Anda di halaman 1dari 96

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBERHASILAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM DI KELAS
XI-IPA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2
RAKIT KULIM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

OLEH :
RABIATUN ADAWIAH
NIMKO : 1213.15.1299

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
NURUL FALAH AIR MOLEK
1441 H/2019 M
PENGESAHAN PEMBIMBING

Nomor : Nota Dinas Airmolek, 07 Desember 2019

Lampiran :- Kepada

Hal : Persetujuan Skripsi Yth. Ketua STAI Nurulfalah

RABIATUN ADAWIAH Airmolek,

Asalamu’alaikum. Wr. Wb.

Dengan Hormat,

Setelah membaca, meneliti, memberi petunjuk dan pengarahan serta perbaikan


seperlunya, maka saya selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari
RABIATUN ADAWIAH yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas XI-IPA
Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rakit Kulim”. Telah dapat diajukan untuk
diuji guna memenuhi syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada
STAI Nurulfalah Airmolek.

Harapan saya semoga dalam waktu dekat saudari yang bersangkutan dapat
dipanggil untuk diuji dalam sidang Munaqasah di STAI Nurulfalah Airmolek.

Demikian harapan saya, mudah-mudahan skripsi ini berguna dan bermanfaat


hendaknya.

Wassalam

Pembimbing I

NURWAHID IHSANUDIN, M.A.


NIDN : 2127058401

i
PENGESAHAN PEMBIMBING

Nomor : Nota Dinas Airmolek, 07 Desember 2019

Lampiran :- Kepada,

Hal : Persetujuan Skripsi Yth. Ketua STAI Nurulfalah

RABIATUN ADAWIAH Airmolek,

Asalamu’alaikum. Wr. Wb.

Dengan Hormat,

Setelah membaca, meneliti, memberi petunjuk dan pengarahan serta perbaikan


seperlunya, maka saya selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari
RABIATUN ADAWIAH yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas XI-IPA
Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rakit Kulim”. Telah dapat diajukan untuk
diuji guna memenuhi syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada
STAI Nurulfalah Airmolek.

Harapan saya semoga dalam waktu dekat saudari yang bersangkutan dapat
dipanggil untuk diuji dalam sidang Munaqasah di STAI Nurulfalah Airmolek.

Demikian harapan saya, mudah-mudahan skripsi ini berguna dan bermanfaat


hendaknya.

Wassalam
Pembimbing II

NOVRI SUSANTI SUPARMAN M.Pd


NIDN : 2102118704

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : RABIATUN ADAWIAH

Tempat/Tgl Lahir : Desa Lama, 16 November 1985

Jenis kelamin : Perempuan

Nimko : 1213.15.1299

Alamat : Petonggan Kec. Rakit Kulim

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis dengan judul :
“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Di Kelas XI-IPA Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rakit
Kulim” adalah hasil karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari hasil karya
orang lain, kecuali kutipan yang sumbernya dicantumkan. Jika kemudian hari
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan
sekaligus menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib yang berlaku di Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Falah Air Molek.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan tanpa


paksaan.

Petonggan, 07 Desember 2019

Yang membuat pernyataan

RABIATUN ADAWIAH
Nimko : 1213.15.1299

iii
KATA PERSEMBAHAN

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM

Dengan sebuah karya yang sederhana ini kupanjatkan puji syukur kehadirat
Illahi Robbi dan Nabi Muhammad SAW Sebagai pembawa cahaya kebenaran,
ku susun skripsi ini dengan ilmu yang kupelajari, dengan materi, tenaga, fasilitas
dan dukungan moral serta bimbingan dan anugerah Allah maka dengan segala
kerendahan hati kupersembahkan karya ini kepada orang-orang yang sangat
berarti dalam perjalanan hidupku…….

Sepasang mutiara hati (Ayah dan ibu), yang memancarkan sinar kasih sayang
yang tiada pernah usai dalam mendo'akan, memotivasi, mendidikku sewaktu
keduanya masih berada di dunia. Kasih mereka tiada tara hingga tak dapat ku
ungkapkan yang akan selalu kurangkai dalam do'a…..semoga amal mereka
diridhoi oleh Allah SWT.

Amin 3x Ya Rabb.......

Untuk Suamiku tersayang aku bersyukur atas segala apa yang telah aku
dapatkan ini karna kaulah penyemangatku senantiasa memberikan bantuan baik
moril maupun materil, dan doa yang tulus dari mu selalu kuharapkan

Kau selalu ada disaat aku menghadapi segala kesulitan sehingga aku tetap tegar
menghadapinya,

I Love You Sayangku…..Jasamu tak terhingga

Semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan umur yang panjang sehingga kita
tetap bersama bahagia sampai akhir hayat…

Aamiin aamiin Ya Robbal Alamiin…

iv
kepada anak-anakku tersayang dan tercinta karna kalian lah yang membuat
bunda menjadi lebih semangat untuk menuju masa depan agar Allah memberikan
kehidupan yang baik dan mendapatkan kesempurnaan dalam hidup mudah-
mudahan Allah meridhoi niat baik bunda..

Amin Ya Robb.......

Buat kakak-kakak dan abang-abangku tersayang dan keponakan ku tercinta


terimakasih atas segala motivasi dan dukungannya, semoga kebaikan kalian
dibalas oleh Allah SWT….

Guru dan dosenku yang mulia yang telah memberikan ilmunya kepadaku, karena
engkaulah diri ini menjadi terbimbing dan terdidik..

SEMOGA KITA SEMUA SENANTIASA DALAM LINDUNGAN ALLAH


SWT….

v
ABSTRAK

RABIATUN ADAWIAH : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBERHASILAN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS XI-

IPA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2

RAKIT KULIM

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik hingga mencapai

prestasi yang diingin kan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Keberhasilan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas

XI-IPA Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rakit Kulim.

Gejala yang penulis temukan pada saat studi pendahuluan sebagai berikut :

(1) Pentingnya pembelajaran PAI dalam mencapai tujuan Pendidikan dan

Pendidikan Islam. (2) Kurangnya sarana dan prasarana sebagai penunjang

keberhasilan belajar .(3) Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi siswa baik

secara internal maupun eksternal.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa faktor internal dan

eksternal yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa kelas XI-IPA SMAN 2

vi
Rakit Kulim. Populasi dalam penelitian ini adalah 21 orang siswa SMAN 2 Rakit

Kulim yang mana dikelas XI-IPA terdapat 23 orang siswa dan 2 diantaranya

beragama kristen. Jadi, peneliti hanya meneliti siswa yang beragama Islam saja.

Untuk memperoleh data dilapangan penulis menggunakan metode

penelitian deskriptif kualitatif dan teknik pengambilan data menggunakan teknik

angket, wawancara, dan dokumentasi. Data angket yaitu penulis memberikan

sejumlah pertanyaan kepada siswa di kelas XI-IPA. Data wawancara penulis

lakukan kepada guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang berkenaan

dengan faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa. Dan data dokumentasi

penulis ambil dari data sekolah yaitu kepala sekolah, guru, tata usaha dan

lingkungan sekeliling sekolah tersebut.

Kesimpulan dari penelitian yang penulis lakukan secara langsung di

Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rakit Kulim terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XI-

IPA SMAN 2 Rakit Kulim adalah faktor eksternal dan tergolong “Optimal”

dengan persentase 85% diatas berada antara kualifikasi (76% - 100%).

Kata kunci : Faktor, Keberhasilan, Pembelajaran.

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan

skripsi ini.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana

pada Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAI) Nurul Falah Air Molek, dengan judul

penelitian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rakit Kulim.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan, bantuan, dan

bimbingan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Untuk itu,

penulis dari hati yang paling dalam mengucapakan terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Mariatul Hikmah, MA., selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Nurul Falah Air Molek.

2. Bapak H. Usman, M.Pd.I., selaku wakil ketua Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Nurul Falah Air Molek.

3. Bapak Nurwahid Ihsanudin, MA., selaku ketua prodi STAI Nurulfalah

Airmolek sekaligus sebagai pembimbing I (satu) yang telah memberikan

bimbingan dan bantuan berupa arahan dan fikiran dalam rangka

menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Novri Susanti Suparman, M.Pd., selaku pembimbing II (dua) yang telah

memberikan bimbingan dan bantuan berupa arahan dan fikiran dalam

rangka menyelesaiakn skripsi ini.

viii
5. Kepada seluruh dosen dan staf yang berada di Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Nurulfalah Airmolek yang senantiasa memberikan pelayanan yang

baik dalam segala urusan.

6. Kepada kepala SMAN 2 Rakit Kulim Bapak Bambang Fajrianto S.Pd.,

khususnya Bapak Ismar, S.Pd.I., serta dewan guru dan segenap staf SMAN

2 Rakit Kulim yang telah membantu pengumpulan data dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Teristimewa buat ayahanda tercinta Nazaruddin dan Ibunda tercinta Halijah,

yang telah banyak berkorban dan berjasa besar melahirkan, membesarkan

dan mendidik dengan sepenuh hati serta dengan limpahan kasih sayang dan

mendo’akan ananda sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar

tanpa ada halangan apapun.

8. Yang paling istimewa, suami tercinta Muhammad Firdaus Jamaludin yang

selalu memberikan semangat, pengorbanan, perjuangan dan usaha untuk

membangkitkan saya dalam memperjuangkan pendidikan ini hingga sampai

jenjang S-1 dan mendapatkan gelar sarjana walaupun begitu sulit dan

banyak kendala-kendala yang saya jalani, suami saya tetap selalu

memberikan semangat dalam diri saya untuk selalu optimis dalam menjalani

semuanya. Teruntuk anakku Mayzatul Husna Firdaus dan Mirza Ananda

Firdaus yang selalu memberikan senyuman, tawa, dan candanya yang

menjadi penyemangat saya dalam belajar sehingga segala lelah dan letih

hilang digantikan dengan senyuman manis mereka.

ix
9. Buat keluarga besarku tersayang mulai dari kakak, abang, adik-adikku serta

keponakan yang turut memotivasi saya dalam memperoleh gelar sarjana.

10. Selanjutnya buat teman-teman seperjuangan di STAI Nurulfalah Airmolek

yang tidak bisa disebutkan satu persatu dalam lembaran ini, yang selalu

memberikan bantuan dan arahan dalam bentuk apapun selama perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, terutama disebabkan oleh terbatasnya kemampuan, pengetahuan

dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

masukan dan kritikan bagi semua pihak.

