat aku berjalan di koridor, Kougyoku yang mengepakkan sayapnya


mendatangiku.

Aku pun berhenti dan mengangkat tangan kiri.

Ukurannya yang sekarang hanya sebesar burung beo, jadi ia tidak terlalu berat.

『Ada pesan dari anak buah saya yang dikirim ke pulau yang Anda didiskusikan
kemarin. Anak buah saya berkata bahwa ia akhirnya bisa sampai dengan selamat,
akan tetapi…』(Kougyoku)

「Ada apa?」(Touya)

『Pulau itu dipenuhi behemoth.』(Kougyoku)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 219


「Haaaa?!」(Touya)

Dipenuhi behemoth?

「Bagaimana dengan manusia? Apa ada yang hidup di sana?」(Touya)

『 Sepertinya ada beberapa tempat ber-barir yang bahkan tidak bisa


dihancurkan behemoth. Tempat-tempat itu berisi kota yang didiami manusia. Ada
4 kota di arah yang berbeda: Utara, Selatan, Timur, dan Barat. Sedangkan di
tengahnya, ada bangunan yang mirip dengan kuil.』(Kougyoku)

Jadi memang ada, yah?

Terlebih lagi, sepertinya hal ini membuktikan bahwa [Sang Penyihir Waktu],
yang Profesor bahas sebelumnya, punya hubungan dengan pulau itu mengingat
adanya barir di setiap kota.

「Tentang barir itu, apa itu semacam barir [Penghilang Sihir]? 」(Touya)

「Bukan, [Penghilang Sihir] terpasang di langit, sementara [Penyalah Rute


Perjalanan] terpasang di laut.」(Kougyoku)

Begitu ya.

Jadi itu semacam barir yang menghilangkan aliran kekuatan sihir, menghilangkan
kekuatan artifak, dan membuat kapal-kapal tersesat, yah?

Mungkin barir ini lah yang membuat kapal terbang dan kapal laut tersesat.
Itu artinya aku bisa menggunakan [Gate].

Bukan lah masalah jika kekuatan sihirku terambil karena aku punya banyak.

Kurang lebih aku sudah paham situasi pulau misterius ini.

Di sana terdapat manusia.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 220


Baiklah, bagaimana caraku menanggapinya?

Kougyoku berkata pulau itu penuh dengan behemoth, jadi itu membuatnya
menjadi pulau misterius dunia lain, yang berkembangnya lain dari yang lain.

Pulau itu memang misterius, dan aku juga tertarik.

Akan tetapi, aku penasaran apakah ikut campur urusan pulau itu ide yang bagus.

Mungkin, masyarakat pulau itu tidak tahu kondisi dunia luar.

Mungkin akan baik jika aku mengunjunginya.

「Jadi, apa yang harus kulakukan…?」(Touya)

Aku mungkin akan menginvasinya dengan propaganda “Misi Penaklukan” dan


“Memperluas Area Kekuasaan” kalau aku Raja yang penuh ambisi.

Atau aku mungkin akan berdagang dan membuat hubungan diplomasi seperti apa
yang dilakukan Admiral Perry yang datang dengan kapal hitamnya.

Ooo iya, cara termudah untuk mengingat tahun itu adalah [Perry-san yang tidak
menyenangkan], bukan?

Yep, kedengarannya memang tidak menyenangkan.

Mereka mungkin akan menganggapku sebagai orang asing kalau pergi sendirian
lalu berkata “Aku adalah Raja negara yang ada di luar pulau ini. Mari buat
hubungan diplomasi”.

Mereka mungkin akan membunuhku tanpa pikir panjang lagi karena ia orang
mencurigakan kalau aku tidak menanganinya dengan baik.

Kalau aku tidak memberi kesan “Orang hebat telah datang” atau “Kita harus
mendengar ucapannya”, aku tidak akan bisa berdiskusi dengan mereka.

Haruskah aku pergi sambil membawa 100 FrameGear?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 221


Entah kenapa, sepertinya aksi itu akan membuatku seolah-olah melakukan apa
yang Perry-san lakukan…

Aku tidak berniat menakut-nakuti mereka, mungkin ada cara lain untuk membuat
mereka mendengarkanku.

Di samping itu, aku penasaran apa tidak masalah untuk memutuskan hal ini
sendirian.

Kalau dilihat dari sudut pandang perdagangan, Kerajaan Hanock, Elfrau, Paluf,
dan Zenoasu mungkin tidak akan tertarik dengan hubungan luar negeri.

Walau tiga negara awal tadi juga tidak punya hubungan diplomasi dengan kami,
sih.

Hubungan kami dengan Hanock terbentuk melalui Kaisar Reguluss.

Untuk Elfrau, melalui Rerisha-san.

Yang terakhir, interaksi dengan Paluf melalui negara tetangganya, Kerajaan


Rynie.

Aku tidak yakin tentang rencana pembuatan hubungan diplomatis dengan Paluf
karena sepertinya tidak menguntungkan Brunhild.

Ya ampun~.

「Dasar… Untuk saat ini, suruh anak buahmu untuk mencari informasi dan
mencari tahu budaya mereka. Tapi ingat, yang terpenting adalah selamat. 」
(Touya)

『Baik.』(Kougyoku)

Akan sangat membantu kalau [Sang Penyihir Waktu] ini meninggalkan sihir
tertentu.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 222


Rupanya, ia adalah orang yang pro dalam pembuatan barir, jadi apa mungkin
ini… cuma tebakan tapi… apa mungkin ia orang yang memperbaiki barir dunia?

Ia mungkin meninggalkan formula rahasia.

Aku mungkin akan kembali dengan tangan kosong, tapi aku tidak akan menyerah
kalau ada petunjuk yang mengindikasikan ia lah yang memperbaiki barir dunia.

Tidak ada yang namanya “perbuatan sia-sia” saat menyelamatkan dunia.

Aku menyatakannya dalam hati dan mulai berjalan lagi di koridor istanaku ini.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 223


Chapter 268
Keadaan Pulau dan Sebuah Situasi yang
Merepotkan

「Jadi, apa kau sudah menemukan informasi mengenai penduduk pulau itu?」
(Elzie)

「Begitulah. Lingkungan mereka tidak terlalu berbeda dari milik kita. Akan
tetapi, area yang bisa ditinggali manusia sangat sempit. Bisa dikatakan situasi
mereka ini disebabkan oleh keberadaan para behemoth. Oleh karena itu, kota
mereka tidak bisa meluas ke luar barir. Walau di sekelilingnya ada beberapa
pemukiman kecil sih.」(Touya)

Aku menjawab pertanyaan Elzie sambil menyantap ramen yang dibuat Clair-san
di ruang makan. Ia berhasil membuatnya setelah aku melihat resepnya dan
mengajarkannya dengan menunjukkan bahan-bahan dan fotonya. Kurasa
kaldunya kurang kental, tapi rasanya sudah cukup enak. Aku terkejut, ia bahkan
bisa membuat narutomaki.

Haruskah aku menantangnya dengan gyoza? Yah, gyoza yang tidak bisa dibuat
di toko biasa lho ya.

Orang yang saat ini ada di ruang makan adalah aku, Elzie, Lindzey, dan Yae.
Yumina pergi ke tempat adiknya. Hilda mengunjungi kakaknya di Kerajaan
Ksatria Restia, dan Sue tidak datang. Rue sedang membantu Clair-san membuat
jelly almond untuk makanan penutup. Sakura sedang membantu ibunya, Fiana di
sekolah, dan Rin sedang tidur walaupun sekarang sudah siang. Sepertinya ia
membaca sesuatu di [Perpustakaan] sampai larut malam.

「Barir itu… sepertinya berguna… karena penduduk pulau itu… bisa hidup di
sana… 」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 224


Lindzey juga memakan ramen, setelah meniupnya. Ia tidak bisa menggunakan
sumpit, jadi ia memakai garpu.

「Sepertinya barir skala besar itu tidak dipasang di seluruh pulau, tapi hanya di
4 kota dan kuil di tengah-tengahnya. Ini cuma tebakanku, tapi kurasa kuil itu
adalah warisan “Penyihir Waktu”, atau mungkin bukan.」(Touya)

Dengan kata lain, itu adalah artifak. Itu artinya pemasangan barir di masa depan
akan menjadi mustahil. Hal ini sangat serius mengingat tempat yang bisa
ditinggali sangat terbatas. Yah, para penduduk tidak akan diserang behemoth jika
tidak keluar dari barir.

Mengingat besarnya badan behemoth, perut mereka tidak akan penuh walaupun
memakan manusia. Mereka mungkin akan menyerang makhluk sihir besar lain,
yang terlihat lebih mengenyangkan perut.

Hanya dengan melewati saja, behemoth akan menghancurkan pemukiman yang


dibuat penduduk di luar barir. Apa yang bisa mereka lakukan adalah membuat
beberapa rumah sehingga mirip dengan pemukiman.

「Apa penduduk sana tidak mau membunuh para behemoth itu? Mereka bisa
menang kalau sudah memutuskan untuk melawannya dengan risiko
timbulnya beberapa korban, kan?」(Elzie)

「Yah, sepertinya mereka memang melawan, mengingat mereka punya banyak


pelontar raksasa yang bisa dipindah di dalam setiap kota. Mereka membawanya
ke perbatasan barir saat behemoth mendekati kota.」(Touya)

Logisnya, mereka tidak akan bisa bertahan lebih dari 5000 tahun kecuali bisa
mempertahankan diri. Metode mereka sangat lain dari kami di sini… katakan...
bukankah mereka membuat metode sendiri dalam menghadapi behemoth? Tapi
tetap saja mereka tetap bergantung pada perlindungan barir.

「Omong-omong, tentang mereka, apa cuma manusia yang hidup di sana?」


(Yae)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 225


Berbeda dengan Lindzey, Yae memakan ramen dengan lihai karena bisa
menggunakan sumpit dengan baik, Ia bisa melalukannya karena di Ishen ada soba
dan juga Udon. Omong-omong, ia sedang memakan ramen ke-3.

Ia tidak gemuk-gemuk walau makan sebanyak itu, yang membuatnya sebagai


salah satu misteri terbesar. Yah, mungkin karena aktifitasnya setara dengan
jumlah makannya.

「Enggak kok. Manusia memang banyak, tapi ada juga ras-iblis dan ras demi-
human. Begitu... Tidak seperti di sini, sepertinya para manusia tidak membenci
mereka, jadi mereka semua tinggal di satu kota.」(Touya)

Aku ingin kami yang ada di sisi ini mengikuti prinsip mereka. Tapi ada
kemungkinan kalau manusia tidak membenci mereka karena terpaksa, mengingat
betapa sempitnya setiap kota, jadi mereka pun harus bekerja sama untuk terus
hidup.

「Di sana… manusia sangat sedikit kalau kita menghitung ukuran pulau itu, tapi
mungkin itu gara-gara lingkungan sekitar yang membuat pertanian dan perikanan
menjadi sangat sulit.」(Touya)

Walaupun mereka mendapat lahan luas, tanaman mereka akan hancur sebelum
musim panen, jadi mereka mungkin membatasi luas lahan. Penduduk pasti akan
merana kalau tanaman yang ditanam sepenuh hati selama setahun penuh hancur
sebelum bisa dipanen.

Sepertinya mereka berpikir kalau menempatkan lahan di dalam barir itu lebih
baik. Karena kompleks perumahan dibangun menyesuaikan bundaran barir,
mereka langsung lari ke lahan saat behemoth menyerang.
(Ramune: Barir dunia ini selalu bundar, gak ada barir kotak atau segitiga.)
(Budi: Di n*ruto S, itu apaan bentuknya?)
(Mizuki: barir titik pusat berbeda dengan barir sudut ruang.)

