Anda di halaman 1dari 9

PELATIHAN TIDAK LANJUT HASIL AKMI: KONSEP DAN

PRAKTIK PADA GURU MI DI KOTA SUKABUMI


Khoirul Amri Hasibuan1,*
1Instruktur AKMI, Kepala MAN Tanjung Balai
*
Email: amry.hasibuan@gmail.com

Abstrak: Pelatihan Tidak Lanjut Hasil Akmi: Konsep Dan Praktik Pada Guru Mi Di Kota Sukabumi.
Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) adalah penilaian yang dilakukan Kementerian Agama
bertujuan mengetahui kemapuan siswa madrasah pada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan
literasi sosial budaya. Pelatihan guru perlu dilakukan untuk mempersiapkan diri dalam pelaksanaan sistem
penilaian yang baru perlu. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hasil
AKMI serta membantu guru dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan perbaikan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam setiap kompetensi yang diukur. Peserta kegiatan adalah 35 para guru dari
Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan tergabung dalam KKG MI di kota Sukabumi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian
tindakan partisipatif atau Participatory Action Research (PAR) dengan cara mengidentifikasi dan menganalisis
kondisi terhadap masalah yang dihadapi masyarakat. Hasil angket peserta pelatihan teradap materi yang telah
disampaikan 85% peserta memahami dan bisa membaca hasil dari rapor AKMI, 82 % memiliki kemampuan
merancang pembelajaran dengan level tingkat kemahiran peserta didik, dan 80% peserta dapat
mengimplemntasikan literasi pada proses belajar mengajar. Program menunjukkan bahwa pelatihan tindak lanjut
hasil AKMI dan pendampingan menunjukan hasil yang baik bagi guru-guru MI.

Kata kunci: PAR, AKMI, Literasi, Madrasah Ibtidaiyah

Abstract: Follow-Up Training on Akmi Results: Concepts and Practices of Noodle Teachers in Sukabumi
City. The evaluation organized by the Ministry of Religion is a Competency AssessmentMadrasa Indonesia
(AKMI) to measure the competence of learners madrasah in reading literacy, numeracy literacy, science literacy
and social and cultural literacy.Therefore, it is necessary to conduct teacher training to prepare themselves for
the implementation of the new assessment system.The form of evaluation organized by the Ministry of Religion is
a Competency Assessment Madrasah Indonesia (AKMI) to measure the competence of learnersmadrasa in
reading literacy, numeracy literacy, science literacy and social and cultural literacy. This training aims to provide
a better understanding of AKMI results and assist teachers in planning and implementing corrective actions to
improve students' abilities in each of the competencies measured. The activity participants were 35 teachers from
Madrasah Ibtidaiyah (MI) who are members of the Madrasah Ibtidaiyah Teacher Group (KKG MI) in Sukabumi
city. This type of research is Participatory Action Research (PAR), namely by identifying and analyzing the
situation regarding the problems faced by the community. The results of the training participants' questionnaire
on the material that had been delivered 85% of the participants understood and could read the results of the
AKMI report card, 82% had the ability to design lessons at the level of student proficiency, and 80% of
participants were able to implement literacy in the teaching and learning process. The program shows that follow-
up training on AKMI results and mentoring shows good results for MI teachers.

Keywords: PAR, AKMI, Literacy, Madrasah Ibtidaiyah

I. PENDAHULUAN Survei Lingkungan Belajar menjadi tantangan


Salah satu terobosan yang telah dibuat baru bagi guru dan madrasah (R.A Sani,
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem 2021). Sebagai konsekuensi pada sistem
Makarim adalah mengeliminasi Ujian Nasional penilaian yang baru guru memerlukan
(UN) dan mensubtitusinya dengan Asesmen pelatihan sebagai persiapan untuk
Nasional (AN) yang bertujuan untuk mengimplementasikan pada proses kegiatan
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia (H. belajar di madrasah.
E. Mulyasa, 2021). Cakupan dari Asesmen Asesmen Nasional merupakan
Nasional terdiri dari Asesmen Kompetensi gagasan dari pemerintah akan mengutamakan
Minimum (AKM), Survei Karakter, dan pada tiga bagian, yaitu AKM (Asesmen