Petonggan, 07 November 2019

Penulis,

RABIATUN ADAWIAH

Nimko: 1213.15.1299

x
DAFTAR ISI

PENGESAHAN PEMBIMBING.....................................................................i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...........................................................iii

KATA PERSEMBAHAN...............................................................................iv

ABSTRAK..............................................................................................................iv

KATA PENGANTAR...........................................................................................vii

DAFTAR ISI.........................................................................................................xi

DAFTAR TABEL................................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Penegasan Istilah........................................................................................10
C. Permasalahan……...........………………………………...................……12
1. Identifikasi Masalah.............................................................................12
2. Fokus Masalah….................................................................................13
3. Rumusan Masalah...............................................................................13
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................................13
1. Tujuan Penelitian…............................................................................13
2. Manfaat Penelitian..............................................................................14

BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Teoritis….....................................................................................15
1. Pengertian Belajar.........................................................................15
2. Masalah-masalah Intern dan Ekstern dalam Belajar…………...........17
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembelajaran.........37

xi
4. Indikator Keberhasilan Pembelajaran................................................40
B. Penelitia yang Relevan.............................................................................43
C. Konsep Operasional………………………………………………….......44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian…………………………………………................46
B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………..47
C. Situasi Sosial dalam Penelitian……………………………………....47
D. Informan dalam Penelitian……………………………………….......47
E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………...48
F. Instrumen Penelitian……………………………………………........51
G. Teknik Analisis Data………………………………………………....51

BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian…………………………………………..53


B. Penyajian Data………………………………......…….......................63
C. Analisis Data…………………………….....……..….......................74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………….……………….........................76
B. Saran………………………..…………………………......................77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Sarana dan Prasarana…………………..................….........60

Tabel IV.2 Daftar Guru dan Pegawai Sekolah……………….............…63

Tabel IV.3 Data Siswa-siswi……………………………………………..64

Tabel IV.4 Mata Pelajaran SMAN 2 Rakit Kulim……………………….65

Tabel IV.5 Rekapitulasi Instrumen Jawaban Siswa……………………...70

Tabel IV.6 Siswa yang Menjawab Angket…………………………........73

Tabel IV.7 Nilai Harian Siswa dan Nilai Ujian Tengah Semester……….75

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Angket

2. Lembar Dokumentasi Wawancara

3. Lembar Dokumentasi

4. Lembar Uji Petik

5. Lembar Penunjukkan Pembimbing Skripsi 1

6. Lembar Penunjukkan Pembimbing Skripsi 2

7. Surat Rekomendasi Infokom

8. Surat Balasan telah Melakukan Penelitian dari Sekolah

9. Dokumentasi

10. Cv/ Daftar Riwayat Hidup

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah upaya manusia untuk “memanusiakan manusia”.

Manusia pada hakikatnya adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi

dibandingkan dengan makhluk lain ciptaan-Nya disebabkan memiliki

kemampuan berbahasa dan akal pikiran/rasio, sehingga manusia mampu

mengembangkan dirinya sebagai manusia yang berbudaya. Kemampuan

mengembangkan diri dilakukan melalui intreraksi dengan ligkungannya,

baik lingkungan fisik maupun lingkungan social. Interaksi dengan

lingkungan social menempatkan peranan, posisi, tugas, dan tanggung jawab

sebagai makhluk sosial.1

Di dalam UUSPN No.2 pasal 39 ayat 2 menjelaskan bahwa

pendidikan agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan

ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang

dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan

tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar-

umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.2

1
Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah,(Bandung: PT.
Sinar Baru Algensindo, 2013) h.1
2
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya) h.75

1
2

Dalam konsep Islam, iman merupakan potensi rohani yang harus

diaktualisasikan dalam bentuk amal shaleh, sehingga menghasilkan prestasi

rohani (iman) yang disebut takwa. Amal itu menyangkut keserasian dan

keselarasan hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan

dirinya yang membentuk kesalehan sosial (solidaritas sosial), dan hubungan

manusia dengan alam yang membentuk kesalehan terhadap alam

sekitar.Kualitas amal saleh ini akan menentukan derajat ketakwaan (prestasi

rohani/iman) seseorang di hadapan Allah Swt.

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa itu sendiri. Siswa

adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar

terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.

Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda,

hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan

belajar. Tindakan belajar tentang suatu hal tersebut tampak sebagai perilaku

belajar yang tampak dari luar.3 Dalam perspektif Islam, belajar merupakan

kewajiban bagi setiap muslim dan muslimat dalam rangka memperoleh ilmu

pengetahuan sehingga derajat kehidupannya meningkat.

Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Mujadalah ayat 11 yang

artinya;

3
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2015) h.7
3

‫س ِح‬
َ ‫س ُحوا َي ْف‬
َ ‫ِس َفا ْف‬
ِ ‫ْم َجال‬
َ ‫س ُحوا فِي ال‬
َّ ‫م َت َف‬
ْ ‫ل َل ُك‬
َ ‫آم ُنوا ِإ َذا قِي‬ َ ‫َيا أَيُّ َها ا َّلذ‬
َ ‫ِين‬

‫ِين ُأو ُتوا‬


َ ‫م َوا َّلذ‬
ْ ‫آم ُنوا ِم ْن ُك‬ َ ‫ش ُزوا َي ْر َف ِع ال َّل ُه ا َّلذ‬
َ ‫ِين‬ ُ ‫ش ُزوا َفا ْن‬
ُ ‫ل ا ْن‬ ْ ‫ال َّل ُه َل ُك‬
َ ‫م ۖ َو ِإ َذا قِي‬

‫ُون َخ ِبير‬
َ ‫مل‬ َ ‫ْم َد َر َجاتٍ ۚ َوال َّل ُه ِب‬
َ ‫ما َت ْع‬ َ ‫الْعِ ل‬

“Hai orang-orang yang beriman! apabila dikatakan kepadamu:

‘’Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis’’, maka lapangkanlah,

niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,

‘’Berdirilah kamu’’, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat

(derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang

diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti terhadap apa yang

kamu kerjakan.4

Dalam ayat di atas Allah menyebutkan bahwa Allah akan

meninggikan derajat orang-orang yang berilmu pengetahuan. Dan untuk

memperoleh ilmu pengetahuan tersebut, dapat diperoleh melalui proses

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru merupakan komponen yang

tidak kalah penting, guru berperan sebagai pengajar dalam proses

pembelajaran. Keberhasilan anak didiknya sangat bergantung pada

pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Menurut Nana Sudjana, keberhasilan belajar adalah perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari belajar yang mencakup bidang kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Oleh karena itu, dalam penilaian hasil belajar,

peranan ujian instruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah

4
al-Qur’an dan terjemah, (Jakarta: PT. Sabiq Depok,2009) h.543
4

laku yang diinginkan dikuasai oleh siswa menjadi unsur penting sebagai

dasar dan acuan penilaian.5

Keberhasilan belajar PAI merupakan hasil yang telah dicapai anak

didik dalam menerima dan memahami serta menerapkan materi pelajaran

PAI yang diberikan oleh guru atau orang tua. Penerapan tersebut meliputi

penerapan nilai ibadah, nilai humanism, keselamatan/kemaslahatan, nilai

patriotisme (nasionalisme), nilai semangat dalam pengembangan diri

maupun masyarakat, dan nilai-nilai kehidupan sehari-hari secara konsisten.

Adapun nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) di sekolah menengah atas

negeri 2 Rakit Kulim yaitu 68. Pendidikan Agama Islam dapat diperoleh

dari lingkungan sekolah, sehingga anak memiliki pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang dipelajarinya sebagai bekal hidup di masa mendatang,

mencintai negaranya, kuat jasmani dan rohaninya, serta beriman dan

bertaqwa kepada Allah Swt.

Di dalam GBPP PAI di sekolah umum, dijelaskan bahwa

pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam

meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, dan / latihan dengan memperhatikan

tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan

5
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya) h.4
5

antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan

nasional.6

Usaha pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah diharapkan

agar mampu membentuk kesalehan pribadi dan sekaligus kesalehan sosial

sehingga pendidikan agama diharapkan jangan sampai menumbuhkan

semangat fanatisme,menumbuhkan sikap intoleran di kalangan peserta didik

dan masyarakat Indonesia,memperlemah kerukunan hidup beragama serta

persatuan dan kesatuan nasional.

Secara umum, pendidikan agama Islam bertujuan untuk

‘’meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan

peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang

beriman dan bertakwa kepada Allah Swt serta berakhlak mulia dalam

kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.7 Dari tujuan

tersebut dapat ditarik beberapa dimensi yang hendak ditingkatkan dan dituju

oleh kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam, yaitu :

a. Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama Islam,

b. Dimensi pemahaman atau penalaran (intelektual) serta keilmuan

peserta didik terhadap ajaran agama Islam,

c. Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peserta

didik dalam menjalankan ajaran Islam,

6
Muhaimin, op. Cit. h.75
7
Ibid, h.78
6

d. Dimensi pengamalannya, dalam arti bagaimana ajaran Islam yang

telah diimani, dipahami dan dihayati atau diinternalisasi oleh peserta

didik itu mampu menumbuhkan motivasi dalam dirinya untuk

menggerakkan, mengamalkan, dan menaati ajaran agama dan nilai-

nilainya dalam kehidupan pribadi, sebagai manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Allah Swt serta mengaktualisasikan dan

merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

Proses belajar mengajar adalah kegiatan yang melibatkan sejumlah

komponen yang antara satu dan lainnya8. Komponen tersebut antara lain visi

dan tujuan yang akan dicapai, guru yang professional dan siap

mengajar,murid yang siap menerima pelajaran, pendekatan yang akan

digunakan, strategi yang akan diterapkan, metode yang akan dipilih, teknik

dan taktik yang akan digunakan.

Selain terdapat guru dan murid serta mungkin sejumlah teknisi atau

fasilitator lainnya yang membantu, kegiatan proses belajar mengajar juga

membutuhkan kejelasan sejumlah komponen atau aspek lainnya. Berbagai

komponen atau aspek tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :

1) Menentukan tujuan belajar mengajar

2) Menentukan pendekatan dalam proses belajar mengajar

3) Menentukan metode pengajaran

8
Mudasir, Evaluasi Pembelajaran PAI, h.67
7

4) Menentukan teknik mengajar

5) Menentukan taktik.

Mengenai pelajaran pendidikan agama islam ini adalah lebih baik para

guru mengevaluasinya secara harian karena hal demikian lebih obyektif,

efektif dan membawa kepada naturalistic pengalaman dan penghayatannya

kepada kepribadian anak, disamping evaluasi secara periodik yang memang

wajar dilakukan pada waktu-waktu yang tepat. Sekurang-kurangnya ada 3

faktor tentang agama yang harus dievaluasi pada diri seorang anak :

a) Pengetahuan para siswa tentang agama islam

b) Pelaksanaan praktik ibadah dan amaliyahnya

c) Penghayatan jiwa agama atau akhlak yang baik sehari-hari atau

kepribadian mereka.

Adapun tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui kadar pemahaman

peserta didik terhadap materi pelajaran, melatih keberanian dan mengajak

peserta didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan, dan

mengetahui tingkat perubahan perilakunya. Selain itu, program evaluasi

bertujuan mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan yang

lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat mengejar

kekurangannya. Sasaran evaluasi tidak bertujuan mengevaluasi peserta didik

saja, tetapi juga bertujuan mengevaluasi pendidik, yaitu sejauh mana ia


8

bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan

pendidikan Islam.9

Fungsi evaluasi adalah membantu peserta didik gar ia dapat

mengubah atau mengembangkan tingkah lakunya secara sadar, serta

memberi bantuan padanya cara meraih suatu kepuasan bila berbuat

sebagaimana mestinya. Di samping itu, fungsi evaluasi juga dapat

membantu seorang pendidik dalam mempertimbangkan adequate (cukup

memadai) metode pengajaran serta membantu dan mempertimbangkan

administrasinya. Sasaran-sasaran evaluasi pendidikan Islam secara garis

besarnya melihat empat kemampuan peserta didik yaitu;10

1. Sikap dan pengalaman terhadap hubungan pribadinya dengan

Tuhannya;

2. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dan

masyarakat;

3. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan kehidupannya

dengan alam sekitarnya; dan

4. Sikap dan pandangannya terhadap diri sendiri selaku hamba

Allah, anggota masyarakat, serta selaku khalifah-Nya di muka

bumi.

9
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam,((Jakarta: Kencana, 2008.
Ed.1. Cet. 2) h. 211
10
Ibid, h.212
9

Proses belajar sangat dipengaruhi oleh kesiapan individu sebagai

subjek yang melakukan kegiatan belajar, sehingga dalam belajar pendidikan

agama Islam siswa harus siap terlebih dahulu menerima keyakinan dan

keimanan yang kokoh kepada allah SWT, agar keberhasilan dalam belajar

mata pelajaran PAI tercapai.

Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rakit Kulim terletak di Desa

Petonggan yang mana sekolah tersebut dekat dengan lingkungan

masyarakat. Siswa mudah sekali terpengaruh dengan pergaulan yang

terkadang menimbulkan efek negative bagi para siswa. Seiring dengan

perkembangan zaman tidak sedikitnya siswa juga mudah terpengaruh.

Meskipun demikian siswa di kelas XI-IPA memiliki nilai yang baik dan

mencapai KKM yang ditentukan sekolah.

Menurut Slameto, ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pembelajaran yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yaitu faktor yang datang dari diri siswa dan faktor

eksternal ialah faktor yang datang dari luar yaitu faktor dari keluarga,

sekolah dan lingkungan masyarakat.11

Dari hasil pemaparan di atas, peneliti ingin mencari tahu hal apa yang

dapat mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik di SMAN 2 Rakit

Kulim dari adanya faktor-faktor belajar yang mempengaruhinya yang terdiri

11
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta)
h.54
10

dari faktor internal dan eksternal diantaranya adalah : “1) Minat siswa , 2)

Sikap Siswa, 3) Lingkungan Sosial, serta peneliti ingin mencari tahu

bagaimana faktor belajar tersebut mempengaruhi keberhasilan belajar

peserta didik pada mata pelajaran PAI di SMAN 2 Rakit Kulim dengan

harapan hasil penelitian ini menjadi khasanah keilmuan dan menjadi solusi

bersama untuk mencapai tujuan pendidikan islam yang sebenarnya.

Berangkat dari kenyataan yang ada, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS XI-IPA SEKOLAH

MENENGAH ATAS NEGERI 2 RAKIT KULIM.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan dalam memahami

istilah-istilah pada judul ini, maka perlu dikemukakan istilah yang terkandung

dalam judul yang saya buat ini. Berdasarkan judul tersebut, maka penegasan

istilah yang penulis paparkan yaitu:

1. Pengertian faktor-faktor

Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia faktor adalah hal yang ikut

terjadinya sesuatu.12 Sedangkan faktor-faktor yaitu banyaknya hal

yang ikut dalam terjadinya sesuatu.

12
Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Sandro Jaya) h.
11

2. Mempengaruhi

Mempengaruhi berasal dari kata pengaruh. Menurut kamus lengkap

bahasa Indonesia pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari

sesuatu.13 Mempengaruhi berarti daya yang sangat kuat atau datang

dari sesuatu.

3. Pengertian keberhasilan

Keberhasilan berasal dari kata hasil. Menurut kamus lengkap bahasa

Indonesia hasil adalah sesuatu yang diadakan, dibuat, dijadikan dan

sebagainya oleh usaha, pikiran, tanam-tanaman, tanah sawah, ladang

hutan dan sebagainya; pendapatan; akibat, kesudahan.14 Keberhasilan

yaitu prestasi yang diraih oleh seseorang dari usaha yang diadakan.

4. Pengertian pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata belajar. Belajar adalah sebuah proses

yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung

seumur hidup, sejak masih bayi atau bahkan dalam kandungan hingga

liang lahat.15 Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,

penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran

adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan

baik.

13
Ibid, h.298
14
Ibid, h.161
15
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori belajar dan pembelajaran, (Bogor: Ghalia
Indonesia) h.3
12

5. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik

dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini,

memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan

bimbingan pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.16

Dari pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa maksud dari

faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran pendidikan

agama Islam ialah hal-hal yang timbul atau daya yang ada yang diadakan

oleh sesuatu sehingga mencapai prestasi yang baik melalui proses

pembelajaran untuk mencapai keyakinan dan pemahaman tentang agama

Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran atau pelatihan sehingga dapat

mengamalkannya dengan baik.

C. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka pada kesempatan kali ini

penulis mengambil beberapa identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan

penelitian:

a) Pentingnya pembelajaran PAI dalam mencapai tujuan pendidikan

dan pendidikan Islam.

b) Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI

16
Mudasir, Evaluasi Pelajaran PAI, op.Cit, h.67
13

c) Kurangnya sarana dan prasarana

d) Faktor-faktor yang mempengaruhi siswa baik secara internal

maupun internal.

2. Fokus Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup yang ada, maka penulis membatasi

atau memfokuskan masalah yang ada dan hanya membahas masalah ;

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di kelas XI-IPA SMAN 2 Rakit Kulim.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: apa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

keberhasilan belajar siswa kelas XI-IPA SMAN 2 Rakit Kulim pada mata

pelajaran PAI.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan pembelajaran pendidikan agama islam siswa

kelas XI-IPA di sekolah SMAN 2 Rakit Kulim.


14

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini, diharapkan bermanfaat untuk:

a. Untuk penulis yaitu untuk menambah wawasan penulis tentang

keilmuan dalam ilmu pendidikan yang berhubungan dengan

kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam siswa.

b. Untuk melatih diri dalam pengembangan wacana intelektual dan

pengetahuan penulis, terutama dalam bidang Pendidikan Agama

Islam.

c. Sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan

Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul

Falah Air Molek.


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Teoretis

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada

semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi/ bahkan

dalam kandungan hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang

telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.

Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat

pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang

menyangkut nilai dan sikap (afektif).17

Winkel menjelaskan, pembelajaran adalah seperangkat tindakan

yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan

memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhdap

rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa.18

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu proses perubahan perilaku individu yang disebabkan oleh pengalaman.

Perubahan perilaku tersebut senantiasa mengacu kearah yang lebih baik.

Adapun aspek-aspek yang tidak termasukperubahan dalam belajar yaitu

17
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Penerbit
Ghalia Indonesia, 2015) cet.4 h. 3
18
Ibid, h. 12

15
16

kematangan fisik, pertumbuhan dan perkembangan. Di lihat dari pengertian

pembelajaran dapat di simpulkan beberapa ciri pembelajaran yaitu:

a. Merupakan upaya sadar dan disengaja.

b. Pembelajaran harus membuat siswa belajar.

c. Tujuan harus membuat siswa belajar.

d. Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses, maupun

hasilnya.

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan

siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama

Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan / latihan dengan

memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan

kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan

persatuan nasional.19

Usaha pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah diharapkan

agar mampu membentuk kesalehan pribadi dan sekaligus kesalehan sosial

sehingga pendidikan agama diharapkan jangan sampai menumbuhkan

semangat fanatisme,menumbuhkan sikap intoleran di kalangan peserta

didik dan masyarakat Indonesia,memperlemah kerukunan hidup beragama

serta persatuan dan kesatuan nasional.

Secara umum, pendidikan agama Islam bertujuan untuk

“meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan

peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim

19
Muhaimin, op, cit. h.76
17

yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt serta berakhlak mulia dalam

kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.20

Tujuan pembelajaran PAI adalah pernyataan tentang hasil

pembelajaran PAI atas apa yang diharapkan. Tujuan pembelajaran ini

bersifat umum, bisa dalam kontinum umum-khusus, dan bisa bersifat

khusus. Tujuan PAI yang bersifat umum tercermin dalam GBPP mata

pelajaran PAI disekolah, bahwa PAI bertujuan “meningkatkan keimanan,

pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa terhadap agama Islam

sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada

Allah Swt serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang

yang lebih tinggi.

2. Masalah-masalah Intern dan Ekstern dalam Belajar

a. Masalah-masalah intern belajar

Tugas utama seorang guru adalah membelajarkan siswa. Ini berarti

bahwa bila guru bertindak mengajar, maka diharapkan siswa barajar atau

belajar.21 Guru menyadari bahwa dalam tugas pembelajaran ternyata ada

masalah-masalah yang dialami siswa. Dalam interaksi belajar-mengajar

ditemukan bahwa proses belajar yang dilakukan oleh siswa merupakan

kunci keberhasilan belajar. Proses belajar merupakan hal yang kompleks.

20
Ibid h. 78
21
Dimyati dan Mudjiono, Op.cit. h.236
18

Siswalah yang menentukan terjadi atau tidaknya belajar. Untuk bertindak

belajar siswa menghadapi masalah-masalah intern seperti:

1) Sikap terhadap belajar

Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang

sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian

tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, dan

mengabaikan.

2) Motivasi belajar

Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong

terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi

lemah. Lemahnya motivasi belajar bagi siswa mengakibatkan lemahnya

kegiatan belajar mengajar dan mutu belajar akan menjadi rendah.

3) Konsentrasi belajar

Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian

pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan

belajar maupun proses memperolehnya.

4) Mengolah bahan belajar

Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk

menerima isi dan cara memperoleh ajaran sehingga menjadi bermakna

bagi siswa.
19

5) Menyimpan perolehan hasil belajar

Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan

menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan menyimpan

tersebut dapat berlangsung dalam waktu pendek dan waktu yang lama.

Kemampuan menyimpan pesan yang pendek berarti hasil belajar cepat

dilupakan. Kemampuan menyimpan pesan yang lama berarti hasil belajar

tetap dimiliki siswa dan tidak mudah untuk dilupakan.

6) Menggali hasil belajar yang tersimpan

Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses

mengaktifkan pesan yang telah diterima. Dalam hal pesan baru, maka

siswa akan memperkuat pesan dengan cara mempelajari kembali, atau

mengaitkannya dengan bahan lama, maka siswaakan memanggil dan

membangkitkan pesan dan pengalaman lama untuk memperoleh hasil

belajar.

7) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar

Kemampuan berprestasi merupakan suatu puncak proses belajar.

Pada tahap ini siswa membuktikan keberhasilan belajar. Siswa

menunjukkan bahwa ia telah mampu memecahkan tugas-tugas belajar atau

mentransfer hasil belajar. Dari pengalaman sehari-hari di sekolah diketahui

bahwa ada sebagian siswa tidak mampu berprestasi dengan baik.


20

8) Rasa percaya diri siswa

Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak

dan mendapatkan keberhasilan. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri

dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan. Dalam proses

belajar diketahui bahwa prestasi merupakan tahap pembuktian yang diakui

oleh guru dan siswa. Semakin sering berhasil menyelesaikan tugas, maka

semakin memperoleh pengakuan umum, dan mempunyai rasa percaya diri

yang semakin kuat.

9) Intelegensi dan keberhasilan belajar

Menurut Wechler sebagaimana dikutip oleh Drs. Dimyati dan Drs.

Mudjiono intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman

kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berfikir secara baik, dan

bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan tersebut menjadi

actual bila siswa memecahkan masalah dalam belajar atau kehidupan

sehari-hari.

10) Kebiasaan belajar

Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar

yang kurang baik. Kebiasaan tersebut antara lain belajar akhir semester,

belajar tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar, bersekolah

hanya untuk begengsi, bergaya minta belas kasihan tanpa belajar. Dari hal-

hal yang menyimpang dalam proses belajar yang lainnya.


21

11) Cita-cita siswa

Dalam rangka tugas perkembangan, pada umumnya setiap anak

memiliki cita-cita dalam hidup. Cita-cita merupakan motivasi intrinsik

bagi setiap siswa. Tetapi adakalanya gambaran yang jelas tentang tokoh

teladan bagi siswa yang belum ada. Cita-cita sebagai motivasi intrinsik

perlu didikan dari pendidik untuk peserta didik. Didikan bagi peserta didik

dimulai sejak sekolah dasar.

b. Faktor-faktor ekstern belajar

Proses belajar didorong oleh motivasi intrinsik siswa. Di

samping itu proses belajar juga dapat terjadi, atau menjadi

bertambah kuat, bila didorong oleh lingkungan siswa. Dengan kata

lain, aktivitas belajar dapat meningkat bila program pembelajaran

disusun dengan baik. Program pembelajaran sebagai rekayasa

pendidikan guru di sekolah merupakan faktor ekstern belajar.