Rumah mereka mungkin akan hancur, tapi sumber makanan mereka akan
bertahan. Kurasa mereka akan bertahan hidup sebagai suatu spesies spesial kalau
melakukannya seperti ini, tapi…

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 226


「 Tapi… pulau behemoth, yah?… Aku penasaran kenapa makhluk
sihir disana berevolusi secepat itu.」(Elzie)

「Ada kemungkinan kalau hal ini dikarenakan kepadatan elemen sihir. Yah,
setidaknya begitulah menurut profesor.」(Touya)

「Kepadatan elemen sihir?」(Yae)

Elzie dan Yae pun memiringkan kepala saat mendengar kata-kata yang tidak
pernah didengar sebelumnya.

Kabar mengatakan kalau ada banyak makhluk sihir yang berevolusi karena
menyerap elemen sihir di udara saat masih menjadi binatang biasa. Karena itu lah
mereka memiliki kemampuan yang sama seperti sihir, contohnya beruang
halilintar yang bisa menembakkan listrik.

Ada teori bahwa behemoth akan muncul dari hewan–hewan itu kalau mereka
terus menyerap elemen sihir dengan kepadatan yang tinggi.

Omong-omong tentang elemen sihir itu, biasanya berserakan di udara, jadi


biasanya tidak memadat. Akan tetapi, ada beberapa tempat yang dipanggil
“Tempat-Elemen Sihir”. Biasanya ada di tempat terbatas seperti gunung suci,
palung laut, pedalaman hutan, dan beberapa tempat lainnya yang dilindungi alam.

Oleh karena itulah, satu pernyataan yang muncul karena adanya teori itu adalah
“Tempat-Elemen Sihir itulah alasan utama adanya behemoth”.

Saat aku bertanya kenapa Tempat-Elemen-Sihir itu bisa membuat behemoth,


profesor menjawab, spesies yang bisa menyerap elemen sihir sangat sedikit,
walau spesies yang bisa menyerapnya bukan hanya hewan, tapi juga manusia.
Selain itu, mencegah bocornya aliran air di aliran udara tidak akan berefek pada
kepadatan elemen sihir.

Oleh karena itu, masalahnya ada di [Pulau Tanpa Kembali] itu sendiri, pasalnya,
pulau itu ditutupi barir. Dengan kata lain, mustahil bagi elemen sihir di dalamnya
untuk menyebar keluar dari pulau. Penyebaran elemen sihir tidak ada gunanya

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 227


kalau barir itu mencegah penyebaran elemen sihir di pulau itu. Selain itu,
menyebarkan itu berbeda dengan habis.

Hasilnya, pulau itu menjadi tempat yang persis dengan “Tempat-Elemen Sihir”.

Aku penasaran apakah pulau itu bisa menjadi tempat membuat makhluk-makhluk
sihir itu.

「Tapi… apa [Tempat-Elemen Sihir] ini tidak berefek pada manusia?」(Elzie)

「Manusia tidak menyerap elemen sihir melebihi kapasitas kekuatan sihirnya,


jadi tidak apa-apa, onee-chan. Tapi kurasa mereka akan sakit kalau terus-terusan
menyerap elemen sihir tersebut.」(Lindzey)

Lindzey menjawab pertanyaan kakaknya. Dalam kasus makhluk sihir, mereka


tidak akan langsung menjadi behemoth saat hidup di Tempat-Elemen Sihir.
Mereka akan melahirkan behemoth sebagai “Mutant” setelah melahirkan selama
bertahun-tahun.

Sementara hal itu bisa dikatakan alami, behemoth akan mati dalam 1 generasi
karena tidak bisa mencari pasangan hidup karena mereka adalah makhluk
“mutant”. Begitulah nasib behemoth, tapi hidup mereka lebih panjang kalau kita
bandingkan dengan hewan normal lain.
(Ramune: Kurasa fan Isesuma bisa membuat spinoff dari teori ini, yakni
Manusia yang menyerap elemen sihir di tempat itu, lalu melahirkan manusia
dengan kekuatan “behemoth”... Kalau dipikir-pikir, nanti malah kayak Skyrim,
yah (Dragon*orn)..)
(Mizuki: Enggak sekalian jadi Titan?)

Kurasa masalah pulau itu adalah para behemoth ada di mana-mana…

Mereka bisa melahirkan generasi behemoth ke-2 kalau menemukan pasangan


hidup dari spesies yang sama. Kalau hal itu terjadi, generasi ke-2 bukan hanya
sekedar mutasi biasa, tapi akan menjadi spesies baru.

Sepertinya para behemoth pulau itu saling menyerang satu sama lain, membuat
mereka bisa disebut “Monster Pulau”. Aku penasaran apakah “Prajurit perak dari

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 228


angkasa akan turun”. Sepertinya akan sia-sia karena ia hanya bisa bertarung
selama 3 menit.
(Ramune: Ultraman.)

「 Apa itu artinya saat kita menghilangkan barir, kemungkinan lahirnya


behemoth akan menurun karena hilangnya Tempat-Elemen Sihir itu?」(Yae)

「 Yah, hasilnya akan seperti itu. Aku penasaran apakah orang yang
menjaga barir pulau itu tahu akan hal ini… rumit sekali.」(Touya)

Kalau memang begitu, kita tidak akan bisa menghilangkannya. Saat aku
memikirkannya, mungkin penduduk pulau itu terperangkap di dalamnya.

「Pokoknya, aku punya rencana untuk berhubungan dengan penduduk sana, tapi
aku harus memberitahu semua negara. Sepertinya Elfrau dan Hanock akan ikut
pertemuan ini, tapi kita masih belum menerima jawaban dari Paluf. Akan bagus
kalau Raja Rynie bisa membujuk mereka, tapi saat ini, aku masih belum bisa
menjelaskan keadaan pulau itu secara terbuka…」(Touya)

Dalam skenario terburuk, kami akan terus melanjutkan rencana ini tanpa
persejutuan Paluf. Kalau kami bisa membuat hubungan berdagang dengan pulau
itu, kurasa kami semua bisaa membeli material behemoth dengan harga yang
relatif murah. Akan tetapi, pulau itu punya mata uang yang berbeda dengan kami,
jadi pasti akan ada barter. Mereka menggunakan emas, perak dan tembaga, jadi
kurasa mereka menganggap material besi itu berharga.

「 Kurasa berkomunikasi dengan mereka akan memakan waktu yang cukup


lama… Yah, ini bukan urusan besar sih, tapi seperti yang kuduga…」(Touya)

「Kabar Buruk!」(Lapis)

Pintu ruangan pun terbuka dengan keras, dan ketua pelayan, Lapis-san masuk ke
dalam. Uwaa, kagetnya! Lindzey bahkan tersedak, pasti trakeanya kemasukan
sesuatu.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 229


「Barusan Pam-sama dari Hutan Besar mengirim surat. Isinya adalah suku Hutan
Besar diserang pasukan mahluk sihir Sandora!」(Lapis)

「Nani!?」(Touya)

Apa ini artinya Sandora menginvasi Hutan Besar? Untuk apa…? Bukankah
mereka punya perjanjian gencatan senjata…?

「Pasukan Sandora menculik anggota suku dan mengirim mereka ke Kyurei,


ibukota Sandora. Sepertinya mereka melakukannya untuk memperbudak mereka.
[Suku Raja Pohon], yakni suku Pam-sama sedang menahan suku-suku yang ingin
mengambil mereka kembali, tapi keadaannya sangat rumit… 」(Lapis)

Jadi mereka melakukannya untuk mendapat budak, yah? Oi-oi, akan lebih baik
kalau yang melakukannya adalah pencuri atau semacamnya, tapi yang
melakukannya adalah Sandora yang artinya mereka melakukan agresi militer
pada Hutan Besar, Sandora dulu yang melakukannya, yah? Walaupun hutan itu
tempat hidup berbagai suku, penduduk dunia ini berkata bahwa mereka
membentuk suatu perkumpulan yang bisa dianggap sebagai suatu Negara. Hal ini
akan menjadi perang saat Sandora melakukannya dengan serius…

「 Seperti yang kutakutkan, rumor yang mengatakan Sandora telah berhasil


memproduksi [Kalung Budak] secara masal itu benar, bukan?」

「Be-begitulah…」(Lapis)

Aku telah mencoba mengirim 3 gadis itu ke Sandora untuk memastikan


kebenarannya.

Kalau jumlah [Kalung Budak] bertambah, mereka bisa menambah kekuatan


militer pasukan makhluk sihir secara proporsional. Tak peduli seberapa kuat suku
Hutan besar, mereka tidak akan bisa melawan pasukan makhluk sihir.

Jadi intinya apakah mereka ingin menginvasi Hutan besar dengan pasukan ini?

Hal ini mungkin ada hubungannya dengan kejadian Kota Astal sebelumnya…

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 230


「Pertama-tama, katakan pada mereka bahwa kalau Hutan besar menyerang balik
Sandora, keadaan akan semakin buruk, hal itu akan menyebabkan perang.」
(Touya)

「Apa yang akan kau lakukan?」(Elzie)

Ucap Elzie sambil mengerutkan jidat.

「Untungnya, Brunhild berhubungan baik dengan suku Lauri yang merupakan


[Suku Raja Pohon]. Kami akan menengahi masalah ini dan meminta mereka
untuk mengembalikan anggota suku yang diculik.」(Touya)

「Apa mereka mau melakukannya?」(Lindzey)

「Setelah itu selesai, maksudku setelah mereka ganti rugi berbagai kerusakan
yang diperbuat… hubungan mereka akan memburuk. Tapi kita bisa menghindari
perang. Ada juga kemungkinan orang-orang Hutan Besar mengamuk.」(Touya)

Kurasa tidak akan ada pembantaian masal karena tujuan mereka adalah
memperoleh budak. Kalau pihak Sandora membunuh mereka… maka tidak ada
harapan untuk mengembalikan hubungan 2 Negara itu.

Di Hutan besar, ada beberapa suku yang memprioritaskan anggota dan rasa
bangga. Mereka tidak akan mengampuni Sandora kalau mereka mencoreng dua
hal tersebut.

「Itu benar… mungkin ini saat yang tepat untuk tahu lebih tentang Sandora.
Beritahu Pam dan tolong kirim surat resmi Brunhild pada Sandora. Kita harus
membuat mereka memberitahu keinginan Sandora, bukan?」(Touya)

「Kurasa bisa kalau kita mengirim utusan. Tapi siapa? Mustahil kita mengirim
Komandan Orde Ksatria, bukan? Haruskah kita mengirim Nicola-san? Atau
mungkin Tsubaki-san? 」(Lindzey)

Aku tersenyum mendengar ucapan Lindzey.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 231


「Aku yang akan pergi!」(Touya)

「Eh?!」(Linzie)

「Tidak masalah kalau aku mengubah penampilanku, bukan?Aku akan pergi


dengan menyamar sebagai utusan Brunhild yang membawa pesan berisi protes
tertulis suku-suku Hutan besar.」(Touya)

Mana mungkin aku mau mengirim rakyat berhargaku ke Negara berbahaya


seperti Sandora? Itu adalah Negara yang dikelilingi rumor jelek, sampai-sampai
dipanggil [Negara Penculikan].

Aku juga bisa mengirim kakak atau saudara sepupuku sih, tapi kurasa mereka
tidak cocok untuk bernegoisasi… kecuali Kousuke-oji-san, yah?

Yah, tujuanku adalah mencari tahu maksud Sandora, jadi aku sendiri yang harus
pergi.

Aku juga diberitahu kalau [Senjata Rahasia] yang diteliti profesor dan Tika dari
[Laboratorium] dan sihir yang kutemukan di [Perputakaan] telah selesai, jadi
seharusnya aku bisa mengurus masalah yang mungkin datang.

Sandora tidak akan dipanggil dengan sebutan [Kerajaan Budak] lagi kalau
mereka menjawab protes tertulis suku Hutan besar dengan jelek.