Pelatihan Tidak Lanjut Hasil Akmi: Konsep Dan Praktik Pada Guru Mi Di Kota Sukabumi. (Hlm. 424-432)
424
Kompetensi Minimum), survey lingkungan nasional hanya ada 15 provinsi. DI
belajar dan survey karakter (D. A. Rokhim Yogyakarta (41,44%), DKI (40,98%), dan
dkk, 2021). Asesmen Nasional merupakan Bali (39,50%) menjadi tiga provinsi dengan
penilaian pada setiap jenjang terutama pada indeks literasi tertinggi (sumber:
tingkat menengah dan dasar (M. Tohir, 2019). https://www.kemenag.go.id/)
Penilaian ini meliputi pada segi literasi, Berdasarkan informasi di atas, perlu
numerasi, sains dan sosial budaya meliputi dilakukan pelatihan tindak lanjut hasil AKMI
sifat dan kualitas proses pembelajaran serta bagi guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) sehingga
suasana satuan pendidikan yang mendukung dapat memberi pemahaman yang unggul
pembelajaran (N. Novit, 2021). tentang hasil AKMI dan membantu guru
Tujuan Pelaksanaan Asesmen merencanakan serta melaksanakan tindakan
Nasional untuk meningkatkanan mutu korektif untuk meningkatkan keterampilan
pendidikan dan untuk menghasilkan data peserta didik pada setiap kompetensi yang
sesuai dengan kondisi pelaksanaan diukur. Pelatihan penelusuran hasil AKMI
pembelajaran di madrasah (E. Nurjanah, dapat mencakup: 1) Menganalisis hasil
2013). Penilaian nasional juga memiliki tujuan AKMI: Guru dapat mempelajari cara
lain, yaitu untuk memeriksa perkembangan menganalisis hasil AKMI peserta didik secara
kualitas secara real time dan perbedaan setiap efektif, termasuk cara membaca dan
sistem pendidikan, serta perbedaan setiap memahami hasil peserta didik dan
kelompok sosial ekonomi, perbedaan pada membandingkan hasil peserta didik dengan
madrasah negeri maupun swasta, perbedaan standar yang ditetapkan. 2) Membuat Rencana
setiap daerah golongan dengan karakteristik Aksi: Guru dapat belajar bagaimana membuat
secara spesifik. Tujuan dari Asesmen Nasional rencana tindakan yang efektif yang
juga untuk menumbuhkan kecakapan dan memungkinkan peserta didik untuk
karakter peserta didik. Hal ini menjadi meningkatkan keterampilan dan
gambaran sifat-sifat penting untuk ditanamkan kemampuannya dalam setiap kompetensi
pada peserta didik di madrasah (A. Lubis, terukur. 3) Pemanfaatan informasi dalam
2013) keputusan: Guru dapat belajar menggunakan
Bentuk asesmen yang data AKMI untuk mengambil keputusan dan
diselenggarakan oleh Kementerian Agama melakukan perubahan dalam mengajar. 4)
adalah Asesmen Meningkatkan keterampilan mengajar:
Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) Coaching dapat membantu guru
untuk mengukur kecakapan siswa meningkatkan keterampilan mengajar mereka
di madrasah pada literasi membaca, literasi dengan memberikan ide dan strategi baru
numerasi, literasi sains dan literasi sosial untuk mengajar, memotivasi peserta didik dan
budaya. Kehadiran AKMI bertujuan menilai memimpin pelajaran. 5) Berikan umpan balik
kecakapan siswa di madrasah ibtidaiyah (MI) yang efektif: Guru dapat belajar bagaimana
sebagai data diagnostik untuk tindak lanjut memberikan umpan balik yang efektif kepada
perbaikan pembelajaran di madrasah. peserta didik untuk membantu mereka
Asesmen ini menjadi gambaran enam kategori meningkatkan keterampilan dan kemampuan
tingkat kemahiran kompetensi peserta didik mereka.
MI dengan rata-rata persentase keempat Kemenag memiliki program
literasi, yaitu: belum bisa (8,25%), perlu monitoring pelatihan yang ditujukan kepada
intervensi (38%), dasar (39,25%), cakap guru MI untuk memantau hasil AKMI, dimana
(7,75%), terampil (6,25%), dan perlu kreasi guru diberikan informasi literasi, numerasi,
(0,75%), dengan sebaran data terndah adalah literasi sains dan literasi sains. Kegiatan
literasi sains: belum (8%), perlu intervensi pelatihan ini diikuti oleh guru-guru tingkat MI
(66%), dasar (25%), cakap (1%), sedangkan yang berlangsung di seluruh provinsi
kategori terampil dan kategori perlu kreasi Indonesia. Secara keseluruhan pelatihan ini
masing-masing berada dibawah 1%. Rata-rata bertujuan untuk meningkatkan proses
secara nasional indeks literasi peserta didik MI pembelajaran literasi di kelas. Sementara itu,
adalah 32,69%. Indeks literasi di atas rata-rata tujuan khususnya adalah peningkatkan