Ditinjau dari segi siswa, maka ditemukan beberapa faktor ekstern

yang berpengaruh pada aktivitas belajar yaitu;

1. Guru sebagai Pembina belajar siswa

Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar

bidang studi yang sesuai dengan kehliannya, tetapi juga menjadi

pendidik generasi muda bangsa. Sebagai pendidik, ia memusatkan

perhatian pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan dengan


22

kebangkitan belajar. Kebangkitan belajar merupakan wujud

emansipasi diri siswa. Sebagai guru yang mengajar ia bertugas

mengelola kegiatan belajar siswa di sekolah.

2. Sarana dan prasarana pembelajaran

Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan,

alat, dan fasilitas laboratorium sekolah, dan berbagai media

pembelajaran yang lain. Prasarana pembelajaran meliputi gedung

sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang

kesenian, dan peralatan olah raga. Lengkapnya sarana dan

prasarana pembelajaran menjadikan kondisi pembelajaran yang

baik.

3. Kebijakan penilaian

Proses belajar sampai pada puncaknya pada hasil belajar siswa.

Sebagai suatu hasilmaka dengan unjuk kerja tersebut, proses

belajar berhenti untuk sementara dan terjadilah penilaian. Penilaian

yang dimaksud adalah penentuan sampai sesuatu dipandang

berharga, bermutu, dan juga bernilai. Dalam penilaian hasil belajar,

maka penentu keberhasilan belajar tersebut adalah guru. Guru

adalah pemegang kunci pembelajaran. Guru menyusun desain

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil

belajar.
23

4. Lingkungan sosial siswa di sekolah

Siswa-siswa di sekolah membentuk suatu lingkungan

pergaulan, yang disebut lingkungan sosial siswa. Dalam

lingkungan sosial siswa tersebut ditemukan adanya kedudukan dan

peranan tertentu, sebagai ilustrasiseorang siswa dapat menjabat

sebagai pengurus kelas, ketua kelas, dan sebagainya. Tiap siswa

berada dalam lingkungan sosial siswa di sekolah. Ia memiliki

kedudukan dan peranan yang diakui sesama. Jika seorang siswa

diterima, maka ia dengan mudah menyesuaikan diri dan segera

dapat belajar. Sebaliknya, jika ia bertolak, maka ia akan merasa

tertekan.

5.Kurikulum sekolah

Program pembelajaran di sekolah mendasarkan diri pada suatu

kurikulum. Kurikkulum yang diberlakukan sekolah adalah

kurikulum nasional yang disahakan oleh pemerintah, atau suatu

krikulum yang disahkan oleh suatu yayasan pendidikan. Kurikulum

tersebut berisi tujuan pendidikan, isi pendidikan, kegiatan belajar

mengajar, dan evaluasi. Berdasarkan kurukulum tersebut, guru

menyusun desain intruksional untuk membelajarkan siswa. Ha itu

berarti bahwa program pembelajaran di sekolah sesuai dengan

system pendidikan nasional.


24

Belajar merupakan kegiatan pokok dalam keseluruhan proses

pendidikan di sekolah. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada bagaimana pola

belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Berdasarkan

penjelasan ini, maka pola kegiatan belajar yang dilakukan siswa

merupakan perubahan tingkah laku yang relatif menetap pada diri

seorang yang belajar yang dilalui melalui latihan dan pengalaman.

Ada banyak faktor yang mewarnai belajar, yaitu:22

a. Faktor stimuli. Faktor stimuli dibagi dalam hal-hal yang

berhubungan dengan panjangnya bahan pelajaran, kesulitan

bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya

tugas dan suasana eksternal.

b. Faktor metode belajar dipengaruhi oleh kegiatan berlatih dan

praktik, over learning dan dril , resistensi selama belajar,

pengenalan hasil belajar, belajar dengan bagian-bagian

keseluruhan, penggunaan modalitas indra, penggunaaan dalam

belajar, bimbingan belajar dan kondisi insentif.

c. Faktor-faktor individual dipengaruhi oleh kematangan, usia

kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya,

kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani dan motivasi.

22
Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa,(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya) h.226
25

Secara garis besar, proses belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor internal meliputi faktor

fisiologis, yaitu jasmani siswa dan faktor fisiologis, yaitu kecerdasan atau

intelegensia siswa, motivasi, minat, sikap, bakat. Faktor-faktor eksternal

meliputi lingkungan alamiah dan lingkungan sosial budaya, sedangkan

lingkungan non sosial atau instrumental, yaitu kurikulum, program,

fasilitas belajar, guru. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh

dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang

datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Salah satu faktor

tersebut adalah metode guru di dalam kelas/sekolah.

Muhibbin Syah menambahkan sebagaimana yang dikutip Kompri

dalam buku Motivasi Pembelajaran bahwa faktor-faktor internal dan

eksternal siswa, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf

keberhasilan proses pembelajaran siswa tersebut. Secara khusus Djamarah

mengemukakan sebagaimana yang dikutip Kompri di dalam bukunya

bahwa: intraksi dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya selalu

terjadi dalam mengisi kehidupan anak didik serta mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap belajar anak di sekolah. Demikian halnya dengan

fasilitas belajar, anak didik dapat belajar lebih baik dan menyenangkan

bila suatu sekolah dapat memenuhi kebutuhan belajar anak. Masalah yang
26

dihadapi oleh anak didik dalam belajar relative kecil, sehingga hasil

belajar anak didik akan lebih baik.23

Faktor intern dan ekstern dapat dinyatakan secara jelas bahwa

antara keduanya saling berkaitan dan sangat dibutuhkan dalam belajar.

Apabila faktor intern dan ekstern tersebut dapat dapat sejalan dan saling

mendukung maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan,

dan sebaliknya apabila faktor-faktor tersebut tidak dapat pada diri siswa,

jelaslah bahwa siswa tidak mendapatkan hasil belajar secara maksimal

atau bahkan gagal dalam pembelajaran, karena belajar merupakan kegiatan

paling pokok dalam pendidikan. Hal ini bisa menjadi hambatan dalam

strategi meningkatkan prestasi belajar. Penentuan target atau tujuan yang

akan dicapai harus memenuhi tiga aspek yaitu;

a. Aspek kognitif yang meliputi tujuan-tujuan yang

berhubungan dengan berpikir, mengetahuin dan

memecahkan masalah yang menggunakan akal dan

keterampilan mental.

b. Aspek afektif yang mencakup tujuan yang berkaitan dengan

sikap nilai-nilai dan kebudayaan.

c. Aspek psikomotor mencakup tujuan yang berhubungan

dengan keterampilan manual dan motorik.

23
Kompri, op.cit., h.227
27

Secara umum, kondisi belajar internal dan eksternal akan

mempengaruhi belajar. Kondisi itu pertama,lingkungan fisik. Lingkungan

fisik yang ada dalam proses dan di sekitar proses pembelajaran memberi

pengaruh bagi proses belajar. Kedua, suasana emosional siswa. Suasana

emosional siswa akan memberi pengaruh dalam proses pembelajaran

siswa. Hal ini bisa dicermati ketika kondisi emosional siswa sedang labil

maka proses belajar pun akan mengalami gangguan. Ketiga, lingkungan

sosial. Lingkungan sosial yang berada di sekitar siswa juga turut

mempengaruhi bagaimana seorang siswa belajar.24

Dalam hal pembelajaran, maka problematika (masalah-masalah)

dalam pembelajaran dikategorikan ke dalam dua hal berdasarkan sifatnya,

yaitu internal dan eksternal. Masalah belajar internal adalah masalah-

masalah yang timbul dari dalam diri siswa atau faktor-faktor internal yang

menimbulkan kekurangberesan siswa dalam belajar. Faktor internal adalah

faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak itu sendiri,yaitu;

a. Kesehatan.

b. Rasa aman.

c. Faktor kemampuan intelektual.

d. Faktor afektif seperti perasaan dan percaya diri.

e. Motivasi.

f. Kematangan untuk belajar.

24
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran,(Penerbit: Ghalia
Indonesia Bogor.2015) Cet. Ke-4. h.172
28

g. Usia.

h. Jenis kelamin.

i. Latar belakang sosial.

j. Kebiasaan belajar.

k. Kemampuan mengingat.

l. Kemampuan pengindraan seperti, melihat, mendengar atau

merasakan.

Dapat dikemukakan bahwa masalah-masalah belajar internal dapt

bersifat biologis dan psikologis. Masalah yang bersifat biologis artinya

menyangkut masalah yang bersifat kejasmanian, seperti kesehatan, cacat

badan, kurang makan dan sebagainya. Sementara, hal yang bersifat

psikologis adalah masalah yang bersifat psikis seperti perhatian, minat,

bakat, IQ, konstelasi psikis yang berwujud emosi dan gangguan psikis.

Masalah belajar eksternal adalah masalah-masalah yang timbul dari

luar diri siswa sendiri atau faktor-faktor eksternal yang menyebabkan

kekurangberesan siswa dalam belajar. Faktor eksternal adalah faktor yang

datang dari luar diri siswa , seperti berikut ini;

1) Kebersihan rumah.

2) Udara yang panas.

3) Ruang belajar yang tidak memenuhi syarat.

4) Alat-alat pelajaran yang tidak memadai.

5) Lingkungan sosial maupun lingkungan almiah.


29

6) Kualitas proses belajar mengajar.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

pemerolehan ilmu dan pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat,

serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata

lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat

belajar dengan baik.25

Pembelajaran juga merupakan proses komunikatif-interaktif antara

sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi.

“Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran”.(Oemar Hamalik,1995:57).

Menurut Standar Proses pada Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, tujuan

pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan

dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Ini berarti

kemampuan yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran mencakup

kemampuan yang akan dicapai siswa selama proses belajar dan hasil akhir

belajar ada suatu KD.

25
Mudasir, op. Cit. h.2
30

Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen utama yang saling

berpengaruh dalam proses pembelajaran pendidikan agama. Ketiga

komponen tersebut adalah :26

a. Kondisi pembelajaran Pendidikan Agama Islam,

Kondisi pembelajaran PAI adalah faktor-faktor yang

mempengaruhi pengggunaan metode dalam meningkatkan hasil

pembelajaran PAI. Faktor kondisi ini berinteraksi dengan pemilihan,

penetapan, dan pengembangan metode PAI. Pada dasarnya,

komponen ini sudah ada dan tidak dapat dimanipulasi. Berbeda

halnya dengan variable metode pembelajaran, kondisi pembelajaran

PAI tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tujuan pembelajaran PAI,

karakteristik peserta didik, dan kendala pembelajaran.

Tujuan pembelajaran PAI adalah pernyataan tentang hasil

pembelajaran PAI atas apa yang diharapkan. Tujuan pembelajaran ini

bersifat umum, bisa dalam kontinum umum-khusus, dan bisa bersifat

khusus. Tujuan PAI yang bersifat umum tercermin dalam GBPP mata

pelajaran PAI disekolah, bahwa PAI bertujuan “meningkatkan

keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa terhadap

agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah Swt serta berakhlak mulia dalam kehidupan

26
Muhaimin, op. Cit. h.145
31

pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk

melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi”.27

Pernyataan tujuan tersebut masih sangat luas, idealis, dan

sangat umum sehingga perlu dijabarkan unsur-unsur yang terkandung

dalam rumusan tujuan tersebut pada tataran yang lebih rinci

/khususdan operasional. Tujuan dalam kontinum umum-khusus,

misalnya siswa memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap

lingkungan serta terbiasa menampilkan perilaku agamis dalam

kehidupan sehari-hari. Tujuan tersebut masih perlu dijabarkan yang

lebih khusus lagi, misalnya :

1) Peserta didik dapat memilih lingkungan yang bersih, sehat, indah

dan agamis,

2) Peserta didik dapat menghargai lingkungan yang sehat, bersih,

indah, agamis, dan

3) Peserta didik dapat berperilaku menjaga lingkungan yang sehat,

bersih, indah, dan agamis dalam kehidupan sehari-hari.