Aku sendiri juga kesal dengan Sandora karena mencoba menculik


para adventurer baru kami. Saat itu, pedagang budak itu melakukannya secara
independen, tapi aku yakin kalau Sandora lah yang akan membelinya.

Terlebih lagi, sepertinya mereka sangat menginginkan informasi Negara ini.


Mereka mungkin berpikir kalau bisa mendapat budak tanpa mengotori tangannya
sendiri.

Aku juga telah memastikannya dengan para pemimpin negara lain, sepertinya
pencuri yang menyerang pemukiman dan menculik manusia dan demi-

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 232


human untuk memperbudak mereka itu disuruh pedagang budak yang ada di
Sandora.

Dengan kata lain, perusahaan budak negara itu dibawahi negara itu sendiri.
Mereka semua menculik penduduk negara lain. Kalau aku disuruh
menjelaskannya, bukankah Sandora adalah negara kriminal?

Pertanyaan dari semua ini adalah “Apakah Raja Sandora tahu bisnis berdagangan
budak yang ada di negaranya dan memang menyuruhnya?”atau “Apakah ia
dimanipulasi dan tidak tahu tentang perbudakan di negaranya?”.
… entah kenapa, aku merasa tidak enak dengan Sandora.

Aku akan mengkonfirmasi bagian itu sendiri. Tergantung dari hasilnya, aku tidak
mungkin tidak akan mengampuni mereka.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 233


Chapter 269
Raja Budak dan Pengambil Alih

Kereta kuda bergoyang di sepanjang jalan Kyurei, ibukota Kerajaan Sandora.


Meski hanya sebatas basa-basi, aku tak bisa bilang kalau jalan yang dikeraskan
ini sangat bagus, tapi sepertinya suspensi pada kereta kuda, yang khusus dibuat
oleh Rosetta, telah menyerap goncangan.

Melihat jalan yang terlihat dari jendela, aku menyadari bahwa mereka telah
ketinggalan jaman. Ada banyak dinding kusam dan atap yang hancur dimana-
mana. Rumah kayu yang terlihat seperti gubuk tercampur diantara rumah-rumah
yang terbuat dari bata merah.

Sepertinya tempat ini adalah wilayah pemukiman untuk masyarakat kumuh,


tempat tinggal orang-orang yang disebut “masyarakat kelas bawah”.

「Orang-orang di sini tidak terlihat bahagia」(Lance)

「Yah, tidak heran kalau kita melihat bagaimana kondisi kehidupan mereka.」
(Touya)

Lance, seorang ksatria muda, duduk di hadapanku, dan mengutarakan


pendapatnya sambil melihat ke luar jendela sama seperti yang kulakukan.

Saat aku memberitahu Perdana Menteri Kousaka-san tentang rencanaku untuk


pergi ke Sandora sebagai utusan, dia menyuruhku membawa orang ini sebagai
pendampingku. Dia tidak mempercayaiku… Padahal aku tidak akan
menggunakan kekerasan jika pihak lawan tidak mencoba menantangku duluan.

Sebenarnya, dia ingin seseorang yang seperti wakil kapten Nicola-san untuk
mendampingiku, tapi pasti aneh jika orang yang jabatannya lebih tinggi dari
utusan bertindak sebagai pengawal. Itulah sebabnya kenapa aku membawa dia.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 234


Selain Lance, ada juga empat orang lainnya bersama kami. Tapi mereka semua
saat ini sedang mengendarai kuda lain yang berjalan mengikuti kami.

Aku sangat ingin segera pergi ke Sandora menggunakan [Fly] atau mantra yang
sejenis, tapi sekarang aku sedang berperan sebagai [utusan Brunhild yang
dipercaya untuk membawa surat protes dari suku Raja Hutan]. Itulah sebabnya
aku ke sana dengan transportasi yang biasa.

Yah, meski kami pergi ke luar ibukota kerajaan menggunakan [Gate] sih.

Saat Pam memberikan surat protes pada kami, dia terlihat sangat marah seperti
ingin mengatakan “Aku tak peduli apa yang akan terjadi, jadi tolong hajar Raja
Sandora itu”, tapi melakukan itu hanya akan menciptakan perang antara Sandora
dan suku-suku lainnya. Pam mungkin ingin ikut bersama kami, tapi dia tidak bisa
melakukannya karena posisinya sebagai pemimpin suku.

「Sudah kuduga, jumlah budak di sini sangat banyak… dan seperti Yang Mulai
katakan. Mereka semua tidak diberi makan seperti seharusnya― Mereka semua
terlihat kurus kering. Meskipun, untuk budak petarung sepertinya diberi makan
dengan layak.」(Lance)

「Yah, soalnya mereka adalah budak yang dipakai untuk bertarung. Mereka tak
akan berguna jika mereka tidak bisa bertarung saat dibutuhkan karena kelaparan.
Meski begitu, mereka tetap digunakan tidak lebih sebagai perisai」(Touya)

Aku bisa melihat kehadiran mereka di seluruh penjuru kota, berarti masyarakat
kelas bawah juga bisa memiliki budak. Budak bertubuh besar yang menjaga toko-
toko itu kemungkinan adalah budak petarung.

Ada banyak demi-human seperti beastkin diantara budak tersebut. Mereka


mungkin telah dibawa ke sini dari suatu tempat. Mereka semua memakai pakaian
lusuh yang telah koyak, kaki dan tangan mereka terlihat kurus dan kotor.

「Oh iya, jangan panggil aku dengan sebutan “Yang Mulia”, Lance. Kita tak tahu
siapa yang bisa mendengarmu nanti.」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 235


「 Ma-Maafkan saya. Akan tetapi, jadi saya harus memanggil anda dengan
sebutan apa?」(Lance)

Saat Lance yang terlihat panik bertanya padaku, aku baru sadar kalau aku belum
menetapkan nama apa yang akan kugunakan. Hmm…

「Apa aku harus memperkenalkan diri sebagai Doran? Yah, itu nama ayahnya
Mika-san sih.」(Touya)

「Hei, Yang Mulia! Aku dan Mika tidak ada hubungan seperti itu!」(Lance)

Lance mengangkat wajah merahnya. Fu~fu~fu. Aku sudah tahu kalau kau sering
datang mengunjungi [Silver Moon]. Aku tahu dari Karen-nee-san sih.

Yah, kurasa aku harus berhenti menggodanya. Dan juga, aku sudah dapat ide…

「 Bagaimana kalau aku memperkenalkan diri sebagai Robin Hood… tidak,


bagaimana kalau [Robin Locksley]?」

「 [Robin Locksley]? Kalau begitu, saya akan memanggil anda “Utusan


Locksley”」(Lance)

「Begitulah, meski aku seahli itu pakai panah sih」(Touya)

「?」(Lance)

Nama ini mungkin keluar dari mulutku karena aku melihat baju berwarna hijau
muda yang sedang kupakai.

Aku tidak menyembunyikan penampilanku dengan ilusi dari [Mirage]. Aku


hanya mengubah sedikit gaya rambut dan warna rambut dan mataku. Hanya
dengan begitu saja, pihak lawan akan mendapat pandangan yang berbeda
tentangku. Yah, kurasa di sekitar sini memang tidak banyak yang mengenalku sih.

Kereta kuda berjalan menyusuri area pemukiman masyarakat kelas bawah dan
tiba di sebuah gerbang menuju pemukiman kelas atas.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 236


Pasukan yang menggunakan armor kulit bagus menghalangi jalan kami dan
memberhentikan kereta kuda.

「Mulai dari sini, hanya orang yang memiliki izin yang boleh lewat! Darimana
kalian berasal? Sebutkan nama kalian!」(Penjaga)

「 Kami datang ke sini dari Brunhild Dukedom. Seharusnya sudah ada


pemberitahuan kepada pihak negara ini soal kedatangan kami.」(Touya)

「Brunhild? Cih… Tunggu di sini. Aku akan memastikannya dulu pada atasanku.」
(Penjaga)

Penjaga tadi berbicara dengan nada angkuh sambil mengintip ke dalam kereta
kuda melalui jendela lalu pergi ke bagian dalam dinding sambil mendecakkan
lidahnya.

「 Sikapnya pada utusan Negara lain sangat tidak menyenangkan…saya


penasaran pelatihan seperti apa yang mereka terima.」(Lance)

「Sandora bisa dikatakan tidak punya hubungan dengan Negara lain. Sikapnya
barusan itu mungkin hasil dari ketidaktahuan mereka…」(Touya)

Akan tetapi, aku tetap marah kalau seseorang menunjukkan sikap bermusuhan
hanya karena pekerjaannya bertambah walaupun itu memang bagian dari
pekerjaanya.

Setelah menunggu beberapa saat, kami akhirnya dibolehkan masuk.

「Kalian boleh pergi, tapi jangan buat keributan.」(Guard)

Sikapnya masih seperti itu walaupun tahu bahwa aku utusan negara lain, yah? Ia
benar-benar meremehkan kami. Secara geografis, daerah Sandora itu terisolasi,
dan tidak pernah diinvasi oleh negara lain. Jadi aku bisa memaklumi kalau
Sandora tidak pernah berhubungan dengan negara lain, tapi apa mungkin ia tidak
berpikir untuk menunjukan kesan kepada utusan negara lain?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 237


Saat kereta kuda kami mulai berjalan lagi, aku terkejut melihat perubahan yang
sangat berbeda dari daerah sebelumnya. Jalanannya terbuat dari batu yang bagus,
dan jajaran rumah terbuat dengan bata putih. Dan penduduk daerah ini
berpenampilan bagus karena memakai perhiasan mahal. Mereka berjalan-jalan
sambil ditemani para budaknya.

Budak mereka juga berbeda dari yang ada di daerah kelas-2 tadi –mereka tidak
mengenakan baju yang lusuh, tapi seperti yang kuduga mereka masih tidak
terlihat senang…

「 Saya pernah mendengar berita tentang perbedaan 2 daerah Sandora, tapi


kenyataannya terlalu mencengkan…」(Lance)

Ucap Lance sambil melihat ke luar jendela. Perbedaan daerah kelas-1 dan kelas-
2 memang sangat mencengangkan.

Di ujung jalan, terlihat istana besar yang terbuat dari batu di atas lereng. Istana
yang berbentuk kotak itu punya Menara di setiap sisinya, yang membuat kesan
kemuliaan di sana.

Mungkin istana ini juga buatan para budak.

Saat kami sampai di gerbangnya, kami diperbolehkan masuk tanpa gangguan lagi.
Apa pemberitahuannya sudah sampai ke sini? Walau penjaga gerbangnya
melihati kami dengan ekspresi tidak enak sih.

Setelah turun dari kereta, kami dipandu orang berjubah dengan ekspresi tidak
senang yang datang dari dalam koridor istana. Aku, Lance dan 4 ksatria lainnya
dilucuti dari berbagai senjata kecuali belati kami sebelum sampai di ruang
pertemuan.

Mereka sangat berhati-hati. Yah, kami kan akan menemui Rajanya, jadi aku
paham maksud dari perbuatan mereka ini.

Setelah sampai di dalam ruang pertemuan, kami disuruh berlutu. Sepertinya


mereka yang berbaris di dalam ruangan ini adalah ketua pelayan, dan beberapa

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 238


jendral Sandora lengkap dengan budak-petarungnya yang bertugas melindungi
istana. Karena jumlahnya terlalu banyak, mereka mungkin tidak akan kalah
dengan 1 atau 2 pedang. Yah, kurasa perampasan senjata barusan untuk
memperkuat hal ini.

「 Jadi, apakah kalian utusan yang menurut kabar akan datang dikirim oleh
Brunhild? Kudengar kalian membawa permintaan dari penduduk Hutan Besar.
Mereka sungguh merepotkan, bukan.」

Lelaki botak berjubah merah dan hitam yang sepertinya adalah Perdana Menteri
Sandora, mulai mengatakan sesuaatu. Cara mengatakannya terdengar sarkas.