Pelatihan Tidak Lanjut Hasil Akmi: Konsep Dan Praktik Pada Guru Mi Di Kota Sukabumi. (Hlm. 424-432)
425
konseptual dan kemampuan guru tentang dengan kebutuhan peningkatan kompetensi
materi literasi (Lessy D, 2022). baik kognitif maupun keterampilan
Pelatihan pelacakan skor AKMI dapat pemahaman AKMI.
membantu guru MI memahami skor AKMI PAR (Participatory Action Research)
peserta didik dan memberikan solusi yang dalam melakukan penelitian melibatkan untuk
tepat untuk meningkatkan keterampilan dan mendefinisikan masalah atau menerapkan
kemampuan peserta didik. Coaching juga pengetahuan dalam praktik sebagai solusi
dapat membantu guru meningkatkan untuk masalah yang diberikan. PAR
keterampilan mengajar dan memberikan (Participatory Action Research) adalah
pengalaman belajar yang lebih baik bagi “penelitian dengan orang, oleh orang dan
peserta didik . untuk orang”, bukan “penelitian manusia”.
Pelatihan ini diterapkan pada masalah PAR (Participatory Action Research) bersifat
yang dijelaskan di atas. Peneliti sebagai partisipatif dalam arti syarat mutlak bahwa
instruktur membantu para guru di beberapa MI masyarakat memiliki peran sentral dan
di Kota Sukabumi, bersama-sama memiliki pengetahuan penting tentang sistem
mengembangkan pengetahuan dan sosial (masyarakat) yang dinilai dan
keterampilan dalam menginterpretasikan berpartisipasi dalam perencanaan dan
billport AKMI, tingkat kemahiran siswa, dan pelaksanaan program. Operasi ini didasarkan
menerapkan literasi dalam kegiatan pada temuan penelitian (Rahmat.& Mirnawati,
pembelajaran untuk menghasilkan guru yang 2020).
berkualitas dan siap pakai. selamat datang di Guru memahami dan bisa membaca
pengenalan AKM dan pembelajaran karakter hasil dari rapor AKMI, bisa mendesain
serta lingkungan belajar. Materi terkait pembelajaran berdasarkan tingkat kemahiran
pemahaman asesmen nasional membentuk peserta didik, serta mengaplikasikan literasi
pemahaman yang komprehensif terhadap pada kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini
tujuan pembelajaran. madrasah melakukan harus mampu menjadikan guru-guru yang
penilaian nasional dan bagaimana hal itu terampil dan sigap dalam menghadapi
dilakukan. penerapan AKMI serta survey karakter dan
Sukabumi adalah sebuah kota di lingkungan belajar di Madrasah Ibtidaiyah di
provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini Kota Sukabumi.
memiliki wilayah terluas ketiga di Jawa Barat Pelaksanaan pelatihan lanjutan hasil
setelah Kota Cirebon dan Kota Cimahi dengan AKMI 2022 dilaksanakan dengan metode
luas 48,33 km². Jumlah penduduk kota penelitian tindakan partisipasi (Participatory
Sukabumi adalah 353.455 pada tahun 2021, Action Research), yaitu mengidentifikasi dan
kota ini adalah mutiara Priangan Barat menganalisis situasi yang berkaitan dengan
(sumber: https://id.wikipedia.org/) masalah yang dihadapi masyarakat
Subyek yang membantu dalam sehubungan pada keinginan peningkatan
pelatihan adalah Guru Madrasah Ibtidaiyah kompetensi baik secara kognitif maupun
pada KKG MI di Kota Sukabumi. KKG ini dalam hal keterampilan untuk memahami
memiliki 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) AKMI. Guru memahami dan mengetahui cara
dan 26 Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS). membaca hasil rapor AKMI, dapat
KKG MI kota Sukabumi dipilih karena merencanakan pembelajaran berdasarkan
menjadi proyek AKMI pada Dirjen Pendis kemampuan siswa dan menerapkan
2022. keterampilan membaca dalam kegiatan
pengajaran dan pendidikan. Kegiatan ini harus
II. METODE mampu menghasilkan guru yang berkualitas
Pelaksanaan pelatihan tindak lanjut dan siap menerima penerapan AKM dan
hasil AKMI Tahun 2022 menggunakan pembelajaran karakter serta lingkungan
metode studi tindak partisipatif (Participatory belajar di Madrasah Ibtidaiyah di kota
Action Research), yaitu mengidentifikasi dan Sukabumi.
menganalisis situasi dalam kaitannya dengan Dalam program pendidikan ini, guru dan
masalah yang dihadapi masyarakat, terkait kepala sekolah Madrasah Ibtidayah tidak