Karakteristik bidang studi PAI adalah aspek-aspek

suatubidang studi yang terbangun dalam struktur isi dan konstruk/tipe

isi bidang studi PAI berupa fakta, konsep, dalil/hokum,

27
Ibid. h.146
32

prinsip/kaidah, prosedur, dan keimanan yang menjadi landasan dalam

memprekripsikan strategi pembelajaran.28

Kendala pembelajaran adalah keterbatasan sumber belajar

yang ada, keterbatasa alokasi waktu, dan keterbatasan dana yang

tersedia. Karakteristik peserta didik adalah kualitas perseorangan

peserta didik, seperti bakat, kemampuan awal yang dimiliki,

motivasi belajar, dan kemungkinan hasil belajar yang akan dicapai.

Tujuan dan karakteristik bidang studi dihpotesiskan

memiliki pengaruh utama pada pemilihan strategi pengorganisasian

isi pembelajaran. Kendala dan karakteristik bidang studi

mempengaruhi strategi penyampaian, dan karakteristik peserta

didik akan mempengaruhi pengelolaan pembelajaran. Namun, pada

tingkat tertentu dimungkinkan suatu kondisi pembelajaran akan

mempengaruhi pemilihan strategi pengorganisasian isi dan strategi

penyampaian pembelajaran PAI.

b. Metode pembelajaran PAI

Metode pembelajaran PAI didefenisikan sebagai cara-cara

tertentu yang paling cocok untuk dapat digunakan dalam mencapai

hasil-hasil pembelajaran PAI yang erada dalam kondisi

pembelajaran tertentu. Metode pembelajaran dapat

diklasifikasikan menjadi:

28
Ibid. h. 148
33

1) Strategi pengorganisasian, yaitu suatu metode untuk

mengorganisasi isi bidang studi PAI yang dipilih untuk

pembelajaran. Pengorganisasian isi bidang studi mengacu

pada kegiatan pemilihan isi, penataan isi, pembuatan

diagram, skema, format, dan sebagainya. Strategi

pengorgansasian dapat dibedakan menjadi stategi mikro dan

makro. Strategi mikro mengacu pada metode

mengorganisasikan isi pembelajaran PAI yang menyangkut

satu konsep, prosedur, atau prinsip, dalil, hokum. Strategi

makro berkaitan dengan bagaimana memilih isi pembelajaran

PAI yang sesuai dengan tujuan, menata urutan isi

pembelajaran berdasarkan urutan konsep secara procedural,

membuat sintesis dengan menunjukkan keterkaitan antar

konsep, dan rangkuman isi berdasarkan tujuan pembelajaran

serta keterkaitan antarkonsep atau prosedur.

2) Strategi penyampaian pembelajaran PAI adalah metode-

metode penyampaian pembelajaran PAI yang dikembangkan

untuk membuat siswa dapat merespons dan menerima

pelajaran PAI dengan mudah, cepat dan menyenangkan.

Penetapan strategi penyampaian perlu menerima serta

merespons masukan dari peserta didik. Ada tiga komponen

dalam strategi penyampaian ini, yaitu : media pembelajaran,


34

interaksi media pembelajaran dengan peserta didik, dan pola

atau bentuk belajar-mengajar.

3) Strategi pengelolaan pembelajaran adalah metode untuk

menata interaksi antara peserta didik dengan komponen-

komponen metode pembelajaran yang lain, seperti

pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran. Strategi

pengelolaan pembelajaran PAI berupaya untuk menata

interaksi peserta didik dengan memperhatikan empat hal

yaitu,

a) Penjadwalan kegiatan pembelajaran yang menunjukkan

tahap-tahap kegiatan yang harus ditempuh peserta didik

dalam pembelajaran,

b) Pembuatan catatan kemajuan belajar peserta didik

melalui penilaian yang komprehensif dan berkala

selama proses pembelajaran berlangsung maupun

sesudahnya,

c) Pengelolaan motivasi peserta didik dengan menciptakan

cara-cara yang mampu meningkatkan motivasi belajar

peserta didik,

d) Kontrol belajar yang mengacu kepada pemberian

kebebasan untuk memilih tindakan belajar sesuai

dengan karakteristik peserta didik.

c. Hasil pembelajaran PAI


35

Hasil pembelajaran PAI adalah mencakup semua akibat yang

dapat dijadikan indikator tentang nilai dari pengguanaan metode

pembelajaran PAI di bawah kondisi pembelajaran yang berbeda. Hasil

pembelajaran PAI dapat berupa hasil nyata (actual aut-comes) dan

hasil yang diinginkan (desired out-comes). Actual out-comes adalah

hasil belajar PAI yang dicapai peserta didik secara nyata karena

digunakannya suatu metode pembelajaran PAI tertentu yang

dikembangkan sesuai dengan kondisi yang ada. Sedangkan desired

out-comes adalah tujuan yang ingin dicapai yang biasanya sering

mempengaruhi keputusan perancang pembelajaran PAI dalam

melakukan pilihan suatu metode pembelajaran yang paling baik untuk

digunakan sesuai dengan kondisi pembelajaran yang ada. Hasil

pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi keefektifan, efisiensi,

dan daya tarik. Keefektifan pembelajaran dapat diukur dengan kriteria

1. kecermatan penguasaan kemampuan atau perilaku yang

dipelajari,

2. kecepatan unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar,

3. kesesuaian dengan prosedur kegiatan belajar yang harus

ditempuh,

4. kuantitas unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar,

5. kualitas hasil akhir yang dapat dicapai,

6. tingkat alih belajar,


36

7. tingkat retensi belajar.

Sedangkan efisiensi pembelajaran dapat diukur dengan

rasio antara keefektifan dengan jumlah waktu yang digunakan atau

dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Dan daya tarik

pembelajaran biasanya diukur dengan mengamati kecendrungan

peserta didik untuk berkeinginan terus belajar.

Dapat kita simpulkan pengertian keberhasilan belajar

adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari belajar yang

mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Oleh karena

itu, dalam penilaian hasil belajar, peranan ujian instruksional yang

berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan

dikuasai oleh siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan

penilaian. Keberhasilan dalam belajar adalah keberhasilan yang

dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa disekolah yang

mewujudkan dalam bentuk angka.29

Bila dilihat dari datangnya faktor keberhasilan

pembelajaran, maka akan didapat dua faktor yaitu faktor intern dan

faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri

29
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,1989) h.3
37

individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstren adalah

faktor yang ada di luar individu.30

a. Faktor Intern

Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari diri

sendiri, terdiri dari;

1) Faktor jasmaniah yang meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.

2) Faktor psikologis yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan dan kelelahan.

3) Faktor kelelahan

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan

timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan

jasmani terjadi karena terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran

di dalam tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-

bagian tertentu. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya

kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk

menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan baik secara jasmani

maupun rohani dapat dihilangkan dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Tidur,

2. Istirahat,

3. Mengusahakan variasi dalam belajar, juga dalam bekerja,

30
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi,(Jakarta; PT.Rineka
Cipta,rev.,cet.-6,2015) h.54
38

4. Menggunakan obat-obatan yang bersifat melancarkan

peredaran darah, misalnya obat gosok,

5. Olah raga secara teratur, dan

6. Mengimbangi makan dengan makanan yang memenuhi syarat-

syarat kesehatan, misalnya yang memenuhi empat sehat lima

sempurna,

7. Jika kelelahan sangat serius cepat-cepat menghubungi seorang

ahli, misalnya dokter, psikiater, konselor, dan lain-lain.

b. Faktor ekstern

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar, dapat

dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu;

1. Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa:

(1) Cara orang tua mendidik

(2) Relasi antar anggota keluarga

(3) Suasana rumah

(4) Keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan

(5) Latar belakang kebudayaan.

2. Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup:

a. Metode mengajar,

b. Kurikulum,
39

c. Relasi guru dengan siswa,

d. Relasi siswa dengan siswa,

e. Disiplin sekolah,

f. Pelajaran dan waktu sekolah,

g. Standar pelajaran,

h. Keadaan gedung,

i. Metode belajar, dan

j. Tugas rumah.

3. Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh

terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa

dalam masyarakat, seperti;

a) Kegiatan siswa dalam masyarakat,

b) Mass media,

c) Teman bergaul, dan

d) Bentuk kehidupan masyarakat.


40

4. Indikator Keberhasilan Pembelajaran

a. Indikator keberhasilan

Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar

dianggap berhasil adalah sebagai berikut:31

1). Daya serap yang terhadap bahan pengajaran yang diajarkan

mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun secara

kelompok.

2). Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/intruksional

khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun

kelompok.

b. Penilaian keberhasilan

Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar

dapat melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang

lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan kedalam jenis

penilaian sebagai berikut:32

1). Tes formatif

Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa

pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh

31
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta:PT.Rineka
Cipta, 2006) cet.6 h.105

32
Ibid, h. 106
41

gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan

tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses

belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.

2). Tes subsumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang

telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk

memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan

tingkat prestasi belajar siswa.

3).Tes sumatif

Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa

terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan

selama satu semester,satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya

untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa

dalam suatu periode belajar tertentu.

Sehubungan dengan hal inilah keberhasilan proses

mengajar itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf yaitu33:

b. Istimewa/maksimal : apabila seluruh bahan pelajaran

yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.

c. Baik sekali/optimal : apabila sebagian besar (76% s.d

99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh

siswa.

33
Ibid,107
42

d. Baik/minimal :apabila bahan pelajaran yang

diajarkan hanya 60% s.d 75% saja dikuasai oleh siswa.

e. Kurang : apabila bahan pelajaran yang

diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.

Dengan melihat data yang tterdapat dalam format daya serap

siswa dalam pelajaran dan persentase keberhasilan siswa dalam

mencapai TIK tersebut, dapatlah diketahui keberhasilan proses

belajar mengajar yang telah dilakukan siswa dan guru.

Dapat kita fahami adapun yang menjadi indikator

keberhasilan belajar Pendidikan Agama Islam, dapat dinilai sebagai

berikut;

a. Keberhasilan belajar kognitif, meliputi;

1) Hasil belajar pengetahuan hafalan

2) Hasil belajar pemahaman

3) Hasil belajar penerapan

4) Keberhasilan belajar sintesis

5) Keberhasilan belajar analisis dan

6) Keberhasilan belajar evaluasi.

b. Keberhasilan belajar bidang afektif, yaitu

1. Kepekaan siswa dalam menerima rangsangan,


43

2. Reaksi siswa dalam menjawabrangsangan dari luar yang datang

pada dirinya,

3. Penilaian hasil belajar,

4. Pengembangan nilai yang telah dimiliki,

5. Perpaduan semua nilai yang telah dimiliki seseorang yang

mempengaruhi pola pikiran dan tingkah lakunya.

c. Keberhasilan belajar bidang psikomotor

Keberhasilan atau prestasi belajar psikomotor adalah segala

amal atau perbuatan jasmaniah yang kongkrit dan mudah

diamati, seperti kemampuan melaksanakan shalat, berwudhu,

akhlak/perilaku, dan kemampuannya dalam bertindak.