Orang yang duduk di singgasana berkilauan di depan kami adalah orang gemuk
yang sedang merokok dengan mata mengantuk. Sekilas, kupikir ia adalah seekor
orc…

Orang yang berdiri di sampingnya adalah budak perempuan dengan [Kalung


Budak] yang memakai baju tipis sampai-sampai terlihat hampir setengah
telanjang. Perempuan itu berlutu sambil memegang asbak.

Di atas kepala Raja itu, terdapat sebuah mahkota emas. Jadi orang ini Abdul Jafar
Sandora ke-3, Raja Kerajaan Sandora, yah? Tak peduli dari manapun aku
melihatnya, ia tidak terlihat sebagai pemimpin yang bijak. Walau kupikir tidak
baik untuk menilai orang berdasar penampilannya saja sih.

Singgasana yang didudukinya didekorasi dengan armor megah, pelindung kepala


di sisinya, dan sebuah pedang di sisi lainnya. Pedang itu terlalu dibumbuhi
perhiasan, tapi sepertinya masih bisa digunakan di pertempuran. Bentar,
bukankah orc itu tidak akan bisa menggunakan armor di singgasana itu, bukan?
Maksudku…ukurannya itu lho.

Tanpa menyuarakan isi pikiranku barusan, aku mulai bicara di depan Raja
Sandora.

「Nama saya Robin Locksley. Maafkan saya atas kelancangan saya ini tapi saya
akan langsung mengatakan intinya, ini mengenai permintaan yang dibuat

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 239


penduduk Hutan Besar. Isinya adalah permintaan untuk segera melepas anggota
suku yang ditangkap oleh prajurit Sandora… 」(Touya)

「Aku menolak.」(Abdul)

Sambil memotong omonganku, ia memukulkan pipa rokoknya pada asbak yang


dipegang budak perempuan di sampingnya. Kemudian, ia pun menyuruh budak
perempuan itu mengisi daun tembakau, dan menyalakan lagi rokok tersebut
dengan api. Setelah menerima kembali rokoknya, ia mulai menghisapnya lagi.

Tak lama kemudia, ia menggosok-gosokkan wajahnya kepada budak perempuan


itu dengan cara yang menjijikkan. Sambil menunjukkan senyuman, ia
mengatakan ini tanpa menoleh pada kami.

「 Jumlah budak di negaraku saat ini tidak cukup. Jadi aku tidak akan
mengembalikan mereka.」(Abdul)

「 … Apa ini artinya anda memang berniat untuk menyerang mereka demi
mendapat budak?」(Touya)

「Apa salahnya? Tidak ada alasan bagi kami untuk menuruti permintaan negara
lain. Terlebih ini bukanlah urusan yang boleh diikut campuri oleh negara kecil
yang baru saja dibuat.」(Abdul)

Ia mengatakan hal tersebut sambil tersenyum.

Jadi ini memang sebuah kejahatan, yah? Seperti yang kuduga, invasi Hutan
Besar kemarin memang dilakukan karena adanya perintah dari Sang Raja.

「 …Apa anda berniat memulai perang dengan penduduk Hutan Besar? 」


(Touya)

「Perang? Mustahil akan ada perang. Mereka hanyalah segelintir suku-suku kecil.
Apa mereka bisa menang melawan pasukan binatang sihir kami?」(Abdul)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 240


「Suku Raja Pohon memiliki hubungan dengan negara kami, Brunhild. Apa anda
juga ingin menyerang kami?」(Touya)

Alisnya mengerut, ia pun menghadap ke depan sambil tetap duduk di


singgasananya.

「Kau terlalu membesarkan diri, tahu? Sepertinya rajamu telah salah paham, hal
ini tidak ada hubungannya dengan jumlah prajurit raksasa milik negaramu. Kalau
kau berkata ingin menyerang Sandora, maka berhati-hatilah untuk tidak
mengganggu naga yang sedang tidur. Kami memiliki assassin handal di negara
ini. Kami bisa membunuh raja mu yang sombong itu sekarang.」(Abdul)

Orang-orang di sekitar pun mulai tertawa mendengar ucapannya. Mereka sudah


tidak bisa diharapkan lagi. Mereka dan Raja ini tidak memiliki apa-apa kecuali
kebodohan. Sepertinya mereka memang menunjukkan sikap bermusuhan dari
awal. Aku tidak tahu dari mana asal rasa percaya diri mereka — hal ini terlihat
seolah-olah mereka tidak tahu apa saja yang telah terjadi di berbagai belahan
dunia.

Raja Sandora menjentikkan jarinya, dan para budak petarung pun menarik pedang
masing-masing.

Kami pun berdiri dan menarik belati, yang merupakan satu-satunya senjata kami.

「Apa maksudnya semua ini?」(Touya)

「Apa, katamu? Kami akan mengatakan kalau tidak ada utusan yang datang ke
mari. Karena setelah kota Astal hancur, jumlah budak kami tidak cukup. Sampai
saat ini kami telah mengumpulkan mereka dari berbagai negara, dan kalian semua
akan menjadi jinak setelah dipekerjakan selama 1 bulan. Asal kau tahu, kami ini
punya pelatih handal lho.」(Abdul)

Aku masih keheranan dan tidak bisa mengatakan apa-apa pada


ucapannya. Seperti yang kuduga. Sepertinya mereka juga menculik penduduk
negara lain. Sama seperti yang para pemimpin katakan kemarin. Negara ini sangat

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 241


bejat, dan aku lah yang bodoh karena masih mengharap suatu kewarasan dari
Negara ini…..

Bukannya aku marah lho ya, tapi aku sudah tidak mau bertekuk lutut setelah
dimain-mainkan seperti barusan. Kurasa aku tidak perlu menahan diri lagi setelah
melihat buruknya mereka.

Aku berencana menggali informasi darinya, tapi ternyata mereka lebih bodoh dari
yang kukira.

「…menggelikan sekali~」(Touya)

「Haa?」

Sambil mengehela nafas, aku mengeluarkan singgasana yang tidak kalah dari apa
yang Raja Sandora duduki.

Setelah duduk dan meluruskan kaki sambil melihatnya, aku menyilangkan kaki
dan menaruh tangan di tempatnya.

「Haa…. Rasanya bodoh sekali aku mau menanggapi orang-orang bodoh seperti
kalian…. Ooh iya! Semuanya, sudah cukup, tidak perlu pura-pura lagi. Karena
sepertinya mereka ingin berperang melawan kita.」(Touya)

「Bodoh… apa kau tidak tahu keadaanmu?」(Abdul)

Ia pun berdiri dan melototi kami. O-o-o-o, aku penasaran apakah dia
marah.. Wajahnya menjadi merah kelam.

「Aku paham betul situasi dan apapun yang sedang terjadi. Kau bisa berkata
kalau aku sudah paham warna sebenarnya negara ini. Raja goblok dengan pelayan
bodohnya. Katakan, apa kau tahu arti dari “katak dalam tempurung”? Itu artinya
sang katak itu tidak tau betapa luasnya dunia ini, tapi… 」(Touya)

「Bunuh mereka!」(Abdul)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 242


「Setidaknya dengarkan aku dulu, lah?」(Touya)

Budak petarung yang datang ke mari berhenti 2 meter di sekitar karena kami
terhalangi barir tak terlihat. Dan tentu saja. Akulah yang telah mengaktifkan sihir
tersebut.

「 Apa~?! Bajingan! Kau, Robin atau apalah itu! Siapa kau sebenarnya?! 」
(Abdul)

「Ah, itu samaran saja kok. Nama asliku Mochizuki Touya, Raja Penguasa
Brunhild, orang yang katamu bisa dibunuh kapanpun. Senang bertemu denganmu,
wahai Raja Kerajaan Sandora.」(Touya)

Aku menon-aktifkan [Mirage], mengembalikan warna mata dan rambutku


menjadi semula. Aku tidak perlu menyembunyikan diri kalau mereka sudah
seperti ini.
(Shiro7D: Hmmm? Bukannya tadi dia bilang dia enggak nyamar pakek [Mirage],
tapi cuman ganti gaya sama warnanya aja… tapi kenapa sekarang….)

「 Raja Penguasa Brunhild?! Mustahil! Kenapa Raja negara mau datang ke


tempat sejauh ini…?!」(Abdul)

「Aku ini mantan adventurer, jadi aku suka berpergian ke tempat jauh seperti
ini. Omong-omong, kurasa kau harus lebih sering berpergian, kau tahu? Kau itu
terlalu gemuk.」(Touya)

Melihat Raja orc menyatukan giginya sambil memegang pipa rokoknya, para
budak petarung memasang wajah ketakukan sambil melangkah ke belakang.

「Apa yang kau lakukan?! Kalau orang ini memang Raja Penguasa Brunhild,
maka semuanya akan jadi lebih mudah! Ayo bunuh dia! 」(Perdana Menteri)

Para budak petarung dan jendralnya langsung menyerbu kami setelah mendapat
perintah dari Perdana Menteri botak, tapi [Shield] menahan semua serangan fisik.

「Ya elemen Api! Buatlah panah crimson api! Fire arrow!」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 243


Melihat serangan fisik tidak mempan, seorang penyihir menembakkan panah api
setelah merapalkan sihirnya.

「Reflection!」(Touya)

Akan tetapi, aku mengembalikan serangannya dengan sihir refleksi. 3 panah api
refleksi itu mengenai penyihir dan para pelayan di sisinya, dan menghempaskan
mereka.

「Kau berani menyerangku bahkan setelah tahu kalau aku seorang Raja? Apa
aku boleh berasumsi kalau kau membuat pernyataan perang?」(Touya)

「BODOH. Kami akan melalukan apapun untuk membunuhmu dan menutupi


semua ini. Tidak akan ada orang yang menyangka kalau Raja Penguasa Brunhild
ada di tempat seperti ini, bukan?」(Abdul)

Ucap Raja Sandora dengan senyuman licik. Apa ia sebodoh ini? Apa ia tidak tahu
kalau aku bisa menggunakan [Gate], dan sangat mudah bagi kami untuk kabur
dari tempat ini? Yah, walau aku tidak akan kabur, sih.

「Sekali lagi. Apa kau mau memulai perang?」(Touya)

「Negara kami memiliki pasukan makhluk sihir dan budak petarung. Mereka
adalah petarung yang akan terus berperang sampai mati. Apa kau pikir bisa pergi
begitu saja setelah membuat Sandora menjadi musuh?」(Abdul)

Ya ampun. Sepertinya ia memang sangat-sangat bodoh.

「Maaf saja ya, tapi Brunhild tidak punya niatan untuk membuat Sandora sebagai
musuh. Salah, kurasa Brunhild tidak perlu sampai menganggap kalian sebagai
musuh」(Touya)

「Apa katamu?」(Abdul)

Ia pun melototiku.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 244


Sambil terus duduk di singgasana, aku menaikkan satu tangan ke arahnya dan
mengaktifkan sihir non-atribut.

「Apport!」(Touya)

1 [Kalung Budak] pun muncul di tanganku. Budak perempuan yang bersembunyi


di balik armor dan menjauh dari Raja itu terkejut saat mengetahui kalung di
lehernya menghilang secara tiba-tiba. Melihat ini, Raja itu pun terkejut.

「Ap?!」(Abdul)

「Namanya memang [Kalung Budak], tapi… aku tahu kalau kalung ini dibuat
untuk mengingat gelombang sihir pemilik tertinggi selain pemilik asli. Dengan
kata lain, gelombang sihir milikmu, Raja Sandora.」(Touya)

Aku menjelaskan hal ini pada budak petarung yang menyerbu kami sambil
memutar-mutarnya di jariku.

Kalau dipikir-pikir, hal ini sudah sangat jelas. Para budak sangatlah patuh pada
pemiliknya. Jadi bisa saja ada kemungkian untuk seseorang yang memiliki
banyak budak untuk memulai revolusi pada sang Raja.

