i
sekarang ada ditangan anda. Penyusunan buku ini
tentunya telah mendapat izin dari Pak Irwan Effendi dan
Pak Taufik Hidayat.
Buku ini berisi berbagai topik-topik yang menarik
adapun materi pokok yang akan dibahas dalam buku
Secrets of The Gods adalah sebagai berikut;
Apakah sebenarnya yang kita sebut sebagai Dewa ?
Bagaimana cara agar bisa melihat Para Dewa ?
Bagaimana agar bisa berkomunikasi dengan Para
Dewa ?
Anda tertarik ingin menjadi Dewa ? Inilah yang perlu
anda lakukan !
Membuat Senjata Astral
Materi tambahan “Pesugihan”
Dibahas dengan lugas dilengkapi dengan tanya jawab
dengan peserta seminar, akhir kata saya ucapkan selamat
menyelami penjelasan perihal Dewa-Dewa.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................... i
Bagian 2 ..................................................................... 25
Bagian 3 ..................................................................... 30
Bagian 4 ..................................................................... 32
iii
BAGIAN 1.0
1
Seminar (yang sekarang menjadi buku) bertajuk
"Secrets of the GODS" ini, saya akan sebisa mungkin
membatasi pemaparan tentang kejadian hanya pada hal-
hal yang telah saya buktikan, entah itu dalam bentuk
teknik yang bisa digunakan oleh orang lain, atau hasil
yang bisa diuji secara empiris, sementara untuk konsep-
konsep akan saya batasi pada apa yang bisa saya jelaskan
secara logika rasional, sehingga seminar ini tidak
"terjerumus" menjadi ajang "cerita dongeng" yang sebatas
"katanya".
2
perintah Tuhan, walau kadang melenceng dan bertindak
sendiri. Raja Dewa diyakini sebagai pencipta alam
semesta dan manusia, demikian juga Tuhan diyakini
sebagai pencipta alam semesta dan manusia.
Dalam seminar ini kita akan menghindari membahas
Raja Dewa atau Tuhan, karena itu lebih ke ranah
"keyakinan" yang sulit dibahas. Kita akan fokus pada
Dewa atau Malaikat.
Hal-hal yang bisa kita simpulkan dari berbagai
kebudayaan tentang Dewa atau Malaikat adalah:
Mereka bukan termasuk spesies manusia, walau di
beberapa kebudayaan ada dewa yang berasal dari
manusia
Walau mereka "sakti", mereka masih bisa
"dibunuh"
Mereka memiliki keahlian yang spesifik
Mereka tinggal di "langit"
3
FAQ
Peserta : Dewa yang bukan dari Manusia tinggal
diamana?
Pembicara : Dalam beberapa kebudayaan, mereka
meyakini bahwa dewa-dewa mereka berasal dari
"bintang-bintang" (dari planet lain)
4
Peserta : Apakah sudah ada dewa yang terbunuh ?
Pembicara : sudah sering
Peserta : Apakah di setiap daerha dewanya berbeda
Pembicara : sejauh yang terpantau seperti itu
5
BAGIAN 1.1
6
Telah di jelas kan bahwa Dewa bukan manusia, dan
selanjutnya untuk mengklasifikasikan "makhluk hidup
seperti apa", maka kita bisa analisa dari "tingkah polah"
para Dewa ini. Hal yang paling sering digambarkan
tentang Dewa adalah bahwa mereka bisa berubah wujud
menjadi berbagai bentuk, bahkan bisa tampil sebagai
unsur-unsur alam, yang artinya mereka tidak mungkin
merupakan mahkluk berwujud fisik, karena jika mereka
berwujud fisik, ada batasan-batasan fisika yang harus
mereka ikuti, dengan demikian satu-satunya
kemungkinan yang tersisa adalah bahwa mereka adalah
makhluk berwujud energi.
7
FAQ
Peserta : Bagaimana caranya memasuki Planar Dewa
8
BAGIAN 1.2
9
Bagi kebanyakan orang Indonesia, ketika ditanya
“anda tahu apa itu makhluk energi?" Kebanyakan akan
geleng-geleng, tapi ketika ditanya "anda tahu apa itu jin?"
Kebanyakan akan mengangguk. Aneh memang, padahal
gambaran kebanyakan orang tentang jin, adalah makhluk
energi.
10
untuk membentuk makhluk energi baru, akan tetapi ini
jarang dilakukan karena proses “mendidik” makhluk
energi baru ini lebih sulit dari manusia mendidik anak.