B. Penelitian yang Relevan

Setelah penulis melakukan studi terhadap judul-judul

terdahulu, maka penulis banyak menemukan penelitian yang relevan

dengan masalah yang dikaji oleh penulis dalam penelitian ini.

Penelitian tersebut adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Yayan Surahman, pada tahun 2007

dengan judul: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 2 Semarang.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nada Farkhana, pada tahun 2010

dengan judul : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi


44

Keberhasilan Siswa Sekolah Menengah Pertama Di Kecamatan

Demak.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Alim Muidah, pada tahun 2011

dengan judul: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa SMA Negeri 1

Welahan Kabupaten Jepara.

C. Konsep Operasional

Konsep operasional ini dikemukakan untuk menghindari kesalahan

dari pembaca dan untuk lebih memperjelas landasan berfikir yang sifatnya

masih umum. Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan

sebelumnya bahwa yang akan diteliti adalah : faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan pembelajaran pendidikan Agama Islam di

kelas XI-IPA SMAN 2 Rakit Kulim. Menurut Slameto adapun faktor-

faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran ialah:

1. Faktor internal siswa

Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari diri sendiri

siswa, yaitu:

a. Siswa memiliki kesehatan jasmani.

b. Siswa memberikan perhatian disaat belajar.

c. Siswa tidak mengalami kelelahan diwaktu belajar dan

memiliki kematangan dalam berfikir.


45

2. Faktor eksternal siswa

Faktor eksternal yaitu faktor yang dari luar diri siswa yaitu:

a. Siswa mendapatkan pendidikan dari orang tua dengan baik,

b. Siswa memiliki relasi yang baik antar anggota keluarga,

c. Siswa merasa nyaman saat berada dirumah,

d. Keadaan ekonomi keluarga siswa yang stabil,

e. Mendapatkan pengertian dari orang tua dengan baik,

f. Siswa memiliki latar belakang keluarga yang baik.

g. Siswa mendapatkan pengajaran yang baik dari guru,

h. Siswa memiliki relasi yang baik dengan guru,

i. Siswa memiliki relasi yang baik dengan siswa lainnya,

j. Siswa menjaga kedisiplinan sekolah,

k. Siswa mendapatkan kenyamanan dalam belajar,

l. Siswa mampu mengerjakan tugas.

m. Siswa memiliki kegiatan dalam bermasyarakat,

n. Siswa mempunyai teman yang baik dalam bergaul,

o. Siswa memiliki bentuk kehidupan yang baik di lingkungan

sekitarnya.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Sebelum saya melakukan penelitian, maka terlebih dahulu saya

menyusun beberapa rencana yang akan saya lakukan dan laksanakan

sendiri dalam suatu penelitian. Dan yang paling penting atau paling

utama yang saya persiapkan ialah keberanian, mental, dan kesabaran

saya dalam melakukan penelitian disekolahan tersebut. Karena tanpa

adanya hal tersebut, mungkin saya belum bisa menyelesaikan

penelitian ini. Karena suatu rencana dan rancangan merupakan usaha

dalam penelitian. Untuk mendapatkan informasi-informasi yang luas,

saya mendapatkan informasi dari Kepala Sekolah, Dewan Guru, Tata

Usaha dan yang terutama dari guru mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam.

Sebelumnya, lebih awal saya datang kesekolah tersebut sembari

minta izi dan menjalin silaturrahim. Kemudian saya memberikan surat

riset izin penelitian kepada Kepala Sekolah yaitu Bapak Bambang

Fajriyanto, S.Pd., setelah mendapat izin dari beliau maka saya

membuat jadwal penelitian untuk kepala sekolah agar terlaksana dan

berjalannya aktivitas penelitian peneliti di Sekolah Menengah Atas

Negeri 2 Rakit Kulim. Setelah itu, saya menyiapkan lembar angket

untuk diberikan dan dijawab oleh para siswa/I kelas XI-IPA SMAN 2

46
47

Rakit Kulim. Dan lembar wawancara untuk guru mata pelajaran PAI

yaitu Bapak Ismar, S.Pd.I., yang juga telah memberikan saya arahan

dan bimbingan dalam berjalannya proses penelitian saya di kelas XI-

IPA Sekolah Menengah Atas Negeri 2, begitu juga didalam kelas yang

saya teliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Petonggan kec. Rakit Kulim.

Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rakit Kulim Kabupaten Indragiri

Hulu dan waktu penelitiannya adalah selama lebih kurang 3 bulan.

Dimulai dari peneliti melakukan studi pendahuluan sampai dengan

selesai.

C. Situasi Sosial dalam Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa muslim Kelas XI-

IPA Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rakit Kulim Kabupaten

Indragiri Hulu dan yang menjadi objek penelitian adalah faktor-faktor

yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama

Islam di Kelas XI-IPA Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rakit Kulim.

D. Informan dalam Penelitian

Informan dari responden dipilih secara purposive yaitu orang yang

memiliki pengetahuan terhadapa masalah yang sedang diteliti dan

mempunyai peran baik dalam hubungannya dengan faktor-faktor yang


48

mempengaruhi keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam,

baik dari guru pengasuh dan siswa yang belajar, kemudian dari Kepala

Sekolah sebagai orang yang bertanggung jawab dalam dalam proses

belajar mengajar di sekolah secara umum. Dengan kata lain informan

dipilih dengan menggunakan prinsip kesesuaian dan kecukupan.

Adapun informan yang penullis pilih antara lain Kepala Sekolah,

Guru Bidang Studi, dan beberapa orang siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun untuk mempermudah penulis dalam mengambil data yang

berkenaan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Kuesioner atau angket

Kuesioner atau angket yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.

Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan teknik

pengumpulan data kuesioner (angket). Uma Sekaran (1992),

mengemukakan beberapa prinsip dalam dalam penulisan angket

sebagai teknik pengumpulan data yaitu: prinsip penulisan,

pengukuran dan penampilan fisik.34

34
Sugiyono. Ibid. h. 142
49

b. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus di teliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit/ kecil.35

Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa

instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul

data juga dapat menggunakan alat yang dapat membantu agar

terlaksananya wawancara dengan baik dan lancar seperti

handphone, kaset dan sebagainya. Apabila peneliti atau

pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi

apa yang akan diperoleh dalam melakukan wawancara maka

penulis telah menyiapkan instrument penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun

telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini pula,

pengumpulan data dapat menggunakan beberapa pewawancara

sebagai pengumpul data, supaya setiap pewawancara mempunyai

keterampilan yang sama, aka diperlukan training kepada calon

pewawancara.

c. Dokumentasi

35
Suharsimi Arikunto, Op. Cit. h. 198
50

Dalam pelaksanaan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan, notulen, rapat, catatan harian, dan sebagainya.36

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kualitatif. Ada dua sumber data yang mendukung dalam pengumpulan

data yaitu; data primer dan data sekunder.

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh oleh subjek peneliti

yaitu siswa kelas XI-IPA Sekolah Menengah Atas Negeri 2

Rakit Kulim.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan

informasi kepada pengumpul data, misal lewat orang lain(guru

PAI kelas XI-IPA) atau lewat dokumen.37

36
Ibid, h. 201
37
Sugiyono, metode penelitian kualitatif dan kuantitatif,(bandung;

alfabeta,2017), cet. Ke-25, h, .225


51

F. Instrumen Penelitian

Dalam penulisan ini instrumen yang dimaksud adalah instrumen

penelitian kualitatif, Nasution (1988) menyatakan bahwa dalam penelitian

kualitatif, tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai

instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya

belum mempunyai bentuk pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur

penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu

semua tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala

sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan

yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain, dan hanya

peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

deskriptif kualitatif dengan persentase. Caranya adalah apabila semua data

telah terkumpul, lalu diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu data

kualitatif dan kuantitatif. Terhadap data yang bersifat kualitatif digambarkan

dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisah menurut kategori untuk

memperoleh kesimpulan. Selanjutnya data yang bersifat kuntitatif yang

berwujud angka-angka dipersentasekan dan ditafsirkan. Kesimpulan analisis


52

data atau hasil penelitian dibuat dalam bentuk kalimat-kalimat. Teknik

semacam ini sering disebut teknik deskriptif kualitatif dengan persentase.

Dengan rumus ;

𝑭
P = 𝑵 X 100%

Keterangan ;

P = persentase

F = jumlah indikator/ item yang dijawab

N = jumlah seluruh indikator.38

Kemudian yang telah dipersentasekan akan ditafsirkan dengan

kalimat yang bersifat deskriptif dengan kriteria sebagai berikut ;

1. 76% - 100% = optimal

2. 60% - 75% = kurang optimal

3. 0% - 59% = tidak optimal.39

38
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan,( Jakarta;PT. Raja Grafindo
Persada,2009), h.43
39
Suharsimi Arikunto, Op. Cit. h.344
BAB IV

PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Profil Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rakit Kulim

a. Nama Sekolah : SMAN 2 Rakit Kulim

b. NPSN : 69830706

c. Nomor Piagam/ SK/ Berdiri :

d. Alamat

Jalan : Sumber Rezeki

Kelurahan : Petonggan

Kecamatan : Rakit Kulim

Kabupaten : Indragiri Hulu

Propinsi : Riau

e. Luas Tanah : 11.800 KM2

f. Tahun Berdiri Sekolah : 2011

2. Sejarah Sekolah

Setiap warga Negara berhak mendapatkan atas kesempatan yang

seluas-luasnya untuk mengikuti pendidikan, agar memperoleh

pengetahuan kemanusiaan dan keterampilan. Sejalan dengan hal

tersebut maka Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hulu mendirikan

sebuah Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Rakit Kulim yang

53
54

terletak di Desa Petonggan Kecamatan Rakit Kulim Kabupaten

Indragiri Hulu dengan luas tanah sekitar 11.800 KM2. Jarak sekolah

dengan Kecamatan sekitar 1 KM, jarak dengan Kabupaten 80 KM dan

jarak dengan Propinsi lebih kurang 300 KM. Pada 11 Juli 2011

dimulailah tahun ajaran baru dengan 25 orang siswa. Awal berdirinya

SMA ini bernama SMA 1 Kelas Jauh Rakit Kulim yang berinduk

kepada SMA 1 Rakit Kulim yang terletak di Desa Kota Baru

Kecamatan Rakit Kulim.

Pada perkembangan selanjutnya diresmikanlah menjadi SMAN 2

Rakit Kulim pada tanggal 5 Februari 2014 yang diresmikan langsung

oleh Bupati Kabupaten Indragiri Hulu H. Yopi Arianto,SE., yang

menandatangani prasasti tersebut resmilah menjadi SMAN 2 Rakit

Kulim Kelas Jauh menjadi SMA N 2 Rakit Kulim di bawah

kepemimpinan Kepala Sekolahnya Alpion, S.Pd.I.

Selanjutnya pada tahun ajaran baru 2015/2016 bertepatan pada

tanggal 05 Januari 2015 di pimpin oleh Bapak A.DESMAN, M.Pd.

Dan setelah itu, pada tanggal 15 Januari 2018 di pimpin oleh Bapak

Bambang Fajrianto, S.Pd.


55

3. Visi dan Misi

Visi dan misi SMA Negeri 2 Rakit Kulim:

Visi:

Terwujudnya sekolah yang mampu menghasilkan keluaran yang berakar

budaya bangsa, berwawasan kebangsaan, dan bercakrawala global.