Sebagai orang dengan kedudukan lebih tinggi dari para pemilik budak itu sendiri,
ia telah memberi gelombang sihir spesial pada setiap [Kalung Budak].

Kemungkinan gelombang sihir itu di tanamkan ke sebuah artifak tertentu, yang


telah di wariskan secara turun-temurun oleh para Raja Sandora.

Kalau pengaturannya tidak seperti itu, maka Raja baru tidak akan bisa mengatur
para budak saat menggantikan Raja sebelumnya. Kalau hal ini hanya diturunkan
secara keturunan saja, maka hanya dengan menjadi keturunan Raja pertama,
seseorang bisa mengendalikan para budak.

Jadi bisa di bilang kekuatan rahasia keluaraga kerajaan Sandora, yang telah ada
sejak berdirinya kerajaan ini, adalah 2 hal: Artifak yang bisa memberi perintah
pada budak dan juga gelombang sihir keluarga kerajaan.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 245


「Dengan kata lain, kau adalah [Pemilik Budak] yang bisa mengendalikan semua
budak di negara ini.」(Touya)

「…itu benar. Dengan perintahku, semua budak akan menyerangmu. Sebaiknya


kau menyerah saja.」(Abdul)

Hal itu memang kemampuan mengerikan. Walaupun kenyataan bahwa [Kalung


Budak] belum diproduksi masal adalah hal yang baik. Setelah benda ini
diproduksi secara masal, tidak perlu diragukan lagi bahwa nantinya benda ini
akan menyebar ke seluruh negeri..

Orang-orang akan memperbudak orang lain setiap hari. Dan hal itu akan
membuat Raja Sandora dapatkan budak baru juga, yang pada akhirnya akan
menciptakan Kerajaan Budak secara mengglobal tampa di sadari.

Akan tetapi, aku tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi.

「Maka, aku penasaran bagaimana jadinya kalau aku mengambil alih otoritas
tersebut?」(Touya)

「Apa?」(Abdul)

Sampai saat ini, aku telah mentargetkan semua budak di ibukota sandora dengan
smartphone. Jumlah mereka sangat banyak sampai-sampai aku butuh beberapa
menit untuk melakukannya. Alright! Persiapannya sudah selesai. Tiba lah saat-
saat mengaktifkannya.

「<<Cracking!>>」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 246


Chapter 270
Pengambilalihan dan Menerima Konsekuensi

Sihir non atribut [Cracking] adalah sihir yang dapat menulis ulang, membuat,
atau menghapus setting dalam sebuah artifak.

Sebagai contoh, anggaplah seseorang memiliki artefak seperti keran air. Akan
sulit untuk membuat keran tersebut mengeluarkan sesuatu selain air, tetapi akan
mudah untuk menulis ulang parameter operasionalnya. Sebagai contoh, membuat
Keran tidak dapat diputar, membuat air hanya keluar sedikit, atau membuat air
menyembur seolah-olah ada air mancur.

Ini adalah sihir yang aku temukan di [Perpustakaan], dan itu tidak terduga
sangat berguna. Jika aku menggabungkannya dengan [Analisis], aku akan dapat
memahami cara menangani semuanya mulai dari aliran kekuatan sihirnya hingga
ke cara kerjanya.

Namun, ada juga artefak yang tidak dapat aku pahami karena pengetahuan aku
saat ini, jadi diperlukan kehati-hatian karena ada kemungkinan bahwa sihir ini
dapat menyebabkan efek yang tidak terduga jika prosedur terlalu rumit.

Bahkan untuk [Kalung Budak] sendiri, itu cukup sulit bagiku untuk
membatalkannya [Efek] seperti [Tidak bisa melepaskan diri] atau [Perintah
pemiliki mutlak].

Namun, aku berhasil menimpa gelombang kekuatan sihir yang terdaftar sebagai
otoritas tertinggi dengan milikku dan menghapus yang lainnya. Aku sudah
bereksperimen dengan kalung budak yang aku peroleh dari pedagang budak.

Dan sekarang, aku telah menulis ulang master yang terdaftar dari semua [Kalung
Budak] di kota ini menjadi diriku sendiri. Jadi dengan kata lain―

「Ada apa dengan kalian! Habisi dia cepat! 」(Abdul)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 247


Budak petarung mengangkat pedang mereka kearahku atas perintah Raja Sandora.
Namun, ada beberapa di antara mereka yang saling bertukar pandang,
tampak kebingungan oleh sesuatu.

Sudah kuduga. Saat ini mereka tidak sedang dibuat untuk bergerak secara
paksa. Namun tindakan mereka saat ini hanyalah refleks mematuhi perintah dan
bukanlah karena efek [Collar].

「Mulai potong mereka! Bunuh orang itu! 」(Abdul)

Raja Sandora pun mulai meneriakan perintahnya, tetapi para budak tidak
menunjukkan reaksi apapun. Beberapa dari mereka bahkan menyentuh leher
mereka seolah-olah memeriksa apakah mereka masih mengenakan kalung
budak atau tidak, tetapi kalung tersebut masih ada di leher mereka.

「Ap― apa yang terjadi...」

「 Kenapa kalian diam saja ?! Mengapa para budak tidak mematuhiku ?! 」


(Abdul)

Para pengikut di sekitarnya mulai sadar pada keanehan itu juga.

「 Bukankah sudah aku katakan tidak ada gunanya. Semua budak dengan
[Kalung Budak] tidak akan mematuhi perintah dari siapa pun kecuali pemiliknya.
Dan aku satu-satunya orang yang menjadi pemilik mereka sejak beberapa waktu
lalu 」(Touya)

「Ap― apa yang kau katakan?!」 (Abdul)

「 Kalau tidak salah ⅔ dari orang yang tinggal di Sandora adalah budak,
bukan? Berarti dengan kata lain, mayoritas ini benar-benar patuh padaku
sekarang. Haruskah aku menjelaskannya kepada mu dengan cara
yang lebih mudah dimengerti? Negara ini ——— telah ditaklukan olehku 」
(Touya)

「Apa ... apa yang kamu ... katakan ...?!」 (Abdul)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 248


Raja Sandora tercengang sejenak di sana, tetapi kemudian dia segera menerapkan
kekuatan sihirnya ke gelang emas yang menempel di lengannya, mencoba [Daftar
Ulang]. Ini hanya tebakan, tapi benda di lengannya mungkin adalah artefak
[Pendaftaran].

Meskipun begitu, itu masih tidak mungkin baginya. Kewenangan [Kalung


Budak] telah ditimpa sedemikian rupa sehingga pendaftaran ulang master baru
tidak mungkin lagi. Walaupun kenyataannya, perintah raja masih akan mencapai
para budak di kota-kota lain, tetapi aku tidak berkewajiban untuk mengatakan itu
kepadanya.

「 ini benar benar konyol ...! [Gelang Raja Budak] ini dapat mengakses
pendaftaran pemilik [Kalung Budak] dan tidak ada seorang pun di luar garis
keturunan kerajaan kami yang dapat mengakses [Gelang Raja Budak] ini ...! Haa!
Jangan bilang kalau bajingan sepertimu adalah bagian dari garis keturunan
keluarga kerajaan kami ...! 」(Abdul)

「Jangan mengatakan sesuatu yang menjijikkan seperti itu, bodoh」 (Touya)

Memikirkan aku menjadi kerabatnya membuat aku jijik tanpa akhir! Tidak
mungkin aku akan menjadi bagian dari garis keturunan Orc.

Para budak tempur melirik bolak-balik antara aku dan Raja Sandora,
tampaknya mereka tidak bisa mengikuti perkembangan peristiwa yang terjadi
saat ini.

「 Sekarang, tuan-tuan dan nyonya-nyonya budak tempur, aku tidak akan


memberi kalian perintah apa pun. Aku berjanji kepada kalian semua untuk
membebaskan kalian dari perbudakan, asalkan kalian bukanlah budak kejahatan.
kalian juga bebas untuk kembali ke kampung halaman kalian jika kalian
mengatakan bahwa kalian telah dibawa ke sini dari negara lain 」(Touya)

Berdiri dari kursi, aku kemudian berbicara dengan para prajurit di sekitarku.
Mereka mulai menurunkan pedang mereka, dan bahkan beberapa di antara
mereka meneteskan air mata.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 249


「sungguh ... apakah kami benar-benar akan dibebaskan ...?」

「Aku berjanji kepadamu. Aku akan membebaskan mu. kamu tidak akan lagi
menjadi budak di negara ini 」(Touya)

Aku mengatakan itu kepada salah satu budak tempur yang berbicara kepadaku.
Setelah itu, para budak lainnya mulai berbicara dengan tangisan.

「Tidak menjadi budak lagi...」


「Kami tidak akan lagi menjadi budak ...」
「... Kami akan, hidup, bebas ...」
「Kembali ke kampung halaman…. Kembali ke kehidukan kamii ... 」

Orang-orang yang terguncang ini meneteskan air mata dengan suara gemetar. Itu
mungkin dicampur dengan berbagai emosi seperti kegembiraan, kecewa,
kemarahan, dan kehampaan.

「Tidak mungkin ... para budak, para budak ...」 (Abdul)


「Apport」 (Touya)
「Ha?!」 (Abdul)

Gelang itu lenyap dari tangan kanan Raja Sandora, yang duduk di atas takhta
seolah-olah lepas dari tangannya, dan muncul di tanganku. Jadi ini adalah
[Gelang Raja Budak], ya?

「Kembalikan itu!」 (Abdul)

「Tidak-tidak, benda ini sudah tidak di perlukan lagi, kamu tau」 (Touya)

Tersenyum manis, aku melempar gelang itu ke atas dan memotongnya dengan
Brynhildr dalam mode pedang. Gelang yang jatuh menjadi dua bagian. Sekarang
para budak tidak harus mematuhi perintah siapa pun yang memiliki gelang
itu. walaupun masih ada budak lain di jalan yang masih harus mematuhi
pemiliknya, tetapi aku berencana untuk melepaskan mereka satu per satu nanti.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 250


「 Bajingan! Apa yang telah kau lakukan!? Kau keparat! Apa hak mu
mengambil para budak dari negara kami! 」(Abdul)

「 Hahah… sangat lucu kau mengatakan hal seperti itu. Lalu aku juga akan
bertanya, Apa hak mu mengambil kebebasan dari orang-orang ini? 」(Touya)

「Uguguu…!」 (Abdul)

Budak-budak petarung yang mengelilingiku mengubah mata yang penuh amarah


ke arah raja. Hidup mereka telah secara tidak adil diambil olehnya, martabat
mereka sebagai seseorang manusia juga sudah ternodai. Jadi wajar bagi mereka
untuk membalas kembali hal itu dengan kemarahan.

Pada saat itu, banyak teriakan yang terdengar dari luar bersamaan dengan
guncangan keras seolah-olah sesuatu menabrak objek lain. Jadi sudah dimulai,
ya?

「ap- apa itu ?! Apa yang terjadi?!」

Tidak mengerti apa yang sedang terjadi, para pengikut mulai panik. Tiba-tiba,
seorang pria yang mengenakan jubah dan yang menuntun kami ke
sini sebelumnya. Masuk ke ruang audience dalam keadaan panik.