Pelatihan Tidak Lanjut Hasil Akmi: Konsep Dan Praktik Pada Guru Mi Di Kota Sukabumi. (Hlm. 424-432)
426
diperlakukan sebagai subyek penelitian, tindakan. Prosedur dikembangkan sesuai
melainkan subyek penelitian. Guru Madrasah rencana, peneliti hanya memastikan
Ibtidayah dan Kepala Madrasah yang kenyamanan untuk melakukan prosedur
memahami, mendambakan dan memecahkan (guru)..
masalah yang berkaitan dengan pemahaman 3. Pengamatan (Observe)
dan keahlian AKMI. Dalam pelaksanaannya, Peneliti melakukan observasi
peneliti hanya berperan sebagai pembimbing sebelum dan sesudah prosedur. Observasi
bagi guru Madrasah Ibtidayah dan pimpinan sebelum pengukuran bertujuan untuk
madrasah untuk mencapai tujuan dan hasil yang melengkapi hasil survei lapangan dan
diharapkan, dan peneliti membantu analisis kebutuhan. Namun, pengamatan
merumuskan strategi untuk memecahkan pasca-prosedur dapat mendeteksi gejala dan
permasalahan yang muncul. Dalam penelitian efek yang muncul yang memungkinkan
partisipatif ini masyarakat tetap dilibatkan perbaikan strategi dan teknik selama operasi
dengan harapan apabila masyarakat memiliki berikutnya.
masalah sosial dapat menyelesaikan 4. Refleksi (Reflection)
masalahnya sendiri dan menyelesaikannya Tahapan ini, peneliti merefleksi dan
tanpa bantuan orang lain. mengevaluasi upaya atau kegiatan yang
Melalui pelatihan-pelatihan bermanfaat telah dilakukan terhadap topik yang diteliti
yang membantu memberikan kenyamanan dan yaitu upaya yang telah dilakukan bagi para
meningkatkan motivasi masyarakat, khususnya guru dan pimpinan madrasah Madrasah
bagi para guru Madrasah Ibtidayah dan Ibtidayah untuk meningkatkan kompetensi
pimpinan madrasah: (1) Mengidentifikasi dan keterampilan membaca dan memahami
potensi dan kelemahan sumber daya manusia di hasil rapor AKMI, dapat merencanakan
Madrasah serta permasalahannya; (2) pembelajaran berdasarkan kemampuan
menemukan dan mengidentifikasi faktor siswa dan menerapkan keterampilan
penyebab masalah; (3) mengembangkan membaca dalam kegiatan pembelajaran dan
strategi dan metode yang tepat digunakan untuk pendidikan dan dalam mata pelajaran alam
memecahkan masalah; (4) Menyusun rencana dan paling efektif di madrasahnya. Kegiatan
tindakan berdasarkan prioritas, melanjutkan refleksi dan evaluasi ini diakhiri dengan
tindakan langkah demi langkah hingga perencanaan tindakan selanjutnya hingga
mencapai tujuan yang diharapkan. tujuan yang telah ditetapkan tercapai
Ada empat proses yang terlibat dalam (Faizah. M, dkk, 2022)
melakukan pelatihan ini, yaitu:
1. Perencanaan (Plan) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Rancangan ini didasarkan pada hasil
studi pemetaan dan analisis kebutuhan guru Tahapan kegiatan pelatihan hasil tindak lanjut
dan pimpinan Madrasah Madrasah AKMI ini dilakukan dalam beberapa tahap,
Ibtidayah di kota Sukabumi. Kajian ini diantaranya:
melakukan analisis SWOT yang meliputi 3.1. Tahap Perencanaan
kekuatan dan peluang guru Madrasah Pada tahap perencanaan dimulai dengan
Ibtidayah dan pimpinan Madrasah, pengamatan terhadap guru MIS Cibarehong
kelemahan, kompetensi dan keterampilan yang berusaha menggali kekhawatiran guru
yang perlu ditingkatkan, serta ancaman yang MI mengenai tantangan pengajaran saat ini.
muncul jika kompetensi dan keterampilan Kemudian diteruskan ke wali kelas dan keluh
guru di Madrasah tidak ditingkatkan. kesah guru tersebut dibahas dalam KKG
Perancangan ini meliputi strategi dan bersama yang biasanya dihadiri oleh guru MI
metode penyelesaian permasalahan guru kota Sukabumi.
Madrasah Ibtidayah dan pimpinan Hasil observasi yang dilakukan peneliti
Madrasah untuk meningkatkan kualifikasi mendapatkan informasi bahwa sebagian besar
guru di Madrasah. guru masih belum mengerti apa-apa tentang
2. Tindakan (Action) AKMI. Berdasarkan hasil observasi tersebut,
Setelah perencanaan dilakukan peneliti membuat program pendampingan