Misi:

a. Mengembangkan kemampuan akademik berstandar nasional dengan

menerapkan dan mengembangkan kurikulum local dan nasional.

b. Mengembangkan kedisiplinan, keterampilan, serta ketaqwaan melalui

berbagai kegiatan kesiswaan baik dalam organisasi siswa intra

sekolah, ekstrakurikuler, kegiatan keagamaan maupun kegiatan lain

yang berakarbudaya bangsa.

c. Mengembangkan sikap berkompetensi yang sportif melalui berbagai

bidang dan kesempatan dengan mengedepankan semangat

kebangsaan.

d. Menanamkan nilai keteladanan dan budi pekerti luhur melalui

pengembangan kultur sekolah yang sesuai dengan orma keagamaan,

sosial kemasyarakatan, dan kebangsaan serta berwawasan lingkungan.


56

4. Sarana dan Prasarana

Tabel IV.1

Sarana dan Prasarana40

No. Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi

1. Ruangan

Ruang Kantor 1 Baik

Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

Ruang Majelis Guru 1 Baik

Ruang Kelas (Belajar) 5 Baik

Ruang Labor Bahasa -

Ruang Labor Komputer -

Ruang Labor IPA 1 Baik

Ruang Perpustakaan 1 Baik

Ruang Serba Guna 1 Baik

Air (Sumur) 1 Baik

WC 4 1 Baik, 2 Rusak

Ringan, 1 Rusak

Berat

2. Perlengkapan

Meja/ Kursi Kepala Sekolah 1 Baik

40
Sumber Tata Usaha SMAN 2 Rakit Kulim
57

Meja/ Kursi Majelis Guru 9 Baik

Lambang Negara 1 Baik

Gambar Presiden 1 Baik

Gambar Wakil Presiden 1 Baik

Kursi Tamu 2 Baik

Bangku/meja siswa/i:

1 Meja 1 Bangku(untuk 1 siswa/i) 199 Baik

1 Meja 2 Bangku (untuk 2 siswa/i) - -

Papan Tulis 5 Baik

Lemari Tempat Alat Pelajaran 10 Baik

Lemari/Rak Perpustakaan -

Jam Dinding 2

Lonceng 1

Radio Tape -

Tiang Bendera Besi 3 Baik

Bendera Merah Putih 1 Baik

Mesin Tik 1 Baik

Komputer 1 Baik

3. Alat Pelajaran

Bahasa Indonesia -

Matematika -

IPA -
58

IPS -

Peta Antomi -

Torso Manusia -

Peta Dinding Indonesia 1

Peta Dinding Riau -

Teks Pancasila 1

Teks Sumpah pemuda 1

Alat Senam Artistik -

Alat Bantu Bicara 1

Kesenian -

5. Data Guru dan Pegawai Sekolah

Tabel IV.2

Tabel Guru dan Pegawai Sekolah41

IJAZAH
NAMA/ NIP/ Jenis AGAM Status
NO JABATAN TERTIN KET
NIGB Kel A Pegawai
GGI

1 BAMBANG L Islam KEPSEK PNS SI PNS

FAJRIANTO,S.Pd

NIP.196905102000

09 1 001

2 ESTER INGGRID P Kristen Wk.Kurikulum,Bhs CPNS SI 2015 CPNS

41
Sumber Tata Usaha SMAN 2 Rakit Kulim
59

SIMANJUNTAK,S Inggris kls X

.Pd

NIP.199403172019

03 2 001

3 ALPION, S.Pd.I L Islam SAPRAS, Guru PAI, GTT S I 2011 GTT

KLS XA dan

XB,Penjas XI,XII

4 DESI ARITA, S.Pd P Islam Guru Kimia GTT S I 2017 GTT

5 RAJISKHAN, S.Pd L Islam Guru Penjas,XA,XB GTT TK I SI 2014 GTT TK

6 YULIANA, S.Pd. P Islam GURU GTT SI 2012 GTT

MATEMATIKA

7 VILA P Islam Bendahara BOS GTT SI 2012 GTT

NOVITA,S.Pd Guru B.

Inggris,BK,TIK

8 YUNI ANA P Islam K. Labor,Guru GTT TK SI 2013 GTT TK

NINGSIH ,S.Pd Biologi, Fisika I I

9 BANI,S.Pd P Islam GURU GTT TK I SI 2013 GTT TK

SOSIOLOGI,WALI I

KELAS

10 MEMI P Islam WK.HUMAS,GURU GTT SI 2013 GTT

LESTARI,S.Pd SBD

11 NURHALIPAH,S. P Islam GURU B.INGGRIS GTT SI 2015 GTT


60

Pd

12 JUMAINI,S.Pd P Islam Guru,KWN GTT SI 2014 GTT

13 ERFITA P Islam GURU EKONOMI GTT SI 2012 GTT

DEWI,S.Pd

14 NENENG P Islam Wali Kelas,Guru GTT TK I SI 2016 GTT TK

SUSANTI,S.Pd.I Mulok,PAI I

15 ISMAR,S.Pd.I L Islam WK.Kesiswaan,Guru GTT TK I SI 2005 GTT TK

PAI,B.Indonesia I

16 PUJI P Islam Wali Kelas,Guru GTT TK I SI 2016 GTT TK

LESTARI,S.Pd Geografi I

17 RIZKA P Islam Guru B.INDONESIA GTT SI 2017 GTT

ZULFA,S.Pd

18 SYAMSUL L Islam TENAGA GTT SI 2012 GTT

BAHRI,S.Kom.I ADMINISTRASI

19 DEPRIANTONI,S. L Islam TENAGA GTT SI 2012 GTT

Kom ADMINISTRASI

20 YADI HABIBI,SE L Islam TENAGA GTT SI 2016 GTT

ADMINISTRASI

21 SUPARTO L Islam PENJAGA GTT SMA GTT

SEKOLAH 2018

22 BAMBANG L Islam SATPAM GTT SMP GTT

SUHARJO 2007
61

6. Data Siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rakit Kulim

Tabel IV.3

Data Siswa-siswi42

No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. X IPA 7 15 22

2. X IPS 3 16 19

3. XI IPA 14 9 23

4. XI IPS 9 14 23

5. XII IPS 12 19 31

Jumlah 45 73 118

7. Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rakit Kulim

Tabel IV.4

Mata Pelajaran SMAN 2 Rakit Kulim

KELAS

NO. MATA PELAJARAN X- XII-


X-IPS XI-IPA XI-IPS
IPA IPS

1 Bahasa Indonesia ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

2 Matematika ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

3 Pendidikan Agama ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

42
Tata Usaha SMAN 2 Rakit Kulim
62

Islam

Pendidikan
4 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Kewarganegaraan

Teknologi Informasi
5 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
dan Komunikasi

Pendidikan Jasmani
6 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
dan Kesehatan

7 IPS (Geografi ) ✓ ✓ - ✓ ✓

8 IPS (Ekonomi) ✓ ✓ - ✓ ✓

9 IPS (Sejarah) ✓ ✓ - ✓ ✓

10 IPS Akuntansi - ✓ - ✓ ✓

11 IPA (Fisika) ✓ - ✓ - -

12 Biologi ✓ ✓ ✓ ✓ -

13 Kimia ✓ ✓ ✓ - -

14 Bahasa Inggris ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

15 Seni Budaya ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Muatan Lokal(Arab
16 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Melayu)

17 Sosiologi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

18 Sejarah Islam ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
63

B. Penyajian Data

1. Data Angket

Dalam setiap penelitian tentu ada objek yang diteliti, maka dalam

penelitian ini yang menjadi objek adalah ‘’faktor-faktor yang mempengaruhi

keberhasilan pembelajaran pendidikan Agama Islam. Penelitian yang

dilaksanakan di SMA N 2 Rakit Kulim ini bertujuan untuk memperoleh data

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran

pendidikan agama islam. Untuk memperoleh data-data yang diinginkan, maka

penulis mengambil data primer dan sekunder, data primer yaitu informasi dan

keterangan yang diperoleh dari angket dan wawancara. Sedangkan data sekunder

adalah konsep-konsep atau teori yang dikemukakan para ahli yang mendukung

penelitian ini dan dapat dijadikan landasan teoritis dari masalah-masalah yang

diteliti. Data sekunder ini diperoleh dari riset perpustakaan.

Pada bab ini untuk memperoleh data yang di perlukan penulis

menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket dan wawancara.

Pelaksanaan pengambilan data dilaksanakan dengan memberikan angket atau

sejumlah pertanyaan secara tertulis kepada siswa kelas XI-IPA SMAN 2 Rakit

Kulim. Dalam penelitian ini menggunakan pengukuran skala Guttman yang

dibentuk dalam pilihan ganda dengan skor tertinggi dan terendah.43 Adapun

pertanyaannya berupa:

43
Sugiono, Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif, dan R&D,( Bandung: Alfabeta) h.96
64

1. Kamu tidak mengalami gangguan kesehatan disaat pelajaran sedang

berlangsung?

a. Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

2. Apakah kamu membaca dan memperhatikan gambar yang berkenaan

dengan pelajaran PAI?

a. Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

3. Apakah kamu mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, dan

mengambil keputusan dalam pembelajaran PAI?

a. Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

4. Apakah kamu istirahat dan tidur tepat waktu?

a. Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

5. Apakah kamu membuat jadwal belajar dirumah?

a. Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

6. Apakah kamu mendapatkan pendidikan yang baik dari orang tuamu?

a. Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

7. Apakah kamu merasa nyaman dan aman saat berada dirumah?

a. Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

8. Apakah kamu menjalin hubungan yang baik dengan anggota

keluargamu dirumah?
65

a. Pernah b. kadang-kadang c. tidak pernah

9. Apakah kamu mendapatkan perhatian yang baik dari orang tuamu?

a. Pernah b. kadang-kadang c. tidak pernah

10. Apakah orang tuamu memenuhi kebutuhanmu sehari-hari?

a. Pernah b. kadang-kadang c. tidak pernah

11. Apakah kamu mengerti dengan metode yang digunakan gurumu saat

mengajar?

a. Pernah b. kadang-kadang c. tidak pernah

12. Apakah kamu memberikan tanggapan dalam pembelajaran PAI?

a. Pernah b. kadang-kadang c. tidak pernah

13. Apakah kamu datang tepat waktu saat kesekolah?

a. Pernah b. kadang-kadang c. tidak pernah

14. Apakah kamu mematuhi peraturan yang dibuat sekolah?

a. Pernah b. kadang-kadang c. tidak pernah

15. Apakah kamu mendapatkan pelajaran dan perhatian yang baik dari

gurumu?

a. Pernah b. kadang-kadang c. tidak pernah

16. Apakah kamu mengerjakan tugas yang diberikan gurumu?

a. Pernah b. kadang-kadang c. tidak pernah

17. Apakah kamu mendapatkan kenyamanan saat belajar?

a. Pernah b. kadang-kadang c. tidak pernah

18. Apakah kamu mengikuti kegiatan organisasi dalam masyarakat?

a. Pernah b. kadang-kadang c. tidak pernah


66

19. Apakah kamu mendapatkan teman yang baik dalam bergaul?

a. Pernah b. kadang-kadang c. tidak pernah

20. Apakah kamu mendapatkan perlakuan yang baik dilingkungan

sekitarmu?

a. Pernah b. kadang-kadang c. tidak pernah

Adapun rekapitulasi nilai yang diperoleh melalui angket siswa dapat

dimuat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel IV.5

Rekapitulasi Jawaban Siswa Instrumen tentang Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Keberhasilan Pembelajaran PAI

No. item
Frekwensi Jawaban Jumlah
soal

A B C

1 13 6 2 21

2 5 16 0 21

3 5 16 0 21

4 12 7 2 21

5 14 6 1 21

6 18 2 1 21

7 19 2 0 21

8 21 0 0 21
67

9 20 0 1 21

10 14 7 0 21

11 3 17 1 21

12 3 18 0 21

13 13 3 5 21

14 5 7 9 21

15 12 9 0 21

16 12 8 1 21

17 13 7 1 21

18 1 13 7 21

19 9 12 0 21

20 16 5 0 21

Jumlah 228 161 31 420

Dari hasil rekapitulasi angket diatas maka dapat dijelaskan bahwa

untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan

siswa dengan melihat skor tertinggi, karena dari skor tersebutmenerangkan

pertanyaan dari faktor iternal dan faktor eksternal. Adapun hasilnya:

a. Yang mendapatkan skor tertinggi adalah soal nomor 8 dengan skor 21

b. Yang mendapatkan skor tertinggi adalah soal nomor 9 dengan skor 20

c. Yang mendapatkan skor tertinggi adalah soalnomor 7 dengan skor 19


68

d. Yang mendapatkan skor tertinggi adalah soal nomor 6 dengan skor 18.