「Me―mengerikan! Para hewan yang di bawah kendali pesukan binatang sihir,


mengamuk! Dan mereka tidak mendengarkan apa yang diperintahkan kepada
mereka! 」(pria berjubah)

「Ap-apa katamu?!」 (Abdul)

Yah, kurasa binatang sihir itu menjadi liar adalah hal yang wajar. Orang yang
diperbudak akan tetap memiliki alasan di dalam mereka, kerah yang menempel
di leher mereka akan mencegah mereka bertindak sembarangan kecuali sesuatu
yang besar terjadi. Namun, magic beast berbeda - mereka mungkin akan
bergerak sesuai naluri mereka jika dilepaskan. Aku bertanya-tanya, bisakah
mereka benar-benar dikendalikan karena karakteristik mereka itu?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 251


「Sudah aku katakan, bukan? [Kalung budak] saat ini sudah di bawah kendaliku.
Mereka tidak akan menerima perintah siapa pun kecuali dari ku, kau tau? 」
(Touya)

「Gugugu….!」

Omong-omong, aku telah memberi perintah kepada binatang-binatang


ajaib itu untuk tidak membunuh orang sebanyak mungkin dan keluar dari kota
ini. Yah, walaupun demikian, kota sudah pasti panik sekarang.

「Bajingan ...! Beraninya kamu, beraninya kamu, beraninya kamu ...! 」(Abdul)

「Berkali-kali aku menanyakan pertanyaan ini: "Apakah Kamu ingin perang?".


Aku adalah orang yang cinta damai, tetapi aku bukanlah seorang yang tidak
melawan. Aku akan membalas jika seseorang dengan sengaja memukul aku.
Kaulah yang pertama kali menyatakan perang pada kami. Jadi jangan bilang
kalau kau tidak ingin di serang yah. 」(Touya)

「Diam, diam, diam!」 (Abdul)

Raja Sandora menatapku dengan mata penuh amarah. Maka, aku rasa yang tersisa
adalah mengikat mereka, membuat mereka keluar dari tempat produksi [Kalung
budak], dan menghancurkannya.

Saat aku memikirkan itu dan maju selangkah.

Wanita budak yang berdiri di samping Raja Sandora mengeluarkan pedang yang
terbuat dari permata dan menyerang raja secara horizontal dengan seluruh
kekuatannya. Sejak kapan dia mengambil pedang itu?

「Fuhii?」 (Abdul)

Setelah itu, aku mendengar suara yang terdengar bodoh. Dan Kepala manusia
yang menyerupai orc terbang dengan indah ke udara.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 252


Seperti yang diharapkan, bahkan aku tidak dapat bergerak banyak ketika lah itu
terjadi. Yah, memang mungkin saja bagiku untuk menghentikannya, tapi
aku rasa tubuhku tidak bergerak saat itu. Atau mungkin aku harus mengatakan
bahwa aku sama sekali tidak ada niat untuk membantu raja orc itu. jadi pada
akhirnya, aku mungkin membiarkan Raja Sandora mati.

Sementara aku masih bingung, kepala raja yang dipenggal kepalanya terbang ke
arah sini.

「Ouwaaa!?」 (Touya)

Aku akhirnya menendang kepala yang berguling karna refleks. Ah tidak!


Bukannya aku melakukan pelecehan terhadap orang mati atau sejenisnya,
hanya saja itu benar-benar refleks karena terkejut! Jika kepala yang baru saja
terpotong berguling ke arah seseorang, tentu saja, orang itu akan terkejut, kau
tahu ?!

Kepala terbang dengan megah melompat ke arah perdana menteri yang botak dan
berhenti berguling di di depannya.

「Hiiiiiiiii !!」 (Perdana Menteri)

Perdana menteri lemas karna hal tersebut dan pingsan. Seakan mencoba
melanjutkan adegan ini, tubuh raja menyemburkan darah dengan kekuatan yang
cukup kuat dari leher dan jatuh di depan takhta.

Darah mengalir perlahan menuruni panggung dengan suara mengalir.

Berbicara tentang diriku sendiri, aku berlinang air mata pada darah lengket yang
menempel di kakiku. Yang aku gunakan untuk menendang kepala tadi.

Yah ... [Slip] tidak punya gilirannya hari ini ... Aktor ini telah meninggalkan
panggung atas kemauannya sendiri tanpa aku punya waktu untuk melakukan apa
pun. Aku sudah diolok-oloknya dalam banyak cara tadi, jadi rasa aku ingin
memukulnya setidaknya sekali. Tapi... Yah, anggap saja aku sudah
menendangnya beberapa waktu lalu.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 253


「Aah— ... Untuk Sekarang, Paralyze」 (Touya)
「Uguu ?!」
「Guaa !?」

Aku menggunakan sihir Paralyze pada para pengikut yang ada di


sini, dan mencegah mereka bergerak. Kemudian aku meminta budak tempur
untuk membantu ku mengikat mereka semua.

Budak Wanita, yang terduduk di tempatnya seolah-olah dia kehilangan


semua kekuatannya, menoleh ke padaku dan menundukkan kepalanya.

「... Terima kasih banyak, berkat anda aku telah berhasil mengalahkan musuh
saudara perempuanku ... jadi Terima kasih, terima kasih banyak ...」 (Wanita)

Ketika aku bertanya mengapa dia mengucapkan terima kasih, dia kemudian
menceritakan kisahnya kepada aku. Rupanya, orang ini awalnya adalah seorang
petualang bersama dengan saudara perempuannya. Mereka diserang oleh pencuri
di Regulus dan dijual ke pedagang budak.

Semua saudara perempuannya cantik, sehingga mereka disajikan kepada raja.


Selama waktu mereka diperlakukan sebagai mainannya, adik perempuannya
yang lebih muda dan lebih tua mendapatkan kemarahan raja, jadi mereka disiksa
dan kemudian dibunuh. Dia menjelaskan bahwa dia terus hidup hanya demi
membersihkan dendam itu suatu hari nanti.

Jadi dia itu benar-benar sampah sampai ketulangnya, ya? Hanya dia hanya
menuai apa yang dia tanam. Hanya itu saja.

Sekarang, apa yang harus aku lakukan dengan orang ini? Jika aku hanya
melihat dari situasi yang terjadi saat ini, dia adalah seorang penjahat
yang telah membunuh seorang raja dari subuah negara. Namun jika aku
melihatnya dari sisi negara musuh ... Meskipun dia bukan berasal dari negara
kami, dia mungkin bisa disebut pahlawan. Harusnya ada cara baginya untuk
berimigrasi ke negara kami, kan?

Sebuah perang telah terjadi antara Brunhild dan Sandora. Dalam waktu kurang
dari 15 menit, kekuatan perang budak Sandora telah dilemahkan, dan raja

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 254


Sandora telah terbunuh dalam perang (?). Perang selesai. Jika yang terjadi saat
ini adalah perang sungguhan, kurasa berita yang akan menyebar saat ini akan
seperti itu bukan...

Yah, yang memulai menyatakan perang adalah sisi lain. Jadi aku akan
menjelaskannya pada Kousaka-san ... entah bagaimana.

Oke, mari kita abaikan dulu masalah itu untuk sekarang. Dan mari selesaikan
urusan kita disini..

Aku melepas kelumpuhan perdana menteri botak yang ketakutan dan minta dia
membimbing aku ke pabrik tempat pembuatan [Kalung budak].

Anehnya, tempat ini terletak di bawah menara di sisi barat kastil. Negara ini
memproduksi kalung budak dan menjualnya ke pedagang budak, para pencuri
menculik orang-orang, dan para pedagang budak membelinya. Orang yang
diperbudak dengan kalung budak kemudian dijual ke warga Sandora ... Jadi ini
modus *operandi mereka, ya?
(Shiro7D : Bagi yang enggak tau apa itu “Operandi”, cari di google aja yah…)

Ada banyak budak yang dibuat untuk bekerja di pabrik ini, tetapi semua
pekerjaan mereka telah dihentikan.

Tampaknya artefak yang terlihat seperti oven microwave bentuk kotak dan
dipasang di ruang bawah tanah ini adalah artefak yang mengubah kalung biasa
menjadi [Kalung budak].

Jumlahnya ada tiga buah. Satu terlihat seperti barang antik yang telah berusia
ratusan tahun dan merupakan artefak asli yang telah dibuat oleh great magician.
Sementara sisanya hanyalah salinan yang baru saja selesai di buat baru-baru ini.
Kedua replika itu adalah barang yang telah dibuat dan dianalisis oleh para
penyihir selama lebih dari beberapa puluh tahun.

Omong-omong, para penyihir itu disebut-sebut sebagai magicraft engineers yang


handal oleh Ferzen dan kemudian diperbudak oleh sandora.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 255


Namun, tampaknya para magicraft engineers itu, semuanya meninggal baru-baru
ini. Mungkin karena perlakuan yang tidak masuk akal yang di berikn kepada
mereka. Itu sebabnya tidak ada orang yang dapat membuat salinan perangkat ini
lagi. Aku diberitahu bahwa Sandora berencana untuk menculik para
insinyur sihir papan atas lainnya untuk membuat lebih banyak salinan, tetapi ...

「Membersikan wabah seharusnya sampai ke akarnya, bukan?」 (Touya)

Aku mengaktifkan [Gravity] pada artefak asli dan dua salinannya,


menghancurkan mereka hingga tidak mungkin untuk memperbaki lagi.

Dan dengan begini tidak mungkin [Kalung budak] dapat di produksi lagi....
Yah, walau sejujurnya, aku dan profesor memiliki [Analisis]-nya, jadi bukan
tidak mungkin bagi kami untuk membuatnya lagi.

Sekarang, hal terakhir yang harus di lakukan adalah membebaskan para budak,
tapi ...

Ada kemungkinan mereka akan melakukan pemberontakan besar-bersaran


setelah aku membebaskan mereka semua. Itu tidak akan aneh bagi orang-orang
yang telah ditindas sampai sekarang untuk merencanakan sesuatu seperti balas
dendam. Namun, mereka mungkin akan jatuh menjadi budak lagi jika mereka
melakukan kejahatan, jadi aku ingin mereka tidak melakukan hal bodoh seperti
itu.

Aku tidak berpikir untuk membebaskan para budak kejahatan, tetapi untuk
mereka yang memiliki tempat atau orang yang menunggu mereka, harus aku
bebaskan. Namun yang jadi masalahnya adalah jumlah mereka itu.

Mayoritas Kerajaan Sandora adalah gurun, jadi aku pikir populasi lebih sedikit
daripada wilayah kekuasaannya….

Aku bertanya-tanya, berapakali kira-kira aku harus menggunakan [Recall] dan


[Gate] setiap hari tampa henti ...?

「Itu mengingatkanku, aku mungkin tidak punya pilihan lain selain meminta
kerja sama dengan Aliansi Timur-Barat ...」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 256


Aku juga tidak ingin melakukan sesuatu yang khusus untuk Sandora, tetapi
perang adalah perang meskipun itu adalah perang skala kecil. Aku akan membuat
mereka membayar jumlah yang harus mereka bayar dengan benar. Mereka harus
mengkompensasi para budak seminimal mungkin.

Bahkan aku tidak peduli jika negara jadi miskin hanya karena itu. Mereka dapat
melakukan apa yang mereka inginkan untuk memulihkan Sandora begitu
mereka selesai mengembalikan budak-budak itu.

Namun, tidak akan ada lagi budak sehingga mereka akhirnya akan melakukan
semuanya sendiri. Namun demikian, budak kejahatan tidak akan 'dibebaskan
sehingga mereka akan tetap berada di negara ini. Mereka kemungkinan akan
digunakan untuk menambang di tambang batu bara atau tambang lainnya
menggali logam mulia.

Akhirnya, mereka harus membangun lingkungan di mana mereka dapat membuat


para penjahat bekerja bahkan tanpa [Kalung Budak]. Aku tidak merasa seperti
meninggalkan warisan negatif.

Mungkin akan ada orang orang yang memproklamirkan sebagai raja, seperti di
Yuuron. Namun apakah yang akan terjadi kedepannya adalah terdirinya kembali
negara dan kota-kota sekitar atau apakah mereka akan bersaing satu sama lain
untuk menjadi penguasa tertinggi?

... Yah, mereka adalah pengecut yang membuat budak bertarung untuk mereka
sampai sekarang, jadi aku rasa mereka tidak bisa melakukan sesuatu seperti
perang sendiri. Dan kemungkinan Sandora akan menghilang tampa jejak. Ahh,
ini mengingatkan aku, apakah raja orc ini memiliki anak?