Pelatihan Tidak Lanjut Hasil Akmi: Konsep Dan Praktik Pada Guru Mi Di Kota Sukabumi. (Hlm. 424-432)
427
yang disesuaikan dengan keadaan guru. Acara ini akan dipandu oleh MC dan orasi.
Yakni, meningkatkan sumber daya manusia Samsul Puadi, S.Ag., MH yang menyampaikan
madrasah dengan membantu guru dan maksud dan tujuan dari kegiatan pendidikan
pimpinan madrasah untuk belajar tentang AKMI yang sedang berlangsung salah satunya
AKMI dan memahami serta mampu membaca dalam bidang pendidikan, dimana aspek
hasil rapor AKMI, mampu merencanakan pendidikan ini merupakan aspek yang sangat
pembelajaran berdasarkan keterampilan penting. masyarakat, khususnya mengenai
siswa, dan mampu menerapkan keterampilan peningkatan sumber daya manusia, acara
membaca untuk mengajar dan belajar. diresmikan oleh guru dan kepala sekolah
aktivitas Dengan demikian, muncul isu Madrasah. Peneliti kemudian memberikan
melanjutkan pendidikan berdasarkan hasil tanggapan ketika melihat keresahan para guru
Penilaian Kompetensi Madrasah Indonesia yang ingin meng-upgrade skill mereka tentang
(AKMI) yang dilakukan di kota Sukabumi kebijakan AKMI yang harus segera
provinsi Jawa Barat. Setelah observasi dan dilaksanakan. Sambutan kedua disampaikan
koordinasi, peneliti melakukan kegiatan yang oleh Yeti Rohaeti, S.Pd.I, MM, Direktur, MIS
telah disiapkan dan dilaksanakan. Cibarehong dan menyampaikan pentingnya
3.2. Tahap Pelaksanaan acara karena terkait dengan isu-isu mendesak,
Tahap pelaksanaan kegiatan berlangsung pelatihan ini menggali isu-isu konseptual di
dari tanggal 12/07/2022 sampai dengan tanggal bidang teknis. . Acara diakhiri dengan doa yang
12/12/2022 dan bertempat di MIS Cibarehong dipimpin oleh Ketua KKG Kota Sukabumi
dengan peserta sebanyak 35 orang yang Nasrudin Sholeh, S.Pd.I.
merupakan perwakilan MI dari kota Sukabumi, Sesi kedua, yaitu. penyampaian materi
terdiri dari MIS Cibarehong, MIS Cikarang 1, dengan pembukaan ruang diskusi dan
MI guru dan pengurus madrasah. . Cisoka, MIS bimbingan dari awal hingga akhir pelatihan.
Sukasirna, MIS Madaniyah, MIS Tegallame Pemateri menyampaikan materi dengan baik,
dan MIS Ciherang. KKG MI Kota Sukabumi karena pemateri sangat memahami dunia guru
dipilih karena kurangnya pendampingan dan sekolah dasar, sehingga semua peserta
pelatihan terkait penilaian nasional. Acara mengikuti dengan antusias. Dosen membuka
dibagi menjadi tiga sesi pada tanggal 7 forum diskusi dan peserta bebas menyampaikan
Desember 2022, dengan sesi pertama adalah keluhan yang sering ditemui selama
sesi terbuka mulai pukul 07:00 - 09:00 WIB. pembelajaran.