Dari keempat soal tersebut termasuk kedalam faktor eksternal, dengan

uraian sebagai berikut:

a.Soal nomor 8 dapat digunakan rumus:

𝐹
P = 𝑁 x 100%

21
P = 21 x 100%

= 100%

b.Soal nomor 9 dapat digunakan rumus:

𝐹
P = 𝑁 x 100%

20
P = 21 x 100%

= 95, 23%

c.Soal nomor 7 dapat digunakan rumus:

𝐹
P = 𝑁 x 100%

19
= 21 x 100%

= 90,23

d.Soal nomor 6 dapat digunakan rumus:


69

𝐹
P = 𝑁 x 100%

18
= 21 x 100%

= 85,71%

Maka hasil dari rekapitulasi angket diatas dapat kita lihat siswa

yang menjawab soal-soal tersebut adalah

Tabel IV.6

SISWA YANG MENJAWAB ANGKET

No. Nama Siswa Hasil Angket

A B C

1. Adi Saputra 9 9 2

2. Agus Setiawan 8 10 2

3. Andika Saputra 16 2 2

4. Ardiansyah 13 7 0

5. Candra Wara Satrion 6 12 2

6. Hergialis 8 11 1

7. Indah Sari 12 7 1

8. India 10 10 0

9. Irnawati 15 5 0

10. Junaidi 9 10 1

11. Kesi Febrianti 10 10 0


70

12. Khairatun nisah 10 9 1

13. Lopina 10 8 2

14. M. Rajab 9 9 2

15. M. Riduan 11 7 1

16. M. Syukri 13 5 2

17. Niken Ardianti 12 7 1

18. Nopa Andriani 8 10 2

19. Tono 15 2 3

20. Zulfikri H.S 8 8 4

21. Zulham Ependi 15 3 2

Dari data tersebut, maka dapat kita lihat nilai siswa baik nilai harian

maupun nilai Ujian Tengah Semester (UTS) pada table berikut ini.

Tabel IV.6

Nilai Harian Siswa dan Nilai Ujian Tengah Semester44

No. Nama Siswa Nilai Harian Siswa Nilai Ujian Tengah

Semester

1. Adi Saputra 80 75

2. Agus Setiawan 90 85

3. Andika Saputra 83 80

44
Sumber Guru Mata Pelajaran PAI
71

4. Ardiansyah 87 70

5. Candra Wara Satrion 82 70

6. Hergialis 85 90

7. Indah Sari 80 85

8. India 83 90

9. Irnawati 82 90

10. Junaidi 80 75

11. Kesi Febrianti 85 70

12. Khairatun nisah 84 90

13. Lopina 83 95

14. M. Rajab 85 70

15. M. Riduan 80 80

16. M. Syukri 83 80

17. Niken Ardianti 98 70

18. Nopa Andriani 85 80

19. Tono 70 70

20. Zulfikri H.S 90 70

21. Zulham Ependi 95 95

Maka dapat kita ketahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pembelajara Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI-IPA Sekolah Menengah

Atas Negeri 2 adalah faktor eksternal. Yang mana faktor tersebut sangat
72

berpengaruh besar dalam pembelajaran siswa dan dapat terlihat dengan nilai yang

diperoleh siswa baik dari nilai harian maupun nilai ujian tengah semester.

2. Wawancara

Adapun hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan guru

Pendidikan Agama Islam di SMAN 2 Rakit Kulim yaitu sebagai berikut:

1. Menurut Bapak apakah siswa yang Bapak ajar gemar membaca buku dan

memperhatikan gambar yang berkenaan dengan pembelajaran PAI?

Jawaban:

Iya, gemar. Karena setiap saya menugaskan membaca pada saat

pembelajaran mereka sangat antusias dan membaca dengan tekun.

2. Menurut Bapak apakah seluruh siswa yang Bapak ajar senang

mendengarkan ceramah atau pidato?

Jawaban:

Iya senang. Karena pada saat saya menjelaskan pembelajaran dengan

metode ceramah para siswa selalu mendengarkan dan menyimak semua

yang saya sampaikan dengan baik dan tenang.

3. Apakah siswa yang Bapak ajar sering bertanya tentang pembelajaran PAI?

Jawaban:

Iya sering. karena setiap pelajaran yang mereka kurang mengerti mereka

selalu menanyakannya, dan saya pun memberikan penjelasan hingga

mereka faham dan mengerti.

4. Menurut Bapak apakah siswa yang Bapak ajar memiliki relasi yang baik

terhadap teman atau pun gurunya di sekolah?


73

Jawaban:

Iya,karena setiap mereka mengadakan kerja kelompok para siswa merasa

sangat senang. Dan relasi siswa dengan guru juga berjalan dengan baik

terlihat saat ada gotong royong, waktu istirahat atau pun di waktu-waktu

tertentu.

5. Disaat pelajaran berlangsung metode apa yang Bapak berikan kepada

siswa?dan apa alasan Bapak memakai metode tersebut!Jawaban:Metode

ceramah/ pidato, diskusi dan media lainnya yang sesuai dan yang

berkenaan dengan materi yang di ajarkan.Kurikulum apa yang digunakan

pihak sekolah dalam mencapai pembelajaran?

Jawaban:

Ada dua kurikulum yaitu KTSP dan K13. Dikelas XI-IPA ini menggunakan

kurikulum K13.

6. Menurut Bapak apakah orang tua siswa sering memperhatikan dan peduli

terhadap pendidikan anaknya?

Jawaban:

Menurut saya ada sebagian kecil orang tua yang kurang peduli. Misalnya,

jika pihak sekolah memanggil orang tua untuk datang memenuhi

undangan guna kerja sama kedua belah pihak antara sekolah dan orang

tua peserta didik.

7. Apakah dalam pembelajaran PAI siswa Bapak mampu merumuskan dan

engeluarkan pendapat?

Jawaban:
74

Iya bisa/mampu. Ketika proses pembelajaran berlangsung para siswa

antusias untuk mengeluarkan pendapat mereka.

C. Analisis Data

Dalam menganalisis data yang telah penulis paparkan dalam penyajian

data, disini penulis menggunakan teknik analisi deskriptif, yaitu

menggambarkan data secara apa adanya dengan cara menginterprestasikan

frekwensi dan persentase hasil angket melalui pendekatan kualitatif dan

kuantitatif yang dilakukan dengan cara:

1. Menjumlahkan dan dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan

untuk memperoleh persentase.

2. Persentase yang diperoleh ditafsirkan dalam bentuk kualitatif dengan

ketentuan:

a. 76% - 100% = Optimal

b. 60% - 75% = Cukup Optimal

c. 0% - 59% = Kurang optimal45

Untuk memperoleh data pada penelitian ini, penulis melakukan angket

kepada siswa untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dikelas XI-IPA SMAN

2 Rakit Kulim, yaitu:

21
1.Soal nomor 8 yaitu : 21 x 100% = 100%

45
Suharsimi Arikunto. Op.Cit., h.344
75

20
2. Soal nomor 9 yaitu : 21 x 100% = 95,23%

19
3. Soal nomor 7 yaitu : 21 x 100% = 90,47%

18
4. Soal nomor 6 yaitu : 21 x 100% = 85,71%

12
5. Soal nomor 16 yaitu : x 100% = 57,74%
21

Maka hasil dari akumulasi nilai diatas adalah 85,71% yang mana

nilai ini tergolong optimal, yaitu berada pada kisaran 76% - 100%.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang peneliti lakukan secara langsung di SMAN 2 Rakit

Kulim terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pembelajaran pendidikan agama islam di kelas XI-IPA diperoleh bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran pendidikan

agama islam di kelas XI-IPA SMAN 2 Rakit Kulim adalah :

1. Hubungan yang baik dengan keluarga,

2. Perhatian orang tua,

3. Nyaman saat berada dirumah, dan

4. Pendidikan dari orang tua,

5. Metode mengajar guru yang mudah difahami.

Adalah tergolong “Optimal” dengan persentase 85.71% berada diantara

kualifikasi 76% - 100%.

76
77

B. Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan skripsi diatas, maka penulis ingin

memberikan beberapa saran, antara lain:

1. Kepada Kepala Sekolah hendaklah memantau pelaksanaan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan menyediakan

perlengkapan sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses

pembelajaran terutama media dan alat pembelajaran.

2. Kepada guru pendidikan Agama Islam khususnya yang mengajar di

kelas XI-IPA SMAN 2 Rakit Kulim hendaklah mempertahankan dan

lebih baik lagi dari sebelumnya agar siswa lebih aktif lagi dan nama

sekolah dinilai lebih baik dimasyarakat.

3. Kepada seluruh siswa Kelas XI-IPA SMAN 2 Rakit Kulim hendaklah

lebih aktif dan dan meningkatkan minat belajar dalam diri agar proses

pembelajaran yang dilaksanakan menghasilakan sesuai yang

diharapkan dan berjalan efektif.


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Sandro Jaya

Arikunto Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Jakarta: Rineka Cipta

Bahri Syaiful Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono. 2015.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya

Muhaimin. 2008. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya

Mudasir. 2014. Evaluasi Pembelajaran PAI. Air Molek: STAI Nurul Falah

Mujib Abdul dan Jusuf Mudzakkir. 2008. Ilmu Pendidikan Islam .Jakarta:
Kencana Prenada Media Group. Ed.1. Cet. 6

Siregar Eveline dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.

Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka


Cipta.Cet.6

Sudjana Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya

Sudjana Nana.2013. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.


Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sudijono Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada

Sugiono. 2017. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

____al-Qur’an dan terjemah. Jakarta: PT. Sabiq Depok. 2009


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini yaitu :

BIODATA SAYA

Nama : RABIATUN ADAWIAH

Tempat dan Tanggal Lahir : DESA LAMA, 16 NOVEMBER 1985

Jenis Kelamin : PEREMPUAN

Alamat : Jl. SUMBER REZEKI

RT/RW : 005/003

Kel/Desa : PETONGGAN

Kecamatan : RAKIT KULIM

Agama : ISLAM

Status Perkawinan : SUDAH MENIKAH

Pekerjaan : PELAJAR/MAHASISWA

Kewarga Negaraan : WNI

No Telp / HP : 082168696876
PENDIDIKAN SEKOLAH

1. SDN 105280 Desa Lama - MEDAN : 1991 – 1997

2. MTSs Al-Manar Desa Klambir - MEDAN : 1997 – 2000

3. MA YASPI Labuhan Deli MEDAN : 2000 – 2003

4. Sekolah Tinggi Agama Islam Nurulfalah Aimolek : 19 September 2015-

s/d Sekarang.

Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Petonggan, 7 Desember 2019

RABIATUN ADAWIAH

Anda mungkin juga menyukai