Yah, aku kira itu tidak ada hubungannya denganku. Negara ini telah kehilangan
kekuatannya untuk memerintah budak. Lalu aku bertanya-tanya, berapa banyak
dari sekutu mereka yang ada yang akan mematuhi keluarga kerajaan bahkan jika
ada penggantinya?

Pada akhirnya, aku melakukan persis apa yang para penguasa lain katakan untuk
aku. Meskipun aku tidak berniat menghancurkan Sandora, tapi aku tidak tahu

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 257


kalau raja mereka akan menjadi bodoh ini.... Bahkan aku rasa bernegosiasi
dengan simpanse masih akan lebih baik dari pada dengan mereka.

Haa…. Perang selalu sia-sia.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 258


Chapter 271
Pembebasan dan Kematian Ke-2

Beberapa hari telah berlalu setelah pertempuran melawan Kerajaan Sandora, dan
sekarang aku sedang sibuk mengurus sisanya.

Pertama-tama, aku mengumpulkan semua budak yang ada di ibukota (kecuali


mereka yang terdaftar sebagai kriminal), memberi mereka sejumlah uang
dari perbaikan Kerajaan Sandora lalu memulangkan mereka yang memiliki
rumah menggunakan [Gate]. Untuk tempat yang belum kudatangi, aku meminta
orangnya agar membiarkanku melihat ingatan rumahnya.

Agar bisa mengembalikan budak-budak itu dengan mudah, aku telah


memberitahu semua anggota Aliansi-Timur-Barat.

Aku juga tidak lupa untuk menolong rakyat suku Hutan Besar yang Pam dan
sukunya minta. Aku pun memulangkan mereka semua ke Hutan Besar.

「Baiklah. Jangan tergesa-gesa, dan berbarislah secara horizontal.」

Sebelum melewati [Gate], efek [Kalung Budak] mereka dihilangkan dengan


[Senjata Rahasia] yang dibuat Profesor dan Tica di [Laboratorium], yang
berfungsi melepaskan mereka dari perbudakan.

Tica menyuntikkan benda yang menyerupai suntikan tanpa jarum ke kalung


mereka yang sudah berbaris rapi. Benda itu adalah artefak bernama [Initialize]
yang dibuat Profesor dan Tica.

Intinya, itu adalah artefak penghilang sihir yang dipasangkan pada suatu benda.

Kalau dipikir-pikir, benda itu sangat mengerikan lho. Benda seperti Artefak
Kerajaan Kuno pun dapat menjadi benda biasa kalau sudah disuntikkan dengan
itu.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 259


Kalau aku beranggapan bahwa barir yang dipasang di pulau behemoth itu adalah
barir yang tidak bisa dinonaktifkan penduduknya, maka ada kemungkinan, kalau
benda ini lah solusinya.

Sebenarnya benda itu adalah alat sihir biasa yang berkemampuan [Menulis
Ulang] yang menerapkan efek [kekosongan]. Tentu saja, untuk mengaktfikan
benda itu di butuhkan kekuatan sihir yang sangat banyak. Oleh karena itu, untuk
mengisi kekuatan sihirnya saja, akan membutuhkan waktu yang sangat lama
bagi orang lain selain diriku. Jumlah kekuatan sihir yang dibutuhkannya kurang
lebih akan memakan waktu sekitar 1 tahun untuk penyihir biasa mengisinya.

Semua manager Babylon sedang menonaktifkan kalung para budak satu persatu,
dan dilanjutkan dengan memindahkan mereka ke rumah mereka masing-masing
melalui [Gate].

Ada juga beberapa orang yang tidak mau membebaskan budaknya dengan alasan
“Keberadaan budak adalah suatu keharusan!”. Akan tetapi, para ksatria Orde
kami mengikat, menahan, dan melemparkan mereka ke penjara para budak.

Walaupun jumlahnya hanya sedikit. Ada juga yang secara pribadi, menolak untuk
dibebaskan. Karena sepertinya mereka memang sudah nyaman dengan posisi
mereka itu dan bukan karena paksaan, jadi kami pun membiarkan mereka.

Tapi untuk berjaga-jaga, kami tetap menonaktifkan kalungnya. Jadi setelah ini
semua tergantung perasaan orangnya.

…jadi orang seperti itu memang ada juga, yah? Yap, kurasa orang seperti itu
memang ada.

Beberapa hari telah berlalu setelah pembebasan para budak di ibukota, dan
sekarang, kami sedang membebaskan budak di kota lain.

Keadaannya sungguh merepotkan, karena Tuan Feudal kota itu menyerang kami,
jadi kami pun mengepung dengan beberapa lusin FrameGear untuk menyerang
balik, dan pada akhirnya mereka menghilangkan motivasi untuk bertarung.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 260


Kami menyebarkan isu bahwa sebenarnya Raja Sandora dulu lah yang membuat
pernyataan perang pada Brunhild dan langsung kehilangan kepalanya. Mengingat
bahwa sebenarnya Sandora adalah Negara yang sudah kalah, dan ditambah
dengan adanya isu itu, kami mengancam para Tuan Feudal dengan “Kalian akan
bernasib sama dengan Raja Sandora kalau kalian terus menyerang kami”.

Sebenarnya aku tidak mau mengancam mereka seperti ini sih, tapi aku harus
melakukannya karena hal ini dibutuhkan supaya pembebasan para budak menjadi
semakin mudah.

Omong-omong mengenai budak wanita yang menebas kepala Raja Sandora, ia


berkata bahwa ia tidak punya tempat tinggal, jadi aku pun memintanya agar
tinggal di Brunhild. Katanya ia adalah mantan adventurer, jadi kurasa ia tidak
akan kesulitan.

Kami juga mengirim orang-orang yang tidak punya rumah ataupun orang yang
menunggu mereka ke Negara yang mereka diinginkan. Ada beberapa orang yang
pergi ke Negara yang belum perna mereka kunjungi dan ada juga beberapa yang
ingin tetap di Sandora.

Secara alami, ada beberapa yang ingin tinggal di Brunhild, jadi aku pun menerima
mereka sebagai rakyatku. Masih ada berbagai pekerjaan dan beberapa tanah yang
bisa diambil, jadi walaupun memulai dari 0, kupikir mereka tidak akan susah.

Setelah itu, Kousaka-san memarahiku dengan sangat keras, tapi karena peristiwa
ini menguntungkan Brunhild karena kami mendapat banyak pekerja baruz, jadi
ia tidak berkomentar apapun akan hal itu. Akan tetapi, ia tetap tidak puas atas
perbuatan kami, karena menurutnya kami masih bisa memiliki pilihan yang jauh
lebih baik lagi.

Setelah banyak hal yang terjadi, waktu yang dibutuhkan untuk membebaskan
semua budak di Sandora adalah 1 bulan lebih. Karena masih banyak orang yang
masih mencoba menyembunyikan budak mereka, jadi kami masih melakukan
beberapa penyelidikan. Walaupun kebanyakan dari mereka adalah pedagang
budak.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 261


Jadi pada akhirnya, para pedagang budak telah kehilangan pekerjaanya dan
menjadi budak kriminal. Selama ini, mereka telah menculik rakyat Negara lain
untuk dijual, jadi hal seperti ini sudah pasti terjadi. Mereka akan dihukum untuk
bekerja di tambang selama seumur hidup. Pemegang otoritas mereka adalah aku
sendiri, jadi aku tidak memberikan mereka pada pemilik tambang.

Selain mereka, ada juga beberapa pedagang budak yang jujur (?) yang tidak
mengotori tangan mereka dengan menculik rakyat Negara lain. Oleh karena itu,
aku memutuskan untuk mengabaikan mereka. Tapi ya… apa lebih baik mereka
kukirim ke tambang sebagai budak kriminal saja, ya?

Sejujurnya, ada beberapa budak yang mempunyai niat kembali ke Sandora untuk
membalas dendam pada mantan pemilik dan pedagang budak.

Akan tetapi, aku tidak mempunyai hak untuk menghentikan mereka. Balas
dendam adalah hal yang harus diputuskan sendiri. Tidak masalah bagi mereka
untuk melakukannya selama siap untuk ditangkap, dibunuh, atau bahkan
dihukum menjadi budak kriminal. Yah, karena sudah dibebaskan, jadi aku harap
kalau mereka tidak melakukan hal sebodoh itu.

Ada juga kemungkinan para budak kriminal menyamar dan berpura-pura menjadi
baik, jadi aku pun memastikannya dengan Poygraph-keeler yang Profesor buat.
Aku menyuruh mereka untuk mengangkat tangan mereka kalau mereka bukan
budak kejahatan. Yah, kebanyakan dari mereka mengangkat tangan tanpa malu
sih.

Ada berbagai jesin kasus kriminal, tapi aku bukanlah seorang hakim dari Sandora.
Jadi aku tidak bisa memahami situasi kompleks seperti seseorang yang dipaksa
melakukan kejahatan agar mereka bisa dihukum menjadi budak.
(Ramune: Di chp sebelumnya, telah diberitahukan kalau kalung budak memaksa
pemakainya mematuhi perintah tuannya, itulah alasan Touya mengatakan ini)

Walaupun begitu, aku tetap meminta Yumina untuk mengecek sifat mereka
dengan mata sihirnya.

Sebenarnya, ada orang yang bilang bahwa sebenarnya aku tidak perlu
melakukannya sampai sejauh ini, tapi kupikir karena ini kesempatan bagus,

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 262


kenapa aku tidak sekalian menghilangkan sesuatu yang disebut “perbudakan”
saja. Karena kurasa akan semakin bagus kalau aku bisa memustahilkan kegiatan
memperbudak dan menghilangkan hukuman “menjadi budak kalau melakukan
kejatahan”.

Pada akhirnya, aku yang meluangkan semua waktu dan tenagaku


untuk melakukan hal ini. Karena terlalu banyak bekerja, sampai-sampai aku
merasa aku adalah seorang budak.

Aah, merdeka itu indah!

***

「…itu lah yang kuharapkan, tapi kok bisa jadi seperti ini sih…?」(Touya)

Kupikir aku sudah terbebas dari semua itu, tapi sekarang, aku berdiri di aula
istana Sandora.

Orang yang duduk di singgasana depanku adalah Raja Sandora, Abdul Jafar
Sandora ke-3. Eh, kurasa sekarang ia adalah mantan Raja.

『Gufu-gufu-gufu. Akhirnya kau datang juga Raja Penguasa yang menjijikkan.


Ayo hilangkan dendam kami!』(Abdul)

「Uwaa…」(Touya)

Kepalanya berbicara. Raja Babi itu duduk di singgasana sambil meletakkan


kepalanya di bawah tangan. Seluruh tubuhnya pucat, sementara bajunya yang
kemarin terlihat bagus, sekarang sangat kotor dan usang.

Keadaannya yang saat ini persis dengan wujud zombie. Yang mengherankanku
adalah Raja Sandora menjadi zombie di tempat makam yang kami pilih. Kurasa
ini perbuatan Dewa Iblis, tapi ternyata tidak. Ia tidak ada hubungannya dengan
hal ini — Raja itu sendiri lah yang berani menjadi zombie. Sepertinya ia punya
beberapa nyawa tambahan di dunia ini.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 263


Pertama-tama, Raja zombie itu menyerang Perdana Menteri dan menjadikannya
zombie. Rumor mengatakan bahwa orang akan menjadi zombie kalau jantungnya
dimakan zombie.

Setelah itu, mereka mereproduksi diri seperti tikus. Kemarin kami sibuk
mengumpulkan dan membebaskan para budak di kota lain, jadi kami tidak tahu
kalau ibukota telah menjadi kota zombie.