Gambar 1: Pemateri, Pengawas Madrasah dan kepala MIS Cibarehong berdiskusi tentang
kegiatan Pelatihan

Pelatihan Tidak Lanjut Hasil Akmi: Konsep Dan Praktik Pada Guru Mi Di Kota Sukabumi. (Hlm. 424-432)
428
Gambar 2: Narasumber Pelatihan (Bapak Khoirul Amri Hasibuan, S.Pd, M.Pd)

Narasumber mulai menjelaskan data pada hari pertama. Kegiatan ini


cara memahami dan mengetahui cara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan
membaca hasil rapor AKMI.Narasumber praktik.
juga membuat kelompok beranggotakan 5 Pada tanggal 9-10 Desember 2022
orang untuk membaca pemahaman dan dilanjutkan dengan materi mendesain
menggunakan materi yang diberikan oleh pembelajaran berdasarkan tingkat
guru. Setiap kelompok harus kompak dan kemahiran peserta didik setehlah diperoleh
semangat, begitulah cara mereka bernyanyi data pada hari pertama. Kegiatan ini
bersama dan berkompetisi. Pembicara pada dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan
sesi ini membahas tentang konsep dan praktik.
pengelompokan AKMI, mulai meneliti Pada tanggal 11-12 Desember 2022
bagaimana cara mengajar dan menilai siswa dilanjutkan dengan materi mengaplikasikan
dalam berhitung dan membaca. Sesi pertama literasi pada kegiatan belajar mengajar data
lebih banyak membahas tentang konsep, pada hari pertama. Kegiatan ini dilanjutkan
teori dan penyajian materi. dengan sesi tanya jawab dan praktik. Pada
Sesi ketiga berlangsung dari pukul tanggal 12 Desember 2022 melakukan
13.00 hingga 16.00 WIB dan lebih banyak kegiatan penutup oleh kepala MIS
latihan dari latihan kelompok hingga latihan Cibarehong Ibu Yeti Rohaeti, S.Pd.I, MM.
individu. Pemateri juga memberikan tugas Peserta diharapkan mengumpulakan tugas
praktik sesuai materi yang diajarkan di dan dapat pendampingan dari narasuber.
masing-masing madrasah dan mencatat hasil
membaca raport AKMI untuk memetakan 3.3. Tahap Evaluasi
karakteristik siswa yang dikumpulkan untuk Kegiatan evaluasi dibagi menjadi dua
komisi sebagai hasil pelatihan. bagian yaitu 1) Evaluasi mikro yaitu.
Pada tanggal 8 Desember 2022 keberhasilan program pelatihan dan
dilanjutkan dengan materi mendesain pendampingan rutin. keberhasilan setiap sesi
pembelajaran berdasarkan tingkat yang dijadwalkan hingga akhir bimbingan.
kemahiran peserta didik setehlah diperoleh 2) Evaluasi makro adalah keberhasilan