11
FAQ
Peserta : Bagiaman dengan Manusia tengah Dewa
seperti- Hercules ?
Pembicara : Bisa saja Zeus masukkan sebagian
energinya ke rahim si perempuan sewaktu bayinya masih
dalam proses pembentukan
12
Peserta : Planar bawah makhluk-makhluknya apa masuk
kategori dewa ?
Pembicara : Dibahas di selanjutnya
13
BAGIAN 1.3
Kemampuan Dewa
14
Sebagai makhluk energi, Dewa hanya mampu
melakukan hal-hal yang dapat dilakukan dengan
memanfaatkan energi yang membentuk dirinya. Jenis
energi yang membentuk makhluk energi klasifikasi Dewa
adalah Bioenergi yang mana dalam tubuh manusia
bergerak di sistem reproduksi dan sistem peredaran darah.
15
banyak yang bisa digunakan untuk membantu manusia
yang mengirimkan energi, ini sebabnya di semua
kebudayaan, bila anda minta tolong sesuatu pada dewa,
semakin sering anda berdoa, akan semakin besar
kemungkinan doa anda terkabul. Akan tetapi tidak semua
dewa menunggu doa dari manusia, karena bukan hanya
manusia yang memiliki bioenergi, dan semua bentuk
emosi pada dasarnya adalah energi, jadi sebagian dewa
makan dari ketakutan, kemarahan, kesedihan, dan emosi-
emosi lain.
16
FAQ :
Peserta : Bagaimana cara dewa mempengaruhi emosi &
tindakan makhluk fisik ?
17
Pemateri : Ya, namanya juga cari makan
Peserta : Berarti selama ini saya selalu mengharapkan
sesuatu dan melemparkan energi keatas. Apa energi saya
di makan dewa terus dewa yang mengabulkannya ?
Pemateri : betul pak
Peserta : Jika dewa menerima doa kita, apa doa kita ar18
akan dikabulkan ?
18
Pemateri : Tergantung, setoran doa pada dewa yang
dituju memenuhi atau tidak
Peserta : Jadi jika ingin doa dikabulkan harus bersikap
terus menerus? Lalu kita tujukan ke siapa doa kita? Ke
dewa ?
Pemateri : Ya, misalnya berdoa supaya bos menaikkan
gaji, terus berdoa 100 kali, kalau belum naik gaji, tambah
100 kali lagi, kalau sudah naik berarti sudah terkabul, tapi
tentu saja bukan berarti doa sambil bolos ya, kerja tetap
mesti rajin
19
Peserta : Kalau makhluk planar bawah itu main ke
frekuwensi kita apa bisa ambil bio reproduksi dan
peredaran darah?
Pemateri : Ya
20
BAGIAN 1.4
21
Pertama kalinya saya “melihat” keberadaan planar
yang berbeda, adalah saat putri saya meninggal. Selagi
berada di rumah duka, saya terus memperhatikan gerakan
roh nya dengan menggunakan clairvoyance, sampai suatu
saat timbul kilatan cahaya dan saya melihat ada Orbs yang
keluar dari kilatan cahaya tersebut, kemudian roh putri
saya dituntun naik sedikit dan tampak ada semacam celah
terbuka. Saya berusaha mengikuti dengan clairvoyance,
namun hanya terlihat kabut; saya gunakan teknik
terawangan, tapi yang terlihat hanya hamparan luas yang
putih seakan salju, tapi pasti bukan saju, dan ada semacam
danau kecil dengan sedikit pepohonan, dan roh putri saya
sudah berubah wujud menjadi wanita remaja, duduk
sendirian di batu besar dekat danau tersebut, selain dia
tidak ada siapa-siapa lagi. Saat itu saya berpikir "inikah
yang dikatakan sebagai surga"?
22
bayangan-bayangan bergerak. Saya penasaran, apa ini
halusinasi seperti yang kebanyakan dialami oleh orang
yang meditasi? Maka saya membuka mata saya, tapi saya
merasa aneh, karena walau dengan mata terbuka, cahaya
lampu di ruangan tampak redup dan semua benda tampak
agak samar, sementara itu, seakan ada di “lapisan lain”,
tetap ada pendaran cahaya merah. Saya lalu memfokuskan
untuk menggunakan clairvoyance dan melihat cahaya
merah tersebut, dan terlihat oleh saya beberapa titik
kobaran api pada jarak yang tidak terlalu jauh, dan terlihat
pula beberapa makhluk yang sepintas mirip manusia,
namun dengan wajah-wajah aneh dan postur tubuh yang
berlebihan kekarnya. Cukup lama saya memperhatikan
mereka, tapi tiba tiba salah satu dari mereka sepertinya
melihat saya dan berteriak sambil menunjuk kearah saya,
kemudian segerombolan dari mereka bergerak mendekat,
saya kaget dan tersentak sampai langsung berdiri.