Selain Raja itu sendiri, ada beberapa zombie jendral dan menteri di aula istana.
Mereka semua pucat dan mulutnya juga terbuka.

…ada yang keluar dari mulutnya. Ada yang keluar dari mulutnya oiii!!!!

『Gufu-gufu-gufu. Aku telah mendapat kekuatan dan budak baru. Aku juga akan
membuatmu menjadi budakku. Buhi-hi-hi-hi』(Abdul)

Yah,“Buhi-hi-hi” ini cocok denganmu. Apa dia semakin mirip dengan orc setelah
kematiannya, yah?

Aku pun memalingkan wajah karena muak melihatnya, saat aku memalingkan
wajah, aku melihat 3 lelaki dan 1 perempuan — walalupun aku tidak yakin dia
itu perempuan atau bukan — yang berwajah orc berjalan di balik singgasana.

『Buhi-i, dendam ayah juga dendam kami. Bersiaplah.』


『Gufu-gufu, kami akan mengeluarkan jantungmu dan memakannya.』
『Otaaaakk, aku ingin maaaakaaan otak.』
『Buhi-i, Buhi-hi-hi-hi-i, ada orang hidup!』

Uwaa. Mereka pasti para Pangeran dan tuan Putri Sandora. Apa ia benar-benar
membuat anaknya sendiri menjadi zombie? Tapi…mereka memang mirip
dengannya. Aku penasaran, apa mereka benar-benar manusia? Eh, salah dong,
mereka kan zombie.

『 Bu-hi-hi-hi-i! sekarang bagaimana kau akan melawan kami yang telah


mendapat tubuh abadi ini? Dengan kekuatan ini, kami akan mengambil kembali
budak-budak yang kabur itu! 』

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 264


Ia mengatakannya, yah? Ada pepatah yang mengatakan “Sekali bodoh, tetaplah
bodoh”, tapi ternyata itu salah. Kebodohan tidak bisa disembuhkan bahkan
setelah mati. Saat ini, aku benar-benar memahami apa arti pepatah itu.

「Kurasa aku benar-benar harus membunuhmu dengan benar karena kau terlalu
bod..salah…mengenaskan.」(Touya)

『Berisik! Kalian semua, bunuh dia!』(Abdul)

Walaupun aku menebas tangan salah satu zombie jendral yang menyerangku
dengan Brynhildr, ia terus menyerangku. Sepertinya aku tidak perlu menahan
diri lagi. Sebagai zombie, mereka sangat busuk… atau apakah mereka memang
busuk dari awal, yah?

『 Buhi-hi-hi-hi-i! Sia-sia saja, tak ada faedahnya! Tubuh abadi ini tidak
mengenal rasa sakit! Seranganmu itu tidak terasa sama se…』(Abdul)

「Healing!」(Touya)
『Ugyowa-a-a-a!! Ah, panas! Panas! Sakiiiit!?』
「Mustahil」(Abdul)

Rupanya memang efektif, yah? Zombie jendral itu menjerit kesakitan saat kuberi
sihir penyembuhan. Karena mereka mayat hidup, sihir penyembuhan adalah
musuh alami mereka.

Untuk serangan terakhir, aku mememercikkan isi botol yang kukeluarkan dari
[Storage].

『Panasss!! A-aku mencair?! Tubuhku mencair!! Ko-kok bisa!?』


「Kok bisa? Ini air suci, lho.」(Touya)
『Air!? uhi-i-i-i-i-i-i.』

Zombie jendral itu kesakitan dan mengeluarkan asap seakan-akan terbakar.


Semoga Kami-sama mengampunimu. Seperti yang kuharapkan dari air suci yang
dijamin Kerajaan Suci Ramisshu. Efeknya luar biasa.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 265


『Ba-bangsat! Kenapa kau bisa memilikinya?!』(Abdul)
「Eh? Lawanku kan zombie, jadi aku perlu membawa air suci. Omong-omong,
aku juga ahli dalam sihir penyucian lho」(Touya)
『A-apa katamu?! Kuu!』(Abdul)

Setelah mengangkat badannya dari singgasana, Raja babi itu mencoba melarikan
diri. Zombie-zombie yang lain juga ikut lari seakan-akan mengikutinya dari
belakang. Walaupun zombie, mereka cepat juga yah.

「Slip!」(Touya)
『Buge-e!?』

Kaki mereka tergelincir dan semua zombie pun terjatuh. Ada beberapa yang
kakinya hancur karena tabrakan dan organ dalamnya keluar dari tubuhnya.
Walaupun Zombie tidak bisa beregenerasi, mereka tetap bisa bertahan hidup
selama otaknya tidak hancur atau belum disucikan.

「 Menyusahkan saja. [Wahai Elemen Cahaya! Kilaukan cahaya perkucilan


merana! Banish!」(Touya)

Zombie di sekeliling pun menjadi cahaya dan menghilang karena sihir penyucian
yang kuaktifkan.

『Gya-a-a-a-a-a!』
『Tidak! Tidaaaak! Aku tidak ingin mati lagi!』
『Aku menghilang, menghilaaang!』

Sambil berteriak kesakitan, para zombie pelayan pun menghilang. Mereka yang
tersisa adalah anak-anak si Raja babi itu.

Kemudian, mereka memutuskan untuk meninggalkan Raja babi yang masih


berguling-guling, berlari ke arahku, dan bertekuk lutut sambil melompat. Ini
pertama kalinya aku melihat orang bertekuk lutut sambil melompat. Aksinya
memang bagus sih, tapi bukankah kalian baru saja mematahkan kaki kalian
karena tabrakan saat mendarat?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 266


『Buhi-i, kami dipaksa mematuhi perintahnya.』
『Kami tidak ada hubungan apapun dengan babi itu.』
『Ja-jadi tolong.』
『Sucikanlah kami, ufu-un.』
『Bo-bo-bodoh! Apa kau benar-benar mau mengkhianati ayahmu sendiri?!』
(Abdul)

Raja babi itu berteriak saat kepalanya terus berguling di lantai. Mendengar itu, 4
zombie itu melihat ke arahnya sambil mencondongkan kepala.

『『『『Siapa ya? Buhi?』』』』

『ANAK BODOH!!!!!!!』

Raja babi itu pun marah, menahan giginya sampai-sampai kelihatannya urat
nadinya mau pecah. Melihat itu, aku menyiram kepala mereka yang tertawa
terbahak-bahak dengan ember berisi air suci.

『『『『Gyu-u-u–u-u-u-u』』』』

4 orang itu, atau anak babi itu, mengeluarkan uap dari badannya dan akhirnya
menghilang. Kali ini, Raja babi lah yang menunjukkan senyuman gembira saat
melihat apa yang terjadi di depannya.

『Bu-hi-hi-hi-hi! Mereka pantas mendapatkannya! Mengkhianati orangtuanya,


bodoh sekali!』(Abdul)

Bagaimana yah…? Mahkluk ini sungguh kurang ajar sampai ke urat-urat. Jika
begini para budak yang sudah mati tidak akan bisa beristirahat dengan tenang
karena apa yang telah ia lakukan.
「Wahai elemen cahaya! Buatlah tombak suci penembus raga! Shining Javelin!」
(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 267


Aku pun memberi serangan hebat pada badan Raja babi itu dengan sebuah
tombak cahaya. Tubuh mayat hidupnya yang terkena tombak suci itu pun terbakar
hebat dan menjadi abu dalam sekejap.

『Ba-badanku?!』(Abdul)

Kepala Raja babi yang masih berguling-guling di saamping singgasana itu


melihati tubuhnya yang terbakar. Baiklah. Haruskah kuberikan serangan
pamungkas?

Aku mengeluarkan akuarium berukuran medium dari [Storage]. Air yang di


dalamnya bukanlah air suci, melainkan air biasa.

Aku membuka [Gate] kecil di dalamnya dan mengeluarkan beberapa [makhluk


hidup] dari sungai besar Gau. Makhluk itu panjang dan pipih, dengan panjang
maksimal 10 cm, mereka berenang bebas di dalam air tersebut. Aku juga
memperkuat mereka dengan sihir atribut cahaya.

『Ap-apa itu?』(Abdul)
「Ini ikan bernama “Candeira” yang hanya hidup di sungai besar Gau, mereka
ikan yang makan daging. Aku diberitahu kalau mereka suka daging yang sudah
busuk.」(Touya)
『Ja-jangan katakan…』(Abdul)
「Teleport!」(Touya)

Karena sihir pergerakan, kepala Raja babi itu pun terjatuh ke dalam akuarium.
Kemudian, ikan-ikan candeira itu langsung mengoyak daging busuknya.

『O-o-o-u! He-hentikan, tidak, jangan mataku! Mereka memakan mataku!』


(Abdul)
「 U-uwa, seperti yang dikatakan yah, nafsu makan mereka sangat besar. 」
(Touya)

Candeira adalah ikan yang persis dengan ikan *Candiru dari Bumi.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 268


Ikan Candiru adalah ikan tipis dengan panjang 10 cm yang hidup di tempat seperti
sungai Amazon. Mereka adalah ikan buas pemakan daging yang
dikatakan suka menggigit daging ikan besar, menembus badannya dan memakan
organ dalamnya.

Telah dikatakan kalau ikan Candiru termasuk keluarga ikan Lele, tapi mereka
lebih berbahaya daripada Piranha. Mereka punya sifat menyerang mangsa yang
lebih besar secara bergerombol. Manusia pun tidak lepas dari rantai makanannya.
Aksi mereka terlalu ganas sampai disebut dengan “Ikan Predator”.

Nah, ikan Candeira ini persis dengan ikan Candiru itu.

『To-tolong aku!』(Abdul)
「Enggak mau. Para budak yang kau bunuh tidak akan memaafkanku kalau aku
membiarkanmu hidup. Walaupun…tidak masalah kalau aku mengubur
kepalamu.」(Touya)

Aku teringat pada budak yang kami temukan saat membebaskan para budak di
istana. Mereka terbunuh saat diikat di penjara bawah tanah. Tidak hanya
perempuan, mayat anak-anak yang masih sangat muda pun juga ada di sana.

Aku menyesal karena babi ini tidak merasa sakit sedikitpun dan mati karena
kepalanya terputus dari tubuhnya. Kematian semudah itu tidak pantas baginya.
Kalau dipikir-pikir, aku sangat bersyukur ia hidup lagi. Hal itu mungkin
dikarenakan doa semua orang agar Raja babi ini mati dengan cara yang lebih
kejam.

『 Ugyee! Wajahku, mereka memakannya! Ouch! Ouch! Mereka memasuki


wajahku! 』(Abdul)

Aku yakin itu sangat sakit karena ikan Candeira itu sudah kuperkuat dengan
sihir atribut cahaya. Ia tidak akan mati kehabisan nafas karena ia zombie.
Sepertinya akan memakan waktu seharian bagi ikan-ikan itu untuk menghabiskan
daging kepalanya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 269


「Sebaiknya kau bertobat atas segala perbuatanmu sampai saat ini. Walaupun
sepertinya para budak yang kau bunuh tidak akan mengampunimu sih.」(Touya)

『Bu-bu-hi-i-i-i-i-i-i-i-i』(Abdul)

Karena ia zombie, sepertinya ia akan mati saat kehilangan sebagian otaknya. Yah,
cara mati yang manapun tidak masalah.

Aku pun mengaktifkan [Banish] pada semua zombie di ibukota — dengan


pengecualian ke Raja babi itu — dan menghabisi mereka semua.

Setelah kota Astal, giliran ibukota lah yang menjadi kota kematian. Sandora tidak
punya harapan berdiri lagi. Tidak sama sekali. Seharusnya ibukota akan terkubur
pasir karena aku merusak bentengnya dengan sihir tanah.

Dengan ini, seharusnya roh para budak yang terbunuh akan merasa tenang.
Aku pun meninggalkan ibukota itu saat memikirkannya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 26 270

Anda mungkin juga menyukai