Pelatihan Tidak Lanjut Hasil Akmi: Konsep Dan Praktik Pada Guru Mi Di Kota Sukabumi. (Hlm. 424-432)
429
program pengabdian kepada masyarakat pembelajaran berdasarkan tingkat kemahiran
secara umum dan oleh karena itu, apakah peserta didik, serta 80% peserta mampu
guru yang mengikuti pelatihan dapat mengaplikasikan literasi pada kegiatan
mengimplementasikannya dalam pelatihan belajar mengajar.
madrasah dan apakah berhasil. Apa kendala Pada tahapan selanjutnya peserta yang
pelaksanaan dan pemantauan yang perlu belum memenuhi kreteria dalam kegiatan
dilakukan di masa mendatang. pelatahan ini dilakukan pendampingan.
Pada tahap ini Narasumber Pendampingan dilakukan oleh narasumber
memberikan angket kepada seluruh peserta melalui LMS Google classroom dan grup
pelatiahn teradap materi yang telah WhatsApp. Peserta yang memahami materi
disampaikan. Hasil angket menunjukkan pelatihan juga diberikan tanggung jawab
bahwa 85% peserta telah memahami dan oleh narasumber untuk menjadi tutor sejawat
bisa membaca hasil dari rapor AKMI, 82 % ahgar pencapaian hasil menjadi lebih baik.
peserta telah mampu mendesain Hasil pelatihan ini disajikan pada gambar 3.

100%
85% 82% 80%
80%

60%

40%

20%

0%
Memahami dan Mendesain Mengaplikasikan
membaca hasil Pembelajaran Literasi
Raport AKMI

Gambar 3: Gafik Histogram Hasil Pelatihan Tindak Lanjut AKMI Bagi Guru MI

3.4. Tahap Pendampingan pendampingan meliputi rumusan teori


Kendala dan hambatan pelaksanaan membaca hasil rapor, mengetahui bagaimana
kegiatan pelatiahan adalah waktu yang terlalu merencanakan pembelajaran berdasarkan
singkat. Untuk memahami konsep AKMI serta kemampuan siswa dan menerapkan
membaca hasil dari rapor AKMI, dapat keterampilan membaca dalam kegiatan
mendesain pembelajaran berdasarkan tingkat pembelajaran yaitu: 1). Guru dapat memahami
kemahiran peserta didik, serta tahapan berpikir yang sesuai dengan bahan
mengaplikasikan literasi pada kegiatan belajar ajar. 2) Guru harus memahami perkembangan
mengajar membutuhkan waktu yang sesuai. pemikiran dan kemampuan siswa. 3) Guru
Apalagi jika acara tersebut diselenggarakan harus kreatif dalam membuat soal, memahami
dalam kelas besar. Karena sifatnya konteks yang sesuai dengan siswa dan materi
membangun keterampilan, setiap peserta yang diujikan. 4) Menggunakan bahasa yang
dapat dilatih bersama dengan para pemain jelas, menarik dan mudah dipahami
sampai setidaknya mereka dapat berlatih. Jadi merupakan kunci yang harus dikuasai seorang
membutuhkan waktu yang cukup lama. guru.
Materinya juga meliputi keterampilan
berhitung dan membaca, sehingga bidangnya KESIMPULAN
sangat luas. Tahap perencanaan dimulai dengan
Teori yang dihasilkan dari menganalisis kelebihan dan kekurangan