23
jika saya meninggikan frekuensi, saya akan melihat
situasi yang serba putih dan terang
24
BAGIAN 2
25
Tiga Cara Melihat Dewa
26
tidak punya informasi akurat, Dewa mana punya pola
energi seperti apa.
27
Silahkan menganalisa dan menyimpulkan sendiri,
berbagai kejadian yang diyakini dari berbagai kebudayaan
FAQ :
Peserta : Apa dengan mantera kita bisa melihat dewa?
Pemateri : bisa saja, tapi benar atau tidaknya?
Peserta : Iya juga ya, bisa-bisa yang dilihat bukan dewa
tapi malah jin
Pemateri : kalau dilihat di planar kita, tidak ketahuan
bedanya apa kan?
Peserta : Oh seperti, makasih penjelasannya. Tapi jika di
terawangan itu biasanya menggunakan mantra
Pemateri : Mantera itu sebenarnya nama program
Peserta : Artinya ada doa atau wirid untuk masuk ke
dunia terawangan
Pemateri : Mungkin saja, tapi pertanyaanya kan tetap:
yang dilihat itu sebenarnya apa? itu menurunkan atau
menaikkan frekuensi?
Peserta : Ya itu dia, Tidak tahu apa yang dihadapi
Pemateri : Ya, sama saja dengan regresi hipnotis
28
Peserta : Apakah untuk memanggil dewa harus
menyebutkan namanya secara spesifik?
Pemateri : Kalaupun dipanggil namanya, apakah pasti
yang datang yang dipanggil ? belum tentu kan ?
29
BAGIAN 3
30
4 Teknik berkomunikasi dengan Dewa ;
31
BAGIAN 4
Menjadi DEWA
32
Sebagaimana sudah disinggung sebelumnya, Dewa
adalah makhluk energi yang memiliki pola kesadaran
lengkap, dan karena manusia pada dasarnya kesadarannya
sudah berbentuk energi, maka sebenarnya tidak sulit bagi
manusia untuk menjadi Dewa. Sederhananya, seseorang
yang sudah mampu melakukan astral projection, berarti
sudah mampu menjadi Dewa, tinggal apakah dia siap
untuk melepaskan tubuh fisiknya, dan apakah saat
melepaskan itu ada gangguan yang dapat membuyarkan
energinya.
33
BAGIAN BONUS
Senjata Astral
34
Bagi yang belajar “martial arts” dan menggunakan
senjata, pasti tahu ungkapan “jika anda sudah benar-benar
mahir, maka tanpa senjata akan lebih mematikan daripada
dengan senjata”
35
kertas, lalu pajang gambar itu sebagai pedoman
waktu anda membentuk energi anda.
5. Kalau sudah bisa no 4, anda bisa “membuka” aliran
energi terus menerus dari tubuh anda untuk menjaga
agar senjata itu tetap awet, atau anda bisa
“menyimpan” program senjata tersebut dalam tubuh
anda, agar sewaktu-waktu anda bisa membuatnya
kembali dalam waktu cepat. Perbedaannya, senjata
astral yang sudah berulang-ulang dipakai dan
berhasil membantu memenangkan pertarungan, akan
meningkat kualitasnya, sedangkan jika anda setiap
kali membuat ulang, maka kualitas senjatanya akan
sesuai program yang tersimpan saja dan untuk
meningkatkannya anda harus memprogram ulang.
6. Bila anda memilih untuk membuat senjata yang di
"maintenance" terus, maka anda bisa memasukkan
sebagian kesadaran anda dalam senjata tersebut dan
menamainya untuk kemudahan memanggilnya. Bila
anda memilih untuk menyimpan programnya, maka
programnya bisa anda beri nama untuk kemudahan
membuat ulang.
36
BAGIAN TAMBAHAN
Pesugihan
37
Arti sebenarnya dari pesugihan ini adalah
“pengayaan”, akan tetapi karena terlalu sering
dihubungkan dengan tumbal, maka image masyarakat
menjadi negatif.
38