Pelatihan Tidak Lanjut Hasil Akmi: Konsep Dan Praktik Pada Guru Mi Di Kota Sukabumi. (Hlm. 424-432)
430
pendidikan di Sukabumi dan masalah yang
sedang dihadapi oleh mayoritas guru di DAFTAR PUSTAKA
Sukabumi . Tahap pelaksanaan dilakuakn A. Lubis. 2013. Pelaksanaan Standar
dalam dua sesi, yaitu sesi pertama Nasional dalam Dunia Pendidikan.
membahas tentang pemahaman konsep D. A. Rokhim et al., 2021, Analisis Kesiapan
AKM, AKMI dan urgensitasnya. Kemudian Peserta Didik Dan Guru Pada Asesmen
dilanjutkan dengan memahami dan bisa Nasional (Asesmen Kompetensi
membaca hasil dari rapor AKMI, bisa Minimum, Survey Karakter, Dan
mendesain pembelajaran berdasarkan Survey Lingkungan Belajar, JAMP J.
tingkat kemahiran peserta didik, serta Adm. dan Manaj. Pendidik., vol. 4, no.
mengaplikasikan literasi pada kegiatan 1, pp. 61–71.
belajar mengajar. Kegiatan praktik, baik D. Suryadien, R. Dini, and A. A. Dewi, 2022,
secara kelompok maupun individu banyak Rencana Implementasi Kurikulum
dilakuan peserta pelatiahan agar lebih Prototipe Pada Masa Pandemi Covid-
memahami. Tahap evaluasi dilakukan pada 19 di Indonesia, J. PGMI UNIGA, vol.
level mikro dan makro. Evaluasi mikro 1, no. 01.
meliputi evaluasi terkait kegiatan pelatihan E. Nurjanah, 2021, Kesiapan Calon Guru SD
dan pendampingan dan hasilnya baik. dalam Implementasi Asesmen
Seluruh peserta antusias mengikuti acara Nasional, J. Papeda J. Publ. Pendidik.
hingga akhir. Sekaligus evaluasi makro, Dasar, vol. 3, no. 2, pp. 76–85.
yaitu evaluasi terhadap pelaksanaan hasil Faizah. M , Bisriyah.M, Hasanah. SM, 2022,
pendampingan peserta diklat di madrasah. Pembuatab Soal Assesmen Kompetensi
Kendalanya waktu yang terlalu singkat, Madrasah Indonesia (AKMI): Teori
karena penguasaan materinya lama dan juga dan Praktek Bagi Guru MI”, Journal of
latihannya lama, jadi aransemennya benar- Research on Community
benar penuh dengan penguasaan materi Engagement(JRCE) Vol.4, No.1,
peserta. September 2022, pp. 16~21 p-ISSN:
Hasil angket kepada seluruh peserta 2614-1477; e-ISSN: 2597-629X.
pelatiahn teradap materi yang telah H. E. Mulyasa, 2021,Menjadi Guru Penggerak
disampaikan. Hasil angket menunjukkan Merdeka Belajar. Bumi Aksara.
bahwa 85% peserta telah memahami dan Lessy, D. 2022. Peningkatan Kemampuan
bisa membaca hasil dari rapor AKMI, 82 % Numerasi Bagi guru Melalui Bimtek
peserta telah mampu mendesain Tindak Lanjut Hasil Asesmen
pembelajaran berdasarkan tingkat Kompetensi Madrasah Indonesia, Jurnal
kemahiran peserta didik, serta 80% peserta Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat,
mampu mengaplikasikan literasi pada 5(1), 23–39. 2022.
kegiatan belajar mengajar. Dari data ini M. Tohir, 2019, Empat Pokok Kebijakan
maka pelatihan ini sangat penting dilakukan Merdeka Belajar.
untuk peningkatan kompetensi bagi guru N. Novita, M. Mellyzar, and H. Herizal, 2021,
selajutnya dapat meningkatkan kualitas Asesmen Nasional (AN): Pengetahuan
pendiddikan terutama di madrasah. dan persepsi calon guru, JISIP (Jurnal
Ilmu Sos. dan Pendidikan), vol. 5, no.
4. UCAPAN TERIMAKASIH R. A. Sani, 2021, Pembelajaran Berorientasi
Penulis mengucapkan terima kasih AKM: Asesmen Kompetensi Minimum.
kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Bumi Aksara.
Islam Kementerian Agama Republik Rahmat, A dan Mirnawati, M, 2020, Model
Indonesia. Ucapan terima kasih yang Participation Action Research dalam
sebesarnya kepada Kepala MIS Cibarehong, Pemberdayaan Masyarakat. AKSARA:
Pengawas Madrasah Kota Sukabumi dan Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 65
semua pihak yang membantu Volume : 06 Nomor : 01 Bulan : Januari
terselenggaranya kegiatan ini http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/A
KSARA/index.

Pelatihan Tidak Lanjut Hasil Akmi: Konsep Dan Praktik Pada Guru Mi Di Kota Sukabumi. (Hlm. 424-432)
431
Yusrianum dan Nurmawati, 2022, Analisis ------, 2021, Persamaan dan perbedaan ANBK
Penilaian Karakter Berbasis Asesmen dan AKMI, melalui laman tautan
Kompetensi Madrasah Indonesia https://www.ayomadrasah.id/2021/09/
(AKMI),”, Munaddhomah: Jurnal persamaan-dan-perbedaan-anbk-dan-
Manajemen Pendidikan Islam e-ISSN: akmi.html
2775-2933 Volume 3, Issue. 4, pp. 329- Diakses: 24 Desember 2022
338, 2022.

Pelatihan Tidak Lanjut Hasil Akmi: Konsep Dan Praktik Pada Guru Mi Di Kota Sukabumi. (Hlm. 424-432)
432

Anda mungkin juga menyukai